UMUM :
Setelah mempelajari Dokumen Lelang (Gambar, spesifikasi teknis dll), dan mengikuti
Aanwijzing / Penjelasan Pekerjaan serta membaca Risalah Aanwijzing dan juga mensurvei
Harga Bahan yang akan dibutuhkan untuk pelaksanaan Kegiatan
PEMBANGUNAN,PENERTIBAN IZIN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PELABUHAN
PENGUMPAN LOKAL maka kami susun Metoda Kerja ini, untuk memenuhi salah satu syarat
teknis dalam proses perencanaan kami.
Metoda pelaksanaan ini kami susun dan ajukan, berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan yang
berlaku dan disyaratkan dalam RKS, dengan Jangka Waktu Pelaksanaannya selama 90
(Sembilan Puluh) Hari Kalender. Dalam metoda ini kami menguraikan langkah kerja yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan di lapangan yang meliputi kebutuhan Tenaga Kerja,
Peralatan dan Material yang digunakan nantinya maka dibuatlah Metoda Pelaksanaan Kerja,
yang merupakan salah satu Persyaratan Teknis untuk dokumen perencanaan pembangunan
tersebut.
Dalam melaksanakan pekerjaan pada dasarnya selalu menginginkan sasaran yang dicapai
sesuai dengan kualitas dan spesifikasi yang disyaratkan dan sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan.
Untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan adanya koordinasi dan kerja sama masing-
masing pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
Sasaran Proyek yang dimaksud adalah menyelesaikan proyek sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan sesuai spesifikasi teknis yang kami buat, tepat pada waktu yang ditentukan dan
Biaya Proyek tidak melampaui Dana Anggaran, maka perlu dibuat suatu metoda pelaksanaan
yang merupakan strategi untuk mencapai sasaran tersebut.
2. PENGENDALIAN WAKTU
Pengendalian atas Waktu direncanakan dalam bentuk rapat - rapat yang diadakan secara
berkala setiap Minggu. Untuk memonitoring pengendalian waktu proyek dilakukan dengan
membuat Jadwal Pelaksanaan (Time Schedulle) yang didasarkan atas urutan Pelaksanaan
Pekerjaan dan berfungsi agar Pekerjaan dapat berjalan lancar.
3. PENGENDALIAN BIAYA
Pengendalian Biaya sangat tergantung pada Pengendalian Waktu, kalau waktu tidak dapat
di jadwalkan dengan baik, maka akan mengakibatkan tingginya pembiayaan proyek.
Pengendalian biaya terkait dengan sistem pembayaran yang dituangkan dalam kontrak
pekerjaan nantinya.
Setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, kami akan melakukan koordinasi dengan
Pihak Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas serta unsur terkait lainnya
didalam proyek guna mengatur segala langkah - langkah yang harus diambil dalam rangka
persiapan sebelum pelaksanaan fisik dimulai terutama adalah Penyerahan Lapangan.
Menyerahkan Struktur Organisasi sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Personalia
beserta Job Discription untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan jelas serta sesuai dengan
bidang keahlian masing masing dan Jadwal Pelaksanan kepada Pihak Proyek.
Mengajukan Surat kepada Pihak Proyek untuk dapat dilaksanakan Penyerahan Lapangan
dan menetapkan Jadwal Pemancangan Lokasi
Persiapan Administrasi Proyek berupa Buku Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan
dan Grafik Cuaca.
Mengurus Izin Mendirikan Bangunan, membuat Jaminan Pelaksanaan dan
Mempersiapkankan Kontrak Perjanjian Kerja.
Pengetesan contoh bahan yang akan dipakai hingga ke Laboratorium resmi untuk Mutu
Beton yang telah ditetapkan dalam bestek/kontrak kerja.
Sejalan dengan itu dipersiapkan Direksi Keet, Los Kerja dan Gudang yang akan dibuat di
lokasi yang berdekatan dengan kegiatan kerja. Pembuatan Direksi Keet akan dilengkapi
dengan fasilitas seperti meja, kursi, papan tulis dan lain-lain peralatan yang dibutuhkan
selama waktu pelaksanaan pekerjaan. Selain itu kami juga menyiapkan Sumber Air untuk
Pelaksanaan Kerja.
Perhitungan kebutuhan bahan dan material
Mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan pada Pelaksanaan pekerjaan, yang akan
dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan, seperti :
Bahan Kali / Bahan Olahan / Pasir Pasang/Batu Kali
Pasir Beton
Bahan Kayu / Papan.
Semen.
Besi Beton, Kawat Beton
Bahan Pek. Struktur dan Dinding Bata
Bahan Pek. Cat/Kapuran
Dan Bahan lainnya sesuai dengan Bestek.
Mempersiapkan Tenaga Kerja yang dibutuhkan pada awal pekerjaan, seperti :
Kepala Pelaksana/Site Manager
Pelaksana Lapangan
Logistik
Operator
Tenaga Adm/Keuangan
Mandor
Kepala Tukang
Tukang
Pekerja
Dan Tenaga lainnya yang dibutuhkan
Setiap memulai Pekerjaan akan mengajukan Request, minta persetujuan Pengawas untuk
memulai Pekerjaan.
Pengendalian Arus Keuangan ( Cash Flow )
Apabila pekerjaan telah siap dilaksanakan semuanya maka dilakukan pemeriksaan
dengan Team PHO, agar pekerjaan dapat diserah terimakan untuk yang pertama
kalinya.
Kekurangan dan Cacat kerja akan diperbaiki dalam masa Pemeliharaan, dan setelah
masa pemeliharaan berakhir, maka dilakukan kembali pemeriksaan dengan Team FHO
untuk dapat diserah terimakan untuk kedua kalinya.
Keselamatan Kerja
Banyak kegiatan pekerjaan yang rawan terhadap kecelekaan, baik disebabkan oleh manusia,
alat, material, maupun desain dan metode yang tidak aman. Oleh karena itu safety plan sangat
diperlukan, baik untuk menjaga keselamatan orang yang bekerja pada bangunan itu, dan orang
yang mungkin berada di sekitar tempat bangunan. Begitu juga terhadap keamanan bangunan
itu sendiri selama proses pelaksanaannya
Tujuan dibuatnya metode kerja dalam proyek ini adalah agar dalam melaksanakan suatu
pekerjaan dapat terlaksana secara terencana dengan baik sehingga dapat memenuhi target –
target yang diberikan oleh pemberi tugas, baik dari segi biaya, mutu, dan waktu. Adapun
metode pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke- 3.
JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :
Pembersihan Lapangan
Pelaksanaan SMK3
Pengadaan Plang Proyek
Pengukuran Kembali
Setelah kontraktor pelaksana menerima Surat Penunjukan Pelaksana Pekerjaan dari Pemimpin
Kegiatan maka terlebih dahulukontraktor akan berkoordinasi dengan pihak proyek untuk
mempersiapkan Administrasi Kontrak dan menyerahkan Jaminan Pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan yang disyaratkan. Kemudian kontraktor pelaksana akan mengurus Asuransi Tenaga Kerja
yang akan dipakai di lapangan nantinya melalui Jasa Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) dan
menyerahkannya kepada pihak proyek. Selanjutnya kontraktor akan koordinasi dengan Pimpinan
Kegiatan dan Pengawas Lapangan serta Pihak yang terkait guna menentukan jadwal ke lapangan
untuk melakukan serah terima lapangan pekerjaan sekaligus sosialisasi dengan pemuka masyarakat
dan pemuda sekitar lokasi proyek agar sewaktu pelaksanaan nantinya tidak ada hambatan pekerjaan
yang sifatnya non teknis. Kontraktor Pelaksana akan membuat bangunan sementara/menyewa
bangunan yang akan dijadikan gudang untuk menyimpan bahan kebutuhan proyek dan peralatan
yang dimiliki. Setelah melakukan kunjungan lokasi pekerjaan kontraktor akan segera membuat
Plank Proyek dengan format yang telah disetujui oleh Direksi atau pemilik kegiatan. Selanjutnya
kontraktor akan mulai menyiapkan kelengkapan bahan, tenaga dan peralatan yang kontraktor
pedomani dari rincian time Schedulle yang telah kontraktor buat dan dilampirkan dalam dokumen
penawaran.
1. Pembersihan lapangan
Sebelum dimulai pekerjaan di lokasi dimana proyek akan dibangun kontraktor terlebih dahulu
meratakan tanah dan membersihkan dari bekas bongkaran-bongkaran tunggul pohon,serta
benda-benda lain yang menggangu pelaksanaan pekerjaan nantinya. Semua bekas bongkaran
dibuang jauh dari lokasi kerja.
Peralatan yang digunakan:
Cangkul
Excavator
Alat potong
Sekop
Parang
Keranjang
Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Mandor
2. Pelaksanaan SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sistem perlindungan
bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko
kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan
lingkungan sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan
efisien. Pedoman penerapan SMK3 di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor: PER.05/MEN/1996.
SMK3 merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem perlindungan tenaga kerja dan bagi
pekerjaan jasa konstruksi dapat meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian
moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia dan lingkungan
sekitarnya yang nantinya dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien dalam
proses pembangunan.
Peralatan yang mesti disediakan untuk memenuhi pelaksanaan SMK3 meliputi:
Peralatan yang digunakan:
Peralatan P3K
Helmet Safety
Sarung Tangan
Sepatu Boot
Rompi
Masker
Banner/Spanduk K3
Tenaga yang digunakan:
Tenaga Kesehatan pendidikan Minimal D-3 Kesehatan.
3. Pengadaan Plang Proyek
Plang proyek harus memuat:
a. Nama kegiatan
b. Nama pekerjaan
c. Kontraktor Pelaksana
d. Konsultan Supervisi
e. Nilai Kontrak
f. Tanggal Kontrak dan masa berakhir kontrak
g. Nomor kontrak
h. Tahun Anggaran
Plang proyek dibuat dengan spanduk menggunakan kop nama Dinas terkait. Tulisan harus jelas
dan dapat dibaca dari jarak 3 meter atau lebih.
Peralatan yang digunakan:
Mesin cetak
Palu
Gergaji
Meteran
Bahan yang digunakan:
Kayu
Paku
Benang
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Mandor
4. Pengukuran Kembali
Setelah area lokasi selesai dibersihkan kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kembali.
Penentuan titik ketinggian dan sudut – sudut, hanya dilakukan dengan alat – alat
waterpass/theodolite. Pengukuran sudut siku – siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian – bagian kecil yang telah disetujui oleh
konsultan. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya segera dilaporkan kepada Perencana / Pengawas untuk diminta keputusannya. Hasil
pengukuran tersebut diatas, kemudian diplot pada gambar rencana sebagai kontrol / cek
kebenaran posisi dan elevasi dasar gambar rencana. Jika terdapat perbedaan segera
dikonsultasikan kepada pihak direksi, jika sudah ada keputusan kemudian digambar sebagai
gambar kerja (shop drawing).
Peralatan yang digunakan:
waterpass/theodolite
Tenaga yang digunakan:
Surveyor
Pekerja
Jika jarak galian terlalu dekat maka hasil galian harus dibuang keluar lokasi bangunan. Hal
ini untuk menghindari kelongsoran pada dinding galian sehingga tidak mengganggu
kelancaran proyek.
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Mandor
Pelaksanaan :
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan
semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, Batako, beton,
pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan
permanen.
2. Timbunan Pasir Urug
Penghamparan berikut dengan pemadatan pasir urug dilaksanakan dengan berpedoman
gambar pelaksanaan (shopdrawing) dan spesifikasi teknis yang ditentukan. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi tenaga kerja antara lain :
Pekerja
Mandor
Alat yang digunakan :
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Stamper / Pemadat yang baik
Bahan yang digunakan :
Pasir urug
3. Pekerjaan Cor Beton 1:3:5
Setelah pekerjaan urugan selesai dilakukan dan dipadatkan dengan bagus, kemudian dilanjutkan
dengan pengecoran lantai 1:2:3. Pengecoran dilakukan menggunakan beton molen. Bahan -
bahan yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik dan takaran pengadukannya juga harus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek. Setelah pengecoran siap dilaksanakan,
permukaan beton ditutup dengan kertas semen/goni dan dibasahkan, ini menjaga agar proses
pengeringan beton tidak terlalu cepat, sampai umur beton cukup maka setiap hari disiram
menjaga kelembapan beton dan situasi kondisi cuaca lapangan
Pasir
Semen
Kerikil
Besi
Air
5. Pekerjaan Kolom Pedestal 20/20
Untuk pelaksanaan pekerjaan Beton Sloof, Kolom, dan Reng pada umumnya, akan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pada pekerjaan campuran beton 1:2:3 Kolom Pedestal 20/20, untuk pekerjaan ini beton
yang digunakan harus sesuai dengan spekteknis dan analisa pekerjaan, guna mengatur
kadar air yang sesuai dengan menggunakan slump tes beton serta dilihat dan disetujui
oleh direksi teknis dan pengawas lapangan.
Material yang dipakai untuk beton adalah material yang sesuai dengan standar mutu
beton di Indonesia (NI.2. PBI 1971).
- Pada pekerjaan beton bertulang ada tiga kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan
yaitu pemasangan bekisting/cetakan, pemasangan/penyusunan besi tulangan dan
pengecoran beton
- Sebelum pengecoran dimulai terlebih dahulu kami pasang bekisting/cetakan.
Pekerjaan cetakan atau acuan ini menggunakan kayu atau papan yang berfungsi
sebagai cetakan beton. Pemasangan bekisting untuk struktur ini dengan sistim
Horizontal dan Vertikal, Cetakan ini harus kokoh dan kuat, sehingga tidak roboh
nantinya bila coran sudah dimasukan kedalam cetakan ini. Papan adalah papan kelas III
dengan kualitas yang baik. Pada bagian papan sebelah atas diserut halus dan lurus
(waterpass) dengan sudut harus siku.
- Pada saat kegiatan ini dikerjakan kami juga melakukan pemotongan besi dan juga
pembengkokan. Besi yang digunakan terlebih dahulu harus seizin dari pihak direksi,
baik ukuran diameternya maupun jenis besi yang digunakan serta ukuran pemotongan
harus sesuai dengan apa yang telah tercantum didalam gambar kerja yang terdapat
didalam dokumen kontrak.
- Setelah pemotongan besi dan pembengkokan serta bekisting siap dikerjakan, maka
besi-besi ini dirangkai diatas cetakan sesuai dengan gambar kerja, besi diikat dengan
kawat beton.
- Agar besi tidak merapat kepermukaan papan/lantai, maka perlu dibuatkan penyangga
dari beton yang berbentuk segi empat dengan ukuran setebal penutup beton (sesuai
dengan spesifikasi teknik).
- Jarak pembesian satu sama yang lain dan Ø besi yang akan dipakai sesuai dengan
spesifikasi teknik dan gambar yang ada.
- Setelah rangkaian besi dianggap selesai, maka kotoran dan sampah serta debu yang ada
dibuang sampai bersih, apabila sudah bersih kami minta persetujuan pada
pengawas/Direksi untuk mengecek/memeriksa penulangan ini, setelah dinyatakan
baik kami diberi izin melaksanakan pengecoran beton sesuai dengan pengajuan
pekerjaan yang akan dilakukan pembetonan.
- Untuk pengecoran beton pada satu tempat/satu konstruksi yang tidak terpisah
bekistingnya akan kami siapkan dalam satu hari.
- Setelah pengecoran siap dilaksanakan, permukaan beton ditutup dengan kertas
semen/goni dan dibasahkan, ini menjaga agar proses pengeringan beton tidak terlalu
cepat, sampai umur beton cukup maka setiap hari disiram menjaga kelembapan beton
dan situasi kondisi cuaca lapangan.
Alat yang digunakan :
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Beton Molen
Ember
Water Pass
Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Pasir
Semen
Kerikil
Kayu
Paku
Air
PEMBANGUNAN GAPURA
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Beton Molen
Ember
Water Pass
Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Pasir
Semen
Kerikil
Kayu
Paku
Air
V. PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-6 sampai minggu ke -7.
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Sendok semen
Ember
Water Pass
Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Tukang
Kepala tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Pasir
Semen
Kerikil
batu bata
Air
2. Plesteran 1:2
Setelah dinding terpasang, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran dinding. Adukan
yang digunakan adukan 1 : 2 untuk dinding tastram dikerjakan pada semua permukaan
dinding biasa. Sebelum dilakukan plesteran, terlebih dahulu dinding / permukaan yang
akan diplester dibasahi ( disiram ) dengan air sampai merata. Permukaan tersebut juga
harus dikasarkan terlebih dahulu ( dibuat kasar ) dengan cara memahat ( diketrik ).
Semua sudut pada plesteran harus rata, tegak lurus dan siku. Plesteran permukaan
dinding terdapat 2 lapisan yaitu lapisan pertama dengan tebal plesteran 15 mm yang
dibuat kasar untuk membentuk permukaan yang rata dan datar. Kemudian lapisan
kedua menggunakan plesteran halus ( menggunakan acian semen ) yang mana lapis
plester akhir ini harus halus, rata dan datar.
Alat yang digunakan :
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Sendok Semen
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Semen
Pasir
Kerikil
Air
3. Pekerjaan Acian dan Pekerjaan Afwerking Beton
Pekerjaan acian dinding merupakan pekerjaan finishing yang tergolong mudah dalam
membuat bahannya dan proses cara mengacinya. Meskipun mudah dan sederhana, cara
mengaci membutuhkan keahlian agar tidak menghasilkan acian yang mudah rusak dan
buruk. Untuk mendapatkan hasil acian yang bagus dan memuaskan, lakukan 4 langkah
berikut ini:
a. Langkah awal yang harus kamu perhatikan adalah kondisi plesteran. Hasil acian
sangat tergantung dari kualitas plesteran. Hasil plesteran yang berkualitas baik
akan menghasilkan acian dinding yang baik pula. Sebelum dilakukan pekerjaan
acian, plesteran harus kering dan tidak terjadi penyusustan lagi.
b. Pekerjaan acian dinding dapat dilakukan pada plesteran yang sudah berumur 2-
3 minggu untuk dinding dalam. Sedangkan untuk dinding luar dapat dilakukan
lebih cepat, yaitu 2 minggu setelah plesteran dinding selesai dikerjakan. Jangan
terburu-buru untuk melakukan acian setelah pekerjaan pemlesteran baru
selasai, karena akan menghasilkan acian yang mudah retak.
c. Saat plesteran sudah siap untuk diaci, maka plesteran dibasahi dulu dengan air
agar acian atau white mortar tidak terlalu cepat kering. Apalagi acian sangat
membutuhkan air untuk proses pelekatan dan hidrasi. Di samping itu, acian
yang terlalu cepat kering akan memiliki sifat yang lunak dan permukaannya
berdebu.
d. Lakukan pengacian dengan standar tebal 1-3 mm. Tentunya semakin tipis acian
yang diaplikasikan pada dinding, maka acian akan mengering terlalu cepat. Oleh
karenanya, usahakan ketebalan acian berkisar 1-3 mm. Nah, jika tebal acian
lebih dari 3 mm, maka pekerjaan acian harus dilakukan dua lapis. Biarkanlah
lapisan pertama acian kering, kemudian lakukan lapis berikutnya.
Alat yang digunakan :
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Sendok Semen
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Semen
4. Pekerjaan Rangka Dinding Atap
Rangka dinding atap ini menggunakan kayu kelas II ukuran 5 /10 dan kayu 5/5. Rangka
dipasang pada kaki kuda-kuda dengan menggunakan baut/paku. Rangka dipasang secara
vertikal dan horizontal dengan ukuran jarak masing-masing rangka berdasarkan
spesifikasi teknis dan gambar kerja. Rangka ini dibuat sebagai penopang bagi dinding sopi-
sopi.
Alat yang digunakan :
Palu
Bor Tangan
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Kayu 5 / 10
Kayu 5/5
Paku
Baut
Benang
5. Pekerjaan Dinding Papan Atap
Pekerjaan dinding rangka atap adalah pekerjaan untuk menutup sisi atas dinding segitiga
pada atap pelana dengan menggunakan papan kayu ukuran 2/20. Papan kayu akan
direkatkan dengan menggunakan paku atau baut pada rangka dinding kayu yang telah
dikerjakan sebelumnya. Pola dan ukuran papan kayu dapat dirujuk pada spesifikasi teknis
dan gambar teknis.
Alat yang digunakan :
Palu
Bor Tangan
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Papan Kayu 2/20
Paku
Baut
Benang
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan baik, dan teliti. Alur untuk atap harus dipasang
merata (Tidak bolak-balik) sehingga hasil akhir pemasangan akan rapi dan tidak bocor.
Untuk bentuk, ukuran dan posisi pemasangan akan disesuaikan dengan gambar.
Pelaksanaan :
- Buat patok benang untuk menentukan pemasangan atap
- Peletakan atap pertama dimulai dari sebelah kiri bangunan
- Peletakan lembaran genteng disusun dari lajur bawah baru naik ke lajur atas.
- Pelubangan atap harus menggunakan alat bor.
- Untuk mengikat atap pada kayu menggunakan paku atap.
- Sewaktu pemasangan, para pekerja harus beralaskan papan, tidak dibenarkan
menginjak langsung pada atap untuk menghindari peot.
- Sisa potongan atap, paku dan kotoran lainnya harus dibersihkan untuk menghindari
korosi.
Alat yang digunakan :
Gunting seng
Alat potong
Palu
Water Pass
Dan alat bantu lainnya
Tenaga yang digunakan:
Kepala tukang
Pekerja
Tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
Bola-bola atap
Paku scrup
Bahan lainnya
6. Pekerjaan Listplank Double Profil
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah kuda kuda selesai dipasang,Pasangan lisplank ini
termasuk konstruksi kuda-kuda yang berada paling luar dari konstruksi kuda-kuda
atau didekat atap paling ujung. Lisplank harus rapi, rata, dan tidak berombak.
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, serta pengadaan listplank yang akan dikerjakan
serta mobilisasi peralatan, mobilisasi material dan mobilisasi tenaga kerja yang
semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
Pelaksanaan :
- Pemasangan bisa dilakukan sebelum pemasangan atap
- papan di potong dan diukur sesuai dengan gambar
- Ukur dan buat patok dari ujung kuda – kuda
- Pasang lisplank dan jaga kelurusannya
Alat yang digunakan :
Kayu papan
Paku
VII. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke-8 sampai minggu ke -11.
JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN :
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Stamper / Pemadat yang baik
Bahan yang digunakan :
Tanah urug
2. Pekerjaan Pasir Urug
Penghamparan berikut dengan pemadatan pasir urug dilaksanakan dengan berpedoman
gambar pelaksanaan (shopdrawing) dan spesifikasi teknis yang ditentukan. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi tenaga kerja antara lain :
Pekerja
Mandor
Alat yang digunakan :
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Stamper / Pemadat yang baik
Bahan yang digunakan :
Pasir urug
3. Pekerjaan Cor Lantai Beton 1:3:5
Setelah pekerjaan urugan selesai dilakukan dan dipadatkan dengan bagus, kemudian dilanjutkan
dengan pengecoran lantai 1:2:3. Pengecoran dilakukan menggunakan beton molen. Bahan -
bahan yang dipakai harus memiliki kualitas yang baik dan takaran pengadukannya juga harus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam bestek. Setelah pengecoran siap dilaksanakan,
permukaan beton ditutup dengan kertas semen/goni dan dibasahkan, ini menjaga agar proses
pengeringan beton tidak terlalu cepat, sampai umur beton cukup maka setiap hari disiram
menjaga kelembapan beton dan situasi kondisi cuaca lapangan
Cangkul
Sekop
Keranjang
Gerobak dorong
Ember
Water Pass
Dan alat bantu lainnya
Bahan yang digunakan :
Semen
Air
Pasir
Keramik 20x20 Unpolished
Keramik 40x40 Unpolished
Tenaga yang digunakan :
Pekerja
Mandor
Tukang
Kepala tukang
Buat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafond sesuai dengan
Shopdrawing.( untuk menentukan ketinggian plafond ).
Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai pedoman kelurusan &
ketinggian Rangka, sesuai elevasi yang telah dibuat.
Pasang instalasi terlebih dahulu sebelum memasang rangka plafond.
Pasang rangka plafond ( yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong ) sesuai
marking yang telah dibuat.
Periksa kelurusan dan kerataan rangka menggunakan waterpass & siku besi.
Furing
Paku scrup
2. Pekerjaan Plafond PVC
Sebelum pemasangan plafond PVC dikerjakan terlebih dahulu instalasi listrik dan segala
sesuatunya yang berada pada loteng sudah harus terpasang dan berfungsi dengan baik.
Untuk pemasangan PVC dikerjakan setelah rangka selesai. Disini digunakan PVC yang
dipasang langsung pada rangka dengan menggunakan paku /sekrup sesuai model yang
diinginkan dengan jarak pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Hasil akhir dari
pemasangan ini harus rata dan waterpass.
Alat yang digunakan :
Mesin potong
Gergaji
Palu
Waterpass
Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
PVC
Paku
3. Pekerjaan Listprofil
Pekerjaan ini dikerjakan setelah pasangan plafond selesai dikerjakan,Pada bagian pinggir plafon
yang berhubungan dengan dinding dipasang list profil siku kayu. List diukur dan dipotong sesuai
dengan ukuran yang ada pada gambar Pemasangan list harus lurus dan datar bahan yang dipakai
harus bahan berkualitas baik dan kuat.
Alat yang digunakan :
Mesin potong
Gergaji
Palu
Waterpass
Alat Bantu Lainnya
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang
Mandor
Bahan yang digunakan :
PVC List profil
Paku
- Tidak diperkenankan adanya splice/ pencabangan atau sambungan sambungan baik dalam
feeder maupun cabang cabang, kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak penghubung
yang biasa dipakai (acceptable)
- Semua sambungan kabel baik dalan junction box panel atau tempat lainnya harus
mempergunkan conector yang terbuat dari tembaga dan diisolasi dengan porselen atau
bakelit atau PVC, yang diameternya dissuaikan dengan diameter kabel
- Semua bahan isolasi untuk percabangan, conector dan lain lain seperti karet , pvc asbes ,
tape sintesis. Resin, splice case, composion dan lain lain harus dipasang dengan cara yang
disetujui menurut anjuran atau manufacture
- Dalam penyempurnaan kabel, semua sambungan kabel harus dilakukan dalam kotak
kotak khusus seperti junction box. Kabel disambung sesua dengan warna atau nama
masing masing selanjutnya dilakukan test ketahanan isolasi.
- Lampu dan armaturenya yang akan dipasang disesuaikan dengan yang dimaksudkan
dalam gambar elektrikal
Pas. Fitting Lampu Biasa
Setelah semua instalasi terpasang, kemudian dipasang fitting lampu biasa yang mana
disesuaikan dengan spesifikasi teknis. pekerjaan ini termasuk pengadaan barang.
Pas. Lampu SL 25 Watt
Setelah semua instalasi terpasang,kemudian dipasang lampu SL dan lampu downlight yang mana
disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan ini termasuk pengadaan barang.
Pengecatan Tembok
Pengecatan Plafond
Pengecatan Kayu
1. Pengecatan Tembok
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan cat, peralatan yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Berikut tahapan pelaksanaannya.
- Persiapan.
- Sebelum Pengecatan tembok/dinding,diplamur dahulu lalu dibersihkan/diamplas kemudian
dicat lapis pertama pada sisi dalam dan sisi luar (khusus untuk tembok).
- Lalu ulangi lagi pengecatan hingga 3 lapis (cat dasar, sedang dan finishing).
- Setelah dilakukan pengecatan, harus dijaga kebersihan sisi bidang pengecatan tersebut agar
tidak kotor
Pelaksanaan :
Bersihkan permukaan dinding dari debu kotoran dan bekas percikan plesteran dengan
kain lap.
Lindungi bahan–bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen / koran dan lakban.
Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang rata
dengan plamir kemudian tunggu sampai kering
Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
Cek, apakah permukaan dinding udah rata ?
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol/spray
painted pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
Cek, apakah pengecatan finish yang kedua/terakhir itu sudah rata.
Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan lain
yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap
Alat yang digunakan :
Amplas
Kuas dan kain
Sekrap
Kuas
Peralatan cat, bak dll
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang cat
Mandor
Bahan yang digunakan :
Cat air
Cat dasar
Air
2. Pengecatan Plafond
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan cat, peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Berikut tahapan pelaksanaannya.
- Persiapan.
- Sebelum Pengecatan plafon,diplamur dahulu lalu dibersihkan/diamplas kemudian dicat
lapis pertama pada sisi dalam dan sisi luar (khusus untuk tembok).
- Lalu ulangi lagi pengecatan hingga 3 lapis (cat dasar, sedang dan finishing).
- Setelah dilakukan pengecatan, harus dijaga kebersihan sisi bidang pengecatan tersebut
agar tidak kotor
Pelaksanaan :
Bersihkan permukaan plafon dari debu kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan kain lap.
Lindungi bahan–bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang
rata dengan plamir kemudian tunggu sampai kering
Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
Cek, apakah permukaan dinding udah rata ?
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol/spray
painted pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
Cek, apakah pengecatan finish yang kedua/terakhir itu sudah rata.
Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan-bahan / pekerjaan
lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap
Alat yang digunakan :
Amplas
Kuas dan kain
Sekrap
Kuas
Peralatan cat, bak dll
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang cat
Mandor
Bahan yang digunakan :
Cat air
Cat dasar
Air
3. Pengecatan Kayu
Pekerjaan ini meliputi pengecatan pada kayu yang kelihatan sesuai dengan gambar rencana.
Manfaat dari pekerjaan ini adalah supaya kayu terhindar dari rayap sehingga lebih tahan lama
dan menambah keindahan dari bangunan. Sebelum pengecatan dilaksanakan terlebih dahulu
kayu didempul dan diamplas sampai benar-benar rata. Sesudah itu baru dilakukan pengecatan.
Untuk pengecatan kayu dilakukan selapis demi selapis 2 kali jalan. Pengecatan dilakukan
sampai betul-betul rata dan berwarna sama. Untuk pemakaian jenis cat akan disesuaikan dengan
bestek dan untuk pemakaian warna akan diminta persetujuan dari direksi.
Pelaksanaan:
- Bersihkan permukaan yang akan dicat sampai kering
- Amplas permukaan sampai rata
- Tutup lobang yang ada pada permukaan dengan dempul dan amplas kembali
- Lakukan pengecatan dasar berikutnya pengecatan warna dengan rata
- Ulangi sampai hasil merata.
Amplas
Kuas dan kain
Sekrap
Kuas
Peralatan cat, bak dll
Tenaga yang digunakan:
Pekerja
Kepala tukang
Tukang cat
Mandor
Bahan yang digunakan :
Cat minyak
Tiner
Demikianlah metode pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Plaza Kuliner dengan 10 Unit Kios.
Mudah – mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.