PENDAHULUAN
Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan standart dan dapat
dipertanggungjawabkan pada pekerjaan pembuatan “Pondasi dan Support
Piping All Area ”, maka perlu dilakukannya pengendalian mutu pekerjaan.
Pengendalian mutu ini merupakan proses pemeriksaan dan pengujian terukur,
mulai dari material (spesifikasi), pemasangan (sesuai gambar) dan hasil kerja
(sesuai toleransi spesifikasi teknis hasil pekerjaan) dan penilaian berdasarkan
standar RKS / Spesifikasi teknis dan peraturan yang harus dipatuhi dalam
proyek. Pengendalian mutu secara garis besar berupa tindakan – tindakan
berupa testing, pengukuran, dan pemeriksaan untuk memantau apakah
kegiatan konstruksi telah dilakukan sesuai dengan rencana.
1|Page
Pengendalian mutu pekerjaan pada proyek ini meliputi aspek – aspek sebagai
berikut :
1. Melaksanakan Inspeksi (meliputi material, alat, dan pekerja/ SDM)
2. Memeriksa dokumen sertifikasi (meliputi Material, alat, tenaga kerja/
SDM)
3. Menyaksikan pelaksanaan dan menganalisa hasil pengujian ( meterial
pekerjaan)
Pengendalian bahan
2|Page
1. Bahan-bahan yang disimpan ditempat pekerjaan/diluar, maksudnya
dialam terbuka, tak terlindung dari pengaruh hujan, panas matahari,
kelembaban udara dan angin, seperti : pasir, batu, pecah, bata merah
bekisting, dan lain sebagainya.
2. Lahan yang terlindung/gudang penyimpanan, maksudnya tempat yang
terlindung dari air hujan, panas matahari dan terlindung dari bahaya
pencurian seperti : Scaffolding, paku, kawat pengikat, tripleks, panel
bekisting, baja tulangan, pipa-pia, semen portland dan lain-lain.
3|Page
4. Panel/Bekisting Penyimpanan Panel/Bekisting disimpan didalam gudang
agar terhindari dari hujan yang berkelanjutan. Panel/bekisting harus
ditumpuk rapi masimal penumpukan adalah 2 meter, agar dalam
pemakaian tidak terdapat cacat, memudahkan pengerjaan juga untuk
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan sehat.
4|Page
Penentuan titik lokasi merupakan hal yang vital dan harus selalu
dikoordinasikan dengan pihak yang berwenang agar tidak sampai terjadi
kesalahan yang merugikan kedua belah pihak
2. Galian Tanah
Galian tanah dan galian-galian lainya harus dilakukan menurut ukuran
dalam, lebar, dan sesuai dengan peil-peil yang tercamtum pada gambar.
Semua bekas-bekas pondasi lama, dan akar pohon yang terdapat pada
bagian pondasi yang dilaksanakan harus dibongkar dan dibersihkan dan
dibuang. Bekas pipa yang tidak terpakai harus disumbat. Apabila lokasi
yang akan dijadikan bangunan pipa air, pipa gas, pipa pembuangan,
kabel listrik, kabel telepon dan sebagainya maka secepatnya
diberitahukan kepada konsultan atau instansi yang berwenang untuk
mendapatkan petunjuk selanjutnya.
Pekerjaan galian pondasi harus dijaga agar lubang galian tersebut
bebas dari longsoran tanah di kiri dan kanan nya, sehingga pekerjaan
pondasi dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi
yang telah di tentukan
3. Pengeboran
Pengeboran dilakukan oleh tenaga yang telah berpengalaman dan
dilakukan sesuai dengan prosedur sampai menemukan tanah keras atau
sesuai dengan kedalaman yang dinginkan
4. Pembesian
Pembesian dilakukan dengan menggunakan material sesuai dengan
spesifikasi yang diminta dan telah mendapat persetujuan dari pihak owner
/ pengawas.
5. Pengecoran
Penegcoran dilakukan dengan menggunakan material sesuai dengan
spesifikasi yang diminta dan telah mendapat persetujuan dari pihak owner
/ pengawas. Dan juga dilakukan secara monolit untuk mencapai tingkat
umur dan kekuatan yang sama
5|Page
PEKERJAAN BETON (CONCRETE WORKS)
6|Page
ukuran dari benda uji yang akan dipergunakan dapat mempengaruhi
kekuatan tekan dari beton.
Penggunaan beton pada proyek ini adalah beton siap pakai (ready mix)
karena melihat factor efisiensi pembuatan beton tersebut. Sebelum
dipergunakan, terlebih dahulu diadakan pengetesan dengan pengujian
kekentalan adukan beton ke dalam kubus atau silinder untuk diperiksa
kekuatan beton terhadap gaya tekan. Sebagai perbandingan kekuatan
tekan pada berbagai benda uji.
PEKERJAAN BAJA
Adapun pengendalian mutu pekerjaan untuk pekerjaan baja / Steel Structure
pada pekerjaan “Pondasi dan Support Pipping All Area” meliputi beberapa hal
berikut :
1. Fabrikasi
a. Selama proses fabrikasi akan dilakukan pengawasan secara mendalam
dan teliti untuk menghindari kesalahan – kesalahan baik dari segi ukuran
dan lain – lain yang dapt mengurangi kualitas dari steel structure.
b. Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi baja dilaksanakan oleh tukang-
tukang yang berpengalaman dan diawasi oleh mandor-mandor yang ahli
dalam konstruksi baja.
c. Semua elemen-elemen difabrikasi sesuai dengan ukuran-ukuran
dan/atau bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi-distorsi
atau kerusakan-kerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan
untuk penanganan sambungan-sambungan serta las di lapangan dan
sebagainya.
d. Pemotongan-pemotongan elemen-elemen dilaksanakan dengan rapi
dan pemotongan besi dilakukan dengan alat pemotong (brender) atau
gergaji besi.
2. Penempatan Material Baja di Lapangan
Penempatan elemen baja di lapangan harus pada tempat yang kering/
terlindung sehingga elemen-elemen tersebut tetap dalam kondisi baik
hingga terpasang. Owner berhak untuk menolak elemen-elemen baja yang
rusak karena salah penempatan atau rusak akibat proses apapun juga.
3. Waktu pengangkatan.
7|Page
Pengangkatan elemen-elemen baja hanya boleh dilaksanakan setelah
metode dan jadual pengangkatan disetujui
5. Keselamatan di lapangan.
Pihak kontraktor akan menyediakan ikat pinggang pengaman, topi
pengaman, sarung tangan dan alat lain yang diperlukan selama pekerjaan
berlangsung. Untuk mendukung keselamatan pekerja di lapangan
6. Kegagalan pengangkatan
Perencanaan pengangkatan ini dilakukan dengan baik dan
mempersiapkan segala alat penunjang agar proses pengangkatan dapat
berjalan sesuai dengan rencana. Kegagalan pengangkatan akibat
kelalaian maupun sebab lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya, baik terhadap biaya maupun waktu.
8|Page
Untuk proses pengangkatan di lapangan, disediakan tenaga ahli dalam
bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung
jawab atas pekerjaan ini.
9. Las lapangan.
Secara prinsip las di lapangan sedapat mungkin dihindarkan. Jika
pengelasan harus dilakukan di lapangan dengan alasan tertentu.
Sedangkan spesifikasi dan metode pengelasan sendiri sesuai dengan
rencana kerja dan syarat – syarat yang telah ditentukan oleh owner.
9|Page