Anda di halaman 1dari 435

METODA PELAKSANAAN

Berdasarkan Spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen ini, maka hal – hal pertama
yang akan kami lakukan dalam menyusun pekerjaan ini yaitu melakukan pekerjaan persiapan. Ini
sangatlah penting untuk kelancaran pelaksanaan untuk dapat tercapainya target sesuai dengan
schedule.
Atas dasar penjelasan pekerjaan di kantor dan di lapangan, serta setelah mempelajari
dokumen rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta berita acara penjelasan pekerjaan, maka
kami susun metode kerja ini untuk memenuhi salah satu syarat teknis dalam proses penawaran
pekerjaan.
Metode pelaksanaan ini kami susun dan ajukan, berdasarkan aturan-aturan perlaksanaan
yang berlaku dan disyaratkan dalam RKS. Dalam metode ini kami menguraikan langkah kerja
yang akan dilakukan dalam pelaksanaan di lapangan yang meliputi tenaga kerja, peralatan dan
material yang digunakan nantinya.
Hal yang pertama sekali kami lakukan setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja
( SPMK) adalah menghubungi Pengguna Jasa untuk segera diadakan penyerahan lapangan
kepada kami sebagai penyedia jasa, adapun urutan pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat dalam
jadwal waktu pelaksanaan selama 180 ( Seratus Delapan Puluh ) hari kalender, yang mana
pelaksanaannya dengan pengelompokan Jenis Pekerjaan / Tenaga Kerja sehingga didapatkan
waktu yang efisien dalam penyelesaian pekerjaan. Sesuai dengan RKS yang diminta kami akan
menyusun urutan pekerjaan seefektif mungkin untuk menyelasaikan pekerjaan tersebut, sehingga
tidak terjadi kendala atau hambatan yang dapat mempengaruhi jadwal waktu pelaksanaan
maupun mutu pekerjaan nantinya. Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), maka
kami akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang antara lain adalah berupa :m
METODA PENCAPAIAN PROYEK.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Project Manager,
Site Manager, beberapa tenaga ahli sesuai dengan bidang keahliannya antara lain: Tenaga Ahli
struktur, Tenaga Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Mekanikal, Tenaga Ahli Eletrikal, Tenaga Ahli K3,
dibantu oleh beberapa tenaga Pelaksana Lapangan sesuai dengan keahliannya masing-masing
serta tenaga, QC, Juru ukur, Juru gambar , beserta staf (sesuai dengan dolumen yang diminta).
 Tenaga Keraja
Personel Tenaga ahli yang (yang ditempatkan dilapangan) harus yang berpengalaman dalam
proyek sejenis. Tenaga kerja yang dipakai adalah tenaga kerja yang ahli dibidangnya
masing-masing sehingga mendapatkan hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan mutu yang
diinginkan sesuai dengan spesifikasi Teknis.
 Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, kapasitas, maupun jumlah akan
ditentukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lapangan, dan progres pekerjaan yang akan
dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan.
METODA PENGENDALIAN MUTU
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (qualitycontrol) terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang antara lain mengontrol :
 Material yang digunakan
 Test material di laboratorium dan lapangan (JMF) beton
 Test hasil pekerjaan Beton ( tes Kubus ) .
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan,
dalam pelaksanaan pekerjaan maupun terhadap pelaksanaan pekerjaan, Meskipun untuk hal-hal
tersebut di atas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus
sebagai quality control yang dikoordinasikan oleh bagian teknik.
Manajemen mutu diproyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan
terencana yang diterapkan sebagai bagian dari system mutu perusahaan untuk menjamin bahwa
proses pelaksanaan diproyek secara terkendali dan konsisten, sehingga dapat mencapai semua
sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambar- gambar pelaksanaan dan spesifikasi
pekerjaan. Pengendalian mutu dipelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya:
 Sasaran mutu yang jelas
 Sumber daya manusia yang professional dan tanggung jawab yang jelas
 Organisasi proyek yang handal
 Sistem dan prosedur mutu yang baku
 Penerapan manajemen mutu yang konsisten.
 Pembuatan Job Mix Formula Beton K-300.
Pekerjaan pembuatan JMF ini sangat penting dilakukukan sebagai penegndalian mutu
terhadap mutu beton yang akan dikerjakan nantinya. Pekerjaan Job Mix akan kami laksanakan
sebelum pelaksanaan pekerjaan beton bertulang untuk mengetahui jumlah dan komposisi
pemakaian bahan. Setelah hasil job mix selesai, kami akan menyediakan kotak takar sesuai
dengan ukuran hasil job mix. Pembuatan JMF ini dapat dilakukan pada laboratorium pengujian
bahan pada Dinas atau instansi yang terkait yang telah mempunyai legalitas dengan hasil
pengujian dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun Urautan Pelaksanaan pekerjaanya antara lain :
 Bersama – sama dengan direksi teknis menentukan pemilihan quary yang akan dipakai
sebagai bahan untuk pengambilan sampel material.
 Mengabil sampel material secukupnya sesuai spesifikasi teknis dan bersama-sama dengan
direksi teknis mengantarkan sampel material pada labor pengujian.
 Laboratorium akan melakukan pengujian bahan / sampel dan hasilnya akan diberikan
kepada direksi teknis sebagai bahan acuan pedoman untuk campuran pemakaian material
nantinya.
 Pekerjaan beton dapat dimulai setelah dikeluarkannya JMF oleh laboratorium penngujian.
Pengujian Kubus Beton.
Pekerjaan kubus beton ini sangat penting dilaksanakan sebagai bahan untuk
mengendalian mutu dengan ketentuan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Pengujianbeton akan kami lakukan setelah pengecoran selesai dengan menggunakan kubus beton
atau silinder yang telah dibuat waktu pelaksanaan pengecoran. Pengujian kubus beton atau
silinder ini dapat dilakukan pada laboratorium pengujian bahan pada Dinas atau instansi yang
terkait yang telah mempunyai legalitas dengan hasil pengujian dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun Urautan Pelaksanaan pekerjaanya antara lain :.
 Bersama – sama dengan direksi teknis mengabil sampel beton pada saat dilakukan
pekerjaan beton, jumlah sampel kubuas dibuat secukupnya sesuai spesifikasi teknis
 Siap alat pengambilan kubus beton berupa kubus atau silinder.
 Ambil sampel hasil coran beton yang diaduk sesuai JMF masukan dalam setakan kubus
dan diberi tgl pengambilan .
 Sampel dibiarkan dalam cetakan kubus sampai mengengeras, dan lakukan perendapaman
sampel kubus / silinder dan disimpan sampai cukup umur sesuai dengan spesifikasi teknis..
 Setelah cukup sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah di isyaratkan, sampel kubus /
silinder dilakukan pengujian kuat tekan pada laboratorium.
 Laboratorium akan melakukan pengujian kuat tekan pada sampel kubus beton dan hasilnya
akan diberikan kepada direksi teknis .

Pengujian Kubus Beton

Alat Pengujian Kubus Beton


Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ), maka kami akan melakukan
pekerjaan - pekerjaan pendahuluan yang antara lain adalah berupa :
PENGADAKAN RAPAT KOORDINASI
Mengadakan rapat persiapan pelaksanaan (Pre Ward Meeting) , dimana rapat tersebut penting
dilakukan sebelum memulai pekerjaan. Beberapa hal yang biasanya disepakati dalam rapata
dalah:
 Organisasikerja
 Tata cara pengaturan pekerjaan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan
 Jadwal pengadaan bahan
 Mobilisasi peralatan dan personil
 Penyusunan Rencana Kerja Konstruksi
MEMBUAT PERENCANAAN SITE PLAN
Yang termasuk dalam perencanaan site plan pada prinsipnya adalah perencanaan tata
letak atau layout dari fasilitas – fasilitas penunjang yang diperlukan selama pelaksanaan proyek.
Fasilitas tersebut antara lain:
 Kantor Proyek/ Direksikeet
 Gudang material (Storage)
 Base camp proyek dan barak kerja
 Loskerja
 Penempatan peralatan
Dalam membuat Lay Out untuk pekerjaan persiapan ini. Perlu diperhitungkan secara cermat
penempatan masing - masing fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk pelak sanaanp royek.
Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada disesuaikan dengan proyek yang akan
dikerjakan, penempatan fasilitas dan sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi secara optimal
sesuai perencanaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan layout fasilitas dan
sarana yang diperlukan untuk:
 Menempatkan semuafasilitas proyek diluar dari bagian area proyek yang akan
dikerjakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelaksanaan proyek.
 Menempatkan material –material yang harus terlindung dari cuaca seperti, Semen
ditempatkan dalam gudang
 Menempatkan los kerja tidak jauh dari penumpukan material
PENYEDIAAN LISTRIK KERJA
1. Untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk bekerja dan juga untuk penerangan di lokasi
kerja, maka kami akan menyediakan listrik degankapasitas yang memadai.
2. Kebutuhan listrik tersebut akan kami penuhi dengan cara memperoleh sambungan dari
PLN setempat selama masa pembangunan/ Pekerjaan berlansung, atau dengan
menggunakan Generator Set yang kami punyai sesuai dengan kebutuhan dilapangan.EN
PENYEDIAAN AIR KERJA
 Untuk penunjang pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka kamiakan menyediakan air
kerja dengan membuat sumur pompa di tempat proyek atau mengadakan suply dari luar
 Air tersebut adalah air yang bersih, bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan
kimia lainnya yang merusak dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
 Kemudian kami akan membuatkan bak penampungan air untuk bekerja tersebut dengan
kapasitas 4.00 M3 yang harus selalu terisi penuh dengan terlebih dahulu berkoordinasi
atau meminta persetujuan kepada Direksi Pekerjaan.
REKAYASA LALU LINTAS.
 Setelah pekerjaan berjalan kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait tentang tata cara
pengmanan lalu litas kendraaan keluar masuk proyek
 Memasang rambu –rambu lalu lintas disekitar lokasi proyek, terutama pada pintu keluar
dan pintu masuk proyek.
 Menempatkan security controlman untuk mengatur kendaraan keluar masuk proyek
sehingga menncegah terjadinya kecelakaan .
METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN STANDAR
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank.
Untuk pekerjaan pemasangan bowplank ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Selah dilakukan pekerjaan Pembersihan Lapangan selesai dilaksanakan, maka
selanjutnya kamilanjutkan dengan pekerjaan pengukuran dan pemasangan papan bowplank
sesuai dengan posisi ukuran dalam gambar atau sesuai arahan dan petunjuk dari Direksi teknis,
dengan menggunakan material / bahan kayu dan papan.
Pengukuran ini dapat mengunakan alat ukur theodolite dan waterpass yang bertujuan
membuat elevasi kedataran pasangan bowplank dan siku tapak pondasi KSL dan dilakukan
bersama dengan tenaga ahli dari KSL. Bowplank dipasang pada sekeliling dan/atau pada setiap
sudut /pertemuan pasangan Pondasi KSL, dan pasangannya harus datar atau horizontal pada
setiap papan bowplank. Adapun uruttan pekerjaannya dapat diuraikan sebagai berikut .
2. Metoda Pelaksanaan :
a) Membuat Shop Drawing
b) Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
c) Mengajukan izi kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
d) Bersama-sama dengan direksi teknis menentukan patok ukur jarak sisi bangunan / Tapak
Pondasi KSL terhadap badan jalan sehingga tidak menyalahi terhadap aturan IMB.
e) Bersama – sama Direksi Teknis mementukan elevasi rencana, ± 0, 00 Lantai, dan tenaga
Surveyor melakukan pengukuran lokasi dan elevasi rencana tersebutsesuai dengan gambar.
f) Pasangan pasang patok kayu untuk menempatkan Papan bauplank, patok kayu yang sudah
dikuatkan tersebut k e m u d i a n dilevel terhadap ± 0, 00 Lantai (elevasi sesuai gambar)
dengan ketinggian yang samadengan mengunakan waterpass, kemudian diberi tanda dengan
cat/spidol permanen pada garis, tanda ke tinggian yang sudah sama tersebut dan dipasang
paku.
g) Paku yang sudah dipasang pada semua patok keempat sisi tersebut dihubungkan dengan
benang kerja.
h) Kemudian dipasang patok tambahan mengikuti benang sepanjang keliling bidang bangunan
tersebut, dan seterusnya dipakukan papan bouwplank 3x20x400 yang sudah diketam salah
satu sisinya.
i) Kemudian Surveyor menententukan siku tapak pondasi KSL tersebut terhadap arah x dan
arah y.
j) Setelah didapat siku tapak Pondasi KSL, selanjutnya dilakukan pengukuran jarak as untuk
penempatan masing – masing kolom baik untuk arah x maupun arah y. titik – titik tersebut
ditandai pada permukaan papan bouwplank kemudian dipasang paku.
k) Setelah didapat semua ukuran selanjutny amasing–masing titik arah x dihubungkan dengan
x’ pada bidang yang lainnya demikian juga untuk arah y dihubungkan denganarah y’
l) Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan pasangan
bauwplank dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam
pembayaran nantinya
m) Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
n) Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
o) Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
p) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
II. PEKERJAAN STRUKTUR.
2.1. PEKERJAAN TANAH.
1. Galian tanah.
Untuk pekerjaan galian tanah ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin
mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO
ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk tapak pondasi KSLL sedalam rib Kostruksi dan
Rib Setlement sesuai dengan gambar , ini dilakukan setelah pekerjaan persiapan telah selesai
dikerjakan.
Sebelum melakukan galian tanah tersebut terlebih dahulu kami melakukan
Koordinasidengan Direksi Teknis tentang posisi tapak pondasi sesuai dengan gambar. Adapun
uraian metoda pekerjaan nya antara lain :
a) Membuat Shop Drawing
b) Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
c) Mengajukan izi kerja ( requestt foam work ) kepada direksi teknis.
d) Tenaga surveyor pematok lokasi yang akan dilakukan posisi galian yang akan dilakukan
pekerjaan konstruksi Pondasi KSLL.
e) Selanjutnya bentang tali yang dipasang pada papan bowplank untuk kelurusan hasil galian
tapak / Rib Pondasi KSLL
f) Danah dasar asli yang berupa tanah humus / Tanah Hitam harus dilakukan pengalian /
pembuang sehingga tanah humus tersebut tidak berada didasar tapak pondasi KSLL.
g) Pengalian tanah ini dilakukan secara manual ( tenaga manusia ), atau untuk mempercepat
proses pekerjaan galian dapat pengalian dapat dilakukan dengan mengunakan alat berat dan
hurus mendapat izin dari Direksi Teknis.
h) Ukuran dan Dimensi serta elevasi dari galian tanah tersebut harus sesuai dengan gambar
yang telah dietujui oleh Direksi teknis.
i) Sisa hasil galian tanah yang dapat digunakan sebagai timbunan kembalidibuang kesamping
atau atas persetujuan dari Direksi Teknis.
j) Selanjutnya Cek hasil Galian, ukuran, elevasi dan dimensi dari galian tanah sesuai dengan
gambar pondasi KSLL dan disetujui oleh Direksi Teknis.
k) Bersama – sama dengan direksi teknis dan Tim KSLL memeriksa kembali hasil kerapian,
dimensi, elevasi galian, dan menghintung bersama volume akthual check pekerjaan sebagai
dasar untuk pembayaran nantinya.
l) Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
m) Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
n) Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
o) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

2. Buang Tanah Ex.Galian dalam Site.


Untuk pekerjaan Buang Tanah Ex.Galian dalam Site ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Pekerjaan buang tanah ex. galian dalam site dilakukan pada saat sebelum pondasi KSLL
dilakukan, agar proses pembuang tanah ex. galian dalam site dengan mengunakan Dump truk ,
Excavator dan dibuang jauh keluar lokasi. Pekerjaan tanah ex. galian dalam site yang ditumpuk
diareal lokasi dibuang keluar lokasi, ini dilakukan agar sisa galian tersebut tidak menganggu
pekerjaan pondasi KSLL dan pekerjaan lainnya.Sebelum melakukan buang tanah ex. galian
dalam site terlebih dahulu kami melakukan Koordinasi dengan Direksi Teknis tempat lokasi
pembuangan sisa galian tersebut. Adapun uraian metoda pekerjaan nya antara lain :
a) Membuat Shop Drawing
b) Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
c) Mengajukan izin kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
d) Sisa hasil galian tanah yang tidak dapat digunakan sebagai timbunan dibuang dari lokasi
kerja.
e) Pembuang sisa galian tersebut mengunakan Dump Truk, dan dibuang keluar dari lokasi kerja
sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
f) Agar proses pengankatan tanah ex-sisa galian ke dalam Truk lebih cepat dan efisiensi , maka
dapat dipakai alat mekani berupa loader dan mendapat persetujuan dari Direksi teknis.
g) Sisa Ex- Galian tanah harus benar bersih dari lokasi kerja, sehingga sisa Ex- Galian tanah
tersebut tidah menganggu pekerjaan berikutnya.
h) Bersama – sama dengan direksi teknis dan Tim KSLLmeng cek kembali hasil kerapian,
dimensi, elevasi galian, dan menghintung bersama volume akthual check pekerjaan sebagai
dasar untuk pembayaran nantinya.
i) Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
j) Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
k) Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
l) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
3. Pemadatan Tanah CBR 4 + Tes ( 5 Titik ).
Untuk pekerjaan Pemadatan Tanah CBR 4 + Tes ( 5 Titik ) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pengujian CBR dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya ( Teknisi laboratorium Tanah )
yang mempunyai legalitas dan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya secara teknis. Pengujian
Pemadatan Tanah CBR dilakukan sebelum dilakukan pekerjaan Rib Konstruksi maupun Rib
setlement yang bertujuan untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan
maksimum. Adapun uraian metoda pekerjaan nya antara lain :
a. Mengajukan izin kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
b. Bersama – sama dengan Direksi Teknis menentukan titik-titik pengujian tanah serta metoda
pengujian yang akan diambil untuk pengujian CBR.
c. Setelah mendapat persetujan, maka selanjutnya baru dilakukan pengujian CBR oleh tenaga
ahli laboratoriaum tanah .
d. Selanjutnya Posisi Pengujian CBR sesuai dengan petunjuk dari Direksi Teknis.
e. Melakukan Pengujian CBR dilakukan oleh tenaga ahli laboratorium tanah yang ahli
dibidangnya dan mendapat persetujuan dari Direksi Teknis.
f. Pengujian CBR harus sesuai memenuhi dengan standar pengujian tanah yang berlaku sesuai
dengan spesifikasi Teknis.
g. Hasil dari Pengujian CBR dilapangan oleh tenaga ahli laboratorium tanah di serahkan kepada
Direksi Teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
h. Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
i. Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
j. Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
k. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
III. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS.
1. LANTAI SATU ( El.-0,05 m )
 Pelat Lantai dasar SD ( t = 12 cm )
Untuk pekerjaan Pelat Lantai dasar SD ( t=12 cm )ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Pekerjaan pelat dasar SD ( t=10 cm ) pada daerah Drop Flour yang dipasang untuk
penempatan jaringan instalasi mekanikal daerah KM/WC dan dipasang setelah pekerjaan
instalasi mekanikal sudah terpasang sesuai gambar.
 Besi Ø 10 ( single Layer )
Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi
kerja :
a. Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
b. Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
c. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi
teknis. Adapun Uraian pelaksanaan nya antara lain :
a. Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengajukan Requestt kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
c. Mendatangkan material pembesian dengan mutu dan diameter sesuai gambar dan spesifikasi
teknis.
d. Melakukan pemotongan tulangan arah x dan tulangan arah y dengan diameter serta ukuran
panjang sesuai dengan gambar.
e. Ujung-ujung tulangan diberi kait atau diberi hak.
f. Selanjutnya marking atau buat jarak penempatan tulangan pada lantai kerja dengan jarak
sesuai gambar.
g. Pemasangan tulangan arah x dan tulangan arah y diikat dengan kawat bendrat. Ukuran
tulangan yang dipakai adalah sesuai dengan Gambar shop drawing.
h. Pasang beton deking sebagai tebal selimut beton.
i. Bersama dengan direksi teknis mengecek jumlah tulangan arah x dan tulangan arah y
terpasang untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
j. Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
k. Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
l. Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
m. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
 Bekisting Pelat.
Untuk pekerjaan bekisting Pelat ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin
mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO
ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan pelat dasar SD ( t=10 cm ) pada daerah Drop Flour yang dipasang untuk
penempatan jaringan instalasi mekanikal daerah KM/WC dan dipasang setelah pekerjaan
instalasi mekanikal sudah terpasang sesuai gambar. Material yang dipakai dalam pekerjaan
bekisting ini adalah :
a. Kayu kelas III
b. Kayu Balok Kelas.III
c. Multipleks ketebalan 9 mm
d. Minyak bekisting.
e. Paku.
f. Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm
Metoda Pelaksanaan.
a. Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
c. Membuat elevasi ketinggian pemasangan bekisting pelat ( tebal pelat ) sesuai gambar.
d. Membuatrangka bekisting pelat dengan material kayu Kelas. III dan multiplek 9 mm dengan
ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar.
e. Pasang kayu kelas kuat III sebagai rangka dari bekisting pelat dan selanjutnya dipakukan
pada bekisting multiplek 9 mm.
f. Setelah pasangan rangka bekisting selesai dirakit/fabrikasi dilapangan, maka selanjutnya
tentukan elevasi ketinggian ( tebal Pelat ) dari pasangan elevasi pelat.
g. Pasang benang untuk mendapatkan kedataran dan kelurusan dari pasangan bekisting pelat.
h. Setelah bekisting terpasang selanjutnya lakukan pemasangan skor agar perancah tidak
mengalami tekuk, dan dapat berdiri kokoh dan tidak goyang akibat ada beban desakan
adukan material beton nantinya.
i. Memberi minyak bekisting pada permukaan pelat bekisting yang bersentuhan dengan beton.
j. Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk memeriksa hasil dari pekerjaan bekisting
pelat elevasi -0.05 m ( Drop Flour ) dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
k. Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
l. Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
m. Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
n. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
 Beton K-300.
Untuk pekerjaan Beton K-300 ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin
mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO
ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan pelat dasar SD ( t=10 cm ) pada daerah Drop Flour yang dipasang untuk
penempatan jaringan instalasi mekanikal daerah KM/WC dan dipasang setelah pekerjaan
instalasi mekanikal sudah terpasang sesuai gambar Beton yang digunakan adalah beton 300
Ready Mix. Sebelum beton tersebut dipakai, beton tersebut harus diuji terlebih dahulu dengan
pengujian slump Test dan pembuatan benda uji. Sebelum pengerjaan pengecoran pelat elevasi -
0.05 m , lokasi pengecoran terlebih dahulu dibersihkan dari kototan serta potongan kawat ikat.
Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :
a. Concrete Vibrator
b. Truk Mixer
c. Alat bantu lainnya.
Adapun uraian metoda pekerjaan nya antara lain :
a. Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
c. Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
pelat sebelum memulai pekerjaan pengecoran.
d. Bekisting dan pembesian sebelum dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-
bahan yang melekat serperti potongan kayu dan potongan kawat ikat yang dapat nerusak
mutu beton.
e. Siapkan Peralatan untuk pengecoran seperti Concrete Vibrator, dan alat bantu lainnya.
f. Datangkan Beton Ready Mix mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah disetujui.
g. Sebelum pengecoran pelat dimulai, bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian
slump test ( kerucut Abraham ) dan pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai
dengan spesifikasi teknis.
h. Lakukan Pemadatan beton dengan mengunakan Concrete vibrator, sehingga gelembung
udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton dapat hilang, sehingga beton dapat
padat sesuai dengan spesifikasi teknis.
i. Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan aggregate dimana aggregate kasar akan berada dibawah dan
aggregate halus berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat
sehingga mutu beton tidak tercapai.
j. Dibantu oleh pekerja dan tukang ratakan permukaan coran beton Ready mix mutu K-300
setelah dilakukan pengecoran, dengan mengunakan reskam.
k. Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam
l. Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan pengecoran
pelat betonready mix mutu K-300dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
m. Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
n. Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
o. Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
p. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi Gambar

Pengujian Nilai Slump Beton

 Kolom type K1 ( x ) – 4 Unit


Untuk pekerjaan pembesian kolom type (K1) pada lantai satuini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama. Pekerjaan Kolom type (K1) dilakukan setelah pekerjaan KSLL selesai
dikerjakan sesuai dengan spesifikasi Teknis dan petunjuk dari Direksi teknis.
 Besi D 22, Besi D10, Besi D.13, Besi D10
Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi
kerja.
1. Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pada gambar yang telah disetujui.
2. Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk
tipe tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
3. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas. Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
1. Membuat Shop Drawing
2. Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
3. Mengajukan izi kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
4. Datangkan besi ke lapangan dengan diameter sesuai gambar serta dengan mutu besi sesuai
spesifikasi teknis.
5. Potong pokok dengan mengunakan bar cutter ( mesin potong besi ) dengan ukuran pada
masing-masing kolom ( K1 ) dan jumlah sesuai gambar.
6. Selanjutnya pasang Stager sebagai alat bantu untuk tukang besi berdiri dalam mempermudah
pekerjaan dan juga untuk kelelamatan tukang / pekerja dalam melakukan pekerjaan
pembesian.
7. Angkat pembesian kolom dan dirikan secara vertikal
8. Selanjutnya tulanganpokokdiberitanda jarak untukpenempatan tulangansengkang sesuai
gambar.
9. Kemudian seluruh sengkang-sengkang dari masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) dan (
K4 ) dimasukkan pada tulangan pokok dengan sambungan sengkang diletakkan berselang-
seling dari sudut yangsatu dengan yanglainnya.
10. Sengkang-sengkangdiikat pada tulanganpokokdengankawatbendrat.
11. Setelah perakitan selesai, kemudian dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ikatan antara
tulanganutama dengansengkangsudahkuat.
12. Selanjutnya pada kolom K1 dipasang Stek besi untuk penempatan pembesian Balok Tengah
(BT) dengan posisi atau elevasi sesuai dengan gambar.
13. Selanjutnya buat coran beton untuk pasang sepatu kolom dengan dimensi / ukuran lebar
sesuai dengan dimensi kolom struktur.
14. Sebelum dipasang sapatu Kolom, terlebeh dahulu cek kembali siku kolom terhadap arah x
dan arah y dan posisi jarak masing – masing kolom sesuai gambar.
15. Untukmendapatkanketebalanselimutbetondipasangbeton deking dengan cara dikatkan pada
pembesian tulangan agar tidak lepas sewaktu memasang bekisting.
16. Dipasangstekbesiuntuk penempatan baloklatei( kalau ada ) dengan elevasi sesuai dengan
gambar.
17. Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
Pembesianmasing-masing kolom ( K1 ) dan bersama-sama melakukan perhitungan manual
cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
18. Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
19. Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
20. Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
21. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar.

Gambar pemasangan besi kolom


 Bekisting
Untuk pekerjaan bekisting kolom type (K1) pada lantai satu ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing kolom ( K1 ),
atau seperti yg tersebut diatas ini sama, cuma yang membedakannya adalah ukuran dimensi,
elevasi dan bentuk, dan diamerter besi dan jumlah pembesian dan posisi penempatannya.
Pekerjaan bekistingmasing – masing kolom ( K1 ), ini dilaksanakan apabila pelaksanaan
pembesian telah selesai dikerjakan dan ukuran kolom sudah dimarking oleh surveyor. Dalam
pekerjaan Bekisting kolom lantai satu ini terdapat berbagai jenis type kolom struktur sesuai
dengan posisi dan penempatannya sesuai gambar Pekerjaan Kolom (K1 ) uk.35x35
Sebelum pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom ini diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1. Marking, yaitu penandaan pada lantai dimana bekisting dipasang
2. Cleaning, yaitu proses pembersihan pada kolom yang akan dibuat terhadap debu(kotoran
yanga da).
Hal ini bertujuan agar mendapatkan hasil pekerjaan bekisting kolomsesuai dengan yang
direncanakan dan menjamin hasil pekerjaan kolom beton yang baik dan benar. Material yang
diperlukan dalam pelaksanaan bekisting kolom adalah:
1. Kayu Kelas. III
2. Kayu Balok kelas III
3. Multipleks 9 mm
4. Dolken kayu galam dia 8 – 10 cm
5. Paku bisa
6. Minyakbekisting.
Metoda Pelaksanaan :
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izi kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
 Mendatangkan bahan materian bekisting ke lapangan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
diminta.
 Lakukan Pembuatan bekisting masing-masing kolom dengan ukuran dan dimensi sesuai
dengan gambar dengan material ( kayu dan multiplek 9 mm ) yang telah tersedia
dilapangan.
 Sebelum bekisting kolom digunakan terlebih dahulu dioleasi dengan minyak bekisting pada
bagian bekisting yang menyentuh beton, agar mudah dilepaskan setelah pengecoran
dilakukan.
 Pasang beton deking kolom yang dengan cara diikatkan kepada pembesian kolom
sebagaiselimutbeton sesuai spesifikasi teknis.
 Dirikan stager untuk tempat berdiri pekerja dalam mendirikan/ merangkai dan menyetel
bekisting masing-masing kolom.
 Angkat bekisting kolom dan dirikan secara vertikal
 Masukkan Bekisting masing-masing kolom pada sepatu kolom yang telah tersedia, dan
selanjutnya kolom dikunci dengan mengunakan skor balok kayu dan dipasak atau dipaku.
 Lot Bekisting dengan mengunakan unting-unting terhadap keempat sisi kolom untuk
mendapatkan bekisting berdiri tegak lurus secara vertikal.
 Setelah bekisting lot ( tegak lurus ) pasang Skor / branching ( singel support) , padakeempat
sisinya baik skor horizontal, dan skor diagonal agar bekisting masing-masing kolom tidak
bergerak/ kokoh .
 Pasang benang untuk mendapatkan yang kolom sejajar satu sama lainnya.
 Tandai bekisting kolom untuk batas elevasi ketinggian pengecoran kolom nantinya
 Melakukan pengecekan keseluruhan terhadap bekisting masing- masing kolom yang
meliputi beton deking, keadaan tulangan dan posisi bekisting dan kevertikalan kolom.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan bekisting
masing-masing kolom bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar

Bekisting dirikan dan diolesi minyak bekisting

bekisting dikunci ke empat sisinya


 Cor Kolom K-300 ( Ready Mix )
Untuk pekerjaa cor kolom K-300 ( Ready Mix ) kolom type (K1-K2-K3 dan K4) pada
lantai satu ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Dalam pekerjaan struktur kolom lantai satuini terdapat berbagai jenis type kolom struktur
sesuai dengan posisi dan penempatannya sesuai gambar dengan mutu beton K-300 Pekerjaan
Kolom (K1 ) uk.35x35
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing kolom seperti
yg tersebut diatas ini sama, cuma yang membedakannya adalah ukuran dimensi, elevasi dan
bentuk, dan diamerter besi dan jumlah pembesian dan posisi penempatannya .
Pekerjaan kolom ini dilakukan setelah pekerjaan Pondasi KSLL ( Konstruksi sarang laba-
laba ) telah selesai dilaksanakan. Pekerjaan penulangan kolom dilakukan dengan yaitu perakitan
langsung. Pekerjaan kolom ini dapat dibagi menjadi 3 bagian pekerjaan antara lain :
 Pekerjaan Beton mutu K-300 ( Ready mix )
 Pekerjaan Pembesian.
 Pekerjaan Bekisting.
Untuk itu pekerjaan ini dapat kami mulai dengan membuat sepatu kolom , merangkai
besi, setelah kami selesai merangkai besi, dan juga pekerjaan pembesian tersebut sudah disetujui
oleh direksi teknis, maka pekerjaan kami dapat lanjutkan dengan pemasangan bekisting pada
masing-masing pada kolom, dan setelah pamasangan bekisting dan kemudian dilanjutkan dengan
pengecoran dengan menggunakan beton K 300 Ready Mix. Pekerjaan Beton ini dapat dilakukan
pekerjaannya setelah pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting kolomtelah selesai
dilaksanakan. Posisi dan penempatan masing – masing kolom dilakukan sesuai gambar dan
mendapat persetujuan dari direksi teknis. Bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
 Ready Mix mutu K-300
 Semen adalah semen portland 50 Kg , kami tidak menggunakan semen yang sudah lama dan
keras karena akan merusak kualitas pekerjaan. Pada Saat penyimpanan semen minimal harus
30 cm diatas permukaan tanah. Untuk menghindari penumpukan terlalu lama (mengeras)
kami melakukan pengaturan penggunaan semen yang ada secara berturut – turut sesuai waktu
pengiriman (Cronologica Order) sampai di lokasipekerjaan.
 Pasir yang digunakan adalah pasir dengan kualitas baik yang mempunyai butiran kerasdan
bersih dari Lumpur dan debu. Tempat pengambilan Pasir (Quary) harus mendapatkan
persetujuan dari direksi.
 Batu yang digunakan adalah split ( 10-20 mm ) serta benar–benar bersih dari kotoran dan
tanah yang menempel pada batu tersebut, Batu Sungai yang dipakai harus batu keras yang
dipecah secara manual maupun mesin sehingga ada rongga untuk peresapan perekat semen
pada batu tesebut.
Adapun Urutan Langkah –langkah pekerjaannya antara lain :
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izin kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis
 Setelah Pembesian telah selesai, maka dapat dilanjutkan dengan pengecoran beton K-300
Ready mix dengan komposisi campuran sesuai dengan JMF.
 Pasang Perancah atau stager sebagai tempat berdiri pekerja dalam membantu melakukan
pengecoran pada masing-masing kolom .
 Sebelum dilakukan pengecoran, bersama dengan Direksi teknis, Cek terlebih dahulu skor,
kekuatan dan kekokohan bekisting kolom ( pastikan bekisting betul-betul kuat dan kokokh )
sebelum dilakukan pengecoran.
 Tentukan elevasi atau batas akhir dari ketinggian pengecor masing-masing kolom sesuai
gambar.
 Pastikan kesiapan Concrete pump sebagai alat bantu dalam pengecoran, agar tidak terjadi
kendala saat pengecoran berlansung atau kan berlansung.
 Datangkan beton K-300 ( Ready Mix) ke lokasi pengecoran kolom.
 Sebelum pengecoran kolom dimulai, bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian
slump test ( kerucut Abraham ) dan pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai
dengan spesifikasi teknis.
 Beton Ready Mix diangkut ke lokasi pengecoran dengan mengunakan truk mixer, dan
selanjutnya dilakukan pengecoran pada kolom.
 Lakukan Pemadatan beton kolom dengan menusuk – nusuk beton dengan mengunakan kayu
serta bekisting diketok / dipukul – pukul , sehingga beton dapat padat dan tidak keropos
sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Tentukan elevasi atau batas akhir dari ketinggian pengecor masing-masing kolom sesuai
gambar.
 Ratakan permukaan coran beton kolom setelah dilakukan pengecoran, setelah dilakukan
pengecoran lakukan proses curing dengan menempatkan karung goni yang disiram/ dibasahi
dengan air.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan kolom
bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang
sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100%/ etelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar

 Balok Type BT ( 30x55 )


 Besi D 22
 Besi D13
 Besi D 13 ( sengkang )
Untuk pekerjaan pembesian balok type BT (30x55) pada lantai satu ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pekerjaan pemasangan besi balok tengah ini dilakukan sebagai balok tengah ( BT ) untuk
perkuatan balok tangga bordes yang penempatannya sesuai dengan gambar. Pemasangan
tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi kerja:
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
 Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.

 Metoda Pelaksanaan.
 Meneliti gambar kerja
 Siapkan bahan dan peralatan dan tenagakerja
 Ajukan Requestt dan shop drawing kepada konsultan pengawas

 Membuat gambar kerja ( shop drawing ).

 Datangkan material besi tulangan pokok dan tulangan begel dengan jumlah diameter sesuai
dengan gambar.

 Potong tulangan pokokserta tulangan begel dan bentuk sesuai gambar kerja.

 Buat tulangan sengkang, balok dengan ukuran sesuai dengan gambar ( ukuran dan beri kait
( hak ) sesuai yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis.

 Pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin.

 Selanjutnya pasang stager untuk alat bantu tukang berdiri dalam memasang pembesian balok
BT dan juga untuk keselamatan tukang / pekerja dalam melakukan pekerjaan.

 Angkat dan pasang tulang pokok balok BT pada stek besi yang telah tersedia pada kolom
dengan jumlah dan diameter sesuai dengan gambar.

 Posisi dan penembatan tulangan balok ini sesuai dengan gambar yang telah disetujui.

 Beri tanga jarak tulangan pokok untuk penempatan jarak pemasangan tulangan begel sesuai
gambar.

 Besi sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran yang melekat.
 Ikat sengkang pada tulangan pokok dengan susunan sengkang hak selang - seling dan sesuai
dengan jarak sengkang sesuai gambar dengan menggunakan kawat bendrat.

 Setelah pemebsian balok BT selesai, pasang atau ikatkan beton deking sebagai tebal selimut
beton sebelum bekisting balok dipasang.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting Multiplek
Untuk pekerjaan Bekisting Multiplek pada lantai satu ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.Pekerjaan pemasangan bekisting balok tengah ( BT ) sebagai perkuatan pelat bordes
tangga dipasang bersamaan dengan penegerjaan tangga danposisi penempatannya sesuai dengan
gambar.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Meneliti gambar kerja
 Siapkan bahan dan peralatan dan tenagakerja
 Ajukan Requestt dan shop drawing kepada konsultan pengawas
 Datangkan material pembuatan untuk bekisting dibuat dari bahan kayu kelas III, dan
multiplekt.9 mm

 Buat rangka bekisting balok di buat ukuran, dimensi sesuai dengan gambar.

 Marking atau buat ketinggian elevasi balok ( BT ) pada masing2 kolom sesuai elevasi pelat
bordes pada gambar atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
 Pasang sterger untuk tempat berdiri pekerja, sekaligus memudahkan dalam pemasangan
bekisting balok tersebut.

 Pengerjaan Bekisting balok ini bersamaan dengan pemasangan bekisting bordes tangga, ini di
sebabkan karna balok BT dipasang sebagai perkuatan pelat bordes tangga.

 Selanjut Pasang Benang untuk mendapatkan kedataran lantai balok .


 Setelah Bekisting terpasang lakukan perkuatan dengan memasang skor balok kayu / dolken
agar bekisting balok Tengah agar tidak bergerak atau melentur sewaktu pengecoran.
 Cek pertemuan panel sudut bekistingdindingbalok, pastikan kokoh dan terkunci.
 Cek kekuatan perancah, dan beri skor agar tiang perancah tidak menetur sewaktu dilakukan
pengecoran balok ( BT ).
 Setelah pekerjaan bekisting Balok ( BT ) selesai, olesi permukaan bekisting yang menyentuk
beton dengan minyak bekisting.
 Setelah Bekisting benar-benar kuat dan kokoh baru dilaksanakan pencecoran
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva

 Cor Beton K-300


Untuk pekerjaa cor beton K-300 pada lantai satu ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan Pengecoran balok ( BT ) ini dilakukan bersamaan dengan pengecoran tangga, ini
dilakukan agar terjadi hubungan yang monolite antara balok tengan dengan pelat bordes,
pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan bekisting dan pembesian balok Tengah telah selesai
dikerjakan, dan pengecoran beton mengunakan beton Ready Mix dengan mutu K-300 dan posisi
dan penempatannya sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Direksi Teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Requestt kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
balok tengah dan pemasangan beton deking sebelum memulai pekerjaan pengecoran.
 Bekisting dan pembesian sebelum dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-
bahan yang melekat yang dapat nerusak mutu beton.
 Setelah pekerjaan Bekisting dan pembesian dinyatakan siap, maka selanjutnya dilakukan
pengecoran dengan mengunakan beton Ready Mix dengan mutu beton K-300, sesuai dengan
JMF yang telah disetujui ke lokasi kerja.
 Pada Saat pengecoran berlansung, lakukan pemadatan balok (BT) beton dengan mengunakan
Concrete vibrator, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran
beton dapat hilang, sehingga beton dapat padat sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang ratakan permukaan Balok ( BT ) setelah dilakukan
pengecoran, dengan mengunakan reskam.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan coran balok
( BT ) betonmutu K-300dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan
acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

 TANGGA UTAMA.
 TANGGA DARURAT
Metoda uraian pelaksanaan pekerjaan pemasangan tangga utama dan tangga darurat adalah
sama, Cuma yang membedakannya adalah posisi penempatanya sesuai gambar. Pekerjaan tangga
utama dan tangga darurat mengunakan Beton bertulangdimana perkerjaan pemasangan meliputi
Pekerjaan Pelat lantai tangga ,pelat bordes, dan Pekerjaan anak tangga dilakukan setelah
pekerjaan Pondasi KSLLselesai dilaksanakan
 Besi D 13 ( Doble Layer )
 Besi Ø 10 ( Doble layer )
 Besi Trap Ø 10
Untuk pekerjaan pembesian pada tangga utama dan tangga darurat pada lantai satu ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.Metoda uraian pelaksanaan pekerjaan
pemasangan tangga utama dan tangga darurat adalah sama, Cuma yang membedakannya adalah
posisi penempatanya sesuai gambar.Pekerjaan Pemasangan Besi Tangga Utama dan Tangga
Darurat ini dilakukan setelah pekerjaan Pondasi KSLL selesai dikerjakan, dimana besi stek
tangga telah disiapkan sewaktu pekerjaan Pondasi KSLL dengan posisi penempatan sesuai
dengan gambar. Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan
dilokasi kerja:
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas
 Bahan material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Pembesian dilakukan setelah pekerjaan bekisting pelat tangga Beton, Pelat Bordes selesai
dilaksanakan.

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mendatangkan material pembesian dengan mutu dan diameter sesuai gambar dan spesifikasi
teknis.
 Pekerjaan Pembesian ini dilakukan setelah pekerjaan bekisting pelat tangga Beton, Pelat
Bordes sertapekerjaan balok Tengah selesai dilaksanakan.
 Bentuk dan ukuran pelat tangga Beton, Pelat Bordes, anak tangga sesuai gambar yang telah
disetujui.
 Melakukan pemotongan tulangan pokok dan tulangan bagi untuk pekerjaan pelat tangga,
pekerjaan pelat bordes1serta anak tangga dengan diameter serta ukuran panjang sesuai
dengan gambar.
 Melakukan pemotongan besi dengan diameter serta ukuran panjang sesuai dengan gambar.
 Ujung-ujung tulangan diberi kait atau diberi hak.
 Pembesian Pelat Tangga beton dan pelat tangga bordes dilakukan 2 ( dua ) layer sesuai
gambar.
 Selanjutnya marking / bekisting untuk penempatang jarak pemasangan tulangan Begel
natinya sesuai dengan gambar.
 Pasang tulangan bagi pada tulangan pokok dengan jarak sesuai gambar dan diikat dengan
kawat bendrat.
 Ikat tulangan pokok dan tulangan bagi dengan mengunakan kawat bendrat, dengan jarak
ukuran sesuai gambar.
 Selanjut setelah tulangan pokok dan tulangan bagi selesai diikat, maka selanjut nya dipasang
besi cakar ayam yang diikatkan pada tulangan pokok dengan kawat bendrat yang gunanya
untuk mengatur jarak tulangan pokok atas dan tulangan Pokok bawah ( Jarak masing2 layer
tulangan ) pada pelat tangga Beton, Pelat bordes sehingga pembesian tulangan atas dan
bawah tidak bersentuhan.
 Pasang beton deking sebagai tebal selimut beton dan juga agar besi tidak menyentuh
bekisting pelat tangga Beton, Pelat Bordes.
 Setelah besi pelat tangga Beton, Pelat Bordes, terpasang, maka lanjutkan dengan pembesian
anak tangga ( besi Trap ) dengan jumlah sesuai gambar.
 Pemasangan besi anak tangga ( besi Trap ) diikatkan pada pembesian tulangan pokok dengan
mengukan kawat bendrat dengan jarak dan jumlah sesuai dengan gambar.
 Cek kerapian pembesian tulangan tangga utama terhadap kerapiannya sesuai gambar.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek jumlah tulangan pokok dan tulangan begel serta
tulangan anak tangga terpasang untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting
Untuk pekerjaaan bekisting pada lantai satu ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Metoda uraian pelaksanaan pekerjaan pemasangan tangga utama dan tangga darurat adalah
sama, Cuma yang membedakannya adalah posisi penempatanya sesuai gambar. Pekerjaan
pemasangan bekisting pelat tangga Beton,Pelat Bordes serta balok tengah dilakukan secara
bersamaan.
Pekerjaan bekisting tangga utama ini dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian
pekerjaan antara lain :
 Pelat tangga.
 Pelat Border
 Anak Tangga
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting ini adalah :
 Kayu kelas III
 Balok Kayu kelas.III
 Multiplek tbl. 9 mm
 paku
 Minyak bekisting.
 Dolken Kayu Galam dia.8 – 10 cm
Adapun Urian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi ketinggian pemasangan bekistingPelattangga beton, pelat bordes dan balok
bawah bordes sesuai gambar.
 Bahan bekisting dipakai Multiplek dengan tebal 9 mm dan dipotong sesuai dengan
dimensi/ukuranyangakandigunakan.
 Buat rangka pkat tangga utama dengan mengunakan Multiplek tbl.9 mm rangka Balok kayu
broti dengan ukuran5/7 dan5 0.
 Selanjutnya pasang stager untuk alat bantu tukang berdiri dalam melakuka pekerjaan
pemasangan begeseting tangga.
 Marking elevasi ketinggian pelat bordes sesuai dengan gambar.
 Selanjutnta timbang kedataran bekisting tangga denganmengunakan waterpass atau selangair.
 Pasang perancah scaffolding dengan mengunakan kayu, untuk memasang bekisting
pelat tangga, pelat bordes serta balok tengah ( BT).
 Cek kerapian kekuatan dan kekokohan pasangan bekisting pelat tangga dan pelat bordes.
 Selanjutnya setelah pekerjaan bekisting selesai dikerjakan, oleskan minyak bekisting pada
permukaan bekissting yang menyentuh coran beton.
 Khusus untuk pekerjaan pembuatan bekisting anak tangga dilakukan setelah pekerjaan
pembesian tangga selesai dikerjakan ( sebelum dilakukan pengecoran )
 Lakukan pembagian anak tangga dengan jumlah sesuai dengan gambar.
 Beri skor bekisting anag tangga agar tidak pecah sewaktu dilakukan pengecoran anak tangga.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pembesian tangga untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Beton Mutu K-300.


Untuk pekerjaanbeton mutu K-300 pada lantai satu ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Metoda uraian pelaksanaan pekerjaan pemasangan tangga utama dan tangga darurat adalah
sama, cuma yang membedakannya adalah posisi penempatanya sesuai gambar. Pekerjaan
penegcoran tangga bersamaan dilakukan dengan pengecoran balok tengah, ini dilakukan agar
beton tangga monolite dengan balok tengan sehingga didapat kemuatan yang maksimal pada
pelat bordes tangga nantinya. Beton yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah beton mutu K-
300 dengan bahan material yang digunakan Ready Mix antara lain:
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
tangga beton , pelat bordes serta anak tangga sebelum memulai pekerjaan pengecoran .
 Bekisting dan pembesian bekisting tangga beton , pelat bordes serta anak tangga sebelum
dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-bahan yang melekat yang dapat
nerusak mutu beton.
 Datangkan beton ready mix dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja.
 Sebelum pengecoran bekisting tangga beton , pelat bordes serta anak tangga dimulai,
bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut Abraham ) dan
pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Lakukan pengecoran pelat tangga Beton, Pelat Bordes serta, anak tangga, secara bersamaan
dimana masing – masing bekisting dan Pembesian telah selesai dikerjakan.
 Material beton Ready Mix K-300 dari truk mixer diangkut dengan gerobak ke lokasi
pengecoran tangga , selanjutnya dimasukan dalam ember cordan dilakukan pengecoran pada
tangga beton , pelat bordes serta anak tangga.
 Lakukan Pemadatan beton dengan mengunakan Concrete vibrator, sehingga gelembung
udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton dapat hilang, sehingga beton dapat
padat sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang ratakan permukaan hasil pelat beton Bordes serta beton
anak tangga setelah dilakukan pengecoran, dengan mengunakan reskam.
 Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan Cor Beton
K-300 pelat tangga beton, pelat bordes serta, anak tangga dan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang
terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
ilustrasiGambarTangga Beton

Gambar ilustrasi pembesian dan bekisting serta cor tangga beton

 LANTAI DUA ( ElV. + 4,15 m )


 Balok type B1 ( 25x35 )
 Balok type B2 ( 20x30)
 Balok type B3 ( 15x25 )
 Balok type B4 ( 15x20 )
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pembesian pada masing-masing Balok
Beton Seperti Balok (B1),(B2),(B3) dan (B4) ini sama yang berada pada elevasi + 4.15 ( lantai
Dua ), cuma yang membedakannya adalah ukurandimensi balok, posisi penempatan, serta
pemakaian yang digunakan masing2 balok tersebut. Semua balok beton struktur type (B1),(B2),
(B3) dan (B4)tersebut berada pada elevasi ± 4.15 m lantai dua, sehingga dalam pelaksanaannya
baik pemasangan bekisting, pembesian serta pengecorannya dapat dilakukan secara bersamaan
atau sekaligus.
 Besi D 22
 Besi D13
 Besi D 13 ( Sengkang )
 Besi Ø 10
Untuk pekerjaan pembesian Balok (B1),(B2),(BA),(BA1)dan (BA2) pada lantai II (Dua)
ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan Pembesian balok type (B1),(B2),(BA),(BA1)dan (BA2) berada pada elevasi
Lantai Dua, pekerjaan pembesian ini dilakukan sesudah pekerjaan bekisting masing – masing
balok selesai dikerjakan, posisi dan penempatannya balok type (B1),(B2),(BA),(BA1)dan
(BA2)dilakukansesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi teknis. Pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi kerja:
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
 Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.
Adapun Urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Meneliti gambar kerja
 Siapkanbahandanperalatandantenagakerja
 AjukanRequesttdanshopdrawingkepadakonsultanpengawas

 Membuat gambar kerja ( shop drawing ).

 Datangkan Material besi tulangan pokok dan tulangan begel untuk masing – masing balok
type (B1),(B2),(B3) dan (B4)dengan jumlah dan diameter besi serta jenis besi sesuai dengan
gambar spesifikasi teknis.

 Potong tulangan pokokserta tulangan begel dan bentuk serta ukuran sesuai gambar untuk
masing – masing balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4)

 Buat tulangan sengkangmasing – masing balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4) dengan ukuran
sesuai dengan gambar, dan besi beri kait ( hak ) sesuai yang diisyaratkan dalam spesifikasi
teknis.

 Pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin.

 Besi sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran yang melekat.

 Dibantu dengan beberapa pekerja serta tukang besi, tulangan pokok dan tulangan sengkang
untuk masing – masing type (B1),(B2),(B3)dan (B4)diangkut atau dinaikan kelantai dua
elevasi + 4.15 m.

 Tempatkan tulangan pokok tersebut antara kolom dengan jumlah sesuai dengan gambar .

 Selanjutnya marking atau beri tanda untuk penempatan jarak pemasangan tulangan begel
pada tulang pokok sesuai dengan gambar.

 Ikat sengkang pada tulangan pokok dengan susunan sengkang hak selang seling dan sesuai
dengan jarak sengkang sesuai gambar dengan menggunakan kawat bendrat.

 Posisi dan penembatan pembesian tulangan balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4) inisesuai
dengan gambar yang telah disetujui.
 Selanjutnya setelah pemesangan pembesian balok selesai dilaksanakan, selanjutnya turukan /
masukan pembesian balok, dan pasang atau ikatkan beton deking pada pembesian masing –
masing balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4)sebagai pengontrol tebal selimut beton.

 Cek kerapian ikatan besi, kebersiahan tulangan dari noda yang melekat serta kekuatan
pengikatan begel pada tulangan pokok, sebelum pembesian dimasukan kedalam bekisting.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan pembesian
balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4), dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek
untuk mendapatkan volume pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Gambar Ilustrasi Pembesian Balok

 Bekisting
Untuk pekerjaan bekisting Balok (B1),(B2),(B3)dan (B4) pada lantai II (Dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan Bekisting pada masing-masing Balok
Beton Seperti Balok (B1),(B2),(B3)dan (B4)ini sama yang berada pada elevasi + 4.15 ( lantai
Dua ), cuma yang membedakannya adalah ukurandimensi balok, Posisi penempatan, masing2
balok tersebut.
Untuk pekerjaan pemasangan bekisting balok type (B1),(B2),(B3),dan (B4)pada pekerjaan
Lantai dua elevasi + 4,15 m dilakukan secara bersamaan. Untuk kekuatan bekisting
harusdiperhitungkan terhadap berat sendiri beton basah, peralatan dan orang- orang yang bekerja
diatasnya.Bekisting balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4) harus sesuai dengan shop drawing yang
telah ditetapkan, dan pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pembesian dari balok type (B1),
(B2),(B3) dan (B4)tersebut selesai dikerjakan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4) ini
adalah :
 Kayu kelas III
 Kayu Balok Kelas.III
 Multipleks ketebalan 9 mm
 Minyak bekisting.
 Paku.
 Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm

Adapun Urutan Pekerjaannya antar lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi ketinggian pemasangan bekisting lantai balok type (B1),(B2),(B3)dan
(B4)dengan posisi penempatan sesuai gambar.
 Datangkan material untuk pekerjaan bekisting balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4)seperti
kayu kelas kuat III dan multiplek t.9 mm.
 Membuat rangka masing – masing bekisting balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4)dengan
mengunakan material kayu kelas.III dan multiplek 9 mm dengan ukuran dan dimensi sesuai
dengan gambar.
 Pasang stager segagai alat bantu untuk tukang berdiri dan juga untuk menjaga keselamatan
tukan bekerja dalam melakukan pemasangan bekisting masing-masing balok tersebut.
 Marking atau beri tanda elevasi ketinggian lantai balok sesuai dengan gambar dan petunjuk
dari Direksi teknis.
 Pasang benang untuk mendapatkan kedataran lantai bekisting masing – masing balok type
(B1),(B2),(B3)dan (B4).
 Selanjutnya lakukan pemasangan bekisting lantai dan dinding masing – masing baloktype
(B1),(B2),(B3)dan (B4) dengan posisi penempatan sesuai dengan gambar .
 Selanjutnya pasang scaffolding / perancah ( dolken ) dibawah lantai bekisting masing –
masing balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4)dan jarak antara perancah adalah 0,5 m.
 Cek pertemuan panel sudut bekistingdindingmasing-masing baloktype (B1),(B2),(B3)dan
(B4), dan pastikan kokoh dan terkunci.
 Setelah perancah terpasang selanjutnya lakukan pemasangan balok skor horizontal yang
dipasang selang seling agar perancah dapat berdiri kokoh dan tidak goyang akibat ada beban
diatasnyaatau melentur sewaktu pengecoran.
 Cek dan periksa kekuatan perancah agar perancah tidak melentur sewaktu dilakukan
pengecoran balok type (B1),(B2),(B3) dan (B4).
 Setelah pekerjaan pemasangan bekisting masing – masing Balok type (B1),(B2),(B3)dan
(B4) selesai dipasang, selanjutnya olesi permukaan bekisting masing – masing balok tersebut
yang menyentuh beton dengan minyak bekisting.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaanbekisting
balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4 )dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi Gambar
 Cor Beton K-300 ( Ready Mix )
Untuk pekerjaan Pengecoran Balok (B1),(B2),(B3)dan (B4) pada lantai II (Dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama. Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan
pekerjaan Pengecoran Beton Ready Mix dengan Mutu K-300 pada masing-masing Balok Beton
Seperti Balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4)ini sama yang berada pada elevasi + 4.15 ( lantai
Dua), cuma yang membedakannya adalah ukurandimensi balok, Posisi penempatan, masing2
balok tersebut.
Pekerjaan Balok Type type (B1),(B2),(B3)dan (B4) lantai II elevasi ± 4.15 m, pengejaan
pengecorannya persamaan dengan pengecoran pelat lantai dua, karna pelat dan masing – masing
balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4) tersebut harus satu hubungan yang monolite.
Pekerjaan Pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4)dilakukan setelah
pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting selesai dikerjakan, beton yang digunakan adalah
beton Ready Mix dengan mutu beton K-300.

Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :


 Concrete Vibrator
 Truk Mixer
 Concrete Pump.
 Alat bantu lainnya.
Adapun uraian pekerjaan pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
masing – masing balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4) sebelum memulai pekerjaan
pengecoran.
 Bekisting dan pembesian sebelum dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-
bahan yang melekat yang dapat merusak mutu beton.
 Pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4) dan pelat lantai dua
dilakukan secara bersamaankarena diinginkan satu hubungan yang manolit.
 Cek kesiapan concrete pump lapangan sebelum beton Ready Mix raedy I siap pakai
dilapangan, sehingga tidak ada kendala saat pengecoran beton balok type (B1),(B2),(B3) dan
(B4).
 Datangkan beton Ready Mix dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerjadengan jumlah volume sesuai kebutuhan lapangan.
 Sebelum pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),(B3)dan (B4)dan pelat lantai
Dua dimulai, bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut
Abraham ) dan pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Setelah melakukan pengujian slump dan pengambilan Kubus / silinder beton, maka selanjut
atas persetujuan dari Direksi Teknis dilakukan pengecoran masing – masing balok type (B1),
(B2),(B3) dan (B4).
 Lakukan Pemadatan beton dengan mengunakan Concrete vibrator sewaktu pengecoran
berlansung, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton
dapat hilang, sehingga beton dapat padat dan tidak terjadi segregasi sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan agregat dimana agregat kasar akan berada dibawah dan aggregate
halus berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat sehingga
mutu beton tidak tercapai.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang batu ratakan permukaan coran beton ready mix setelah
dilakukan pengecoran, dengan mengunakan reskam.
 Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam pada masing – masing balok beton type (B1),(B2),(B3)dan (B4).
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaanpengecoran
masing – masing balok betontype (B1),(B2),(B3)dan (B4) dengan mengunakan Ready Mix
mutu K-300dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembongkaran Bekisting
Bekisting dibongkar secara bertahap, pelepasan akhir dilakukan adalah daerah yang
momen lapangan terbesar yaitu ditengah selama minimum 21 hari pada semua level sesuai
dengan spesifikasi teknis.
Ilustrasi Gambar.
Gambar Proses pekerjaan beton bertulang balok

Penghambaran Ready Mix Pemadatan ready Mix

 Balok Type BT ( 23x24 )


Besi D 22
Besi D13
Besi D 13 ( sengkang )
Untuk pekerjaan Pembesian Balok BT.30x50cm pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pekerjaan Pemasangan Besi balok ini dilakukan sebagai balok tengah ( BT ) pada lantai II
(dua ) untuk perkuatan balok tangga bordes yang penempatannya sesuai dengan gambar.
Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi kerja :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
 Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.
Adapun uraian pelaksanaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Meneliti gambar kerja
 Siapkan bahan danp eralatan dan tenagakerja
 AjukanRequesttdanshopdrawingkepadakonsultanpengawas

 Membuat gambar kerja ( shop drawing ).

 Datangkan Material besi tulangan pokok dan tulangan begel dengan jumlah diameter sesuai
dengan gambar.

 Potong tulangan pokok serta tulangan begel dan bentuk sesuai gambar kerja.

 Buat tulangan sengkang , balok dengan ukuran sesuai dengan gambar ( ukuran dan beri kait
hak ) sesuai yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis.

 Pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin.


 Bebarapa pekerja / tukang mengakat pembesian tulangan balok tengah (BT) yang telah
difabrikasi ke lantai II (dua) dengan mengunakan tali dan katrol, ini untuk menjaga
keselamatan pekerja atau tukang.

 Selanjutnya pasang stager untuk alat bantu tukang berdiri dalam memasang pembesian balok
BT dan juga untuk keselamatan tukang / pekerja dalam melakukan pekerjaan.

 Angkat dan pasang tulang pokok balok BT pada stek besi yang telah tersedia pada kolom
dengan jumlah dan diameter sesuai dengan gambar.

 Posisi dan penembatan tulangan balok ini sesuai dengan gambar yang telah disetujui.

 Beri tanga jarak tulangan pokok untuk penempatan jarak pemasangan tulangan begel sesuai
gambar.

 Besi sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran yang melekat.

 Ikat sengkang pada tulangan pokok dengan susunan sengkang hak selang - seling dan sesuai
dengan jarak sengkang sesuai gambar dengan menggunakan kawat bendrat.

 Setelah pemebsian balok BT selesai, pasang atau ikatkan beton deking sebagai tebal selimut
beton sebelum bekisting balok dipasang.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting Multiplek
Untuk pekerjaan bekisting Balok BT.30x50 cm pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama. Pekerjaan pemasangan bekisting balok tengah ( BT ) pada lantai II (dua )
sebagai perkuatan pelat bordes tangga dipasang bersamaan dengan penegerjaan tangga dan posisi
penempatannya sesuai dengan gambar.

Adapun urutan pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Meneliti gambar kerja
 Siapkan bahan dan peralatan dan tenaga kerja
 Ajukan Requestt dan shop drawing kepada konsultan pengawas
 Datangkan material pembuatan untuk bekisting dibuat dari bahan kayu kelas III, dan
multiplekt 9 mm

 Buat rangka bekisting balok di buat ukuran, dimensi sesuai dengan gambar.

 Marking atau buat ketinggian elevasi balok ( BT ) pada masing2 kolom pada lantai II (dua )
sesuai elevasi pelat bordes pada gambar atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.

 Pasang sterger untuk tempat berdiri pekerja, sekaligus memudahkan dalam pemasangan
bekisting balok tersebut.

 Bebarapa pekerja / tukang mengakat Bekisting balok tengah (BT) yang telah difabrikasi ke
lantai II (dua ) dengan mengunakan tali dan katrol, ini untuk menjaga keselamatan pekerja
atau tukang.

 Pengerjaan Bekisting balok ini bersamaan dengan pemasangan bekisting bordes tangga pada
lantai II (dua), ini di sebabkan karna balok BT dipasang sebagai perkuatan pelat bordes
tangga.

 Selanjut Pasang Benang untuk mendapatkan kedataran lantai balok .


 Setelah Bekisting terpasang lakukan perkuatan dengan memasang skor balok kayu / dolken
agar bekisting balok Tengah agar tidak bergerak atau melentur sewaktu pengecoran pada
lantai II (dua).
 Cek pertemuan panel sudut bekisting dindingbalok, pastikan kokoh dan terkunci.
 Cek kekuatan perancah, dan beri skor agar tiang perancah tidak menetur sewaktu dilakukan
pengecoran balok ( BT ).
 Setelah pekerjaan bekisting Balok ( BT ) selesai, olesi permukaan bekisting yang menyentuk
beton dengan minyak bekisting.
 Setelah Bekisting benar-benar kuat dan kokoh baru dilaksanakan pencecoran
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva

 Cor Beton K-300


Untuk pekerjaan Pengecoran Balok BT.30x50cm pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama. Pekerjaan Pengecoran balok ( BT ) pada lantai II (dua) ini dilakukan
bersamaan dengan pengecoran tangga, ini dilakukan agar terjadi hubungan yang monolite antara
balok tengan dengan pelat bordes , pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan bekisting dan
pembesian balok Tengah pada lantai II (dua) telah selesai dikerjakan, dan pengecoran beton
mengunakan beton Ready Mix dengan mutu K-300 dan posisi dan penempatannya sesuai dengan
gambar yang telah disetujui oleh Direksi Teknis.

Adapun urutan pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekissting
balok tengah dan pemasangan beton deking sebelum memulai pekerjaan pengecoran.
 Bekisting dan pembesian sebelum dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-
bahan yang melekat yang dapat nerusak mutu beton.
 Setelah pekerjaan Bekisting dan pembesian pada lantai II (dua) dinyatakan siap, maka
selanjutnya dilakukan pengecoran dengan mengunakan beton Ready Mix dengan mutu beton
K-300, sesuai dengan JMF yang telah disetujui ke lokasi kerja.
 Pada Saat pengecoran berlansung, lakukan pemadatan balok (BT) beton dengan mengunakan
Concrete vibrator, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran
beton dapat hilang, sehingga beton dapat padat sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang ratakan permukaan Balok ( BT ) setelah dilakukan
pengecoran, dengan mengunakan reskam.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan coran balok
( BT )pada lantai II (dua) dengan betonmutu K-300dan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang
terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

 PELAT LANTAI DUA.S1 ( t=12 cm )


 Besi Ø 10 ( Doble layer )
Untuk pekerjaan Pembesian pelat lantai dua S1(t=12cm ) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama. Pembesian pelat lantai dua S1(t=12cm ) dilakukan setelah pekerjaan bekisting masing –
masing balok dan pelat elevasi ± 4.15 m selesai dikerjakan.
Alat-alat yangdigunakan dalam pekerjaan pembesian balok yaitu :
 Bar bender
 Bar cutter
 Tang gegep
 Alat bantu Lainnya.

Metoda Pelaksanaan:
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mendatangkan material pembesian untuk pekerjaan pelat lantai dua S1(t=12cm ) dengan
mutu dan diameter sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan Pembesian pelat lantai dua S1(t=12cm ) ini dilakukan setelah pekerjaan bekisting
pelat dan masing – masing balok pada elevasi ± 4.15 m selesai dilaksanakan.
 Melakukan pemotongan tulangan arah x dan tulangan arah y dengan diameter serta ukuran
panjang sesuai dengan gambar.
 Marking atau beri jarak penempatan tulangan lantai pada bekisting sehingga didapat jarak
yang seragam.
 Ujung-ujung tulangan diberi kait atau diberi hak.
 Dengan Tenaga manusia ( tukang dan pekerja ) besi tulang diangkat dan letakan diatas
bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m .
 Pemasangan tulangan arah x dan tulangan arah y diikat dengan kawat bendrat. Ukuran
tulangan yang dipakai adalah sesuai dengan gambar shopdrawing yang telah disetujui.
 Setelah pembesian tulangan arah x dan arah y terpasang pada pelat lantai dua S1(t=12cm ),
selanjutnya pasang cakar ayam untuk mengontrol jarak tulang layer atas dan tulangan layer
bawah ( Doble Layer ) atau agar tulangan pelat lantai saling bersentuhan.
 Setelah pekerjaan pembesian pelat lantai selesai dikerjakan, selanjut pasang beton deking
sebagai mengontrol tebal selimut beton dan juga agar besi tidak menyentuh bekisting pelat
lantai dua S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek jumlah pembesian tulangan arah x dan tulangan
arah y yang sudah terpasang untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting
Untuk pekerjaan Bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm ) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Untuk pekerjaan pemasangan bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m
dilakukan secara bersamaan pekerjaannya dengan bekisting masing – masing balok, ini
disebabkan karna pengecoran pelat lantai dg balok dilakukan bersamaan agar mendapat kan
beton yang monolite.Dalam melakukan pemasangan bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm )
elevasi ± 4.15 m kekuatan bekisting harus diperhitungkan terhadap berat sendiri beton basah,
peralatan dan orang- orang yang bekerja diatasnya. Bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm )
elevasi ± 4.15 m harus sesuai dengan gambar shop drawing yang telah ditetapkan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting balok ini adalah :
 Kayu kelas III
 Kayu Balok Kelas.III
 Multipleks ketebalan 9 mm
 Minyak bekisting.
 Paku.
 Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi / marking pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m untuk pemasangan
bekistingpada masing – masing kolom sesuai gambar.
 Siapkan material untuk pembuatan bekisting pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m
seperti kayu kelas. III dan multiplek t.9 mm dilokasi kerja.
 Selanjutnya pasang stager sebagai alat bantu tukang berdiri untuk mempermudah tukang
dalam melakukan pemasangan bekisting.
 Pasang benang untuk mendapatkan kedataran lantai dari pasangan bekisting pelat lantai dua
S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m .
 Pasang kayu kelas kuat III sebagai rangka dari bekisting pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi
± 4.15 m dan selanjutnya dipakukan pada masing – masing bekisting balok.
 Selanjutnya Bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m dalam pengerjaannya
disatukan dengan bekisting masing – masing balok pada elevasi +.4,15 m.
 Pemasangan perancah ( dolken ) untuk menyokong bekisting pelat lantai dua S1(t=12 cm )
elevasi ± 4.15 m dan jarak antara perancah adalah 0,5 m.
 Setelah pasang perancah dan lakukan pemasangan skor horizontal maupun skor diagonal
agar skor vertikal tidak mengalami tekuk dan dapat berdiri kokoh dan tidak goyang akibat
ada beban diatasnya.
 Selanjutnya pasang multiplek tengan tebal 9 mm sebagai alas lantai pelat dengan cara
dipakukan kerangka kayu yang telah dicek kedatarannya.
 Selanjutnya setelah bekisting pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m diperiksa oleh
Direksi teknis sudah selesai, maka selanjutnya bersihkan sisa kotoran yang melekat pada
bekisting pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m seperti potongan kayu, papan,
potongan kawat ikat serta paku diatas bekisting sebelum dilakukan pekerjaan pembesian.
 Memberi minyak bekisting pada permukaan pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m
pada permukaan bekisting yang bersentuhan dengan beton.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan bekisting
pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m, dan bersama-sama melakukan perhitungan
manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang
untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Ilustrasi Gambar

Gambar Bekisting balok rangka Gambar pemasangan rangka pelat lantai


 Cor Beton K-300 ( Ready Mix ).
Untuk pekerjaan Cor Beton K-300 ( Ready Mix ) pelat lantai dua S1(t=12 cm ) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama. Pekerjaan Pengecoran Beton mutu K-300
pada pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m, untuk perkerjaan pengecoran dilakukan
bersamaan dengan pekerjaan masing – masing balok elevasi + 4.15 m. Beton Ready Mix beton
K-300 , sebelum beton dipakai, terlebih dahulu beton tersebut harus diuji kadar air ( slump Test )
dan pembuatan benda uji kubus / silinder dengan jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
Sebelum pengerjaan pengecoranpelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m, lokasi
pengecoran pelat bekisting dan pembesian pelat lantai tersebut terlebih dahulu dibersihkan dari
kototan serta potongan kawat ikat.
Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :
 Concrete Vibrator
 Truk Mixer
 Concrete Pump.
 Alat bantu lainnya.

Metoda Pelaksanaa:
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 msebelum memulai pekerjaan pengecoran.
 Bekisting dan pembesianpelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m sebelum dilakukan
pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-bahan yang melekat serperti potongan kayu
dan potongan kawat ikat yang dapat merusak mutu beton.
 Pengecoran pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m dilakukan secara bersamaan
dengan pengecoran masing – masing balok pada elevasi + 4.15 m.
 Datangkan dan cek Kesiapan alat bantu Concrete Pump dilokasi kerja sebelum beton Ready
Mix didatangkan, ini agar tidak terjadi kendala sewaktu pengecoran berlansung.
 Selanjutnya datangkan beton dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja.
 Sebelum pengecoran pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ± 4.15 m dimulai, bersama-sama
dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut Abraham ) dan pengambilan
sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Setelah melakukan pengujian dan pengambilan sampel Kubus / silinder beton, maka atas
persetujuan dari Direksi Teknis lakukan pengecoran pelat lantai dua S1(t=12 cm ) elevasi ±
4.15 m
 Lakukan Pemadatan beton sewaktu pengecoran berlansung dengan mengunakan Concrete
vibrator, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton dapat
hilang, sehingga beton dapat padat dan tidak mengalami segregasi sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan aggregate dimana aggregate kasar akan berada dibawah dan
aggregate halus berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat
sehingga mutu beton tidak tercapai.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang batu ratakan permukaan coran beton readi mix ( K-300 )
setelah dilakukan pengecoran dengan mengunakan reskam.
 Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan beton
Readymix mutu K-300 pada pelat lantai dua S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15m, dan bersama-
sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya /
sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembongkaran Bekisting
Bekisting dibongkar secara bertahap, pelepasan akhir dilakukan adalah daerah yang
momen lapangan terbesar yaitu ditengah selama minimum 21 hari pada semua level atau sesuai
dengan spesifikasi teknis .

Ilustrasi Gambar.
Gambar Proses pekerjaan beton bertulang balok

Penghambaran Ready Mix Pemadatan ready Mix

 PELAT LANTAI DUA.SA ( t=12 cm )


 Besi Ø 10 ( Doble layer )
Untuk pekerjaan Pembesian pelat lantai dua SA(t=12 cm ) Entrace ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama. Pembesian pelat lantai dua S1(t=12 cm ) dipasang pada entrace atau sesuai
dengan gambar dilakukan setelah pekerjaan bekisting masing – masing balok dan pelat entrace
atau sesuai dengan gambar elevasi ± 4.15 m selesai dikerjakan.
Alat-alat yangdigunakan dalam pekerjaan pembesian balok yaitu :
 Bar bender
 Bar cutter
 Tang gegep
 Alat bantu Lainnya.

Metoda Pelaksanaan:
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mendatangkan material pembesian untuk pekerjaan pelat S1(t=12cm ) dengan mutu dan
diameter sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan Pembesian pelat lantai dua S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarini
dilakukan setelah pekerjaan bekisting pelat dan masing – masing balok pada elevasi ± 4.15 m
selesai dilaksanakan.
 Melakukan pemotongan tulangan arah x dan tulangan arah y dengan diameter serta ukuran
panjang sesuai dengan gambar.
 Marking atau beri jarak penempatan tulangan lantai pada bekisting entrace atau sesuai
dengan gambar sehingga didapat jarak yang seragam.
 Ujung-ujung tulangan diberi kait atau diberi hak.
 Dengan Tenaga manusia ( tukang dan pekerja ) besi tulang diangkat dan letakan diatas
bekisting pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambar elevasi ± 4.15 m .
 Pemasangan tulangan arah x dan tulangan arah y diikat dengan kawat bendrat. Ukuran
tulangan yang dipakai adalah sesuai dengan gambar shopdrawing yang telah disetujui.
 Setelah pembesian tulangan arah x dan arah y terpasang pada pelat S1(t=12cm ), entrace atau
sesuai dengan gambar selanjutnya pasang cakar ayam untuk mengontrol jarak tulang layer
atas dan tulangan layer bawah ( Doble Layer ) atau agar tulangan pelat lantai saling
bersentuhan.
 Setelah pekerjaan pembesian pelat lantai entrace atau sesuai dengan gambar selesai
dikerjakan, selanjut pasang beton deking sebagai mengontrol tebal selimut beton dan juga
agar besi tidak menyentuh bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek jumlah pembesian tulangan arah x dan tulangan
arah y pada pelat entrace atau sesuai dengan gambar yang sudah terpasang untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting
Untuk pekerjaan pemasangan bekisting pelat S1(t=12cm ) entrace ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Untuk pekerjaan pemasangan bekisting pelat SA (t=12cm ) entrace atau sesuai dengan
gambar elevasi ± 4.15 m dilakukan secara bersamaan pekerjaannya dengan bekisting masing –
masing balok, ini disebabkan karna pengecoran pelat lantai dg balok dilakukan bersamaan agar
mendapat kan beton yang monolite. Dalam melakukan pemasangan bekisting pelat S1(t=12cm )
entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15 m kekuatan bekisting harus diperhitungkan
terhadap berat sendiri beton basah, peralatan dan orang- orang yang bekerja diatasnya. Bekisting
pelat S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m harus sesuai dengan gambar shop drawing yang telah
ditetapkan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting balok ini adalah :
 Kayu kelas III
 Kayu Balok Kelas.III
 Multipleks ketebalan 9 mm
 Minyak bekisting.
 Paku.
 Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi / marking pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambar elevasi ±
4.15 m untuk pemasangan bekistingpada masing – masing kolom sesuai gambar.
 Siapkan material untuk pembuatan bekisting pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan
gambarelevasi ± 4.15 m seperti kayu kelas. III dan multiplek t.9 mm dilokasi kerja.
 Selanjutnya pasang stager sebagai alat bantu tukang berdiri untuk mempermudah tukang
dalam melakukan pemasangan bekisting.
 Pasang benang untuk mendapatkan kedataran lantai dari pasangan bekisting pelat S1(t=12cm
) entrace atau sesuai dengan gambar elevasi ± 4.15 m .
 Pasang kayu kelas kuat III sebagai rangka dari bekisting pelat S1(t=12cm ) entrace atau
sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15 m dan selanjutnya dipakukan padamasing – masing
bekisting balok.
 Selanjutnya Bekisting pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambar elevasi ± 4.15 m
dalam pengerjaannya disatukan dengan bekisting masing – masing balok pada elevasi +.4,15
m.
 Pemasangan scapulding / perancah ( dolken ) untuk menyokong bekisting pelat S1(t=12cm )
entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15 m dan jarak antara perancah adalah 0,5 m.
 Setelah pasang scaffolding / perancah dan lakukan pemasangan skor horizontal maupun skor
diagonal agar skor vertikal tidak mengalami tekuk dan dapat berdiri kokoh dan tidak goyang
akibat ada beban diatasnya.
 Selanjutnya pasang multiplek tengan tebal 9 mm sebagai alas lantai pelat dengan cara
dipakukan kerangka kayu yang telah dicek kedatarannya.
 Selanjutnya setelah bekisting pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ±
4.15 m diperiksa oleh Direksi teknis sudah selesai, maka selanjutnya bersihkan sisa kotoran
yang melekat pada bekisting pelat lantai dua S1(t=12cm ) elevasi ± 4.15 m seperti potongan
kayu, papan, potongan kawat ikat serta paku diatas bekisting sebelum dilakukan pekerjaan
pembesian.
 Memberi minyak bekisting pada permukaan pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan
gambarelevasi ± 4.15 m pada permukaan bekisting yang bersentuhan dengan beton.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan bekisting
pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambar elevasi ± 4.15 m, dan bersama-sama
melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai
dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Ilustrasi Gambar

Gambar Bekisting balok rangka Gambar pemasangan rangka pelat lantai

 Cor Beton K-300 ( Ready Mix ).


Untuk pekerjaan Cor Beton K-300 ( Ready Mix ) pelat SA(t=12cm ) entrace ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama. Pekerjaan Pengecoran Beton mutu K-300
pada pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15 m bersamaan
pekerjaannya dengan pengecoran pelat lantai II (dua), untuk perkerjaan pengecoran dilakukan
bersamaan dengan pekerjaan masing – masing balok elevasi + 4.15 m. Beton Ready Mix beton
K-300 , sebelum beton dipakai, terlebih dahulu beton tersebut harus diuji kadar air ( slump
Test ) dan pembuatan benda uji kubus / silinder dengan jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
Sebelum pengerjaan pengecoran pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambar elevasi ±
4.15 m, lokasi pengecoran pelat bekisting dan pembesian pelat lantai tersebut terlebih dahulu
dibersihkan dari kototan serta potongan kawat ikat.
Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :
 Concrete Vibrator
 Truk Mixer
 Concrete Pump.
 Alat bantu lainnya.

Metoda Pelaksanaan:
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15 msebelum memulai
pekerjaan pengecoran.
 Bekisting dan pembesian pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15
m sebelum dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-bahan yang melekat
serperti potongan kayu dan potongan kawat ikat yang dapat merusak mutu beton.
 Pengecoran pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15 m dilakukan
secara bersamaan dengan pengecoran masing – masing balok pada elevasi + 4.15 m dan pelat
lantai II (dua).
 Datangkan dan cek Kesiapan alat bantu Concrete Pump dilokasi kerja sebelum beton Ready
Mix didatangkan, ini agar tidak terjadi kendala sewaktu pengecoran berlansung.
 Selanjutnya datangkan beton dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja.
 Sebelum pengecoran pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ± 4.15
mdimulai, bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut
Abraham ) dan pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Setelah melakukan pengujian dan pengambilan sampel Kubus / silinder beton, maka atas
persetujuan dari Direksi Teknis lakukan pengecoran pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai
dengan gambarelevasi ± 4.15 m
 Lakukan Pemadatan beton sewaktu pengecoran berlansung dengan mengunakan Concrete
vibrator, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton dapat
hilang, sehingga beton dapat padat dan tidak mengalami segregasi sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan agregat dimana agregat kasar akan berada dibawah dan agregat halus
berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat sehingga mutu
beton tidak tercapai.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang batu ratakan permukaan coran beton ready mix ( K-300 )
setelah dilakukan pengecoran dengan mengunakan reskam.
 Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan beton
Readymix mutu K-300 pada pelat S1(t=12cm ) entrace atau sesuai dengan gambarelevasi ±
4.15 m, dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan
yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50%disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100%setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembongkaran Bekisting
Bekisting dibongkar secara bertahap, pelepasan akhir dilakukan adalah daerah yang
momen lapangan terbesar yaitu ditengah selama minimum 21 hari pada semua level atau sesuai
dengan spesifikasi teknis .

Ilustrasi Gambar.

Gambar Proses pekerjaan beton bertulang balok

Penghambaran Ready Mix Pemadatan ready Mix

FLOW CHAR PEKERJAAN BETON BERTULANG


 Pasangan WaterProfing Bithuthene Sheet 300
Untuk pekerjaan Pasangan Water Profing Bithuthene Sheet 300 ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pekerjaan pemasangan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 ( Spesifikasi Teknis ) dipasang
setalah pekerjaan cor pelat beton entraceselesai dikerjakan. Pekerjaan waterproofing Bithuthene
Sheet 3000( Spesifikasi Teknis ) dilakukan pada struktur Pelat beton entracedengan maksud
untuk mencegah terjadinya kebocoran air ke lantai dibawahnya. Pekerjaan waterproofing
Bithuthene Sheet 3000 memerlukan pengerjaan dan pengawasan yang baik dan benar agar tidak
terjadi kebocoran yang tentunya akan sangat merepotkan di kemudian hari .Untuk melaksanakan
pekerjaan waterproofing kita perlukan bebarapa alat bantu seperti sikat, sapu dan kape.
sedangkan bahan-bahan yang disiapkan dalam metode cara pemasangan waterproofing
Bithuthene Sheet 3000 ini antara lain:
 bahan primer coating
 waterproofing Bithuthene Sheet 3000
 screed beton
 acian halus
 kawat ayam.
 Alat Bantu Lainya.
Adapun Urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.

 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.

 Sebelum melakukan pekerjaan pasangan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 terlebih


dahulu kami memberikan contoh material / brosur kepada Direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannta
 Bersihkan lokasi struktur pelat beton entraceyang akan dilapisi waterproofing Bithuthene
Sheet 3000 dengan alat- alat kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, pastikan setiap bidang
dan permukaan sudah benar-benar bersih.

 Selanjutnya Labur permukaan atau bidang yang akan dipasang dengan primer coating
/perekat ( Sesuai Spesifikasi ) secara merata.

 Cek kembali laburan primer coating /perekat ( Sesuai Spesifikasi ) apakah sudah benar-benar
rapi dan menutup semua permukaan.

 Pasang waterproofing Bithuthene Sheet 3000 secara merata keseluruh permukaan pelat beton
entracedengan sambungan overlap kurang lebih 10 centi meter.

 Memeriksa dan mengecek kembali waterproofing Bithuthene Sheet 3000 yang sudah
dipasang sebelumnya.

 Melakukan tes penggenangan dengan air selama satu hari atau 1×24 jam pada pelat lantai
entrace.

 Jika ketinggian air tidak berkurang pada pelat beton entracemaka bisa dipastikan tidak terjadi
kebocoran, jika belum maka perlu diperbaiki bagian yang bocor.

 Melaksanakan pekerjaan screed penutup waterproofing Bithuthene Sheet 300 , untuk pelat
beton entracelangsung saja ditutup dengan screed setinggi 2 s/d 5 cm, sedangkan untuk
wilayah gutter atau saluran air sebaiknya dilapisi terlebih dahulu dengan kawat ayam
kemudian baru screed 2 s/d 3 cm dilanjutkan finish acian.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000 pad pelat lantai entrace, dan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang
terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
 Pasangan Screed lengkap kawat Ayam
Untuk pekerjaan Pasangan Screed lengkap kawat Ayam ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.Pekerjaan Pasangan Screed lengkap kawat Ayam dilakukan setelah pekerjaan
waterprofing pada entrace selesai dikerjakan dengan posisi penempatannya sesuai gambar atau
sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.

 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.

 Sebelum melakukan pekerjaan pasangan Sreed + Kawat Ayam terlebih dahulu kami
memberikan contoh material / brosur kepada Direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannta

 Bersihkan Permukaan Waterprofing yang akan dipasang Sreed dari debu dan sampah dengan
mengunakan sapu atau compresor.

 Selanjutnya di atas lapisan waterproofing diberi lapisan pelindung/screed dari adukan atau
mortal semen sesuai dengan spesifikasi teknis dengan ketebalan yang disesuaikan dengan
gambar.

 Buar kemiringan dari pasangan lapisan pelindung/ screed untuk mempermudah aliran air
krsamping sehingga tidak terjadi genangan air.

 Di dalamnya diberi penguat/tulangan dari kawat ayam, agar tidak terjadi retakan-retakan dan
diberi nat setiap 1 m² dan harus mendapat petujuk dan persetujuan Pengawas/ Direksi Teknis.
 Ratakan permukaan lapisan pelindung / screed beton dengan alat perata screw sehingga
didapat permukaan yang rata dan licin sehingga permukaan tidak ada berpori dan rangga
udara.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000, dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100%setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 TANGGA UTAMA
Pekerjaan Tangga Utama terbuat beton bertulang perkerjaan pemasangan meliputi Pekerjaan
Pelat lantai tangga ,pelat bordes, dan Pekerjaan anak tangga dilakukan setelah pekerjaan Pelat
Lantai Dua +4.15 m dengan posisi sesuai gambar selesai dilaksanakan.

 Besi D 13 ( Doble Layer )


 Besi Ø 10 ( Doble layer )
 Besi Trap Ø 10
Untuk pekerjaan pembesian tangga utamaini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi kerja :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
 Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Pembesian dilakukan setelah pekerjaan bekisting pelat tangga Beton, Pelat Bordes selesai
dilaksanakan.

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mendatangkan material pembesian dengan mutu dan diameter sesuai gambar dan spesifikasi
teknis.
 Pekerjaan Pembesian ini dilakukan setelah pekerjaan bekisting pelat tangga Beton, Pelat
Bordes sertapekerjaan balok tengah pada lantai II (dua) selesai dilaksanakan.
 Bentuk dan ukuran pelat tangga Beton, Pelat Bordes, anak tangga sesuai gambar yang telah
disetujui.
 Melakukan pemotongan tulangan pokok dan tulangan bagi untuk pekerjaan pelat tangga,
pekerjaan pelatbordes serta anak tangga dengan diameter serta ukuran panjang sesuai dengan
gambar.
 Melakukan pemotongan besi dengan diameter serta ukuran panjang sesuai dengan gambar.
 Ujung-ujung tulangan diberi kait atau diberi hak.
 Selanjutnya markin / beri tanda jarak menempatan tulangan tangga bekisting sehingga
didapat jarak dan jumlah tulangan pelat yang sama sesuai gambar.
 Pembesian Pelat Tangga beton dan pelat tangga bordes dilakukan 2 ( dua ) layer sesuai
gambar.
 Pasang Tulangan bagi pada tulangan pokok dengan jarak sesuai gambar dan diikat dengan
kawat bendrat.
 Ikat tulangan pokok dan tulangan bagi dengan mengunakan kawat bendrat, dengan jarak
ukuran sesuai gambar.
 Selanjut setelah tulangan pokok dan tulangan bagi selesai diikat, maka selanjut nya dipasang
besi cakarayam yang diikatkan pada tulangan pokok dengan kawat bendrat yang gunanya
untuk mengatur jarak tulangan pokok atas dan tulangan Pokok bawah ( Jarak masing2 layer
tulangan ) pada pelat tangga Beton, Pelat bordes agar besi tulangan tidak saling bersentuhan.
 Pasang beton deking sebagai tebal selimut beton dan juga agar besi tidak menyentuh
bekisting pelat tangga Beton, Pelat Bordes.
 Setelah besi pelat tangga Beton, Pelat Bordes, terpasang, maka lanjutkan dengan pembesian
anak tangga ( besi Trap ) dengan jumlah sesuai gambar.
 Selanjutnya bagi jumlah anak tangga sam besar sesuai dengan gambar .
 Pemasangan besi anak tangga ( besi Trap ) diikatkan pada pembesian tulangan pokok dengan
mengukan kawat bendrat.
 Cek kerapian pembesian tulangan tangga utama terhadap kerapiannya sesuai gambar.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek jumlah tulangan pokok dan tulangan begel serta
tulangan anak tangga terpasang untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting Multiplek.
Untuk pekerjaan Bekisting Multiplek tangga utama ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.Pekerjaan pemasangan bekisting pelat tangga Beton, pelat Bordes serta anak tangga
dilakukan secara bersamaan.
Pekerjaan bekisting tangga utama pada lantai II (dua) ini dapat dikelompokan menjadi
beberapa bagian pekerjaan antara lain :
 Pelat tangga.
 Pelat Border
 Anak Tangga
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting ini adalah :
 Kayu kelas III
 Balok Kayu kelas.III
 Multiplek tbl. 9 mm
 paku
 Minyak bekisting.
 Dolken Kayu Galam dia.8 – 10 cm

Adapun Urian Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi ketinggian pemasangan bekisting Pelat tangga beton, pelat bordes dan
balok bawah bordes sesuai gambar.
 Bahan/material bekisting dipakai Multiplek dengan tebal 9 mm dan dipotong sesuai dengan
dimensi/ukuran yang akan digunakan.
 Buat rangka pkat tangga utama dengan mengunakan Multiplek tbl.9 mm rangka Balok kayu
broti dengan ukuran5/7 dan5 0
 Tentukan tinggi / Marking atau buat elevasi masing – masing pelat bordes sesuai dengan
gambar
 Selanjutnya timbang elevasi keringgian masing-masing pelat bordes dengan mengunakan
selang air atau waterpass.
 Pasang benang untuk mendapatkan kerataan dan kelurusan pelat bordes dan pelat tangga.
 Pasang scaffolding / perancah dengan mengunakan kayu,untuk memasang bekisting
pelat tangga, pelat bordes serta balok dibawah bordes.
 Cek kerapian kekuatan dan kekokohan pasangan bekisting pelat tangga dan pelat bordes.
 Selanjutnya setelah pekerjaan bekisting selesai dikerjakan, oleskan minyak bekisting pada
permukaan bekisting yang menyentuh coran beton.
 Khusus untuk pekerjaan pembuatan bekisting anak tangga dilakukan setelah pekerjaan
pembesian tangga selesai dikerjakan ( sebelum dilakukan pengecoran )
 Selanjutnya lakukan pembagian anak tangga dengan jumlah dan penempatan sesuai dengan
gambar
 Beri Skor bekisting anak tangga agar tidak pecah atau berubah bentuk sewaktu dilakukan
pengecoran.
 Selanjutnya setelah bekisting selesai, maka lanjutkan dengan pekerjaan pembesian.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pembesian tangga untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Beton Mutu K-300 Ready Mix.


Untuk pekerjaan pengecoran beton mutu K-300 ready mix tangga utama ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Beton yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah beton mutu K-300 dengan bahan material
yang digunakan Ready Mix antara lain:
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
tangga beton , pelat bordes serta anak tangga sebelum memulai pekerjaan pengecoran .
 Bekisting dan pembesian bekisting tangga beton , pelat bordes serta anak tangga sebelum
dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-bahan yang melekat yang dapat
nerusak mutu beton.
 Datangkan beton ready mix dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja.
 Sebelum pengecoran bekisting tangga beton , pelat bordes serta anak tangga dimulai,
bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut Abraham ) dan
pengambilan sampel kubus/ silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Lakukan pengecoran pelat tangga beton, pelat bordes serta, anak tangga, secara bersamaan
dimana masing – masing bekisting dan Pembesian telah selesai dikerjakan.
 Lakukan Pemadatan beton dengan mengunakan Concrete vibrator, sehingga gelembung
udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton dapat hilang, sehingga beton dapat
padat sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang ratakan permukaan hasil pelat beton Bordes serta beton
anak tangga setelah dilakukan pengecoran, dengan mengunakan reskam.
 Lakukan proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan Cor Beton
K-300 pelat tangga beton, pelat bordes serta, anak tangga dan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang
terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

ilustrasiGambarTangga Beton

Gambar ilustrasi pembesian dan bekisting serta cor tangga beton

 Kolom type K1 ( 35x35 ) – 18 Unit


Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing kolom ( K1 ),
( K2 ), ( K3 ) pada lantai II (dua) atau seperti yg tersebut diatas ini sama, cuma yang
membedakannya adalah ukuran dimensi, elevasi dan bentuk, dan diamerter besi dan jumlah
pembesian dan posisi penempatannya .
Pemasangan Kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) dipasang setelah pekerjaan pengecoran pelat lantai
dua telah selesai dikerjakan.
 Besi D 22, Besi D19, Besi D.13
Untuk pekerjaan pembesian kolom type (K1-K2 dan K3) pada lantai II (dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan tulangan masing – masing kolom pada lantai II (dua) dilakukan dengan cara manual
cara perakitan tulangan dilokasi kerja :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas
 Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izin kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
 Datangkan besi ke lapangan dengan diameter sesuai gambar serta dengan mutu besi sesuai
spesifikasi teknis.
 Potong pokok dengan mengunakan bar cutter ( mesin potong besi ) dengan ukuran pada
masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) dan jumlah sesuai gambar.
 Selanjutnya pasang stager untuk alat bantu tukang berdiri dalam melakukan pemasangan
pembesian kolom papa lantai II ( dua) dan juga mempermudah pekerjaan dan menjaga
keselamatan pekerja / tukang dalam bekerja.
 Selanjutnya beberapa pekerja menaikan pembesian kolom kelantai II (dua) dengan
mengunakan tali dan Katrol sehingga memepercepat pekerjaan.
 Angkat pembesian kolom dan dirikan secara vertikal pada posisi penempatan sesuai gambar.
 Tulangan pokok diberi tanda jarak untuk tulangan sengkang sesuai gambar.
 Kemudian seluruh sengkang-sengkang dari masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ),
( K3 )dimasukkan pada tulangan pokok dengan sambungan sengkang diletakkan berselang-
seling dari sudut yangsatu dengan yanglainnya.
 Sengkang-sengkang diikat pada tulangan pokok dengan kawat bendrat.
 Setelah perakitan selesai, kemudian dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ikatan antara
tulanganutama dengansengkangsudahkuat.
 Buat coran beton untuk pasang sepatu kolom pada lantai II (dua) dengan dimensi / ukuran
lebar sesuai dengan dimensi kolom struktur.
 Untuk mendapatkan ketebalan selimut beton dipasang tahu-tahu beton.
 Dipasang stek besi untuk balok latei( kalau ada ) dan BaloK BT pada areal pemasangan
tangga dengan elevasi sesuai dengan gambar.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
Pembesianmasing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) dan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang
terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar.
Gambar pemasangan besi kolom

 Bekisting
Untuk pekerjaan bekisting kolom type (K1-K2 dan K3) pada lantai II (dua)ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama. Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan
pekerjaan pada masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) pada lantai II (dua) atau seperti yg
tersebut diatas ini sama, cuma yang membedakannya adalah ukuran dimensi, elevasi dan bentuk,
dan diamerter besi dan jumlah pembesian dan posisi penempatannya. Pekerjaan bekisting masing
– masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) ini dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian telah
selesai dikerjakan dan ukuran koloms udah dimarking oleh surveyor.
Dalam pekerjaan Bekisting kolom ini terdapat berbagai jenis type kolom struktur sesuai
dengan posisi dan penempatannya sesuai gambar antara lain :
 Pekerjaan Kolom (K1 ) uk.35x35
 Pekerjaan Kolom ( K2 )uk.35x35
 Pekerjaan Kolom ( K3)
Sebelum pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom ini diperlukan hal-hal sebagai berikut:
 Marking,yaitu penandaan pada lantai dimana bekisting dipasang
 Cleaning,yaitu proses pembersihan pada kolom yang akan dibuat terhadap debu(kotoran yang
ada).Hal ini bertujuan agar mendapatkan hasil pekerjaan bekisting kolom( K1 ), ( K2 ), ( K3 )
pada lantai II ( dua) sesuai dengan yang direncanakan dan menjamin hasil pekerjaan kolom
beton yang baik dan benar.
Material yang diperlukan dalam pelaksanaan bekisting kolom adalah:
 KayuKelas. III
 Kayu Balok kelas III
 Multipleks9 mm
 Dolken kayu galam dia 8 – 10 cm
 Paku bisa
 Minyak bekisting.
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izi kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
 Mendatangkan bahan materian bekisting ke lapangan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
diminta.
 Marking dan buat Sepatu kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) pada posisi sesuai dengan gambar yang
telah disetujui.
 Lakukan Pembuatan bekisting masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) dengan ukuran
dan dimensi sesuai dengan gambar dengan material ( kayu dan multiplek 9 mm ) yang telah
tersedia dilapangan.
 Sebelum bekisting kolom digunakan terlebih dahulu dioleasi dengan minyak bekisting pada
bagian bekisting yang menyentuh beton, agar mudah dilepaskan setelah pengecoran
dilakukan.
 Selanjutnya beberapa pekerja menaikan bekisting kolom kelantai II (dua) dengan
mengunakan tali dan Katrol sehingga memepercepat pekerjaan.
 Dirikan stager untuk tempat berdiri pekerja dalam mendirikan/ merangkai dan menyetel
bekisting masing-masing kolom( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) pada lantai II (dua).
 Pasangbetondekingmasing – masing masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) yang
dengan cara diikatkan kepada pembesian kolom sebagaiselimutbeton sesuai spesifikasi
teknis.
 Masukkan bekisting masing-masing kolom pada sepatu kolom yang telah tersedia secara
hati-hati, dan selanjutnya kolom dikunci dengan mengunakan skor balok kayu dan dipasak
atau dipaku.
 Lot bekisting masing – masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) dengan mengunakan unting2
terhadap keempat sisi kolom untuk mendapatkan bekisting berdiri tegak lurus secara vertikal.
 Setelah bekisting lot ( tegak lurus ) pasang Skor / branching ( singel support) , pada keempat
sisinya baik skor horizontal, dan skor diagonal agar bekisting masing-masing kolom tidak
bergerak/ kokoh .
 Pasang benang untuk mendapatkan masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) sejajar satu
sama yang lainnya.
 Tandai bekisting masing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) untuk batas elevasi ketinggian
pengecoran kolom nantinya
 Melakukan pengecekan keseluruhan terhadap bekisting masing- masing kolom yang
meliputi beton deking, keadaan tulangan dan posisi bekisting dan kevertikalan kolom.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
bekistingmasing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) pada lantai II ( dua ) dan bersama-sama
melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai
dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto dokumentasi 100%setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar.
Bekisting dirikan dan diolesi minyak bekisting Bekisting dikunci ke empat sisinya

 Cor Kolom K-300 ( Ready Mix )


Untuk pekerjaan Cor Kolom K-300 ( Ready Mix ) kolom type (K1-K2 dan K3) pada lantai II
(dua) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Dalam pekerjaan struktur kolom lantai II (Dua) ini terdapat berbagai jenis type kolom
struktur sesuai dengan posisi dan penempatannya sesuai gambar dengan mutu beton K-300
antara lain :
 Pekerjaan Kolom (K1 ) uk.35x35
 Pekerjaan Kolom ( K2 )uk.35x35
 Pekerjaan Kolom ( K3)
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing kolom pada
lantai II (dua) seperti yg tersebut diatas ini sama, cuma yang membedakannya adalah ukuran
dimensi, elevasi dan bentuk, dan diamerter besi dan jumlah pembesian dan posisi
penempatannya .
Pekerjaan kolom ini dapat dibagi menjadi 3 bagian pekerjaan antara lain :
 Pekerjaan Beton mutu K-300 ( Ready mix )
 Pekerjaan Pembesian.
 Pekerjaan Bekisting.
Untuk itu pekerjaan ini dapat kami mulai dengan membuat sepatu kolom , merangkai besi,
setelah kami selesai merangkai besi, dan juga pekerjaan pembesian tersebut sudah disetujui oleh
direksi teknis, maka pekerjaan kami dapat lanjutkan dengan pemasangan bekisting pada masing-
masing pada kolom, dan setelah pamasangan bekisting dan kemudian dilanjutkan dengan
pengecoran dengan menggunakan beton K 300 Ready Mix.Pekerjaan Beton ini dapat dilakukan
pekerjaannya setelah pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting masing-masing type kolom
( K1 ), ( K2 ), ( K3 ) telah selesai dilaksanakan. Posisi dan penempatan masing – masing kolom
pada lantai II ( dua) dilakukan sesuai gambar dan mendapat persetujuan dari direksi teknis.
Bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
Ready Mix mutu K-300
 Semen adalah semen portland @ 50 Kg , kami tidak menggunakan semen yang sudah lama
dan keras karena akan merusak kualitas pekerjaan. Pada Saat penyimpanan semen minimal
harus 30 cm diatas permukaan tanah. Untuk menghindari penumpukan terlalu lama
(mengeras) kami melakukan pengaturan penggunaan semen yang ada secara berturut – turut
sesuai waktu pengiriman (Cronologica Order) sampai di lokasipekerjaan.
 Pasir yang digunakan adalah pasir dengan kualitas baik yang mempunyai butiran kerasdan
bersih dari Lumpur dan debu. Tempat pengambilan Pasir (Quary) harusmendapatkan
persetujuan dari direksi.
 Batu yang digunakan adalah split ( 10-20 mm ) serta benar–benar bersih dari kotoran dan
tanah yang menempel pada batu tersebut, Batu Sungai yang dipakai harus batu keras yang
dipecah secara manual maupun mesin sehingga ada rongga untuk peresapan perekat semen
pada batu tesebut.
Adapun Urutan Langkah –langkah pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan :
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izi kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis
 Setelah Pembesian telah selesai, maka dapat dilanjutkan dengan pengecoran beton K-300
Ready mix dengan komposisi campuran sesuai dengan JMF.
 Pasang Perancah atau stager sebagai tempat berdiri pekerja dalam membantu melakukan
pengecoran pada masing-masing kolom .
 Sebelum dilakukan pengecoran, bersama dengan Direksi teknis, Cek terlebih dahulu skor,
kekuatandan kekokohan bekisting kolom ( pastikan bekisting betul-betul kuat dan kokoh )
sebelum dilakukan pengecoran.
 Tentukan elevasi atau batas akhir dari ketinggian pengecor masing-masing kolom sesuai
gambar.
 Datangkan beton K-300 ( Ready Mix) sesuai dengan JMF yang telah disetujui ke lokasi
pengecoran kolom .
 Sebelum pengecoran kolom lantai II (dua) dimulai, bersama-sama dengan direksi teknis
lakukan Pengujian slump test ( kerucut Abraham ) dan pengambilan sampel kubus beton
jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Beton Ready Mix diangkut ke lokasi pengecoran dengan mengunakan truk mixer, dan
selanjutnya dilakukan pengecoran pada masing-masing kolom .
 Lakukan Pemadatan beton kolom dengan menusuk – nusuk beton dengan mengunakan kayu
serta bekisting diketok / dipukul – pukul , sehingga beton dapat padat dan tidak keropos
sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Pengecoran Kolom dihentikan sampai elevasi atau batas akhir dari ketinggian sesuai gambar.
 Ratakan permukaan coran beton kolom setelah dilakukan pengecoran, setelah dilakukan
pengecoran lakukan proses curing dengan menempatkan karung goni yang disiram/ dibasahi
dengan air.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
betonmasing-masing kolom ( K1 ), ( K2 ), ( K3 )Lantai II (dua) dan bersama-sama
melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai
dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar
Proses Pembesian proses bekisting proses pengecoran

 LANTAI ATAP ( EL. + 8,15 mtr ).


 BALOK TYPE.B1 ( 35X70 )
 BALOK TYPE.B2 ( 35X65 )
 BALOK TYPE BA ( 30X55 )
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pembesian pada masing-masing
Balok Beton Seperti Balok (B1),(B2),(BA)ini sama yang berada pada elevasi + 8.15 mtr, cuma
yang membedakannya adalah ukurandimensi balok, Posisi penempatan, serta pemakaian yang
digunakan masing2 balok tersebut.
Semua balok beton struktur type (B1),(B2),(BA) tersebut berada pada elevasi ± 8.15
mtrlantai Dak, sehingga dalam pelaksanaannya baik pemasangan bekisting, pembesian serta
pengecorannya dapat dilakukan secara bersamaan atau sekaligus.
 Besi D 22
 Besi D13
 Besi D 13 ( Sengkang )
Untuk pekerjaan Pembesian balok type (B1),(B2),(BA ) pada lantai II (dua)ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan Pembesian balok type (B1),(B2),(BA) berada pada elevasi Lantai Dak elevasi
± 8.15 mtr, pekerjaan pembesian ini dilakukan sesudah pekerjaan bekisting masing – masing
balok selesai dikerjakan, posisi dan penempatannya balok type (B1),(B2),(BA ) dilakukan
sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi teknis.
Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi
kerja :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
 Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.

Adapun Urutan pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Meneliti gambar kerja
 Siapkanbahandanperalatandantenagakerja
 AjukanRequesttdanshopdrawingkepadakonsultanpengawas

 Membuat gambar kerja ( shop drawing ).

 Datangkan Material besi tulangan pokok dan tulangan begel untuk masing – masing balok
type (B1),(B2),(BA) dengan jumlah dan diameter besi serta jenis besi sesuai dengan gambar/
spesifikasi teknis.

 Potong tulangan pokokserta tulangan begel dan bentuk serta ukuran sesuai gambar untuk
masing – masing balok type (B1),(B2),(BA).

 Buat tulangan sengkang masing – masing balok type (B1),(B2),(BA), dengan ukuran sesuai
dengan gambar, dan besi beri kait ( hak ) sesuai yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis.

 Pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin.

 Besi sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran yang melekat.
 Dibantu dengan beberapa pekerja serta tukang besi, tulangan pokok dan tulangan sengkang
untuk masing – masing type (B1),(B2),(BA),diangkut atau dinaikan kelantai dak elevasi
±8.15 mtr dengan mengukan alat bantu tali katrol atau lat bantu lainnya untuk
memepermudah pekerjaan.

 Tempatkan tulangan pokok tersebut antara kolom dengan jumlah sesuai dengan gambar .

 Beri tanda pada tulangan pokok jarak untuk penempatan tulangan begel sesuai dengan
gambar.

 Ikat sengkang pada tulangan pokok dengan susunan sengkang hak selang seling dan sesuai
dengan jarak sengkang sesuai gambar dengan menggunakan kawat bendrat.

 Posisi dan penembatan pembesian tulangan balok type (B1),(B2),(BA),ini sesuai dengan
gambar yang telah disetujui.

 Setelah pekerjaan pembesian selesai dilakukan, trukan kan / masukan pemebesian yang
sudah dirakit secara hati-hati kedalam bekisting.

 Selanjutnya Pasang atau ikatkan beton deking pada pembesian masing – masing balok type
(B1),(B2),(BA),sebagai pengontrol tebal selimut beton.

 Cek kerapian ikatan besi, kebersiahan tulangan dari noda yang melekat serta kekuatan
pengikatan begel pada tulangan pokok, sebelum pembesian dimasukan kedalam bekisting.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan pembesian
balok type (B1),(B2),(BA) pada lantai dak elevasi ± 8.15 mtrdan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan volume pekerjaan yang sebenarnya / sesuai
dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Gambar Ilustrasi Pembesian Balok


 Bekisting
Untuk pekerjaan Bekisting balok type (B1),(B2),(BA ) pada lantai II (dua)ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan Bekisting pada masing-
masing Balok Beton Seperti Balok (B1),(B2),(BA),ini sama yang berada pada elevasi lantai dak
± 8.15 mtr, cuma yang membedakannya adalah ukurandimensi balok, posisi penempatan,
masing2 balok tersebut
Untuk pekerjaan pemasangan bekisting balok type (B1),(B2),(BA), pada pekerjaan Lantai
dak elevasi ±8.15 mtrdilakukan secara bersamaan. Untuk kekuatan bekisting harus
diperhitungkan terhadap berat sendiri beton basah, peralatan dan orang- orang yang bekerja
diatasnya.Bekisting balok type (B1),(B2),(BA),harus sesuai dengan shop drawing yang telah
ditetapkan ,dan pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pembesian dari balok type (B1),(B2),
(BA),tersebut selesai dikerjakan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting balok type (B1),(B2),(BA),ini adalah :
 Kayu kelas III
 Kayu Balok Kelas.III
 Multipleks ketebalan 9 mm
 Minyak bekisting.
 Paku.
 Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm
Adapun Urutan Pekerjaannya antar lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi ketinggian pemasangan bekisting lantai balok type (B1),(B2),(BA),dengan
posisi penempatan sesuai gambar.
 Datangkan material untuk pekerjaan bekisting balok type (B1),(B2),(BA),seperti kayu kelas
kuat III dan multiplek t.9 mm.
 Membuat rangka masing – masing bekisting balok type (B1),(B2),(BA),dengan mengunakan
material kayu kelas.III dan multiplek 9 mm dengan ukuran dan dimensi sesuai dengan
gambar.
 Dirikan stager sebagai alat bantu untuk tukang berdiri dalam melakukan pemasangan
bekisting masing-masing balok.
 Buat / marking ketinggian elevasi penempatan masing – masing balok pada kolom sesuai
dengan gambar.
 Pasang benang untuk mendapatkan kedataran dan kelurusan lantai bekisting masing – masing
balok type (B1),(B2),(BA).
 Selanjutnya lakukan pemasangan bekisting lantai dan dinding masing – masing baloktype
(B1),(B2),(BA), dengan posisi penempatan sesuai dengan gambar .
 Selanjutnya pasang scaffolding/ perancah ( dolken ) dibawah lantai bekisting masing –
masing balok type (B1),(B2),(BA),dan jarak antara perancah adalah 0,5 m.
 Cek pertemuan panel sudut bekisting dinding masing-masing baloktype (B1),(B2),(BA),dan
pastikan kokoh dan terkunci.
 Setelah scasfulding / perancah terpasang selanjutnya lakukan pemasangan balok skor
horizontal yang dipasang selang seling agar perancah dapat berdiri kokoh dan tidak goyang
akibat ada beban diatasnyaatau melentur sewaktu pengecoran.
 Cek dan periksa kekuatan perancah agar perancah tidak melentur sewaktu dilakukan
pengecoran balok type (B1),(B2),(BA).
 Setelah pekerjaan pemasangan bekisting masing – masing Balok type (B1),(B2),(BA),selesai
dipasang, selanjutnya olesi permukaan bekisting masing – masing balok tersebut yang
menyentuh beton dengan minyak bekisting.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaanbekisting
balok type (B1),(B2),(BA),dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan
acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Ilustrasi Gambar

 Cor Beton K-300 ( Ready Mix )


Untuk pekerjaan Cor Beton K-300 ( Ready Mix ) balok type (B1),(B2),(BA ) pada lantai II
(dua)ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan Pengecoran Beton Ready Mix dengan
Mutu K-300 pada masing-masing Balok Beton Seperti Balok type (B1),(B2),(BA),ini sama yang
berada pada elevasi ± 8.15 mtr( lantai Dak ), cuma yang membedakannya adalah ukurandimensi
balok, Posisi penempatan, masing2 balok tersebut. Pekerjaan Balok Type type (B1),(B2),
(BA),lantai dak elevasi ± 8.15 mtr,pengejaan pengecorannya persamaan dengan pengecoran
pelat lantai dua, karna pelat dan masing – masing balok type (B1),(B2),(BA),tersebut harus satu
hubungan yang monolite. Pekerjaan Pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),
(BA),dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting selesai dikerjakan, beton
yang digunakan adalah beton Ready Mix dengan mutu beton K-300.
Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :
 Concrete Vibrator
 Truk Mixer
 Concrete Pump.
 Alat bantu lainnya.

Untuk uraian pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian,
bekistingmasing – masing balok type (B1),(B2),(BA),sebelum memulai pekerjaan
pengecoran.
 Bekisting dan pembesian sebelum dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-
bahan yang melekat yang dapat merusak mutu beton.
 Pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),(BA),dan pelat lantai Dak Elevasi ±8.15
mtrdilakukan secara bersamaankarena diinginkan satu hubungan yang manolit.
 Cek kesiapan concrete Pump lapangan sebelum beton Ready Mix raedy siap pakai
dilapangan, sehingga tidak ada kendala saat pengecoran beton balok type (B1),(B2),(BA).
 Datangkan beton Ready Mix dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja dengan jumlah volume sesuai kebutuhan lapangan.
 Sebelum pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),(BA),dan pelat lantai dak
dimulai, bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut
Abraham ) dan pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Setelah melakukan pengujian slump dan pengambilan Kubus / silinder beton, maka selanjut
atas persetujuan dari Direksi Teknis dilakukan pengecoran masing – masing balok type (B1),
(B2),(BA).
 Lakukan Pemadatan beton dengan mengunakan Concrete vibrator sewaktu pengecoran
berlansung, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton
dapat hilang, sehingga beton dapat padat dan tidak terjadi segregasi sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan aggregate dimana aggregate kasar akan berada dibawah dan
aggregate halus berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat
sehingga mutu beton tidak tercapai.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang batu ratakan permukaan coran beton ready mix setelah
dilakukan pengecoran, dengan mengunakan reskam.
 Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam pada masing – masing balok beton type (B1),(B2),(BA).
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaanpengecoran
masing – masing balok beton type (B1),(B2),(BA),pada elevasi ±8.15 mtr dengan
mengunakan Ready Mix mutu K-300dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100%setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Pembongkaran Bekisting
Bekisting dibongkar secara bertahap, pelepasan akhir dilakukan adalah daerah yang
momen lapangan terbesar yaitu ditengah selama minimum 21 hari pada semua level atau sesuai
dengan spesifikasi teknis.
Ilustrasi Gambar.

Gambar Proses pekerjaan beton bertulang balok

Penghambaran Ready Mix Pemadatan ready Mix

 PELAT LANTAI ATAP SA.(t=12cm )


 Besi Ø 10 ( Doble layer )
Untuk pekerjaan Pembesian pelat lantai dak SA(t=12cm ) Elevasi ± 8.15 mtr ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pembesian pelat lantai dak SA(t=12cm ) Elevasi ± 8.15 mtrdilakukan setelah pekerjaan
bekisting masing – masing balok dan pelat Dak elevasi ± 8.15 mtr selesai dikerjakan sesuai
dengan gambar yang telah disetujui oleh Direksi teknis.
Alat-alat yangdigunakan dalam pekerjaan pembesian balok yaitu :
 Bar bender
 Bar cutter
 Tang gegep
 Alat bantu Lainnya.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mendatangkan material pembesian untuk pekerjaan pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada
elevasi ±8.15 mtr dengan mutu dan diameter sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan Pembesianpelat pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ± 8.15 mtr ini
dilakukan setelah pekerjaan bekisting pelat dan masing – masing balok selesai dilaksanakan.
 Melakukan pemotongan tulangan arah x dan tulangan arah y dengan diameter serta ukuran
panjang sesuai dengan gambar.
 Ujung-ujung tulangan diberi kait atau diberi hak.
 Dengan Tenaga manusia ( tukang dan pekerja ) besi tulang diangkat dan letakan diatas
bekisting pelat pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi +.9.30 m dengan mengunakan
katrol atau alat bantu lainnya.
 Marking atau buat jarak penempatan tulangan lantai pada bekisting agar jarak tulangan dan
jumlahnya sama sesuai dengan gambar.
 Pemasangan tulangan arah x dan tulangan arah y diikat dengan kawat bendrat. Ukuran
tulangan yang dipakai adalah sesuai dengan gambar shopdrawing yang telah disetujui.
 Setelah pembesian tulangan arah x dan arah y terpasang pada pelat lantai Dak SA (t=12cm )
pada elevasi ±8.15 mtr,selanjutnya pasang cakar ayam untuk mengontrol jarak tulang layer
atas dan tulangan layer bawah ( Doble Layer ) sehingga tulang atas dan bawah tidak saling
bersentuahan.
 Selanjut Pasang beton deking sebagai mengontrol tebal selimut beton dan juga agar besi
tidak menyentuh bekisting pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek jumlah pembesian tulangan arah x dan tulangan
arah y pada pelat lantai dak elevasi ±8.15 mtr yang sudah terpasang untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekissting
Untuk pekerjaan bekisting pelat lantai dak SA(t=12cm ) Elevasi ±8.15 mtr ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Untuk pekerjaan pemasangan bekistingpelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ± 8.15
mtrdengan penempatan atau posisi sesuai dengan gambar dilakukan secara
bersamaanpekerjaannya dengan bekisting masing – masing balok, ini disebabkan karna
pengecoran pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ± 8.15 mtrdg balok dilakukan bersamaan
agar mendapat kan beton yang monolite.
Dalam melakukan pemasangan bekisting pelat pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi
±8.15 mtr kekuatan bekisting harus diperhitungkan terhadap berat sendiri beton basah, peralatan
dan orang- orang yang bekerja diatasnya. Bekisting pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±
8.15 mtr harus sesuai dengan gambar shop drawing yang telah ditetapkan.

Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting balok ini adalah :


 Kayu kelas III
 Kayu Balok Kelas.III
 Multipleks ketebalan 9 mm
 Minyak bekisting.
 Paku.
 Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi / marking pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr untuk
pemasangan bekisting pada masing – masing sesuai gambar.
 Siapkan material untuk pembuatan bekisting pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi
±8.15 mtrseperti kayu kelas. III dan multiplek t.9 mm dilokasi kerja.
 Selanjutnya pasang stager untuk tukang berdiri agar memepermudah tukang dan pekerja
dalam memlakukan pemasangan bekisting dan juga untuk keselamatan kerja.
 Pasang benang untuk mendapatkan kedataran dalam pemasangan lantai bekisting pelat dak
elevasi ±8.15 mtr.
 Selanjutnya membuat rangka bekisting pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr
dengan material kayu dan multiplek 9 mm dengan ukuran dan dimensi sesuai dengan
gambar.
 Selanjutnya Bekisting pelat lantai Dak SA (t=12cm) pada elevasi ±8.15 mtr dalam
pengerjaannya disatukan dengan bekisting masing – masing balok dengan ketadaran dan
lelurusan sesuai dengan benang.
 Selanjutnya pemasangan scaffolding / perancah ( dolken ) untuk menyokong bekisting pelat
lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ± 8.15 mtrdan jarak antara perancah adalah 0,5 m.
 Setelah pasang perancah dan lakukan pemasangan skor horizontal maupun skor diagonal
agar skor vertikal tidak mengalami tekuk dan dapat berdiri kokoh dan tidak goyang akibat
ada beban diatasnya.
 Selanjutnya setelah bekisting pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ± 8.15 mtrdiperiksa
oleh Direksi teknis sudah selesai, maka selanjutnya bersihkan sisa kotoran yang melekat pada
bekisting pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±/8.15 mtr seperti potongan kayu,
papan, potongan kawat ikat serta paku diatas bekisting sebelum dilakukan pekerjaan
pembesian.
 Memberi minyak bekisting pada permukaan pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±
8.15 mtr pada permukaan bekisting yang bersentuhan dengan beton.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan bekisting
pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr, dan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang
terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Ilustrasi gambar
Gambar Bekisting balok rangka Gambar pemasangan rangka pelat lantai

 Cor Beton K-300 ( Ready Mix ).


Untuk pekerjaan Cor Beton K-300 ( Ready Mix ) pelat lantai dak SA(t=12cm ) Elevasi ±8.15
mtr ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan Pengecoran Beton mutu K-300 pada pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±
8.15 mtr, untuk perkerjaan pengecoran dilakukan bersamaan dengan pekerjaan masing – masing
balok. Beton Ready Mix beton K-300 , sebelum beton dipakai, terlebih dahulu beton tersebut
harus diuji kadar air ( slump Test ) dan pembuatan benda uji kubus / silinder dengan jumlah
sesuai dengan spesifikasi teknis. Sebelum pengerjaan pengecoran pelat lantai Dak SA (t=12cm )
pada elevasi ±8.15 mtr, lokasi pengecoran pelat bekisting dan pembesian pelat lantai dak tersebut
terlebih dahulu dibersihkan dari kototan serta potongan kawat ikat.
Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :
 Concrete Vibrator
 Truk Mixer
 Concrete Pump.
 Alat bantu lainnya.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr sebelum memulai pekerjaan
pengecoran.
 Bekisting dan pembesian pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr sebelum
dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-bahan yang melekat serperti
potongan kayu dan potongan kawat ikat yang dapat merusak mutu beton.
 Pengecoran pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr dilakukan secara
bersamaan dengan pengecoran masing – masing balok.
 Datangkan dan cek kesiapan alat bantu Concrete Pump dilokasi kerja sebelum beton Ready
Mix didatangkan, ini agar tidak terjadi kendala sewaktu pengecoran berlansung.
 Selanjutnya datangkan beton dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja.
 Sebelum pengecoran pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtrdimulai, bersama-
sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut Abraham ) dan
pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Setelah melakukan pengujian dan pengambilan sampel Kubus / silinder beton, maka atas
persetujuan dari Direksi Teknis lakukan pengecoran pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada
elevasi ±8.15 mtr
 Lakukan Pemadatan beton sewaktu pengecoran berlansung dengan mengunakan Concrete
vibrator, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton dapat
hilang, sehingga beton dapat padat dan tidak mengalami segregasi sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan agregat dimana agregat kasar akan berada dibawah dan agregat halus
berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat sehingga mutu
beton tidak tercapai.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang batu ratakan permukaan coran beton ready mix ( K-300 )
setelah dilakukan pengecoran dengan mengunakan reskam.
 Lakukan proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan beton Ready
mix mutu K-300 pada pelat lantai Dak SA (t=12cm ) pada elevasi ±8.15 mtr, dan bersama-
sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya /
sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50%disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100%setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Pembongkaran Bekisting
Bekisting dibongkar secara bertahap, pelepasan akhir dilakukan adalah daerah yang
momen lapangan terbesar yaitu ditengah selama minimum 21 hari pada semua level spesifikasi
teknis.
Ilustrasi Gambar.

Gambar Proses pekerjaan beton bertulang balok & Pelat

Penghambaran Ready Mix Pemadatan ready Mix


 Pasangan WaterProfing Bithuthene Sheet 3000
Untuk pekerjaan Pasangan Water Profing Bithuthene Sheet 3000 ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pekerjaan pemasangan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 ( Spesifikasi Teknis ) dipasang
setalah pekerjaan cor pelat dak elevasi ±8.15 mtrbeton selesai dikerjakan.Pekerjaan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000 ( Spesifikasi Teknis ) dilakukan pada struktur pelat dak
elevasi ±8.15 mtr beton dengan maksud untuk mencegah terjadinya kebocoran air ke lantai
dibawahnya. Pekerjaan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 memerlukan pengerjaan dan
pengawasan yang baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran yang tentunya akan sangat
merepotkan di kemudian hari.
Untuk melaksanakan pekerjaan waterproofing kita perlukan bebarapa alat bantu seperti sikat,
sapu dan kape. Sedangkan bahan-bahan yang disiapkan dalam metode cara pemasangan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000 ini antara lain:
 bahan primer coating
 waterproofing Bithuthene Sheet 3000
 screed beton
 acian halus
 kawat ayam.
 Alat Bantu Lainya.

Adapun Urutan pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.

 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.


 Sebelum melakukan pekerjaan pasangan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 pelat dak
elevasi ±8.15 mtr terlebih dahulu kami memberikan contoh material / brosur kepada Direksi
teknis untuk mendapatkan persetujuannya.

 Bersihkan lokasi struktur pelat beton yang akan dilapisi waterproofing Bithuthene Sheet
3000 dengan alat- alat kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, pastikan setiap bidang dan
permukaan sudah benar-benar bersih.

 Selanjutnya labur permukaan atau bidang pelat dak elevasi ± 8.15 mtr beton yang akan
dipasang dengan primer coating/perekat ( sesuai spesifikasi ) secara merata.

 Cek kembali laburan primer coating /perekat ( sesuai spesifikasi ) apakah sudah benar-benar
rapi dan menutup semua permukaan.

 Pasang waterproofing Bithuthene Sheet 3000 secara merata keseluruh permukaan pelat dak
elevasi ±8.15 mtrbeton dengan sambungan overlap kurang lebih 10 centi meter.

 Memeriksa dan mengecek kembali waterproofing Bithuthene Sheet 3000 yang sudah
dipasang sebelumnya.

 Melakukan tes penggenangan dengan air selama satu hari atau 1×24 jam pada pelat dak beton
elevasi ±8.15 mtr.

 Jika ketinggian air tidak berkurang maka bisa dipastikan tidak terjadi kebocoran, jika belum
maka perlu diperbaiki bagian yang bocor.

 Melaksanakan pekerjaan screed penutup waterproofing Bithuthene Sheet 300 , untuk pelat
dak elevasi ±8.15 mtr beton langsung saja ditutup dengan screed setinggi 2 s/d 5 cm,
sedangkan untuk wilayah gutter atau saluran air sebaiknya dilapisi terlebih dahulu dengan
kawat ayam kemudian baru screed 2 s/d 3 cm dilanjutkan finish acian.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000 pada pekerjaan pelat dak elevasi ±8.15 mtr, dan
bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang
sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Pasangan Screed lengkap kawat Ayam


Untuk pekerjaan Pasangan Pasangan Screed lengkap kawat Ayamini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama. Pekerjaan Pasangan Screed lengkap kawat Ayam dilakukan setelah pekerjaan
waterprofing pada lantai dak elevasi ±8.15 mtr selesai dikerjakan dengan posisi penempatannya
sesuai gambar atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.

 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.

 Sebelum melakukan pekerjaan pasangan Sreed + Kawat Ayam terlebih dahulu kami
memberikan contoh material / brosur kepada Direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannya.

 Bersihkan permukaan waterprofing yang akan dipasang Sreed dari debu dan sampah dengan
mengunakan sapu atau compresor.

 Selanjutnya di atas lapisan waterproofing diberi lapisan pelindung/screed dari adukan atau
mortal camparan sesuai dengan spesifikasi teknik dengan ketebalan yang disesuaikan dengan
gambar.

 Lapisan Pelindung Screed beton dibuat kemiringan agar air dapat lancar mengalir dan tidak
tergenang.
 Ratakan permukaan mortal screed dengan alat mesin perata perata Srew agar didapat
permukaan yang benar- benar rata dan licin sehingga permukaan screed tidak berpori atau
berongga.

 Di dalamnya diberi penguat/tulangan dari kawat ayam, agar tidak terjadi retakan-retakan dan
diberi nat setiap 1 m² dan harus mendapat petujuk dan persetujuan Pengawas/ Direksi Teknis.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
waterproofing bithuthene Sheet 3000 pada pelat dak elevasi ±8.15 mtr, dan bersama-sama
melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai
dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 KOLOM TYPE.K1 ( 35x35 cm) 4 UNIT


Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing kolom ( K1 )
atau seperti yg tersebut diatas ini sama, cuma yang membedakannya adalah ukuran dimensi,
elevasi dan bentuk, dan diamerter besi dan jumlah pembesian dan posisi penempatannya .
Pemasangan Kolom ( K1 ), dipasang setelah pekerjaan pengecoran pelat lantai Dak Elevasi
±8.15 mtr telah selesai dikerjakan.

 Besi D 22, Besi D.13


Untuk pekerjaan Pasangan pembesian kolom K-1 (35x35) Elevasi ±8.15 ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi
kerja :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
 Bahan material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izin kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
 Datangkan besi ke lapangan dengan diameter sesuai gambar serta dengan mutu besi sesuai
spesifikasi teknis.
 Potong pokok dengan mengunakan bar cutter ( mesin potong besi ) dengan ukuran pada
masing-masing kolom ( K1 ), dan jumlah sesuai gambar.
 Pasang Stager sebagai alat bantu tukan / pekerja berdiri dalam melakukan pemasangan
pembesian kolom.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang besi, potongan besi di angkat ke lokasi pemasangannya
±8.15 mtr dengan mengunakan tali dan katrol atau alat bantu lainnya.
 Angkat pembesian kolom dan dirikan secara vertikal
 Tulanganpokokdiberitanda jarak untuktulangansengkang sesuai dengan gambar.
 Kemudian seluruh sengkang-sengkang dari masing-masing kolom ( K1 ), dimasukkan pada
tulangan pokok dengan sambungan sengkang diletakkan berselang-seling dari sudut
yangsatu dengan yanglainnya.
 Sengkang-sengkang diikat pada tulangan pokok dengan kawat bendrat
 Setelah perakitan selesai, kemudian dilakukan pemeriksaan untuk memastikan ikatan antara
tulanganutama dengansengkangsudahkuat.
 Buat coran beton untuk pasang sepatu kolom dengan dimensi / ukuran lebar sesuai dengan
dimensi kolom struktur dengan penempatan sesuai gambar.
 Untukmendapatkanketebalanselimutbetondipasangtahu-tahubeton.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
Pembesianmasing-masing kolom ( K1 ) pada ± 8.15 mtr, dan bersama-sama melakukan
perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang
terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Ilustrasi gambar.

Gambar pemasangan besi kolom

 Bekisting
Untuk pekerjaan Pasangan bekisting kolom K-1 (35x35) Elevasi ±8.15 ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing kolom ( K1 )
pada elevasi ±8.15 mtr, atau seperti yg tersebut diatas ini sama, cuma yang membedakannya
adalah ukuran dimensi, elevasi dan bentuk, dan diamerter besi dan jumlah pembesian dan posisi
penempatanny. Pekerjaan bekisting masing–masing kolom ( K1 ), ini dilaksanakan apabila
pelaksanaan pembesian telahselesai dikerjakan dan ukuran kolom sudah dimarking oleh
surveyor.

Sebelumpelaksanaanpekerjaan bekisting kolominidiperlukan hal-hal sebagai berikut:


 Marking,yaitupenandaanpada lantai dimana bekistingdipasang
 Cleaning,yaitu proses pembersihan pada kolom yang akan dibuat terhadap debu(kotoran yang
ada).Hal ini bertujuan agar mendapatkan hasi pekerjaan bekisting kolom( K1 ) dengan
elevasi ±8.15 mtr sesuai dengan yang direncanakan dan menjamin hasil pekerjaan kolom
beton yang baik dan benar.
Materialyang diperlukan dalam pelaksanaan bekisting kolom adalah:
 KayuKelas. III
 Kayu Balok kelas III
 Multipleks9 mm
 Dolken kayu galam dia 8 – 10 cm
 Paku bisa
 Minyak bekisting.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izi kerja ( requs foam work ) kepada direksi teknis.
 Mendatangkan bahan materian bekisting ke lapangan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
diminta.
 Marking dan buat Sepatu kolom ( K1 ), pada posisi sesuai dengan gambar yang telah
disetujui.
 Lakukan Pembuatan bekisting masing-masing kolom ( K1 ), dengan ukuran dan dimensi
sesuai dengan gambar dengan material kayu dan multiplek 9 mm ) yang telah tersedia
dilapangan.
 Dirikan stager untuk tempat berdiri pekerja dalam mendirikan/ merangkai dan menyetel
bekisting masing-masing kolom( K1 ).
 Dibantu oleh pekerja dan tukang , bekisting di angkat ke lokasi pemasangannya ± 8.15 mtr
dengan mengunakan tali dan katrol atau alat bantu lainnya.
 Sebelumbekisting kolomdigunakanterlebih dahulu dioleasi denganminyakbekisting pada
bagian bekissting yang menyentuh beton, agar mudah dilepaskan setelah pengecoran
dilakukan.
 Pasang beton deking masing – masing masing-masing kolom ( K1 ), yang dengan cara
diikatkan kepada pembesian kolom sebagaiselimutbeton sesuai spesifikasi teknis.
 Masukkan bekisting masing-masing kolom pada sepatu kolom yang telah tersedia secara
hati-hati , dan selanjutnya kolom dikunci dengan mengunakan skor balok kayu dan dipasak
atau dipaku.
 Lot Bekissting masing – masing kolom ( K1 ), dengan mengunakan unting2 terhadap
keempat sisi kolom untuk mendapatkan bekisting berdiri tegak lurus secara vertikal.
 Setelah bekissting lot ( tegak lurus ) pasang Skor / branching ( singel support) , pada keempat
sisinya baik skor horizontal, dan skor diagonal agar bekisting masing-masing kolom tidak
bergerak/ kokoh .
 Pasang benang untuk mendapatkan masing-masing kolom ( K1 ), sejajar satu sama yang
lainnya.
 Tandai bekisting masing-masing kolom ( K1 ), untuk batas elevasi ketinggian pengecoran
kolom nantinya
 Melakukan pengecekan keseluruhan terhadap bekisting masing- masing kolom yang
meliputi beton deking, keadaan tulangan dan posisi bekisting dan kevertikalan kolom.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
bekistingmasing-masing kolom ( K1 ), dan bersama-sama melakukan perhitungan manual
cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50%disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar.

Bekisting dirikan dan diolesi minyak bekisting bekisting dikunci ke empat sisinya

 Cor Kolom K-300 ( Ready Mix )


Untuk pekerjaan Cor Kolom K-300 ( Ready Mix )pada kolom K-1 (35x35) Elevasi ±8.15 ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama. Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan
pekerjaan pada masing-masing kolom seperti yg tersebut diatas ini sama, cuma yang
membedakannya adalah ukuran dimensi, elevasi dan bentuk, dan diamerter besi dan jumlah
pembesian dan posisi penempatannya .
Pekerjaan kolom ini dapat dibagi menjadi 3 bagian pekerjaan antara lain :
 Pekerjaan Beton mutu K-300 ( Ready mix )
 Pekerjaan Pembesian.
 Pekerjaan Beki sting.
Untuk itu pekerjaan ini dapat kami mulai dengan membuat sepatu kolom , merangkai besi,
setelah kami selesai merangkai besi, dan juga pekerjaan pembesian tersebut sudah disetujui oleh
direksi teknis, maka pekerjaan kami dapat lanjutkan dengan pemasangan bekisting pada masing-
masing pada kolom, dan setelah pamasangan bekisting dan kemudian dilanjutkan dengan
pengecoran dengan menggunakan beton K 300 Ready Mix.
Pekerjaan Beton ini dapat dilakukan pekerjaannya setelah pekerjaan pembesian dan
pekerjaan bekisting masing-masing type kolom ( K1 ), telah selesai dilaksanakan.
Posisi dan penempatan masing – masing kolom dilakukan sesuai gambar dan mendapat
persetujuan dari direksi teknis.
Bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :
Ready Mix mutu K-300
 Semen adalah semen portland @ 50 Kg , kami tidak menggunakan semen yang sudah lama
dan keras karena akan merusak kualitas pekerjaan. Pada Saat penyimpanan semen minimal
harus 30 cm diatas permukaan tanah. Untuk menghindari penumpukan terlalu lama
(mengeras) kami melakukan pengaturan penggunaan semen yang ada secara berturut – turut
sesuai waktu pengiriman (Cronologica Order) sampai di lokasipekerjaan.
 Pasir yang digunakan adalah pasir dengan kualitas baik yang mempunyai butiran kerasdan
bersih dari Lumpur dan debu. Tempat pengambilan Pasir (Quary) harusmendapatkan
persetujuan dari direksi.
 Batu yang digunakan adalah split ( 10-20 mm ) serta benar–benar bersih dari kotoran dan
tanah yang menempel pada batu tersebut, Batu Sungai yang dipakai harus batu keras yang
dipecah secara manual maupun mesin sehingga ada rongga untuk peresapan perekat semen
pada batu tesebut.

Adapun Urutan Langkah –langkah pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan :
 Membuat Shop Drawing
 Meneliti gambar dan melakukan persiapan kerja bahan dan tenaga.
 Mengajukan izin kerja ( requestt form work ) kepada direksi teknis
 Setelah Pembesian telah selesai, maka dapat dilanjutkan dengan pengecoran beton K-300
Ready mix dengan komposisi campuran sesuai dengan JMF.
 Pasang Perancah atau stager sebagai tempat berdiri pekerja dalam membantu melakukan
pengecoran pada masing-masing kolom .
 Sebelum dilakukan pengecoran, bersama dengan Direksi teknis, Cek terlebih dahulu skor,
kekuatan dan kekokohan bekisting kolom ( pastikan bekisting betul-betul kuat dan kokoh )
sebelum dilakukan pengecoran.
 Tentukan elevasi atau batas akhir dari ketinggian pengecoran masing-masing kolom sesuai
gambar.
 Datangkan beton K-300 (Ready Mix) sesuai dengan JMF yang telah disetujui ke lokasi
pengecoran kolom .
 Sebelum pengecoran kolom dimulai, bersama-sama dengan direksi teknis lakukan Pengujian
slump test ( kerucut Abraham ) dan pengambilan sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai
dengan spesifikasi teknis.
 Beton Ready Mix diangkut ke lokasi pengecoran dengan mengunakan truk mixer, dan
selanjutnya dilakukan pengecoran pada kolom .
 Lakukan Pemadatan beton kolom dengan menusuk – nusuk beton dengan mengunakan kayu
serta bekisting diketok / dipukul – pukul , sehingga beton dapat padat dan tidak keropos
sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Tentukan elevasi atau batas akhir dari ketinggian pengecor masing-masing kolom sesuai
gambar.
 Ratakan permukaan coran beton kolom setelah dilakukan pengecoran, setelah dilakukan
pengecoran lakukan proses curing dengan menempatkan karung goni yang disiram/ dibasahi
dengan air.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan beton
masing-masing kolom ( K1 ),dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan
acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi gambar

Proses pembesian proses bekixsting proses pengecoran

 DAK ELV. + 11,60 M


 Balok Type B1 ( 35x70 )
 Balok Type B2 ( 35x65 )
 Balok Type BA ( 30x55 )
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pembesian pada masing-masing
Balok Beton Seperti Balok (B1),(B2),(BA) ini sama yang berada pada elevasi + 11.60 m, cuma
yang membedakannya adalah ukuran dimensi balok, Posisi penempatan, serta pemakaian yang
digunakan masing-masing balok tersebut. Semua balok beton struktur type (B1),(B2),(BA)
tersebut berada pada elevasi + 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift , sehingga dalam
pelaksanaannya baik pemasangan bekisting, pembesian serta pengecorannya dapat dilakukan
secara bersamaan atau sekaligus.

 Besi D 22
 Besi D13
 Besi D 13 ( Sengkang )
Untuk pekerjaan pembesian balok type (B1),(B2),(BA) berada pada elevasi + 11.60 m
lantai Dak Ruang Mesin Lift ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai
tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama. Pekerjaan Pembesian
balok type (B1),(B2),(BA) berada pada elevasi + 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift ,
pekerjaan pembesian ini dilakukan sesudah pekerjaan bekisting masing – masing balok tersebut
selesai dikerjakan, posisi dan penempatannya balok type (B1),(B2),(BA ) dilakukan sesuai
gambar yang telah disetujui oleh Direksi teknis.
Pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual cara perakitan tulangan dilokasi
kerja:
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pada
gambar yang telah disetujui.
 Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe
tulangan yang ada sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas.
 Bahan Material pembesian mengunakan diameter dan mutu sesuai dengan spesifikasi teknis.

Adapun Urutan pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Meneliti gambar kerja
 Siapkan bahan dan peralatan dan tenaga kerja
 Ajukan Requestt dan shop drawing kepada konsultan pengawas

 Membuat gambar kerja ( shop drawing ).

 Datangkan Material besi tulangan pokok dan tulangan begel untuk masing – masing balok
type (B1),(B2),(BA) dengan jumlah dan diameter besi serta jenis besi sesuai dengan gambar/
spesifikasi teknis.

 Potong tulangan pokok serta tulangan begel dan bentuk serta ukuran sesuai gambar untuk
masing – masing balok type (B1),(B2),(BA).

 Buat tulangan sengkang masing – masing balok type (B1),(B2),(BA), dengan ukuran sesuai
dengan gambar, dan besi beri kait ( hak ) sesuai yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis.

 Pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin.


 Besi sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran yang melekat.

 Dibantu dengan beberapa pekerja serta tukang besi, tulangan pokok dan tulangan sengkang
untuk masing – masing type (B1),(B2),(BA), diangkut atau dinaikan pada elevasi + 11.60 m
lantai Dak Ruang Mesin Lift dengan mengukan alat bantu katrol atau alat bantu lainnya.

 Tempatkan tulangan pokok tersebut antara kolom dengan jumlah sesuai dengan gambar .

 Beri tanda jarak pada tulangan pokok untuk penempatan tulangan begel sesuai gambar.

 Ikat sengkang pada tulangan pokok dengan susunan sengkang hak selang seling dan sesuai
dengan jarak sengkang sesuai gambar dengan menggunakan kawat bendrat.

 Posisi dan penembatan pembesian tulangan balok type (B1),(B2),(BA),ini elevasi + 11.60 m
lantai Dak Ruang Mesin Lift atau sesuai dengan gambar yang telah disetujui.

 Setelah Pembesian begel selasai dikerjakan , maka selanjutnya pasang atau ikatkan beton
deking pada pembesian masing – masing balok type (B1),(B2),(BA), sebagai pengontrol
tebal selimut beton.

 Cek kerapian ikatan besi, kebersihan tulangan dari noda yang melekat serta kekuatan
pengikatan begel pada tulangan pokok, sebelum pembesian dimasukan kedalam bekisting.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan pembesian
balok type (B1),(B2),(BA),pada elevasi + 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift , dan
bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan volume pekerjaan
yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwa lPelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting
Untuk pekerjaan pembesian balok type (B1),(B2),(BA) berada pada elevasi + 11.60 m lantai
Dak Ruang Mesin Lift ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai
tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan Bekisting pada masing-masing Balok
Beton Seperti Balok (B1),(B2),(BA),ini sama yang berada pada elevasi + 11.60 m lantai Dak
Ruang Mesin Lift , hanya yang membedakannya adalah ukuran dimensi balok, Posisi
penempatan, masing-masing balok tersebut. Untuk pekerjaan pemasangan bekisting balok type
(B1),(B2),(BA),pada pekerjaan elevasi + 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift dilakukan secara
bersamaan. Untuk kekuatan bekisting harus diperhitungkan terhadap berat sendiri beton basah,
peralatan dan orang- orang yang bekerja diatasnya. Bekisting balok type (B1),(B2),(BA), harus
sesuai dengan shop drawing yang telah ditetapkan, dan pekerjaan ini dikerjakan setelah
pekerjaan pembesian dari balok type (B1),(B2),(BA), tersebut selesai dikerjakan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting balok type (B1),(B2),(BA), ini adalah :
 Kayu kelas III
 Kayu Balok Kelas.III
 Multipleks ketebalan 9 mm
 Minyak bekisting.
 Paku.
 Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm

Adapun Urutan Pekerjaannya antar lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi ketinggian pemasangan bekisting lantai balok type (B1),(B2),(BA), dengan
posisi penempatan elevasi + 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift atau sesuai gambar.
 Datangkan material untuk pekerjaan bekisting balok type (B1),(B2),(BA),seperti kayu kelas
kuat III dan multiplek t.9 mm.
 Membuat rangka masing – masing bekisting balok type (B1),(B2),(BA),dengan mengunakan
material kayu kelas.III dan multiplek 9 mm dengan ukuran dan dimensi sesuai dengan
gambar.
 Selanjutnya pasang stager untuk alat bantu tukang berdiri dalam melakukan pemasangan
bekisting.
 Buat elevasi ketinggian pasangan bekisting masing balok (B1),(B2),(BA) dengan posisi
sesuai dengan gambar.
 Pasang benang untuk mendapatkan kedataran lantai bekisting masing – masing balok type
(B1),(B2),(BA).
 Selanjutnya lakukan pemasangan bekisting lantai dan dinding masing – masing balok type
(B1),(B2),(BA), dengan posisi penempatan elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
sesuai dengan gambar .
 Selanjutnya pasang perancah ( dolken ) dibawah lantai bekisting masing – masing balok type
(B1),(B2),(BA),dan jarak antara perancah adalah 0,5 m.
 Cek pertemuan panel sudut bekisting dinding masing-masing baloktype (B1),(B2),(BA),dan
pastikan kokoh dan terkunci.
 Setelah perancah terpasang selanjutnya lakukan pemasangan balok skor horizontal yang
dipasang selang seling agar perancah dapat berdiri kokoh dan tidak goyang akibat ada beban
diatasnyaatau melentur sewaktu pengecoran.
 Cek dan periksa kekuatan perancah agar perancah tidak melentur sewaktu dilakukan
pengecoran balok type (B1),(B2),(BA).
 Setelah pekerjaan pemasangan bekissting masing – masing Balok type (B1),(B2),(BA),
selesai dipasang, selanjutnya olesi permukaan bekisting masing – masing balok tersebut yang
menyentuh beton dengan minyak bekisting.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaanbekisting
balok type (B1),(B2),(BA) pada posisi penempatan elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang
Mesin Lift , dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi Gambar

 Cor Beton K-300 ( Ready Mix )


Untuk pekerjaan Cor Beton K-300 ( Ready Mix ) balok type (B1),(B2),(BA) berada pada
elevasi + 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan Pengecoran Beton Ready Mix dengan
Mutu K-300 pada masing-masing Balok Beton Seperti Balok type (B1),(B2),(BA), ini sama yang
berada pada elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift , cuma yang membedakannya
adalah ukurandimensi balok, Posisi penempatan, masing2 balok tersebut. Pekerjaan balok Type
type (B1),(B2),(BA),elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift , pengejaan pengecorannya
persamaan dengan pengecoran pelat lantai dak elevasi ± 11.60 m Ruang Mesin Lift , karna pelat
dan masing – masing balok type (B1),(B2),(BA),tersebut harus satu hubungan yang monolite.

Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :


 Concrete Vibrator
 Truk Mixer
 Concrete Pump.
 Alat bantu lainnya.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekis
sting masing – masing balok type (B1),(B2),(BA), sebelum memulai pekerjaan pengecoran.
 Bekisting dan pembesian sebelum dilakukan pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-
bahan yang melekat yang dapat merusak mutu beton.
 Pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),(BA),dan elevasi ± 11.60 m lantai Dak
Ruang Mesin Lift dilakukan secara bersamaankarena diinginkan satu hubungan yang
manolit.
 Cek kesiapan concrete Pump lapangan sebelum beton Ready Mix raedy siap pakai
dilapangan, sehingga tidak ada kendala saat pengecoran beton balok type (B1),(B2),(BA).
 Datangkan beton Ready Mix dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja dengan jumlah volume sesuai kebutuhan lapangan.
 Sebelum pengecoran masing – masing balok type (B1),(B2),(BA),dan elevasi ± 11.60 m
lantai Dak Ruang Mesin Lift dimulai, bersama-sama dengan direksi teknis lakukan
Pengujian slump test ( kerucut Abraham ) dan pengambilan sampel kubus beton jumlah
sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Setelah melakukan pengujian slump dan pengambilan Kubus / silinder beton, maka selanjut
atas persetujuan dari Direksi Teknis dilakukan pengecoran masing – masing balok type (B1),
(B2),(BA).
 Lakukan Pemadatan beton dengan mengunakan Concrete vibrator sewaktu pengecoran
berlansung, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton
dapat hilang, sehingga beton dapat padat dan tidak terjadi segregasi sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan aggregate dimana aggregate kasar akan berada dibawah dan
aggregate halus berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat
sehingga mutu beton tidak tercapai.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang batu ratakan permukaan coran beton ready mix setelah
dilakukan pengecoran, dengan mengunakan reskam.
 Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam pada masing – masing balok beton type (B1),(B2),(BA) .
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaanpengecoran
masing – masing balok betontype (B1),(B2),(BA),dengan mengunakan Ready Mix mutu K-
300pada posisi penempatan elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift , dan bersama-
sama melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya /
sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Pembongkaran Bekisting
Bekisting dibongkar secara bertahap, pelepasan akhir dilakukan adalah daerah yang
momen lapangan terbesar yaitu ditengah selama minimum 21 hari pada semua level
sesuai dengan spesifikasi teknis.

Ilustrasi Gambar.

Gambar Proses pekerjaan beton bertulang balok

Penghambaran Ready Mix Pemadatan ready Mix

 PELAT LANTAI ATAP SA.(t=12cm )


 Besi Ø 10 ( Doble layer )
Untuk pekerjaan Pembesian elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO
ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.

Pembesian elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift dilakukan setelah pekerjaan
bekisting masing – masing balok dan pelat Dak selesai dikerjakan sesuai dengan gambar
yang telah disetujui oleh Direksi teknis.

Alat-alat yangdigunakan dalam pekerjaan pembesian balok yaitu :


 Bar bender
 Bar cutter
 Tang gegep
 Alat bantu Lainnya.

Adapun uraian pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mendatangkan material pembesian untuk pekerjaan elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang
Mesin Lift dengan mutu dan diameter sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
 Pekerjaan Pembesian pelat elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift ini dilakukan
setelah pekerjaan bekisting pelat dan masing – masing balok selesai dilaksanakan.
 Melakukan pemotongan tulangan arah x dan tulangan arah y dengan diameter serta ukuran
panjang sesuai dengan gambar.
 Ujung-ujung tulangan diberi kait atau diberi hak.
 Dengan Tenaga manusia ( tukang dan pekerja ) besi tulang diangkat dan letakan diatas
bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift dengan mengunakan tali dan
katrol atau alat bantu lainnya.
 Buat jarak / marking untuk penempatan tulangan pelat agar jarak satu sama lainnya sama /
seragam sesuai dengan gambar.
 Pemasangan tulangan arah x dan tulangan arah y diikat dengan kawat bendrat. Ukuran
tulangan yang dipakai adalah sesuai dengan gambar shopdrawing yang telah disetujui.
 Setelah pembesian tulangan arah x dan arah y terpasang pada elevasi ± 11.60 m lantai Dak
Ruang Mesin Lift , selanjutnya pasang cakar ayam untuk mengontrol jarak tulang layer atas
dan tulangan layer bawah ( Doble Layer ).
 Selanjut Pasang beton deking sebagai mengontrol tebal selimut beton dan juga agar besi
tidak menyentuh bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek jumlah pembesian tulangan arah x dan tulangan
arah y yang sudah terpasang pada posisi elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Bekisting
Untuk pekerjaan Bekisting pada elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Untuk pekerjaan pemasangan bekistingelevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
dengan penempatan atau posisi sesuai dengan gambar dilakukan secara bersamaan pekerjaannya
dengan bekisting masing – masing balok, ini disebabkan karna pengecoran elevasi ± 11.60 m
lantai Dak Ruang Mesin Lift dengan balok dilakukan bersamaan agar mendapatkan beton yang
monolit.
Dalam melakukan pemasangan bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
kekuatan bekisting harus diperhitungkan terhadap berat sendiri beton basah, peralatan dan orang-
orang yang bekerja diatasnya.
Bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift posisi sesuai dengan gambar shop
drawing yang telah ditetapkan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan bekisting balok ini adalah :
 Kayu kelas III
 Kayu Balok Kelas.III
 Multipleks ketebalan 9 mm
 Minyak bekisting.
 Paku.
 Dolken Kayu Galam dia.8-10 cm

Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Membuat elevasi / marking elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift untuk
pemasangan bekistingpada masing – masing sesuai gambar.
 Siapkan material untuk pembuatan bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
seperti kayu kelas. III dan multiplek t.9 mm dilokasi kerja.
 Selanjutnya membuat rangka bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
dengan material kayu dan multiplek 9 mm dengan ukuran dan dimensi sesuai dengan
gambar.
 Selanjutnya bekisting lantai Dak Ruang Mesin Lift diangkat menuju pemasangannya dengan
bantuan tenaga pekerja dan tukang kayu dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya.
 Pasang stager untuk alat bantu tukang berdiri dalam memasang bekisting dan juga
mempermudah dalam pekerjaan serta menjaga keselamatan dalam bekerja.
 Selanjut pasang benang untuk mendapatkan kedataran laintai bekisting pelat dacj elevasi ±
11.60 m.
 Selanjutnya Bekisting lantai Dak Ruang Mesin Lift dalam pengerjaannya disatukan dengan
bekisting masing – masing balok.
 Pemasangan scaffolding / perancah ( dolken ) untuk menyokong bekisting elevasi ± 11.60 m
lantai Dak Ruang Mesin Lift dan jarak antara perancah adalah 0,5 m.
 Setelah pasang perancah dan lakukan pemasangan skor horizontal maupun skor diagonal
agar skor vertikal tidak mengalami tekuk dan dapat berdiri kokoh dan tidak goyang akibat
ada beban diatasnya.
 Selanjutnya setelah bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift diperiksa oleh
Direksi teknis sudah selesai, maka selanjutnya bersihkan sisa kotoran yang melekat pada
bekisting elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift seperti potongan kayu, papan,
potongan kawat ikat serta paku diatas bekisting sebelum dilakukan pekerjaan pembesian.
 Memberi minyak bekisting pada permukaan elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
pada permukaan bekisting yang bersentuhan dengan beton.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan bekisting
elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift, dan bersama-sama melakukan perhitungan
manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang
untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi Gambar

Gambar Bekisting balok rangka Gambar pemasangan rangka pelat lantai

 Cor Beton K-300 ( Ready Mix ).


Untuk pekerjaan Cor Beton K-300 ( Ready Mix ) pada elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang
Mesin Lift ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan Pengecoran Beton mutu K-300 pada elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin
Lift , untuk perkerjaan pengecoran dilakukan bersamaan dengan pekerjaan masing – masing
balok.
Beton Ready Mix beton K-300 , sebelum beton dipakai, terlebih dahulu beton tersebut harus
diuji kadar air ( slump Test ) dan pembuatan benda uji kubus dengan jumlah sesuai dengan
spesifikasi teknis.
Sebelum pengerjaan pengecoranelevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift , lokasi
pengecoran pelat bekisting dan pembesian pelat lantai dak tersebut terlebih dahulu dibersihkan
dari kototan serta potongan kawat ikat.
Alat-alat yang digunakan pada pengecoran adalah :
 Concrete Vibrator
 Truk Mixer
 Concrete Pump.
 Alat bantu lainnya.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Bersama-sama dengan direksi teknis melakukan pemeriksaan terhadap pembesian, bekisting
elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift sebelum memulai pekerjaan pengecoran.
 Bekisting dan pembesian elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift sebelum dilakukan
pengecoran harus betul-betul bersih dari bahan-bahan yang melekat serperti potongan kayu
dan potongan kawat ikat yang dapat merusak mutu beton.
 Pengecoran elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift dilakukan secara bersamaan
dengan pengecoran masing – masing balok.
 Datangkan dan cek Kesiapan alat bantu Concrete Pump dilokasi kerja sebelum beton Ready
Mix didatangkan, ini agar tidak terjadi kendala sewaktu pengecoran berlansung.
 Selanjutnya datangkan beton dengan mutu beton K-300 sesuai dengan JMF yang telah
disetujui ke lokasi kerja.
 Sebelum pengecoran elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift dimulai, bersama-sama
dengan direksi teknis lakukan Pengujian slump test ( kerucut Abraham ) dan pengambilan
sampel kubus / silinder beton jumlah sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Setelah melakukan pengujian dan pengambilan sampel Kubus beton, maka atas persetujuan
dari Direksi Teknis lakukan pengecoran elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift
 Lakukan Pemadatan beton sewaktu pengecoran berlansung dengan mengunakan Concrete
vibrator, sehingga gelembung udara yang ada dalam beton sewaktu pengecoran beton dapat
hilang, sehingga beton dapat padat dan tidak mengalami segregasi sesuai dengan spesifikasi
teknis.
 Pemadatan tidak boleh dilaksanakan terlalu lama atau terlalu cepat, karena bila terlalu lama
akan terjadi pemisahan aggregate dimana aggregate kasar akan berada dibawah dan
aggregate halus berada diatas, apabila kurang lama maka beton yang dihasilkan kurang padat
sehingga mutu beton tidak tercapai.
 Dibantu oleh pekerja dan tukang batu ratakan permukaan coran beton ready mix ( K-300 )
setelah dilakukan pengecoran dengan mengunakan reskam.
 Lakukan Proses curing untuk perawatan beton dengan cara melakukan penyiraman terhadap
beton minimal 3 kali sehari atau dengan karung goni yang dibasahi atau disiram dengan air ,
Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan suhu antara beton bagian luar dan dalam
sehingga penyusutan ( shrinkage ) berjalan secara perlahan dan sama antara bagian luar dan
dalam
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan beton
Readymix mutu K-300 elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift , dan bersama-sama
melakukan perhitungan manual cek untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai
dengan yang terpasang untuk dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Pembongkaran Bekisting
Bekisting dibongkar secara bertahap, pelepasan akhir dilakukan adalah daerah yang
momen lapangan terbesar yaitu ditengah selama minimum 21 hari pada semua level
sesuai dengan spesifikasi teknis..
Ilustrasi Gambar.

Gambar Proses pekerjaan beton bertulang balok& Pelat

Penghambaran Ready Mix Pemadatan ready Mix

 Pasangan WaterProfing Bithuthene Sheet 3000


Untuk pekerjaan Pasangan WaterProfing Bithuthene Sheet 3000 pada pelat dak elevasi ±
11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin
mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO
ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan pemasangan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 ( Spesifikasi Teknis ) dipasang
setalah pekerjaan cor pelat dak elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift beton selesai
dikerjakan.
Pekerjaan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 ( Spesifikasi Teknis ) dilakukan pada
struktur pelat dak elevasi ± 11.60 m `lantai Dak Ruang Mesin Lift beton dengan maksud untuk
mencegah terjadinya kebocoran air ke lantai dibawahnya.
Pekerjaan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 memerlukan pengerjaan dan pengawasan
yang baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran yang tentunya akan sangat merepotkan di
kemudian hari .
Untuk melaksanakan pekerjaan waterproofing kita perlukan bebarapa alat bantu seperti sikat,
sapu dan kape. Sedangkan bahan-bahan yang disiapkan dalam metode cara pemasangan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000 ini antara lain:
 bahan primer coating
 waterproofing Bithuthene Sheet 3000
 screed beton
 acian halus
 kawat ayam.
 Alat Bantu Lainya.

Adapun Urutan pekerjaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.

 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.

 Sebelum melakukan pekerjaan pasangan waterproofing Bithuthene Sheet 3000 pelat dak
elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift terlebih dahulu kami memberikan contoh
material / brosur kepada Direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannta

 Bersihkan lokasi struktur pelat beton yang akan dilapisi waterproofing Bithuthene Sheet
3000 dengan alat-alat kerja yang sudah disiapkan sebelumnya, pastikan setiap bidang dan
permukaan sudah benar-benar bersih.
 Selanjutnya Labur permukaan atau bidang pelat dak elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang
Mesin Lift beton yang akan dipasang dengan primer coating /perekat ( Sesuai Spesifikasi )
secara merata.

 Cek kembali laburan primer coating /perekat ( Sesuai Spesifikasi ) apakah sudah benar-benar
rapi dan menutup semua permukaan.

 Pasang waterproofing Bithuthene Sheet 3000 secara merata keseluruh permukaan pelat dak
elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift beton dengan sambungan overlap kurang
lebih 10 centi meter.

 Memeriksa dan mengecek kembali waterproofing Bithuthene Sheet 3000 yang sudah
dipasang sebelumnya.

 Melakukan tes penggenangan dengan air selama satu hari atau 1×24 jam pada lantai dak
beton elevasi ± 11.60 m.

 Jika ketinggian air tidak berkurang maka bisa dipastikan tidak terjadi kebocoran, jika belum
maka perlu diperbaiki bagian yang bocor.

 Melaksanakan pekerjaan screed penutup waterproofing Bithuthene Sheet 300, untuk pelat
dak elevasi ± 11.60 m lantai Dak Ruang Mesin Lift beton langsung saja ditutup dengan
screed setinggi 2 s/d 5 cm, sedangkan untuk wilayah gutter atau saluran air sebaiknya dilapisi
terlebih dahulu dengan kawat ayam kemudian baru screed 2 s/d 3 cm dilanjutkan finish
acian.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000 pada pekerjaan pelat dak elevasi ± 11.60 m lantai Dak
Ruang Mesin Lift , dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk dijadikan
acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
 Pasangan Screed lengkap kawat Ayam
Untuk pekerjaanPasangan Screed lengkap kawat Ayam pada pelat dak elevasi ± 11.60 m
`lantai Dak Ruang Mesin Lift ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin
mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO
ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan Pasangan Screed lengkap kawat Ayam dilakukan setelah pekerjaan
waterprofing selesai dikerjakan dengan posisi penempatannya sesuai gambar atau sesuai
dengan petunjuk dari Direksi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.

 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.

 Sebelum melakukan pekerjaan pasangan Screed + Kawat Ayam terlebih dahulu kami
memberikan contoh material / brosur kepada Direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannya

 Bersihkan Permukaan Waterprofing yang akan dipasang Screed dari debu dan sampah
dengan mengunakan sapu atau compressor.

 Selanjutnya di atas lapisan waterproofing diberi lapisan pelindung/screed dari adukan mortal
sesuai spesifikasi teknis dengan ketebalan yang disesuaikan dengan gambar.

 Buat kemiringan dalam melakukan pemasangan screed agar memudahkan dalam


mengalirkan air.

 Di dalamnya diberi penguat/tulangan dari kawat ayam, agar tidak terjadi retakan-retakan dan
diberi nat setiap 1 m² dan harus mendapat petujuk dan persetujuan Pengawas/ Direksi Teknis.
 Meminta persetujuan kepada direksi teknis untuk mengecek hasil dari pekerjaan
waterproofing Bithuthene Sheet 3000, dan bersama-sama melakukan perhitungan manual cek
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya / sesuai dengan yang terpasang untuk
dijadikan acuan dalam pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
III. PEKERJAAN ARSITEKTUR.
 PEKERJAAN PASANGAN DAN PELAPIS DINDING.
 LANTAI. SATU

 Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 3 PP


Untuk pekerjaan Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 3 PPini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan Struktur selesai, maka pekerjaan kami lanjutkan dengan pemasangan
dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 3.PP dengan posisi pemasangan dinding sesuai dengan
gambar yang telah disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan pasangan dinding ½ bata camp 1PC : 3.PP , berpungsi sebagai pasangan dinding
bata trastram dipasang pada posisi yang rawan basah atau lembab sesuai dengan gambar.
Adapun Uruian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang
bata.
 Kayu profil terbuat dari kaso 5/7 cm dipasang diluar kedua ujung pasangan dinding bata
sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan menggunakan unting-unting agar profil betul tegak
lurus secara vertikal.
 Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
 Buat adukan pasangan dengan campuran ad 1PC : 3PP.
 Ukur dan tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata pada kayu profil, dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Pasang benang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan bata.
 Menentukan ketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan
siar.
 Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar ad 1PC : 3PP (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata, dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak
dipasang.
 Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai
seterusnya, pada kedua profil yang telah dipasang
 Pasangan dinding bata di hentikan sampai ketiangian pasangan balok Latei ( apa bila ada /
sesuai gambar rencana ).
 Harus diperhatikan bersamaan dengan pasangan dinding ini juga dilakukan pemasangan
kusen pintu/ jendela. ( apabila kusen terbuat dari bahan kayu )
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan dinding bata ½ bata camp 1 PC
: 3 PP, ini untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

 Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 5 PP


Untuk pekerjaan Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 5 PPini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah pasangan dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 3.PP selesai dikerjakan , maka
selanjutnyaa dilakukan pekerjaan pasangan dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 5PP, dengan
posisi pemasangan dinding tersebut sesuai dengan lay out gambar yang telah disetujui, atau
sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding ½ bata ini sama,
cuma yang membedakannya adalah komposisi adukan campuran nya serta pungsi dan
kegunaannya yang berbeda .
Adapun Uruian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang
bata.
 Kayu profil terbuat dari kaso 5/7 cm dipasang diluar kedua ujung pasangan dinding bata
sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan mengunakan unting-unting agar profil betul tegak
lurus secara vertikal.
 Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
 Buat adukan pasangan dengan campuran ad 1PC : 5PP.
 Ukur dan tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata pada kayu profil, dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Pasang benang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan bata.
 Menentukanketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan
siar.
 Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar ad 1PC : 5PP (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata, dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak
dipasang.
 Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai
seterusnya, pada kedua profil yang telah dipasang
 Pasangan dinding bata di hentikan sampai ketiangian pasangan balok Latei ( apa bila ada /
sesuai gambar rencana ).
 Harus diperhatikan bersamaan dengan pasangan dinding ini juga dilakukan pemasangan
kusen pintu/ jendela. ( apabila kusen terbuat dari bahan kayu )
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan dinding bata ½ bata camp 1 PC
: 5 PP, ini untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

 Membuat Plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm


Untuk pekerjaan Membuat Plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mmini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan pasangan dinding ½ bata 1PC: 3PP , maka pekerjaan kami lanjutkan
dengan pemasangan pekerjaan plesteran 1PC: 3PPTrastram ( posisi yang rawan basah / lembab ),
dengan posisi pemasangan plesteran dinding sesuai dengan gambar yang telah disetujui, atau
sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan Plesteran dinding ini agar tegak lurus dan datar secara vertikal maupun horizontal ,
pasangan dinding ½ bata tersebut harus dilot dan selanjutnya dapat dipasang caplakan kepala dan
biarkan sampai mengering.
Pekerjaan plester dinding bata camp. 1PC : 3PP dipasang pada posisi pasangan dinding ½
bata Trastram ( posisi yang rawan basah / lembab )atau Sesuai dengan gambar, untuk
pelaksanaan yang benar dengan menghasilkan pasangan dinding yang bermutu baik. Maka perlu
penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan
 Buat adukan pasangan dengan campuran 1PC : 3PP.
 Pasir pasang yang akan digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu di ayak, sehingga tidak
ada butiran kasar yeng tercampur dalam adukan nantinya.
 Pasir yang digunakan harus bersih dari kotoran dan zat organik lainnya.
 Siapkan material yang akan dipakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan diplester.
 Lot pasangan dinding ½ bata untuk mendapatkan kedataran dinding secara vertikal dan
Horizontal.
 Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan .
 Cek tarikan benang untuk mendapatkan kedataran plestean nantinya.
 Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras pada dinding.
 Siram dulu permukaan dinding bata 1PC : 3PP dengan air sampai basah secara merata
( curing ). sebelum dilakukan plesteran.
 Buat adukan untuk pasangan dengan perbandingan 1PC : 3PP.
 Selanjutnya dilakukan pasang sparing pipa listrik untuk titik stop kontak yang berada pada
dinding.( Mekanikal Elektrikal ).
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalanya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
 Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan reskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
 Untuk mengurangi pori-pori gosok permukaan dengan mengunakan kertas semen.
 Biarkan hasil plesteran 1PC: 3PP tersebut sesampai betul – betul kering.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plester dinding 1PC : 3PP untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

 Membuat Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm


Untuk pekerjaan Membuat Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan pasangan dinding ½ bata 1PC: 5PP , maka pekerjaan kami lanjutkan
dengan pemasangan pekerjaan plesteran 1PC: 5PP, dengan posisi pemasangan plesteran dinding
tersebut sesuai dengan gambar yang telah disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan Plesteran dinding 1PC: 5PPini agar tegak lurus dan datar secara vertikal maupun
horizontal , pasangan dinding ½ bata tersebut harus dilot dan selanjutnya dapat dipasang
caplakan kepala dan biarkan sampai mengering.
Pekerjaan plester dinding bata camp. 1PC : 5PP dipasang pada posisipasangan dinding ½
bata ( Sesuai dengan gambar ), untuk pelaksanaan yang benar dengan menghasilkan pasangan
dinding yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang
memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan
 Buat adukan pasangan dengan campuran 1PC : 5PP.
 Pasir pasang yang akan digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu di ayak, sehingga tidak
ada butiran kasar yeng tercampur dalam adukan nantinya.
 Pasir yang dibunakan harus bersih dari kotoran dan zat organik lainnya.
 Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan di plester.
 Lot pasangan dinding ½ bata untuk mendapatkan kedataran dinding secara vertikal dan
Horizontal.
 Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan .
 Cek tarikan benang untuk mendapatkan kedataran plestean nantinya.
 Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras pada dinding.
 Siram dulu permukaan dinding bata 1PC : 5PP dengan air sampai basah secara merata
( curing ). sebelum dilakukan plesteran.
 Buat adukan untuk pasangan dengan perbandingan 1PC : 5PP.
 Selanjutnya dilakukan pasang sparing pipa listrik untuk titik stop kontak yang berada pada
dinding.( Mekanikal Elektrikal ).
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalanya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
 Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan reskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
 Untuk mengurangi pori-pori gosok permukaan dengan mengunakan kertas semen.
 Biarkan hasil plesteran 1PC: 5PP tersebut sesampai betul – betul kering.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plester dinding 1PC : 5PP untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi gambar

Dinding disiram Gambar Caplakan Kepala

Gambar Pleter dinding


 Membuat Acian Semen
Untuk pekerjaanmembuat acian semenini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaanacian semen ini dipasang sesudah pekerjaan plester dinding selesai
dikerjakan ini bertujuan agar permukaan dinding plester tampak licin dan rapi sehingga
memudahkan dalam melakukan pekerjaan pengecatan nantinya.
Adapun Urian Pekerjaan nya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis
 Lakukan Penyiraman atau curing sampai permukaan dinding pleteran betul – betul basah
sebelum dilakukan pekerjaan acian semen
 Buat Adukan acian dari pasta semen, selanjutnya lakukan peerjaan acian .
 Periksa kedataran permukaan dinding plesteran , bersihan dari debu dan kotoran yang
melekat pada dinding terlebih dahulu sebelum dilakukan pekerjaan acian.
 Ratakan dan padatkan acian menggunakan reskam baja sampai benar – benar rata
 Gosok bidang yang telah diaci sampai halus dengan mengunakan reskam kecil atau dengan
mengunakan kertas semen.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan acian semen untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


Ilustrasi gambar

 Membuat Opening Pintu dan Jendela


Untuk pekerjaan Membuat Opening Pintu dan Jendelaini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Meliputi pekerjaanOpening Pintu dan Jendeladilakukan untuk finishing penempatan lubang
kusen pintu dan jendela rangka aluminium, proses pekerjaannya dapat dilakukan setelah
pekerjaan plesteran dinding + acian semen selesai dikerjakan, dengan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Buat Lubang untuk penempatan kusen pintu dan jendela pada dinding ½ bata sesuai dengan
ukuran, dimensi dan bentuk dalam gambar yang telah disetujui.
 Rapikan Lubang untuk penempatan pasangan kusen pintu dan jendela dengan cara,
memasang kayu profil dan lot secara vertikal untuk mendapatkan sisi vertikal betul-betul
tegak lurus.
 Pasang kayu profil horizontal dengan cara mengunakan selang air/ waterpass.
 Cek pemasangan siku kayu profil terhadap sisi vertikal dengan sisi horizontal, selanjutnya
baru dilakukan plesteran pada ke empat sisi dari penempatan kusen pintu dan jendela.
 Selanjutnya buat adukan semen 1PC: 5PP dan lakukan pekerjaan finishing pada sisi kiri dan
kanan vertikal serta sisi atas dan bawah horizontal pada lubang kusen pintu dan jendela.
 Selanjutnya ratakan sisi vertikal dan sisi horizontal lubang penempatan kusen pintu dan
jendela dengan adukan semen 1PC: 5PP dengan mengunakan reskam/ tidar.
 Selanjutnya haluskan finishing plesteran tersebut pada lubang kusen pintu dan jendela
dengan mengunakan acian semen , serta gosok sampai halus dengan mengunakan kertas
semen.
 Cek kerapian finishing dari labang penempatan kusen pintu dan jendela, baik secara sisi
vertikal manupun secara sisi horizontal.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Opening Pintu dan jendela untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Kolom Praktis 11x11 cm.
Untuk pekerjaan Kolom Praktis 11x11 cm ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Kolom praktis berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding agar tetap kokoh dan stabil dan
tidak mengalami keretakan. Pekerjaan Kolom Praktis dilakukan untuk perkuatan pertembuan
dinding ½ bata dengan mengunakan beton bertulang mutu K-175 dengan posisi penempatan
sesuai dengan gambar yang telag disetujui atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, kerekel / split, kayu, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, Selang timbang air , meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, dll.
 Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom praktis.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan pada saat akan dipasang.
 Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom praktis yang belum ada besi stek existing,
terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.
 Fabrikasi bekisting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan dengan menggunakan kayu kaso.
 Potong multiplek untuk bekisting kolom praktis.
 Pasang bekisting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dengan dimensi dibuat sesuai
ukuran gambar kerja.
 Pasang perkuatan/support pada bekisting.
 Bekisting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk
pengecekan.

 Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.

 Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton Site Mix K-175.

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Kolom praktis 11x11 cm untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Balok Praktis 10x15 cm.
Untuk pekerjaan Balok Praktis 10x15 cm ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Balok praktis merupakan struktur pendukung pasangan dinding berupa balok beton
berukuran 10 x 15 cm, atau ukuran lain menyesuaikan dengan ketebalan dinding yang dibuat
setiap jarak sekitar 3 m x 3 m atau pada sudutan pertemuan antar dinding dan opening pintu dan
jendela, dengan posisi penempatan sesuai dengan gambar yang telag disetujui atau sesuai dengan
petunjuk dari Direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, kerekel / split, kayu, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, Selang timbang air , meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, dll.
 Fabrikasi besi beton untuk tulangan balok praktis.
 Besi beton balok praktis yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan pada saat akan dipasang.
 Posisi besi beton untuk tulangan pada balok praktis yang belum ada besi stek existing,
terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.
 Fabrikasi bekisting untuk balok beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan dengan menggunakan kayu kaso.
 Potong multiplek untuk bekisting balok praktis.
 Pasang bekisting pada lokasi besi beton tulangan balok praktis dengan dimensi dibuat sesuai
ukuran gambar kerja.
 Pasang perkuatan/support pada bekisting.
 Bekisting balok praktis dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk
pengecekan.

 Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.

 Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton Site Mix K-175.

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan balok praktis 10x15 cm untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Pekerjaan Meja beton.
 Meja Beton tebal 10 cm
Untuk pekerjaan Meja Beton tebal 10 cm ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Lebih dahulu juru ukur menentukan dan menandai pada bagian area yang akan dibuat meja
beton.
 Tentukan meja beton yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
 Pasang bekisting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekisting
untuk penempatan ( wastafel ) alat sanitair.
 Bekisting untuk pelat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan sesuai gambar.
 Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
 Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekisting. Apabila diperlukan, pasang stek
besi pada bagian dinding.
 Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
 Cek elevasi dan kerataan meja beton sebelum di cor.
 Setelah bekisting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekisting secara
merata dan dipadatkan.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Meja Batu Granite wastafel under counter
Untuk pekerjaan Meja Batu Granite wastafel under counterini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum memasang batu Granite wastafel under counter terlebih dahulu kami memberikan
contoh sampel material atau brosur untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis.
 Sebelum wastafel dipasang terlebih dahulu kami pasang batu granite diatas meja beton yang
telah siap dicor.
 Timbang kerataan pasangan batu granite dengan mengunakan waterpass, dan tandai
elevasinya dengan paku.
 Pasang benang untuk kedataran permukaan pasangan batu grante meja dapur.
 Selanjunya pasang batu granite dengan mengunakan spesi / mortal
 Cek Kerapian dari pasangan batu granite, dan selanjutnya baru dilakukan pemasangan
wastafel under counter.
 Pasang Wastafel pada posisi yang telah disiapkan pada meja beton dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan gambar.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke wastafel ( alat sanitair ) sudah terpasang sesuai
dengan gambar kerja.
 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape
 Meja Pantry fin Keramik 30x30
Untuk pekerjaan Meja Pantry fin Keramik 30x30ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Tentukan Elevasi ketinggian meja dapur sesuai dengan gambar.
 Pasang batu bata pada bagian sisi atau ujung meja, pasangan batu bata ini berfungsi sebagai
dinding kanan dan kiri meja dapur dan juga sebagai kaki meja dapur cor.
 Terlebih dahulu pasang pipa untuk air masuk ( bersih ) dan Air keluar ( air buang / kotor )
pada dinding sebelum meja dapur dibuat.
 Buat bekisting dari papan dan kayu gelam sebagai penopangnya meja dapur dengan bentuk
dan ukuran sesuai gambar.
 Potong besis ebagai tulangan untuk meja dapur diameter sesuai gambar atau sesuai dengan
petunjuk direksi teknis, sesuai dengan panjang meja dapur cor, dan lebarnya, pada bagian
ujung dibengkokkan serta rangkai dengan jarak sesuai gambar dan ikat dengan kawat.
 Setelah selesai menganyam besi, gunakan besi diameter 8 mm. Selanjutnya menutup pinggir
bekisting.
 Lakukan pengecoran dengan adukan secukupnya, dengan mutu beton K-175
Pengecoran telah selesai dan meja dapur cor telah jadi. Biarkan selama semalam hingga
dipasang keramik.
 Ukur ketinggian meja dapur yang sesungguhnya, timbang dengan selang air, tandai dengan
paku dan pasang benang.
 Pasang keramik mulai dari ujung atau sisi pinggir meja. Usahakan nat lantai meja sama
dengan nat dinding meja dapur cor.
 Jika harus memotong pada bagian akhir pemasangan, lakukan dengan rapi dan lurus.
 Jika seluruh keramik telah dipasang, kemudian isi nat dengan grout yang sesuai dengan
warna keramik.
 Tahap terakhir adalah memasang kran air serta pipa saluran air cucian.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Dinding Keramik 30x30
Untuk pekerjaan Dinding Keramik 30x30 cm ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum memasang keramik dinding 30x30 cm terlebih dahulu kami memberikan contoh
sampel material atau brosur untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis.
 Selanjutnya Siapkan benang dan meteran ukur, paku beton. Saya ambil contoh kita akan
memasang keramik dinding tampak depan secara keseluruhan dengan ukuran yang lebar.
 Ukur panjang dinding, kemudian bagi dua sehingga diperoleh ukuran yang sama lebar.
Berarti kita akan memasang keramik dari posisi tengah sebagai titik simetris. Tancapkan
paku sebagai tanda pada bagian tersebut.
 Ukur tegak lurusnya dinding menggunakan lot dan tandai dengan benang dari ujung bagian
atas hingga ke bawah.
 Selanjutnya ukur tinggi dinding hingga batas paling atas. hal ini berguna untuk menentukan
batas pasangan keramik paling atas pada dinding.
 Setelah mengukur dan memasang batas pasangan dengan benang, kita akan mulai memasang
keramik satu-persatu dari bagian bawah, karena memasang dari bawah adalah teknik yang
paling mudah.
 Pemasangan benang bagian atas dan bawah yang berfungsi sebagai “jalur” pasangan
keramik, harus diukur sesuai dengan tinggi satu keping keramik.
 Selanjutnya rendam terlebih dahulu keramik yang akan dipasang dalam air selama 2-3 jam,
hal ini sangat berguna agar adonan yang menempel pada permukaan keramik bagian bawah
tidak langsung mengering sehingga daya rekatnya lebih baik.
 Buat adukan/ mortal untuk pasangan keramik, selanjutnya letakkan adukan/ atas permukaan
bagian belakang dan ratakan,ketebalan disesuaikan dengan jarak benang ke dinding.
 Sealanjutnya pasang keramik dinding , ratakan dengan benang, dan tekan dengan palu karet
(rubber mallet), ketok secara perlahan hingga keramik menempel dan rata dengan benang
atas maupun bawah.
 Selanjutnya taburi bagian atas dan samping dengan semen kering, ganjal sisi bawah keramik
dengan dua buah paku, kanan dan kiri, agar keramik tidak melorot. Isi bagian atas pasangan
keramik dengan adukan sehingga padat dan tidak kopong.
 Selanjutnya setelah pasangan keramik selesai, selanjutnya bersihkan semua permukaan
keramik dengan spoons atau kain katun, sehingga sisia adukan dan semen bersih.
 Setelah 2 hingga 3 hari, isi nat dengan grout menggunakan potongan sandal karet. Untuk
lebih lengkapnya tentang cara mengisi nat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pemasangan keramik dinding 30x30 cm,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


Gambar Ilustrasi
 Dinding Keramik Border 30x30
Untuk pekerjaan Dinding Keramik Border 30x30ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Metoda Pekerjaan Pemasangan Dinding Keramik Border 30x30 ini, metoda pelaksanaanya
sama dengan pemasangan dinding keramik 30x30, Cuma yang membeda adalah jenis
materialnya keramiknya saja.

 Memasangplint Homogenous 10x60 cm cutting size.


Untuk pekerjaan Memasang plint Homogeneous 10x60 cm cutting size ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan Plint granit 10x60 cm dilakukan pembatas lantai granit dengan
dinding plesteran, ini disebabkan agar dinding tidak mudah lembab akibat membersihkan lantai
dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik. maka perlu
mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Ambil kedataran dinding sebagai acuan kedataran plint granit 10 cm .
 Potong granit ukr. 60 x 60 cm untuk plint csesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar.
 Pasang benang arah horizontal pada dinding agar Plint granit 10x60cm datar dan siku.
 Buat campuran pasangan sesuai dengan kontrak dan spesifikasi teknis.
 Jangan lupa untuk mengetuk-ngetuk batu dengan palu agar plint granite menempel sempurna
pada dinding. Lakukan hingga semua bidang terpasang
 Setelah selesai pasang nat plint granite 10x60cm dengan cara diisi dengan tepung keramik
dan ratakan
 Setelah plint terpasang buat nat untuk memisahkan antara dinding/ plesteran dengan Plint
granit .
 Saat Pemasangan plint Granite harus rajin-rajin dibersihkan agar tidak ada sisa semen yang
melekat nantinya, karna semen yang sudah lama melekat pada plint granite agak susah
dibersihkan .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan plint granite, untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI. DUA
 Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 3 PP
Untuk pekerjaanMemasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 3 PP pada lantai II (Dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan Struktur selesai, maka pekerjaan kami lanjutkan dengan pemasangan
dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 3.PP dengan posisi pemasangan dinding pada lantai dua
sesuai dengan gambar yang telah disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan pasangan dinding ½ bata camp 1PC : 3.PP , berpungsi sebagai pasangan dinding
bata trastram dipasang pada posisi lantai dua yang rawan basah atau lembab sesuai dengan
gambar.
Adapun Uruian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan.
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( bata, pasir pasang dan semen ) ke lolasi
pemasangan pada lantai dua dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya, sehingga
proses pengerjaannya lebih cepat.
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang bata
pada lantai dua.
 Kayu profil terbuat dari kaso 5/7 cm dipasang diluar kedua ujung pasangan dinding bata
sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan mengunakan unting-unting agar profil betul tegak
lurus secara vertikal.
 Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
 Buat adukan pasangan dengan campuran ad 1PC : 3PP.
 Ukur dan tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata pada kayu profil, dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Pasang benang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan bata pada lantai dua.
 Menentukan ketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan
siar.
 Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar ad 1PC : 3PP (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata, dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak
dipasang.
 Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai
seterusnya, pada kedua profil yang telah dipasang
 Pasangan dinding bata di hentikan sampai ketiangian pasangan balok Latei ( apa bila ada /
sesuai gambar rencana ).
 Harus diperhatikan bersamaan dengan pasangan dinding ini juga dilakukan pemasangan
kusen pintu/ jendela. ( apabila kusen terbuat dari bahan kayu )
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan dinding bata ½ bata camp 1 PC
: 3 PP pada lantai dua, ini untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 5 PP
Untuk pekerjaanMemasang bDinding Bata merah ½ bata 1 PC : 5 PP pada lantai II (Dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Setelah pasangan dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 3.PP lantai dua selesai dikerjakan ,
maka selanjutnyaa dilakukan pekerjaan pasangan dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 5PP
pada lantai dua, dengan posisi pemasangan dinding tersebut sesuai dengan lay out gambar
( lantai Dua ) yang telah disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding ½ bata ini sama,
cuma yang membedakannya adalah komposisi adukan campuran nya serta pungsi dan
kegunaannya yang berbeda .
Adapun Uruian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan.
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( bata, pasir pasang dan semen ) ke
lokasi pemasangan pada lantai dua dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya,
sehingga proses pengerjaannya lebih cepat.
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang bata
pada lantai dua.
 Kayu profil terbuat dari kaso 5/7 cm dipasang diluar kedua ujung pasangan dinding bata
sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan mengunakan unting-unting agar profil betul tegak
lurus secara vertikal.
 Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
 Buat adukan pasangan dengan campuran ad 1PC : 5PP.
 Ukur dan tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata pada kayu profil, dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Pasang benang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan bata lantai dua.
 Menentukanketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan
siar.
 Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar ad 1PC : 5PP (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata, dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak
dipasang.
 Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai
seterusnya, pada kedua profil yang telah dipasang
 Pasangan dinding bata lantai dua dihentikan sampai ketiangian pasangan balok Latei ( apa
bila ada / sesuai gambar rencana ).
 Harus diperhatikan bersamaan dengan pasangan dindinglantai duaini juga dilakukan
pemasangan kusen pintu/ jendela. ( apabila kusen terbuat dari bahan kayu )
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan dinding bata ½ bata camp 1 PC
: 5 PP pada lantai dua, ini untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Membuat Plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm
Untuk pekerjaan Membuat Plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm pada lantai II (Dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan pasangan dinding ½ bata 1PC: 3PP pada lantai dua , maka pekerjaan kami
lanjutkan dengan pemasangan pekerjaan plesteran 1PC: 3PP Trastram ( posisi yang rawan
basah / lembab ), dengan posisi pemasangan plesteran dinding sesuai dengan gambar yang telah
disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan Plesteran dinding ini agar tegak lurus dan datar secara vertikal maupun horizontal ,
pasangan dinding ½ bata pada lantai dua tersebut harus dilot dan selanjutnya dapat dipasang
caplakan kepala dan biarkan sampai mengering.
Pekerjaan plester dinding bata camp. 1PC : 3PPpada lantai dua dipasang pada
posisipasangan dinding ½ bata Trastram ( posisi yang rawan basah / lembab )atau Sesuai
dengan gambar , untuk pelaksanaan yang benar dengan menghasilkan pasangan dinding yang
bermutu baik. Maka perlu penyediaan tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai
sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( pasir pasang dan semen ) ke lokasi
pemasangan pada lantai dua dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya, sehingga
proses pengerjaannya lebih cepat.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan .
 Buat adukan pasangan dengan campuran 1PC : 3PP.
 Pasir pasang yang akan digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu di ayak, sehingga tidak
ada butiran kasar yeng tercampur dalam adukan nantinya.
 Pasir yang dibunakan harus bersih dari kotoran dan zat organik lainnya.
 Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
pada lantai dua yang akan di plester.
 Lot pasangan dinding ½ bata untuk mendapatkan kedataran dinding secara vertikal dan
horizontal.
 Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan .
 Cek tarikan benang untuk mendapatkan kedataran plesteran nantinya.
 Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras pada dinding pada
lantai dua.
 Siram dulu permukaan dinding bata 1PC : 3PP pada lantai dua dengan air sampai basah
secara merata ( curing ). sebelum dilakukan plesteran.
 Selanjutnya dilakukan pasang sparing pipa listrik untuk titik stop kontak yang berada pada
dinding.( Mekanikal Elektrikal ).
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalanya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
 Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan reskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
 Untuk mengurangi pori-pori gosok permukaandengan mengunakan kertas semen.
 Biarkan hasil plesteran 1PC: 3PP tersebut sesampai betul – betul kering.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plester dinding 1PC : 3PPpada lantai dua
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Membuat Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
Untuk pekerjaan Membuat Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm pada lantai II (Dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan pasangan dinding ½ bata 1PC: 5PP pada lantai dua, maka pekerjaan kami
lanjutkan dengan pemasangan pekerjaan plesteran 1PC: 5PP, dengan posisi pemasangan
plesteran dinding tersebut sesuai dengan gambar yang telah disetujui, atau sesuai dengan
petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan Plesteran dinding 1PC: 5PP ini agar tegak lurus dan datar secara vertikal maupun
horizontal , pasangan dinding ½ bata tersebut harus dilot dan selanjutnya dapat dipasang
caplakan kepala dan biarkan sampai mengering.
Pekerjaan plester dinding bata camp. 1PC : 5PPdipasang pada posisipasangan dinding ½
bata pada lantai dua ( Sesuai dengan gambar ), untuk pelaksanaan yang benar dengan
menghasilkan pasangan dinding yang bermutu baik. Maka perlu penyediaan tenaga kerja yang
terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
Spesifikasi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan .
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( pasir pasang dan semen ) ke lokasi
pemasangan pada lantai dua dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya, sehingga
proses pengerjaannya lebih cepat.
 Buat adukan pasangan dengan campuran 1PC : 5PP.
 Pasir pasang yang akan digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu di ayak, sehingga tidak
ada butiran kasar yeng tercampur dalam adukan nantinya.
 Pasir yang dibunakan harus bersih dari kotoran dan zat organik lainnya.
 Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan di plester.
 Lot pasangan dinding ½ bata untuk mendapatkan kedataran dinding secara vertikal dan
Horizontal.
 Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan .
 Cek tarikan benang untuk mendapatkan kedataran plestean nantinya.
 Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras pada dinding pada
lantai dua .
 Siram dulu permukaan dinding bata 1PC : 5PP pada lantai dua dengan air sampai basah
secara merata ( curing ), sebelum dilakukan plesteran.
 Buat adukan untuk pasangan dengan perbandingan 1PC : 5PP.
 Selanjutnya dilakukan pasang sparing pipa listrik untuk titik stop kontak yang berada pada
dinding.( Mekanikal Elektrikal ).
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalanya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
 Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan reskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
 Untuk mengurangi pori-pori gosok permukaandengan mengunakan kertas semen.
 Biarkan hasil plesteran 1PC: 5PP tersebut sesampai betul – betul kering.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plester dinding 1PC : 5PPpada lantai dua
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
lustrasi gambar

Dinding disiram Gambar Caplakan Kepala

Gambar Pleter dinding

 Membuat Acian Semen


Untuk pekerjaan Membuat Acian Semen pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan acian semen ini dipasang sesudah pekerjaan plester dinding selesai
dikerjakan ini bertujuan agar permukaan dinding plester tampak licin dan rapi sehingga
memudahkan dalam melakukan pekerjaan pengecatan nantinya.
Adapun Urian Pekerjaan nya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis
 Lakukan Penyiraman atau curing sampai permukaan dinding pada lantai dua pleteran betul –
betul basah sebelum dilakukan pekerjaan acian semen
 Buat Adukan acian dari pasta semen, selanjutnya lakukan pekerjaan acian .
 Periksa kedataran permukaan dinding plesteranpada lantai dua , bersihan dari debu dan
kotoran yang melekat pada dinding terlebih dahulu sebelum dilakukan pekerjaan acian.
 Ratakan dan padatkan acian menggunakan reskam baja sampai benar – benar rata
 Gosok bidang yang telah diacia sampai halus dengan mengunakan reskam kecil atau dengan
mengunakan kertas cemen.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan acian semen pada lantai dua untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


Ilustrasi gambar
 Membuat Opening Pintu dan Jendela
Untuk pekerjaan Membuat Opening Pintu dan Jendela pada lantai II (Dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Opening Pintu dan Jendela dilakukan untuk finishing penempatan lubang
kusen pintu dan jendela rangka aluminiumpada lantai dua , proses pekerjaannya dapat dilakukan
setelah pekerjaan plesteran dinding + acian semen selesai dikerjakan, dengan posisi
penempatannya sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Buat Lubang untuk penempatan kusen pintu dan jendela pada dinding ½ bata pada lantai dua
sesuai dengan ukuran, dimensi dan bentuk dalam gambar yang telah disetujui.
 Rapikan Lubang untuk penempatan pasangan kusen pintu dan jendela dengan cara,
memasang kayu profil dan lot secara vertikal untuk mendapatkan sisi vertikal betul-betul
tegak lurus.
 Pasang kayu profil horizontal dengan cara mengunakan selang air/ waterpass.
 Cek pemasangan siku kayu profil terhadap sisi vertikal dengan sisi horizontal, selanjutnya
baru dilakukan plesteran pada ke empat sisi dari penempatan kusen pintu dan jendela.
 Selanjutnya buat adukan semen 1PC: 5PP dan lakukan pekerjaan finishing pada sisi kiri dan
kanan vertikal serta sisi atas dan bawah horizontal pada lubang kusen pintu dan jendela pada
lantai dua .
 Selanjutnya ratakan sisi vertikal dan sisi horizontal lubang penempatan kusen pintu dan
jendela dengan adukan semen 1PC: 5PP dengan mengunakan reskam/ tidar.
 Selanjutnya haluskan finishing plesteran tersebut pada lubang kusen pintu dan jendela
dengan mengunakan acian semen , serta gosok sampai halus dengan mengunakan kertas
semen.
 Cek kerapian finishing dari labang penempatan kusen pintu dan jendela, baik secara sisi
vertikal manupun secara sisi horizontal pada lantai dua .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Opening Pintu dan jendela pada lantai
dua , untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Kolom Praktis 11x11 cm.
Untuk pekerjaan Kolom Praktis 11x11 cm pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Kolom praktis berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding pada lantai dua agar tetap kokoh
dan stabil dan tidak mengalami keretakan.
Pekerjaan Kolom Praktis dilakukan untuk perkuatan pertembuan dinding ½ bata pada lantai
dua dengan mengunakan beton bertulang mutu K-175 dengan posisi penempatan sesuai dengan
gambar yang telag disetujui atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, kerekel / split, kayu, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai dua dengan cara manual dengan
mengunakan katrol.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, Selang timbang air , meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, dll.
 Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom praktis.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan pada saat akan dipasang.
 Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom praktis yang belum ada besi stek existing,
terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.
 Fabrikasi bekisting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan dengan menggunakan kayu kaso.
 Potong multiplek untuk bekisting kolom praktis.
 Pasang bekisting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dengan dimensi dibuat sesuai
ukuran gambar kerja.
 Pasang perkuatan/support pada bekisting.
 Bekisting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk
pengecekan.

 Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.

 Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton Site Mix K-175.

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Kolom praktis 11x11 cm untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Balok Praktis 10x15 cm.
Untuk pekerjaan Balok Praktis 10x15 cm pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Balok praktis merupakan struktur pendukung pasangan dinding pada lantai dua berupa balok
beton berukuran 10 x 15 cm, atau ukuran lain menyesuaikan dengan ketebalan dinding pada
lantai dua yang dibuat setiap jarak sekitar 3 m x 3 m atau pada sudutan pertemuan antar dinding
dan opening pintu dan jendela, dengan posisi penempatan sesuai dengan gambar yang telag
disetujui atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, kerekel / split, kayu, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, Selang timbang air , meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, dll.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai dua dengan cara manual dengan
mengunakan katrol.
 Fabrikasi besi beton untuk tulangan balok praktis.
 Besi beton balok praktis yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan pada saat akan dipasang.
 Posisi besi beton untuk tulangan pada balok praktis yang belum ada besi stek existing,
terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.
 Fabrikasi bekisting untuk balok beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan dengan menggunakan kayu kaso.
 Potong multiplek untuk bekisting balok praktis.
 Pasang bekisting pada lokasi besi beton tulangan balok praktis dengan dimensi dibuat sesuai
ukuran gambar kerja.
 Pasang perkuatan/support pada bekisting.
 Bekisting balok praktis dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk
pengecekan.

 Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.

 Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton Site Mix K-175.

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan balok praktis 10x15 cm pada lantai dua
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Pekerjaan Meja beton.
 Meja Beton tebal 10 cm
Untuk pekerjaan Meja Beton tebal 10 cm pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai dua dengan cara manual dengan
mengunakan katrol.
 Lebih dahulu juru ukur menentukan dan menandai pada bagian area yang akan dibuat meja
beton.
 Tentukan meja beton yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.
 Pasang bekisting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekisting
untuk penempatan ( wastafel ) alat sanitair.
 Bekisting untuk pelat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan sesuai gambar.
 Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
 Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekisting. Apabila diperlukan, pasang stek
besi pada bagian dinding.
 Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
 Cek elevasi dan kerataan meja beton sebelum di cor.
 Setelah bekisting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekisting secara
merata dan dipadatkan.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Meja Batu Granite wastafel under counter
Untuk pekerjaan Meja Batu Granite wastafel under counter pada lantai II (Dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai dua dengan cara manual dengan
mengunakan katrol.
 Sebelum memasang batu Granite wastafel under counter terlebih dahulu kami memberikan
contoh sampel material atau brosur untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis.
 Sebelum wastafel dipasang terlebih dahulu kami pasang batu granite diatas meja beton yang
telah siap dicor.
 Timbang kerataan pasangan batu granite dengan mengunakan waterpass, dan tandai
elevasinya dengan paku.
 Pasang benang untuk kedataran permukaan pasangan batu grante meja dapur.
 Selanjunya pasang batu granite dengan mengunakan spesi / mortal
 Cek Kerapian dari pasangan batu granite, dan selanjutnya baru dilakukan pemasangan
wastafel under counter.
 Pasang Wastafel pada posisi yang telah disiapkan pada meja beton dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan gambar.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke wastafel ( alat sanitair ) sudah terpasang sesuai
dengan gambar kerja.
 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape
 Meja Pantry fin Keramik 30x30
Untuk pekerjaan Meja Pantry fin Keramik 30x30 pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Tentukan Elevasi ketinggian meja dapur sesuai dengan gambar.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai dua dengan cara manual dengan
mengunakan katrol.
 Pasang batu bata pada bagian sisi atau ujung meja, pasangan batu bata ini berfungsi sebagai
dinding kanan dan kiri meja dapur dan juga sebagai kaki meja dapur cor.
 Terlebih dahulu pasang pipa untuk air masuk ( bersih ) dan Air keluar ( air buang / kotor )
pada dinding sebelum meja dapur dibuat.
 Buat bekisting dari papan dan kayu gelam sebagai penopangnya meja dapur dengan bentuk
dan ukuran sesuai gambar.
 Potong besisebagai tulangan untuk meja dapur diameter sesuai gambar atau sesuai dengan
petunjuk direksi teknis, sesuai dengan panjang meja dapur cor, dan lebarnya, pada bagian
ujung dibengkokkan serta rangkai dengan jarak sesuai gambar dan ikat dengan kawat.
 Setelah selesai menganyam besi, gunakan besi diameter 8 mm. Selanjutnya menutup pinggir
bekisting.
 Lakukan pengecoran dengan adukan secukupnya, dengan mutu beton K-175
Pengecoran telah selesai dan meja dapur cor telah jadi. Biarkan selama semalam hingga
dipasang keramik.
 Ukur ketinggian meja dapur yang sesungguhnya, timbang dengan selang air, tandai dengan
paku dan pasang benang.
 Pasang keramik mulai dari ujung atau sisi pinggir meja. Usahakan nat lantai meja sama
dengan nat dinding meja dapur cor.
 Jika harus memotong pada bagian akhir pemasangan, lakukan dengan rapi dan lurus.
 Jika seluruh keramik telah dipasang, kemudian isi nat dengan grout yang sesuai dengan
warna keramik.
 Tahap terakhir adalah memasang kran air serta pipa saluran air cucian.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Dinding Keramik 30x30
Untuk pekerjaan Dinding Keramik 30x30 pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum memasang keramik dinding 30x30 cm terlebih dahulu kami memberikan contoh
sampel material atau brosur untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai dua ( keramik, pasir pasang dan
semen ) dengan cara manual dengan mengunakan katrol.
 Selanjutnya Siapkan benang dan meteran ukur, paku beton. untuk memasang keramik
dinding dengan ukuran lebar sesuai gambar .
 Ukur panjang dinding, kemudian bagi dua sehingga diperoleh ukuran yang sama lebar.
Sehingga memasang keramik dari posisi tengah sebagai titik simetris. Tancapkan paku
sebagai tanda pada bagian tersebut.
 Ukur tegak lurusnya dinding menggunakan lot dan tandai dengan benang dari ujung bagian
atas hingga ke bawah.
 Selanjutnya ukur tinggi dinding hingga batas paling atas. hal ini berguna untuk menentukan
batas pasangan keramik paling atas pada dinding.
 Setelah mengukur dan memasang batas pasangan dengan benang, kita akan mulai memasang
keramik satu-persatu dari bagian bawah, karena memasang dari bawah adalah teknik yang
paling mudah.
 Pemasangan benang bagian atas dan bawah yang berfungsi sebagai “jalur” pasangan
keramik, harus diukur sesuai dengan tinggi satu keping keramik.
 Selanjutnya rendam terlebih dahulu keramik yang akan dipasang dalam air selama 2-3 jam,
hal ini sangat berguna agar adonan yang menempel pada permukaan keramik bagian bawah
tidak langsung mengering sehingga daya rekatnya lebih baik.
 Buat adukan/ mortal untuk pasangan keramik, selanjutnya letakkan adukan/ atas permukaan
bagian belakang dan ratakan,ketebalan disesuaikan dengan jarak benang ke dinding.
 Sealanjutnya pasang keramik dinding , ratakan dengan benang, dan tekan dengan palu karet
(rubber mallet), ketok secara perlahan hingga keramik menempel dan rata dengan benang
atas maupun bawah.
 Sealanjutnya taburi bagian atas dan samping dengan semen kering, ganjal sisi bawah keramik
dengan dua buah paku, kanan dan kiri, agar keramik tidak melorot. Isi bagian atas pasangan
keramik dengan adukan sehingga padat dan tidak kopong.
 Selanjutnya setelah pasangan keramik selesai, selanjutnya bersihkan semua permukaan
keramik dengan spoons atau kain katun, sehingga sisia adukan dan semen bersih.
 Setelah 2 hingga 3 hari, isi nat dengan grout menggunakan potongan sandal karet. Untuk
lebih lengkapnya tentang cara mengisi nat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pemasangan keramik dinding 30x30 cm,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


Gambar Ilustrasi
 Dinding Keramik Border 30x30
Untuk pekerjaan Dinding Keramik Border 30x30 pada lantai II (Dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Metoda Pekerjaan Pemasangan Dinding Keramik Border 30x30 pada lantai dua ini, metoda
pelaksanaanya sama dengan pemasangan dinding keramik 30x30 lantai dua, Cuma yang
membeda adalah jenis materialnya keramiknya saja.
 Memasang Plint Homogenous 10x60 cm cutting size.
Untuk pekerjaan Memasang Plint Homogenous 10x60 cm cutting size pada lantai II (Dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan Plint granit 10x60 cm pada lantai duadilakukan pembatas lantai
granit dengan dinding plesteran, ini disebabkan agar dinding tidak mudah lembab akibat
membersihkan lantai dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Ambil kedataran dinding sebagai acuan kedataran plint granit 10 cm .
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai dua dengan cara manual dengan
mengunakan katrol.
 Potong granit ukr. 60 x 60 cm untuk plint csesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar.
 Pasang benang arah horizontal pada dinding agar Plint granit 10x60cm datar dan siku.
 Buat campuran pasangan sesuai dengan kontrak dan spesifikasi teknis.
 Jangan lupa untuk mengetuk-ngetuk batu dengan palu agar plint granite menempel sempurna
pada dinding. Lakukan hingga semua bidang terpasang
 Setelah selesai pasang nat plint granite 10x60cm dengan cara diisi dengan tepung keramik
dan ratakan
 Setelah plint terpasang buat nat untuk memisahkan antara dinding/ plesteran dengan Plint
granit .
 Saat Pemasangan plint Granite harus rajin-rajin dibersihkan agar tidak ada sisa semen yang
melekat nantinya, karna semen yang sudah lama melekat pada plint granite agak susah
dibersihkan .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan plint granite, untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DAK ATAP

 Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 3 PP


Untuk pekerjaan Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 3 PPini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan Struktur selesai, maka pekerjaan kami lanjutkan dengan pemasangan
dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 3.PP dengan posisi pemasangan dinding pada lantai Dak
Atap sesuai dengan gambar yang telah disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan pasangan dinding ½ bata camp 1PC : 3.PP , berpungsi sebagai pasangan dinding
bata trastram dipasang pada posisi lantai Dak Atap yang rawan basah atau lembab sesuai dengan
gambar.
Adapun Uruian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan.
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( bata, pasir pasang dan semen ) ke
lokasi pemasangan pada lantai Dak Atap dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya,
sehingga proses pengerjaannya lebih cepat.
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang bata
pada lantai Dak Atap .
 Kayu profil terbuat dari kaso 5/7 cm dipasang diluar kedua ujung pasangan dinding bata
sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan mengunakan unting-unting agar profil betul tegak
lurus secara vertikal.
 Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
 Buat adukan pasangan dengan campuran ad 1PC : 3PP.
 Ukur dan tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata pada kayu profil, dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Pasang benang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan bata pada lantai Dak Atap .
 Menentukan ketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan
siar.
 Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar ad 1PC : 3PP (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata, dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak
dipasang.
 Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai
seterusnya, pada kedua profil yang telah dipasang
 Harus diperhatikan bersamaan dengan pasangan dinding ini juga dilakukan Opening Pintu
dan jendela
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan dinding bata ½ bata camp 1 PC
: 3 PP pada lantai Dak Atap , ini untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 5 PP
Untuk pekerjaan Memasang Dinding Bata merah ½ bata 1 PC : 5 PPini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah pasangan dinding ½ bata dengan campuran 1PC : 3.PP lantai Dak Atap selesai
dikerjakan , maka selanjutnyaa dilakukan pekerjaan pasangan dinding ½ bata dengan campuran
1PC : 5PP pada lantai Dak Atap , dengan posisi pemasangan dinding tersebut sesuai dengan lay
out gambar yang telah disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding ½ bata ini sama,
cuma yang membedakannya adalah komposisi adukan campuran nya serta pungsi dan
kegunaannya yang berbeda .
Adapun Uruian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan.
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( bata, pasir pasang dan semen ) ke
lokasi pemasangan pada lantai Dak Atap dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya,
sehingga proses pengerjaannya lebih cepat.
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang bata
pada lantai Dak Atap .
 Kayu profil terbuat dari kaso 5/7 cm dipasang diluar kedua ujung pasangan dinding bata
sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan mengunakan unting-unting agar profil betul tegak
lurus secara vertikal.
 Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
 Buat adukan pasangan dengan campuran ad 1PC : 5PP.
 Ukur dan tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata pada kayu profil, dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Pasang benang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan bata lantai Dak Atap .
 Menentukan ketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan
siar.
 Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar ad 1PC : 5PP (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata, dan
pada setiap sambungan atas dan bawah dari bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak
dipasang.
 Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai
seterusnya, pada kedua profil yang telah dipasang
 Harus diperhatikan bersamaan dengan pasangan dinding lantai Dak Atap ini juga dilakukan
opening pintu dan jendela
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan dinding bata ½ bata camp 1 PC
: 5 PP pada lantai Dak Atap , ini untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Membuat Plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm
Untuk pekerjaan Membuat Plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mmini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan pasangan dinding ½ bata 1PC: 3PP pada lantai Dak Atap , maka pekerjaan
kami lanjutkan dengan pemasangan pekerjaan plesteran 1PC: 3PP Trastram ( posisi yang rawan
basah / lembab ), dengan posisi pemasangan plesteran dinding sesuai dengan gambar yang telah
disetujui, atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan Plesteran dinding ini agar tegak lurus dan datar secara vertikal maupun horizontal ,
pasangan dinding ½ bata pada lantai Dak Atap tersebut harus dilot dan selanjutnya dapat
dipasang caplakan kepala dan biarkan sampai mengering.
Pekerjaan plester dinding bata camp. 1PC : 3PPpada lantai Dak Atap dipasang pada
posisipasangan dinding ½ bata Trastram ( posisi yang rawan basah / lembab )atau Sesuai
dengan gambar , untuk pelaksanaan yang benar dengan menghasilkan pasangan dinding yang
bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai
dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( pasir pasang dan semen ) ke lokasi
pemasangan pada lantai Dak Atap dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya,
sehingga proses pengerjaannya lebih cepat.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan .
 Buat adukan pasangan dengan campuran 1PC : 3PP.
 Pasir pasang yang akan digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu di ayak, sehingga tidak
ada butiran kasar yeng tercampur dalam adukan nantinya.
 Pasir yang dibunakan harus bersih dari kotoran dan zat organik lainnya.
 Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
pada lantai dua yang akan di plester.
 Lot pasangan dinding ½ bata untuk mendapatkan kedataran dinding secara vertikal dan
horizontal.
 Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan .
 Cek tarikan benang untuk mendapatkan kedataran plestean nantinya.
 Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras pada dinding pada
lantai dua.
 Siram dulu permukaan dinding bata 1PC : 3PPpada lantai Dak Atap dengan air sampai
basah secara merata ( curing ). sebelum dilakukan plesteran.
 Selanjutnya dilakukan pasang sparing pipa listrik untuk titik stop kontak yang berada pada
dinding.( Mekanikal Elektrikal ).
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalanya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
 Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan reskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
 Untuk mengurangi pori-pori gosok permukaandengan mengunakan kertas semen.
 Biarkan hasil plesteran 1PC: 3PP tersebut sesampai betul – betul kering.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plester dinding 1PC : 3PPpada lantai
Dak Atap untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Membuat Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
Untuk pekerjaan Membuat Plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mmini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Setelah Pekerjaan pasangan dinding ½ bata 1PC: 5PP pada lantai Dak Atap , maka pekerjaan
kami lanjutkan dengan pemasangan pekerjaan plesteran 1PC: 5PP, dengan posisi pemasangan
plesteran dinding tersebut sesuai dengan gambar yang telah disetujui, atau sesuai dengan
petunjuk Direksi teknis.
Pekerjaan Plesteran dinding 1PC: 5PP ini agar tegak lurus dan datar secara vertikal maupun
horizontal , pasangan dinding ½ bata tersebut harus dilot dan selanjutnya dapat dipasang
caplakan kepala dan biarkan sampai mengering.
Pekerjaan plester dinding bata camp. 1PC : 5PPdipasang padaposisipasangan dinding ½
bata pada lantai Dak Atap ( Sesuai dengan gambar ), untuk pelaksanaan yang benar dengan
menghasilkan pasangan dinding yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang
terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
Spesifikasi teknis.
Adapun Urutan Pekerjaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan dinding.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan .
 Beberapa pekerja mengangkut atau melasir material ( pasir pasang dan semen ) ke lokasi
pemasangan pada lantai Dak Atap dengan mengunakan katrol atau alat bantu lainnya,
sehingga proses pengerjaannya lebih cepat.
 Buat adukan pasangan dengan campuran 1PC : 5PP.
 Pasir pasang yang akan digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu di ayak, sehingga tidak
ada butiran kasar yeng tercampur dalam adukan nantinya.
 Pasir yang dibunakan harus bersih dari kotoran dan zat organik lainnya.
 Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan di plester.
 Lot pasangan dinding ½ bata untuk mendapatkan kedataran dinding secara vertikal dan
Horizontal.
 Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan .
 Cek tarikan benang untuk mendapatkan kedataran plestean nantinya.
 Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras pada dinding pada
lantai Dak Atap .
 Siram dulu permukaan dinding bata 1PC : 5PP pada lantai Dak Atap dengan air sampai
basah secara merata ( curing ). sebelum dilakukan plesteran.
 Buat adukan untuk pasangan dengan perbandingan 1PC : 5PP.
 Selanjutnya dilakukan pasang sparing pipa listrik untuk titik stop kontak yang berada pada
dinding.( Mekanikal Elektrikal ).
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalanya sampai selesai seluruh
permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
 Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan reskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
 Untuk mengurangi pori-pori gosok permukaandengan mengunakan kertas semen.
 Biarkan hasil plesteran 1PC: 5PP tersebut sesampai betul – betul kering.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plester dinding 1PC : 5PPpada lantai
Dak Atap untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
Ilustrasi gambar

Dinding disiram Gambar Caplakan Kepala

Gambar Pleter dinding

 Membuat Acian Semen


Untuk pekerjaan Membuat Acian Semenini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaanacian semen ini dipasang sesudah pekerjaan plester dinding pada lantai
Dak Atap selesai dikerjakan ini bertujuan agar permukaan dinding plester tampak licin dan
rapi sehingga memudahkan dalam melakukan pekerjaan pengecatan nantinya.
Adapun Urian Pekerjaan nya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis
 Lakukan Penyiraman atau curing sampai permukaan dinding pada lantai Dak Atap plesteran
betul – betul basah sebelum dilakukan pekerjaan acian semen
 Buat Adukan acian dari pasta semen, selanjutnya lakukan pekerjaan acian .
 Periksa kedataran permukaan dinding plesteran pada lantai Dak Atap , bersihan dari debu dan
kotoran yang melekat pada dinding terlebih dahulu sebelum dilakukan pekerjaan acian.
 Ratakan dan padatkan acian menggunakan reskam baja sampai benar – benar rata
 Gosok bidang yang telah diacia sampai halus dengan mengunakan reskam kecil atau dengan
mengunakan kertas cemen.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan acian semen pada lantai Dak Atap untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi gambar
 Membuat Opening Pintu dan Jendela
Untuk pekerjaan Membuat Opening Pintu dan Jendelaini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Meliputi pekerjaan Opening Pintu dan Jendeladilakukan untuk finishing penempatan lubang
kusen pintu dan jendela rangka aluminium pada lantai Dak Atap , proses pekerjaannya dapat
dilakukan setelah pekerjaan plesteran dinding + acian semen selesai dikerjakan, dengan posisi
penempatannya sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Buat Lubang untuk penempatan kusen pintu dan jendela pada dinding ½ bata pada lantai Dak
Atap sesuai dengan ukuran, dimensi dan bentuk dalam gambar yang telah disetujui.
 Rapikan Lubang untuk penempatan pasangan kusen pintu dan jendela dengan cara,
memasang kayu profil dan lot secara vertikal untuk mendapatkan sisi vertikal betul-betul
tegak lurus.
 Pasang kayu profil horizontal dengan cara mengunakan selang air/ waterpass.
 Cek pemasangan siku kayu profil terhadap sisi vertikal dengan sisi horizontal, selanjutnya
baru dilakukan plesteran pada ke empat sisi dari penempatan kusen pintu dan jendela.
 Selanjutnya buat adukan semen 1PC: 5PP dan lakukan pekerjaan finishing pada sisi kiri dan
kanan vertikal serta sisi atas dan bawah horizontal pada lubang kusen pintu dan jendela pada
lantai Dak Atap .
 Selanjutnya ratakan sisi vertikal dan sisi horizontal lubang penempatan kusen pintu dan
jendela dengan adukan semen 1PC: 5PP dengan mengunakan reskam/ tidar.
 Selanjutnya haluskan finishing plesteran tersebut pada lubang kusen pintu dan jendela
dengan mengunakan acian semen , serta gosok sampai halus dengan mengunakan kertas
semen.
 Cek kerapian finishing dari labang penempatan kusen pintu dan jendela, baik secara sisi
vertikal manupun secara sisi horizontal pada lantai Dak Atap .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Opening Pintu dan jendela pada lantai
Dak Atap , untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Kolom Praktis 11x11 cm.
Untuk pekerjaan Kolom Praktis 11x11 cm ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Kolom praktis berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding pada lantai Dak Atap agar tetap
kokoh dan stabil dan tidak mengalami keretakan.
Pekerjaan Kolom Praktis dilakukan untuk perkuatan pertembuan dinding ½ bata pada lantai
Dak Atap dengan mengunakan beton bertulang mutu K-175 dengan posisi penempatan sesuai
dengan gambar yang telag disetujui atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, kerekel / split, kayu, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai Dak Atap dengan cara manual
dengan mengunakan katrol.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, Selang timbang air , meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, dll.
 Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom praktis.
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan pada saat akan dipasang.
 Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom praktis yang belum ada besi stek existing,
terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.
 Fabrikasi bekisting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan dengan menggunakan kayu kaso.
 Potong multiplek untuk bekisting kolom praktis.
 Pasang bekisting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dengan dimensi dibuat sesuai
ukuran gambar kerja.
 Pasang perkuatan/support pada bekisting.
 Bekisting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk
pengecekan.

 Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.

 Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton Site Mix K-175.

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Kolom praktis 11x11 cm pada lantai Dak
Atap untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 Balok Praktis 10x15 cm.
Untuk pekerjaan Balok Praktis 10x15 cm ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Balok praktis merupakan struktur pendukung pasangan dinding pada lantai Dak Atap berupa
balok beton berukuran 10 x 15 cm, atau ukuran lain menyesuaikan dengan ketebalan dinding
padalantai Dak Atap yang dibuat setiap jarak sekitar 3 m x 3 m atau pada sudutan pertemuan
antar dinding dan opening pintu dan jendela, dengan posisi penempatan sesuai dengan gambar
yang telag disetujui atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, kerekel / split, kayu, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, Selang timbang air , meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, dll.
 Beberapa pekerja melansir / mengangkut material ke lantai Dak Atap dengan cara manual
dengan mengunakan katrol.
 Fabrikasi besi beton untuk tulangan balok praktis.
 Besi beton balok praktis yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan pada saat akan dipasang.
 Posisi besi beton untuk tulangan pada balok praktis yang belum ada besi stek existing,
terlebih dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.
 Fabrikasi bekisting untuk balok beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan
perkuatan dengan menggunakan kayu kaso.
 Potong multiplek untuk bekisting balok praktis.
 Pasang bekisting pada lokasi besi beton tulangan balok praktis dengan dimensi dibuat sesuai
ukuran gambar kerja.
 Pasang perkuatan/support pada bekisting.
 Bekisting balok praktis dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk
pengecekan.

 Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.

 Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton Site Mix K-175.

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan balok praktis 10x15 cm pada lantai Dak
Atap untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 PEKERJAAN PASANGAN LANTAI.
 LANTAI SATU.
 Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60
Untuk pekerjaan Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60pada lantai I (satu) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan pasangan lantai granite Homogenous Tile 60x60 cm posisi dan penempatannya
sesuai dengan gambar.
Pekerjaan pasangan lantai granite Homogenous Tile 60x60 cm ini harus pelaksanaan yang
benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik, maka perlu mengunakan alat bantu
yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis
Adapun Uraian pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Marking elevasi lantai rencana sesuai gambar terlebih dahulu untuk mendapatkan kedataran
pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm dengan mengunakan selang timbang air
 Siapkan peralatan dan bahan - bahan granite Homogenous Tile 60x60 cm yang akan
digunakan.
 Permukaan lantai yang akan dipasang granit harus bersih , cukup kering & rata.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.
 Lantai sebelum dipasang granite terlebih dahulu diambil siku terhadap arah X ( Horizontal )
dan arah Y.( Vertikal )
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi , selanjutnya
kedudukan benang harus datar dan siku.
 Pasang kepala kepala granite Homogenous Tile 60x60 cm sebagai acuan elevasi dan siku .
 Cek kesikuan Lantai granite Homogenous Tile 60x60 cm dengan besi siku dan kerataan
elevasi granite dengan waterpass.
 Buat campuran pasangan sesuai dengan kontrak dan spesifikasi teknis.
 Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
 Bersihkan adukan pasangan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah
granite Homogenous Tile 60x60 cm.
 Padatkan secara rata. Ketuk pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm yang baru
dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia
akan membuat granite Homogenous Tile 60x60 cm lepas di kemudian hari.
 Jangan diinjak-injak. Amankan areal granite yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2-3 hari. Karena granite akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat
untuk dibebani.
 Setelah selesai pasang nat lantai keramik dengan cara diisi dengan tepung granite dan ratakan
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan lantai granite Homogenous
Tile 60x60 cm, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi gambar.
 Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60 + Step Noshing
Untuk pekerjaan Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60 + Step Noshing lantai I (satu)
ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan pasanganlantai granite Homogenous Tile 60x60 cm + Step Noshing dipasang
sesudah pekerjaan granite lantai selasai dikerjakan dan posisi dan penempatannya ( pada tangga )
sesuai dengan gambar.
Pekerjaan pasangan lantai graniteHomogenous Tile 60x60 cm+ Step Noshing ini harus
pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik, maka perlu
mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
Spesifikasi teknis
Adapun Uraian pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Bersihkan permukaan beton yang akan pasang granite dari kayu, sampah dan lainnya.
 Datangkan material granite tangga ke lokasi kerja / tempat pemasangannya.
 Marking dan bagi ketinggian anak tangga baik antrade maupun optrade sama tinggi dan sama
lebar satu sama lainya, sehingga nyaman bagi pengguna tangga.
 Timbang kedataran horizontal dan vertikal anak tangga dan pelat bordes dengan mengunakan
waterpass pada saat pemasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm.
 Permukaan lantai tangga serta pelat bordes yang akan dipasang granit harus bersih , cukup
kering & rata
 Untuk pemasangan nat granite Homogenous Tile 60x60 cm tangga, diambil sama lurus atau
sejajarkan dengan nat granite Homogenous Tile 60x60 cm lantai, sehingga secara estetika
tampak indah dan rapi.
 Pasang kepalaan granite Homogenous Tile 60x60 cm pada anak tangga dan pelat bordes
sebagai acuan elevasi dan siku untuk pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm
berikutnya.
 Pasang benang untuk mendapatkan elevasi tinggi kepala anak tangga bagian atas serta elevasi
ketinggian kepala anak tangga bagian bawah sejajar membentuk bidang sama tinggi dan
datar.
 Buat campuran adukan pasangan sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Bersihkan adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau
ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah granite.
 Padatkan secara rata. Ketuk pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm yang baru
dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia
akan membuat grante lepas di kemudian hari.
 Pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm tangga dilakukan sebelah, ini untuk
memudahkan untuk pekerja lewat menaiki kelantai II dan begitu sebaliknya sebelum
pasangan granite tangga kering.
 Setelah pemasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm tangga selesai dikerjakan , maka
selanjutnya pasang step noshing ( anti slip ) pada anak tangga.
 Dalam melakukan pemasangannya jangan lupa untuk mengetuk-ngetuk Step Noshing tangga
dengan palu karet agar pasangan step noshing tangga menempel sempurna pada anak tangga,
lakukan hingga semua bidang terpasang.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan granite Homogenous Tile
60x60 cm tangga untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

Ilustrasi pasangan granite tangga


 Memasang Lantai Keramik 30x30
Untuk pekerjaan lantai Keramik lantai 30x30 cmdilakukan dalam bangunan KM/WC lantai I
(satu) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapantahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan lantai Keramik lantai 30x30 cmdilakukan dalam bangunan KM/WC atau sesuai
dengan gambar.
Metoda pelaksanaannya pemasangan Keramik lantai 30x30 cm sama dengan metoda
pemasangan Lantai Granite homogeneous tele 60x60 cm yang membedakannya adalah jenis
materialnya saja.
Pekerjaan pasangan lantai keramik ini harus pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan
pekerjaan yang bermutu baik, maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan
fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Marking elevasi lantai rencana sesuai gambar terlebih dahulu untuk mendapatkan kedataran
dengan mengunakan selang timbang air ( waterpass ).
 Siapkan peralatan dan bahan - bahan yang akan digunakan.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai KM/WC,
 Pada Lantai KM/WC yang akan dipasangan Keramik 30x30 cm terlebih dahulu diambil siku
terhadap arah X ( Horizontal ) dan arah Y.( Vertikal )terhadap ruangan.
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi , kedudukan benang
harus datar dan siku.
 Miringkan elevasi lantai KM/WC menuju ke saluran flour drain, agar air cepat kering dalam
lantai keramik.
 Pasang kepala 30x30 cm sebagai acuan elevasi dan siku .
 Cek kesikuan Lantai Keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass.
 Buat campuran pasangan sesuai dengan kontrak dan spesifikasi teknis.
 Sebelum keramik lantai 30x30 cm dipasang terlebih dahulu dipasangan instalasi pipa air
bersih atau air kotor dibawahnya.
 Sebelum Keramik 30x30 cm dipasang terlebih dahulu Keramik tersebut direndam dalam air.
Hal ini akan membuat Keramik 30x30 cm menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan
dapat dengan mudah menempel.
 Bersihkan adukan pasangan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah
keramik 30x30 cm.
 Padatkan secara rata. Ketuk pasangan Keramik 30x30 cm yang baru dipasang dan pastikan
tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan membuat Keramik
30x30 cm lepas di kemudian hari.
 Pasangan Flour drain pada lantai KM/WC dengan posisi penempatannya sesuai dengan
gambar atau sesuai dengan petunjuk dari direksi teknis.
 Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2-3 hari. Keramik 30x30 cm akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum
kuat untuk dibebani.
 Setelah selesai pasang nat lantai keramik dengan cara diisi dengan tepung keramik dan
ratakan .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan lantai Keramik 30x30 cm,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DUA
 Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60
Untuk pekerjaan Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60 pada lantai II (dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan pasangan lantai Dua granite Homogenous Tile 60x60 cm posisi dan
penempatannya sesuai dengan gambar.
Pekerjaan pasangan lantai lantai Dua granite Homogenous Tile 60x60 cm ini harus
pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik, maka perlu
mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
Spesifikasi teknis
Adapun Uraian pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Marking elevasi lantai Dua sesuai gambar terlebih dahulu untuk mendapatkan kedataran
pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm dengan mengunakan selang timbang air
 Siapkan peralatan dan bahan - bahan granite Homogenous Tile 60x60 cm yang akan
digunakan.
 Beberapa pekerja melansir atau mengangkut bahan material ( granite 60x60, pasir pasang,
semen dan alat bantu lainnya ) ke lantai Dua dengan alat bantu lainya secara hati-hati.
 Permukaan lantai Dua yang akan dipasang granite 60x60 cm Homogenous Tile 60x60 cm
harus bersih , cukup kering & rata.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai Dua.
 Lantai Dua sebelum dipasang granite terlebih dahulu diambil siku terhadap arah X
( Horizontal ) dan arah Y.( Vertikal )
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi , selanjutnya
kedudukan benang harus datar dan siku.
 Pasang kepala kepala granite 60x60 cm Homogenous Tile sebagai acuan elevasi dan siku .
 Cek kesikuan Lantai granite 60x60 cm Homogenous Tile dengan besi siku dan kerataan
elevasi granite dengan waterpass.
 Buat campuran pasangan sesuai dengan kontrak dan spesifikasi teknis.
 Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
 Bersihkan adukan pasangan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai Dua yang akan dipasang
harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di
bawah granite 60x60 cm Homogenous Tile.
 Padatkan secara rata. Ketuk pasangan granite 60x60 cm Homogenous yang baru dipasang
dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan
membuat granite 60x60 cm Homogenous Tile lepas di kemudian hari.
 Jangan diinjak-injak. Amankan areal granite yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2-3 hari. Karena granite akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat
untuk dibebani.
 Setelah selesai pasang nat lantai keramik dengan cara diisi dengan tepung granite dan ratakan
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan lantai granite 60x60 cm
Homogenous Tile, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
Ilustrasi gambar.
 Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60 + Step Noshing
Untuk pekerjaan Memasang Lantai Homogeneous Tile 60x60 + Step Noshing pada lantai II
(dua) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan pasanganlantai granite Homogenous Tile 60x60 cm + Step Noshing dipasang
sesudah pekerjaan granite lantai selasai dikerjakan dan posisi dan penempatannya ( pada tangga )
sesuai dengan gambar.
Pekerjaan pasangan lantai granite Homogenous Tile 60x60 cm+ Step Noshing ini harus
pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik, maka perlu
mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
Spesifikasi teknis
Adapun Uraian pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Bersihkan permukaan beton yang akan pasang granite dari kayu, sampah dan lainnya.
 Datangkan material granite tangga ke lokasi kerja / tempat pemasangannya.
 Beberapa pekerja melansir atau mengangkut bahan material ( granite 60x60, pasir pasang,
semen dan alat bantu lainnya ) ke lantai Dua dengan alat bantu lainya secara hati-hati.
 Marking dan bagi ketinggian anak tangga baik antrade maupu optrade sama tinggi dan sama
lebar satu sama lainya, sehingga nyaman bagi pengguna tangga.
 Timbang kedataran horizontal dan vertikal anak tangga dan pelat bordes dengan mengunakan
waterpass pada saat pemasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm.
 Permukaan lantai tangga serta pelat bordes yang akan dipasang granit harus bersih , cukup
kering & rata
 Untuk pemasangan nat granite Homogenous Tile 60x60 cm tangga, diambil sama lurus atau
sejajarkan dengan nat granite Homogenous Tile 60x60 cm lantai, sehingga secara estetika
tampak indah dan rapi.
 Pasang kepalaan granite Homogenous Tile 60x60 cm pada anak tangga dan pelat bordes
sebagai acuan elevasi dan siku untuk pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm
berikutnya.
 Pasang benang untuk mendapatkan elevasi tinggi kepala anak tangga bagian atas serta elevasi
ketinggian kepala anak tangga bagian bawah sejajar membentuk bidang sama tinggi dan
datar.
 Buat campuran adukan pasangan sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Bersihkan adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau
ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah granite.
 Padatkan secara rata. Ketuk pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm yang baru
dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia
akan membuat granite lepas di kemudian hari.
 Pasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm tangga dilakukan sebelah, ini untuk
memudahkan untuk pekerja lewat menaiki kelantai II dan begitu sebaliknya sebelum
pasangan granite tangga kering.
 Setelah pemasangan granite Homogenous Tile 60x60 cm tangga selesai dikerjakan , maka
selanjutnya pasang step noshing ( anti slip ) pada anak tangga.
 Dalam melakukan pemasangannya jangan lupa untuk mengetuk-ngetuk Step Noshing tangga
dengan palu karet agar pasangan step noshing tangga menempel sempurna pada anak
tangga,lakukan hingga semua bidang terpasang.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan granite Homogenous Tile
60x60 cm tangga untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
Ilustrasi pasangan granite tangga
 Memasang Lantai Keramik 30x30
Untuk pekerjaan Keramik lantai 30x30 cmdilakukan dalam bangunan KM/WC pada lantai II
(dua) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan Keramik lantai 30x30 cmdilakukan dalam bangunan KM/WC pada lantai dua atau
sesuai dengan gambar.
Metoda pelaksanaannya pemasangan Keramik lantai 30x30 cm sama dengan metoda
pemasangan lantai Granit 60x60 cm yang membedakannya adalah jenis materialnya saja.
Pekerjaan pasangan lantai keramik pada lantai dua ini harus pelaksanaan yang benar untuk
menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik, maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai
sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Marking elevasi lantai dua sesuai gambar terlebih dahulu untuk mendapatkan kedataran
dengan mengunakan selang timbang air ( waterpass ).
 Siapkan peralatan dan bahan - bahan yang akan digunakan.
 Beberapa pekerja melansir atau mengangkut bahan material ( Keramik 30x30 cm , pasir
pasang, semen dan alat bantu lainnya ) ke lantai Dua dengan alat bantu lainya secara hati-
hati.
 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai dua KM/WC,
 Pada Lantai dua KM/WC yang akan dipasangan Keramik 30x30 cm terlebih dahulu
diambilsiku terhadap arah X ( Horizontal ) dan arah Y.( Vertikal )terhadap ruangan.
 Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai dua sesuai elevasi , kedudukan
benang harus datar dan siku.
 Miringkan elevasi lantai dua KM/WC menuju ke saluran flour drain, agar air cepat kering
dalam lantai keramik.
 Pasang kepala 30x30 cm sebagai acuan elevasi dan siku .
 Cek kesikuan lantai keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass.
 Buat campuran pasangan sesuai dengan kontrak dan spesifikasi teknis.
 Sebelum keramik lantai 30x30 cm dipasang terlebih dahulu dipasangan instalasi pipa air
bersih atau air kotor dibawahnya.
 Sebelum Keramik 30x30 cm dipasang terlebih dahulu Keramik tersebut direndam dalam air.
Hal ini akan membuat Keramik 30x30 cm menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan
dapat dengan mudah menempel.
 Bersihkan adukan pasangan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus
bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah
keramik 30x30 cm.
 Padatkan secara rata. ketuk pasangan Keramik 30x30 cm yang baru dipasang dan pastikan
tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan membuat Keramik
30x30 cm lepas di kemudian hari.
 Pasangan Flour drain pada lantai KM/WC dengan posisi penempatannya sesuai dengan
gambar atau sesuai dengan petunjuk dari direksi teknis.
 Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2-3 hari. Keramik 30x30 cm akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum
kuat untuk dibebani.
 Setelah selesai pasang nat lantai keramik dengan cara diisi dengan tepung keramik dan
ratakan .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan lantai Keramik 30x30 cm,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Water profing coating Toilet.
Untuk Water profing coating Toilet pada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan waterproofing coating adalah pekerjaan pelapisan anti bocor pada permukaan
beton, menggunakan material slurry atau liquid dengan sistem aplikasi menggunakan kuas atau
roller coating.
Bahan dasar dari material waterproofing coating yang biasa digunakan adalah cementitious-
slurry biasa digunakan untuk area toilet, lantai kamar mandi .
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya di finish.
 Membuat pinggulan pada bagian pertemuan lantai dengan dinding serta di plester / aci bagian
dinding yang naik ± 20 cm
 Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang tidak sama tinggi
dan lokasi lantai disarankan di trowel agar rata.
 Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus bersih dari lumpur
dan tanah serta bebas dari minyak .

 Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
 Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat beton atau
kape scrabe.
 Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan sikat kawat
dan air bersih.
 Selanjutnya waterproofing membrane dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan
dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
 Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis kembali
dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding
diperkuat dengan serat fiberglass.
 Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm
(atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
 Biarkan aplikasi waterproofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu baru
dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan waterproofing coating, untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 PELAT DAK ATAP
 Flour Hardener.
Untuk Flour Hardener ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai
tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan,
juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang
terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan
standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Adapun Uraian pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan flour Hardener, terlebih dahulu kami
mengajukan sampel material atau broseur untuk mendapat persetujuan dari Direksi Teknis.
 Beton baru yang baru selesai dicor, selanjutnya diratakan dengan jidar (batang besi lurus)
sesuai level yang diinginkan, setelah plastisitasnya cukup, haluskan permukaannya beton
dengan mengunakan trowel kayu dan trowel finish mesin.
 Selanjutnya taburi bubuk floor hardener apabila permukaanya ditekan dengan ibu jari hanya
akan meninggalkan bekas sedalam 3-5 mm saja, Taburkan bubuk floor hardener secara
merata dengan tangan atau alat yang sesuai.
 Tunggu sampai bubuk floor hardener telah dilembabkan oleh kandungan air semen pada
permukaan beton, gunakan mesin trowel finish dengan putaran rendah dan dasar yang benar-
benar rata.
 Segera setelah beton mulai mengeras ( Initial setting ) lakukan penghalusan dengan mesin
trowel finish dengan putaran baling baling logam yang lebih halus dengan posisi sudut
rendah.
 Proses penghalusan akhir yang diperlukan dapat dilakukan kemudian dengan mesin trowel
dengan putaran yang tinggi.
 Selanjutnya untuk melindungi permukaan beton dari penguapan air yg terlalu cepat &
retakan, semprotkan dengan bahan curing transparent.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasangan lantai Dak Atap Flour
Hardener, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 PEKERJAAN PASANGAN PLAFON.
 LANTAI SATU.
 Pemasangan plafon gipsum t.9 mm + rangka Hollow.
Untuk Pemasangan plafon gipsum t.9 mm + rangka Hollow pada lantai I (satu) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan gypsum t.9mm + rangka penempatannya sesuai dengan gambar
dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik.
maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan Spesifikasi teknis.
 Metoda pelaksanaannya
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Tentukan / marking elevasi ketinggian plafon dan buat garis sipatan pada dinding & as
sumbu ruangan serta titik – titik paku kait pada langit- langit dengan jarak sesuai shop
drawing.
 Pasang paku kait. tembakan paku – paku kait pada marking titik - titik yang telah ada 600 x
1200 mm.
 Pasang penggantung rangka plafon ( rod ) yang terdiri dari hanger dan clip adjuster dengan
posisi tegak lurus.
 Pasang rangka tepi ( steel hollow ) & wall angle profil atau moulding profil sebagai list
tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafon dengan dimensi sesuai gambar.
 Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
 Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon
 Pasang rangka utama / top cross rail dengan dimensi sesuai gambardengan jarak 1200 mm.
 Pasang rangka pembagi / furing chanel dengan dimensi sesuai gambardengan jarak 600 mm
menggunakan locking clip.
 Pasang dan kencangkan clip / rod.
 Selanjutnya Pasang panel Plafon gypsum board t.9 mm pada rangka dengan sekrup ceiling
menggunakan screw driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada
rangka.
 Cek kerapihan dan kerataan bidang Plafon gypsum board t.9 mm dengan menggunakan
waterpass.
 Pasang compound ceiling. diantara sambungan panel Plafon gypsum board t.9 mm serta
pasang kain kasa sebagai penutup retak pada sambungan.
 Rapikan sambungan dengan cara digosok dengan amplas sampai terlihat rata dan halus
 Perataan sambungan plafon dengan men gunakan ceiling net / kain kasa.
 Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar – benar halus.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pasangan gybsum t.9mm + Rangka
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi Gambar
 Pemasangan plafonGRC t.9 mm + rangka Hollow
Untuk Pemasangan plafon GRC t.9 mm + rangka Hollow pada lantai I (satu) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan plafon GRC t.6mm + rangka metoda pelaksanaanya sama
dengan metoda pelaksanaan plafon gypsum, Cuma yang membedakannya adalah jenis
lembarannya serta posisi penempatannya sesuai dengan gambar dilakukan dengan pelaksanaan
yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik. maka perlu mengunakan alat
bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
 Metoda pelaksanaannya
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Tentukan / marking elevasi ketinggian plafon dan buat garis sipatan pada dinding & as
sumbu ruangan serta titik – titik paku kait pada langit- langit dengan jarak sesuai shop
drawing.
 Pasang paku kait. tembakan paku – paku kait pada marking titik - titik yang telah ada 600 x
1200 mm.
 Pasang penggantung rangka plafon ( rod ) yang terdiri dari hanger dan clip adjuster dengan
posisi tegak lurus.
 Pasang rangka tepi ( steel hollow ) & wall angle profil atau moulding profil sebagai list
tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafon dengan dimensi sesuai gambar.
 Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
 Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon
 Pasang rangka utama / top cross rail dengan dimensi sesuai gambardengan jarak 1200 mm.
 Pasang rangka pembagi / furing chanel dengan dimensi sesuai gambardengan jarak 600 mm
menggunakan locking clip.
 Pasang dan kencangkan clip / rod.
 Selanjutnya Pasang panel Plafon GRC t.6mm + rangka pada rangka dengan sekrup ceiling
menggunakan screw driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada
rangka.
 Cek kerapihan dan kerataan bidang Plafon GRC t.6mm + rangka dengan menggunakan
waterpass.
 Pasang compound ceiling. diantara sambungan panel Plafon GRC t.6mm + rangka serta
pasang kain kasa sebagai penutup retak pada sambungan.
 Rapikan sambungan dengan cara digosok dengan amplas sampai terlihat rata dan halus
 Perataan sambungan plafon dengan men gunakan ceiling net / kain kasa.
 Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar – benar halus.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pasangan GRC t.6mm + rangka +
Rangka untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
Ilustrasi Gambar

 Plafon Exsposed.
Untuk Pemasangan Plafon Exsposed pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan plafon Exsposed merupakan merapikan balok dan pelat beton
dengan acian semen dan di sending halus, posisi penempatannya sesuai dengan gambar
dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik.
maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Rapikan atau bersihkan permukan balok struktur dan pelat beton yang akan diexsposed dari
debu dan crack semen yang melekat.
 Pasang kayu profil horizontal pada lantai balok struktur dan timbang kedatarannya dengan
cara mengunakan selang air/ waterpass.
 Cek pemasangan siku kayu profil untuk mengambil kedataran dari lantai balok struktur yang
akan di exsposed.
 Selanjutnya buat adukan pasta semen / acian semen dan lakukan pekerjaan finishing pada ke
empat sisi bidang balok struktur sampai bidang balok struktur menjadi rata.
 Bidang Balok struktur beton yang mengalami crack atau berlubang serta bergelombang
dirapikan atau ditutup dengan mengunakan adukan pasta semen / acian semen sampai bidang
balok menjadi rata licin.
 Pelat beton yang mengalami crack atau berlubang dirapikan atau ditutup dengan mengunakan
adukan pasta semen / acian semen sampai permukaan pelat menjadi rata
 Selanjutnya haluskan finishing balok struktur dan pelat struktur tersebut dengan mengunakan
acian semen , serta gosok sampai halus dengan mengunakan kertas semen.
 Cek kerapian finishing dari pelat dan bidang balok struktur yang telah diharuskan tersebut.
 Setelak balok struktur dan pelat beton sudah rapi dan licin, maka selanjutnya padai dilakukan
pengecatan.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plafon Exsposed , untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 List Plafon Gypsum t=5cm
Untuk Pemasangan List Plafon Gypsum t=5cmpada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan List Plafon gypsum posisi dan penempatannya sesuai dengan
gambar, pekerjaan dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan
yang bermutu baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya
dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda pelaksanaannya.
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Tentukan jenis profil List Plafon gypsum yang akan dipasang.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Buat adukan compound ceiling / tepung gypsum sebagai perekat list profil
 Lekatkan compound ceiling pada Pasangan List Plafon gypsum dan pasang dengan cara
menempelkan pada pada gypsum dan dinding.
 Tekan list Gypsum sampai list betul-betul sudah merekat kuat pada plafon gypsum dan
dinding.
 Rapikan sambungan list dengan cara digosok dengan amplas sampai rapi.
 Cek kerapihan dan kerataan bidang list pada plapon gypsum .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan List Plafon gypsum, untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 List Plafon Aluminium Profil U
Untuk Pemasangan List Plafon Aluminium Profil U pada lantai I (satu) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pasangan List Plafon List Plafon Aluminium Profil U , posisi dan penempatannya sesuai
dengan gambar atau sesuai dengan petujuk dan arahan dari Direksi Teknis.
Pekerjaan dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda pelaksanaannya.
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Tentukan jenis profil List Plafon aluminium U yang akan dipasang.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Sebelum pemesangan List Plafon List Plafon Aluminium Profil U terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material kepada direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannya.
 Pasangan List Plafon List Plafon Aluminium Profil U , posisi dan penempatannya sesuai
dengan gambar atau sesuai dengan petujuk dan arahan dari Direksi Teknis.
 Cek kerapihan dan kerataan pemasangan List Plafon Aluminium Profil U.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan List Plafon Aluminium Profil U, untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DUA.
 Pemasangan plafon gipsum t.9 mm + rangka Hollow.
Untuk Pemasangan Pemasangan plafon gipsum t.9 mm + rangka Hollow pada lantai II (dua)
ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan gypsum t.9mm + rangka pada lantai dua penempatannya sesuai
dengan gambar dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
 Metoda pelaksanaannya
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Beberapa pekerja dan tukang plafon melansir atau mengakut material plafon ke lantai Dua.
 Tentukan / marking elevasi ketinggian plafon dan buat garis sipatan pada dinding & as
sumbu ruangan serta titik – titik paku kait pada langit- langit dengan jarak sesuai shop
drawing.
 Pasang paku kait. tembakan paku – paku kait pada marking titik - titik yang telah ada 600 x
1200 mm.
 Pasang penggantung rangka plafon ( rod ) yang terdiri dari hanger dan clip adjuster dengan
posisi tegak lurus.
 Pasang rangka tepi ( steel hollow ) & wall angle profil atau moulding profil sebagai list
tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafon dengan dimensi sesuai gambar.
 Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
 Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon
 Pasang rangka utama / top cross rail dengan dimensi sesuai gambardengan jarak 1200 mm.
 Pasang rangka pembagi / furing chanel dengan dimensi sesuai gambar dengan jarak 600 mm
menggunakan locking clip.
 Pasang dan kencangkan clip / rod.
 Selanjutnya Pasang panel Plafon gypsum board t.9 mm pada rangka dengan sekrup ceiling
menggunakan screw driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada
rangka.
 Cek kerapihan dan kerataan bidang Plafon gypsum board t.9 mm dengan menggunakan
waterpass.
 Pasang compound ceiling. diantara sambungan panel Plafon gypsum board t.9 mm serta
pasang kain kasa sebagai penutup retak pada sambungan.
 Rapikan sambungan dengan cara digosok dengan amplas sampai terlihat rata dan halus
 Perataan sambungan plafon dengan men gunakan ceiling net / kain kasa.
 Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar – benar halus.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pasangan gybsum t.9mm + Rangka pada
lantai dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi Gambar
 Pemasangan plafon GRC t.9 mm + rangka Hollow
Untuk Pemasangan plafon GRC t.9 mm + rangka Hollow pada lantai II (dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan plafon GRC t.6mm + rangka pada lantai dua metoda
pelaksanaanya sama dengan metoda pelaksanaan plafon gypsum, Cuma yang membedakannya
adalah jenis lembarannya serta posisi penempatannya sesuai dengan gambar dilakukan dengan
pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik. maka perlu
mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
Spesifikasi teknis.
 Metoda pelaksanaannya
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Tentukan / marking elevasi ketinggian plafon dan buat garis sipatan pada dinding & as
sumbu ruangan serta titik – titik paku kait pada langit- langit dengan jarak sesuai shop
drawing.
 Pasang paku kait. tembakan paku – paku kait pada marking titik - titik yang telah ada 600 x
1200 mm.
 Pasang penggantung rangka plafon ( rod ) yang terdiri dari hanger dan clip adjuster dengan
posisi tegak lurus.
 Pasang rangka tepi ( steel hollow ) & wall angle profil atau moulding profil sebagai list
tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafon dengan dimensi sesuai gambar.
 Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
 Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon
 Pasang rangka utama / top cross rail dengan dimensi sesuai gambardengan jarak 1200 mm.
 Pasang rangka pembagi / furing chanel dengan dimensi sesuai gambardengan jarak 600 mm
menggunakan locking clip.
 Pasang dan kencangkan clip / rod.
 Selanjutnya Pasang panel Plafon GRC t.6mm + rangka pada rangka dengan sekrup ceiling
menggunakan screw driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada
rangka.
 Cek kerapihan dan kerataan bidang Plafon GRC t.6mm + rangka dengan menggunakan
waterpass.
 Pasang compound ceiling. diantara sambungan panel Plafon GRC t.6mm + rangka serta
pasang kain kasa sebagai penutup retak pada sambungan.
 Rapikan sambungan dengan cara digosok dengan amplas sampai terlihat rata dan halus
 Perataan sambungan plafon dengan men gunakan ceiling net / kain kasa.
 Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar – benar halus.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pasangan GRC t.6mm + rangka +
Rangka pada lantai dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
Ilustrasi Gambar

 Plafon Exsposed.
Untuk Pemasangan Plafon Exsposed pada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan plafon Exsposedpada lantai dua merupakan merapikan balok
dan pelat beton dengan acian semen dan di sending halus, posisi penempatannya sesuai dengan
gambar dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu
baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Rapikan atau bersihkan permukan balok struktur dan pelat betonpada lantai dua yang akan
diexsposed dari debu dan crack semen yang melekat.
 Pasang kayu profil horizontal pada lantai balok struktur dan timbang kedatarannya dengan
cara mengunakan selang air/ waterpass.
 Cek pemasangan siku kayu profil untuk mengambil kedataran dari lantai balok struktur yang
akan di exsposed pada lantai dua .
 Selanjutnya buat adukan pasta semen / acian semen dan lakukan pekerjaan finishing pada ke
empat sisi bidang balok struktur sampai bidang balok struktur menjadi rata.
 Bidang Balok struktur beton yang mengalami crack atau berlubang serta bergelombang
dirapikan atau ditutup dengan mengunakan adukan pasta semen / acian semen sampai bidang
balok menjadi rata licin.
 Pelat beton yang mengalami crack atau berlubang dirapikan atau ditutup dengan mengunakan
adukan pasta semen / acian semen sampai permukaan pelat menjadi rata
 Selanjutnya haluskan finishing balok struktur dan pelat struktur tersebut dengan mengunakan
acian semen , serta gosok sampai halus dengan mengunakan kertas semen.
 Cek kerapian finishing dari pelat dan bidang balok struktur yang telah diharuskan tersebut.
 Setelak balok struktur dan pelat beton sudah rapi dan licin, maka selanjutnya padai dilakukan
pengecatan.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plafon Exsposedpada lantai dua , untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 List Plafon Gypsum t=5cm
Untuk Pemasangan List Plafon Gypsum t=5cm pada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan List Plafon gypsum lantai dua posisi dan penempatannya sesuai
dengan gambar, pekerjaan dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan
pekerjaan yang bermutu baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan
fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda pelaksanaannya.
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Tentukan jenis profil List Plafon gypsum yang akan dipasang.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Buat adukan compound ceiling / tepung gypsum sebagai perekat list profil
 Lekatkan compound ceiling pada Pasangan List Plafon gypsum dan pasang dengan cara
menempelkan pada pada gypsum dan dinding lantai dua .
 Tekan list Gypsum sampai list betul-betul sudah merekat kuat pada plafon gypsum dan
dinding lantai dua.
 Rapikan sambungan list dengan cara digosok dengan amplas sampai rapi.
 Cek kerapihan dan kerataan bidang list pada plapon gypsum .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan List Plafon gypsum pada lantai dua ,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 List Plafon Aluminium Profil U
Untuk Pemasangan List Plafon Aluminium Profil U pada lantai II (dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pasangan List Plafon List Plafon Aluminium Profil Upada lantai dua, posisi dan
penempatannya sesuai dengan gambar atau sesuai dengan petujuk dan arahan dari Direksi
Teknis.
Pekerjaan dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda pelaksanaannya.
 Meneliti Gambar kerja.
 Menbuat gambar pelaksanaan / gambar kerja ( shop drawing ) untuk mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Tentukan jenis profil List Plafon aluminium U yang akan dipasang.
 Sebelum pemesangan List Plafon List Plafon Aluminium Profil U terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material kepada direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannya.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Pasangan List Plafon List Plafon Aluminium Profil U , posisi dan penempatannya sesuai
dengan gambar atau sesuai dengan petujuk dan arahan dari Direksi Teknis.
 Cek kerapihan dan kerataan pemasangan List Plafon Aluminium Profil U.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan List Plafon Aluminium Profil U, untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DAK ATAP.
 Plafon Exsposed
Untuk Pemasangan Plafon Exsposed pada Dak Atap ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Meliputi pekerjaan Pasangan plafon Exsposed merupakan merapikan balok dan pelat beton
dengan acian semen dan di sending halus, posisi penempatannyapada Lantai Dak Atap sesuai
dengan gambar dilakukan dengan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik. maka perlu mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang batu berdiri pada posisi tinggi
sehingga memudahkan tukang dalam bekerja.
 Rapikan atau bersihkan permukan balok struktur dan pelat beton yang akan diexsposed dari
debu dan crack semen yang melekat pada Lantai Dak Atap.
 Pasang kayu profil horizontal pada lantai balok struktur dan timbang kedatarannya dengan
cara mengunakan selang air/ waterpass.
 Cek pemasangan siku kayu profil untuk mengambil kedataran dari lantai balok struktur yang
akan di exsposed.
 Selanjutnya buat adukan pasta semen / acian semen dan lakukan pekerjaan finishing pada ke
empat sisi bidang balok struktur sampai bidang balok struktur menjadi rata.
 Bidang Balok struktur beton yang mengalami crack atau berlubang serta bergelombang
dirapikan atau ditutup dengan mengunakan adukan pasta semen / acian semen sampai bidang
balok menjadi rata licin.
 Pelat beton yang mengalami crack atau berlubang dirapikan atau ditutup dengan mengunakan
adukan pasta semen / acian semen sampai permukaan pelat menjadi rata
 Selanjutnya haluskan finishing balok struktur dan pelat struktur tersebut dengan mengunakan
acian semen , serta gosok sampai halus dengan mengunakan kertas semen.
 Cek kerapian finishing dari pelat dan bidang balok struktur yang telah diharuskan tersebut.
 Setelak balok struktur dan pelat beton sudah rapi dan licin, maka selanjutnya padai dilakukan
pengecatan.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan plafon Exsposed pada Lantai Dak Atap,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


 PEKERJAAN PASANGAN PINTU DAN JENDELA
 LANTAI SATU.
PINTU ALUMINIUM TYPE.
Untuk Pemasangan Pintu Aluminium masing – masing type pada Lantai I ( satu) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan frame pintu dan serta
daun pintu, serta peralatan hardwere lainnya material masing – masing type pintu dengan posisi
penempatannya sesuai gambar, dan menggunakan bahan terbuat profil frame baja, serta pelat
besi difabrikasi diworkshop sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Adapun type dan jenis pekerjaanya antara lain :
 D1
 D2
 D1-A
 DBS
 PNL
 SHF-1
 SHF-2
 TO1
 TO1-1

Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pada pekerjaan pasangan Pintu untuk semua
type masing – masing pekerjaan tersebut diatas adalah sama, cuma yang membedakannya adalah
ukuran atau dimensi, bentuk, Posisi penempatan, masing2 sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
Semua type daun pintu besidan frame baja ini difabrikasi diworkshop /bengkel sesuai dengan
spesifikasi teknis dengan dimensi, ukuran dan desain sesuai gambar yang telah disetujui.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan fabrikasi pintu besi workshop / ke bengkel, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material material masing – masing type pintu yang akan
dikerjakan atau dipasang kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Material untuk pembuatan material masing – masing type pintu di bawa ke workshop untuk
diparikasi dengan model, ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Setelah material masing – masing type pintu besi selesai difabrikasi di workshop / kebengkel,
selanjutnya pintu besi tersebut dibawa ke lokasi kerja untuk dilakukanpenmasangan dengan
posisi layout sesuai gambar.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Cek ukuran opening pintu material masing – masing type pintu.
 Bobok kolom praktis opening pintu pada posisi titik angkur sehingga kelihatan
pembesiannya.
 Stel dan Lot frame pintu besi secara vertikal / tegak lurus pada tempat opening pintu yang
telah disediakan sesuai gambar.
 Selanjutnya pasang baut fisher frame pada besi kolom praktis opening pintu, sehingga frame
betul – betul terpasang kokoh pada opening pintu.
 Selanjutnya setelah baut fisher frame selesai, maka Grouting celah disekeliling frame dengan
mengunakan semen grouting.
 Setelah grouting keras, selanjutnya plester dan aci dan gosok kembali opening yang telah
dibobok, sehingga opening pintu tersebut tampak rapi dan halus kembali.
 Selanjutnya pasang daun pintu pelat besi dan perangkat hardwere ( acsesoris ) material
masing – masing type pintu.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan pintu besi material masing
– masing type, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


JENDELA ALUMINIUM TYPE.
Untuk Pemasangan Jendela Aluminium masing – masing type pada Lantai I ( satu) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan jendela dan ventilasi yang
menggunakan bahan terbuat rangka rangka aluminium powder coating, frame jendela rangka
kaca serta aksesorislannya sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar Kerja dengan posisi
penempatannya sesuai gambar.
Pekerjaan ini meliputi antara lain pasangan Kusen Jendela Aluminium 4" Coating
powder, Pasangan Frame Rangka Jendela Aluminium Coating powder Pasangan Friction Stay
Jendela , Friction Stay Bouvenlight , Window handle, Pasangan Kaca polos t.6mm, Kaca stopsol
warna hijau 6mm.
Segera setelah didatangkan, material aluminium dan kelengkapannya harus ditumpuk
dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap kerusakan atau gesekan,
sebelum dan setelah pemasangan.Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran
adukan, pelesteran, cat dan lainnya
Adapun type dan jenis pekerjaanya yang akan dipasang antara lain :
 W-1B’
 BV-1B
 BV-2C
 BV-1A’
 BV-1A
 BV-1A
 BV-1
 BV-2
 BV-2A
 BV-2B
 BV-2B’
 BV-3
 BV-3A
 BV-3A’
 BV-3B
 BV-4
 BV-4A
 BV-5
 BV-5A
 W-1
 W-1A
 W-2
 W-2A
 W-4
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pada pekerjaan pasangan Jendela dan ventilasi
untuk semua type masing – masing pekerjaan tersebut diatas adalah sama, cuma yang
membedakannya adalah ukuran atau dimensi, bentuk, Posisi penempatan, masing2 sesuai
gambar dan spesifikasi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Pek.Kusen aluminium 4” ( coating powder ) jendela dan ventilasi semua type
 Membuat Shop drawing sesuai dengan ukuran dilapangan untuk pelaksanaan pekerjaan
tersebut diatas.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis
untuk semua type masing – masing pekerjaan tersebut.
 Sebelumm melakukan pasangan kusen jendela, kusen ventilasi dan frame rangka aluminium
apa semua type masing – masing pekerjaan , maka selanjutnya kami akan memberikan
contoh sampel material yang akan digunakan tersebut beserta spesifikasi teknis kepada
direksi teknis.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material aluminium ( coating powder ) semua type
masing – masing pekerjaan dari direksi teknis, selanjutnya kami segera mendatangkan
material aluminium dan kelengkapannya,
 Material harus ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi
terhadap kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.
 Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, pelesteran, cat dan
lainnya.
 Posisi ( Lay out ) dan letak dari pemasangan untuk semua type masing – masing pekerjaan
tersebut disesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Ukur lubang / opening jendela dan ventilasi pada dinding untuk penempatan pemasangan
kusen jendela dan ventilasi untuk semua type masing- masing pekerjaan sesuai gambardan
selanjutnya potong-potong material aluminium coating powder yang akan dipakai sesuai
ukuran lubang jendela.
 Fabrikasi / rangkai kusen jendela dan ventilasi untuk semua type masing- masing pekerjaan
tersebut dekatlokasi kerja dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Pasang kusen aluminium untuk semua type masing- masing pekerjaan sesuai gambar pada
dinding dengan mengunakan skrup.
 Cek kekuatan dan kerapian dari pasangan kusen aluminium coating powder pada dinding
baik secara vertikal maupun secara horizontal untuk semua type masing- masing pekerjaan
sesuai gambar.
 Bagian kusen yang menempel pada dinding di beri bahan silicont dengan rata dan rapidan
menutup seluruh bagian kusen yang menempel kedinding agar air tidak merembes kedalam.
 Dan selanjutnja dilanjutkan dengan pasangan frame rangka Jendela dan ventilasi aluminium (
coating powder )
 Rangka / frame Jendela dan ventilasi aluminium ( coating powder ).
 Membuat Shop drawing sesuai dengan ukuran dilapangan untuk pelaksanaan semua type
masing – masing pekerjaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis
untuk semua type masing – masing pekerjaan.
 Sebelumm melakukan pasangan frame jendela dan ventilasi aluminium coating powder,
selanjutnya kami akan memberikan contoh sampel material yang akan digunakan beserta
spesifikasi teknis kepada direksi teknis.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material aluminium ( coating powder ) frame /
rangka jendela, maka selanjutnya kami segera mendatangkan material aluminium dan
kelengkapannya,
 Material harus ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi
terhadap kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.
 Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, pelesteran, cat dan
lainnya.
 Fabrikasi / rangkai Frame rangka rangka jendela dan ventilasi aluminium ( coating powder )
untuk semua type masing – masing pekerjaan dekat lokasi kerja dengan bentuk sesuai
gambar.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Pertemuan Sambungan ambang atas dan ambang bawah rangka jendela dan ventilasi dengan
mengunakan sekrup.
 Cek kekuatan , kerapian dari Pertemuan Sambungan ambang atas dan ambang bawah rangka
jendela dan ventilasi, dan selanjutnya dapat dipasang kaca t.6mm pada rangka / frame jendela
serta ventilasi untuk semua type masing – masing pekerjaan.
 Pasangan kaca polos t.6 mm dan kaca stopsol warna hijau t.6mm.
 Sebelum melakukan pasangan kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau , untuk
semua type masing – masing pekerjaan jendela dan ventilasi, selanjutnya kami akan
memberikan contoh sampel material beserta spesifikasi teknis kepada direksi teknis.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm
warna hijau, maka selanjutnya kami segera mendatangkan material kaca tersebut, material
harus ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap
kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.Semua bagian harus dijaga tetap
bersih dan bebas dari ceceran adukan, pelesteran, cat dan lainnya.
 Potong kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau sesuai ukuran jendela dan
ventilasi untuk kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau untuk semua type
masing – masing pekerjaan , dan selanjutnya masukan kaca pada rangka jendela dan
ventilasi.
 Setelah kaca terpasang kunci rangka / frame jendela dan ventilasi dengan mengunakan
sekrup.
 Pasang karet disekeliling rangka/ frame bagian dalam jendela dan ventilasi sehingga kaca
dapat kuat terpasang pada rangka.
 Cek kerapian dari pasangan kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau untuk
semua type masing – masing pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Dan selanjutnya dapat dipasang frection stay.
 Pasangan Frection Stay .
 Sebelum melakukan pasangan frection stay terlebih dahulu pasangan kaca sudah terpasang
pada frame jendela maupun ventilasi untuk semua type masing – masing pekerjaan, maka
selanjutnya kami akan memberikan contoh sampel material frection stay beserta spesifikasi
teknis kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material untuk semua type masing – masing
pekerjaan tersebut, maka selanjutnya kami segera mendatangkan material tersebut sesuai
dengan spesifikasi teknis .
 Frection stay dipasang pada kiri dan kanan frame / rangka jendela maupun ventilasi yang
berpungsi sebagai engsel.
 Cek kerapian pasangan frection stay pada rangka / frame jendela dan ventilasi dengan cara
frame / rangka jendela maupun ventilasi dibuka dan ditutup.
 Dan selanjutnya dapat dipasang material window handle.
 Pasangan Window Handle.
 Sebelum melakukan pasangan Window Handle pada jendela dan ventilasi terlebih dahulu
pasangan frection stay dan kaca sudah terpasang, maka selanjutnya kami akan memberikan
contoh sampel material Window Handlebeserta spesifikasi teknis kepada direksi teknis.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Window Handle dipasang dibagian bawah jendela ventilasi dengan mengunakan sekrup atau
sesuai dengan gambar .
 Setelah pemasangan jendela dan ventilasi material untuk semua type masing – masing
pekerjaan tersebut selesai dikerjakan, maka selanjutnya bersama dengan direksi teknis
mengecek pekerjaan pemasangan jendela dan ventilasi aluminiun ( coating powder ) untuk
semua type masing – masing pekerjaan untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi Gambar
 LANTAI DUA.
PINTU ALUMINIUM TYPE.
Untuk Pemasangan Pintu Aluminium masing – masing type pada Lantai II ( dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan frame pintu dan serta
daun pintu, serta peralatan hardwere lainnya yang berada pada lantai dua dengan posisi
penempatannya sesuai gambar yang menggunakan bahan terbuat profil frame baja, serta pelat
besi difabrikasi diworkshop sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Adapun type dan jenis pekerjaanya antara lain :
 D1
 D2
 D-1A
 D-1C
 D-1D
 D-2A
 DSL
 PNL
 SHF-1
 SHF-2
 TO1
 TO1-1
Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pada pekerjaan pasangan Pintu untuk semua
type masing – masing pekerjaan tersebut diatas pada lantai dua adalah sama, cuma yang
membedakannya adalah ukuran atau dimensi, bentuk, Posisi penempatan, masing2 sesuai
gambar dan spesifikasi teknis.
Semua type daun pintu besidan frame baja ini difabrikasi diworkshop /bengkel sesuai dengan
spesifikasi teknis dengan dimensi, ukuran dan desain sesuai gambar yang telah disetujui.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan fabrikasi pintu besi workshop / kebengkel, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material masing – masing type pintu yang akan dikerjakan atau
dipasang kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Material untuk pembuatan pintu material masing – masing type pintu dibawa ke workshop
untuk diparikasi dengan model, ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar dan spesifikasi
teknis.
 Setelah material masing – masing type pintu besi selesai difabrikasi di workshop / kebengkel,
selanjutnya pintu besi tersebut dibawa ke lokasi kerja untuk dilakukan pemasangan dengan
posisi layout pada lantai dua sesuai gambar.
 Beberapa pekerja melansir atau mengangkut material masing-masing type pintu tersebuat ke
lantai dua dengan hati-hati, untuk memudahkan proses pengankutan kelantai dua dapat
mengunakan katrol dan alat bantu lainnya.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Cek ukuran opening pintu pada lantai dua.
 Bobok kolom praktis opening pintu lantai dua pada posisi titik angkur sehingga kelihatan
pembesiannya.
 Stel dan Lot frame pintu besi secara vertikal / tegak lurus pada tempat opening pintu yang
telah disediakan sesuai gambar.
 Selanjutnya Pasang baut fisher frame pada besi kolom praktis opening pintu, sehingga frame
betul – betul terpasang kokoh pada opening pintu.
 Selanjutnya setelah pasang baut fisher pada frame selesai, maka Grouting celah disekeliling
frame dengan mengunakan semen grouting.
 Setelah grouting keras, selanjutnya plester dan aci dan gosok kembali opening yang telah
dibobok, sehingga opening pintu tersebut tampak rapi dan halus kembali.
 Selanjutnya pasang daun pintu pelat besi dan perangkat hardware pintu besi ( aksesoris )
masing – masing type pada lantai dua
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan pintu besi, masing – masing
type untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.


JENDELA ALUMINIUM TYPE.
Untuk Pemasangan Jendela Aluminium masing – masing type pada Lantai II ( dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan jendela dan ventilasi yang
menggunakan bahan terbuat rangka rangka aluminium powder coating, frame jendela rangka
kaca serta aksesorislannya sesuai Spesifikasi Teknis dan Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi antara lain pasangan Kusen Jendela Aluminium 4" Coating
powder, Pasangan Frame Rangka Jendela Aluminium Coating powder Pasangan Friction Stay
Jendela , Friction Stay Bouvenlight , Window handle, Pasangan Kaca polos t.6mm, Kaca stopsol
warna hijau 6mm.
Segera setelah didatangkan, material aluminium dan kelengkapannya harus ditumpuk
dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap kerusakan atau gesekan,
sebelum dan setelah pemasangan.Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran
adukan, pelesteran, cat dan lainnya
Adapun type dan jenis pekerjaanya yang akan dipasang antara lain :
 BV-1A
 BV-1E
 BV-2A
 BV-3A
 W-1D
 W-1D’
 W-1E
 W-1E’
 W-4D
 W-4D’
 W-5D
 W-3D
 W-2D’
 W-2D
 W-2E
 W-3R’
 W-3R
 BV-6

Pada Prinsipnya semua metoda pelaksanaan pada pekerjaan pasangan Jendela dan ventilasi
untuk semua type masing – masing pekerjaan tersebut diatas pada lantai dua adalah sama, cuma
yang membedakannya adalah ukuran atau dimensi, bentuk, Posisi penempatan, masing2 sesuai
gambar dan spesifikasi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Pek.Kusen aluminium 4” ( coating powder ) jendela dan ventilasi semua type
 Membuat Shop drawing sesuai dengan ukuran dilapangan untuk pelaksanaan pekerjaan
tersebut diatas.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis
untuk semua type masing – masing pekerjaan tersebut.
 Sebelumm melakukan pasangan kusen jendela, kusen ventilasi dan frame rangka aluminium
apa semua type masing – masing pekerjaan , maka selanjutnya kami akan memberikan
contoh sampel materialyang akan digunakan tersebut beserta spesifikasi teknis kepada direksi
teknis.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material aluminium ( coating powder ) semua type
masing – masing pekerjaan dari direksi teknis, selanjutnya kami segera mendatangkan
material aluminium dan kelengkapannya,
 Beberapa pekerja melansir atau mengangkut semua material masing-masing type jendela dan
ventilasi tersebuat ke lantai dua dengan hati-hati, untuk memudahkan proses pengankutan
kelantai dua dapat mengunakan katrol dan alat bantu lainnya.
 Material harus ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi
terhadap kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.
 Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, pelesteran, cat dan
lainnya.
 Posisi ( Lay out ) dan letak dari pemasangan untuk semua type masing – masing pekerjaan
tersebut disesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Ukur lubang / opening jendela dan ventilasi pada dinding lantai dua untuk penempatan
pemasangan kusen jendela dan ventilasi untuk semua type masing- masing pekerjaan sesuai
gambar dan selanjutnya potong-potong material aluminium coating powder yang akan
dipakai sesuai ukuran lubang jendela.
 Fabrikasi / rangkai kusen jendela dan ventilasi untuk semua type masing- masing pekerjaan
tersebut dekat lokasi kerja dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
 Pasang kusen aluminium untuk semua type masing- masing pekerjaan sesuai gambar pada
dinding dengan mengunakan skrup.
 Cek kekuatan dan kerapian dari pasangan kusen aluminium coating powder pada dinding
baik secara vertikal maupun secara horizontal untuk semua type masing- masing pekerjaan
sesuai gambar.
 Bagian kusen yang menempel pada dinding lantai dua diberi bahan silicon dengan rata dan
rapidan menutup seluruh bagian kusen yang menempel kedinding agar air tidak merembes
kedalam.
 Dan selanjutnya dilanjutkan dengan pasangan frame rangka Jendela dan ventilasi aluminium
( coating powder )
 Rangka / frame Jendela dan ventilasi aluminium ( coating powder ).
 Membuat Shop drawing sesuai dengan ukuran di lapangan untuk pelaksanaan semua type
masing – masing pekerjaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis
untuk semua type masing – masing pekerjaan.
 Sebelumm melakukan pasangan frame jendela dan ventilasi aluminium coating powder,
selanjutnya kami akan memberikan contoh sampel material yang akan digunakan beserta
spesifikasi teknis kepada direksi teknis.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material aluminium ( coating powder ) frame /
rangka jendela, maka selanjutnya kami segera mendatangkanmaterial aluminium dan
kelengkapannya,
 Material harus ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi
terhadap kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.
 Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, pelesteran, cat dan
lainnya.
 Fabrikasi / rangkai Frame rangka rangka jendela dan ventilasi aluminium ( coating powder )
untuk semua type masing – masing pekerjaan dekat lokasi kerja dengan bentuk sesuai
gambar.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Pertemuan Sambungan ambang atas dan ambang bawah rangka jendela dan ventilasi dengan
mengunakan sekrup.
 Cek kekuatan , kerapian dari Pertemuan Sambungan ambang atas dan ambang bawah rangka
jendela dan ventilasi, dan selanjutnya dapat dipasang kaca t.6mm pada rangka / frame jendela
serta ventilasi untuk semua type masing – masing pekerjaan.
 Pasangan kaca polos t.6 mm dan kaca stopsol warna hijau t.6mm.
 Sebelum melakukan pasangan kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau , untuk
semua type masing – masing pekerjaan jendela dan ventilasi, selanjutnya kami akan
memberikan contoh sampel material beserta spesifikasi teknis kepada direksi teknis.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm
warna hijau, maka selanjutnya kami segera mendatangkan material kaca tersebut, material
harus ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap
kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.Semua bagian harus dijaga tetap
bersih dan bebas dari ceceran adukan, pelesteran, cat dan lainnya.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Potong kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau sesuai ukuran jendela dan
ventilasi untuk kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau untuk semua type
masing – masing pekerjaan , dan selanjutnya masukan kaca pada rangka jendela dan
ventilasi.
 Setelah kaca terpasang kunci rangka / frame jendela dan ventilasi dengan mengunakan
sekrup.
 Pasang karet disekeliling rangka/ frame bagian dalam jendela dan ventilasi sehingga kaca
dapat kuat terpasang pada rangka.
 Cek kerapian dari pasangan kaca polos t.6mm dan kaca stopsol t.6mm warna hijau untuk
semua type masing – masing pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Dan selanjutnya dapat dipasang frection stay.
 Pasangan Frection Stay .
 Sebelum melakukan pasangan frection stay terlebih dahulu pasangan kaca sudah terpasang
pada frame jendela maupun ventilasi untuk semua type masing – masing pekerjaan, maka
selanjutnya kami akan memberikan contoh sampel material frection stay beserta spesifikasi
teknis kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan.
 Setelah mendapat persetujuan pengunaan material untuk semua type masing – masing
pekerjaan tersebut, maka selanjutnya kami segera mendatangkan material tersebut sesuai
dengan spesifikasi teknis .
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Frection stay dipasang pada kiri dan kanan frame / rangka jendela maupun ventilasi yang
berpungsi sebagai engsel.
 Cek kerapian pasangan frection stay pada rangka / frame jendela dan ventilasi dengan cara
frame / rangka jendela maupun ventilasi dibuka dan ditutup.
 Dan selanjutnya dapat dipasang material window handle.
 Pasangan Window Handle.
 Sebelum melakukan pasangan Window Handlepada jendela dan ventilasi terlebih dahulu
pasangan frection stay dan kaca sudah terpasang, maka selanjutnya kami akan memberikan
contoh sampel material Window Handlebeserta spesifikasi teknis kepada direksi teknis.
 Window Handle dipasang dibagian bawah jendela ventilasi dengan mengunakan sekrup atau
sesuai dengan gambar .
 Setelah pemasangan jendela dan ventilasi material untuk semua type masing – masing
pekerjaan tersebut selesai dikerjakan, maka selanjutnya bersama dengan direksi teknis
mengecek pekerjaan pemasangan jendela dan ventilasi aluminiun ( coating powder ) untuk
semua type masing – masing pekerjaan untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi Gambar
 GB-8 ( GLAS BLOCK )
Untuk Pemasangan GB-8 ( Glas Block )ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang
matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin
mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO
ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan glassblock untuk dinding glassblock harus mengunakan produk semen yang
tepat. Hal ini dikarenakan pemasangan tersebut membutuhkan daya rekat yang tinggi. Jika
pemilihan atau aplikasi semen salah, maka besar kemungkinan glassblock akan mudah jatuh dan
terlepas.
Adapun Uruian Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya
 Mempersiapkan alat dan bahan material secukupnya di tempat pemasangan Glass Block.
 Pasang stager / perancah sebagai tempat tukang berdiri dan meletakan adukan
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung yang akan dipasangGlass Block.
 Kayu profil terbuat dari kaso 5/7 cm dipasang diluar kedua ujung pasangan Glass Block, dan
tegakkan profil dengan mengunakan unting-unting agar profil betul tegak lurus secara
vertikal.
 Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
 Buat adukan pasangan dengan campuran Glass Block spesifikasi teknis.
 Ukur dan tandai jarak setiap ketinggian pasangan Glass Block pada kayu profil, dan di
kontrol kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Pasang benang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan Glass Block.

 Pasang adonan semen ke sisi glass block yang akan ditempel dengan glass block berikutnya.
Demikian seterusnya hingga seluruh glass block terpasang.
 Pasang glass block sesuai dengan ukuran dan bentuk dalam gambar, selanjutnya tekan-tekan
hingga glass block melekat sempurna.
 Beri adukan semen sebagai perekat pada setiap sambungan antara Glass Block, dan pada
setiap sambungan atas dan bawah dari Glass Block.

 Isi lubang pada pertemuan sisi tegak glassblock dengan semen perekat. Selanjutnya
segerakan bersihkan perekat yang menempel pada glass block.
 Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan Glass Block, dari lapis ke-1
sampai seterusnya, pada kedua profil yang telah dipasang
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan pasanganGlass Block, ini untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DAK ATAP.
PINTU ALUMINIUM TYPE.
 PNL
Untuk Pemasangan Pintu Type PNL pada dak atap ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan frame pintu dan serta daun
pintu type PNL pada lantai dak dengan posisi penempatannya sesuai gambar, dengan
menggunakan bahan terbuat profil frame baja, serta pelat besi difabrikasi diworkshop sesuai
petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Meneliti gambar kerja.
 Membuat gambar kerja ( shop drawing )
 Mengajukan izin kerja ( Request work ) untuk mendapat persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan fabrikasi pintu besi PNL diworkshop / kebengkel, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material pintu tersebut yang akan dikerjakan atau dipasang
kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Material untuk pembuatan pintu material pintu PNL dibawa ke workshop untuk difabrikasi
dengan model, ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
 Setelahpintu besi PNL selesai difabrikasi di workshop / ke bengkel, selanjutnya pintu besi
tersebut dibawa ke lokasi kerja lantai dak untuk dilakukan pemasangan dengan posisi layout
sesuai gambar.
 Beberapa pekerja melansir atau mengangkut pintu PNL tersebut ke lantai dak dengan hati-
hati, untuk memudahkan proses pengankutan kelantai dak dapat mengunakan Katrol dan alat
bantu lainnya.
 Apabila diperlukan pasang stager / scaffolding sebagai alat bantu untuk tukang berdiri pada
posisi tinggi sehingga memudahkan tukang dalam bekerja
 Cek ukuran opening pintu PNL pada lantai dak.
 Bobok kolom praktis opening pintu lantai dak pada posisi titik angkur sehingga kelihatan
pembesiannya.
 Stel dan Lot frame pintu besi PNL secara vertikal / tegak lurus pada tempat opening pintu
yang telah disediakan sesuai gambar.
 Las angkur frame pintu besi pada besi kolom praktis opening pintu PNL, sehingga frame
betul – betul terpasang kokoh.
 Selanjutnya setelah angkur frame selesai dilas, maka Grouting celah disekeliling frame
dengan mengunakan semen grouting.
 Setelah grouting keras, selanjutnya plester dan aci dan gosok kembali opening yang telah
dibobok, sehingga opening pintu PNL tersebut tampak rapi dan halus kembali.
 Selanjutnya pasang daun pintu pelat besi PNL dan aksesorispada lantai dak
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan pintu besi, PLN pada lantai
dak masing – masing type untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 PEKERJAAN PASANGAN SANITAIR
 LANTAI SATU
 Closet Duduk lengkap dengan aksesoris.
Untuk Pemasangan Closet Duduk lengkap dengan aksesorispada lantai I (satu) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan closet duduk ini dilaku sesuai spesifikasi teknis dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar atau sesuai dengan petunjuk dari direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan closet duduk, terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi
teknis.
 Datangkan closet duduk sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Closet duduk dipasang setelah jaringan air kotor selesai dipasang
 Untuk mendapatkan pasang closet rapi terlebih dahulu pasang keramik lantai Kamar mandi
 Stel closet duduk dan Accsesoris nya sampai rapi dan kokoh terpasang dengan mengunakan
baut.
 Pasang kran istalasi air yang masuk kedalam tabung Closet.
 Cek pemasangan closet duduk terhadap kebocoran, dengan cara memesukan air kedalam
tabung closet.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan closet duduk dan
Accsesoris nya untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Closet Jongkok
Untuk Pemasangan Closet Jongkok lengkap dengan aksesorispada lantai I (satu) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan closet jongkok ini dilaku sesuai spesifikasi teknis dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar atau sesuai dengan petunjuk dari direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan closet jongkok, terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi
teknis.
 Datangkan Closet Jongkok sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Closet Jongkok dipasang setelah jaraingan air kotor selesai dipasang
 Penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
 Buat bantalan kedudukan closet jongkok terlebih dahulu sebelum closet dipasang.
 Stel kedudukan closet jongkok terhadap kedatarannya, selanjutnya cek kepadatan pasangan
closet jangan ada yang bocor atau berongga udara.
 Pemasangan Closd Jongkok harus baik dan rapi, dan dibersihkan dari kotoran-kotoran.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan closet jongkok untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Wastafel Under counter lengkap denga aksesorisnya
Untuk Pemasangan Wastafel Under counter lengkap denga aksesorisnyapada lantai I (satu)
ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya yang digunakan adalah
merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. Sebelum pemasangan wastafel
jenis ini dipasang terlebih dahulu siapkan meja betonnya, ketinggian pemasangan akan kami
sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan
rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada
kebocoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya,
terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis
untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan wastafel jenis ini dipasang terlebih dahulu siapkan meja betonnya yang
telah difinishing, ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk
dari produser dalam brosur
 Datangkan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya sesuai dengan spesifikasi
teknik.
 Sebelum Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya dipasang setelah jaringan air
kotor dan air bersih selesai dipasang
 Penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
 Setelah meja beton terpasang dan telah finishing, selanjunya baru dilakukan pemasangan
Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya.
 Stel kedudukan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesoris nya terhadap
kedatarannya, selanjutnya cek kepadatan pasangan wastafel under counter jangan ada yang
bocor atau berongga udara.
 Pemasangan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya harus baik dan rapi, dan
dibersihkan dari kotoran-kotoran.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Wastafel Under Counter
lengkap dengan aksesorisnyauntuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya
Untuk Pemasangan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya pada lantai I (satu) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Wastafel Gantung lengkap dengan aksesorisnya yang digunakan adalah merek
yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. Sebelum pemasangan wastafel jenis
ini dipasang terlebih pasangan keramik dinding dan jaringan instalasi air bersih dan air kotornya
telah selesai dikerjakan, ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-
kotoran dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya, terlebih
dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk
mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan wastafel gantung ini dipasang terlebih pasangan keramik dinding dan
jaringan instalasi air bersih dan air kotornya telah selesai dikerjakan, ketinggian pemasangan
akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur
 Datangkan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Sebelum Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya dipasang setelah jaringan air
kotor dan air bersih selesai dipasang
 Penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
 Bor dinding keramik untuk penempatan baut fiser dengan ketinggian sesuai gambar,
selanjunya baru dilakukan pemasangan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya.
 Stel kedudukan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya terhadap kedatarannya,
selanjutnya cek kuatan baut fiser sebagai pengantung pasangan wastafel gantung.
 Pemasangan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya harus baik dan rapi, dan
dibersihkan dari kotoran-kotoran.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Wastafel gantung lengkap
dengan aksesorisnyauntuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Covelight wastafel MDF Board
Untuk Pemasangan Cove light wastafel MDF Board pada lantai I (satu) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Covelight pencahayaan pada drop ceiling dipasang diatas pasangan wastafel yang berpungsi
sebagai pencahayaan terhadap wastafel dibawahnya pemasangan Covelight ini harus dilakukan
oleh tenaga yang ahli dibidangnya dan dipasang sesuai dengan spesifikasi teknis dan posisi
sesuai dengan gambar, dimana teknik pemasangan lampu mesti teliti dan cermat.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Covelight wastafel MDF board dipasang , terlebih dahulu
kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk
mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan Covelight wastafel MDF board ini dipasang terlebih pasangan keramik
dinding dan pemasangan wastafel telah selesai dikerjakan, ketinggian pemasangan akan kami
sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Stel kedudukan Covelight wastafel MDF board terhadap kedatarannya, selanjutnya cek
kuatan baut fiser sebagai pengantung pasangan Covelight wastafel MDF board.
 Tentukan titik lampu TLD pada celah cove light, selanjutnya pastikan celah plafon MDF
Boardsesuai dengan ukuran batten (rumah lampu kotak).
 Pasang batten (berbentuk kotak) TLD untuk covelight MDF Board. Tempatkan batten
tertelungkup dengan TLD menghadap ke atas. Sekrup batten ke plafon (MDF Board ).
 Tarik kabel lampu dari dalam plafon (MDF Board ), selanjutnya sambungkan kabel ini ke
fitting lampu. Rekatkan dengan kertas/plastic perekat setiap titik sambungan kabel. Isolasi ini
menjaga kabel tetap aman dan membuat kabel tetap rapi.
 Pasang lampu TLD ke batten. Periksa pendar lampu. Jika sudah baik, lampu siap digunakan
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Covelight wastafel MDF
board untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Kaca cermin tebal 5 mm
Untuk Pemasangan Kaca cermin tebal 5 mm pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Pekerjaan pemasangan kaca cermin t.5mm dapat dipasang dengan menggunakan pen/baut
stainless acrylic dengan posisi dan penempatannya sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
petunjuk dari direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan kaca cermin t.5 mm dipasang , terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan kaca cermin t.5 mm ini dipasang terlebih pasangan keramik dinding
telah selesai dikerjakan, ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur.
 Pasang mata bor kaca ke Mesin Bor. Untuk ukuran mata bor menyesuaikan ukuran pen
acrylic, bisa lebih besar atau lebih kecil
 Tentukan titik kaca cermin t.5 mm pada dinding sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
petunjuk direksi teknis.
 Bor di titik tengah pada masing-masing tepi kaca. Ketika mengebor usahakan jangan ditekan
keras-keras dan jangan terburu-buru.
 Untuk pen acrylic saya menggunakan ukuran 30x30mm (diameter 30 cm dan tinggi 30mm)
atau sesuai dengan broseur dan petunjuk dari Direksi teknis. Bila ukuran kaca cermin kamu
besar dan tebal, gunakan ukuran pen yang lebih besar lagi agar balance untuk menopang
beban kaca. .
 Setelah semua kaca sudah terlubangi, gunakan fischer untuk menempelkan Pen pada dinding.
Terlebih dahulu tempelkan kaca pada tembok kemudian tandai dengan spidol tepat ditengah-
tengah lubang kaca. Bor tembok dititik-titik yang telah ditandai, sesuai ukuran fischer
(jangan kebesaran/kekecilan).
 Masukkan fischer pada tembok/ dinding keramik dan pasang pen acrylic dengan
menggunakan obeng plus. Pasang pen jangan terlau kencang-kencang dahulu, karena
biasanya belum pasti pas dan selisih beberapa mm dengan lubang kaca. Selanjutnya pasang
kaca antara ring plastik, ring satu di depan dan satunya dibelakang kaca pen stainless acrylic.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan kaca cermin t.5 mm untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Jet washer
Untuk Pemasangan Jet washer pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Jet Washer yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis,
lengkap dengan aksesoris. Ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-
kotoran dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Jet Washer dipasang , terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel
material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Pasang Jet Washer pada posisi ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat
 Pasang seal tape pada drat penyambungan instalasi plumbingnya, sehingga tidak ada
kebocoran.
 Pasangan gantungan Jet washer pada dinding, test semprotan airnya sengga jet washer betul-
betul telah sempurna terpasan.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Jet Washer untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Tissue Holder
Untuk Pemasangan Tissue Holder pada lantai I satu) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Tissue holder yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis,
lengkap dengan aksesoris. Ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-
kotoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Tissue holder dipasang , terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi
teknis.
 Pasang Tissue holder pada posisi ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan
gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat
 Tissue holder dipasang mengantung pada dinding keramik km/wc dengan menggunakan baut
fisher.
 Cek kerapian dari pasangan Tissue holder.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Tissue holder untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Flour Drain
Untuk Pemasangan Flour Drain pada lantai I ( satu) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Flour Drain yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis,
lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari
produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Flour Drain dipasang , terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel
material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar
 Setelah floor drain dan clean out terpasang harus dibersihkan dari noda-noda semen.
 Floor drain dipasang bersamaan dengan pemasangan lantai keramik KM/WC.\
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan flour drainuntuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2”
Untuk Pemasangan Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2” pada lantai I
( satu) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2”yang digunakan
sesuai dengan spek teknis, dan pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk
dari Direksi Teknis. PemasanganRailling stainless steel penyandang cacat dia.2” harus baik dan
rapi.
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Bentuk dan ukuran dari Railling stainless steel sesuai dengan gambar
 Setelah pemasangan closet duduk selanjutnya dilakukan pemasangan Railling stainless steel
penyandang cacat dia.2”.
 Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2” dilakukan sebagai penyangga
atau pegangan tangan untuk penderita cacat yang mengunakan closet duduk dan posisi
penempatannya sesuai gambar.
 Selanjutnya dilakukan pemasangan Railling dengan cara dipasang dengan mengunakan baut
fisher dynabolt yang ditanamkan pada lantai dan dinding dengan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar.
 Cek kekuatan, kerapian dari pemasangan Railling stainless steel.
 Setelah pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2”selesai dikerjakan,
selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Memasang Kran dinding dia ½”
Untuk Memasang Kran dinding dia ½” pada lantai I ( satu) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Kran dinding dia ½”yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Kran dinding dia ½”, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel
material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Kran dinding dia ½” dipasang setelah jaringan instalasi pipa air bersih telah selesai
terpasangdalam dinding keramik.
 Kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku dan penempatannya sesuai
dengan gambar kerja.
 Untuk pemasangan kran ujung drat diberi Sealtape agar kran air tidak bocor.
 Kunci Kran dinding dia ½” dengan mengunakan kunci pipa hingga kuat dan pastikan kran
tidak mengalami bocor.
 Cek kekuatan, kerapian dari pemasangan Kran dinding dia ½” sehingga tidak mengalami
kebocoran.
 Setelah pemasangan Kran dinding dia ½”selesai dikerjakan, selanjutnya bersama dengan
direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat persetujuannya dan
dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Hand Dryer.
Untuk Memasang Hand Dryer pada lantai I ( satu) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Hand Dryer yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis,
lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari
produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Hand Dryer dipasang , terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel
material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Pasang Hand Dryer pada posisi ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat
 Hand Dryer dipasang mengantung pada dinding keramik km/wc dengan mengunakan baut
fisher.
 Cek kerapian dari pasangan Hand Dryer.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Hand Dryer untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Urinoir.
Untuk Memasang Urinoir pada lantai I ( satu) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Urinoir yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap
dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari produser
dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Urinoir dan aksesorisdipasang , terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Marking elevasi ketinggian pemasangan urinoir akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur.
 Sebelum Urinoir dipasang terlebih dahulu dilakukan pemasangan pipa saluran air bersih dan
pipa saluran air kotor buangan.
 Pasangan Urinoir dilakukan setelah pekerjaan pemasangan dinding keramik selesai
dikerjakan.
 Bor dinding keramik untuk penempatan baut fiser sebagai pengantung urinoir nantianya.
 Selanjutnya pasangan gantuang untuk penempatan urinoir dan baut fiser dikunci kuat
sehingga gantuangan urinoir tidak mudah lepas.
 Selanjutnya pasangan Urinoir dan sambungkan pipa air bersih dan air kotor serta aksesoris
pada urinoir.
 Pemasangan harus baik dan rapi, dan selanjutnya dibersihkan dari kotoran-kotoran dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.

 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pasangan urinoir untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi Gambar
 Partisi Urinoir.
Untuk Memasang Partisi Urinoirpada lantai I ( satu) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan PartisiUrinoir yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis,
lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari
produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan partisi Urinoir , terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi
teknis.
 Marking elevasi ketinggian pemasangan partisi urinoir akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Sebelum partisi Urinoir dipasang terlebih dahulu dilakukan pemasangan urinoir serta pipa
saluran air bersih dan pipa saluran air kotor buangan.
 Pasangan partisi Urinoir dilakukan setelah pekerjaan pemasangan dinding keramik selesai
dikerjakan.
 Pasangan partisi urinoir dipasang diantara urinoir satu dengan yang lainnya atau sebagai
pembatas antara urinoir sesuai dengan gambar.
 Bor dinding keramik untuk penempatan screw / baut fiser sebagai pengantung / penahan
pasangan partisi urinoir nantianya.
 Selanjutnya dipasang partisi urinoir dan gunakan screw/ baut fiser serta dikunci kuat pada
dinding keramik, sehingga partisi tersebut tidak goyang dan dapat terpasang kuat pada
dinding sesuai dengan gambar.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pasangan partisi urinoir untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DUA
 Closet Duduk lengkap dengan aksesoris.
Untuk Memasang Closet Duduk lengkap dengan aksesoriespada lantai II ( dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan closet duduk ini dilaku sesuai spesifikasi teknis dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar atau sesuai dengan petunjuk dari direksi teknis dan posisi penempatannya
dilantai dua.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan closet duduk, terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi
teknis.
 Datangkan closet duduk sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Closet duduk dipasang setelah jaringan air kotor selesai dipasang pada posisi lantai dua.
 Untuk mendapatkan pasang closet rapi terlebih dahulu pasang keramik lantai Kamar mandi
 Stel closet duduk dan Accsesoris nya sampai rapi dan kokoh terpasang dengan mengunakan
baut.
 Pasang kran istalasi air yang masuk kedalam tabung Closet.
 Cek pemasangan closet duduk terhadap kebocoran, dengan cara memesukan air kedalam
tabung closet.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan closet duduk dan
Accsesoris nya pada lantai dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Closet Jongkok
Untuk Memasang Closet Jongkok lengkap dengan aksesoriespada lantai II ( dua) ini harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan closet jongkok ini dilaku sesuai spesifikasi teknis dan posisi penempatannya
pada lantai dua atau sesuai dengan gambar atau sesuai dengan petunjuk dari direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan closet jongkok, terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi
teknis.
 Datangkan Closet Jongkok sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Closet Jongkok dipasang setelah jaraingan air kotor dan air bersih selesai dipasang pada
lantai dua
 Penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
 Buat bantalan kedudukan closet jongkok terlebih dahulu sebelum closet dipasang.
 Stel kedudukan closet jongkok terhadap kedatarannya, selanjutnya cek kepadatan pasangan
closet jangan ada yang bocor atau berongga udara.
 Pemasangan Closd Jongkok harus baik dan rapi, dan dibersihkan dari kotoran-kotoran.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan closet jongkokpada lantai
dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Wastafel Under counter lengkap dengan aksesorisnya
Untuk Memasang Wastafel Under counter lengkap dengan aksesorisnya pada lantai II ( dua)
ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya pada lantai dua
digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. Sebelum
pemasangan wastafel jenis ini dipasang terlebih dahulu siapkan meja betonnya, ketinggian
pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur.
Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran dan penyambungan instalasi
plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya,
terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis
untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan wastafel jenis ini dipasang terlebih dahulu siapkan meja betonnya yang
telah difinishing pada lantai dua , ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan
gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur
 Datangkan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya sesuai dengan spesifikasi
teknik.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Sebelum Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya dipasang setelah jaringan air
kotor dan air bersih selesai dipasang
 Penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
 Setelah meja beton terpasang dan telah finishing pada lantai dua , selanjunya baru dilakukan
pemasangan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya.
 Stel kedudukan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya terhadap
kedatarannya, selanjutnya cek kepadatan pasangan wastafel under counter jangan ada yang
bocor atau berongga udara.
 Pemasangan Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnyapada lantai dua harus baik
dan rapi, dan dibersihkan dari kotoran-kotoran.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Wastafel Under Counter
lengkap dengan aksesorisnyapada lantai dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya
Untuk Memasang Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnyapada lantai II ( dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Wastafel Gantung lengkap dengan aksesorisnya yang dipasang pada lantai dua
digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. Sebelum
pemasangan wastafel jenis ini dipasang terlebih pasangan keramik dinding dan jaringan instalasi
air bersih dan air kotornya telah selesai dikerjakan, ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan
dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi, dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya, pada lantai
dua terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis
untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan wastafel gantung ini dipasang terlebih pasangan keramik dinding dan
jaringan instalasi air bersih dan air kotornya telah selesai dikerjakan, ketinggian pemasangan
akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur
 Datangkan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Sebelum Wastafel Under Counter lengkap dengan aksesorisnya dipasang setelah jaringan air
kotor dan air bersih selesai dipasang
 Penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
 Bor dinding keramik untuk penempatan baut fiser dengan ketinggian sesuai gambar,
selanjunya baru dilakukan pemasangan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya pada
lantai dua .
 Stel kedudukan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya terhadap kedatarannya,
selanjutnya cek kuatan baut fiser sebagai pengantung pasangan wastafel gantung.
 Pemasangan Wastafel gantung lengkap dengan aksesorisnya harus baik dan rapi, dan
dibersihkan dari kotoran-kotoran.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Wastafel gantung lengkap
dengan aksesorisnyapada lantai dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Covelight wastafel MDF Board
Untuk Memasang Cove light wastafel MDF Board pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama
Covelight pencahayaan pada drop ceiling dipasang diatas pasangan wastafel lantai dua yang
berpungsi sebagai pencahayaan terhadap wastafel dibawahnya pemasangan Covelight ini harus
dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya dan dipasang sesuai dengan spesifikasi teknis dan
posisi sesuai dengan gambar, dimana teknik pemasangan lampu mesti teliti dan cermat.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Covelight wastafel MDF board dipasang pada lantai dua ,
terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis
untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan Covelight wastafel MDF board ini dipasang pada lantai dua terlebih
pasangan keramik dinding dan pemasangan wastafel telah selesai dikerjakan, ketinggian
pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Stel kedudukan Covelight wastafel MDF boardterhadap kedatarannya, selanjutnya cek
kuatan baut fiser sebagai pengantung pasangan Covelight wastafel MDF board.
 Tentukan titik lampu TLD pada celah cove light, selanjutnya pastikan celah plafon MDF
Boardsesuai dengan ukuran batten (rumah lampu kotak).
 Pasang batten (berbentuk kotak) TLD untuk covelight MDF Board. Tempatkan batten
tertelungkup dengan TLD menghadap ke atas. Sekrup batten ke plafon (MDF Board ).
 Tarik kabel lampu dari dalam plafon (MDF Board ), selanjutnya sambungkan kabel ini ke
fitting lampu. Rekatkan dengan kertas/plastic perekat setiap titik sambungan kabel. Isolasi ini
menjaga kabel tetap aman dan membuat kabel tetap rapi.
 Pasang lampu TLD ke batten. Periksa pendar lampu. Jika sudah baik, lampu siap digunakan
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Covelight wastafel MDF
board pada lantai dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Kaca cermin tebal 5 mm
Untuk Memasang Kaca cermin tebal 5 mm pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Pekerjaan pemasangan kaca cermin t.5mm pada lantai dua dapat dipasang dengan
menggunakan pen/baut stainless acrylic dengan posisi dan penempatannya sesuai dengan gambar
atau sesuai dengan petunjuk dari direksi teknis.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan kaca cermin t.5 mm dipasang pada lantai dua , terlebih
dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk
mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Sebelum pemasangan kaca cermin t.5 mm ini dipasang pada lantai dua terlebih pasangan
keramik dinding telah selesai dikerjakan, ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan
dengan gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Pasang mata bor kaca ke Mesin Bor. Untuk ukuran mata bor menyesuaikan ukuran pen
acrylic, bisa lebih besar atau lebih kecil
 Tentukan titik kaca cermin t.5 mm pada dinding lantai dua sesuai dengan gambar atau sesuai
dengan petunjuk direksi teknis.
 Bor di titik tengah pada masing-masing tepi kaca. Ketika mengebor usahakan jangan ditekan
keras-keras dan jangan terburu-buru.
 Untuk pen acrylic saya menggunakan ukuran 30x30mm (diameter 30 cm dan tinggi 30mm)
atau sesuai dengan broseur dan petunjuk dari Direksi teknis. Bila ukuran kaca cermin kamu
besar dan tebal, gunakan ukuran pen yang lebih besar lagi agar balance untuk menopang
beban kaca. .
 Setelah semua kaca sudah terlubangi, gunakan fischer untuk menempelkan Pen pada dinding.
Terlebih dahulu tempelkan kaca pada tembok kemudian tandai dengan spidol tepat ditengah-
tengah lubang kaca. Bor tembok dititik-titik yang telah ditandai, sesuai ukuran fischer
(jangan kebesaran/kekecilan).
 Masukkan fischer pada tembok/ dinding keramik dan pasang pen acrylic dengan
menggunakan obeng plus. Pasang pen jangan terlau kencang-kencang dahulu, karena
biasanya belum pasti pas dan selisih beberapa mm dengan lubang kaca. Selanjutnya pasang
kaca antara ring plastik, ring satu di depan dan satunya dibelakang kaca pen stainless acrylic.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan kaca cermin t.5 mm pada
lantai dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Jet washer
Untuk Memasang Jet washer pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Jet Washer pada lantai dua digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. Ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari
kotoran-kotoran dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Jet Washer dipasang pada lantai dua , terlebih dahulu kami menberikan
contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan
direksi teknis.
 Pasang Jet Washer pada posisi ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat
 Pasang seal tape pada drat penyambungan instalasi plumbingnya, sehingga tidak ada
kebocoran.
 Pasangan gantungan Jet washer pada dindinglantai dua , test semprotan airnya sengga jet
washer betul-betul telah sempurna terpasan.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Jet Washer pada lantai dua
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Tissue Holder
Untuk Memasang Tissue Holder pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Tissue holder pada lantai dua digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. Ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari
kotoran-kotoran.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Tissue holder dipasang pada lantai dua , terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Pasang Tissue holder pada posisi ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan
gambar serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat
 Tissue holder dipasang mengantung pada dinding keramik km/wc pada lantai dua dengan
mengunakan baut fisher.
 Cek kerapian dari pasangan Tissue holderpada lantai dua .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Tissue holder pada lantai
dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Hand Shower
Untuk Memasang Hand Shower pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan hand Shower pada lantai dua digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. Ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan hand Shower dipasang pada lantai dua , terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Pasangan Hand Shower dipasang pada lantai dua setelah terlebih dahulu instalasi pipa air
bersih telah selesai dikerjan.
 Pasang Stop kran air pada dinding lantai dua untuk penempatan hand Shower dengan
ketinggian sesuai dengan gambar atau sesuai dengan petunjuk direksi teknis.
 Pasang dua buah stop kran, untuk air panas harus gunakan yang berbahan logam, sedangkan
untuk air biasa dapat menggunakan stop kran berbahan plastik.
 Pada setiap ujung kran yang memiliki drat, pasang seal tape terlebih dahulu dengan lapisan
yang agak tebal. pada sock drat yang telah disediakan di dinding kamar mandi.
 Pasang selang Hand shower beserta ujung showernya. Dan pasang penggantung shower di
dinding kamar mandi.
 Cek kerapian dari pasangan Hand shower pada lantai dua .
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Hand shower pada lantai
dua untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Urinoir.
Untuk Memasang Urinoir pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Urinoir pada lantai dua digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan Urinoir dan aksesorisdipasang pada lantai dua , terlebih
dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk
mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Marking elevasi ketinggian pemasangan urinoir akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Sebelum Urinoir dipasang pada lantai dua terlebih dahulu dilakukan pemasangan pipa
saluran air bersih dan pipa saluran air kotor buangan.
 Pasangan Urinoir dilakukan setelah pekerjaan pemasangan dinding keramik selesai
dikerjakan pada lantai dua.
 Bor dinding keramik lantai dua untuk penempatan baut fiser sebagai pengantung urinoir
nantianya.
 Selanjutnya pasangan gantuang untuk penempatan urinoir dan baut fiser dikunci kuat
sehingga gantuangan urinoir tidak mudah lepas.
 Selanjutnya pasangan Urinoir dan sambungkan pipa air bersih dan air kotor serta aksesoris
pada urinoir.
 Pemasangan harus baik dan rapi, dan selanjutnya dibersihkan dari kotoran-kotoran dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.

 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pasangan urinoir pada lantai dua untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi Gambar
 Partisi Urinoir.
Untuk Memasang Partisi Urinoir pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Partisi Urinoir pada lantai dua digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan partisi Urinoir pada lantai dua, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Marking elevasi ketinggian pemasangan partisi urinoir akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Sebelum partisi Urinoir dipasang pada lantai dua terlebih dahulu dilakukan pemasangan
urinoir serta pipa saluran air bersih dan pipa saluran air kotor buangan.
 Pasangan partisi Urinoir dilakukan setelah pekerjaan pemasangan dinding keramik pada
lantai dua selesai dikerjakan.
 Pasangan partisi urinoir dipasang diantara urinoir satu dengan yang lainnya atau sebagai
pembatas antara urinoir sesuai dengan gambar.
 Bor dinding keramik untuk penempatan screw / baut fiser sebagai pengantung / penahan
pasangan partisi urinoir nantianya.
 Selanjutnya dipasang partisi urinoir dan gunakan screw/ baut fiser serta dikunci kuat pada
dinding keramik, sehingga partisi tersebut tidak goyang dan dapat terpasang kuat pada
dinding sesuai dengan gambar.

 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pasangan partisi urinoir pada lantai dua
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Flour Drain
Untuk Memasang Flour Drain pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Flour Drain pada lantai dua yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan
spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Flour Drain dipasang pada km/wc lantai dua , terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar
 Setelah floor drain dan clean out terpasang harus dibersihkan dari noda-noda semen.
 Floor drain dipasang bersamaan dengan pemasangan lantai keramik KM/WC pada lantai dua
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan flour drainpada lantai dua
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2”
Untuk Memasang Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2” pada lantai II
( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2”pada lantai
duadigunakan sesuai dengan spek teknis, dan pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari Direksi Teknis.
Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2” harus baik dan rapi.
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Bentuk dan ukuran dari Railling stainless steel sesuai dengan gambar
 Setelah pemasangan closet duduk selanjutnya dilakukan pemasangan Railling stainless steel
penyandang cacat dia.2”.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2” dilakukan sebagai penyangga
atau pegangan tangan untuk penderita cacat yang mengunakan closet duduk dan posisi
penempatannya sesuai gambar.
 Selanjutnya dilakukan pemasangan Railling dengan cara dipasang dengan mengunakan baut
fisher dynabolt yang ditanamkan pada lantai dan dinding ” pada KM/WC lantai dua dengan
posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
 Cek kekuatan, kerapian dari pemasangan Railling stainless steel.
 Setelah pemasangan Railling stainless steel penyandang cacat dia.2”” pada KM/WC lantai
duaselesai dikerjakan, selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan
pemasangan nya untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Memasang Kran dinding dia ½”
Untuk Memasang Kran dinding dia ½ pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Kran dinding dia ½ pada lantai dua yang digunakan adalah merek yang sesuai
dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Kran dinding dia ½ pada lantai dua, terlebih dahulu kami menberikan
contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan
direksi teknis.
 Kran dinding dia ½” dipasang setelah jaringan instalasi pipa air bersih telah selesai
terpasangdalam dinding keramikpada lantai dua.
 Kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku dan penempatannya sesuai
dengan gambar kerja.
 Untuk pemasangan kran ujung drat diberi Sealtape agar kran air tidak bocor.
 Kunci Kran dinding dia ½” dengan mengunakan kunci pipa hingga kuat dan pastikan kran
tidak mengalami bocor.
 Cek kekuatan, kerapian dari pemasangan Kran dinding dia ½ pada lantai dua sehingga tidak
mengalami kebocoran.
 Setelah pemasangan Kran dinding dia ½ pada lantai dua selesai dikerjakan, selanjutnya
bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

 Kitchen sink satu lubang lengkap dengan kran.


Untuk Memasang Kitchen sink satu lubang lengkap dengan kran pada lantai II ( dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan kitchen sink dengan type satu lubang lengkap dengan kran pada lantai dua
digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan
akan kami sesuaikan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi
dengan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan kitchen sink dengan type satu lubang lengkap dengan kran ,
terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis
untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Bererapa pekerja mengangkut material tersebut ke lantai dua dengan hati-hati agar material
tersebut tidak pecah/ rusak akibat terjatuh.
 Pemeriksa kondisi sink terhadap kerusakan atau tidak, kemudian lanjutkan dengan
menyiapkan pipa pvc dan juga lem pipa pvc.
 selanjutnya siapkan meja beton, sebagai tempat bertenggernya atau posisi penempatan
kitchen sink nantinya pada lantai dua.

 Sebelum memasang kitchen sink pada lantai dua, terlebih dahulu siapkan jaringan instalasi
pipa air yang bersih dan air kotor.

 Setelah itu, pasang kitchen sink dengan adukan semen menjadi satu dengan meja beton.
Pemasangan adukan semen dilakukan agar kitchen sink ini dapat menempel dengan kuat
sehingga tidak akan rusak meski kitchen sink diberi beban berat.

 Setelah kitchen sink terpasang, selanjutnya menyambung bagian kitchen sink dengan
instalasi pipa pvc yang sudah disiapkan.

 Selanjutnya memasang aksesoris kitchen sink seperti keran air bersih dan lain – lain. Semua
aksesoris biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian kitchen sink sehingga kita tinggal
mengikuti petunjuk pabrik / brosur saja untuk memasangnya.

 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pasangan kitchen sink pada lantai dua
dengan type satu lubang lengkap dengan kran untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan

 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S


 Hand Dryer.
Untuk Memasang Hand Dryer pada lantai II ( dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Hand Dryer pada lantai dua digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar serta
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi.
Adapun urutan pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Hand Dryer dipasang pada lantai dua, terlebih dahulu kami menberikan
contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan
direksi teknis.
 Pasang Hand Dryer pada posisi ketinggian pemasangan akan kami sesuaikan dengan gambar
serta petunjuk dari produser dalam brosur.
 Pemasangan harus baik dan rapi. Dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat
 Hand Dryer dipasang mengantung pada dinding keramik km/wc pada lantai dua dengan
mengunakan baut fisher.
 Cek kerapian dari pasangan Hand Dryer pada lantai dua.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek Pekerjaan Pemasangan Hand Dryer pada lantai dua
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S

 PEKERJAAN PENGECATAN

 LANTAI SATU.
 Pengecatan Dinding emolsion Paint
Peralatan Yang Digunakan
 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat dinding Emulsion Paint( spesifikasi sesuai dengan bestek )

Untuk Pengecatan Dinding emolsion Paint pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan dan perapiannya.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan dinding, kolom, balok dari debu,
kotoran dan bekas percikan plesteran lainnya.
 Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata dengan
plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding, kolom, balok sudah rata.
 Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan mengunakan bahan alkali
primer resisten dengan alat rol pada bidang yang luas & kuas untuk bidang yang sempit
(sulit).
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Jika cat dasar alkali primer resisten tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish
dengan Emulsion Paint (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat dinding
emulsion Paint
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan dinding dengan Cat
Emulsion Paint, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Ilustrasi Gambar
 Pengecatan Dinding Epoxy ( Anti Bakteri )
Untuk Pengecatan Dinding Epoxy ( Anti Bakteri ) pada lantai I (satu) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama
Pengecatan epoxy dinding melakukan proses pengecatan pada dinding atau tembok dengan
menggunakan bahan cat epoxy .
Posisi dan lokasi pengecatan dinding dengan mengunakan jenis cat Epoxy ( Anti Bakteri )
sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
Tembok atau dinding beton memiliki pori-pori berukuran sangat kecil maupun cukup
besar sehingga mampu untuk dilihat secara langsung. Kondisi permukaan tembok yang memiliki
pori ini akan berakibat terjadinya kondisi lembab yang disebabkan oleh terperangkapnya air atau
cairan lainnya ke dalam pori-pori yang ada tersebut.
Adanya pori-pori serta kondisi lembab yang terjadi akan mengakibatkan tumbuh dan
berkembangnya bakteri atau mikroorganisme yang lainnya. Oleh karena itu akan sangat
menguntungkan untuk menciptakan kondisi tembok atau dinding yang kering dan sehat. Salah
satu cara yang umum dilakukan adalah dengan adanya penambahan lapisan cat epoxy dinding.

Peralatan Yang Digunakan


 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat dinding Epoxy ( anty Bakteri ) sesuai dengan spesifikasi sesuai dengan bestek.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan dan perapiannya.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan dinding, kolom, balok dari debu,
kotoran dan bekas percikan plesteran lainnya.
 Posisi dan lokasi pengecatan dinding dengan mengunakan jenis cat Epoxy ( Anti Bakteri )
sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
 Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata dengan
plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding, kolom, balok sudah rata.
 Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan mengunakan bahan alkali
primer resisten dengan alat rol pada bidang yang luas & kuas untuk bidang yang sempit
(sulit).
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Jika cat dasar alkali primer resisten tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish
dengan epoxy ( anti bateri ) dengan jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi.
 Pengecatan finish untuk dinding epoxy anti bakteri minimal 2 (dua) lapis, atau sesuai dengan
spesifikasi dan brosur dari lapis epoxy anti bakteri
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan dinding dengan Cat Epoxy
Anti Bakteri, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pengecatan Plafon emolsion Paint
Peralatan Yang Digunakan
 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat plafon Emulsion Paint( spesifikasi sesuai dengan bestek )

Untuk Pengecatan Plafon emolsion Paint pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan plafon dan perapiannya.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan plafon dari debu, kotoran dan
bekas percikan lainnya.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian sambungan plafon yang retak & kurang
rata dengan compound ceiling / plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan compound ceiling/ plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah Permukaan dan sambungan plafon sudah rata.
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Selanjutnya lakukan pengecatan cat dasar pada plafon hingga merata keseluh bidang plafon
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish dengan Emulsion Paint
(jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk plafon minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat dinding
emulsion Paint atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan plafon dengan Cat Emulsion
Paint, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pengecatan Plafon Epoxy ( Anti Bakteri )
Untuk Pengecatan Plafon Epoxy ( Anti Bakteri ) pada lantai I (satu) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama
Pengecatan epoxy ( anti bakteri ) dapat juga dilakukan pada proses pengecatan plafon dengan
menggunakan bahan cat epoxy .
Posisi dan lokasi pengecatan plafon dengan mengunakan jenis cat Epoxy ( Anti Bakteri )
dilakukan sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
Kondisi lembab yang terjadi pada plafon akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya
bakteri atau mikroorganisme yang lainnya. Oleh karena itu akan sangat menguntungkan untuk
menciptakan kondisi plafon yang kering dan sehat. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah
dengan adanya penambahan lapisan cat epoxy.

Peralatan Yang Digunakan


 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat dinding Epoxy ( anty Bakteri ) sesuai dengan spesifikasi sesuai dengan bestek.

Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan plafon dan perapiannya.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan plafon dari debu, kotoran dan
bekas percikan lainnya.
 Posisi dan lokasi pengecatan plafon dengan mengunakan jenis cat Epoxy ( Anti Bakteri )
sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian sambungan plafon yang retak & kurang
rata dengan compound ceiling / plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan compound ceiling / plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah Permukaan dan sambungan plafon sudah rata.
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Selanjutnya lakukan pengecatan cat dasar pada plafon hingga merata keseluh bidang plafon
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish dengan epoxy ( anti
bakteri ) pada bidang plafon dengan jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi atau
sesuai dengan petunjuk dalam brosur serta Direksi teknis.
 Pengecatan finish untuk plafonepoxy anti bakteri minimal 2 (dua) lapis atau sesuai dengan
spesifikasi teknis serta brosur cat epoxy anti bakteri
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan plafon dengan Cat Epoxy
Anti Bakteri, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pengecatan List Plafon Emulsion Paint.
Untuk Pengecatan List Plafon Emulsion Paint pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan List plafon dan perapiannya.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan list plafon dari debu, kotoran dan
bekas percikan lainnya.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian sambungan dari list plafon yang retak &
kurang rata dengan compound ceiling / plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan compound ceiling/ plamir yang telah kering pada list plafon dengan amplas hingga
rata.
 Cek, apakah Permukaan dan sambungan sambungan list plafon sudah rata.
 Jika cat dasar compound ceiling/ primer tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish
list plafon dengan Emulsion Paint (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk list plafon minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat dinding
emulsion Paint atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan list plafon dengan Cat
Emulsion Paint, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DUA .
 Pengecatan Dinding emolsion Paint
Peralatan Yang Digunakan
 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat dinding Emulsion Paint( spesifikasi sesuai dengan bestek )
Untuk Pengecatan Dinding emolsion Paint pada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan dan perapiannya.
 Beberapa pekerja membawa alat dan material cat dinding ke lantai dua dengan cara hati-hari
agar material cat tidak jatuh.
 Sebelum melaksanakan pengecatan pada lantai dua , bersihkan permukaan dinding, kolom,
balok dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran lainnya.
 Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding pada lantai dua yang
akan dicat dengan kertas semen / koran.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding pada lantai dua yang retak &
kurang rata dengan plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding, kolom, balok sudah rata pada lantai dua.
 Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan mengunakan bahan alkali
primer resisten dengan alat rol pada bidang yang luas & kuas untuk bidang yang sempit
(sulit) pada lantai dua.
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Jika cat dasar alkali primer resisten tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish pada
dinding lantai dua dengan Emulsion Paint (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat dinding
emulsion Paint
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan dinding pada lantai dua
dengan Cat Emulsion Paint, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
Ilustrasi Gambar
 Pengecatan Dinding Epoxy ( Anti Bakteri )
Untuk Pengecatan Dinding Epoxy ( Anti Bakteri )pada lantai II (dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama
Pengecatan epoxy dinding pada lantai dua melakukan proses pengecatan pada dinding atau
tembok dengan menggunakan bahan cat epoxy .
Posisi dan lokasi pengecatan dinding pada lantai dua dengan mengunakan jenis cat Epoxy
( Anti Bakteri ) sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
Tembok atau dinding beton memiliki pori-pori berukuran sangat kecil maupun cukup
besar sehingga mampu untuk dilihat secara langsung. Kondisi permukaan tembok yang memiliki
pori ini akan berakibat terjadinya kondisi lembab yang disebabkan oleh terperangkapnya air atau
cairan lainnya ke dalam pori-pori yang ada tersebut.
Adanya pori-pori serta kondisi lembab yang terjadi akan mengakibatkan tumbuh dan
berkembangnya bakteri atau mikroorganisme yang lainnya. Oleh karena itu akan sangat
menguntungkan untuk menciptakan kondisi tembok atau dinding yang kering dan sehat. Salah
satu cara yang umum dilakukan adalah dengan adanya penambahan lapisan cat epoxy dinding.

Peralatan Yang Digunakan


 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat dinding Epoxy ( anty Bakteri ) sesuai dengan spesifikasi sesuai dengan bestek.

Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan dan perapiannya dinding pada lantai dua.
 Beberapa pekerja membawa alat dan material cat dinding ke lantai dua dengan cara hati-hari
agar material cat tidak jatuh.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan dinding, kolom, balok dari debu,
kotoran dan bekas percikan plesteran lainnya pada lantai dua.
 Posisi dan lokasi pengecatan dinding pada lantai dua dengan mengunakan jenis cat Epoxy
( Anti Bakteri ) sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
 Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding pada lantai dua yang
akan dicat dengan kertas semen / koran.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding pada lantai dua yang retak &
kurang rata dengan plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding, kolom, balok sudah rata pada lantai dua.
 Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan mengunakan bahan alkali
primer resisten dengan alat rol pada bidang yang luas & kuas untuk bidang yang sempit
(sulit).
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Jika cat dasar alkali primer resisten tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish
dinding pada lantai dua dengan epoxy ( anti bateri ) dengan jumlah pelapisan cat sesuai
dengan spesifikasi.
 Pengecatan finish untuk dinding pada lantai dua mengunakan cat epoxy anti bakteri minimal
2 (dua) lapis, atau sesuai dengan spesifikasi dan brosur dari lapis epoxy anti bakteri
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan dinding pada lantai dua
dengan Cat Epoxy Anti Bakteri, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pengecatan Plafon emolsion Paint

Peralatan Yang Digunakan


 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat plafon Emulsion Paint( spesifikasi sesuai dengan bestek )
Untuk Pengecatan Plafon emolsion Paintpada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan plafon dan perapiannya pada lantai dua.
 Beberapa pekerja membawa alat dan material cat plafon ke lantai dua dengan cara hati-hari
agar material cat tidak jatuh.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan plafonpada lantai duadari debu,
kotoran dan bekas percikan lainnya.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian sambungan plafon yang retak & kurang
rata dengan compound ceiling / plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan compound ceiling/ plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah Permukaan dan sambungan plafon sudah ratapada lantai dua.
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Selanjutnya lakukan pengecatan cat dasar pada plafon hingga merata keseluruh bidang plafon
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish pada plafon pada lantai
duadengan Emulsion Paint (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk plafon pada lantai duaminimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan
cat dinding emulsion Paint atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan plafon dengan Cat Emulsion
Paintpada lantai dua, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pengecatan Plafon Epoxy ( Anti Bakteri )
Untuk Pengecatan Plafon Epoxy ( Anti Bakteri )pada lantai II (dua) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama.
Pengecatan plafon pada lantai dua dapat juga dilakukan pada proses pengecatan plafon
dengan menggunakan bahan cat epoxy ( anti Bakteri ) .
Posisi dan lokasi pengecatan plafon dengan mengunakan jenis cat Epoxy ( Anti Bakteri )
dilakukan sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
Kondisi lembab yang terjadi pada plafon lantai dua akan mengakibatkan tumbuh dan
berkembangnya bakteri atau mikroorganisme yang lainnya. Oleh karena itu akan sangat
menguntungkan untuk menciptakan kondisi plafon lantai dua tersebut kering dan sehat. Salah
satu cara yang umum dilakukan adalah dengan adanya penambahan lapisan cat epoxy.

Peralatan Yang Digunakan


 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat dinding Epoxy ( anty Bakteri ) sesuai dengan spesifikasi sesuai dengan bestek.

Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan plafon lantai dua dan perapiannya.
 Beberapa pekerja membawa alat dan material cat plafon ke lantai dua dengan cara hati-hari
agar material cat tidak jatuh.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan plafonpada lantai dua dari debu,
kotoran dan bekas percikan lainnya.
 Posisi dan lokasi pengecatan plafon pada lantai dua dengan mengunakan jenis cat Epoxy
(Anti Bakteri ) sesuai dengan Gambar atau sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian sambungan plafon pada lantai duayang
retak & kurang rata dengan compound ceiling / plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan compound ceiling / plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah Permukaan dan sambungan plafon sudah rata pada lantai dua.
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Selanjutnya lakukan pengecatan cat dasar pada plafon hingga merata keseluh bidang plafon
 Jika cat dasar sudah rata dan kering , laksanakan pengecatan finish dengan epoxy ( anti bateri
) pada bidang plafon lantai dua dengan jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi atau
sesuai dengan petunjuk dalam brosur serta Direksi teknis.
 Pengecatan finish untuk plafonpada lantai dua dengan mengunakan bahan cat epoxy anti
bakteri minimal 2 (dua) lapis atau sesuai dengan spesifikasi teknis serta brosur cat epoxy anti
bakteri
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan plafon dengan Cat Epoxy
Anti Bakteri pada lantai dua, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pengecatan List Plafon Emulsion Paint.
Untuk Pengecatan List Plafon Emulsion Paintpada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan List plafon pada lantai duadan perapiannya.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan list plafonpada lantai duadari
debu, kotoran dan bekas percikan lainnya.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian sambungan dari list plafon yang retak &
kurang rata dengan compound ceiling / plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan compound ceiling/ plamir yang telah kering pada list plafon dengan amplas hingga
rata pada lantai dua.
 Cek, apakah Permukaan dan sambungan sambungan list plafon sudah rata.
 Jika cat dasar compound ceiling/ primer tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish
list plafon pada lantai duadengan Emulsion Paint (jumlah pelapisan cat sesuai dengan
spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk list plafon pada lantai duaminimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan cat dinding emulsion Paint atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan list plafon dengan Cat
Emulsion Paint pada lantai dua, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DAK ATAP
 Pengecatan Dinding emolsion Paint
Peralatan Yang Digunakan
 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat dinding Emulsion Paint( spesifikasi sesuai dengan bestek )
Untuk Pengecatan Dinding emolsion Paintpada lantai Dak Atap ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan pada lantai dak atap dan perapiannya.
 Beberapa pekerja membawa alat dan material cat dinding ke lantai dak atap dengan cara hati-
hari agar material cat tidak jatuh.
 Sebelum melaksanakan pengecatanpada lantai dak atap, bersihkan permukaan dinding,
kolom, balok dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran lainnya.
 Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding pada lantai dak
atapyang akan dicat dengan kertas semen / koran.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding pada lantai dak atap yang retak &
kurang rata dengan plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding, kolom, balok sudah ratapada lantai dak atap.
 Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan mengunakan bahan alkali
primer resisten dengan alat rol pada bidang yang luas & kuas untuk bidang yang sempit
(sulit)pada lantai dak atap.
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?
 Jika cat dasar alkali primer resisten tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish pada
dinding lantai dak atap dengan Emulsion Paint (jumlah pelapisan cat sesuai dengan
spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk dinding lantai dak atap minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan
cat dinding emulsion Paint
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan dinding pada lantai dak atap
dengan Cat Emulsion Paint, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pengecatan Plafon emolsion Paint
Peralatan Yang Digunakan
 Kertas semen / koran
 Amplas
 Rol
 Kuas
 Skrap
 Kain lap

Bahan Yang Digunakan


 Alkali & cat plafon Emulsion Paint( spesifikasi sesuai dengan bestek )
Untuk Pengecatan Plafon emolsion Paint pada lantai Dak Atap ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya.
 Pasang Stager atau perancah sebagai alat bantu untuk tukang berdiri saat melakukan
pengecatan plafon dan perapiannya pada lantai dak atap.
 Beberapa pekerja membawa alat dan material cat plafon ke lantai dak atap dengan cara hati-
hari agar material cat tidak jatuh.
 Sebelum melaksanakan pengecatan, bersihkan permukaan plafonpada lantai dak atap dari
debu, kotoran dan bekas percikan lainnya.
 Gunakan scrap untuk memperbaiki bagian-bagian sambungan plafon yang retak & kurang
rata dengan compound ceiling / plamir dan tunggu sampai kering.
 Haluskan compound ceiling/ plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah Permukaan dan sambungan plafon sudah ratapada lantai dak atap.
 Cek, apakah pengecatan finish tersebut sudah rata?.
 Selanjutnya lakukan pengecatan cat dasar pada plafon hingga merata keseluh bidang plafon
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish pada palapond pada lantai
dak atap dengan Emulsion Paint (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Pengecatan finish untuk plafon pada lantai dak atap minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan cat dinding emulsion Paint atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terkena cat.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pengecatan plafon dengan Cat Emulsion
Paint pada lantai dak atap, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 PEKERJAAN RAILLING DAN HAND RAILLING

 LANTAI SATU.

 Hand Railling Stainless steel.

 Ø 50 mm stainless steel.

 Pelat stainless steel t=8 mm jarak 50 cm

 Pelat t=10 mm

 Baut Ø 10 mm
Untuk Hand Railling Stainless steel pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pembuatan Railing Stainles steel dan aksesorisakan kami lakukan di workshop. Ukuran dan
dimensi sesuai dengan gambar kerja dan kondisi lapangan. Pemakaian bahan akan kami
sesuaiakan dengan spesifikasi dan diminta persetujuan dari pihak direksi/pengawas lapangan
Pekerjaan Pasangan Railing Stainles steel + aksesoris, untuk menghasilkan pekerjaan yang
bermutu baik. maka perlu mengunakan tenaga yang terampil dan alat bantu yang memadai sesuai
dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Railing Stainles steel + aksesoris dipasang, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material (Pipa stainles steel Ø 50 mm , pelat stainles steel t=8mm
dan 10 mm + baut dia.10mm ) Sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Pipa stainles steel Ø 50 mm
 Ukur panjang untuk pemasangan Railing Stainles steel + aksesoris sesuai gambar atau
ditempat posisi pemasangannya sehingga betul-betul mendapatkan panjang yang sesuai
dengan lapangan.
 Lakukan pemotongan Railing Stainles steel + aksesoris di workshop dengan ukuran sesuai
gambar.
 Fabrikasi Railing Stainles steel + aksesoris dilakukan di workshop dengan mengunakan Las
listrik.
 Setelah Railing Stainles steel + aksesoris selesai dikerjakan diworkshop, selanjutnya Railing
Stainles steel + aksesoris tersebut dibawa ke lokasi pemasangannya.
 Selanjutnya dilakukan pemasangan Railing Stainles steel + aksesoris pada Pelat stainles steel
t.8 mm dengan jarak sesuai gambar dengan cara dilas.

 Pelat stainles steel t.8 mm jarak 50 cm


 Selanjutnya pasang pelat stainles steel t.8mm dengan jarak 50 cm dengan penempatannya
sesuai dengan gambar.
 Pasangan pelat stainles steel t.8mm dengan jarak 50 cm terhadap pipa Railing Stainles steel
Ø 50 mm dengan cara dilas .
 Selanjutnya pelat stainles steel t.8mm disatukan / dilambungan dengan pelat stainles steel
t.10 mm ( base Pelat ) dengan cara dilas.

 Pelat stainles steel t.10 mm


 Selanjutnya pasang Pelat stainles steel t.10 mm pada railling beton tangga dengan cara
mengunakan baut fisher dengan Ø10 mm dengan penempatan sesuai gambar.
 Pelat stainles steel t.10 mm ( Basepelate ) dilobangi untuk penembatan baut fisher ukuran Ø
10 mm.
 Pelat stainles steel t.10 mm disambungkan pada railling stainlees steel dengan cara dilas dan
digerinda rapi.
 Baut diameter 10 mm
 Marking railing dinding bata untuk pemasangan baut fiser / dynabolt dia.10 mm dengan
posisi penempatan sesuai dengan gambar.
 Dengan mengunakan Mesin Bor, tanam baut fiser / dynabolt dia.10 mm r dengan jumlah dan
diameter sesuai gambar.
 Pasang pelat stainles steel t.10mm dan baut fiser / dynabolt dia.10 mm selanjutnyalakukan
penguncian dengan mengunakan mor
 Cek Kekuatan baut fiser / dynabolt dia.10 mm yang tertanam pada raiiling dinding bata .
 Setelah pemasangan Hand Railing Stainles steel selesai dikerjakan, selanjutnya bersama
dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat persetujuannya
dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DUA.

 Hand Railling Stainless steel.

 Ø 50 mm stainless steel.

 Pelat stainless steel t=8 mm jarak 50 cm

 Pelat t=10 mm

 Baut Ø 10 mm
Untuk Hand Railling Stainless steel pada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pembuatan Railing Stainles steel dan aksesoris untuk lantai dua ini akan kami lakukan di
workshop. Ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar kerja dan kondisi lapangan. Pemakaian
bahan akan kami sesuaiakan dengan spesifikasi dan diminta persetujuan dari pihak
direksi/pengawas lapangan
Pekerjaan Pasangan Railing Stainles steel + aksesoris pada lantai dua , untuk menghasilkan
pekerjaan yang bermutu baik. maka perlu mengunakan tenaga yang terampil dan alat bantu yang
memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Railing Stainles steel + aksesoris dipasang, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material (Pipa stainles steel Ø 50 mm , pelat stainles steel t=8mm
dan 10 mm + baut dia.10mm ) Sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Pipa stainles steel Ø 50 mm
 Ukur panjang untuk pemasangan Railing Stainles steel + aksesoris sesuai gambar atau
ditempat posisi pemasangannya pada lantai dua sehingga betul-betul mendapatkan panjang
yang sesuai dengan lapangan.
 Lakukan pemotongan Railing Stainles steel + aksesoris di workshop dengan ukuran sesuai
gambar.
 Fabrikasi Railing Stainles steel + aksesoris dilakukan di workshop dengan mengunakan Las
listrik.
 Setelah Railing Stainles steel + aksesoris selesai dikerjakan di workshop, selanjutnya Railing
Stainles steel + aksesoris tersebut dibawa ke lokasi pemasangannya.
 Beberapa pekerja mengakut atau melansir Railing Stainles steel + aksesorisyang telah siap
difabrikasi ke lantai dua untuk dilakukan pemasangannya.
 Selanjutnya dilakukan pemasangan Railing Stainles steel + aksesoris pada Pelat stainles steel
t.8 mm dengan jarak sesuai gambar dengan cara dilas.

 Pelat stainles steel t.8 mm jarak 50 cm


 Selanjutnya pasang pelat stainles steel t.8mm dengan jarak 50 cm dengan penempatannya
pada lantai dua atau sesuai dengan gambar.
 Pasangan pelat stainles steel t.8mm dengan jarak 50 cm terhadap pipa Railing Stainles steel
Ø 50 mm dengan cara dilas .
 Selanjutnya pelat stainles steel t.8mm disatukan / dilambungan dengan pelat stainles steel
t.10 mm ( Basepelate ) dengan cara dilas.

 Pelat stainles steel t.10 mm


 Selanjutnya pasang Pelat stainles steel t.10 mm ( Base pelate ) pada railling beton tangga
pada lantai dua dengan cara dimengunakan baut fisher dengan Ø10 mm dengan penempatan
sesuai gambar.
 Pelat stainles steel t.10 mm ( Basepelate ) dilobangi untuk penembatan baut fisher ukuran Ø
10 mm.
 Pelat stainles steel t.10 mm disambungkan pada railling stainlees steel dengan cara dilas dan
digerinda rapi.
 Baut diameter 10 mm
 Marking raiiling dinding bata pada lantai dua untuk pemasangan baut fiser / dynabolt dia.10
mm dengan posisi penempatan sesuai dengan gambar.
 Dengan mengunakan Mesin Bor, tanam baut fiser / dynabolt dia.10 mm dengan jumlah dan
diameter sesuai gambar.
 Pasang pelat stainles steel t.10mm dan baut fiser / dynabolt dia.10 mmpada lantai dua
selanjutnyalakukan penguncian dengan mengunakan mor
 Cek Kekuatan baut fiser / dynabolt dia.10 mm yang tertanam pada raiiling dinding bata pada
lantai dua.
 Setelah pemasangan Hand Railing Stainles steel pada lantai dua selesai dikerjakan,
selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 PEKERJAAN PLUMBING

 LANTAI SATU.

 Gate Valve

 Diameter 32 mm
Untuk Pemasangan gate valve diameter 32 mm pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Pemasangan gate valve diameter 32 mm material digunakan adalah merek yang sesuai
dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar.
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan gate valve diameter 32 mm , terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Datangkan gate valve diameter 32 mm dan Diameter 32 mm ke lokasi pemasangannya untuk
dilakukan pemasangannya dengan posisi sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
 Cek lokasi penempatan gate valve diameter 32 mm sesuai dengan gambar .
 Siapkan gate valve diameter 32 mm , kemudian pasang pada jaringan instalasi pemipaan .
 Selanjutnya lakukan test tekan gate valve diameter 32 mm pada jaringan instalasi tersebut
terhadap kebocoranya.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan gate valve diameter 32 mm,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pemipaan Polypropylene PN.10

 Diameter 32 mm

 Diameter 25 mm

 Diameter 20 mm

Untuk Pemasangan polypropylene PN.10 polypropylene PN.10 diameter 32 mm – 25 mm –


20 mm pada lantai I (satu) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai
tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan,
juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang
terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan
standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Jaringan Instalasi pemipaan polypropylene PN.10 material digunakan untuk
jaringan instalasi air bersih ( dingin ) dengan ukuran diameter tersebut diatas yang akan
digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan
akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan
rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pipa PPR adalah kependekan PolyPropylene Random / Pipa PPR adalah pipa steril dari
bahan plastik Polypropilene yang tahan panas dan anti bocor. Sistem penyambungan Pipa dan
Fitting bersenyawa dalam hitungan detik dan sangat kuat. Dan harus dilakukan dengan tenaga
yang ahli dibidangnya sehingga mendapatkan haril pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi
teknis.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan polypropylene PN.10 dengan berbagai type
diameter sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai
dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa polypropylene (PPR) PN.10 lokasi pemasangannya sesuai
dengan gambar.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PPR PN.10 dan ditempatkan pada posisi
pemasangannya.
 Untuk Instalasi air bersih indor maupun out door mengunakan pipa polypropylene ( PPR )
PN.10 sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Marking jalur pipa sesuai gambar yang telah disetujui.
 Potong type dan jenis diameter pipa PPR sesuai ukuran kebutuhan dalam gambar Intalasi air
bersih
 Sistem sambungan yang digunakan oleh pipa PPR dengan sistem penyambungan heat fusion
dengan menggunakan alat pemanas ( sesuai dengan Spek Teknis Pipa – PPR ). Dengan sistem
sambungan ini hasil penyambungan bersenyawa sehingga terjamin kekuatannya ( sama dengan
kekuatan pipa ), anti kebocoran .
 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dengan sistem penyambungan sistem penyambungan heat fusion dengan
menggunakan alat pemanas
 Setelah pemasangan Jaringan pipa PPR selesai, maka bersama direksi teknis lakukan pengujian
Presure Test hidrostatik terhadap jaringan pipa PPR tersebut.
 Setelah pemasangan instalasi air dengan pemipaan polypropylene ( PPR ) PN.10 selesai
dikerjakan, selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 LANTAI DUA.

 Gate Valve

 Diameter 40 mm
Untuk Pemasangan gate valve diameter 40 mm pada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Pemasangan gate valve diameter 40 mm dan Diameter pada lantai dua material digunakan
adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami
sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan
posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Adapun Urutan Pekerjaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan gate valve diameter 40 mm, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Datangkan gate valve diameter 40 mm dan selanjut diangkut ke lantai dua untuk dilakukan
pemasangannya dengan posisi sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
 Cek lokasi penempatan gate valve diameter 40 mm pada lantai dua sesuai dengan gambar .
 Siapkan gate valve diameter 40 mm , kemudian pasang pada jaringan instalasi pemipaan
pada lantai dua dengan posisi penempatan sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
 Selanjutnya lakukan test tekan gate valve diameter 40 mm pada jaringan instalasi pada lantai
dua tersebut terhadap kebocoranya.
 Bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan gate valve diameter 40 mm
dan pada lantai dua , untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume
manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Pemipaan Polypropylene PN.10

 Diameter 40 mm

 Diameter 32 mm

 Diameter 25 mm

 Diameter 20 mm

Untuk Pemasangan polypropylene PN.10 polypropylene PN.10 diameter 40 mm - 32 mm –


25 mm – 20 mm pada lantai II (dua) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Jaringan Instalasi pemipaan polypropylene PN.10 pada lantai dua digunakan
untuk jaringan instalasi air bersih ( dingin ) dengan ukuran diameter tersebut diatas material yang
akan digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris.
pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan
harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pipa PPR adalah kependekan PolyPropylene Random / Pipa PPR adalah pipa steril dari
bahan plastik Polypropilene yang tahan panas dan anti bocor. Sistem penyambungan Pipa dan
Fitting bersenyawa dalam hitungan detik dan sangat kuat. Dan harus dilakukan dengan tenaga
yang ahli dibidangnya sehingga mendapatkan haril pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi
teknis.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan polypropylene PN.10 dengan berbagai type
diameter pada lantai dua sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel
material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa polypropylene (PPR) PN.10 ke lokasi pemasangannya pada
lantai dua sesuai dengan gambar ke lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PPR PN.10 dan ditempatkan pada posisi
pemasangannya.
 Untuk Instalasi air bersih indor maupun out door mengunakan pipa polypropylene ( PPR )
PN.10 sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Marking jalur pipa pada lantai dua sesuai gambar yang telah disetujui.
 Potong type dan jenis diameter pipa PPR sesuai ukuran kebutuhan dalam gambar Intalasi air
bersih
 Sistem sambungan yang digunakan oleh pipa PPR dengan sistem penyambungan heat fusion
dengan menggunakan alat pemanas ( sesuai dengan Spek Teknis Pipa –PPR ). Dengan sistem
sambungan ini hasil penyambungan bersenyawa sehingga terjamin kekuatannya ( sama dengan
kekuatan pipa ), anti kebocoran .
 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dengan sistem penyambungan sistem penyambungan heat fusion dengan
menggunakan alat pemanas
 Setelah pemasangan Jaringan pipa PPR selesaipada lantai dua, maka bersama direksi teknis
lakukan pengujian Presure Test hidrostatik terhadap jaringan pipa PPR tersebut.
 Setelah pemasangan instalasi air dengan pemipaan polypropylene ( PPR ) PN.10 selesai
dikerjakan pada lantai dua, selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan
pemasangan nya untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Air Panas.
Untuk Pemasangan air panas polypropylene PN.20 diameter 20 mm, Electric Water Heater
( EWH ) Kap. 30 ltr, -Gate Valve dia.20 mm, dan Instalasi daya Listrik pada lantai II (dua) ini
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan
pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Jaringan Instalasi air panas pada lantai dua ini mengunakan pemipaan
polypropylene ( PPR ) PN.20 dengan ukuran diameter sesuai gambar, material digunakan adalah
merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan pipa instalasi air
panas akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik
dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Apaun peralatan dan material yangyang dibutuhkan untukpemasangan air panaspada lantai
dua antara lain :
 Electric Water Heater ( EWH ) Kap. 30 ltr
 Gate Valve dia.20 mm
 Pipa PPR PN.20
 Instalasi daya Listrik

Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan air panas pada lantai dua sesuai gambar, terlebih dahulu
kami menberikan contoh sampel material yang akan digunakan sesuai dengan spesifikasi
teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Bobok dinding bata untuk penempatan jaringan instalasipada lantai dua, selanjutnya
membenamkan pipa PPR.PN.10 sesuai gambar.
 Tutup kembali atau rapikan kembali bekas bobokan dinding pada lantai dua setelah jaringan
instalasi pipa PPR PN.10 selesai dikerjakan agar supaya terlihat rapi dan bersih.
 sebelum melakukan pemasangan instalasi air panaspada lantai dua, pastikan terlebih dahulu
titik atau posisi keran air panas ( sesuai dengan gambar ), sehingga dapat mengetahui
pengunaan material pipa PPR PN.20 dan juga dibutuhkan serta berapa banyak jumlah
sambungan pipa yang diperlukan dalam memasang instalasi pipa air panas tersebut.
 Selanjutnya dilakukan pasangan instalasi pipa untuk instalasi air panas ( sesuai dengan
speksifikasi teknis )pada lantai dua, dimana jenis pipa yang dipakai polypropylene ( PPR )
PN.20 ( khusus buat intalasi air panas ) dengan diameter pipa 20 mm dengan posisi sesuai
gambar.
 Selanjutnya setelah instalasi siap dikerjakan, maka dilanjutkan dengan memasang alat
pemanas dengan mengunakan type Electric Water Heater ( EWH ) Kap. 30 ltrp ada lantai
duasesuai dengan spesifikasi teknis.
 Sambungkan Pipa instalasi polypropylene ( PPR ) PN.20 pada Electric Water Heater
(EWH) Kap. 30 ltrsesuai dengan spesifikasi teknis dan pada sambungannya dapat dipakai
gate valve.
 Selanjutnya memasang Gate valve pada instalasi pipa pada lantai dua beserta sambungan
pipa yang tersambung dengan input air bersih dan output air panas. Fungsi Gate valve
pengatur aliran air ini berfungsi ketika water heater macet, sehingga tidak perlu mematikan
aliran air dari sumber utamanya.
 Selanjutnya dipasang / buat instalasi daya istrik ( stop kontak ) pada lantai dua untuk power
supply dari mesin pemanas Electric Water Heater ( EWH ) Kap. 30 ltr.
 Penempatan instalasi daya istrik ( stop kontak ) pada lantai dua untuk power supply sesuai
gambar atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi teknis.
 Selanjutnya hidupkan Electric Water Heater ( EWH ) dengan cara menyambungan kabel
power supply alat EWH ke stop kontak.
 Cek pasangan intalasi air panas dan aksesorisnya pada lantai dua dan sekaligus dilakukan tes
comisioning terhadap pemasangan air panas tersebut.
 Setelah pemasangan air panas dan aksesorisnya pada lantai dua selesai dikerjakan,
selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangannya untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 LANTAI DAK ATAP
 Tangki Air Bersih
Adapun material dan peralatan acksesoris nya antara lain :
 Roof tank kapasitas 6m3 lengkap dudukan
 Floating Valve diameter 50mm
 Water Level Control ( WLC ) + Pengabelan.
 Header dia.100 mm
 Gate valve dia.65 mm
 Gate valve dia.50mm

Untuk Pemasangan Tangki Air Bersih + Aksesorisnya ( Roof tank kapasitas 6m3+ Floating
Valve diameter 50mm + Water Level Control ( WLC ) + Pengabelan.+ Header dia.100 mm+
Gate valve dia.65 mm dan +Gate valve dia.50mm ) pada lantai Dak ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Roof tank kapasitas 6 m3 lengkap dengan dudukan
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan roof tank pada lantai dak sesuai gambar, terlebih dahulu
kami menberikan contoh sampel material yang akan digunakan sesuai dengan spesifikasi
teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis
 Datangkan tangki air ke lokasi kerja dengan kapasitas sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Dibantu dengan pekerja mengankat atau menaikan tangki fiber ke lokasi penempatannya
(Dak beton ) dengan mengunakan tali dan katrol.
 Letak atau tempatkan tangki air sesuai gambar atau sesuai petunjuk dari direksi teknis .
 Setelah roof tank diletakan pada posisi sesuai gambar, Selanjutnya pasangan jaringan air
bersih dengan pemipian PPR PN.10 dsambungkan ke pipa outlet roof tank kapasitas 6m3.

 Floating Valve dia.50 mm


Selanjut setelah pipa PPR tersambung ke roof tank, maka pasang floating valve diameter
50mm yang berpungsi sebagai stop kran automatis.
Pasang Sealtape pada drat floating valve untuk menghindari kebocoran dan kunci kuat
dengan mengunakan kunci pipa atau kunci ingris.

 Water Level cntrol ( WLC ) + Pengkabelan


WLC atau Water level control adalah sebuah alat yang digunakan sebagai pengidentifikasi
dari level air di dalam roof tank.
Fungsi utama dari WLC adalah untuk mengontrol kinerja pompa baik itu pompa transfer,
pompa sumpit maupun pompa booster.
Pemasangan WLC atau Water level control adalah aksesoris dari paemasangan roof tank
pada posisi pada lantai dak sesuai gambar, material digunakan adalah merek yang sesuai dengan
spek teknis, lengkap dengan aksesoris. Serta pemasangannya akan kami sesuaikan dengan
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar.

 Header diameter 100 mm


 Gate Valve diameter 65 mm
 Gate Valve diameter 50 mm

Pemasangan Header dia. 100 mm, gate Valve dia.65 mm dan Gate Valve dia.50 mm
dipasang sebagai aksesoris roof tank dan posisi penempatannya pada lantai dak sesuai gambar,
material digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris.
Serta pemasangannya akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur.
Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
 Pompa Tekan
Untuk Pemasangan Pompa Tekan + Aksesorisnya (Packinge Booster Pump + Lengkap
diapragma kapasitas 2 x150 Lpm / head : 20 m+ Flexible Joint dia.65 mm+Gate Valve dia. 65
mm+Check Valve dia.65 mm Check Valve dia.65 mm dan Instalasi Listrik Pompa) pada lantai
Dak ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan pompa tekan dipasang pada posisi penempatannya sesuai gambar, material
digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. serta
pemasangannya akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan
harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Adapun material yang dipasang antar lain :
 Packinge Booster Pump + Lengkap diapragma kapasitas 2 x150 Lpm / head : 20 m
 Flexible Joint dia.65 mm.
 Gate Valve dia. 65 mm
 Check Valve dia.65 mm
 Instalasi Listrik Pompa.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pompa tekan dan aksesorisnya posisi penempatannya
sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material yang akan
digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis
 Datangkan pompa tekan dan aksesorisnya ke lokasi kerja dengan kapasitas sesuai dengan
spesifikasi teknis.
 Marking lokasi penempatan pompa tekan pada posisi sesuai gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi teknis.
 Buat pondasi untuk keduduakan pompa agar pompa dapat awet dan tahan lama yang terbuat
dari beton.
 Selanjutnya pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu, selanjutnya cek
sambungan pipa support.
 Selanjutnya pasang pompa dan valve-valvenya dan aksesoris-nya sesuai dengan posisi dalam
gambar.
 Selanjutnya setelah pompa dan istalasi, maka sambung kan instalasi daya listrik ke unit
pompa.
 Lakukan running test pompa yang bertujuan untuk menghindari adanya kesalahan dalam
instalasi dan kebocoran pada pipa serta membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
 Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan baik.
 Setelah pemasangan pompa tekan bererta aksesorisnya pada lantai dua selesai
dikerjakan,selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangannya
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Pemipaan Polypropylene PN.10
 Pipa pengisi Roof Tank PPR dia.50mm.
Untuk Pemasangan Pemipaan Polypropylene PN.10 (Pipa pengisi Roof Tank PPR dia.50mm
dan pipa Distribusi dilantai atap PPR dia.50mm ) pada lantai Dak ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama
Pemasangan Jaringan Instalasi pemipaan polypropylene PN.10 digunakan untuk mengisi roof
tank dengan ukuran diameter tersebut diatas yang akan digunakan adalah merek yang sesuai
dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar.
Pipa PPR adalah kependekan PolyPropylene Random / Pipa PPR adalah pipa steril dari
bahan plastik Polypropilene yang tahan panas dan anti bocor. Sistem penyambungan Pipa dan
Fitting bersenyawa dalam hitungan detik dan sangat kuat. Dan harus dilakukan dengan tenaga
yang ahli dibidangnya sehingga mendapatkan haril pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi
teknis.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan polypropylene PN.10 mengisi roof tank sesuai
gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi
teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa polypropylene (PPR) PN.10 ke lokasi pemasangannya pada
lantai dua sesuai dengan gambar ke lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PPR PN.10 dan ditempatkan pada posisi
pemasangannya.
 Pemasangan instalasi pipa PPR.PN.10 dilakukan dari ruang pompa ( reservoir ) secara
vertikal maupun horizontal melalui ruang shaft menuju roof tank sesuai dengan gambar
spesifikasi teknis.
 Marking jalur pipa dari ruang pompa / reservoir pada lantai dasar menuju roof tank sesuai
gambar yang telah disetujui.
 Potong pipa PPR sesuai ukuran kebutuhan dalam gambar Intalasi air bersih.
 Sistem sambungan yang digunakan oleh pipa PPR dengan sistem penyambungan heat fusion
dengan menggunakan alat pemanas ( sesuai dengan Spek Teknis Pipa – PPR ). Dengan sistem
sambungan ini hasil penyambungan bersenyawa sehingga terjamin kekuatannya ( sama dengan
kekuatan pipa ), anti kebocoran .
 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dengan sistem penyambungan sistem penyambungan heat fusion dengan
menggunakan alat pemanas
 Pasang klem pada dinding ruang shaft untuk perkuatan pipa PPR PN.10 berdiri secara
vertikal.
 Setelah pemasangan Jaringan pipa PPR untuk mengisi roof tank selesai, maka selanjutnya
bersama direksi teknis lakukan pengujian Presure Test hidrostatik terhadap jaringan pipa PPR
tersebut.
 Setelah pemasangan instalasi air dengan pemipaan polypropylene ( PPR ) PN.10 selesai
dikerjakan sebagai pengisi roof tank pada lantai dak, selanjutnya bersama dengan direksi
teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Pipa Distribusi dilantai atap PPR dia.50mm.
Pemasangan pipa Distribusi pemipaan polypropylene PN.10 pada lantai atap digunakan
adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami
sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan
posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pipa PPR adalah kependekan PolyPropylene Random / Pipa PPR adalah pipa steril dari
bahan plastik Polypropilene yang tahan panas dan anti bocor. Sistem penyambungan Pipa dan
Fitting bersenyawa dalam hitungan detik dan sangat kuat. Dan harus dilakukan dengan tenaga
yang ahli dibidangnya sehingga mendapatkan haril pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi
teknis.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan Pemasangan instalasi distribusi dilantai atap dengan pemipaan
polypropylene PN.10, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai
dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa polypropylene (PPR) PN.10 ke lokasi pemasangannya pada
lantai atap sesuai dengan gambar ke lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PPR PN.10 kelantai atap dan
ditempatkan pada posisi pemasangannya.
 Pengakutan atau melansir dilakukan secara manual dengan mengunakan katrol serta tali.
 Pemasangan instalasi pipa PPR.PN.10 dilakukan dari roof tank dan didistribusikan ke bawah
melalui pompa booster sesuai dengan gambar spesifikasi teknis.
 Marking jalur pipa Distribusi dari roof tank dan pompa booster dari lantai atap melalui ruang
shaft selanjut nya dialirkan ke KM/WC lantai satu dan duasesuai gambar yang telah disetujui.
 Potong pipa PPR sesuai ukuran kebutuhan dalam gambar Intalasi air bersih.
 Sistem sambungan yang digunakan oleh pipa PPR dengan sistem penyambungan heat fusion
dengan menggunakan alat pemanas ( sesuai dengan Spek Teknis Pipa –PPR ). Dengan sistem
sambungan ini hasil penyambungan bersenyawa sehingga terjamin kekuatannya ( sama dengan
kekuatan pipa ), anti kebocoran .
 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dengan sistem penyambungan sistem penyambungan heat fusion dengan
menggunakan alat pemanas
 Setelah pemasangan Jaringan pipa PPR untuk mengisi roof tank selesai, maka selanjutnya
bersama direksi teknis lakukan pengujian Presure Test hidrostatik terhadap jaringan pipa PPR
tersebut.
 Setelah pemasangan Distribusi instalasi air dengan pemipaan polypropylene ( PPR ) PN.10
dilantai atap selesai dikerjakan, selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek
pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 SHAFT.
 Pemipaan Polypropylene PN.10.
Untuk Pemasangan Pemipaan ruang Shaft ( Polypropylene PN.10ini diameter 50 mm dan
AAV ) harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Jaringan Instalasi pemipaan polypropylene PN.10 yang akan digunakan adalah
merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami
sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan
posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pipa PPR adalah kependekan PolyPropylene Random / Pipa PPR adalah pipa steril dari
bahan plastik Polypropilene yang tahan panas dan anti bocor. Sistem penyambungan Pipa dan
Fitting bersenyawa dalam hitungan detik dan sangat kuat. Dan harus dilakukan dengan tenaga
yang ahli dibidangnya sehingga mendapatkan haril pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi
teknis.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan polypropylene PN.10 pada ruang shaft sesuai
gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi
teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa polypropylene (PPR) PN.10 ke lokasi pemasangannya pada
ruang shaft sesuai dengan gambar ke lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PPR PN.10 dan ditempatkan pada posisi
pemasangannya.
 Pemasangan instalasi pipa PPR.PN.10 dilakukan dari ruang shaft secara vertikal maupun
sesuai dengan gambar spesifikasi teknis.
 Marking jalur pipa ruang shaft sesuai gambar yang telah disetujui.
 Potong pipa PPR sesuai ukuran kebutuhan dalam gambar Intalasi air bersih.
 Sistem sambungan yang digunakan oleh pipa PPR dengan sistem penyambungan heat fusion
dengan menggunakan alat pemanas ( sesuai dengan Spek Teknis Pipa –PPR ). Dengan sistem
sambungan ini hasil penyambungan bersenyawa sehingga terjamin kekuatannya ( sama dengan
kekuatan pipa ), anti kebocoran .
 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dengan sistem penyambungan sistem penyambungan heat fusion dengan
menggunakan alat pemanas
 Pasang klem pada dinding ruang shaft untuk perkuatan pipa PPR PN.10 berdiri secara
vertikal.
 Setelah pemasangan Jaringan pipa PPR ruang shaft selesai, maka selanjutnya bersama direksi
teknis lakukan pengujian Presure Test hidrostatik terhadap jaringan pipa PPR tersebut.
 Setelah pemasangan instalasi air dengan pemipaan polypropylene ( PPR ) PN.10 selesai
dikerjakan pada ruang shaft, selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan
pemasangan nya untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 AAV.
Pemasangan Automatic Air Valve posisinya dipasang pada jalur instalasi pipa vertikal
ditempatkan diruang shaft, , bahan material yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan
spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari
produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai
dengan gambar.
Pemasangan air vent valve ( AAV ) dilakukan dengan cara pengelasan, dan sistem drat yang
dipasang di semua titik tinggi dari perpipaan air sistem sprinkler,maupun hydrant termasuk jalur
cabang dan jalur utama posisi penempatannya sesuai dengan gambar
Air vent valve ( AAV ) Posisi penempatanya dilakukan pada tempat yang mudah untuk
perawatan atau maintenance.
 PEKERJAAN AIR KOTOR.
 LANTAI SATU
 Pemipaan air Kotor Padat PVC kelas 10 Kg/cm2
 PVC diameter 150 mm
 PVC diameter 100 mm
 PVC diameter 65 mm
 FCO diameter 150 mm
 FCO diameter 100 mm
 FCO diameter 65 mm
Untuk Pemasangan Pemipaan air Kotor Padat PVC kelas 10 Kg/cm2 ( Pemipaan PVC
dia.150 mm, PVC.dia 100 mm, PVC.dia 65 mm ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :

Pemipaan PVC dia.150 mm, PVC.dia 100 mm, PVC.dia 65 mm


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan air kotor padat PVC 10 kg/cm2 dengan posisi
penempatan sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material ( PVC
dia.150 mm, PVC.dia 100 mm, PVC.dia 65 mm ) sesuai dengan spesifikasi teknis untuk
mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa PVC 10 kg/cm2 ( PVC dia.150 mm, PVC.dia 100 mm,
PVC.dia 65 mm ) ke lokasi pemasangannya pada sesuai dengan gambar ke lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PVC 10 kg/cm2 dan ditempatkan pada
posisi pemasangannya.

 Pipa air kotor meggunakan pipa PVC 10 kg/cm2 ( PVC dia.150 mm, PVC.dia 100 mm,
PVC.dia 65 mm ) , penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak
mudah bocor.

 Marking jalur pemasangan pipa air kotor padat PVC 10 kg/cm2 dengan posisi penempatan
sesuai gambar.

 Lakukan Pengalian ( under ground ) untuk jalur pipa sesuai gambar dan dibuat
kemiringannya sehingga air kotor / padat dapat mengalir dengan lancar.

 Untuk pipa ( PVC dia.150 mm, PVC.dia 100 mm, PVC.dia 65 mm ) yang melintasi lantai
terutama lantai dasar, maka kedalaman galian pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak
mudah pecah.

 Pasang pipa PVC 10 kg/cm2 (diameter sesuai gambar kerja) beserta fitting dan aksesoris
lainnya sesuai gambar dan spesifikasi teknis.

 Setelah jaringan PVC 10 kg/cm2 terpasang dalam galian, selanjutnya timbun kembali dengan
mengunakan pasir urug/ tanah urug dan rapikan.

 Cek pasangan kemiringan pipa PVC 10 kg/cm2 .

 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat

 Pemasangan sambungan antar pipa harus betul-betul rapat.


 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dan soket dengan sistem penyambungan sistem lem pipa.

 Vent out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotor terdapat banyak percabangan
dengan saluran pembuangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan udara pada pipa
pada saat closet diberi banyak air.
 Setelah pemasangan pemipaan air kotor padat PVC 10 kg/cm2 selesai dikerjakan, selanjutnya
bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S

FCO dia.150 mm, FCO.dia 100 mm, FCO.dia 65 mm


Untuk Pemasangan Pemasangan Flour Clean Out ( FCO) dengan berbagai ukuran antara
lain : FCO dia.150 mm, FCO.dia 100 mm, FCO.dia 65 mm ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat
dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan
standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama

Pemasangan FCO dia.150 mm, FCO.dia 100 mm, FCO.dia 65 mmdipasang pada Jaringan
Instalasi pemipaan air kotor padat PVC kelas. 10Kg/cm2 yang berpungsi sebagai lubang
kontrol apabila terjadi pennyumbatan pada jalur instalasi yang posisinya sejajar dengan
lantai granite sesuai dengan spek teknis, Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi
penempatannya sesuai dengan diagram gambar.

 Pemipaan air Kotor cair PVC kelas 10 Kg/cm2


 PVC diameter 100 mm
 PVC diameter 80 mm
 PVC diameter 65 mm
 PVC diameter 50 mm
 FCO diameter 100 mm
 FCO diameter 80 mm
 FCO diameter 65 mm
 FCO diameter 50 mm

Untuk Pemasangan Pemipaan air Kotor Cair PVC kelas 10 Kg/cm2 ( Pemipaan PVC
dia.100 mm, PVC.dia 80 mm, PVC.dia 65 mm dan 50 mm) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat
dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan
standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama

Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan air kotor cair PVC 10 kg/cm2 dengan posisi
penempatan sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material ( PVC
dia.100 mm, PVC.dia 80 mm, PVC.dia 65 mm dan PVC. Dia. 50 mm) sesuai dengan
spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa PVC 10 kg/cm2 material ( PVC dia.100 mm, PVC.dia 80
mm, PVC.dia 65 mm dan PVC. Dia. 50 mm) ke lokasi pemasangannya pada sesuai dengan
gambar ke lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PVC 10 kg/cm2 dan ditempatkan pada
posisi pemasangannya.

 Pipa air kotor cair meggunakan pipa PVC 10 kg/cm2 material ( PVC dia.100 mm, PVC.dia
80 mm, PVC.dia 65 mm dan PVC. Dia. 50 mm), penyambungan pipa menggunakan lem
PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
 Marking jalur pemasangan pipa air kotor cair PVC 10 kg/cm2 dengan posisi penempatan
sesuai gambar.

 Lakukan Pengalian ( under ground ) untuk jalur pipa sesuai gambar dan dibuat
kemiringannya sehingga air kotor / padat dapat mengalir dengan lancar.

 Untuk pipa material ( PVC dia.100 mm, PVC.dia 80 mm, PVC.dia 65 mm dan PVC. Dia. 50
mm) yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman galian pipa harus cukup,
minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.

 Pasang pipa PVC 10 kg/cm2 (diameter sesuai gambar kerja) beserta fitting dan aksesoris
lainnya sesuai gambar dan spesifikasi teknis.

 Setelah jaringan PVC 10 kg/cm2 terpasang dalam galian, selanjutnya timbun kembali dengan
mengunakan pasir urug/ tanah urug dan rapikan.

 Cek pasangan kemiringan pipa PVC 10 kg/cm2 .

 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat

 Pemasangan sambungan antar pipa harus betul-betul rapat.


 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dan soket dengan sistem penyambungan sistem lem pipa.

 Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester +
aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban
air.

 Vent out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotor terdapat banyak percabangan
dengan saluran pembuangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan udara pada pipa
pada saat closet diberi banyak air.
 Setelah pemasangan pemipaan air kotor cair PVC 10 kg/cm2 selesai dikerjakan, selanjutnya
bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
FCO dia.100 mm, FCO.dia 80 mm, FCO.dia 65 mm dan dia 50 mm
Untuk Pemasangan Pemasangan Flour Clean Out ( FCO) dengan berbagai ukuran antara
lain : FCO dia.100 mm, FCO.dia 80 mm, FCO.dia 65 mm dan 50 mm ) ini harus dilakukan
sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan
dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan
sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah
disetujui bersama
Pemasangan FCO dia.100 mm, FCO.dia 80 mm, FCO.dia 65 mm dan 50 mm ) dipasang
pada Jaringan Instalasi pemipaan air kotor Cair PVC kelas. 10 Kg/cm2 yang berpungsi sebagai
lubang kontrol apabila terjadi pennyumbatan pada jalur instalasi yang posisinya sejajar dengan
lantai granite sesuai dengan spek teknis, Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi
penempatannya sesuai dengan diagram gambar.

 Pemipaan Vent PVC kelas 10 Kg/cm2


Untuk Pemasangan Pemipaan Vent PVC kelas 10 Kg/cm2 ( Pemipaan PVC dia.50 mm,
PVC.dia 32 mm) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan instalasi pemipaan vent PVC.Ø 50 mm dan PVC.Ø 32 mmpada Jaringan
Instalasi pemipaan air kotor cair PVC kelas. 10Kg/cm2 yang akan digunakan adalah merek yang
sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar
Adapun bahan yang digunakan antara lain :
 PVC diameter 50 mm
 PVC diameter 32 mm
Pipa vent merupakan pipa instalasi untuk mengeluarkan udara yang terjebak di dalam
instalasi pipa air buangan dipasang bersamaan dengan pemasangan instalasi jaringan air kotor.
Tujuan pemasangan pipa vent adalah :
 Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan, sehingga dapat dipertahankan
mempunyai kedalaman 50 - 100 mm.

 Menjaga aliran air yang lancar di dalam pipa pembuangan.

 Memungkinkan adanya sirkulasi udara di dalam semua jaringan pipa pembuangan .


 LANTAI DUA
 Pemipaan air Kotor Padat PVC kelas 10 Kg/cm2
 PVC diameter 150 mm
 PVC diameter 100 mm
 FCO diameter 100 mm

Untuk Pemasangan Pemipaan air Kotor Padat PVC kelas 10 Kg/cm2 pada lantai II ( dua )
( Pemipaan PVC dia.150 mm, PVC.dia 100 mm) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :

PVC dia.150 mm dan, PVC.dia 100 mm.


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan air kotor padat PVC 10 kg/cm2 dengan posisi
penempatan pada lantai dua atau sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material ( PVC dia.100 mm dan PVC.dia 50 mm,) sesuai dengan spesifikasi teknis
untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa PVC 10 kg/cm2 ( PVC dia.100 mm dan PVC.dia 50 mm) ke
lokasi pemasangannya pada sesuai dengan gambar ke lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PVC 10 kg/cm2 dan ditempatkan pada
posisi pemasangannya pada lantai dua.
 Pasang stager atau scaffolding sebagai alat bantu untuk pekerja atau tukang berdiri dalam
melakukan pesangan instalasi pemipaan lantai dua.
 Pipa air kotor meggunakan pipa PVC 10 kg/cm2 ( PVC dia.100 mm dan PVC.dia 50 mm),
penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.

 Marking jalur pemasangan pipa air kotor padat PVC 10 kg/cm2 dengan posisi penempatan
horizontal maupun vertikal sesuai gambar pada lantai dua.

 Untuk jalur pipa memasangan vertikal , instalasi pemasangannya melalui lubang shaft yang
telah disediakan dan di perkuat dengan memasang klaim pipa.

 Pasang pipa PVC 10 kg/cm2 (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
aksesoris lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.

 Pasangan clean out dan aksesoris lainnya.

 Selanjutnya jaringan Pipa PVC 10 kg/cm2 yang horizontal pada pemasangan lantai dua
digantung pada pelat lantai beton menggunakan besi siku dan pipa diikat pada besi siku
supaya tidak bergerak saat menerima beban air.

 Cek pasangan kemiringan pipa PVC 10 kg/cm2.

 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat

 Pemasangan sambungan antar pipa harus betul-betul rapat.


 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dan soket dengan sistem penyambungan sistem lem pipa.

 Vent out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotor terdapat banyak percabangan
dengan saluran pembuangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan udara pada pipa
pada saat closet diberi banyak air.
 Setelah pemasangan pemipaan air kotor padat PVC 10 kg/cm2 selesai dikerjakan pada lantai
dua , selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
FCO dia.100 mm
Untuk Pemasangan Pemasangan Flour Clean Out ( FCO) dengan berbagai ukuran antara
lain : FCO dia.100 mm, ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai
tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan,
juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang
terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan
standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan FCO dia.100 mm, dipasang pada Jaringan Instalasi pemipaan air kotor padat
PVC kelas. 10Kg/cm2 yang berpungsi sebagai lubang kontrol apabila terjadi pennyumbatan pada
jalur instalasi pada lantai II ( dua ) dan diberi tutup yang posisinya berada diatas plafon sesuai
dengan spek teknis, Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan
diagram gambar.

 Pemipaan air Kotor cair PVC kelas 10 Kg/cm2


 PVC diameter 80 mm
 PVC diameter 65 mm
 PVC diameter 50 mm
 FCO diameter 80 mm
 FCO diameter 65 mm

Untuk Pemasangan Pemipaan air Kotor Cair PVC kelas 10 Kg/cm2 pada lantai II ( dua )
( Pemipaan PVC dia.80 mm, PVC.dia 650 mm dan 50 mm ) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan air kotor cair PVC 10 kg/cm2 dengan posisi
penempatan pada lantai dua sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel
material ( PVC.dia 80 mm, PVC.dia 65 mm dan PVC. Dia. 50 mm) sesuai dengan spesifikasi
teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa PVC 10 kg/cm2 material ( PVC.dia 80 mm, PVC.dia 65 mm
dan PVC. Dia. 50 mm) ke lokasi pemasangannya pada lantai dua sesuai dengan gambar ke
lokasi kerja.
 Selanjut beberapa pekerja mengangkut material pipa PVC 10 kg/cm2 dan ditempatkan pada
posisi pemasangannya.
 Pasang stager atau scaffolding sebagai alat bantu untuk pekerja atau tukang berdiri dalam
melakukan pesangan instalasi pemipaan lantai dua.

 Pipa air kotor cair meggunakan pipa PVC 10 kg/cm2 material ( PVC.dia 80 mm, PVC.dia 65
mm dan PVC. Dia. 50 mm), penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga
tidak mudah bocor.

 Marking jalur pemasangan pipa air kotor cair PVC 10 kg/cm2 dengan posisi penempatan
pada lantai dua sesuai gambar.

 Untuk jalur pipa memasangan vertikal , instalasi pemasangannya melalui lubang shaft yang
telah disediakan dan di perkuat dengan memasang klaim pipa.

 Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester +
aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban
air.

 Pasang pipa PVC 10 kg/cm2 (diameter sesuai gambar kerja) beserta fitting dan aksesoris
lainnya sesuai gambar dan spesifikasi teknis.

 Selanjutnya jaringan Pipa PVC 10 kg/cm2 yang horizontal pada pemasangan lantai dua
digantung pada pelat lantai beton menggunakan besi siku dan pipa diikat pada besi siku
supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
 Cek pasangan kemiringan pipa PVC 10 kg/cm2 .

 Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat

 Pemasangan sambungan antar pipa harus betul-betul rapat.


 Tiap-tiap sambungan lurus dengan diameter yang berbeda, maka dilakukan pemasangan
Reduser dan soket dengan sistem penyambungan sistem lem pipa.

 Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding lantai dua , dikerjakan pada saat dinding belum
diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat
menerima beban air.

 Vent out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotor terdapat banyak percabangan
dengan saluran pembuangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan udara pada pipa
pada saat closet diberi banyak air.
 Setelah pemasangan pemipaan air kotor cair PVC 10 kg/cm2 selesai dikerjakan, selanjutnya
bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya untuk mendapat
persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran
nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
FCO.dia 80 mm, FCO.dia 65 mm
Untuk Pemasangan Pemasangan Flour Clean Out ( FCO) dengan berbagai ukuran antara
lain : FCO dia.80 0 mm dan 65 mm , ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan FCO dia.800 mm dan 65 mm , dipasang pada Jaringan Instalasi pemipaan
air kotor Cair PVC kelas. 10Kg/cm2 yang berpungsi sebagai lubang kontrol apabila terjadi
pennyumbatan pada jalur instalasi pada lantai II ( dua ) dan diberi tutup yang posisinya berada
diatas plafon sesuai dengan spek teknis, Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi
penempatannya sesuai dengan diagram gambar.
 Pemipaan Vent PVC kelas 10 Kg/cm2
Untuk Pemasangan Pemipaan Vent PVC kelas 10 Kg/cm2 ( Pemipaan PVC dia.50 mm,
PVC.dia 32 mm) pada lantai II ( dua ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan instalasi pemipaan vent PVC.Ø 50 mm dan PVC.Ø 32 mmdipasang pada
Jaringan Instalasi pemipaan air kotor cair PVC kelas. 10Kg/cm2 pada lantai dua digunakan
adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami
sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan
posisi penempatannya sesuai dengan gambar

Adapun bahan yang digunakan antara lain :


 PVC diameter 50 mm
 PVC diameter 32 mm
Pipa vent merupakan pipa instalasi untuk mengeluarkan udara yang terjebak di dalam
instalasi pipa air buangan dipasang bersamaan dengan pemasangan instalasi jaringan air kotor
pada lantai dua.
Tujuan pemasangan pipa vent adalah :
 Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan, sehingga dapat dipertahankan mempunyai
kedalaman 50 - 100 mm.

 Menjaga aliran air yang lancar di dalam pipa pembuangan.

 Memungkinkan adanya sirkulasi udara di dalam semua jaringan pipa pembuangan .


Ilustrasi Gambar
 Portable Grease Trap
Untuk Pemasangan Portable Grease Trap pada lantai II ( dua ) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Pemasangan Portable Grease Trap dipasang pada Pemipaan jaringan air kotor cair digunakan
adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami
sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan
posisi penempatannya sesuai dengan gambar dan petunjuk dari Direksi teknis.
 SHAFT
 Pemipaan air kotoran PVC kelas 10 Kg/cm2
-PVC diameter 100 mm
Untuk Pemasangan Pemipaan Pemipaan air kotoran PVC kelas 10 Kg/cm2 ( Pemipaan PVC
dia.100 mm ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan instalasi pemipaan PVC.Ø 100 mmkelas 10Kg/cm2dipasang pada Jaringan
Instalasi dalam ruang Shaft digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap
dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur.
Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pemasangan pipa PVC Ø 100 mm kelas 10 Kg/cm2 yang berasal dari pemipaan air kotor
padat, dan instalasi tersebut masuk keruang shaft, selanjutnya pipa PVC Ø 100 mm tersebut
dipasang vertikal dalam ruang shaft dan diklaim ke dinding ruang shaft sehingga pipa tersebut
tidak goyang akibat dilalui air atau benda padat lainnya.
Pipa – pipa di dalam shaft, harus diberi penguat, support dan access door untuk maintenance.

 Pemipaan air kotor PVC kelas 10 Kg/cm2


-PVC diameter 80 mm
Untuk Pemasangan Pemipaan Pemipaan air kotor PVC kelas 10 Kg/cm2 ( Pemipaan PVC
dia.80 mm ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan instalasi pemipaan PVC.Ø 80 mmkelas 10Kg/cm2dipasang pada Jaringan
Instalasi dalam ruang Shaft digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap
dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur.
Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pemasangan pipa PVC Ø 80 mm kelas 10 Kg/cm2 yang berasal dari pemipaan air kotor cair,
dan instalasi tersebut masuk keruang shaft, selanjutnya pipa PVC Ø 80 mm tersebut dipasang
vertikal dalam ruang shaft dan diklaim ke dinding ruang shaft sehingga pipa tersebut tidak
goyang akibat dilalui air atau benda padat lainnya.
Pipa – pipa di dalam shaft, harus diberi penguat, support dan access door untuk maintenance.
 Pemipaan air kotor Vent PVC kelas 10 Kg/cm2
-PVC diameter 50 mm
Untuk Pemasangan Pemipaan Pemipaan air kotor Vent PVC kelas 10 Kg/cm2 ( Pemipaan
PVC dia.50 mm ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan instalasi pemipaan vent PVC.Ø 50 mmkelas 10Kg/cm2 dipasang pada Jaringan
Instalasi dalam ruang Shaft yang berpungsi untuk mengeluarkan yang terjebak dalam instalasi air
buangan digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris.
pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan
harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar
Pipa – pipa di dalam shaft, harus diberi penguat, support dan access door untuk maintenance.
 Vent Out ( VO )
Untuk Pemasangan Vent Out ( VO) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Vent out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotor padat terdapat
banyak percabangan dengan saluran pembuangan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan
udara pada pipa pada saat closet diberi banyak air.
Vent out dipasang pada ruang shaft. Hal ini dilakukan dimana dalam pengecekan saluran
tersebut dapat dengan mudah dilihat dan mengurangi bau menyebar keluar.
 PEKERJAAN TALANG AIR HUJAN.

 Pipa PVC kelas 10Kg/cm2

 Pipa tegak PVC diameter 100 mm


Untuk Pemasangan Pemipaan Talang Air Hujan Pipa PVC kelas 10Kg/cm2 ( pipa tegak PVC
dia.100 mm ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam
menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan PVC 10 kg/cm2 Ø 100 mm dengan posisi
penempatan pada ruang shaft sesuai gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel
material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa PVC 10 kg/cm2 Ø 100 mm ke lokasi kerja.
 Pemasangan Pipa tegak PVC 10 kg/cm2 Ø 100 mm dipasang dalam ruang shaft dengan
posisi sesuai gambar.
 Dilantai dasar pipa talang tegak dalam ruang shaft harus diberi bantalan yang kuat
 Penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor
 Pipa tegak yang berada di dalam shaft, harus diberi penguat, support dan access door untuk
maintenance.
 Setelah pemasangan pipa tegak dalam ruang shaft PVC 10 kg/cm2 Ø 100 mm selesai
dikerjakan, selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S

 Pipa datar PVC diameter 150 mm


Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan pemipaan PVC 10 kg/cm2 Ø 150 mm dengan posisi sesuai
gambar, terlebih dahulu kami menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi
teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Selanjutnya datangan jenis pipa PVC 10 kg/cm2 Ø 150 mm ke lokasi kerja.
 Pemasangan Pipa horizontal PVC 10 kg/cm2 Ø 150 mm dipasang dibawah pelat beton
dengan cara dipasangan gantungan ( support yg diklaim pada pelat beton ) posisi sesuai
gambar.
 Jarak gantungan support pipa ini disesuaikan dilapangan atau atas persetujuan dari Direksi
Teknis.
 Penyambungan pipa PVC menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor
 Setelah pemasangan pipa tegak dalam ruang shaft PVC 10 kg/cm2 Ø 100 mm selesai
dikerjakan, selanjutnya bersama dengan direksi teknis mengecek pekerjaan pemasangan nya
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dikerkan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaanini dapat dilihat pada Kurva S
 Roof Drain

 RD diameter 100 mm.


Untuk Pemasangan Roof Drain ( RD dia.100 mm ) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan RD ( roof Drain ) diameter 100 mm atau ditanam dalam pelat dak beton , RD
diameter 10 mm yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan
aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur.
Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pemasangan RD ( roof Drain ) diameter 100 mm atau ditanam dalam pelat dak beton
dilakukan saat dilakukan pengecoran pelat dak dengan posisi penempatannya sesuai dengan
gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi teknis.
V. PEKERJAAN ELEKTRIKAL ARUS KUAT

5.1. PEKERJAAN PANEL DAN KABEL FEDER

a. LANTAI SATU

1. Panel Listrik

- MDP-C

- LP-1

- PP-1

- PP-AC IU1

Untuk Pemasangan Masing – Masing Panel Listrik + Komponem Lengkap Acsesoris


pada Lantai I ( satu ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Panel Listrik yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis,
lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser
dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang bersetifikat dan ahli dibidang
sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi standar.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan panel dengan posisi sesuai gambar, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material Panel MDP, LP1,PP2 dan PP-AC IU1,
maka selanjutnya baru kami melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan
pemasangannya.
 Letak posisi dan penempatan Panel MDP, LP1,PP2 dan PP-AC IU1 sesuai gambar atau
mendapat persetujuan dari Direksi teknis.
 Rangkai dan pasang komponen – komponel yang ada Panel MDP, LP1,PP2 dan PP-AC IU1
dengan tenaga yang ahli dibidangnya.
 Cek kembali Panel MDP, LP1,PP2 dan PP-AC IU1 sebelum dilakukan pemasangan atau
penyambungan kabel.
 Setelah pemasangan Panel MDP, LP1,PP2 dan PP-AC IU1 terpasang, bersama-sama dengan
direksi teknis memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan Panel MDP, LP1,PP2 dan PP-
AC IU1 ,untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
2. Kabel Feder

- Dari MDP-C ke LP-1, NYY 4x6mm2

- Dari MDP-C ke PP-1, NYY 4x16mm2

- Dari MDP-C ke PP – ACIU.1 , NYY 4x6mm2

Untuk Pemasangan Kabel Feeder pada Lantai I ( satu ) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Kabel Feder yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis,
lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser
dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pekerjaan Pemasangan kabel Feeder ini dilakukan dari KWH ke Panel Induk ( MDP ) dan
MDP ke masing – masing Sub Panel yang berada dalam gedung.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang bersetifikat dan ahli dibidang
sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi standar.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan Kabel Feeder NYY 4x6 mm2, NYY 4x16 mm2, maka
sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel material sesuai spesifikasi teknis
kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Siapkan material pemasangan Kabel Feeder NYY 4x4 mm2, NYY 4x16 mm2 dilokasi kerja.
 Pemasangan harus dengan tenaga yang ahli dibidangnya.
 Rentangkan Kabel Feeder NYY 4x6 mm2, NYY 4x16 mm2 dari MDP ke panel induk dan
dari MDP ke Sub Panel yang ada dalam bangunan .
 Penyambungan Kabel Feeder NYY 4x6 mm2, NYY 4x16 mm2 dilakukan dengan posisi
sesuai gambar.
 Setelah pemasangan Kabel Feeder NYY 4x6 mm2, NYY 4x16 mm2 terpasang, bersama-
sama dengan direksi teknis memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan Kabel Feeder
NYY 4x6 mm2, NYY 4x16 mm2, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
b. LANTAI DUA

1. Panel Listrik

- SDP-3

- LP-2

- PP-2

- PP-AC IU2

- PP-OK2.1

- UNIT-UPS ( KAP 20 KVA )

- TRAPO ISOLASI

Untuk Pemasangan Masing – Masing Panel Listrik + Komponem Lengkap Acsesoris pada
Lantai II ( dua ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Panel Listrik (SDP, LP-2, PP-2, PP-AC.IU2, PP-OK 2.1) pada lantai dua
gunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan
akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan
rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pekerjaan ini pemasangan panel- panel ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang
bersetifikat dan ahli dibidang sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan
memenuhi standar.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan panel dengan posisi sesuai gambar, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material (SDP, LP-2, PP-2, PP-AC.IU2, PP-OK 2.1) sesuai
dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material Panel (SDP, LP-2, PP-2, PP-AC.IU2,
PP-OK 2.1) , maka selanjutnya baru kami melakukan pengadaan material ke lapangan untuk
dilakukan pemasangannya.
 Beberapa pekerjan elektrikal membawa material tersebut ke tempat pemasangannya pada
lantai dua.
 Letak posisi dan penempatan Panel (SDP, LP-2, PP-2, PP-AC.IU2, PP-OK 2.1) sesuai
gambar atau mendapat persetujuan dari Direksi teknis.
 Rangkai dan pasang komponen – komponel yang ada Panel (SDP, LP-2, PP-2, PP-AC.IU2,
PP-OK 2.1) dengan tenaga elektrikal yang ahli dibidangnya.
 Cek kembali Panel (SDP, LP-2, PP-2, PP-AC.IU2, PP-OK 2.1) sebelum dilakukan
pemasangan atau penyambungan kabel.
 Setelah pemasangan Panel (SDP, LP-2, PP-2, PP-AC.IU2, PP-OK 2.1) terpasang, bersama-
sama dengan direksi teknis memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan Panel (SDP, LP-2,
PP-2, PP-AC.IU2, PP-OK 2.1) ,untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 UNIT-UPS ( KAP 20 KVA )
Pemasangan Unit UPS ( Kap. 2 kVA ) pada lantai dua gunakan adalah merek yang sesuai
dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan
petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya
sesuai dengan gambar.
Sebelum melakukan pemasangan Unit UPS ( Kap. 2 kVA ), terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan
perestujuan direksi teknis.
Unit UPS ( Kap. 2 kVA ) sebagai power saver posisi dan penempatannya sesuai gambar atau
sesuai dengan petunjuk dari Direksi Teknis, selanjutnya Unit UPS ( Kap. 2 kVA ) disambungkan
ke panel, sehingga apabila terjadi lampu mati dari PLN, komponem lain tidak lansung mati
dimana Unit UPS ( Kap. 2 kVA ) sebagai power saver.
Pekerjaan ini pemasangan panel- panel ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang
bersetifikat dan ahli dibidang sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan
memenuhi standar.

 TRAPO ISOLASI.
Pemasangan Trapo isolasi pada lantai dua gunakan adalah merek yang sesuai dengan spek
teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari
produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai
dengan gambar.
Sebelum melakukan pemasangan Trapo isolasi , terlebih dahulu kami menberikan contoh
sampel material sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
Pekerjaan ini pemasangan panel- panel ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang
bersetifikat dan ahli dibidang sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan
memenuhi standar.
2.Kabel Feder

- Dari MDP-C ke SDP-3, NYY 4x150mm2

- Dari SDP-3 ke LP-2, NYY 4x6mm2

- Dari SDP-3 ke PP –2, NYY 4x16mm2

- Dari SDP-3 ke PP –ACIU2, NYY 4x50mm2

- Dari SDP-3 ke PP –OK2.1, NYY 4x50mm2

Untuk Pemasangan Kabel Feeder pada Lantai II ( dua ) ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Kabel Feder tersebut diatas yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan
spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari
produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai
dengan gambar.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang bersetifikat dan ahli dibidang
sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi standar.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan Kabel Feeder SDP-3NYY 4x150 mm2, LP-2, NYY 4x6
mm2,PP-2, NYY 4x16 mm2, PP-ACIU2,NYY 4x50 mm2, DAN PP-OK2.1 4x50 mm2 maka
sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel material sesuai spesifikasi teknis
kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Siapkan material pemasangan Kabel Feeder Kabel Feeder SDP-3NYY 4x150 mm2, LP-2,
NYY 4x6 mm2,PP-2, NYY 4x16 mm2, PP-ACIU2,NYY 4x50 mm2, DAN PP-OK2.1 4x50
mm2 dilokasi kerja.
 Pemasangan harus dengan tenaga yang ahli dibidangnya.
 Rentangkan Kabel Feeder Kabel Feeder SDP-3NYY 4x150 mm2, LP-2, NYY 4x6 mm2,PP-
2, NYY 4x16 mm2, PP-ACIU2,NYY 4x50 mm2, DAN PP-OK2.1 4x50 mm2 dalam
bangunan .
 Penyambungan Kabel Feeder Kabel Feeder SDP-3NYY 4x150 mm2, LP-2, NYY 4x6
mm2,PP-2, NYY 4x16 mm2, PP-ACIU2,NYY 4x50 mm2, DAN PP-OK2.1 4x50 mm2
dilakukan dengan posisi sesuai gambar.
 Setelah pemasangan Kabel Feeder terpasang, bersama-sama dengan direksi teknis memeriksa
dan mengecek Pekerjaan pasangan Kabel Feeder SDP-3NYY 4x150 mm2, LP-2, NYY 4x6
mm2,PP-2, NYY 4x16 mm2, PP-ACIU2,NYY 4x50 mm2, DAN PP-OK2.1 4x50 mm2,
untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai
acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DAK ATAP
 Panel Listrik
 PP-BP
 PP-LF-C

Untuk Pemasangan Masing – Masing Panel Listrik + Komponem Lengkap Acsesoris pada
Lantai Dak Atap ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Pemasangan Panel Listrik (PP-BP dan PP-LP-C) pada lantai dak atap gunakan adalah merek
yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan
dengan petunjuk dari produser dalam brosur. Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi
penempatannya sesuai dengan gambar.
Pekerjaan ini pemasangan panel- panel ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang
bersetifikat dan ahli dibidang sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan
memenuhi standar.
Adapun Metoda Pelaksanaannya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum melakukan pemasangan panel dengan posisi sesuai gambar, terlebih dahulu kami
menberikan contoh sampel material (PP-BP dan PP-LP-C) pada lantai dak atap sesuai dengan
spesifikasi teknis untuk mendapatkan perestujuan direksi teknis.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material Panel (PP-BP dan PP-LP-C) pada
lantai dak atap, maka selanjutnya baru kami melakukan pengadaan material ke lapangan
untuk dilakukan pemasangannya.
 Beberapa pekerjan elektrikal membawa material tersebut ke tempat pemasangannya pada
lantai dak atap.
 Letak posisi dan penempatan Panel (PP-BP dan PP-LP-C) pada lantai dak atap sesuai gambar
atau mendapat persetujuan dari Direksi teknis.
 Rangkai dan pasang komponen – komponel yang ada Panel (PP-BP dan PP-LP-C) pada
lantai dak atap dengan tenaga elektrikal yang ahli dibidangnya.
 Cek kembali Panel (PP-BP dan PP-LP-C) sebelum dilakukan pemasangan atau
penyambungan kabel.
 Setelah pemasangan Panel terpasang, bersama-sama dengan direksi teknis memeriksa dan
mengecek Pekerjaan pasangan Panel (PP-BP dan PP-LP-C) pada lantai dak atap,untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
2. Kabel Feder

- Dari SDP-3 ke PP –BP, NYY 4x6mm2

- Dari LVMDP ke PP – LF-C, FRC 4x50mm2

Untuk Pemasangan Kabel Feeder pada Lantai Dak Atap ini harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain
menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Pemasangan Kabel Feder SDP-3 ke PP-BP, NYY 4x6 mm2, LVMDP ke PP-LF-C, FRC
4x50 mm2 yang digunakan adalah merek yang sesuai dengan spek teknis, lengkap dengan
aksesoris. pemasangan akan kami sesuaikan dengan petunjuk dari produser dalam brosur.
Pemasangan harus baik dan rapi dan posisi penempatannya sesuai dengan gambar.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga elektrikal yang bersetifikat dan ahli dibidang
sehingga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan memenuhi standar.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan Kabel Feeder SDP-3 ke PP-BP, NYY 4x6 mm2, LVMDP ke
PP-LF-C, FRC 4x50 mm2, maka sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel
material sesuai spesifikasi teknis kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Siapkan material pemasangan Kabel Feeder SDP-3 ke PP-BP, NYY 4x6 mm2, LVMDP ke
PP-LF-C, FRC 4x50 mm2 dilokasi kerja.
 Pemasangan harus dengan tenaga yang ahli dibidangnya.
 Rentangkan Kabel Feeder SDP-3 ke PP-BP, NYY 4x6 mm2, LVMDP ke PP-LF-C, FRC
4x50 mm2 dalam bangunan .
 Penyambungan Kabel Feeder SDP-3 ke PP-BP, NYY 4x6 mm2, LVMDP ke PP-LF-C, FRC
4x50 mm2 dilakukan dengan posisi sesuai gambar.
 Setelah pemasangan Kabel Feeder terpasang, bersama-sama dengan direksi teknis memeriksa
dan mengecek Pekerjaan pasangan Kabel Feeder SDP-3 ke PP-BP, NYY 4x6 mm2, LVMDP
ke PP-LF-C, FRC 4x50 mm2, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan
volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

5.2 PEKERJAAN TITIK INSTALASI DAYA DAN ARMATUR PENERANGAN


a. LANTAI SATU.
1. Saklar dan Stop Kontak
- Saklar Tunggal
- Saklar Ganda
-Saklar tukar
- Stop Kontak 200 W 6A
- Stop Kontak 350 W 6A
- Stop Kontak 500 W 6A

Untuk pekerjaan Titik Instalasi Daya dan Armatur Penerangan pada Pemasangan Saklar dan
Stop Kontak pada Lantai I ( satu ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Semua jenis material yang akan dipasang harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah
disetujui oleh Direksi Teknis.
Dalam hal ini agar mendapatkan pekerjaan pasangan Instalasi Listrik dan armature ini
sesuai gambar dengan mutu yang direncanakan , maka ada beberapa hal yang akan kami
lakukan antara lain :
 mendatang Jenis peralatan material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dimensi sesuai
gambar.
 Urutan metoda pekerjaannya harus sesuai dengan spesifikasi.
 Harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan pungsinya.
Pekerjaan Pemasangan elektrikal lantai dasar ini meliputi antara lain :
- Saklar Tunggal
- Saklar Ganda
- Saklar tukar
- Stop Kontak 200 W 6A
- Stop Kontak 350 W 6A
- Stop Kontak 500 W 6A

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak
200 W 6A, Stop Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A, maka sebelumnya kami
melakukan pemberian contoh sampel material sesuai spesifikasi teknis kepada direksi teknis
untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Siapkan material Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A dilokasi kerja.
 Marking jalur konduit pada dinding sesuai posis dalam gambar.
 Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter.
 Pasang konduit & inbow dos
 Pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6Atinggi ± 150 cm dari lantai , ( bila tidak ditentukan
spesifikasinya) atau persetujuan direksi teknis.
 Pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A harus rata dengan dinding.
 Sambungkan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A dengan instalasinya sesuai spesifikasi teknis.
 Pada instalasi kabel di atas langit-langit, harus diklem
 SetelahSaklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop Kontak
350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A terpasang , bersama-sama dengan direksi teknis
memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan tersebut,untuk mendapat persetujuannya dan
dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Titik Instalasi.
 Instalasi penerangan NYM 3x2,5 mm2 dalam counduit PVC.
 Instalasi stop Kontak NYM 3x2,5 mm2 dalam counduit PVC.

Untuk pekerjaan Titik Instalasi Penerangan pada Lantai I ( satu ) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Pekerjaan Instalasi harus dilakukan dengan pelaksanaan yang benar, urutan kerja yang benar,
untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik maka perlu tenaga elektrikal yang profesional
dibidangnya dan mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan
material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan instalasi listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 ,
maka sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel material sesuai spesifikasi
teknis kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5
mm2, maka selanjutnya baru kami melakukan pengadaan material ke lapangan untuk
dilakukan pemasangannya.
 Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
 Pasang stager untuk tukang elektrikal berdiri dalam melakukan pemasangan jaringan instalasi
titik lampu.
 Buat atau Pasang trunking yang terbuat dari besi pelat siku atau sesuai gambar dengan cara
trunking diklem dibawah pelat lantai beton sebagai tempat jalur instalasi kabel lantai dasar.
 Setelah trangking selesai dipasangan, maka selanjutnya rentangkan / masukan kabel instalasi
kedalamnya, sehinnga kabel dapat tersusun rapi sesuai spesifikasi teknis.
 Pasang instalasi kabel listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 sesuai standar PLN dan
sesuai dengan spesifikasi teknis
 Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
 Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
 Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
 Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah.
 Pada instalasi kabel di atas langit-langit, harus diklem.
 Setelah pemasangan Instalasi listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 , bersama-sama
dengan direksi teknis memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan Instalasi listrik, untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
3. Fixtures lampu lengkap dengan amature .
 Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM
 Lampu TL LED 1x18 W/ Louvre-RM
 Lampu TL LED 2x18 W/ prismatic
 Lampu TL LED 1x18 W Dust Proof
 Lampu TL LED 1x18 W/ TKI
 Lampu TL LED 1x12 W/ RMO
 Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton
 Lampu TL LED 1x12 W/ Balk
 Lampu TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel
 Lampu Down Light LED 7 W
 Lampu Down Light LED 5 W
 Lampu Down Light LED 10 W

Untuk pekerjaan pemasangan masing – masing Fixtures lampu lengkap dengan amature pada
Lantai I ( satu ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai tahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Adapun Uraian pelaksanaanya antara lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/
Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/
TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12
W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5
W, Down Light LED 10 W, maka sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel
material lampu sesuai spesifikasi teknis kepada direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannya
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Selanjutnya siapkan Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/ Louvre-RM,
TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/ TKI, TL LED
1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12 W/ Balk, TL
LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5 W, Down
Light LED 10 W untuk dipasang dengan penempatan sesuai gambar.
 Pasang stager untuk tukang elektrikal berdiri dalam melakukan memasang lampu TL LED
2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/ Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED
1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/ TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/
Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12 W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel,
Down Light LED 7 W, Down Light LED 5 W, Down Light LED 10 W.
 Sambungan masing – masing lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/
Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/
TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12
W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5
W, Down Light LED 10 W pada saklar / switch yang diperuntukan.
 Test masing – masing lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/ Louvre-RM,
TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/ TKI, TL LED
1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12 W/ Balk, TL
LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5 W, Down
Light LED 10 W dengan hidupkan dan matikan.
 Setelah pemasangan masing – masing Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18
W/ Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/
TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12
W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5
W, Down Light LED 10 W, bersama-sama dengan direksi teknis memeriksa dan mengecek
Pekerjaan pasangan Lampu fixtures lengkap dengan amature,untuk mendapat persetujuannya
dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LAMPU DUA.
1. Saklar dan Stop Kontak
- Saklar Tunggal
- Saklar Ganda
- Saklar tukar
- Stop Kontak 200 W 6A
- Stop Kontak 350 W 6A
- Stop Kontak 500 W 6A

Untuk pekerjaan Titik Instalasi Daya dan Armatur Penerangan pada Pemasangan Saklar dan
Stop Kontak pada Lantai II (dua ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Semua jenis material yang akan dipasang pada lantai dua harus sesuai dengan spesifikasi
teknis yang telah disetujui oleh Direksi Teknis.
Dalam hal ini agar mendapatkan pekerjaan pasangan Instalasi Listrik dan armature ini pada
lantai dua sesuai gambar dengan mutu yang direncanakan , maka ada beberapa hal yang akan
kami lakukan antara lain :
 Mendatangkan Jenis peralatan material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dimensi
sesuai gambar.
 Urutan metoda pekerjaannya harus sesuai dengan spesifikasi.
 Harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan pungsinya.

Pekerjaan Pemasangan elektrikal pada lantai dua ini meliputi antara lain :
- Saklar Tunggal
- Saklar Ganda
- Saklar tukar
- Stop Kontak 200 W 6A
- Stop Kontak 350 W 6A
- Stop Kontak 500 W 6A

 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak
200 W 6A, Stop Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A pada lantai dua , maka
sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel material sesuai spesifikasi teknis
kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya pada lantai dua
.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Siapkan material Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A dilokasi kerja.
 Marking jalur konduit pada dinding pada lantai dua sesuai posis dalam gambar.
 Bobok dinding bata pada lantai dua , jangan lupa gunakan cutter.
 Pasang konduit & inbow dos
 Sambungkan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A dengan instalasinya sesuai spesifikasi teknis.
 Pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6Atinggi ± 150 cm dari lantai , ( bila tidak ditentukan
spesifikasinya) atau persetujuan direksi teknis pada lantai dua.
 Pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop
Kontak 350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A harus rata dengan dinding lantai dua.
 Pada instalasi kabel di atas langit-langit, harus diklem
 SetelahSaklar Tunggal, Saklar Ganda, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop Kontak
350 W 6A, Stop Kontak 500 W 6A terpasang lantai dua, bersama-sama dengan direksi teknis
memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan tersebut,untuk mendapat persetujuannya dan
dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Titik Instalasi.
 Instalasi penerangan NYM 3x2,5 mm2 dalam counduit PVC.
 Instalasi stop Kontak NYM 3x2,5 mm2 dalam counduit PVC.

Untuk pekerjaan Titik Instalasi Penerangan pada Lantai II ( Dua ) ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Pekerjaan Instalasi pada lantai dua harus dilakukan dengan pelaksanaan yang benar, urutan
kerja yang benar, untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik maka perlu tenaga elektrikal
yang profesional dibidangnya dan mengunakan alat bantu yang memadai sesuai dengan
fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pelaksanaanya Antara Lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan instalasi listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 pada
lantai dua, maka sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel material sesuai
spesifikasi teknis kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5
mm2, maka selanjutnya baru kami melakukan pengadaan material ke lapangan untuk
dilakukan pemasangannya pada lantai dua.
 Pipa yang dipasang pada dinding lantai dua dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian dikerjakan.
 Pasang stager untuk tukang elektrikal berdiri dalam melakukan pemasangan jaringan instalasi
titik lampu pada lantai dua.
 Buat atau Pasang trunking yang terbuat dari besi pelat siku atau sesuai gambar dengan cara
trunking diklem dibawah pelat lantai beton sebagai tempat jalur instalasi kabel lantai dua.
 Setelah trangking selesai dipasangan, maka selanjutnya rentangkan / masukan kabel instalasi
kedalamnya, sehinnga kabel dapat tersusun rapi sesuai spesifikasi teknis.
 Pasang instalasi kabel listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 sesuai standar PLN dan
sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
 Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
 Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
 Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah.
 Pada instalasi kabel di atas langit-langit, harus diklem.
 Setelah pemasangan Instalasi listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 pada lantai dua,
bersama-sama dengan direksi teknis memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan Instalasi
listrik, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Fixtures lampu lengkap dengan amature .
 Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM
 Lampu TL LED 1x18 W/ Louvre-RM
 Lampu TL LED 2x18 W/ prismatic
 Lampu TL LED 1x18 W Dust Proof
 Lampu TL LED 1x18 W/ TKI
 Lampu TL LED 1x12 W/ RMO
 Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton
 Lampu TL LED 1x12 W/ Balk
 Lampu TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel
 Lampu Down Light LED 7 W
 Lampu Down Light LED 5 W
 Lampu Down Light LED 10 W

Untuk pekerjaan pemasangan masing – masing Fixtures lampu lengkap dengan amature
pada Lantai II ( Dua ) ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang mengenai
tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan,
juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang
terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan
standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama
Adapun Uraian Pelaksanaanyan Antara Lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan masing – masing Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL
LED 1x18 W/ Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL
LED 1x18 W/ TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton,
TL LED 1x12 W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W,
Down Light LED 5 W, Down Light LED 10 W pada lantai dua , maka kami melakukan
pemberian contoh sampel material lampu sesuai spesifikasi teknis kepada direksi teknis
untuk mendapatkan persetujuannya
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya pada lantai dua.
 Selanjutnya siapkan masing – masing Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18
W/ Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/
TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12
W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5
W, Down Light LED 10 W untuk dipasang pada lantai dua dengan penempatan sesuai
gambar.
 Pasang stager untuk tukang elektrikal berdiri dalam melakukan memasang masing – masing
lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/ Louvre-RM, TL LED 2x18 W/
prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/ TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL
LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12 W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada
Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5 W, Down Light LED 10 W.pada
lantai dua
 Sambungan masing – masing lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/
Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/
TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12
W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5
W, Down Light LED 10 W pada saklar / switch yang diperuntukan pada lantai dua sesuai
gambar.
 Test masing – masing Lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED 1x18 W/ Louvre-RM,
TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED 1x18 W/ TKI, TL LED
1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12 W/ Balk, TL
LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down Light LED 5 W, Down
Light LED 10 W dengan hidupkan dan matikan.
 Setelah pemasangan masing – masing Lampu lampu TL LED 2x18 W/ Louvre-RM, TL LED
1x18 W/ Louvre-RM, TL LED 2x18 W/ prismatic, TL LED 1x18 W Dust Proof, TL LED
1x18 W/ TKI, TL LED 1x12 W/ RMO, TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL
LED 1x12 W/ Balk, TL LED 1x12 W/ pada Cove Wastafel, Down Light LED 7 W, Down
Light LED 5 W, Down Light LED 10 W pada lantai dua , bersama-sama dengan direksi
teknis memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan Lampu fixtures lengkap dengan
amature,untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek
sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 LANTAI DAK ATAP.
1. Saklar dan Stop Kontak
- Saklar Tunggal
- Saklar tukar
- Stop Kontak 200 W 6A

Untuk pekerjaan Titik Instalasi Daya dan Armatur Penerangan pada Pemasangan Saklar dan
Stop Kontak pada Lantai Dak Atap ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang matang
mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang
dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3)
semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT
sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Semua jenis material yang akan dipasang pada lantai dak atap harus sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh Direksi Teknis.
Dalam hal ini agar mendapatkan pekerjaan pasangan Instalasi Listrik dan armature ini pada
lantai dak atap sesuai gambar dengan mutu yang direncanakan , maka ada beberapa hal yang
akan kami lakukan antara lain :
 Mendatangkan Jenis peralatan material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dimensi
sesuai gambar.
 Urutan metoda pekerjaannya harus sesuai dengan spesifikasi.
 Harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan pungsinya.

Pekerjaan Pemasangan elektrikal pada lantai dak atap ini meliputi antara lain :
- Saklar Tunggal
- Saklar tukar
- Stop Kontak 200 W 6A

Adapun Uraian Pelaksanaanya Antara Lain :


 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan masing- masing Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Stop Kontak
200 W 6A, pada lantai dak atap , maka sebelumnya kami melakukan pemberian contoh
sampel material sesuai spesifikasi teknis kepada direksi teknis untuk mendapatkan
persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya pada lantai dak
atap .
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya.
 Siapkan material Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, dilokasi kerja.
 Marking jalur konduit pada dinding pada lantai dak atap sesuai posis dalam gambar.
 Bobok dinding bata pada lantai dak atap , jangan lupa gunakan cutter.
 Pasang konduit & inbow dos
 Sambungkan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, dengan instalasinya
sesuai spesifikasi teknis.
 Pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, tinggi ± 150 cm dari
lantai , ( bila tidak ditentukan spesifikasinya) atau persetujuan direksi teknis pada lantai dak
atap .
 Pemasangan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, harus rata dengan
dindinglantai dak atap .
 Pada instalasi kabel di atas langit-langit, harus diklem
 SetelahSaklar Tunggal, Saklar Tukar, Stop Kontak 200 W 6A, Stop Kontak 350 W 6A, Stop
Kontak 500 W 6A terpasang lantai dak atap , bersama-sama dengan direksi teknis memeriksa
dan mengecek Pekerjaan pasangan tersebut,untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan
perhitungan volume manual cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Titik Instalasi.
 Instalasi penerangan NYM 3x2,5 mm2 dalam counduit PVC.
 Instalasi stop Kontak NYM 3x2,5 mm2 dalam counduit PVC.

Untuk pekerjaan Titik Instalasi Penerangan pada Lantai Dak Atap ini harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang matang mengenai tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus memperhitungkan penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar SMK3 dalam proyek yang telah disetujui
bersama.
Pekerjaan Instalasi pada lantai dak atap harus dilakukan dengan pelaksanaan yang benar,
urutan kerja yang benar, untuk menghasilkan pekerjaan yang bermutu baik maka perlu tenaga
elektrikal yang profesional dibidangnya dan mengunakan alat bantu yang memadai sesuai
dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan Spesifikasi teknis.
Adapun Uraian Pelaksanaanya Antara Lain:
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan instalasi listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 pada
lantai dak atap, maka sebelumnya kami melakukan pemberian contoh sampel material sesuai
spesifikasi teknis kepada direksi teknis untuk mendapatkan persetujuannya.
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5
mm2, maka selanjutnya baru kami melakukan pengadaan material ke lapangan untuk
dilakukan pemasangannya pada lantai dak atap.
 Pipa yang dipasang pada dinding lantai dak atap dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran
dan acian dikerjakan.
 Pasang stager untuk tukang elektrikal berdiri dalam melakukan pemasangan jaringan instalasi
titik lampu pada lantai dak atap.
 Buat atau Pasang trunking yang terbuat dari besi pelat siku atau sesuai gambar dengan cara
trunking diklem dibawah pelat lantai beton sebagai tempat jalur instalasi kabel lantai dak
atap.
 Setelah trangking selesai dipasangan, maka selanjutnya rentangkan / masukan kabel instalasi
kedalamnya, sehinnga kabel dapat tersusun rapi sesuai spesifikasi teknis.
 Pasang instalasi kabel listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 sesuai standar PLN dan
sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
 Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
 Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
 Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah.
 Pada instalasi kabel di atas langit-langit, harus diklem.
 Setelah pemasangan Instalasi listrik NYM 3x2,5mm2 dan NYM 3x2,5 mm2 pada lantai dak
atap, bersama-sama dengan direksi teknis memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan
Instalasi listrik, untuk mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual
cek sebagai acuan pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.
 Fixtures lampu lengkap dengan amature .
 Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton
 Lampu TL LED 1x12 W/ Balk
Untuk pekerjaan pemasangan masing – masing Fixtures lampu lengkap dengan amature
Lantai Dak Atap ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur yangmatang mengenai tahapan
dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan, ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, juga harus
memperhitungkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) semua yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar
SMK3 dalam proyek yang telah disetujui bersama.
Adapun Uraian Pelaksanaanya Antara Lain :
 Metoda Pelaksanaan.
 Membuat Shop drawing untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Mengajukan Request kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuannya mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.
 Sebelum dilakukan pemasangan masing – masing Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada
Pelat beton, TL LED 1x12 W/ Balk, pada lantai dacl atap , maka kami melakukan pemberian
contoh sampel material lampu sesuai spesifikasi teknis kepada direksi teknis untuk
mendapatkan persetujuannya
 Setelah mendapatkan persetujuan pemakaian material, maka selanjutnya baru kami
melakukan pengadaan material ke lapangan untuk dilakukan pemasangannya pada lantai dua.
 Selanjutnya siapkan masing – masing Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton,
TL LED 1x12 W/ Balk, pada lantai dacl atap dengan penempatan sesuai gambar.
 Pasang stager untuk tukang elektrikal berdiri dalam melakukan memasang masing – masing
Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12 W/ Balk, pada lantai
dacl atap
 Sambungan masing – masing Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL
LED 1x12 W/ Balk, pada lantai dacl atap switch yang diperuntukan sesuai gambar.
 Test masing – masing Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton, TL LED 1x12
W/ Balk, pada lantai dacl atap dengan hidupkan dan matikan.
 Setelah pemasangan masing – masing Lampu TL LED 1x18 W/ Menempel pada Pelat beton,
TL LED 1x12 W/ Balk, pada lantai dacl atap, bersama-sama dengan direksi teknis
memeriksa dan mengecek Pekerjaan pasangan Lampu fixtures lengkap dengan amature,untuk
mendapat persetujuannya dan dilakukan perhitungan volume manual cek sebagai acuan
pembayaran nantinya.
 Mengambil foto Dokumentasi 0% sebelum pekerjaan dilaksanakan.
 Mengambil foto Dokumentasi 50% disaat pekerjaan sedang dilaksanakan
 Mengambil foto Dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S.

Anda mungkin juga menyukai