Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan Turap, Talud/Bronjong


Pekerjaan : Pembuatan Tanggul Pemecah Ombak Bobong - Kilong
Lokasi : Desa Bobong-Kilong Kec. Taliabu Barat
Tahun Anggaran : 2019

Penawar : CV. KIDA KONSTRUCTION

I. PENDAHULUAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah
bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi
lingkungan yang dihadapi.

Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan


dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus memperhitungkan
keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam proyek.

Metode ini kami buat setelah melakukan dan melaksanakan peninjauan lapangan dan
mempelajari dengan seksama Dokumen lelang yang diberikan dengan maksud untuk memberikan
penjelasan yang lebih terperinci mengenai prosedur dan tata cara kerja yang akan dilaksanakan
dilapangan serta mengutarakan asumsi – asumsi dalam pelaksanaan, sehingga kami dapat
membuat suatu manajemen pelaksanaan yang lebih tepat sesuai dengan kwantitas, kwalitas serta
waktu dan biaya yang disepakati dengan pemilik pekerjaan, sehingga pemilik pekerjaan dapat
mempercayakan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan kami.

Sesuai dokumen lelang, serta spesifikasi teknik dan gambar, maka dengan ini kami buatkan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan, dalam Pelaksanaan Pekerjaan : PEMBUATAN TANGGUL
PEMECAH OMBAK BOBONG - KILONG, Lokasi : Desa Bobong-Kilong Kec. Taliabu Barat

PEKERJAAN PERSIAPAN

Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan
Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi / berkoordinasi dengan
Direksi Pekerjaan untuk melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar
lokasi proyek.

Melakukan mobilisasi baik itu mobilisasi personil, peralatan dan material yang
dibutuhkan selama pelaksanaan proyek berlangsung. Mobilisasi ini kami bagi menjadi 3
jenis, yaitu :
Mobilisasi personil/tenaga kerja

Personil ini merupakan komponen utama dalam sebuah proyek. Para personil yang
kami siapkan di proyek ini merupakan tenaga yang mampu dan cukup berpengalaman
terhadap bidang pekerjaan yang dikerjakan dan setiap saat harus berada dilokasi
pekerjaan. Semua personil ini akan kami tempatkan sesuai keahlian masing – masing dan
kami rangkum dalam satu bagan struktur organisasi agar kerja mereka terstruktur untuk
menghindari kesalah pahaman dan tumpang tindih tugas antar personil. Personil yang kami
siapkan antara lain

- Pimpinan Teknik = 1 Orang


- Pelaksana Lapangan = 1 Orang
- Tukang Pasang Batu = 1 Orang
- Tukang Cor Beton = 1 Orang

Serta personil lain yang di persyaratkan oleh Pemilik Proyek dalam masa
pelaksanaan

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PERUSAHAAN

DIREKTUR

PIMPINAN TEKNIK

Tukang Pasang Batu Tukang Cor Beton

Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa Tehadap Personil Minimal Yang di


persyaratkan adalah sebagai berikut :

1. Direktur

• Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa.


• Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.
• Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana pelaksanaan
pekerjaan.
• Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil
yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi.
• Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas.
2. Pimpinan Teknik

Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai dengan
rencana, baik menyangkut biaya, mutu, waktu dan Administrasi serta membantu
kelancaran proses penagihan.
Bertanggung jawab kepada : Divisi Operasinal
Membawahi : Site Manager/Quantity Engineer/Pelaksana/Pengawas
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana
yang diterapkan.
Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan proyek sampai dengan proses
penagihan.
Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai
rencana yang diterapkan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
3. Menyelenggarakan rapat – rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana
pelaksanaan dan monitoringnya.
4. Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan dan Direksi, Pemberi Tugas dan
mengusulkan hal – hal yang menguntungkan perusahaan.
5. Mengadakan hubungan dan pendekatan – pendekatan secara positif terhadap
masyarakat sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan / Direksi agar
mendukung kelancaran pekerjaan.
6. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan proyek sampai dengan proses penagihan.
7. Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan
proyek guna terlaksananya penagihan.
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
9. Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
10. Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
11. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.

- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.


12. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil
yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
- Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan (Action Plan) review
Doc. Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Menghitung kembali.
- Menangani Tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
b. Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
c. Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
- Membina Hubungan Kerja dengan :
a. Pengguna Jasa
b. Konsultan Supervisi
c. Mitra Kerja
d. Supplier
e. Sub Kontraktor
f. Mandor
g. Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
- Mengadakan Evaluasi terhadap :
a. Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
b. Biaya
c. Quality/Quantity
d. Waktu/Schedules
e. Standard
3. Pelaksana Lapangan

Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan (direksi pekerjaan) guna


kesuksesan pelaksanaan pekerjaan.
Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan, sehingga pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta
pengaturannya di lapangan.
Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama
koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan memonitoring
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
• Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan pekerjaan yang
diharapkan.
• Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya pengendalian
mutu, waktu, biaya dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.
• Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan sampai proses penagihan (keuangan).
• Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) untuk evaluasi
kemajuan pekerjaan.
• Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana pekerjaan
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada mandor mengenai
kualitas dan kuantitas pekerjaan.
• Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan, bahan
dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
• Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas lapangan.
• Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.

• Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100% dan
gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan yang

4. Tukang Pasang Batu

• Meminta petunjuk/Arahan kerja kepada Pelaksana Lapangan


• Sebagai pimpinan dalam item pekerjaannya.
• Melaksanakan pekerjaan pemasangan batu sesuai dengan spesifikasi di dalam RKS atau
gambar perencanaan
5. Tukang Cor Beton
• Meminta petunjuk/Arahan kerja kepada Pelaksana Lapangan
• Sebagai pimpinan dalam item pekerjaannya.
• Melaksanakan pekerjaan pemasangan batu sesuai dengan spesifikasi di dalam RKS atau
gambar perencanaan

Mobilisasi Peralatan

Peralatan yang akan kami gunakan dalam proyek pekerjaan Pembuatan Tanggul
Pemecah Ombak Bobong - Kilong antara lain:

- Gerobak Dorong = 3 Unit


- Concrete Mixer = 1 Unit
- Generator Set = 1 Set
- Peralatan Tukang = 1 Set
- Dump Truck = 1 Unit

Serta Alat Bantu dan alat lain yang dilakukan perubahan saat pelaksanaan sesuai
dengan arahan pemilik proyek.

Mobilisasi Peralatan ini akan kami lakukan selambat-lambatnya 3 hari sebelum


pelaksanaan pekerjaan di lapangan dilakukan.

Mobilisasi material/bahan

Mobilisasi material/bahan ini didatangkan langsung dari toko material terdekat yang
ditunjuk oleh kami sebagai supplier. Toko material ini kami pilih yang dekat dengan lokasi
dengan pertimbangan supaya jika dibutuhkan bisa segera didatangkan. Material yang
digunakan dalam proyek ini diantaranya semen, pasir pasang, pasir beton, besi tulangan,
kerikil/split, Paku, kayu, dll.
Demobilisasi dilakukan setelah semua item pekerjaan dilapangan sudah selesai dilakukan
yang dibuktikan dengan Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya. Direksi keet ini
nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk kegiatan operasional semua
pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan
untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa fasilitas antara
lain meja tulis, kursi, papan whiteboard, grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan dan data –
data lainnya. Serta menyediakan buku direksi, buku tamu.

PEKERJAAN ADMINISTRASI
PASCA LELANG

Setelah diputuskan pemenang lelang dalam paket pekerjaan Pembuatan Tanggul


Pemecah Ombak Bobong - Kilong Tahun Anggaran 2019 maka selaku pemenang
lelang hal pertama yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
sebagai syarat keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dilanjutkan dengan
melengkapi dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain:

• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchat dan Kurva “S” serta
Network Planning.
• Jadwal penugasan personil inti.
• Jadwal pengiriman peralatan proyek (MOB DEMOB)
• Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek.
• Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih mendetail.
• Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan tersebut akan
• Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan tersebut akan
segera kami laksanakan dengan tembusan kepada Instansi yang terkait.
• Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengan konsultan
perencana, wakil dari pengguna jasa maupun dengan konsultan pengawas dan
bersosialisasi dengan lingkungan setempat, untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat
mengganggu dan menghambat aktifitas pada saat pelaksanaan pekerjaan.

ADMINISTRASI LAPANGAN

Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan juga dilakukan proses


administrasi untuk tertib laporan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
pekerjaan Pembuatan Tanggul Pemecah Ombak Bobong - Kilong tahun anggaran
2019 Dokumen yang dipersiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan meliputi

 Laporan Harian,
 Laporan Mingguan,
 Laporan Bulanan,
 Back Up Data Quantity,
 Shop Drawing /Asbuilt Drawing.
 Foto-foto terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
 Dll.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Paket Pekerjaan Pembuatan Tanggul Pemecah Ombak Bobong - Kilong, terdiri dari :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pemasang Bouwplank
2 Pekerjaan Gudang Bahan
3 Mobilisasi Bahan dan Alat
4 Papan Nama Proyek

II. PEKERJAAN DRAINASE


1 Galian Tanah
2 Pas. Batu Kali 1 : 3
3 Saluran Rembesan Air
4 Finishing Siar 1:3
5 Sloof Beton, Uk. 20/30
6 Kolom Beton, Uk. 20/30
7 Balok Beton, Uk. 15/20

III. PEKERJAAN AKHIR


1 Pekerjaan Pembersihan

2. TAHAPAN METODE PELAKSANAAN

Tentunya setelah Perusahaan Kami ditunjuk sebagai Pemenang pada Paket


pekerjaan Pembuatan Tanggul Pemecah Ombak Bobong - Kilong hal pertama yang
kami lakukan adalah sebagaii berikut :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembersihan Lokasi

Sebelum Memulai pelaksanaan pekerjaan hal yang utama akan kami laksanakan adalah
melakukan persiapan dengan membersihkan lokasi pekerjaan dari bahan-bahan atau
material yang memungkinkan akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan nantinya
dilapangan.
Pekerjaan pembersihan ini mencakup pengangkatan sampah-sampah material-material
bekas kemudian dibuang keluar dari lokasi pekerjaan atau ditempatkan pada tempat yang
telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dilapangan.

2. Pengukuran & Pemasangan Bouplank

Pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran ini akan kami laksanakan dengan terlebih dahulu
mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan
Perusahaan kami akan melaksanakan Pengukuran revisi uitzet situasi dan penampang
penyesuaian gambar desain pelaksanaan yang berpedoman pada titik tetap yang
ditentukan oleh direksi sebagai dasar mutual check awal.
kami akan memasang patok tetap, pada tempat yang tidak mudah berubah kedudukannya,
serta patok – patok pembantu yang diberi nama dengan ukuran sesuai petunjuk direksi
lapangan.
Pemasangan patok – patok tersebut harus disetujui oleh direksi / pengawas lapangan.
Pelaksanaan pengkuran akan melibatkan Tenaga terampil /ahli yaitu juru ukur dan juru
gambar, untuk mendapatkan titik-titik yang tertuang dalam gambar dengan penentuan
elevasi sesuai pada gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk serta arahan dari Direksi
Pekerjaan, hasil data pengukuran tersebut akan kami gunakan pula untuk acuan mutual
check 0 % dilapangan, yang dalam pelaksanaannya tetap melibatkan pihak dari pemilik
Pekerjaan/Direksi Pekerjaan

Pelaksanaan pengukuran ini akan kami laksanakan mulai dari awal pelaksanaan untuk
menentukan elevasi dan titik-titk serta dimensi yang telah disetujui hingga pada masa
pelaksanaan pekerjaan bertujuan agar saat pelaksanaan nantinya tidak terjadi kesalahan

Setelah selesai melakukan pengukuran dan menentukan titik-titik patok langkah


selanjutnya adalah melakukan pemaangan patok yang telah ditentukan pada data
pengukuran dengan dibantu oleh para tukang untuk memasang patok/Bouplank dan
benang sesuai pada gambar, pelaksanaan Pasangan Bouplank ini akan kami laksanakan
saat sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan hingga saat pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan

3. Direksi Keet dan Gudang Bahan

Direksi keet merupakan Kantor Direksi yang digunakan untuk kegiatan operasional semua
pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan
untuk melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalam direksi keet dilengkapi dengan :

> Buku tamu untuk menampung pesan dan saran.


> Buku perintah direksi dan catatan-catatan perubahan atas revisi pekerjaan.
> Almari, meja tulis, kursi, dan papan tulis.
> Kotak obat (P3K).
> Gambar-gambar pelaksana dan disertai foto copy dokumen kontrak dan catatan-catatan
lainnya seperti kurva S dan Schedule pekerjaan yang ditempelkan pada dinding di ruang
kontraktor.
Direksi Keet ini juga dilengkapi dengan gudang penyimpanan material dan peralatan para
pekerja.

Atap bangunan direksi keet ini menggunakan seng gelombang atau sesuai dengan
kehendak Direksi sementara untuk bangunan dindingnya menggunakan Papan/multiplek
dan triplek dengan tujuan agar mudah dibongkar pasang.Sementara untuk lantai
dikondisikan.

Untuk bangunan gudang material kami akan menggunakan atap dari seng dengan ventilasi
yang tidak terlalu banyak agar material tidak langsung berhubungan dengan matahari dan
udara luar secara langsung.Untuk lantai menggunakan plesteran dari bahan air semen dan
pasir pasang.

Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya akan ditempatkan sedemikian rupa


sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan,
Bangunan kantor dan fasilitas lainnya akan dibuat dengan kekuatan struktural yang
memenuhi syarat,
Bangunan kantor dan fasilitas akan dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari daerah
sekitarnya, diberi pagar keliling, dilengkapi dengan jalan masuk dari kerikil serta tempat
parkir,

4. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat


Sebelum memulai pekerjaan, pada tahap awal pelaksanaan adalah memobilisasi
tenaga kerja, bahan kebutuhan penyedia dan peralatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan.
Tahapan yang akan dilaksanakan dalam periode mobilisasi ini adalah :
Mobilisasi personil lapangan yang memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut
cakupan pekerjaannya.
Mobilisasi/pemasangan peralatan sesuai dengan dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam penawaran.
Adapun tahapan pelaksanaan Mobilisasi ini akan kami lakukan dengan tahapan tahapan
sebagai berikut :
Mobilisasi pada awal sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan dengan memobilisasi
secara keseluruhan perlatan sesuai kebutuhan yang di inginkan oleh Direksi pekerjaan nantinya
dilapangan, dan Demobilisasi Peralatan yang akan kami lakukan di akhir pelaksanaan pekerjaan
hampir selesai atau bertahap sesuai setelah tidak dibutuhkannya lagi peralatan tersebut
dilapangan
Satuan pada kuantitas pekerjaan Mobilisasi ini adalah Lump Sum
Guna menjaga kelancaran Pekerjaan tentunya kami selaku pihak kontraktor akan melakukan
pengaturan arus lalu lintas selama masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung
5. Papan Nama Proyek
Pemasangan papan nama proyek dilokasi kerja, dan untuk pemasanganya berupa jumlah,
ukuran dan tulisan pada papan nama proyek di buat sesuai dengan ketentuan yang di
tetapkan dan akan di lakukan sebelum kegiatan pekerjaan di mulai.
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan.
Papan Nama Proyek ini dibuat dari bahan sesuai pada gambar rencana atau sesuai dengan
petunjuk serta arahan dari direksi Pekerjaan berisiinformasi mengenai cakupan kegiatan
yang akan dilaksanakan, antara lain :
Nama Kegiatan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
Sumber dana
Jangka waktu
Nama penyedia jasa

II. PEKERJAAN DRAINASE


1. Galian Tanah Lumpur dan Biasa (A)

Untuk pekerjaan galian tanah Lumpur/Pasir digunakan dengan alat berat jenis excavator
dan atau secara manual menggunakan tenaga manusi di laksanakan pada pekerjaan galian
dengan metode kerja sebagai berikut :
Galian tanah Lumpur/pasir adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah lumpur berpasir pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan
mengunakan alat berat berupa Excavator/manual.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang bidang yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai
dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah lumpur pasir dimaksudkan
untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah lumpur, pasir dan kerikil.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau.

Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih
dahulu oleh Direksi, Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan
harus diperbaiki. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar
dengan diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian
Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.

Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu pekerjaan lain ataupun
pekerjaan saat penggalian itu sendiri, pelaksana pekerjaan harus selalu ada di lapangan
untuk mengarahkan operator excavator dalam bekerja.
Jika dikehendaki Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk
timbunan kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk tanah yang tidak
memenuhi syarat dibuang dengan persetujuan Direksi pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus selalu diawasi oleh pelaksana lapangan, dimana
Pelaksana tersebut harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang
bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan lokasi yang
memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar kerja dan perhitungan
dalam pembuatan MC – 0%.

Volume Pekerjaan : 126,59 M3


Waktu yang direncanakan : 3,00 Minggu
Peralatan Yang Digunakan : Cangkul, Pakuwell,dll 1 Set
Tenaga Yang dibutuhkan : 6,00 Orang
Bahan Yang digunakan : Tidak Ada Bahan digunakan
2. Pas. Batu Kali 1 : 3

Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan pemasangan
batu kali.
Pembuatan profil :
Memasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang
pada setiap ujung lajur pondasi.
Memasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
Memasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Mengusahakan titik
tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil
sesuai peil pondasi.
Mengikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
Memasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
Mengecek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.
Pemasangan batu kali/Batu Gunung :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Memasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan
urugan pasir.
3. Menyiapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Sebelum Memulai pekerjaan pas. Batu kali/Batu Gunung kontraktor akan Menyiapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya :
 Pasir sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran.
 Semen sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran.
 Air sebagai bahan pengikat hidrolis semen dan pasir.
 Batu kali sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.
 Gerobak sebagai alat pengangkut bahan-bahan.
 Sekop sebagai alat pengambil semen dan pasir.
 Ayakan sebagai alat untuk mengayak pasir sehingga didapat pasir yang halus dan
homogen.
 Cetok digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.
 Concrete Mixer digunakan untuk mengaduk campuran semen dan pasir.

 Semua pekerjaan pasangan untuk pondasi boleh dikerjakan atau dimulai apabila
galiannya telah diperiksa dan disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-asnya
oleh Direksi.
 Galian pondasi dikerjakan sesuai gambar, bila bagian yang digali ternyata tanahnya
lunak, maka diteruskan hingga mencapai tanah keras sesuai petunjuk Direksi.
 Galian Pondasi cukup lebar dan dilebihkan dari ukuran dalam gambar agar untuk bekerja
dan sisi-sisinya dijaga dari longsor.
 Pekerjaan pasangan digunakan campuran 1 Pc : 4 Ps yang diaduk menggunakan concrete
Mixer.
 Jika pemasangan pondasi batu belah terpaksa dihentikan maka ujung penghentian
pondasi bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan
sempurna.
 Pasangan batu terdiri batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran
sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran
minimun 30 cm, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
Pemasangan batu kali tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi diatur dengan baik agar tidak
Pekerjaan pasangan batu mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan
pemasangan. Pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran material = 1 Semen :
4 Pasir. Pasangan batu yang dikerjakan harus sesuai dengan dimensi dan elevasi Bangunan
yang akan dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Pembuatan mortar pasangan batu dilakukan dengan menggunakan alat jenis concrete
mixer dan alat bantu seperti ember, kotak adukan, cangkul, sekop, kereta dorong, kasut
kayu dan lain-lain.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa akan menyerahkan gambar detail
rencana pelaksanaan pekerjaan pasangan batu dengan perbandingan campuran 1
Semen : 4 Pasir. Dan akan menyerahkan contoh jenis bahan pasangan batu
campuran 1 Semen : 4 Pasir kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan.
Serta akan menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan melaksanakan
pekerjaan pasangan batu campuran 1 Semen : 4 Pasir kepada Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala,
menutup hidung, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa akan menyiapkan kotak P3K
sebagai penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.

Pasangan batu campuran 1 Semen : 4 Pasir dilakukan dengan cara manual dan untuk
pengadukan mortar menggunakan alat mekanik yaitu concrete mixer serta alat bantu
seperti ember, kotak adukan, cangkul, sekop, kasut kayu/besi, kereta dorong dan lain- lain.

Mortar pasangan batu harus terbuat dari bahan semen, pasir dan air dengan perbandingan
campuran 1 Semen : 4 Pasir. Semua bahan mortar harus dicampur sampai merata
dengan menggunakan alat concrete mixer sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen dalam
keadaan kering. Penyedia Jasa akan membuat takaran yang sama ukuran- ukurannya dan
harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan batu, lokasi pekerjaan harus dibuat profil
penampang rencana pasangan batu yang akan dipasang dan harus berdasarkan gambar
rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. Lokasi pembuatan adukan atau
menempatan alat pengaduk diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin kelancaran
pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang baik
dan terlindung. Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedekat mungkin dengan lokasi
konstruksi yang akan dikerjakan. Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih
tinggi dari tanah sekitarnya).
Kotak adukan diletakan ditempat datar tepat berada dibawah alat pengaduk/concrete mixer
dan dilokasi yang memudahkan bagi petugas pengaduk dan pengangkutan adukan ke
lokasi kerja.
Drum air ditempatkan didekat alat pengaduk, kotak-kota takaran disiapkan secukupnya
dilokasi timbunan pasir dan semen. Gerobak pengangkut adukan dan ember disiapkan
dekat alat pengaduk kearah konstruksi yang akan dikerjakan. Material batu yang akan
dipasang harus didekatkan dengan lokasi pekerjaan, agar memudahkan dalam pekerjaan.
Pada bagian dasar pemasangan batu harus diberi mortar terlebih dulu baru dipasang batu.
Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan/sekop/cangkul.

Pemasangan batu dilakukan dengan menggunakan alat bantu kasut kayu atau besi dan
palu besar/godem dan lain-lain. Apabila dalam pembentukan dimensi pasangan batu
memerlukan dimensi batu yang ukuran kecil, maka dilakukan pemecahan batu dengan
menggunakan alat bantu palu besar/godem. Pada bagian permukaan sisi luar pasangan
batu yang sudah terbentuk harus diratakan sesuai dimensi rencana bangunan yang dibuat.
Adukan mortar harus secepatnya dibawa ke tempat pemasangan dengan menggunakan
cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya
pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar.
Bahan pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir harus
menggunakan bahan antara lain :
a. Semen
Semen harus disediakan oleh Penyedia Jasa dari hasil produksi pabrik yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan
penanganan kasar.
Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam
penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan
pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan
semen oleh Penyedia Jasa harus sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

b. Batu Kali/Gunung
Material batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis
yang diketahui awet. Batu yang digunakan batu belah atau batu bulat, batu kali yang
dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori. Batu harus rata, lancip
atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-
sama dan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
c . Pasir Pasang
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau berdasarkan
petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak tercampur batu pecah
dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia lain yang dapat
mempengaruhi kekuatan beton.
d. Air Campuran
Air yang digunakan pada pencampuran mortar dengan perbandingan campuran 1 Semen
: 4 Pasir adalah air bersih dan bebas dari kotoran, tidak mengandung endapan lumpur, zat-
zat organik, alkali, garam atau tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi
daya lekat beton, seperti minyak dan lemak.
Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan akan diamankan agar tidak terjadi
kecelakaan, baik akibat terinjak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa menyebabkan
terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara menempatkan alat
ditempat yang aman atau dibawa ke work shop atau digudang penyimpanan alat.
Dan untuk material yang digunakan khususnya bahan semen yang masih terbuka akan
ditutup dan ditempatkan ditempat yang aman jauh dari jangkauan anak-anak agar tidak
terjadi kecelakan akibat menghirup debu semen atau termakan bahan semen tersebut.
Sedangkan material batu dan pasir akan ditempatkan dilokasi yang tidak mengganggu
aktifitas kegiatan atau masyarakat yang melewatinya.

Pengukuran pekerjaan pasangan batu dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir


diukur menurut dimensi dan elevasi yang sudah dipasang sesuai dengan bangunan yang
dibuat berdasarkan gambar rencana.
Pembayaran pasangan batu dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3) yang telah ditetapkan dalam Bill Off
Quantity (BOQ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan
dan peralatan yang dipergunakan.
Volume Pekerjaan : 126,59 M3
Waktu yang direncanakan : 3,00 Minggu
Peralatan Yang Digunakan : Alat Kerja 1 Set
Tenaga Yang dibutuhkan : 1,00 Grup
Bahan Yang digunakan : Semen, Pasir Pasang, Batu

3. Saluran Rembesan Air


Saluran rembesan air berfunsi sebagai mengalirkan air yang tergenang atau meresap
masuk ke dalam tanggul yang mengakibatkan terjadi kerusakan pada tanggul tersebur,
saluran rembesan air di pasang per 5-10 meter.
Volume Pekerjaan : 49,50 M
Waktu yang direncanakan : Selama Pelaksanaan
Peralatan Yang Digunakan : Alat Kerja 1 Set
Tenaga Yang dibutuhkan : 2,00 Orang
Bahan Yang digunakan : Pipa Air

4. Finishing Siar 1:3

Sebelum dilaksanakan siaran 1 : 3 permukaan yang akan disiar dan diplester terlebih
dahulu dibersihkan dari kotoran dan dikeruk serta dibasahi secukupnya agar terjadi ikatan
yang kuat antara plester dengan pasangan.
Tebal plesteran adalah 2 cm dan untuk siaran tebal minimalnya 1 cm dari permukaan batu.
Sebelum plesteran dilakukan diantara batu- batu harus dikorek sedalam 1-2 cm dibawah
permukaan batu.
Bagian plesteran dan siaran harus selalu dijaga dan dipelihara kelembabannya jangan
sampai terkena matahari secara langsung untuk menhindari penguapan air yang terlalu
cepat sehingga akan menurunkan kekuatan dari plesteran itu sendiri.
 Menyiapkan semua material yang diperlukan, yaitu pasir, semen dan air. Air yang dipakai
adalah air dari sumber air tanah.
 Menyiapkan campuran adukan dengan perbandingan 1 pc : 3 ps.
 Pasir dimasukkan ke dalam gentong molen terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah
dirasa sudah campur baru diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan
posisi molen masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/ campuran semen, pasir dan air
merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
 Spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan pembantu tukang sudah
siap ditempat
 Sebelum Siaran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara
spesi lama dengan spesi baru.
 Pekerjaan Siaran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan
dengan air semen.
 Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai
karena sust pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama 7 hari berturut-turut.
 Siaran dibentuk sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi pekerjaan dan dirapikan
Volume Pekerjaan : 172,31 M2
Waktu yang direncanakan : Selama Pelaksanaan
Peralatan Yang Digunakan : Alat Kerja 1 Set
Tenaga Yang dibutuhkan : 1 Grup
Bahan Yang digunakan : Semen, Pasir, Air

5. Sloof Beton, Uk. 20/30


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu kami mengajukan
request kepada Direksi Pekerjaan
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan
untuk beton bertulang seperti bangunan Beton Sloof, dan perkerasan beton semen.
Pekerjaan ini juga akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan
pengecoran serta perakitan penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan
gambar rencana.

Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan
agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran
dilaboratorium berdasarkan kuat beton untuk umur 7-28 hari mulai dari pengujian DMF
hingga persetujuan JMF dan dilakukan secara mekanik. sebelum pengecoran beton dimulai,
seluruh acuan, baja tulangan dan benda lainyang harus dimasukkan ke dalam beton harus
sudah dipasang dan di ikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan
yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan. Sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar
tanpa merusak beton.segera setelah beton dimulai, acuan harus dibahasi dengan air.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampaur dan diaduk dengan menggunakan
self loading concrete mixer dilokasi pekerjaan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa
berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetjui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
Pekerjaan beton kami menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus, semen, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah
untuk pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat concrete mixer, concrete vibrator dan
alat bantu lainnya ,dan jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus,
maka kami akan menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan,
dan tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja
yang disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk
pekerjaan ini adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan
pembayaran harga satuan yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan
membengkokkan besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar
kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk
pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat barbender dan alat bantu lainnya ,dan
jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka kami akan
menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan,
dan tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja
yang disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk
pekerjaan ini adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan
pembayaran harga satuan yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.

Besi tulangan/ besi beton yang akan dipergunakan bersih dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung olie atau minyak.
Semua besi tulangan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang diajukan dalam
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka
Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter
ataupun alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton
nantinya. Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan
menggunakan Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Setelah semua pemotongan dan pembengkokan dilakukan, tulangan – tulangan tersebut
dikelompokkan menjadi satu menurut bentuk dan ukuran panjangnya dan diikat menjadi
satu menggunakan kawat bendrat.
Dalam perakitan tersebut harus dilakukan secara kuat dan menyatu kuat menggunakan
kawat bendrat. Pengikatan dilakukan di setiap persilangan pertemuan antar tulangan.
Setelah itu, juga dilakukan pengikatan tambahan menggunakan beton selimut agar semua
tulangan tidak bersinggungan langsung dengan bekisting nantinya yang dapat
mengakibatkan tereksposnya tulangan yang dapat mengakibatkan tulangan menjadi korosi
dan melemahkan kekuatan beton.

d. Bekisting
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan
disusun sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada tempat yang
sudah disediakan dan sesuai dengan persyaratan.
Bekisting harus dibuat dari bahan kayu keras/papan. Untuk bagian konstruksi yang
lurus/rata atau lengkung menggunakan plywood yang dibentuk sesuai dengan ukuran.
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok
tanpa menggunakan pasak atau pengikat.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur
tidak boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong
tegak dan untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting
harus terdiri dari pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak
diperkenankan memakai bambu.

Begisting menggunakan bahan dari kayu dan papan yang rata. Begisting harus kuat, kaku
dan rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran,
karena bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk
perekatan antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam
gambar rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
memiliki kualitas baik.
Begisting untuk abutment dapat dibongkar setelah beton berumur lebih dari 3 hari. Dalam
pembongkarannya harus menggunakan cara statis tanpa sebuah getaran, goncangan
ataupun pukulan yang dapat merusak beton.

Volume Pekerjaan : 4,22 M3


Waktu yang direncanakan : Selama Pelaksanaan
Peralatan Yang Digunakan : Alat Kerja 1 Set
Tenaga Yang dibutuhkan : 1 Grup
Bahan Yang digunakan : Semen, Pasir, Kerikil, Air

6. Kolom Beton, Uk. 20/30

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu kami mengajukan


request kepada Direksi Pekerjaan
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan
untuk beton bertulang seperti bangunan Kolom Beton Bertulang, dan perkerasan beton
semen. Pekerjaan ini juga akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan
pengecoran serta perakitan penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan
gambar rencana.

Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan
agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran
dilaboratorium berdasarkan kuat beton untuk umur 7-28 hari mulai dari pengujian DMF
hingga persetujuan JMF dan dilakukan secara mekanik. sebelum pengecoran beton dimulai,
seluruh acuan, baja tulangan dan benda lainyang harus dimasukkan ke dalam beton harus
sudah dipasang dan di ikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan
yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan. Sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar
tanpa merusak beton.segera setelah beton dimulai, acuan harus dibahasi dengan air.

Bahan dan material yang telah disetujui dicampaur dan diaduk dengan menggunakan
self loading concrete mixer dilokasi pekerjaan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa
berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetjui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
Pekerjaan beton kami menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus, semen, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah
untuk pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat concrete mixer, concrete vibrator dan
alat bantu lainnya ,dan jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus,
maka kami akan menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan,
dan tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja
yang disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk
pekerjaan ini adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan
pembayaran harga satuan yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan
membengkokkan besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar
kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk
pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat barbender dan alat bantu lainnya ,dan
jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka kami akan
menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan,
dan tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja
yang disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk
pekerjaan ini adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan
pembayaran harga satuan yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.

Besi tulangan/ besi beton yang akan dipergunakan bersih dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung olie atau minyak.
Semua besi tulangan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang diajukan dalam
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka
Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter
ataupun alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton
nantinya. Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan
menggunakan Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Setelah semua pemotongan dan pembengkokan dilakukan, tulangan – tulangan tersebut
dikelompokkan menjadi satu menurut bentuk dan ukuran panjangnya dan diikat menjadi
satu menggunakan
Dalam kawat bendrat.
perakitan tersebut harus dilakukan secara kuat dan menyatu kuat menggunakan
kawat bendrat. Pengikatan dilakukan di setiap persilangan pertemuan antar tulangan.
Setelah itu, juga dilakukan pengikatan tambahan menggunakan beton selimut agar semua
tulangan tidak bersinggungan langsung dengan bekisting nantinya yang dapat
mengakibatkan tereksposnya tulangan yang dapat mengakibatkan tulangan menjadi korosi
dan melemahkan kekuatan beton.

d. Bekisting
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan
disusun sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada tempat yang
sudah disediakan dan sesuai dengan persyaratan.
Bekisting harus dibuat dari bahan kayu keras/papan. Untuk bagian konstruksi yang
lurus/rata atau lengkung menggunakan plywood yang dibentuk sesuai dengan ukuran.
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok
tanpa menggunakan pasak atau pengikat.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur
tidak boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong
tegak dan untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting
harus terdiri dari pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak
diperkenankan memakai bambu.

Begisting menggunakan bahan dari kayu dan papan yang rata. Begisting harus kuat, kaku
dan rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran,
karena bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk
perekatan antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam
gambar rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
memiliki kualitas baik.
Begisting untuk abutment dapat dibongkar setelah beton berumur lebih dari 3 hari. Dalam
pembongkarannya harus menggunakan cara statis tanpa sebuah getaran, goncangan
ataupun pukulan yang dapat merusak beton.

Volume Pekerjaan : 2,19 M3


Waktu yang direncanakan : Selama Pelaksanaan
Peralatan Yang Digunakan : Alat Kerja 1 Set
Tenaga Yang dibutuhkan : 1 Grup
Bahan Yang digunakan : Semen, Pasir, Kerikil, Air

7. Balok Beton, Uk. 15/20

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu kami mengajukan


request kepada Direksi Pekerjaan
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan
untuk beton bertulang seperti bangunan Balok Beton, dan perkerasan beton semen.
Pekerjaan ini juga akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan
pengecoran serta perakitan penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan
gambar rencana.

Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan
agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran
dilaboratorium berdasarkan kuat beton untuk umur 7-28 hari mulai dari pengujian DMF
hingga persetujuan JMF dan dilakukan secara mekanik. sebelum pengecoran beton dimulai,
seluruh acuan, baja tulangan dan benda lainyang harus dimasukkan ke dalam beton harus
sudah dipasang dan di ikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan
yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan. Sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar
tanpa merusak beton.segera setelah beton dimulai, acuan harus dibahasi dengan air.
Bahan dan material yang telah disetujui dicampaur dan diaduk dengan menggunakan
self loading concrete mixer dilokasi pekerjaan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa
berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetjui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
Pekerjaan beton kami menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus, semen, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah
untuk pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat concrete mixer, concrete vibrator dan
alat bantu lainnya ,dan jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus,
maka kami akan menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan,
dan tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja
yang disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk
pekerjaan ini adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan
pembayaran harga satuan yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan
membengkokkan besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar
kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk
pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat barbender dan alat bantu lainnya ,dan
jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka kami akan
menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan,
dan tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja
yang disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk
pekerjaan ini adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan
pembayaran harga satuan yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.

Besi tulangan/ besi beton yang akan dipergunakan bersih dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung olie atau minyak.
Semua besi tulangan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang diajukan dalam
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka
Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter
ataupun alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton
nantinya. Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan
menggunakan Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Setelah semua pemotongan dan pembengkokan dilakukan, tulangan – tulangan tersebut
dikelompokkan menjadi satu menurut bentuk dan ukuran panjangnya dan diikat menjadi
satu menggunakan kawat bendrat.
Setelah itu, semua tulangan tersebut dapat dirakit menjadi satu dimensi. Perakitan dapat
dilakukan di tempat
Dalam perakitan pabrikasi
tersebut maupun
harus langsung
dilakukan di lokasi
secara kuat pengecoran.
dan menyatu kuat menggunakan
kawat bendrat. Pengikatan dilakukan di setiap persilangan pertemuan antar tulangan.
Setelah itu, juga dilakukan pengikatan tambahan menggunakan beton selimut agar semua
tulangan tidak bersinggungan langsung dengan bekisting nantinya yang dapat
mengakibatkan tereksposnya tulangan yang dapat mengakibatkan tulangan menjadi korosi
dan melemahkan kekuatan beton.

d. Bekisting
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan
disusun sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada tempat yang
sudah disediakan dan sesuai dengan persyaratan.
Bekisting harus dibuat dari bahan kayu keras/papan. Untuk bagian konstruksi yang
lurus/rata atau lengkung menggunakan plywood yang dibentuk sesuai dengan ukuran.
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok
tanpa menggunakan pasak atau pengikat.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur
tidak boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong
tegak dan untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting
harus terdiri dari pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak
diperkenankan memakai bambu.

Begisting menggunakan bahan dari kayu dan papan yang rata. Begisting harus kuat, kaku
dan rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran,
karena bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk
perekatan antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam
gambar rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
memiliki kualitas baik.
Begisting untuk abutment dapat dibongkar setelah beton berumur lebih dari 3 hari. Dalam
pembongkarannya harus menggunakan cara statis tanpa sebuah getaran, goncangan
ataupun pukulan yang dapat merusak beton.

Volume Pekerjaan : 2,11 M3


Waktu yang direncanakan : Selama Pelaksanaan
Peralatan Yang Digunakan : Alat Kerja 1 Set
Tenaga Yang dibutuhkan : 1 Grup
Bahan Yang digunakan : Semen, Pasir, Kerikil, Air
III. PEKERJAAN AKHIR

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengecekan kembali dan pembersihan tempat lokasi dari sisa
sisa material dan kotoran atau sampah sisa-sisa proyek.Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan
pengecekan hasil pekerjaan bersama dengan pihak penyelenggara pekerjaan, dan dilakukan
penyerahan kembali pekerjaan kepada pihak penyelenggara pekerjaan.

Metode Pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung penawaran Paket
pekerjaan Pembuatan Tanggul Pemecah Ombak Bobong - Kilong Pada Satuan Kerja Dinas
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kab. Pulau Taliabu,yang diharapkan dapat menunjukkan
pemahaman dan kemampuan personil sebagai pelaksanan pekerjaan yang dimaksud diatas

Pengendalian Mutu,Waktu, Bahan dan Tenaga

Kami akan mengendalikan mutu, waktu kerja serta bahan dan tenaga dan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Jadwal pelaksanaan kerja yang telah di setujui pihak proyek yang akan menjadi
acuannya, dengan cara membuat rencana kerja mingguan dan setiap minggu akan dilakukan
koreksi atas hasil pelaksanaan pekerjaanya.

Pemeliharaan

Pelaksanaan Pemeliharaan Akan Dilaksanakan setelah Serah Terima Pertama dengan Jangka
Waktu adalah 180 Hari Kalender

Demikianlah metode pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dan pada pelaksanaanya tetap perlu
mendapatkan petunjuk dan arahan dari pengawas dan pemilik pekerjaan nantinya dilapangan

Ternate, 04 April 2019


CV. KIDA KONSTRUCTION

HALID JABIR
Direktur

Anda mungkin juga menyukai