Anda di halaman 1dari 4

METODE PENYELESAIN PEKERJAAN

Mobilisasi
Jalan kerja berfungsi untuk jalur lalu lintas kendaraan proyek, kita buat dua
arah jalan keluar dan jalan masuk sendiri dengan perhitungan
pada saat pekerjaan pengurugan tidak terjadi antrian kendaraan yang membawa
material sehingga stagnasidan kemacetan dapat terhindarkan, jalan kerja di buat
dengan menggunakan perkerasan sirtu (jika diperlukan) karena mempertimbangkan
stabilitas tanah di lingkungan proyek.Peralatan yang dimobilisasi pada tahap
awal, adalah peralatan yang di butuhkanuntuk membangun fasilitas-fasilitas
peroyek, seperti : Direks Keet, Gudang, Pagar peroyek. Peralatan yang di
gunakan masih terbatas pada peralatan ringan seperti alat-alat untuk pengukuran

Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Menyediakan, membuat, memasang dan menempatkan rambu‐rambu lalu lintas
sementara pada lokasi dan posisi penting termasuk rintangan‐rintangan di
sekitar lokasi pekerjaan. Penempatannya dengan persetujuan polisi lalu lintas
atau instansi lain yang berwenang. Bentuk dan ukuran huruf serta susunan
kalimat pada rambu dan rintangan jelas, mudah dimengerti oleh setiap pengendara
kendaraan dan pada setiap cuaca gelap dan malam hari diberi penerangan. Apabila
pekerjaan telah dinyatakan selesai , semua jenis rambu dibersihkan dari
lokasi pekerjaan.

Pengukuran dan Kajian Teknis Lapangan


Sebelum pekerjaan di laksanakan, akan melakukan pengukuran untuk menentukan
batas-batas daerah kerja, pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan gambar
rencana yang ada. Akan mengadakan pengukuran sebelum dan selama maupun setelah
pekerjaan selesai. Apabila perlu mengadakan perubahan pada pelaksanaan, maka
dengan persetujuan dapat merubah serta menggambarkan kembali pada gambar
pelaksanaan dengan jelas sehingga mudah untuk diketahui bila sewaktu –waktu
diadakan pengontrolan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Suatu sistim kerja terpadu, disiplin kerja, fasilitas dan adanya komitmen dan
tanggung jawab yang jelas sangat diperlukan untuk mengatasi dan mengurangi resiko
kecelakaan kerja dan permasalahan yang terjadi. Manajemen yang efektif dan
efisien perlu untuk memberikan prioritas utama terhadap resiko-resiko penting
sebelum memulai proyek konstruksi. Selain itu, penting untuk menentukan alokasi
resiko kecelakaan kerja yang tepat agar dapat mengurangi kerugian biaya, waktu
dan kualitas akibat resiko tersebut. Tiga faktor dalam penerpan SMK3 di proyek
konstruksi yaitu peran manajemen, kondisi dan lingkungan kerja, serta kesadaran
dan kualitas pekerja. Penerapan SMK3 yang baik akan memberikan efek yang
signifikan terhadap manfaat proyek, yang dapat diukur dalam parameter efisiensi,
nilai efisiensi, peningkatan dari hasil kualitas kerja dan juga peningkatan
aktivitas pekerjaan.
PEKERJAAN TANAH

Penyiapan Badan Jalan


 Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat mengganggu pekerjaan
seperti semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya.
 Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat seperti
excavator maupun dengan cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar
atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemadatan adalah:
1. Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian.
2. Pemadatan harus dilakukan dengan menggunakan alat yang memadai agar kepadatan
yang diinginkan dapat tercapai
3. Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar Untuk
mencapai kadar air optimum sehingga didapatkan kepadatan yang sesuai dengan
spesifikasi.
4. Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak membahayakan pengguna jalan
eksisting.

PERKERASAN ASPAL

Lapis Permukaan Penetrasi Macadam


Sebelum memulai pekerjaan lapisan perata penetrasi makadam/ terlebih dahulu
alat bahan untuk pekerjaan ini sudah didrop dilokasi pekerjaan. Lapisan tanah
yang sudah siap, dibersihkan dari segala kotoran yang menempel.
Metode Pelaksanaan :
 Menghampar Agregat kasar yang di susun sedemikian rupa dan dipadatkan dengan
memakai Three Wheel Loader Roller (6 - 8 Ton) sampai padat dan rata minimum
6 – 8 Lintasan
 Menghampar Agregat halus/Pengunci untuk menutup celah – celah pada hamparan
agregat kasar dan dipadatkan dengan memakai Three Wheel Loader Roller (6 - 8
Ton) sampai padat dan rata minimum 6 – 8 Lintasan.
 Setelah Pekerjaan Hamparan Agregat Kasar dan Agregat Pengunci selesai maka
permukaan jalan tersebut disemprot dengan Aspal Panas menggunakan Alat Aspal
Sprayer.

Lapis Perekat
Lapis perekat (tack coat) merupakan lapisan aspal cair yang diletakkan di atas
lapisan beraspal atau lapis beton semen sebelum lapis berikutnya dihampar. Lapis
perekat berfungsi untuk memberikan daya ikat antara lapis lama dengan baru
Bahan lapis perekat terdiri dari aspal emulsi yang cepat menyerap atau asapal
keras pen 80/100 atau pen 60/70 yang dicairkan dengan 25 sampai 30 bagian minyak
tanah per 100 bagian aspal. Pemakaiannya berkisar antar 0,15 liter/m2 sampai 0,50
liter /m2. Lebih tipis dibandingkan dengan pemakaian lapis resap pengikat.
Metode kerja :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada Direksi
untuk disetujui. Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran
lainnya dengan comperesor.
 Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dengan komposisi sesuai
spesifikasi dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair
 Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphlt Sprayer ke atas permukaan yang
akan dilapisi. Untuk mengetahui kadar lapis perekat pe m2 dilakukan paper test
dilokasi pekerjaan
 Pemasangan lapis resap pengikat atau lapis perekat dilaksanakan setelah permukaan
lama dibersihkan dengan air compressor, sehingga tekstur perkerasan lama menjadi
bersih dan terlihat jelas.
 Sebelum dilakukan penyemprotan, batas permukan yang disemprot diukur dan
ditandai. Pelaksanaan penyemprotan lapis resap pengikat dan lapis perekat
menggunakan alat asphalt distributor. Asphalt distributor adalah truk atau
kendaraan lain yang dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang penyemprot.
Umumnya truk juga dilengkapi dengan pemanas untuk menjaga temperatur aspal.
Apabila diizinkan oleh direksi pekerjaan, pelaksanaannya dapat menggunakan alat
penyemprot tangan (hand sprayer). Hand sprayersering digunakan untuk daerah –
daerah yang sulit dijangkau dengan Asphalt Distributor. Agar memperoleh hasil
merata, sebaiknya pelaksanaanya dikerjakan oleh operator terampil dan telah
teruji coba dengan baik.

Laston Lapis Aus (AC-WC)


Setelah lapis perekat selesai dilaksanakan pada semua permukaaan jalan yang akan
dikerjakaan, maka dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup perkerasan hot mix
dengan menggunakan Lastos Lapis Aus (AC – WC) Levelling dengan ketebalan sesuai
dengan yang tercantum dalam gambar maupun spesifikasi teknik yang terdapat dalam
dokumen lelang.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada Direksi
untuk disetujui.
 Menyerahkan hasil pengujian material (Job Mix design) material hotmix laston
Lapis Aus (AC – WC Levelling) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai
Spesifikasi teknik yang diisyaratkan.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan AC–WC Levelling dilakukan trial agar bisa diketahui
ketebalan dan densitynya.
 Pencapuran material hotmix AC-WC Levelling diolah menggunakan AMP.
 Material hotmix AC – WC Levelling dimuat langsung kedalam dump truck dan diangkut
ke lokasi pekerjaan.
 Material AC – WC Leveling dihampar dengan alap Asphalt Finisher dan dipadatkan
dengan alat Tamdem Roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik,
kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan alat Pheumatic Tire Roller dengan
lintasan sesuai dengan hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat Tandem
Roller. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
 Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan pengambilan sample dengan
core driil ditest dilaboratorium agar ketebalan diketahhui ketebalan dan
densitynya.
P E N U T U P :

 Jangka waktu pelaksanaan dari masing- masing pekerjaan sudah termuat dalam
time schedule pekerjaan.
 Hal yang tidak tercantum dalam Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini akan
ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan atau konsultan
Pengawas, untuk diadakan perbaika n.

Anda mungkin juga menyukai