Anda di halaman 1dari 35

METODA PELAKSANAAN

KEGIATAN PEMBANGUNAN,PENERTIBAN IZIN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN


PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL

UMUM :

Setelah mempelajari Dokumen Lelang (Gambar, spesifikasi teknis dll), dan mengikuti
Aanwijzing / Penjelasan Pekerjaan serta membaca Risalah Aanwijzing dan juga mensurvei
Harga Bahan yang akan dibutuhkan untuk pelaksanaan Kegiatan
PEMBANGUNAN,PENERTIBAN IZIN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PELABUHAN
PENGUMPAN LOKAL maka kami susun Metoda Kerja ini, untuk memenuhi salah satu syarat
teknis dalam proses perencanaan kami.

Metoda pelaksanaan ini kami susun dan ajukan, berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan yang
berlaku dan disyaratkan dalam RKS, dengan Jangka Waktu Pelaksanaannya selama 90
(Sembilan Puluh) Hari Kalender. Dalam metoda ini kami menguraikan langkah kerja yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan di lapangan yang meliputi kebutuhan Tenaga Kerja,
Peralatan dan Material yang digunakan nantinya maka dibuatlah Metoda Pelaksanaan Kerja,
yang merupakan salah satu Persyaratan Teknis untuk dokumen perencanaan pembangunan
tersebut.

Dalam melaksanakan pekerjaan pada dasarnya selalu menginginkan sasaran yang dicapai
sesuai dengan kualitas dan spesifikasi yang disyaratkan dan sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan.

Untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan adanya koordinasi dan kerja sama masing-
masing pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.

Sasaran Proyek yang dimaksud adalah menyelesaikan proyek sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan sesuai spesifikasi teknis yang kami buat, tepat pada waktu yang ditentukan dan
Biaya Proyek tidak melampaui Dana Anggaran, maka perlu dibuat suatu metoda pelaksanaan
yang merupakan strategi untuk mencapai sasaran tersebut.

Adapun kontrol yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran diatas adalah :

1. Pengendalian Mutu / Kualitas Bahan dan Pekerjaan


2. Pengendalian Waktu
3. Pengendalian Biaya
4. Pengendalian Man Power (tenaga kerja)
1. PENGENDALIAN MUTU / KUALITAS BAHAN DAN PEKERJAAN
Untuk pengendalian mutu, maka dilapangan akan ditugaskan seorang Quality Control yang
akan mengawasi mutu bahan / material dilapangan secara berkala dengan melakukan
checklist di lapangan. Pengawasan mutu bahan akan dilakukan pada saat bahan / material
datang ke lapangan, apakah sesuai dengan yang disyaratkan dalam RKS atau tidak. Untuk itu
sebelum material didatangkan ke lokasi pekerjaan terlebih dahulu akan dibawa contoh
material/ bahan yang akan dimintakan persetujan ke direksi dan pengawas.

2. PENGENDALIAN WAKTU
Pengendalian atas Waktu direncanakan dalam bentuk rapat - rapat yang diadakan secara
berkala setiap Minggu. Untuk memonitoring pengendalian waktu proyek dilakukan dengan
membuat Jadwal Pelaksanaan (Time Schedulle) yang didasarkan atas urutan Pelaksanaan
Pekerjaan dan berfungsi agar Pekerjaan dapat berjalan lancar.

3. PENGENDALIAN BIAYA
Pengendalian Biaya sangat tergantung pada Pengendalian Waktu, kalau waktu tidak dapat
di jadwalkan dengan baik, maka akan mengakibatkan tingginya pembiayaan proyek.
Pengendalian biaya terkait dengan sistem pembayaran yang dituangkan dalam kontrak
pekerjaan nantinya.

4. PENGENDALIAN TENAGA (MAN POWER)


Pengendalian tenaga mutlak dilakukan, terutama untuk pengaturan di lapangan, sesuai
dengan ketersediaan lahan untuk dikerjakan, yang nantinya bertujuan untuk melakukan
penambahan atau pengurangan jumlah man power sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
ketersediaan lapangan kerja.

PROSEDUR DAN LANGKAH KERJA :


Berikut akan kami uraikan beberapa langkah kerja yang harus dilaksanakan, setelah kami
mene-rima Surat Perintah Kerja maka kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut sebagai
berikut :

 Setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, kami akan melakukan koordinasi dengan
Pihak Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas serta unsur terkait lainnya
didalam proyek guna mengatur segala langkah - langkah yang harus diambil dalam rangka
persiapan sebelum pelaksanaan fisik dimulai terutama adalah Penyerahan Lapangan.
 Menyerahkan Struktur Organisasi sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Personalia
beserta Job Discription untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan jelas serta sesuai dengan
bidang keahlian masing masing dan Jadwal Pelaksanan kepada Pihak Proyek.
 Mengajukan Surat kepada Pihak Proyek untuk dapat dilaksanakan Penyerahan Lapangan
dan menetapkan Jadwal Pemancangan Lokasi
 Persiapan Administrasi Proyek berupa Buku Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan
dan Grafik Cuaca.
 Mengurus Izin Mendirikan Bangunan, membuat Jaminan Pelaksanaan dan
Mempersiapkankan Kontrak Perjanjian Kerja.
 Pengetesan contoh bahan yang akan dipakai hingga ke Laboratorium resmi untuk Mutu
Beton yang telah ditetapkan dalam bestek/kontrak kerja.
 Sejalan dengan itu dipersiapkan Direksi Keet, Los Kerja dan Gudang yang akan dibuat di
lokasi yang berdekatan dengan kegiatan kerja. Pembuatan Direksi Keet akan dilengkapi
dengan fasilitas seperti meja, kursi, papan tulis dan lain-lain peralatan yang dibutuhkan
selama waktu pelaksanaan pekerjaan. Selain itu kami juga menyiapkan Sumber Air untuk
Pelaksanaan Kerja.
 Perhitungan kebutuhan bahan dan material
 Mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan pada Pelaksanaan pekerjaan, yang akan
dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan, seperti :
 Bahan Kali / Bahan Olahan / Pasir Pasang/Batu Kali
 Pasir Beton
 Bahan Kayu / Papan.
 Semen.
 Besi Beton, Kawat Beton
 Bahan Pek. Struktur dan Dinding Bata
 Bahan Pek. Cat/Kapuran
 Dan Bahan lainnya sesuai dengan Bestek.
 Mempersiapkan Tenaga Kerja yang dibutuhkan pada awal pekerjaan, seperti :
 Kepala Pelaksana/Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Logistik
 Operator
 Tenaga Adm/Keuangan
 Mandor
 Kepala Tukang
 Tukang
 Pekerja
 Dan Tenaga lainnya yang dibutuhkan
 Setiap memulai Pekerjaan akan mengajukan Request, minta persetujuan Pengawas untuk
memulai Pekerjaan.
 Pengendalian Arus Keuangan ( Cash Flow )
 Apabila pekerjaan telah siap dilaksanakan semuanya maka dilakukan pemeriksaan
dengan Team PHO, agar pekerjaan dapat diserah terimakan untuk yang pertama
kalinya.
 Kekurangan dan Cacat kerja akan diperbaiki dalam masa Pemeliharaan, dan setelah
masa pemeliharaan berakhir, maka dilakukan kembali pemeriksaan dengan Team FHO
untuk dapat diserah terimakan untuk kedua kalinya.
Keselamatan Kerja

Banyak kegiatan pekerjaan yang rawan terhadap kecelekaan, baik disebabkan oleh manusia,
alat, material, maupun desain dan metode yang tidak aman. Oleh karena itu safety plan sangat
diperlukan, baik untuk menjaga keselamatan orang yang bekerja pada bangunan itu, dan orang
yang mungkin berada di sekitar tempat bangunan. Begitu juga terhadap keamanan bangunan
itu sendiri selama proses pelaksanaannya
Tujuan dibuatnya metode kerja dalam proyek ini adalah agar dalam melaksanakan suatu
pekerjaan dapat terlaksana secara terencana dengan baik sehingga dapat memenuhi target –
target yang diberikan oleh pemberi tugas, baik dari segi biaya, mutu, dan waktu. Adapun
metode pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke- 3.
JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :
 Pembersihan Lapangan
 Pelaksanaan SMK3
 Pengadaan Plang Proyek
 Pengukuran Kembali

Setelah kontraktor pelaksana menerima Surat Penunjukan Pelaksana Pekerjaan dari Pemimpin
Kegiatan maka terlebih dahulukontraktor akan berkoordinasi dengan pihak proyek untuk
mempersiapkan Administrasi Kontrak dan menyerahkan Jaminan Pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan yang disyaratkan. Kemudian kontraktor pelaksana akan mengurus Asuransi Tenaga Kerja
yang akan dipakai di lapangan nantinya melalui Jasa Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) dan
menyerahkannya kepada pihak proyek. Selanjutnya kontraktor akan koordinasi dengan Pimpinan
Kegiatan dan Pengawas Lapangan serta Pihak yang terkait guna menentukan jadwal ke lapangan
untuk melakukan serah terima lapangan pekerjaan sekaligus sosialisasi dengan pemuka masyarakat
dan pemuda sekitar lokasi proyek agar sewaktu pelaksanaan nantinya tidak ada hambatan pekerjaan
yang sifatnya non teknis. Kontraktor Pelaksana akan membuat bangunan sementara/menyewa
bangunan yang akan dijadikan gudang untuk menyimpan bahan kebutuhan proyek dan peralatan
yang dimiliki. Setelah melakukan kunjungan lokasi pekerjaan kontraktor akan segera membuat
Plank Proyek dengan format yang telah disetujui oleh Direksi atau pemilik kegiatan. Selanjutnya
kontraktor akan mulai menyiapkan kelengkapan bahan, tenaga dan peralatan yang kontraktor
pedomani dari rincian time Schedulle yang telah kontraktor buat dan dilampirkan dalam dokumen
penawaran.
1. Pembersihan lapangan
Sebelum dimulai pekerjaan di lokasi dimana proyek akan dibangun kontraktor terlebih dahulu
meratakan tanah dan membersihkan dari bekas bongkaran-bongkaran tunggul pohon,serta
benda-benda lain yang menggangu pelaksanaan pekerjaan nantinya. Semua bekas bongkaran
dibuang jauh dari lokasi kerja.
Peralatan yang digunakan:
 Cangkul
 Excavator
 Alat potong
 Sekop
 Parang
 Keranjang
 Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Mandor
2. Pelaksanaan SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem perlindungan
bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko
kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan
lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan
efisien. Pedoman penerapan SMK3 di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor: PER.05/MEN/1996.
SMK3 merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem perlindungan tenaga kerja dan bagi
pekerjaan jasa konstruksi dapat meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian
moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan
sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien dalam
proses pembangunan.
Peralatan yang mesti disediakan untuk memenuhi pelaksanaan SMK3 meliputi:
Peralatan yang digunakan:
 Peralatan P3K
 Helmet Safety
 Sarung Tangan
 Sepatu Boot
 Rompi
 Masker
 Banner/Spanduk K3
Tenaga yang digunakan:
 Tenaga Kesehatan pendidikan Minimal D-3 Kesehatan.
3. Pengadaan Plang Proyek
Plang proyek harus memuat:
a. Nama kegiatan
b. Nama pekerjaan
c. Kontraktor Pelaksana
d. Konsultan Supervisi
e. Nilai Kontrak
f. Tanggal Kontrak dan masa berakhir kontrak
g. Nomor kontrak
h. Tahun Anggaran
Plang proyek dibuat dengan spanduk menggunakan kop nama Dinas terkait. Tulisan harus jelas
dan dapat dibaca dari jarak 3 meter atau lebih.
Peralatan yang digunakan:
 Mesin cetak
 Palu
 Gergaji
 Meteran
Bahan yang digunakan:
 Kayu
 Paku
 Benang
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Mandor
4. Pengukuran Kembali
Setelah area lokasi selesai dibersihkan kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kembali.
Penentuan titik ketinggian dan sudut – sudut, hanya dilakukan dengan alat – alat
waterpass/theodolite. Pengukuran sudut siku – siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian – bagian kecil yang telah disetujui oleh
konsultan. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya segera dilaporkan kepada Perencana / Pengawas untuk diminta keputusannya. Hasil
pengukuran tersebut diatas, kemudian diplot pada gambar rencana sebagai kontrol / cek
kebenaran posisi dan elevasi dasar gambar rencana. Jika terdapat perbedaan segera
dikonsultasikan kepada pihak direksi, jika sudah ada keputusan kemudian digambar sebagai
gambar kerja (shop drawing).
Peralatan yang digunakan:
 waterpass/theodolite
Tenaga yang digunakan:
 Surveyor
 Pekerja

II. PEKERJAAN TANAH


Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 sampai dengan minggu ke- 4.

JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pekerjaan Timbunan Tanah


1. Pekerjaan Timbunan Tanah
Pengurugan diawali dengan membersihkan area yang hendak diurug dari berbagai sampah dan
rumput atau semak. Setelah itu, pasanglah batasan-batasan dan patok. Kemudian tarik benang
dari patok ke patok. Tujuan pemasangan benang ini adalah untuk mendapatkan permukaan
tanah yang rata sesuai dengan ketinggian yang diharapkan. Jika sudah, barulah pengurugan
tanah bisa dimulai. Sebaiknya lakukan pengurugan tanah lapis demi lapis sesuai dengan
ketentuan. Misalnya saja masing-masing lapis setinggi 40cm. Pada setiap lapisan tersebut,
lakukan pemadatan sebelum ditambahkan dengan material urug untuk lapisan berikutnya. Untuk
mendapatkan hasil pemadatan yang maksimal, gunakan alat bantu yang dirancang khusus untuk
pemadatan seperti Vibrator/Baby Roller, Stamper dan alat bantu sejenis lainnya. Pada setiap
pekerjaan pemadatan yang dilakukan, jangan lupa untuk melakukan test kepadatan tanah sesuai
dengan ketentuan.

Peralatan yang digunakan:


 Vibrator/Baby Roller
 Excavator
Bahan yang digunakan:
 Kayu
 Paku
 Benang
 Timbunan Biasa
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Mandor
 Operator
 Tukang
III. PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-4 sampai minggu ke -7.

JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pekerjaan Galian Pondasi


 Timbunan Pasir Urug
 Pekerjaan Cor Beton 1:3:5
 Pekerjaan Pondasi Plat Setempat 100x100x25
 Pekerjaan Kolom Pedestal 20/20
1. Pekerjaan Galian Tanah
Setelah pas bowplank dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah untuk pondasi, galian
tanah ini dibuat sesuai dengan ukuran, profil dan peil-peil dalam gambar kerja yang
mencakup lebar dan kedalaman galian. Tanah bekas galian diangkut keluar lokasi
pekerjaan sesuai dengan petunjuk dari Direksi. Dasar dari lobang galian harus rata dan
waterpass. Jika air tergenang dalam galian haruslah dialirkan / dibuang keluar.

Jika jarak galian terlalu dekat maka hasil galian harus dibuang keluar lokasi bangunan. Hal
ini untuk menghindari kelongsoran pada dinding galian sehingga tidak mengganggu
kelancaran proyek.

Alat yang digunakan :

 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Mandor
Pelaksanaan :
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, Batako, beton,
pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
2. Timbunan Pasir Urug
Penghamparan berikut dengan pemadatan pasir urug dilaksanakan dengan berpedoman
gambar pelaksanaan (shopdrawing) dan spesifikasi teknis yang ditentukan. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi tenaga kerja antara lain :
 Pekerja
 Mandor
Alat yang digunakan :
 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Stamper / Pemadat yang baik
Bahan yang digunakan :

 Pasir urug
3. Pekerjaan Cor Beton 1:3:5
Setelah pekerjaan urugan selesai dilakukan dan dipadatkan dengan bagus, kemudian dilanjutkan
dengan pengecoran lantai 1:2:3. Pengecoran dilakukan menggunakan beton molen. Bahan -
bahan yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik dan takaran pengadukannya juga harus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek. Setelah pengecoran siap dilaksanakan,
permukaan beton ditutup dengan kertas semen/goni dan dibasahkan, ini menjaga agar proses
pengeringan beton tidak terlalu cepat, sampai umur beton cukup maka setiap hari disiram
menjaga kelembapan beton dan situasi kondisi cuaca lapangan

Alat yang digunakan :


 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Beton molen
 Sendok Semen
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Semen
 Kerikil
 Pasir
 Air
4. Pek. Pondasi Plat Setempat
Setelah pengecoran lantai kerja dilaksanakan dilanjutkan dengan pasangan pondasi plat
setempat, Pondasi plat setempat dibuat sesuai dengan ukuran dan gambar kerja yang
menggunakan beton bertulang dengan menggunakan baja diameter Ø 12. Diameter baja
tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang ditentukan dalam gambar-
gambar rencana atau gambar detail, Baja tulangan harus memenuhi standart ketentuan
dalam SK-SNI T-15-1991-03 dengan mutu U-39 (tegangan leleh karakteristik = 3900 kg /
cm2) untuk diameter lebih besar dari 12 mm. Sedangkan untuk diameter yang lebih
kecildigunakan U-24 (tegangan leleh karakteristik = 2400 kg / cm2 ) Mutu sesuai dengan
spektenis pekerjaan
Pelaksanaan: terlebih dahulu dilakukan adalah pemotongan besi sesuai dengan ukuran
yang ada pada gambar,kemudian dilanjutkan dengan perangkaian besi untuk pondasi
perangkaian besi bias sejalan dengan penggalian lobang untuk pondasi,setelah perakitan
besi selesai kemudian besi yang telah dirangkai dimasukan kedalam lobang galian yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu,posisi rangkaian besi harus lurus dan datar supaya
tidak ada kemiringan pada saat pengecoran.
Alat yang digunakan :
 Cangkul
 Sekop
 Ember
 Keranjang
 Vibrator
 dan alat batu lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Tukang besi
 Kepala tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Pasir
 Semen
 Kerikil
 Besi
 Air
5. Pekerjaan Kolom Pedestal 20/20
Untuk pelaksanaan pekerjaan Beton Sloof, Kolom, dan Reng pada umumnya, akan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pada pekerjaan campuran beton 1:2:3 Kolom Pedestal 20/20, untuk pekerjaan ini beton
yang digunakan harus sesuai dengan spekteknis dan analisa pekerjaan, guna mengatur
kadar air yang sesuai dengan menggunakan slump tes beton serta dilihat dan disetujui
oleh direksi teknis dan pengawas lapangan.
Material yang dipakai untuk beton adalah material yang sesuai dengan standar mutu
beton di Indonesia (NI.2. PBI 1971).
- Pada pekerjaan beton bertulang ada tiga kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan
yaitu pemasangan bekisting/cetakan, pemasangan/penyusunan besi tulangan dan
pengecoran beton
- Sebelum pengecoran dimulai terlebih dahulu kami pasang bekisting/cetakan.
Pekerjaan cetakan atau acuan ini menggunakan kayu atau papan yang berfungsi
sebagai cetakan beton. Pemasangan bekisting untuk struktur ini dengan sistim
Horizontal dan Vertikal, Cetakan ini harus kokoh dan kuat, sehingga tidak roboh
nantinya bila coran sudah dimasukan kedalam cetakan ini. Papan adalah papan kelas III
dengan kualitas yang baik. Pada bagian papan sebelah atas diserut halus dan lurus
(waterpass) dengan sudut harus siku.
- Pada saat kegiatan ini dikerjakan kami juga melakukan pemotongan besi dan juga
pembengkokan. Besi yang digunakan terlebih dahulu harus seizin dari pihak direksi,
baik ukuran diameternya maupun jenis besi yang digunakan serta ukuran pemotongan
harus sesuai dengan apa yang telah tercantum didalam gambar kerja yang terdapat
didalam dokumen kontrak.
- Setelah pemotongan besi dan pembengkokan serta bekisting siap dikerjakan, maka
besi-besi ini dirangkai diatas cetakan sesuai dengan gambar kerja, besi diikat dengan
kawat beton.
- Agar besi tidak merapat kepermukaan papan/lantai, maka perlu dibuatkan penyangga
dari beton yang berbentuk segi empat dengan ukuran setebal penutup beton (sesuai
dengan spesifikasi teknik).
- Jarak pembesian satu sama yang lain dan Ø besi yang akan dipakai sesuai dengan
spesifikasi teknik dan gambar yang ada.
- Setelah rangkaian besi dianggap selesai, maka kotoran dan sampah serta debu yang ada
dibuang sampai bersih, apabila sudah bersih kami minta persetujuan pada
pengawas/Direksi untuk mengecek/memeriksa penulangan ini, setelah dinyatakan
baik kami diberi izin melaksanakan pengecoran beton sesuai dengan pengajuan
pekerjaan yang akan dilakukan pembetonan.
- Untuk pengecoran beton pada satu tempat/satu konstruksi yang tidak terpisah
bekistingnya akan kami siapkan dalam satu hari.
- Setelah pengecoran siap dilaksanakan, permukaan beton ditutup dengan kertas
semen/goni dan dibasahkan, ini menjaga agar proses pengeringan beton tidak terlalu
cepat, sampai umur beton cukup maka setiap hari disiram menjaga kelembapan beton
dan situasi kondisi cuaca lapangan.
Alat yang digunakan :

 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Beton Molen
 Ember
 Water Pass
 Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Pasir
 Semen
 Kerikil
 Kayu
 Paku
 Air

IV. PEKERJAAN STRUKTUR


Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-5 sampai minggu ke -10.

JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

PEMBANGUNAN GAPURA

 Pekerjaan Balok Sloof 30/50 ( S-1 )


 Pekerjaan Balok Sloof 15/30 ( S-2 )
 Pekerjaan Kolom 30x60 ( K-1 )
 Pekerjaan Kolom 15x30 (K-2 )
 Pekerjaan Kolom 15x15 ( k-3 )
 Pekerjaan Balok 30x80 ( B-1 )
 Pekerjaan Balok 30x40 ( B-2 )
 Pekerjaan Balok 15x30 ( B-3 )
 Pekerjaan Plat Beton t=10 cm
PEMBANGUNAN PAGAR

 Pekerjaan Sloof 20x25 cm (S )


 Pekerjaan Kolom 29x29 cm ( K-01 )
 Pekerjaan Ring Balok 13x15 ( RB )
PEKERJAAN REHAB TERMINAL

1. Pekerjaan Balok Sloof 20/25


2. Pekerjaan Kolom 20x20
3. Pekerjaan Kolom 15x15
4. Pekerjaan Balok Late 11/15 ( BL )
5. Pekerjaan Ring Balok15X20
6. Pekerjaan Plat Beton t=12 cm
7. Pemasangan Struktur Beton Bertulang
Untuk pelaksanaan pekerjaan Beton Sloof, Kolom, dan Reng pada umumnya, akan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pada pekerjaan campuran beton terdiri campuran beton 1:2:3 untuk pekerjaan ini beton
yang digunakan harus sesuai dengan spekteknis dan analisa pekerjaan, guna mengatur
kadar air yang sesuai dengan menggunakan slump tes beton serta dilihat dan disetujui
oleh direksi teknis dan pengawas lapangan.
Material yang dipakai untuk beton adalah material yang sesuai dengan standar mutu
beton di Indonesia (NI.2. PBI 1971).
Pada pekerjaan beton bertulang ada tiga kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu
pemasangan bekisting/cetakan, pemasangan/penyusunan besi tulangan dan pengecoran
beton.
Sebelum pengecoran dimulai terlebih dahulu kami pasang bekisting/cetakan. Pekerjaan
cetakan atau acuan ini menggunakan kayu atau papan yang berfungsi sebagai cetakan
beton. Pemasangan bekisting untuk struktur ini dengan sistim Horizontal dan Vertikal,
Cetakan ini harus kokoh dan kuat, sehingga tidak roboh nantinya bila coran sudah
dimasukan kedalam cetakan ini. Papan adalah papan kelas III dengan kualitas yang baik.
Pada bagian papan sebelah atas diserut halus dan lurus (waterpass) dengan sudut harus
siku.
Pada saat kegiatan ini dikerjakan kami juga melakukan pemotongan besi dan juga
pembengkokan. Besi yang digunakan terlebih dahulu harus seizin dari pihak direksi, baik
ukuran diameternya maupun jenis besi yang digunakan serta ukuran pemotongan harus
sesuai dengan apa yang telah tercantum didalam gambar kerja yang terdapat didalam
dokumen kontrak.
Setelah pemotongan besi dan pembengkokan serta bekisting siap dikerjakan, maka besi-
besi ini dirangkai diatas cetakan sesuai dengan gambar kerja, besi diikat dengan kawat
beton.
Agar besi tidak merapat kepermukaan papan/lantai, maka perlu dibuatkan penyangga
dari beton yang berbentuk segi empat dengan ukuran setebal penutup beton (sesuai
dengan spesifikasi teknik).
Jarak pembesian satu sama yang lain dan Ø besi yang akan dipakai sesuai dengan
spesifikasi teknik dan gambar yang ada.
Setelah rangkaian besi dianggap selesai, maka kotoran dan sampah serta debu yang ada
dibuang sampai bersih, apabila sudah bersih kami minta persetujuan pada
pengawas/Direksi untuk mengecek/memeriksa penulangan ini, setelah dinyatakan baik
kami diberi izin melaksanakan pengecoran beton sesuai dengan pengajuan pekerjaan yang
akan dilakukan pembetonan.
Untuk pengecoran beton pada satu tempat/satu konstruksi yang tidak terpisah
bekistingnya akan kami siapkan dalam satu hari.
Setelah pengecoran siap dilaksanakan, permukaan beton ditutup dengan kertas
semen/goni dan dibasahkan, ini menjaga agar proses pengeringan beton tidak terlalu
cepat, sampai umur beton cukup maka setiap hari disiram menjaga kelembapan beton dan
situasi kondisi cuaca lapangan.
Alat yang digunakan :

 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Beton Molen
 Ember
 Water Pass
 Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Pasir
 Semen
 Kerikil
 Kayu
 Paku
 Air

V. PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-6 sampai minggu ke -7.

JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pekerjaan Dinding Bata 1:2


 Plesteran 1:2
 Pekerjaan Acian
 Pekerjaan Afwerking Beton
 Pekerjaan Rangka Dinding Atap
 Pekerjaan Dinding Papan Atap
 Dinding Anyaman Bambu
1. Pasangan Dinding Bata 1:2
Pasangan dinding bata menggunakan spesi dengan adukan campuran 1 : 2 dimana 1
semen berbanding dengan 2 pasir pasangan dengan takaran yang sama (untuk dinding
tastram). Pasangan dinding bata ini dapat dikerjakan jika sloof telah keras dan
sebelumnya dipasang bowplank untuk pedoman lurusnya pasangan dinding tersebut.
Yang mana ukuran ketinggian dari pasangan disesuaikan dengan gambar atau petunjuk
direksi.
Alat yang digunakan :

 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Sendok semen
 Ember
 Water Pass
 Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Pasir
 Semen
 Kerikil
 batu bata
 Air

Suasana Pemasangan Dinding Bata 1:2

2. Plesteran 1:2
Setelah dinding terpasang, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran dinding. Adukan
yang digunakan adukan 1 : 2 untuk dinding tastram dikerjakan pada semua permukaan
dinding biasa. Sebelum dilakukan plesteran, terlebih dahulu dinding / permukaan yang
akan diplester dibasahi ( disiram ) dengan air sampai merata. Permukaan tersebut juga
harus dikasarkan terlebih dahulu ( dibuat kasar ) dengan cara memahat ( diketrik ).
Semua sudut pada plesteran harus rata, tegak lurus dan siku. Plesteran permukaan
dinding terdapat 2 lapisan yaitu lapisan pertama dengan tebal plesteran 15 mm yang
dibuat kasar untuk membentuk permukaan yang rata dan datar. Kemudian lapisan
kedua menggunakan plesteran halus ( menggunakan acian semen ) yang mana lapis
plester akhir ini harus halus, rata dan datar.
Alat yang digunakan :
 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Sendok Semen
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Semen
 Pasir
 Kerikil
 Air
3. Pekerjaan Acian dan Pekerjaan Afwerking Beton
Pekerjaan acian dinding merupakan pekerjaan finishing yang tergolong mudah dalam
membuat bahannya dan proses cara mengacinya. Meskipun mudah dan sederhana, cara
mengaci membutuhkan keahlian agar tidak menghasilkan acian yang mudah rusak dan
buruk. Untuk mendapatkan hasil acian yang bagus dan memuaskan, lakukan 4 langkah
berikut ini:

a. Langkah awal yang harus kamu perhatikan adalah kondisi plesteran. Hasil acian
sangat tergantung dari kualitas plesteran. Hasil plesteran yang berkualitas baik
akan menghasilkan acian dinding yang baik pula. Sebelum dilakukan pekerjaan
acian, plesteran harus kering dan tidak terjadi penyusustan lagi.
b. Pekerjaan acian dinding dapat dilakukan pada plesteran yang sudah berumur 2-
3 minggu untuk dinding dalam. Sedangkan untuk dinding luar dapat dilakukan
lebih cepat, yaitu 2 minggu setelah plesteran dinding selesai dikerjakan. Jangan
terburu-buru untuk melakukan acian setelah pekerjaan pemlesteran baru
selasai, karena akan menghasilkan acian yang mudah retak.
c. Saat plesteran sudah siap untuk diaci, maka plesteran dibasahi dulu dengan air
agar acian atau white mortar tidak terlalu cepat kering. Apalagi acian sangat
membutuhkan air untuk proses pelekatan dan hidrasi. Di samping itu, acian
yang terlalu cepat kering akan memiliki sifat yang lunak dan permukaannya
berdebu.
d. Lakukan pengacian dengan standar tebal 1-3 mm. Tentunya semakin tipis acian
yang diaplikasikan pada dinding, maka acian akan mengering terlalu cepat. Oleh
karenanya, usahakan ketebalan acian berkisar 1-3 mm. Nah, jika tebal acian
lebih dari 3 mm, maka pekerjaan acian harus dilakukan dua lapis. Biarkanlah
lapisan pertama acian kering, kemudian lakukan lapis berikutnya.
Alat yang digunakan :
 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Sendok Semen
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Semen
4. Pekerjaan Rangka Dinding Atap
Rangka dinding atap ini menggunakan kayu kelas II ukuran 5 /10 dan kayu 5/5. Rangka
dipasang pada kaki kuda-kuda dengan menggunakan baut/paku. Rangka dipasang secara
vertikal dan horizontal dengan ukuran jarak masing-masing rangka berdasarkan
spesifikasi teknis dan gambar kerja. Rangka ini dibuat sebagai penopang bagi dinding sopi-
sopi.
Alat yang digunakan :
 Palu
 Bor Tangan
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Kayu 5 / 10
 Kayu 5/5
 Paku
 Baut
 Benang
5. Pekerjaan Dinding Papan Atap
Pekerjaan dinding rangka atap adalah pekerjaan untuk menutup sisi atas dinding segitiga
pada atap pelana dengan menggunakan papan kayu ukuran 2/20. Papan kayu akan
direkatkan dengan menggunakan paku atau baut pada rangka dinding kayu yang telah
dikerjakan sebelumnya. Pola dan ukuran papan kayu dapat dirujuk pada spesifikasi teknis
dan gambar teknis.
Alat yang digunakan :
 Palu
 Bor Tangan
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Papan Kayu 2/20
 Paku
 Baut
 Benang

VI. PEKERJAAN ATAP


Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-10 sampai minggu ke -15.

JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pekerjaan Konstruksi Kuda-kuda Kayu


 Pekerjaan Rangka Baja Ringan
 Pekerjaan Atap Ashpalt Bitument
 Pekerjaan Perabung Atap
 Pekerjaan Bola-bola Atap
 Pekerjaan Listplank Double Profil
1. Pekerjaan Konstruksi Kuda-kuda Baja ringan
Pekerjaan kuda-kuda dengan bentuk dan penempatan harus sesuai dengan gambar
kerja. Sebelumnya kami telah menyiapkan Konstruksi Kuda-kuda Kayu dan
mengolahnya dibawah sebelum dinaikkan kelantai atas. Dimana kuda-kuda Konstruksi
kayu dirakit dibawah disesuaikan dengan ukuran dan dimensi kebutuhan gambar kerja
dan bestek. Baru kemudian menaikkan yang telah dirakit dibawah dan dinaikkan satu
persatu keatas tempat kuda-kuda yang akan dipasang, termasuk pemasangan kuda-
kuda dan kelengkapan lainnya. perlengkapan baut-baut. Untuk material kuda-kuda di
pakai Baja Ringan yang berkualitas bagus.
Alat yang digunakan :
 Mesin potong
 Gergaji
 Palu
 Waterpass
 Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Kayu
 Paku
2. Pekerjaan Rangka Atap
Setelah pemasangan kayu kuda kuda telah selesai dikerjakan barulah dilanjutkan
dengan pemasangan kayu gording, Pekerjaan gording dengan bentuk dan penempatan
harus sesuai dengan gambar kerja. Sebelumnya kami telah menyiapkan Kayu dan
memotong dengan ukuran yang diperlukan dibawah disesuaikan dengan ukuran dan
dimensi kebutuhan gambar kerja dan bestek. Baru kemudian menaikkan keatas tempat
gording yang akan dipasang, kayu gording dipakukan pada kuda kuda yang telah
dikerjakan terlebih dahulu dengan jarak bentang yang disesuaikan dengan gambar
kerja. Untuk material gording di pakai kayu yang berkualitas bagus.
Alat yang digunakan :
 Mesin potong
 Gergaji
 Palu
 Waterpass
 Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Kayu
 Paku
3. Pekerjaan Atap ONDULINE TILE
Setelah kuda kuda dan rangka atap selesai kemudian kami lanjutkan Untuk
pemasangan Atap Onduline Tile, terlebih dahulu akan dimintakan approved dari
pengguna jasa (direksi), untuk menentukan jenis, type dan warna yang akan dipakai.

Pekerjaan ini harus dilakukan dengan baik, dan teliti. Alur untuk atap harus dipasang
merata (Tidak bolak-balik) sehingga hasil akhir pemasangan akan rapi dan tidak bocor.
Untuk bentuk, ukuran dan posisi pemasangan akan disesuaikan dengan gambar.

Pelaksanaan :
- Buat patok benang untuk menentukan pemasangan atap
- Peletakan atap pertama dimulai dari sebelah kiri bangunan
- Peletakan lembaran genteng disusun dari lajur bawah baru naik ke lajur atas.
- Pelubangan atap harus menggunakan alat bor.
- Untuk mengikat atap pada kayu menggunakan paku atap.
- Sewaktu pemasangan, para pekerja harus beralaskan papan, tidak dibenarkan
menginjak langsung pada atap untuk menghindari peot.
- Sisa potongan atap, paku dan kotoran lainnya harus dibersihkan untuk menghindari
korosi.
Alat yang digunakan :

 Gunting seng
 Alat potong
 Palu
 Water Pass
 Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Kepala tukang
 Pekerja
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Atap Selulosa Bhitument


 Paku /sekrup atap
 Bahan lainnya
4. Pekerjaan Perabung Atap
Setelah pasangan atap selesai kemudian untuk puncak atas pemasangan atap ditutup
dengan pasangan parabung atap,pemasangan parabung harus rapi dan lurus supaya
nantinya tidak ada kebocoron pada atap,Pekerjaan ini mencakup penyiapan, serta
pengadaan parabung seng yang akan dipasang serta mobilisasi peralatan, mobilisasi
material dan mobilisasi tenaga kerja yang semuanya sesuai dengan Gambar dan
Spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Alat yang digunakan :


 Palu
 Benang dan waterpass
 Gunting Seng
 Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Tenaga ahli
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Perabung Atap Selulosa Bhitumen


 Paku
 Bahan lainnya
Pelaksanaan :
- Buat patok benang untuk menentukan pemasangan perabung
- Pasang nok genteng pada lokasi yang ditentukan
- Periksa kembali pemasangan dari kemungkinan adanya kebocoran

5. Pekerjaan Bola-bola Atap


Setelah pasangan atap selesai kemudian untuk samping atap pemasangan atap ditutup
dengan pasangan Bola-bola atap dengan atap Selulosa Bhitument, pemasangan bola-
bola atap harus rapi dan lurus supaya nantinya tidak ada kebocoron pada atap,
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, serta pengadaan bola-bola atap yang akan dipasang
serta mobilisasi peralatan, mobilisasi material dan mobilisasi tenaga kerja yang
semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Alat yang digunakan :


 Palu
 Benang dan waterpass
 Gunting Seng
 Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Tenaga ahli
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Bola-bola atap
 Paku scrup
 Bahan lainnya
6. Pekerjaan Listplank Double Profil
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah kuda kuda selesai dipasang,Pasangan lisplank ini
termasuk konstruksi kuda-kuda yang berada paling luar dari konstruksi kuda-kuda
atau didekat atap paling ujung. Lisplank harus rapi, rata, dan tidak berombak.
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, serta pengadaan listplank yang akan dikerjakan
serta mobilisasi peralatan, mobilisasi material dan mobilisasi tenaga kerja yang
semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan

Pelaksanaan :
- Pemasangan bisa dilakukan sebelum pemasangan atap
- papan di potong dan diukur sesuai dengan gambar
- Ukur dan buat patok dari ujung kuda – kuda
- Pasang lisplank dan jaga kelurusannya
Alat yang digunakan :

 Mesin bor listrik


 Alat potong
 Palu
 Water Pass
 Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Tukang kayu
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Kayu papan
 Paku
VII. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-8 sampai minggu ke -11.
JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pekerjaan Timbunan Biasa


 Pekerjaan Timbunan Pasir Urug
 Pekerjaan Cor Beton Lantai 1:3:5
 Pekerjaan Lantai Keramik 40 X40 dan 20x20 Unpolished
1. Pekerjaan Timbunan Biasa
Setelah pekerjaan pasangan pondasi dan sloof beton bertulang dan dinding selesai
dilaksanakan dilanjutkan dengan penghamparan tanah berikut dengan pemadatan
urugan tanah bawah lantai. Penghamparan tanah dibawah lantai dipadatkan dengan
pemadatan tanah urug yang dilaksanakan dengan berpedoman gambar pelaksanaan
(shopdrawing) dan spesifikasi teknis yang ditentukan. Pekerjaan ini dilaksanakan
dengan menggunakan kombinasi tenaga kerja antara lain :
 Pekerja
 Mandor
Alat yang digunakan :

 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Stamper / Pemadat yang baik
Bahan yang digunakan :

 Tanah urug
2. Pekerjaan Pasir Urug
Penghamparan berikut dengan pemadatan pasir urug dilaksanakan dengan berpedoman
gambar pelaksanaan (shopdrawing) dan spesifikasi teknis yang ditentukan. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi tenaga kerja antara lain :
 Pekerja
 Mandor
Alat yang digunakan :

 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Stamper / Pemadat yang baik
Bahan yang digunakan :

 Pasir urug
3. Pekerjaan Cor Lantai Beton 1:3:5
Setelah pekerjaan urugan selesai dilakukan dan dipadatkan dengan bagus, kemudian dilanjutkan
dengan pengecoran lantai 1:2:3. Pengecoran dilakukan menggunakan beton molen. Bahan -
bahan yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik dan takaran pengadukannya juga harus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek. Setelah pengecoran siap dilaksanakan,
permukaan beton ditutup dengan kertas semen/goni dan dibasahkan, ini menjaga agar proses
pengeringan beton tidak terlalu cepat, sampai umur beton cukup maka setiap hari disiram
menjaga kelembapan beton dan situasi kondisi cuaca lapangan

Alat yang digunakan :


 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Beton molen
 Sendok Semen
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Semen
 Kerikil
 Pasir
 Air
4. Pekerjaan Lantai Keramik 40x40 dan 20x20 Unpolished
Pekerjaan pasangan Keramik 40x40 dan 20 x 20 Unpolished dikerjakan secara manual dan
menggunakan alat bantu lainnya. Keramik dipasang pada lantai seperti yang ditunjukkan
gambar. Sebelum pemasangan terlebih dahulu kami berkordinasi dengan direksi
teknis/pengawas lapangan untuk warna keramik yang akan dipakai. Semua lokasi
pekerjaan yang akan dipasang keramik harus dibersihkan dari sampah dan material lain.
Langkah berikutnya lantai yang akan dipasang harus ditimbang terlebih dahulu dibantu
dengan rentangan benang. Keramik yang akan dipasang dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat dan bernoda. Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih sampai
jenuh. Pengadukan spesi sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.

Alat yang digunakan :

 Cangkul
 Sekop
 Keranjang
 Gerobak dorong
 Ember
 Water Pass
 Dan alat bantu lainnya
Bahan yang digunakan :
 Semen
 Air
 Pasir
 Keramik 20x20 Unpolished
 Keramik 40x40 Unpolished
Tenaga yang digunakan :
 Pekerja
 Mandor
 Tukang
 Kepala tukang

VIII. PEKERJAAN PLAFOND


Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-15 sampai minggu ke -19.
JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pekerjaan Rangka Furing


 Pekerjaan Plafond PVC
 Pekerjaan List PVC
1. Pekerjaan Rangka Plafond
Pekerjaan rangka dapat dikerjakan setelah pekerjaan atap telah ada yang terpasang pada
area yang akan dikerjakan sudah selesai. Pasangan rangka dilakukan dengan menggantung
rangka pada kayu kuda-kuda dengan gantungan Furing Standar Pabrikan.jarak
pemasangan rangka akan disesuaikan dengan gambar kerja,pemasangan rangka harus
kuat dan kokoh.

Metode Pemasangan Rangka Kayu Plafon:

 Buat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafond sesuai dengan
Shopdrawing.( untuk menentukan ketinggian plafond ).
 Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai pedoman kelurusan &
ketinggian Rangka, sesuai elevasi yang telah dibuat.
 Pasang instalasi terlebih dahulu sebelum memasang rangka plafond.
 Pasang rangka plafond ( yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong ) sesuai
marking yang telah dibuat.
 Periksa kelurusan dan kerataan rangka menggunakan waterpass & siku besi.

Alat yang digunakan :


 Palu
 Benang dan waterpass
 Gergaji dan bor
 Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang kayu
 Mandor
Bahan yang digunakan :

 Furing
 Paku scrup
2. Pekerjaan Plafond PVC
Sebelum pemasangan plafond PVC dikerjakan terlebih dahulu instalasi listrik dan segala
sesuatunya yang berada pada loteng sudah harus terpasang dan berfungsi dengan baik.

Untuk pemasangan PVC dikerjakan setelah rangka selesai. Disini digunakan PVC yang
dipasang langsung pada rangka dengan menggunakan paku /sekrup sesuai model yang
diinginkan dengan jarak pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Hasil akhir dari
pemasangan ini harus rata dan waterpass.
Alat yang digunakan :
 Mesin potong
 Gergaji
 Palu
 Waterpass
 Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 PVC
 Paku
3. Pekerjaan Listprofil
Pekerjaan ini dikerjakan setelah pasangan plafond selesai dikerjakan,Pada bagian pinggir plafon
yang berhubungan dengan dinding dipasang list profil siku kayu. List diukur dan dipotong sesuai
dengan ukuran yang ada pada gambar Pemasangan list harus lurus dan datar bahan yang dipakai
harus bahan berkualitas baik dan kuat.
Alat yang digunakan :
 Mesin potong
 Gergaji
 Palu
 Waterpass
 Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 PVC List profil
 Paku

IX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-18.
JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pemasangan Instalasi Listrik


 Pemasangan Fitting Lampu
 Pemasangan Lampu 25 Watt SL
 Pemasangan Sakelar Tunggal
 Pemasangan Stop Kontak
 Pemasangan MCB Panel
 Pas. Sakering Kast (MCB)
a. MCB 1 Fasa 16 Amp yang akan dipakai sesuai dengan standard SII atau SPLN. Kabel yang
digunakan memenuhi standar PUIL/LMK. Sebelum dipasang kami akan koordinasi dengan
direksi dan pengawas tentang jenis dan ukuran serta merk MCB yang akan dipasang
b. Alat yang digunakan :
- Alat Listrik Standar

 Pekerjaan Instalasi Listrik


Pekerjaan elektrikal ini akan dilaksanakan oleh biro instalatur listrik yang memiliki sertifikat
badan usaha AKLI, dengan didukung oleh tenaga kerja yang sudah berpengalaman dibidang
listrik dan mekanikal elektrikal.
Sebelum semua perangkat elektrikal ini dipasang, semua contoh material yang akan dipasang
terlebih dahulu akan diambil sample masing – masing bahan dan diajukan ke pengawas M/E dan
direksi untuk mendapatkan persetujuan jenis dan kapasitas alat.
Sebagian dari pekerjaan ini sudah dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan dinding, yaitu
pemasangan pipa instalasi listrik dan juga untuk instalasi yang ada dalam loteng telah selesai
dan berfungsi dengan baik sebelum loteng disiapkan.Setelah instalasi selesai selanjutnya
dilakukan pemasangan bola lampu diakhir pekerjaan dengan menggunakan jenis lampu yang
sesuai spek.Pemasangan dilakukan bilamana ruangan sudah bebas dari pekerjaan yang bisa
merusak bola lampu
Adapu item pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

 Pasangan Instalasi Stop Kontak


a. Kabel daya tegangan rendah yang akan dipakai adalah kabel NYM pemasangan sesuai
dengan standard SII atau SPLN. Kabek yang digunakan memenuhi standar PUIL/LMK
b. Alat yang digunakan
- Alat Listrik Standar
c. Pelaksanaan

- Lakukan pembobokan dinding terhadap dinding yang dilewati instalasi kabel


- Pasang conduit PVC yang sesuai dengan ukurannya
- Tidak diperkenankan adanya splice/ pencabangan atau sambungan sambungan baik dalam
feeder maupun cabang cabang, kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak penghubung
yang biasa dipakai (acceptable)
- Dalam membuat pencabangan conector harus dihubungkan pada konduktor- konduktor
dengan baik sehingga semua conductor tersambung , tidak ada kabel telanjang yang
kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran
- Semua sambungan kabel baik dalan junction box panel atau tempat lainnya harus
mempergunkan conector yang terbuat dari tembaga dan diisolasi dengan porselen atau
bakelit atau PVC, yang diameternya dissuaikan dengan diameter kabel
- Semua bahan isolasi untuk percabangan, conector dan lain lain seperti karet , pvc asbes ,
tape sintesis. Resin, splice case, composion dan lain lain harus dipasang dengan cara yang
disetujui menurut anjuran atau manufacture
- Dalam penyempurnaan kabel, semua sambungan kabel harus dilakukan dalam kotak
kotak khusus seperti junction box. Kabel disambung sesua dengan warna atau nama
masing masing selanjutnya dilakukan test ketahanan isolasi.
- Stop kontak yang dipasang disesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar elektrikal
 Pas. Seklar Tunggal
a. Kabel daya tegangan rendah yang akan dipakai adalah kabel NYM pemasangan sesuai
dengan standard SII atau SPLN. Kabek yang digunakan memenuhi standar PUIL/LMK
Alat yang digunakan

- Alat Listrik Standar


b. Pelaksanaan

- Lakukan pembobokan dinding terhadap dinding yang dilewati instalasi kabel


- Pasang conduit PVC yang sesuai dengan ukurannya
- Tidak diperkenankan adanya splice/ pencabangan atau sambungan sambungan baik dalam
feeder maupun cabang cabang, kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak penghubung
yang biasa dipakai (acceptable)
- Dalam membuat pencabangan conector harus dihubungkan pada konduktor- konduktor
dengan baik sehingga semua conductor tersambung , tidak ada kabel telanjang yang
kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran
- Semua sambungan kabel baik dalan junction box panel atau tempat lainnya harus
mempergunkan conector yang terbuat dari tembaga dan diisolasi dengan porselen atau
bakelit atau PVC, yang diameternya dissuaikan dengan diameter kabel
- Semua bahan isolasi untuk percabangan, conector dan lain lain seperti karet , pvc asbes ,
tape sintesis. Resin, splice case, composion dan lain lain harus dipasang dengan cara yang
disetujui menurut anjuran atau manufacture
- Dalam penyempurnaan kabel, semua sambungan kabel harus dilakukan dalam kotak
kotak khusus seperti junction box. Kabel disambung sesua dengan warna atau nama
masing masing selanjutnya dilakukan test ketahanan isolasi.
- saklar tunggal yang dipasang disesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar
elektrikal
 Pasang Instalasi Lampu
a. Kabel daya tegangan rendah yang akan dipakai adalah kabel NYM pemasangan sesuai
dengan standard SII. Kabel yang digunakan memenuhi standar PUIL/LMK
b. Alat yang digunakan
- Alat Listrik Standar
c. Pelaksanaan

- Lakukan pembobokan dinding terhadap dinding yang dilewati instalasi kabel

- Pasang conduit PVC yang sesuai dengan ukurannya

- Tidak diperkenankan adanya splice/ pencabangan atau sambungan sambungan baik dalam
feeder maupun cabang cabang, kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak penghubung
yang biasa dipakai (acceptable)
- Semua sambungan kabel baik dalan junction box panel atau tempat lainnya harus
mempergunkan conector yang terbuat dari tembaga dan diisolasi dengan porselen atau
bakelit atau PVC, yang diameternya dissuaikan dengan diameter kabel
- Semua bahan isolasi untuk percabangan, conector dan lain lain seperti karet , pvc asbes ,
tape sintesis. Resin, splice case, composion dan lain lain harus dipasang dengan cara yang
disetujui menurut anjuran atau manufacture
- Dalam penyempurnaan kabel, semua sambungan kabel harus dilakukan dalam kotak
kotak khusus seperti junction box. Kabel disambung sesua dengan warna atau nama
masing masing selanjutnya dilakukan test ketahanan isolasi.
- Lampu dan armaturenya yang akan dipasang disesuaikan dengan yang dimaksudkan
dalam gambar elektrikal
 Pas. Fitting Lampu Biasa
Setelah semua instalasi terpasang, kemudian dipasang fitting lampu biasa yang mana
disesuaikan dengan spesifikasi teknis. pekerjaan ini termasuk pengadaan barang.
 Pas. Lampu SL 25 Watt
Setelah semua instalasi terpasang,kemudian dipasang lampu SL dan lampu downlight yang mana
disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan ini termasuk pengadaan barang.

X. PEKERJAAN INSTALASI AIR


Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-18 sampai minggu ke -19.

JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pemasangan Kran Air


 Pekerjaan Pipa ½” PVC Air Bersih
 Pekerjaan Pipa 3” PVC Air Kotor
 Pemasangan Kitchen Zink
1. Pemasangan Kran Air
Pemasangan kran air dikerjakan oleh tukang pipa yang sudah berpengalaman, kran
dipasangkan pada shock drat yang telah disediakan di setiap kamar mandi, drat kran
dililitkan TBA dan dilapisi dengan lem pipa, kemudian baru diputarkan pada shock drat
dengan cara perlahan-lahan hingga posisi ujung kran mengarah ke lantai bak.
Alat yang digunakan :
 Gergaji Pipa
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Kran Air
 TBA
2. Pekerjaan Pipa ½” PVC Air Bersih
Pemasangan pipa PVC 1/2" dikerjakan sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, pipa
ditanam ke dalam dinding sebagai jalur utama air bersih. Jalur pipa dibentuk dengan
pahat beton ataupun mesin gerinda, pada setiap sudut ruangan diberikan elbow dan
dilem untuk menuju titik yang akan dipasang kran, pada setiap sambungan pipa juga
berikan socket dan dilem untuk menghindari kebocoran. Pada setiap titik yang akan
dipasang kran, disiapkan shock drat dalam 1/2".
Pemasangan kran air dikerjakan oleh tukang pipa yang sudah berpengalaman, kran
dipasangkan pada shock drat yang telah disediakan di setiap kamar mandi, drat kran
dililitkan TBA dan dilapisi dengan lem pipa, kemudian baru diputarkan pada shock drat
dengan cara perlahan-lahan hingga posisi ujung kran mengarah ke lantai bak.
Alat yang digunakan :
 Gergaji Pipa
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Pipa ½” PVC
 TBA
3. Pekerjaan Pipa 3” PVC Air Kotor
Pipa – pipa di pasang sebelum pekerjaan timbunan dan pengecoran lantai dilakukan.
Pemasangan pipa 3 " adalah untuk jalur pembuangan dari km/wc, limbah dapur ke
saluran terbuka, pipa yang digunakan adalah pipa yang sesuai dengan spesifikasi dari
direksi. Pipa yang sudah dipasang diberikan elbow 3 " ataupun T3 " untuk setiap titik
yang akan dipasang floordrain, diberikan tanda atau kertas semen bekas di setiap
lobangnya. Pada setiap sambungan pipa diberikan lem PVC untuk menghindari
kebocoran.
Alat yang digunakan :
 Gergaji Pipa
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Pipa 3” PVC
 TBA
4. Pemasangan Kitchen Zink
Bak cuci terbuat dari stainless stell dan di pasang pada meja beton yg datar
Alat yang digunakan :
 Gergaji Pipa
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Kitchen Zink

XI. PEKERJAAN FINISHING


Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-19 sampai minggu ke -21.

JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :

 Pengecatan Tembok
 Pengecatan Plafond
 Pengecatan Kayu
1. Pengecatan Tembok
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan cat, peralatan yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Berikut tahapan pelaksanaannya.
- Persiapan.
- Sebelum Pengecatan tembok/dinding,diplamur dahulu lalu dibersihkan/diamplas kemudian
dicat lapis pertama pada sisi dalam dan sisi luar (khusus untuk tembok).
- Lalu ulangi lagi pengecatan hingga 3 lapis (cat dasar, sedang dan finishing).
- Setelah dilakukan pengecatan, harus dijaga kebersihan sisi bidang pengecatan tersebut agar
tidak kotor
Pelaksanaan :
 Bersihkan permukaan dinding dari debu kotoran dan bekas percikan plesteran dengan
kain lap.
 Lindungi bahan–bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran dan lakban.
 Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang rata
dengan plamir kemudian tunggu sampai kering
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding udah rata ?
 Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol/spray
painted pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
 Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Cek, apakah pengecatan finish yang kedua/terakhir itu sudah rata.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap
Alat yang digunakan :

 Amplas
 Kuas dan kain
 Sekrap
 Kuas
 Peralatan cat, bak dll
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang cat
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Cat air
 Cat dasar
 Air
2. Pengecatan Plafond
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan cat, peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Berikut tahapan pelaksanaannya.
- Persiapan.
- Sebelum Pengecatan plafon,diplamur dahulu lalu dibersihkan/diamplas kemudian dicat
lapis pertama pada sisi dalam dan sisi luar (khusus untuk tembok).
- Lalu ulangi lagi pengecatan hingga 3 lapis (cat dasar, sedang dan finishing).
- Setelah dilakukan pengecatan, harus dijaga kebersihan sisi bidang pengecatan tersebut
agar tidak kotor
Pelaksanaan :
 Bersihkan permukaan plafon dari debu kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap.
 Lindungi bahan–bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
 Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang
rata dengan plamir kemudian tunggu sampai kering
 Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
 Cek, apakah permukaan dinding udah rata ?
 Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol/spray
painted pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
 Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
 Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
 Cek, apakah pengecatan finish yang kedua/terakhir itu sudah rata.
 Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan
lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap
Alat yang digunakan :

 Amplas
 Kuas dan kain
 Sekrap
 Kuas
 Peralatan cat, bak dll
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang cat
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Cat air
 Cat dasar
 Air
3. Pengecatan Kayu
Pekerjaan ini meliputi pengecatan pada kayu yang kelihatan sesuai dengan gambar rencana.
Manfaat dari pekerjaan ini adalah supaya kayu terhindar dari rayap sehingga lebih tahan lama
dan menambah keindahan dari bangunan. Sebelum pengecatan dilaksanakan terlebih dahulu
kayu didempul dan diamplas sampai benar-benar rata. Sesudah itu baru dilakukan pengecatan.
Untuk pengecatan kayu dilakukan selapis demi selapis 2 kali jalan. Pengecatan dilakukan
sampai betul-betul rata dan berwarna sama. Untuk pemakaian jenis cat akan disesuaikan dengan
bestek dan untuk pemakaian warna akan diminta persetujuan dari direksi.
Pelaksanaan:
- Bersihkan permukaan yang akan dicat sampai kering
- Amplas permukaan sampai rata
- Tutup lobang yang ada pada permukaan dengan dempul dan amplas kembali
- Lakukan pengecatan dasar berikutnya pengecatan warna dengan rata
- Ulangi sampai hasil merata.

Alat yang digunakan :

 Amplas
 Kuas dan kain
 Sekrap
 Kuas
 Peralatan cat, bak dll
Tenaga yang digunakan:
 Pekerja
 Kepala tukang
 Tukang cat
 Mandor
Bahan yang digunakan :
 Cat minyak
 Tiner
Demikianlah metode pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Plaza Kuliner dengan 10 Unit Kios.
Mudah – mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Tuapejat, 24 Februari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

TOHAP M. NABABAN, SH., M. Ec.


Dev
19710722 199703 1 003

Anda mungkin juga menyukai