Anda di halaman 1dari 67

11/3/2020

MATERI BIMTEK SIBIMA


AHLI MUDA BIDANG K3
KONSTRUKSI

K3 PEKERJAAN
KONSTRUKSI
Narasumber:
Dedi Budi Setiawan, ST. MT.
Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia

4 November 2020

TUJUAN
PEMBELAJARAN :
Mampu mengidentifikasi bahaya-bahaya
pada pekerjaan konstruksi
Mengetahui jenis pengendalian risiko pada
tiap jenis pekerjaan konstruksi
Mampu memeriksa :
Identifikasi bahaya yg dibuat Penyedia Jasa
Pengendalian risiko yg dibuat Penyedia Jasa

11/3/2020 2

1
11/3/2020

SUMBER HUKUM :

1 UU No 1 / 1970 Keselamatan Kerja

2 UU No 18 / 1999 Jasa Konstruksi

3 UU No.13 / 2003 Ketenaga-kerjaan


Permenaker Keselamatan & Kesehatan Kerja pada
4 No. 1/1980 Konstruksi Bangunan.
Keputusan Bersama Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
5 Menaker-MenPU
No. 174/MEN/1986 Kegiatan Konstruksi.

6 Permenaker Sistem Manajemen Keselamatan &


No. 5/1996 Kesehatan Kerja (SMK3)

7 Permen PU Pedoman Sistem Manajemen K3


No. 09/2008 Konstruksi
3

CAKUPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


a. Jenis Pekerjaan konstruksi : (ASMET)
Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan

b. Jenis Pekerjaan Sipil & Arsitektur :


 Pek. Galian Tanah & Konstruksi di Bawah Tanah ,
 Pek. Pondasi, Pancang
 Pek. Struktur Beton, Socrete, Struktur Baja,
 Pek. Pasangan bata, batu kali,
 Pek. Perkerasan Jalan
 Pek. Pembongkaran, peledakan,

11/3/2020 4

2
11/3/2020

PERSYARATAN UTAMA DALAM MELAKSANAKAN


PEKERJAAN KONSTRUKSI.
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Keselamatan Lingkungan
c. Biaya Efisien
d. Mutu produk & proses kerja
e. Waktu
f. Manfaat

11/3/2020 5

FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA


• Kebisingan > Tingkat paparan  Tuli
• Pencahayaan > Dosis–respon:
 Buta
• Tekanan  Depresi
BAHAYA • Radiasi > Konsentrasi  Kanker
FISIK • Suhu ekstrim  Kelelahan fisik
> Intensitas
• Gataran  Jaringan otot rusah
• Partikulat > Lama paparan  Silikosis, asbestosis
K
a > Tingkat paparan Iritasi kulit
>Flamable, ekplosif
•G d > Dosis–respon: Keracunan
BAHAYA
•P
>Beracun
a > Konsentrasi R
>Iritan, Korosif, Catat pancaindera
KIMIA r > Intensitas I Kanker, Alergi, dll
•C >Karsinogen,Alergen > Lama paparan
S
• Virus x  DB, HIV, MALARIA dsb
> Intensitas I  INFEKSI
BAHAYA • Serangga > Lama paparan
w K  BISA / RACUN
BIOLOGI • Bakteri a > Imunitas  ALERGI
> Sensitivitas O
• Jamur, dll k  dll
t
• Salah posisi u  Sakit punggung
BAHAYA
• Gerakan janggal > Lama paparan  Terkilir
ERGONOMI  Carpal syndrome
• Gerak monoton
• Letak tidak sesuai  Cacat permanen

• Stress beban kerja, > Intensitas  Gangguan mental


BAHAYA > immunitas  Depresi , Gelisah
PSIKOLOGI • Pelecehan, kekerasan
11/3/2020
• Intoleran, dll > Sensitivitas  Tidak konsentrasi 6
6

3
11/3/2020

ELEMEN KOMPETENSI 1
MENGIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DI LINGKUNGAN
KERJA KONSTRUKSI

1. Berbagai jenis pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan


diinventarisasi.
2. Dokumen konstruksi dan metode pelaksanaan pekerjaan
dikaji potensi bahayanya.
3. Daftar potensi bahaya disusun sesuai urutan kerja.

MENGINVENTARISASI BERBAGAI JENIS PEKERJAAN / KEGIATAN


KONSTRUKSI
Setiap kegiatan dan tahapan siklus konstruksi:
 Tahap Pra konstruksi (Feasibility Study, Basic Design, DED)
 Tahap Tender & Penetapan pemenang
 Tahap Konstruksi & Serah Terima (Pek Persiapan, Pek Tanah, Pek Pondasi/Pek
Struktur Bawah, Pek Struktur Atas, Pek Arsitektur, Pek MEP, Pek Perkerasan, Pek
Taman dll)
 Tahap Operasi dan Pemeliharaan bangunan
 Tahap Renovasi dan/atau Pembongkaran bangunan
Penggunaan setiap jenis material konstruksi khususnya B3
Penggunaan setiap jenis peralatan dan perkakas konstruksi
Penggunaan setiap jenis tenaga ahli dan tenaga kerja
Penggunaan setiap subkontarkator dan pemasok

8
11/3/2020 8

4
11/3/2020

MENGKAJI POTENSI BAHAYA DOKUMEN KONSTRUKSI DAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

TAHAP PRA KONSTRUKSI

 Feasibility Study : bahaya banjir, bahaya lonsor,


bahaya gempa dll
 Basic Design: bahaya survei dan penyelidikan
lapangan,
 DED : Bahaya struktural, bahaya konstruksi, bahaya
design operasi dan pemeliharaan bangunan dsb.
11/3/2020 9

MENGKAJI POTENSI BAHAYA DOKUMEN KONSTRUKSI DAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

TAHAP KONSTRUKSI
 Bahaya pada metode konstruksi, dan pada pelaksanaan pekerjaan sbb:
 Pek Persiapan, kebersihan, mob-demob: bahaya kebakaran, PAK dsb
 Pek tanah : bahaya longsor, tertimbun, genangan air banjir, gas beracun
 Pek Pondasi & substructure: bahaya peralatan, pondasi amblas, tergerus
 Pek Struktur atas : bahaya ketinggian, kejatuhan dsb
 Pek Mekanikal, Elektrikal, Plumbing: bahaya listruk, bahaya mekanis, dsb
 Pek Arsitektural : bahaya kimia (cat, thinner, lem dsb), bahaya ketinggian

11/3/2020 10

5
11/3/2020

MENGKAJI POTENSI BAHAYA DOKUMEN KONSTRUKSI DAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tahap Pengoperasian & Perawatan Bangunan


 Kesalahan dalam pengoperasian/penggunaan/
pemanfaatan bangunan
 Ketidak tepatan metode, prosedur dan jadwal perawatan ,
dsb

Tahap Pembongkaran
Ketidak tepatan design dan metode pembongkaran, Bahaya runtuh, dsb

11/3/2020 11

MENYUSUN DAFTAR POTENSI BAHAYA SESUAI URUTAN KERJA.


No PEKERJAAN & RINCIAN KEGIATAN POTENSI BAHAYA
1 Persiapan Pengukuran Binatang berbisa
Bangunan sementara
2 Tanah Galian & Timbunan Pemadatan Longsor, tertimbun
Pembuangan Tabrakan, terguling
3 Pondasi Pemancangan Alat terguling, terbentur
4 Struktur bawah Pengecoran beton Bekisting jebol
5 Struktur Atas Pengecoran beton Perancah ambruk
Ereksi rangka baja Bahaya ketinggian>jatuh
6 Arsitektural Dinding dalam Ambruk
Dinding luar Jatuh
Pasang KM/WC
7 Mekanikal dst dst
8 Elektrikal dst dst
9 Plumbing dst dst
10 Halaman dst dst
11 Finishing dst dst
11/3/2020 12

6
11/3/2020

ELEMEN KOMPETENSI 2
MELAKUKAN PENILAIAN RESIKO BAHAYA
DI LINGKUNGAN KERJAKONSTRUKSI

1. Menetapkan Sarana, teknik,proses dan metode


penilaian resiko bahaya.
2. Melakukan Penilaian resiko bahaya.
3. Menetapkan Tingkat resiko bahaya.

11/3/2020 13

TINGKAT FREQUENCY (SERINGNYA


TERJADI) JENIS KECELAKAAN

Dapat ditentukan berdasarkan:


a. Data statistik internal Perusahaan; atau
b. Data statistik Nasional; atau
c. Data statistik Negara lain; atau
d. Data statistik Internasional; atau
e. Judgement / perkiraan dengan membandingkan setiap jenis kecelakaan
yang pernah terjadi dari semua proyek yang telah dilaksanaan, dibuat
daftar peringkat jenis kecelakaan yang pernah terjadi dan jumlahnya
masing masing, dari yang tertinggi hingga terendah

11/3/2020 14

7
11/3/2020

Perbandingan Tingkat Kecelakaan


Angka Kecelakaan Kerja Kerja Fatal tahun 2002
Di Beberapa Negara
Country / Region Occupational
3 Industri utama yang Fatality Rate #

menyubang kecelakaan Sweden 1.2

industri yang fatal 2002 - 2005 United Kingdom 1.3


General Factories

General
33%
Australia 2.0
Factories
USA (2000) 2.2

EU15 Average 2.5


33%
Japan 2.6
54%
Construction
54%
Singapore (2004) 4.9
13%
Shipbuilding and
ship-repairing
13%
Taiwan (2001) 6.9

Hong Kong SAR 8.6


Construction
Ship Malaysia 10.8
building & # Kecelakaan kerja fatal / 100,000 pekerja
Ship Repairing Sumber: MOM, Singapore
Indonesia 23

11/3/2020 15

TYPES OF FATAL ACCIDENT IN CONSTRUCTION

Jatuh dari ketinggian

Kejatuhan, tertimpa dsb

Kecelakaan di jalan

Sakit jantung, stoke dsb

Terkena, terjepit mesin dsb

Tersengat arus listrik

Terbentur, terlindas dsb

Jatuh, tergelincir di lantai Analysed by Labour


Inspectors in the
Tersambar petir, banjir dsb years 2002-2004.

11/3/2020
Kebakaran, peledakan dsb 16

8
11/3/2020

Data Penyebab Kecelakaan


Di Sektor Konstruksi
• Jatuh : 26%
• Terbentur : 12%
• Tertimpa : 9%
• Mesin dan alat : 8%
• Alat tangan : 7%
• Transport : 7%
• Lain-lain : 6%

11/3/2020
Ref. ILO 17

11/3/2020 18

9
11/3/2020

1. Menetapkan Sarana, teknik, proses


dan metode penilaian resiko bahaya.

Sarana, teknik, proses dan metode penilaian risiko yang paling


sering dipakai di sektor konstruksi adalah dengan cara kualitatif
yang dikuantifikasi:
Risk Rank = Frequency Rate X Severity Rate
R=FXS
Tingkat risiko = tingkat frequensi X tingkat keparahan

11/3/2020 19

PENILAIAN RISIKO K3
TINGKAT RISIKO = TINGKAT KEMUNGKINAN
KERUGIAN JIKA TERJADI KECELAKAAN

SEVERITY RATE
FREQUENCY RATE
(KEPARAHAN
(SERINGNYA TERJADI)
X AKIBAT) JENIS
JENIS KECELAKAAN
KECELAKAAN YANG
YANG SAMA
SAMA
> SERING = > PARAH =
3 X 3
> AGAK SERING = > SEDANG =
2 2
> JARANG PERINGKAT
= RISIKO
> RINGAN =
1 1
FREQUENCY RATE (S)
SERING AGAK JARANG
SEVERITY RATE SERING
(S) 3 1
2
• PARAH 9 6 3
3 TERTINGGI TINGGI SEDANG
• SEDANG 6 4 2
2 TINGGI SEDANG RENDAH
11/3/2020 • RINGAN 3 2 1 20
1 SEDANG RENDAH TERENDAH

10
11/3/2020

2. Melakukan Penilaian resiko bahaya.

2 3

CARA MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO


Dari statistik pemberitaan tentang kecelakaan galian longsor,
maka dari segi tingkat frekuensi termasuk kategori agak
sering terjadi (kita nilai F = 2), dan tingkat keparahan yang
umumnya diberitakan adalah tertimbun hingga meninggal
dunia (kita nilai S = 3)

11/3/2020 21

3. Menetapkan Tingkat resiko bahaya.


PERINGKAT RISIKO
R=FXS
R=2X3
R = 6 (TINGGI)
FREQUENCY RATE (F)
AGAK
SEVERITY RATE SERING SERING JARANG
(S) 3 1
2
PARAH 9 6 3
3 TERTINGGI TINGGI SEDANG
SEDANG 6 4 2
2 TINGGI SEDANG RENDAH
RINGAN 3 2 1
1 SEDANG RENDAH TERENDAH

11/3/2020 22

11
11/3/2020

Penetapan Tingkat Resiko

2 3 6 2
tinggi utama

11/3/2020 23

11/3/2020 24

12
11/3/2020

ELEMEN KOMPETENSI 3
Melakukan Pengendalian Risiko Bahaya di
Linbgkungan Kerja Konstruksi

1.Menyusun Rencana Pengendalian Risiko


2.Melakukan penetapan Pengendalian Risiko
3.Mengevaluasi Pengendalian Risiko

25

HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO


MERUBAH KONDISI :
> SUBSTITUSI supaya
PALING MEMERLUKAN
tingkat risiko PERUBAHAN
turun
EFEKTIF ELIMINASI KONDISI
> REKAYASAFISIK PADA TEMPAT
merubah sistem
pekerjaan KERJA
> ISOLASI orang dari sumber
bahaya

PENGENDALIAN
MERUBAH ORANG :
REKAYASA
Melakukan tindakan
(Substitusi, Isolasi, ADMINISTRATIF
Proteksi, ) untuk mengurangi
tingkat cedera

PENGENDALIAN ADMINISTRATIF MENSYARAT


(Peraturan, Prosedur Kerja, Rambu) KAN
PEKERJA
MEMAKAI
ALAT PELINDUNG DIRI APD
(APD)
KURANG
11/3/2020 EFEKTIF 26

13
11/3/2020

1. MENYUSUN RENCANA PENGENDALIAN RISIKO


Mencegah galian longsor, tertimbun dan tenggelam :
Harus didasarkan pada hirarki Pengendalian Risiko:
1. Upaya eliminasi, tidak dimungkinkan.
2. Upaya Pengendalian rekayasa:
a. substitusi supaya tingkat risiko turun tidak bisa
b. isolasi orang dari sumber bahaya tidak mungkin
c. Rekayasa merubah sistem pekerjaan > Proteksi,
dengan memberi turap (dinding penahan Tanah)
d. Menggunakan metoda kerja selamat, excavator
beroperasi di atas ponton
3. Upaya Pengendalian Administratip:
a. Menerapkan prosedur Ijin Kerja
b. Barikade, safety zone, rambu rambu, life line
4, Upaya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD):
a. Pelampung dan life line
b. Saveti helmet
c. Safety shoes
d. Safety Vest
27

2. MELAKUKAN PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO

11/3/2020 28

14
11/3/2020

3.MENGEVALUASI
PENGENDALIAN RISIKO

a.Melakukan pemantauan efektifita tindakan


pengendalian yang diterapkan apakah telah
cukup efektif
b.Melakukan perbaikan upaya pengendalian
risiko secara terintegrasi
29

30

15
11/3/2020

31

32

16
11/3/2020

33

34

17
11/3/2020

PEKERJAAN PADA KETINGGIAN

11/3/2020
11/3/2020 35

JUMAT PAGI, 31 OKT 2014 JEMBATAN PENGHUBUNG DI


TIM ROBOH, 4 PEKERJA TEWAS

http://beritajakarta.com/read/5953/Jembatan_Penghubung_di_TIM_Roboh_4_Peke
rja_Tewas#.Vgquovntmko

36

18
11/3/2020

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/12/15/oi7u67365-plafon-terminal-3-
bandara-soekarnohatta-kembali-ambrol 37

Jembatan Holtekamp, Kota Jayapura, Papua,

PEKERJAAN KONSTRUKSI ADALAH KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN RANGKAIAN


KEGIATAN PERENCANAAN DAN/ATAU PELAKSANAAN BESERTA PENGAWASAN
YANG MENCAKUP BANGUNAN GEDUNG, BANGUNAN SIPIL, INSTALASI
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL SERTA JASA PELAKSANAAN LAINNYA UNTUK
MEWUJUDKAN SUATU BANGUNAN ATAU BENTUK FISIK LAIN DALAM JANGKA
WAKTU TERTENTU.

Permen PU No: 05/2014


38

19
11/3/2020

SMK3 PADA PROYEK KONSTRUKSI


RUANG LINGKUP ASPEK K3 BERKELANJUTAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

MASA PEMBONGKARAN
MASA PENGOPERASIAN
SERAH TERIMA PEKERJAAN
TAHAP PRA KONSTRUKSI

PEMELIHARAAN
PELELANGAN

PERAWATAN/

BANGUNAN

BANGUNAN
BANGUNAN
KONSTRUKSI
MASA KONSTRUKSI

39

SMK3 PADA PROYEK KONSTRUKSI

 Setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan


Umum wajib menerapkan SMK3 Konstruksi Bidang PU.

 SMK3 Konstruksi Bidang PU meliputi:


1) Kebijakan K3;
2) Perencanaan K3;
3) Pengendalian Operasional;
4) Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3; dan
5) Tinjauan Ulang Kinerja K3.

Permen PU No: 05/2014, Pasal 4


11/3/2020 40

20
11/3/2020

JENIS BANGUNAN

BANGUNAN GEDUNG BANG. LEPAS PANTAI BANG. SIMPANG SUSUN

BANGUNAN TEROWONGAN BANGUNAN. JEMBATAN


BANGUNAN WADUK
11/3/2020 41 4
1

LATAR BELAKANG

 Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang


tidak diinginkan, antara lain yang menyangkut aspek
keselamatan kerja dan lingkungan.

 Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan


standar dan ketentuan K3 yang berlaku.
11/3/2020 42

21
11/3/2020

KARAKTERISTIK PROYEK (KEGIATAN KONSTRUKSI)

a) Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai


(awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah
tertentu.
b) Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek
hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
c) Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda,
dengan pola di awal sedikit,berkembang makin banyak,
menurun dan berhenti.
11/3/2020 43

KARAKTERISTIK PROYEK (KEGIATAN KONSTRUKSI)

d) Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan,


tahapan perancangan dan pelaksanaan).
e) Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi
tenaga beragam pula.
f) Lahan/lokasi proyek tertentu,
g) Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang
berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda
pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus
memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
11/3/2020 44

22
11/3/2020

UU No: 2 TAHUN 2017 JASA KONSTRUKSI


KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN
KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
DALAM SETIAP PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI:
1. Wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan.
2. Harus memberikan pengesahan atau persetujuan atas:
a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan;
b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan,
pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali;
c. pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan,
pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali;
d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi;dan/atau
e. hasil layanan Jasa Konstruksi.
11/3/2020 45 45

TUJUAN DARI K3

1. Memberikan perlindungan terhadap setiap orang yang berada ditempat kerja


sehingga terjamin keselamatan dan kesehatannya akibat dari proses pada
kegiatan konstruksi.

2. Memberikan jaminan perlindungan terhadap segala sumber produksi yaitu pekerja,


bahan, mesin / instalasi dan peralatannya sehingga dapat digunakan secara
efisien dan terhindar dari kerusakan.

3. Memberi jaminan perlindungan dan rasa aman bagi pekerja didalam melakukan
pekerjaan sehingga tercapai tingkat produktifitas.

11/3/2020 46

23
11/3/2020

DASAR HUKUM
KEBIJAKAN PEMERINTAH –
K3 KONSTRUKSI
•UU No. 1/1970 (Keselamatan Kerja)
•UU No. 28/2002 (Bangunan Gedung)
•UU No. 13/2003 (Ketenagakerjaan)
•UU No. 30/2009 (Kelistrikan)
•UU No. 36/2009 (Kesehatan)
•UU No. 2 TAHUN 2017 (Jasa Konstruksi) - PERATURAN MENTERI:
PERATURAN PEMERINTAH • Naker
No..28/2000 (Usah & Peran Jakon) •No.01/1980 (K3 Konst. Bang)
No.29/2000 (Penyelenggaraan Jakon) •No.02/ 1980 (Pemeiksaan Kes. TK
No.74/2001 (Pengelolaan B3) PENYELENGGARAAN •No.04/1980 (Pemeliharaan APAR
No.36/2005 (Pelaksanaan Bang.Gedung) K.3. KONSRTRUKSI •No. 04/
No. 53/2012 (Jam.soial TK) •Permen PU No 05-PRT-M-2014
No. 50/2012 (smk3) Pedoman Sistem Manajemen K3
No. 12/2015 (K3 Listrik) Konstruksi Bidang Pu
•Dan lain-lainnya
- S.K.B. MEN. NAKER & MEN. PU
No. 174/MEN/1986 & No. 104/KPTS/1986
- KEP.MEN.KIMPRASWIL
No.384/KPTS/M/2004 (Pedoman Teknis K3 pada tempat
kegiatan konstruksi bendungan)
- SE. MEN.PU No. 03/SE/M/2005
- SE. MEN.PU No. UM.03.01-Mn/451
- S.E.MEN. PU NO.08/SE/M/2004 (Penerapan K3)
- S.E. MENTERI P.U. No. 08/SK/M/2005 tgl.13 Maret2006
- SK Dirjen PPK No. 20DJPPK/VI/2004 (Ahli K3 )

47

PENGELOLAAN SUMBER DAYA UNTUK


MENCAPAI TUJUAN Manajemen Konstruksi

SMK3

Manajemen RISIKO

BMW+

11/3/2020 48

24
11/3/2020

APA YANG TERJADI JIKA MENGABAIKAN


STANDAR K4

unsafe conditions ACCIDENT

unsafe actions
11/3/2020 49

MUSIBAH CRANE ROBOH DI MASJIDIL HARAM

11/3/2020 50

25
11/3/2020

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

JEMBATAN AMBRUK: Tampak jembatan


Pancor – Sekarteja ambruk, ketika sedang
dilakukan pekerjaan pengecoran, yang
akhirnya menewaskan sejumlah
pekerjanya. (DOK/RADAR LOMBOK), 6
Agustus 2016.

Kecelakaan kerja pembongkaran jembatan


menewaskan seorang pekerja terjadi di
Jembatan Aek Malombu, Desa Bandar
Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunur,
Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa
(9/8/2016)

11/3/2020 51

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA

Jembatan Tol Bocimi di Kampung Tenggek, Desa


Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor,
ambruk, Jumat (22/9/2017). Akibat peristiwa yang
menimpa proyek yang masih dalam pengerjaan itu
seorang pekerja tewasdua pekerja lainnya mengalami
luka-luka di bagian kaki, Bogor, Kompas.Com -

Ambruknya girder pembangunan jembatan flyover


tol Pasuruan, Probolinggo mengakibatkan jatuhnya
korban jiwa. Satu orang tewas tertimpa ambruknya
Girder pembangunan flyover proyek tol Pasuruan-
Probolinggo di Desa Cukurgondang, Kecamatan
Grati, Kabupaten Pasuruan ambruk mengakibatkan
4 kendaraan, dua motor dan pada tanggal
29/10/2017(news.detik.com)
11/3/2020 52
52

26
11/3/2020

KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA

Kecelakaan kerja di PT SI di wilayah Desa


Kadiwono Kecamatan Bulu, Minggu
(30/8/2015).

Kecelakaan kerja di proyek konstruksi


hanggar kalibrasi di kompleks Bandara
Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi 5
orang. Korban luka berjumlah 14 orang.
Senin 09 Mar 2015, 15:24 WIB

11/3/2020 53

11/3/2020 54

27
11/3/2020

Data penyebab kecelakaan Sektor


konstruksi

-Jatuh : 26%
-Terbentur : 12 %
-Tertimpa : 9%
-Mesin dan alat : 8%
-Alat tangan : 7%
-Transport : 7%
-Lain-lain : 6%

Ref. ILO

11/3/2020 55

PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN KERJA


KONSTRUKSI
 Karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, sifat unik dimiliki
oleh setiap proyek konstruksi meskipun proyek konstruksinya sama,
karena hal ini berbeda dengan tipekal hasil produksi prabrik.

 Lokasi/ lingkungan kerja proyek konstruksi yang berbeda-beda


misalnya, lokasi terbuka atau tertutup, apakah berdiri di atas atau di
dalam tanah di daerah datar, daerah perbukitan, daerah pantai, di dalam
atau di atas air sungai, danau maupun di laut.

 Pengaruhi cuaca pada saat pelaksanaan proyek konstruksi,


pelaksanaan pada musim kemarau akan berbeda dengan pelaksanaan
dimusim penghujan.

 4. Waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang terbatas atau


waktu pelaksanaan yang panjang lebih dari 1 tahun, maka akan
56
dituntut
11/3/2020
dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, 56

28
11/3/2020

PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN KERJA


KONSTRUKSI

 Tenaga kerja yang digunakan dalam pelaksanaan proyek


konstruksi, seberapa besara kompetensi tenaga kerja yang
dimiliki, dan jumlah tenaga kerja yang terlibat.

 Peralatan kerja yang digunakan pada proyek konstruksi,


spesifikasi alat, kondisi alat, safety device, pemeriksaan dan uji
alat.

 Matrial/ bahan yang digunakan untuk proyek konstruksi, jenis


B3, kandungan pengaruh bahan kimia terhadap manusia,
peledakan dan kebakaran,

 Metode kerja pelaksanaan proyek, kebijaksanaan dan


komitmen manajemen, sistem pengawasan dan pelaporan,
evaluasi dan pencegahan kecelakaan
11/3/2020 57

FAKTOR LAIN PENYEBAB KECELAKAAN


KERJA PROYEK KONSTRUKSI

 Lemahnya pengawasan K3
 Kurang memadainya kualitas dan
kuantitas ketersediaan peralatan
pelindung diri
 Penggunaan metode pelaksanaan yang
kurang tepat
 Tidak dilibatkannya tenaga ahli K3
konstruksi
 Kurang disiplinnya para tenaga kerja
dalam mematuhi ketentuan mengenai K3
11/3/2020 58

29
11/3/2020

FAKTOR LAIN PENYEBAB KECELAKAAN KERJA


PROYEK KONSTRUKSI

 Tidak ada identifikasi bahaya yang


digunakan dalam penyusunan program
pengendalian bahaya umumnya berupa
HIRADC atau IBPPR
 Hazards Identification, Risk Assessment and Determining Controls
 Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Resiko

 Tidak dibuat terlebih dahulu Job


Safety Analisis (JSA) setiap pekerjaan
yang akan dikerjakan
 Tidak ada rencana K3 dan tidak
memiliki prosesdur K3

11/3/2020 59

K3 PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

11/3/2020 60

30
11/3/2020

CAKUPAN PEKERJAAN
a.
KONSTRUKSI
Jenis Pekerjaan konstruksi : (ASMET)
Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan

b. Jenis Pekerjaan Sipil & Arsitektur :


 Pek. Galian Tanah & Konstruksi di Bawah Tanah ,
 Pek. Pondasi, Pancang
 Pek. Struktur Beton, Socrete, Struktur Baja,
 Pek. Pasangan bata, batu kali,
 Pek. Perkerasan Jalan
 Pek. Pembongkaran, peledakan,
JKS-Bintek k3 2014
4

Masukan Sub Judul Di Sini

PERSYARATAN UTAMA DALAM MELAKSANAKAN


PEKERJAAN KONSTRUKSI.
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Keselamatan Lingkungan
c. Biaya Efisien
d. Mutu produk & proses kerja
e. Waktu
f. Manfaat

31
11/3/2020

RAMBU-
RAMBU

RAFFIC MANAEMENT

RAMBU INFORMASI PROYEK


1600 mm

Spesifikasi Rambu

HINDARI Ukuran panel


Hurup
: 1200 mm x 1600mm
: Mengacu pada Standard Alphabets
for Highway Signs and Pavement

PEREMPATAN JOMBOR Hurup


Markings – FHWA, 1993

: Seri D ( Hindari Ruas JAlan )


1200 mm

: Seri C (Casablanca,Frof.Dr.Satrio…)
: Seri B (Ada Pekerjaan …)
Warna : Dasar = Biru reflektif
Tulisan = Putih reflektif
Tepi = Putih reflektif

FLY OVER JOMBOR Radius pelengkung


sudut
: 50mm

JKS-Bintek k3 2014

32
11/3/2020

PENERAPAN PEMASANGAN RAMBU-RAMBU LALU


LINTAS

33
11/3/2020

2 4

34
11/3/2020

CEK LIST HARIAN KELENGKAPAN RAMBU TRAFFIC

JENIS
NO VOL AWAL AKHIR LOKASI (STA) KETERANGAN
RAMBU

2 !
3 40km

7 20km

KURANGI
9 KECEPATAN
SEKARANG

SHEO SUPERINTENDENT

( ………………….…. ) ( ……………………….. )

MASA PELAKSANAAN PEKERJAAN


PENGATURAN RAMBU DARURAT PEKERJAAN PADA BAHU JALAN

35
11/3/2020

AH. NASUTION

 MEDAN

BERASTAGI 

Keterangan :
Arus yang dialihkan
NGUMBAN SURBAKTI

RENCANA KELENGKAPAN TRAFFIC MANAGEMENT

36
11/3/2020

K3 PADA PEKERJAAN TANAH

K3 PEKERJAAN TANAH
Jenis Pekerjaan : Jenis tanah
• galian saluran, • lempung basah,
• lempung kering
• timbunan,
• cadas
• pemadatan, • pasir basah ,
• sumuran • pasir kering
• terowong • kerikil
• lumpur

01/08/201 21
7

37
11/3/2020

Bahaya dan Risiko pada Pekerjaan galian & Saluran

Hujan
Beban Alat Getaran
Berat alat berat
Shoring Tak
memadai

Retak-retak

Garis patahan Tinggi mat


Rembesan

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas tanah

03/11/2020 76

38
11/3/2020

 TANAH BERPASIR,
 TEPI GALIAN TIDAK DIBERI TURAP
 DIDIRIKAN TIANG PIPA PENYANGGA HOIST
 TERJADI TEKANAN KE SAMPING
 MAKA TEBING GALIAN LONGSOR
2
 MENGUBUR 2 PEKERJA DLM LUBAN0G1/0G8/A20L17IAN 3

TABEL REKOMENDASI PERKUATAN TEBING GALIAN


(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)

KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN


0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : TIDAK PERLU TURAP
S/D S/D ATAS
1,60 M 4,60 M
PELINDUNG TEBING
4,60 M

HUMUS, B : HARUS MENGGUNAKAN


LEMPUNG-BERLUM-
PUR, BATU LEPAS, C C C TURAP PELINDUNG
DAN PASIR TERBUKA
SEMUA BATU & (OPEN SHEETING)
PASIR DIBAWAH
MUKA AIR
C C C
C : HARUS MENGGUNAKAN
TURAP PELINDUNG
HUMUS PADAT A C C TERTUTUP
LEMPUNG KERAS A B C (CLOSE SHEETING)
* : Turap Pelindung terbuka, ter-
SEDIKIT BERSEMEN
ATAU BATU & PASIR
YANG KOMPAK
A* A* B tutup atau sheet Pile mung- kin
diperlukan jika kondisi site tidak
menguntungkan.
LAPISAN
BATU/CADAS A A01/08/201
7
A 24

39
11/3/2020

PEKERJAAN GALIAN TERBUKA, KEDALAMAN > 1,20 M (TANPA TURAP)

Jenis Tanah Bagus

Jenis Tanah Sedang

Jenis Tanah Sedang

Jenis Tanah Jelek

Jenis Tanah Jelek

25
Jika area memungkinkan

Pekerjaan Galian Terbuka , Kedalaman


> 1,20 m (dengan turap)
Jika area tak memungkinkan:
> Di jalan perkotaan
> Di pemukiman

01/08/2017
2
6

40
11/3/2020

Tebing Tanah Diperkuat


Pakai geotextile untuk memperkuat stabilitas tanah
agar tanah tidak runtuh

01/08/2017
2
7

SOLUSI TERHADAP KONDISI SLOPE YANG BERBAHAYA

Slope Stabilization at Alpine Way Thredbo,


Snowy Mountains. (substitusi material)

Pekerjaan tanah didalam aliran air :


1. Galian fondasi pilar jembatan
2. Timbunan tanah unt River Closing
!
03/11/2020 82

41
11/3/2020

: UNDERGROUND EXCAVATION
Contoh
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH

FASILITAS K3 YANG DIPERLUKAN :

!
1. Blower
2. Instalasi listrik dan penerangan
3. Pompa air untuk Dewatering
4. Instalasi air

Ducting
blower

03/11/2020 83

Sumber bahaya :
1. Misfire
2. Rock falling
3. Wire rope putus
4. Blasting
5. Pencurian bahan peledak

03/11/2020 84

42
11/3/2020

BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH

!
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi / mudah terbakar
3. Kadar oksigen kurang (defisiensi)

01/08/2017
3
0

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATI-


KAN PADA PEKERJAAN SUMURAN:
 VENTILASI UDARA
 KEBUTUHAN O2
 ALAT KOMUNIKASI
 IDENTIFIKASI GAS BERACUN
 PEMADAM KEBAKARAN
 ANTISIPASI KEADAAN DARURAT

JIKA MENGGUNAKAN DAYA LISTRIK,


01/08/201 31
7 KERINGKAN LINGKUNGAN KERJA

43
11/3/2020

Ventilasi Udara

Alat Komunikasi

Perhatikan
Fasilitas K3
MEMADAMKAN API DG APAR DI & APD
01/08/201 3
RUANG BAWAH TANAH 7 2

Paparan bahaya yang sehari-hari terlihat


Dilapangan unsafe action

Jatuh dari ketinggian

03/11/2020 88

44
11/3/2020

K3 PADA PEKERJAAN PEMANCANGAN


PONDASI TIANG PANCANG

IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RISIKO


• CRANE AMBALAS • LANDASAN CRANE KUAT
• KABEL PUTUS • KABEL MASIH BAIK
• ALAT TERGULING • KAPASITAS ALAT SESUAI DAN POSISI ALAT
• PEKERJA TERBENTUR KOKOH
• TIANG PANCANG LEPAS • TALI DAN IKATAN KUAT MEMENUHI SYARAT
• OPERATOR KOMPETEN

89

K3 PEKERJAAN STRUKTUR
JENIS KECELAKAAN FATAL KONSTRUKSI

 Pek. Perancah Jatuh dari ketinggian


 Pek. Bekisting Kejatuhan, tertimpa
 Pek. Besi Beton Kecelakaan di jalan akses
 Pek. Struktur Beton Sakit jantung, stoke
 Pek. Shotcrete Terkena, terjepit mesin
 Pek. Di tempat Tinggi Tersengat arus listrik
 Pek. Struktur Baja
 Pek. Struktur kayu Jatuh, tergelincir di lantai
 Pek. Perkerasan Jalan Tersambar petir, banjir dsb
 Pek. Bendung
Kebakaran, peledakan dsb

45
11/3/2020

K3 PADA PEKERJAAN LIFTING

SEBUAH RENCANA PENGANGKATAN YANG


KOMPREHENSIP MULAI DARI PROSEDUR, GAMBAR
DAN OPERATOR, SPESIFIKASI ALAT & PERALATAN
ANGKAT YANG DIPERLUKAN UNTUK MENILAI SECARA
AKURAT SEMUA FAKTOR BEBAN DAN FAKTOR-FAKTOR
PENTING YANG BERKAITAN DENGAN PROSES
PENGANGKATAN.

Permen Naker No: PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG


JENIS PESAWAT ANGKAT
91

BEKERJA DENGAN AMAN DALAM


PENGANGKATAN
• HINDARI KESALAHAN PEMILIHAN ALAT ANGKAT
(CRANE)
• PERSIAPKAN DENGAN BAIK TEMPAT KERJA
• TIDAK MEMBERIKAN TEKANAN KEPADA CRANE
CREW UNTUK MELAKUKAN PENGANGKATAN BEBAN
BERAT MENDEKATI ATAU MELEBIHI KAPASITAS
CRANE
• MELAKUKAN PENGANGKATAN DENGAN PROSEDUR
YANG BENAR:
• BEBAN YANG DITANGGUNG CRANE TIDAK
MELEBIHI SWL (SAFE WORKING LOAD)
• REGING YANG BETUL
• RADIUS KERJA DAN SUDUT BOOM AMAN
• ELEVASI AMAN
• KECEPATAN ANGIN
• JARAK AMAN ALIRAN LISTRIK
• KERATAAN DAN TEKANAN TANAH
92

46
11/3/2020

KECEPATAN ANGIN PADA LIFTING

93

JENIS RISIKO PADA LIFTING

94

47
11/3/2020

K3 PADA PEKERJAAN PERANCAH

WAKTU
9
5

OK OK

Sistem Pagar
Pelindung
(Guardrail systems)

OK
OK

Safety deck
Sistem Jaring
01/08/2 17
0
Penyelamat
3
:
8 (Safety-net systems)

48
11/3/2020

Pekerjaan Pembesian

Identifikasi bahaya ;
• Ujung besi mencuat
• Terjatuh
• Tertusuk ujung besi
• Tergencet
• Pengangkatan besi
03/11/2020 • Terkilir 97

K3 PEKERJAAN PEMBESIAN

Identifikasi bahaya ; Pengendalian Risiko:

• Ujung besi  Ujung-ujung besi ditutup


mencuat  Beri papan untuk jalan akses
• Terjatuh, tertusuk  Gunakan APD yang sesuai
• Tergencet,  Pasang instalasi listrik dg benar
Terpeleset
01/08/201
7
 Beri topangan/stud/steger 3
9
• Tersengat listrik

49
11/3/2020

Bagaimana seharusnya

Permenakertrans No. Per.01/MEN/1980


Pemasangan pagar pengaman diwajibkan untuk
setiap lantai perancah berketinggian lebih dari 2m

03/11/2020
Hotel Ambhara 99

LUBANG LANTAI TIDAK DIPROTEKSI

Guardrails

Guardrails

01/08/2017 41

50
11/3/2020

01/08/2017 42

K3 Pekerjaan Beton
Identifikasi
bahaya:
• Iritasi kulit Pengendalian Risiko:
• Tersengat listrik  Sarung tangan, sepatu, helmet,
• Kejatuhan benda baju rapat
• Jatuh  Instalasi harus memenuhi
• Tertusuk besi, paku syarat/standard
• Hubungan pendek listrik,
 Gunakan helmet, safety shoes
Bungamengingatkan
•• Saling api Pek las besi beton,
 Pagar pelindung, safety
• Koordinasi
net/deck, harness
• Pergantian kerja & shift
 Tutup/lindungi ujung besi,
• Kesesuaian kapasitas alat
singkirkan paku
• Struktur penunjang
 Kabel harus terisolasi rapat
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
 Gunakan tabir pelindung
• Pengamanan bahaya jatuh
1
0

51
11/3/2020

K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA


Identifikasi bahaya :
Pada saat erection baja/beton, perhatikan: • Komponen jatuh

!
 Kapasitas Alat & Berat Beban apakah sesuai • Sambungan lepas,
 Kestabilan barang yang diangkat • Sling putus
 Kestabilan alat angkat.
• Tertimpa benda jatuh
• Jatuh dari ketinggian
• Mesin las terbakar
• Baut patah lelah, dll
Pengendalian Risiko:
 Pastikan sling kuat/k’sitas alat kuat
 Pastikan sambungan kuat
 Pastikan sling msh laik pakai
 Gunakan APD yang sesuai
 Gunakan safetynet & harness
 Pastikan kelaikan instalasinya
 Pasang baut sesuai standar

10
3

Perhatikan: Sistem dan metode penyambungan:


i. Tipe penyambungan antara kolom dan beam
ii. Tipe bracket, las ditempat, dengan plat gusset
iii. Tipe sambungan antar kolom
iv. Tipe splice, pengelasan & dasar kolom

Pada pekerjaan ereksi konstruksi baja, banyak menggunakan penyambungan


antar beam dan kolom dengan menggu-nakan baut tegangan tinggi. Yang perlu
diperhatikan pada pemasangan baut tersebut adalah :
a. Terjadinya gaya berlebih pada gaya eksternal dan gaya geser (bearing force)

03/11/2020
b. Batasan kekuatan pengunci mur baut (torque control)
c. Step / tahap penguncian mur-baut (sequence) ! 104

52
11/3/2020

TANPA SABUK PENGAMAN

Pekerjaan Shotcrete Identifikasi bahaya :


• Semburan shortcrete
• Debu semen
• Tekanan udara kompresor
• Selang/pipa pecah dsb
APD yang cukup:
 Masker pelindung pernafasan & Wajah,
 Kaca mata pelindung debu,
 Sarung tangan dan sepatu keselamatan
 Baju kerja yang rapat

03/11/2020 106

53
11/3/2020

K3 PEKERJAAN PASANGAN BATA / BATU

Identifikasi bahaya :
• Iritasi Kulit
• Terpapar Sinar
Matahari
• Terjatuh

Penhendalian
Risiko :
• Sarung Tangan
• Helm
• Safety Harnes
01/08/2017 4
5

K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA


Dalam Pekerjaan konstruksi baja, pada tahap ereksi hal-hal yang perlu
mendapatkan perhatian pada saat melakukan pemindahan material
menggunakan pesawat angkat adalah:
Beban yang diangkat dan kestabilan pengangkatan termasuk pesawat
angkatnya. !
Plbh Cilacap/ Semen Tuban

Pengendalian Risiko:
 Pastikan sling
kuat/k’sitas alat kuat
 Pastikan sambungan kuat
 Pastikan sling msh laik pakai
 Gunakan APD yang sesuai
 Gunakan safetynet &
Identifikasi bahaya : harness
• Komponen rangka baja runtuh / jatuh  Pastikan kelaikan
• Sambungan lepas, tali sling putus instalasinya 4
6
• Pekerja, perkakas dan material jatuh  Pasang baut sesuai standar
• Crane/alat angkat terguling
03/11/2020 • Baut patah lelah, dll 108

54
11/3/2020

47

K3 PEKERJAAN PEMANCANGAN

Identifikasi Bahaya utama:


• Kabel putus, sheet pile terjatuh,
• Alat pancang terguling
• Pekerja, alat, material tenggelam
• Pasang surut, badai, tsunami
Sheet pile
Pelabuhan Cilacap
03/11/2020 110

55
11/3/2020

03/11/2020 111

03/11/2020 112

56
11/3/2020

TANGGA KERJA /LADDER PAGAR PELINDUNG TEPI

LANTAI KERJA/PLATFORM ALAT KESELAMATAN

03/11/2020 113

Bekerja di ketinggian

03/11/2020 114

57
11/3/2020

Life line
OK OK

Sistem Pagar Pelindung


(Guardrail systems)

OK
OK

Safety deck
Sistem Jaring Penyelamat :
03/11/2020 (Safety-net systems) 115

SESUAI PERMANAKER NO. 01 / MEN / 1980,


PAGAR PELINDUNG / PENGAMAN DIWAJIBKAN PEMASANGANNYA UNTUK
SETIAP LANTAI PERANCAH YANG TINGGINYA LEBIH DARI 2 (DUA) METER
!
Pagar Pelindung pada tiap
Lantai Perancah yang tinggi- Pagar Pelindung pada tiap tepi
nya >2 M Lantai struktur beton

Sistem Pagar Pelindung


(Guardrail systems)

>2M

03/11/2020 116

58
11/3/2020

01/08/2017 50

01/08/2017 51

59
11/3/2020

TANPA RAMBU PENGAMAN

52

53

60
11/3/2020

K3 PEKERJAANJALAN/JEMBATAN

01/08/2017 54

TRAFFIC
MANAGEMENT

01/08/201 55
7

61
11/3/2020

JANGAN BEKERJA DIBELAKANG ALAT BERAT

Runtuhnya Grogol Fly Over 5 3


7

62
11/3/2020

RUNTUHNYA GROGOL FLY OVER

58

K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pada pembongkaran bangunan di pemukiman padat,
maka unsur-unsur K3 yg harus diperhatikan dan
diterapkan, adalah:
 Pola pembongkaran yang jelas,
 Memperhatikan faktor lingkungan,
 Melakukan pencegahan kecelakaan dg upaya TEPAT
!

01/08/201 5
7 9

63
11/3/2020

K3 PEKERJAAN PELEDAKAN

SHELTER PELINDUNG BAHAYA LEDAKAN

64
11/3/2020

03/11/2020 129

Bahaya Ergonomi Pekerjaan Penanganan Material

OK

03/11/2020 130

65
11/3/2020

SOLUSI : GUNAKAN ALAT BANTU MEKANIS

03/11/2020 131

WAJIB LAPOR PEKERJAAN


KONSTRUKSI/PROYEK

PEMERIKSAAN
PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI
BAB I PASAL 2

!
KONTRAKTOR IPK3 KABUPATEN/KOTA

LAPORAN :
 NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN
 NAMA & PEMILIK PERUSAHAAN
 NAMA & ALAMAT PELAKSANA KONSTRUKSI
 PROGRAM K3 PELAKSANA KONSTRUKSI
 KEGIATAN K3 PELAKSANAN KONSTRUKSI EVALUASI
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG
DIGUNAKAN.
 FASILITAS K3
 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.
 PESAWAT / INSTALASI YG TERPASANG
WAJIB LAPOR PEKERJAAN
PADA BANGUNAN TEMPAT KERJA & KONSTRUKSI
SUBKONTRAKTOR YG MELAKSANAKAN. (Bila proyek > 6 bulan )

03/11/2020 132

66
11/3/2020

11/3/2020
133

67

Anda mungkin juga menyukai