Anda di halaman 1dari 25

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

A. Judul Tugas Akhir


Dalam pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir Diploma-III Konstruksi Gedung,
Jurusan Teknik Sipil ini, judul tugas akhir yang diambil adalah Perencanaan
Plambing dari Besment Sampai Lantai 4 Hotel Cirebon.
B. Latar Belakang Masalah
Air merupakan sumber bagi kehidupan seluruh makhluk hidup. Kebutuhan
manusia akan air saat ini sangatlah besar, baik untuk dikonsumsi maupun
menunjang dalam kehidupan manusia. Air merupakan kebutuhan primer manusia
untuk

meningkatkan

kualitas

hidup

manusia.

Seiring

berjalan

waktu

meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan gedung-gedung baru, maka


perlu dibuat sistem perpipaan guna menyalurkan air kesetiap lantainya agar dapat
digunakan dengan optimal.
Air bersih dalam bangunan membutuhkan sistem instalasi perpipaan untuk
instalasi pipa air bersih, maupun untuk sistem instalasi pipa air kotor. Agar air
dapat mengalir dengan lancar sesuai dengan debit yang dibutuhkan, maka
dibutuhkan perhitungan dimensi dan tekanan pipa yang tepat.
Plambing adalah sistem perpipaan dalam suatu bangunan atau gedung
(berlantai 1 atau bertingkat), contoh : perkantoran, pertokoan, hotel, apartemen,
rumah susun, pabrik dan sebagainya. Sistem plambing mencakup air minum, air
buangan, ven dan air hujan pada gedung sampai pipa persil. Sistem plambing
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan gedung.
Perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilaksanakan bersamaan
atau tim ahli dari bidang arsitek, teknik sipil, lingkungan, mekanikal dan
elektrikal.
Tugas akhir ini akan membahas instalasi plambing air bersih dan air kotor di
Hotel Cirebon. Perencanaan sistem plambing Hotel Cirebon ini mengacu pada
SNI 03-6481-2000 tentang Sistem plambing dan SNI 03-7065-2005 tentang Tata
Cara Perencanaan Sistem Plambing.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 1

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

C. Rumusan Masalah
Yang menjadi masalah dalam perencanan sistem plambing Hotel Cirebon
adalah:
1. Bagaimana agar debit aliran yang dibutuhkan disetiap alat sanitasi dapat
mengalir dengan lancar sesuai kebutuhan.
2. Bagaimana sistem pengalirannya agar debit air bersih di setiap alat sanitasi
dapat terpenuhi.
3. Bagaimana agar air kotor dari setiap alat sanitasi dapat dialirkan secepat
mungkin ke luar gedung, agar tidak menimbulkan polusi.

D. Tujuan
Melihat permasalahan pada pembangunan Hotel Cirebon, maka perlu solusi
yang tepat dalam penyelesaian masalah tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Menentukan debit air yang dibutuhkan oleh setiap alat sanitasi.


Menentukan sistem instalasi air bersih
Menghitung diameter pipa yang dibutuhkan sesuai dengan dibit aliran.
Menghitung kapasitas reservoir.
Menghitung kapasitas pompa agar air dapat di alirkan kesetiap alat sanitasi.
Menentukan debit air buangan setiap alat sanitasi.
Menentukan sistem instalasi air buangan.
Menghitung dimensi pipa air buangan.
Penggambaran instalasi pipa.

E. Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini dibatasi pada perencanaan
instalasi pipa air bersih yang meliputi air dingin dan air panas serta air kotor pada
lantai basement sampai lantai 4 saja.

F. Metodologi
Plambing hotel Cirebon telah dirancang oleh konsultan perencana untuk
keselurahan hotel Cirebon. Tugas Akhir ini merancang ulang plambing air bersih
dan air kotor lantai besment sampai lantai 4 pada hotel Cirebon.
Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 2

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Tahap awal yang akan dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah
pengumpulan data dan studi literatul. Data yang digunakan adalah gambar for
construction dari konsultan perencana. Studi literatul dilakukan dengan
mengumpulkan materi yang akan menunjangtugas akhir ini.
Sistematika penyususna tugas akhir ini direncanakan seperti gambar 1
Flowchart Pembuatan Tugas Akhir.

Gambar 1Flowchart Penyusunan Tugas Akhir

Perancangan plambing untuk air bersih menggunakan sistem debit air dan
untuk air kotor menggunakan sistem nilai unit alat plambing. Perhitungan
perancangan plambing dilakukan secara manual mengacu pada SNI 03-6481-2000
tentang Sistem plambing dan SNI 03-7065-2005 tentang Tata cara perencanaan
Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 3

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

sistem plambing. Perhitungan plambing ini akan dilakukan dengan bantuan


program Microsoft Excel. Hasil perhitungna harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum pada SNI 03-6481-2000 dan SNI 03-7065-2005. Jika hasil perhitungan
tidak sesuai dengan ketentuan maka perlu dilakukan perhitungan ulang.
Hasil perencanaan plambing lantai besment sampai lantai 4 hotel Cirebon ini
akan dituangkan dalam bentuk gambar teknik. Penggambaran plambing dan detail
akan dalakukan dengan bantuan program Autocad.
G. Tinjauan Pustaka
1. Instalasi
Instalasi air meliputi pendistribusian air dari sumber PDAM maupun sumber
air sumur sendiri, air ditampung terlebih dahulu di tangki reservoir yang memliki
tinggi tertentu, dan kemudian di distribusikan kembali ke alat sanitasi.
Pemilihan tempat, dan pemilihan pipa harus dilakukan dengan tepat agar tidak
terjadi kerusakan pada pipa, misalnya pipa yang melalui tepat yang sangat tinggi
atau memiliki gettaran dari pompa harus mendapat perlakuan khusus sehingga
tidak terdapat kerusakan atau bising karena suara mmesin. Sambungan harus
disambung dengan rapat agar tidak terjadi kebocoran dan masuknya kotoran dan
atau bakteri dari luar.
Pipa pelayan adalah pipa yang membawa saluran air utama dari sumber ke
tangka reservoir. Pipa distribusi adalah pipa yang mendistribusikan air dari tangka
reservoir ke alat sanitasi yang ada pada daerah layan. Tekanan pada pipa
tergantung

dari

tinggi

tangka

reservoir.

Besarnya

tekanan

air

dapat

dicenderungkan dengan satuan barometer atau disingkat dengan bar ( 1bar =


100kN/m2 ), 1m tinggi = 9,8 kN/m2.

2. Peraturan Penggunaan Pipa


Peraturan penggunaan pipa pada sistem plambing di Indonesia diatur dalam
SNI 03-6481-2000 dan SNI 03-7065-2005. Suatu perencanaan harus memenuhi
syarat sesuai dengan pedoman plambing pada SNI agar tidak menimbulkan

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 4

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

kesulitan dikemudian hari. Sebagai contoh, ukuran minimum pipa penyedian air
bersih harus mengikuti tabel 1. Ukuran minimum pipa penyediaan air alat
plambing.
Ukuran minimum
No.

Alat Plambing

1.
2.
3.
4.

Bak mandi
Bedpan washer
Bidet
Gabungan bak cuci dan dulang cuci
pakaian
Unit dental atau peludahan
Bak cuci tangan untuk dokter gigi
Pancuran air minum
Bak cuci tangan
Bak cuci dapur
Bak cuci pakaian (1 atau 2
kompartemen)
Dus, setiap kepala
Service sink
Peturasan pedestal berkaki
Peturasan, wall lip
Peturasan, palung
Peturasan dengan tangki glontor
Bak cuci, bulat atau jamak (setiap
kran)
Kloset dengan katup glontor
Kloset dengan tangki glontor

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

(mm)
Air
Air
dingin
panas
15
15
25
25
15
15
15
15
10
15
10
10
15
15

15
10
15
15

15
15
25
15
20
10
15

15
15
15

25
10

Tabel 1. Ukuran minimum pipa penyediaan air alat plambing


(sumber : SNI 03-6481-2000)

3. Bahan Pipa
Pipa dibutuhkan dalam menyalurkan air dari sumber air ke reservoir kemudian
disalurkan keseluruh daerah layan. Pipa yang digunakan harus memiliki persyarat
dasar. Persyaratan dasar bagi pipa air bersih adalah :

Awet

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 5

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Mampu menerima tekanan

Rapih

Mudah dipasang

Tidak mengakibatkan keracunan baik oleh bakteri maupun karat


Bahan yang digunakan untuk instalasi pipa air minum adalalah

Timah hitam

Tembaga

Baja

Plastik
4. Debit Air
Dalam perhitungan diameter pipa air bersih harus diketahui debit air yang
bekerja pada setiap alat saniter yang memenuhi syarat sesuai dengan persyaratan
pada SNI. Debit air pada setiap alat sanitasi berbeda tergantung dari ukuran,
macam serta fungsi dari setiap alat sanitasi tersebut. Sebagai pedoman dalam
perencanaan debit air dapat dilihat pada tabel 2 Debit alat sanitasi.

Alat-alat Saniter
WC (Bak penggelontor)
Wastafel

Nilai aliran, liter/detik


(untuk semua harga
pemasangan air
panas/dingin)
0,11
0,15

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 6

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Wastafel dengan keran


siram
Bak rendam,kran 18mm
Bak rencam, kran 25mm
Shower (siram bentuk
gayung)
cuci piring dengan kran
12mm
18mm
25mm

0,03
0,30
0,60
0,11
0,19
0,30
0,40

Tabel 2. Debit alat sanitasi


(sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

5. Sistem Penyediaan Air Bersih


Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan air bersih untuk
keperluan MCK dan minum. Sistem air penyedian air bersih ada 3, yaitu :

Sistem Sambungan Langsung


Sistem ini merupakan yang paling sederhana dan paling murah. Air yang
keluar dari saluran PDAM langsung didistribusikan kesetiap alat sanitasi. Sistem
ini biasanya digunakan hanya diperumahan dan gedung tidak bertingkat, hal ini
disebabkan karena tekanan air dalam pipa utama sangat terbatas dan ukuran pipa
cabang dari pipa utama dibatasi pula.

Sistem Tangki Atap


Sistem ini dipergunakan untuk menyalurkan air pada bangunan besar dan
bertingkat. Dimana air yang keluar dari suber air ditampung dalam tangki yang
diletakan pada elevasi yang lebih tinggi dari daerah layan, biasanya diletakan di
atap bangunan.

Sistem Tangki Tekan


Sistem tangki tekan memiliki dua sistem yaitu reservoir atap dan reservoir
tekan. Perbedaan dari kedua sistem reservoir dapat dilihat pada tabel 3 Perbedaan
reservoir atap dan reservoir tekan.
Jenis Reservoir

Resevoir Atap

Reservoir Tekan

Perbedaan
Sistem

Tangki Reservoir diletakan

Reservoir tekan adalah

di atap. Air terlebih dahulu

reservoir yang hanya

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 7

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

di tamping pada tangka

mengandalkan tekanan

yang berada dibawah

pompa. Air dipompakan ke

tanah kemudian dipompa

pipa distribusi langsung dari

ke tangka reservoir diatas.

reservoir di bawah bangunan

Setelah itu air baru di


distribusikan kesetiap alat
sanitasi pada bangunan

Keuntungan

Kerugian

air akan terbagi secara Murah


merata ke seluruh alat
sanitasi dengan volume Perawatannya mudah
dan tekanan yang cukup
Tidak mencolok
sesuai kebutuhannya.
`
Biaya pembuatan mahal
Fluktuasi tekanan hingga
Biaya perawatan mahal

1.0 kg/cm2, dapat

Konstruksi bngunan

menimbulkan fluktuasi

harus lebih kuat karena

yang cukup berarti pada

menopang beban

alat plambing dan alat

bangunan dan air

pemanas gas dapat


mengakibatkan
temperature air berubahubah
Pompa akan sering bekerja

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 8

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Gambar Skema

Tabel 3 Perbedaan Reservoir atap dan reservoir tekan

6. Tekanan yang Tersedia


Takanan yang tersedia dalam suatu instalasi pipa air bersih sangat penting
unutuk mendistribusikan air kedalam alat-alat saniter. Pipa distribusi harus
memiliki tekanan yang cukup dan stabil agar distribusi air dapat mengalir ke
seluruh alat sanitasi dengan kecepatan dan tekanan yang cukup. Tangki reservoir
harus ditempatkan ditempat yang tinggi

agar tekanan air dapat terpenuhi

walaupun di alat saniter yang kritis.

7.

Kehilangan Tekanan
Untuk memudahkan perhitungan besarnya kehilangan tekanan yang disebabkan
karena penggunaan sambungan pipa dan kran-kran, diperhitungkan dengan cara
menambahkan harga panjang pipa yang diperhitungkan dengan harga ekuivalen
dari sambungan-sambungan pipa dan alat-alat instalasi pipa lainnya, yaitu sebesar
25% dari panjang pipa. Sedangkan panjang ekivalen kehilangan tekanan akibat
gesekan aliran air diperhitungkan berdasarkan diameter pipa yang digunakan.
Besarnya harga ekivalen ini dapat dilihat pada tabel 4. Panjang ekivalen untuk
kehilangan tekanan.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 9

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Type
Kran&Stop Kran
Pelampung dg
Tekanan tinggi
Pelampung dg
Tekanan rendah

Persamaan Panjang dalam Meter, untuk pipa (mm)


12 18
25 32 38 50 62 75 87 100
5
6
9
11 14 18 21 25 39 36
75 40
40 35 21 30
8

Tabel 4 Panjang ekivalen untuk kehilngan tekanan


(Sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

8. Langkah Perhitungan

Diagram
Siapkan diagram jaringan pipa yang direncanakan yang menunjukan letak alat

saniter, panjang pia dan jarak anatara tangki air dengan masing-masing alat saniter
letak alat saniter ini menentukan tekanan yang tersedia. Berilah tanda pada titik
alat sanitasi dan pipa cabang dengan huruf untuk mengidentifikasi bagian pipa.
Untuk menolong menentukan ukuran dan kegunaannya, maka gambar pipa dibuat
dengan proyeksi isometrik, dari gambar ini dapat diketahui, panjang pipa, letak
dan posisi alat sanitasi, jumlah fitting-fitting dan alat sanitasi.
Untuk menentukan jumlah kebutihan air bersih dapat menggunakan tabel 5.
Pemakaian air dingin minimum sesuai penggunaan gedung, tabel 6. Pemakaian air
panas minimum sesuai penggunaan gedung (air panas temperatur 60 o C), tabel 7.
Pemakaian air dinin pada alat plambing, dan tabel 8. Pemakaian air panas pada
alat plambing (air panas temperatur 60o C).

No

Penggunaan Gedung

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Rumah Tinggal
Rumah Susun
Asrama
Rumah Sakit
Sekolah Dasar
SLTP
SMU/SMK dan lebih tinggi
Ruko/Rukan
Kantor/Pabrik
Toserba, toko pengecer

Pemakaian
Air
120
100
120
500
40
50
80
100
50
5

Satuan
Liter/penghuni/hari
Liter/penghuni/hari
Liter/penghuni/hari
Liter/tempat tidur pasien/hari
Liter/siswa/hari
Liter/siswa/hari
Liter/siswa/hari
Liter/penghuni dan pegawai/hari
Liter/pegawai/hari
Liter/m2

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 10

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

11
12
13
14
15
16
17

Restoran
Hotel Berbintang
Hotel melati/Penginapan
Gd. Pertunjukan, Bioskop
Gd. Serba guna
Stasion, terminal
Peribadatan

15
250
150
10
25
3
5

Liter/kursi
Liter/tempat tidur/hari
Liter/tempat tidur/hari
Liter/kursi
Liter/kursi
Liter/penumpang datang dan pergi
Liter/orang
(belum dengan air wudhu)

Tabel 5. Pemakaian air dingin minimum sesuai penggunaan gedung


(Sumber : SNI-03-7065-2005)

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Penggunaan Gedung

Pemakaian Air
(Lt/Orng/Hr)
50 dan 100
50 dan 100
110
130
20
20
10
30

Kapasitas tangki
penyimpanan sehari
1/5
1/5
1/5
1/10
1/5
2/5
2/5
1/5

Rumah Tinggal
Rumah Susun
Hotel
Rumah Sakit
Kantor
Pabrik
Restoran
Kamar Mandi Umum
( 1x mandi per orang )
CATATAN
1. Untuk rumah tinggal atau rusun pemakaian air menggunakan pancuran
50l/org/hr, bila menggunakan bak mandi rendam 100L/org/hr, kalau ada
mesin cuci piring ditambah 60L/hr/unit dan mesin cuci pakaian 150L/hr/unit.
2. Untuk hotel, jumlah pemakaian air perubahannya dalam satu hari tergantung
pada jenis dan kelas hotel itu. Pada hotel berbintang jumlah pemakaian air
dalam sehari relatif besar, sedang pada hotel komersial, jumlah
penggunaan air dalam sehari relatif rendah, namun puncaknya tinggi.
3. Untuk Rumah Sakit ada yang menggunakan kolam berendam untuk
fisioterapi. Untuk ini harus dihitung terpisah sesuai ukuran kolam,
jumlahnya, dan beberapa kali digunakan dalam sehari.
Tabel 6. Pemakaian air panas minimum sesuai penggunaan gedung
(Sumber : SNI-03-7065-2005)

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 11

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

No

Setiap
pemakaian
(liter)

Waktu
pengisian
(detik)

Kloset, katup gelontor

15

10

Kloset, tangki gelontor

12

60

Peturasan, katup gelontor

10

Peturasan, tangki gelontor

14

300

Bak cuci tangan kecil

10

18

Bak cuci tangan biasa

10

40

Bak cuci dapur dg kran


13mm

15

60

Bak cuci dapur dg kran


20mm

25

60

Bak mandi rendam (bathtub)

125

250

10

Pancuran mandi (shower)

42

210

Tabel 7. Pemakaian air dingin pada alat plambing


(Sumber : SNI-03-7065-2005)

No

Alat Plambing

Setiap Pemakaian
(Liter)

Bak cuci tangan pribadi

Bak cuci tangan untuk umum

Bak mandi rendam (Bath tub)

100

Pancuran mandi (Shower)

50

Bak cuci dapur (kitchen sink)

15

Bak cuci kecil, dapur (pantry


sink)

10

Keterangan

7,5

Untuk rumah
tinggal dan rusun

CATATAN
Faktor pemakaian alat plambing untuk rumah sakit dan hotel 25%, untuk
rumah pribadi, rumah susun dan kantor 30%, pabrik da sekolah 40%
Tabel 8. Pemakaian air panas pada alat plambing
(Sumber : SNI-03-7065-2005

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 12

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Untuk penggunaan air panas suhu air panas diatur sesuai kebutuhan
penggunaannya sesuai pada tabel 9. Standar temperatur air panas ssesuai
pemakaiannya.
No

Jenis Pemakaian

Temperatur
(oC)

Minum Bak

50-55

Mandi : Dewasa
Anak

42-45
40-42

Pancuran Mandi

40-43

Cuci muka dan cuci tangan

40-42

Cuci tangan untuk keperluan pengobatan

Bercukur

46-52

Dapur : - Macam-macam keperluan


- Proses Pencucian
- Proses Pembilasan

45
45-60
70-80

Cuci pakaian : - Macam-macam keperluan


- Bahan sutera dan wol
- Bahan linen dan katun

60
33-49
49-60

Kolam renang

21-27

10

Cuci mobil (di bengkel)

24-30

43

Tabel 9. Standar pemakaian air panas sesuai pemakaiannya


(Sumber : SNI-03-7065-2005)

Debit Alat Saniter


Untuk mendapatkan debit air yang disyaratkan pada tiap jenis alat saniter

gunakan tabel 2. Debit alat sanitasi.

Debit Air Jaringan Pipa


Setelah menentukan debit air pada tiap tiap jenis alat saniter, hitunglah debit air
yang harus ditahan oleh setiap pipa dan jumlahkan debit air pada setiap alat
saniter yang ada pada jaringan pipa tersebut.

Rencana ukuran diameter valve ( Katup )

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 13

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Rencanakan ukuran diameter pipa pada tiap jaringan pipa berdasarkan jumlah
debit air pada setiap jaringan.

Panjang Pipa
Cantumkanlah panjang pipa baik yang horizontal maupun vertikal sesuai
dengan diagram pada tiap-tiap titik jaringna pipa.

Panjang ekuivalen kehilangan tekanan


Akibat pemakaian sambungan-sambungan pipa pada jaringan pipa, terjadi
kehilangan tekanan. Besarnya kehilangan tekanan akibat pemakaian alat-alat
penyambung ini ekivalen dengan 25% x panjang pipa. Harga ekivalenkehilangan
tekanan akibat gesekan dapat dilihat pada tabel 4.2, sesuai dengan ukuran
diameter pipa yang telah direncanakan. Kemudian jumlahkan harga ekuivalen tadi
dengan panjang pipa yang direncanakan. Harga panjang totalpipa ini penting
untuk mencari besarnya kehilangan tekanan total. Besarnya kehilangan tekanan
total dapat dilihat pada lampiran 1. Nomogram Debit dan Diameter Pipa.

Tetapkan jaringan pipa yang kritis


Jaringan pipa yang kritis yaitu jaringan pipa yang memiliki jarak vertikal
paling kecil dari sumbu tengah reservoir. Tetepkan diameter pipa yang kritis
dengan nomogram pada lampiran 1, yaitu dengan cara menghubungkan harga
tekan yang tersedia dengan panajang total pipa yang akan menghasilkan harga
kehilangan tekanan. Harga kehilangan terkecil ini adalah jaringan pipa yang kritis,
kemudian diameter pipa yang kritis.

Menentukan ukuran diameter pipa


Harga kehilangan yang terkecil tadi, dihubungkan dengan nomogram pada
lampiran 1 dengan debit air yang diisyaratkan pada jaringan pipa, yang akhirnya
akan menghasilkan ukuran diameter pipa yang dibutuhkan.

Pengecekan
Periksa bahwa diameter yang dihasilkan sama dengan perkiraan rencana

ukuran valve (katup) yang dibuat pada rencana ukuran diameter valve. Bila
ternyata ukuran valve-valve yang diperkirakan semula pada rencana ukuran
diameter valve tidak sama dengan hasil perhitungan pada langkah menentukan
diameter pipa(ukuran diameter valve sama dengan ukuran diameter pipa), maka

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 14

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

perhitungan diulang kembali dengan mendasarkan bahwa ukuran valve (pipa)


yang dipakai pada rencana ukuran diameter valve sama dengan ukuran valve
(pipa) yang dihasilkan dari langkah 8, sehingga mendapatkan perhitungan yang
benar. Jadi pehitungan dianggap benar bila ukuran diameter pada rencana ukuran
diameter valve sama dengan diameter yang dihasilkan pada langkah menentukan
ukuran diameter pipa.
9. Jenis-jenis Pompa
Pompa dapat dibagi dalam 3 kelas yaitu : pompa Sentrifugal, pompa Rotari,
pompa Reciprocating.Masing-masing kelas pompa tersebut di atas terdiri dari
beberapa type. Tipe dan kelas pompa dapat dilihat pada tabel 10. Kelas dan tipe
pompa.
Kelas
Sentrifugal

Tipe
Volute
Diffuser
Regenerative-Turbin
Vertikal- Turbin
Mixed-Flow

Rotari

Axial-Flow (Prepeller)
Gear
Vane
Cam dan pistom
Screw
Lobe

Reciprocating

Shuttle-Block
Direk-Acting
Power(termasukCrandan Flywheel)
Diaphagram
Rotary-piston

Tabel 10. Kelas dan tipe pompa


(sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pompa yang akan digunakan
antara lain :

Laju normal pemompaan


Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 15

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Laju minimal pemompaan


Laju maksimum pemompaan
Kapasitas head total untuk memperoleh kapasitas aliran yang diperlukan
Tinggi isap pompa
Karakterisrik pompa
Fluida yang dipompakan
Setiap kelas dan tipe pompa masing-masing mempunyai karakteristik yang

berbeda. Dalam perencanaan pompa dalam menentukan pompa dapat dilihat pada
tabel 11. karakteristik, kelas, dan tipe pompa.
Centrifugal
Karakteristik

Volute
Diffuser

AxialFlow

Rotary

Reciprocating
Direkt
Double
Acting
Acting
Steam
power

Screw Gear

Debit
Daya isap
maksimum
Fluida yang
diangkut

Langgeng Langgeng
15 ft
15 ft

Langgeng
22 ft

Pulsating
22 ft

Viscous
(kental)
nonabrasive

Bersih
jernih

Daya tekan air

Bersih, jernih, kotor


abrasive,
cairan
dengan kadar solid
tinggi.
Rendah s/d tinggi

Sedang
(medium)
Kecil s/d besar tersedia Kecil
s/d Rendah s/d
sedang
tinggi (relatif
kecil)

Kapasitas angkut

pengaruh
penambahan tinggi
(head) terhadap
Berkurang
-kapasitas
Tergantung kecepatan
-tenaga masukan
spesifik

Tidak ada
Bertambah

Pulsating
22 ft

Pulsati
22 ft

Tidak ada
Bertambah

Tidak a
bertam

dan

Berkurang
Bertambah

Tabel 11. Karakteristrik, kelas dan tipe pompa


(sumber : buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

10. Cara Pemasangan Pompa


Pemasangan pompa harus dilakukan dengan benar, agar pompa dapat
digunakan dengan awet dan kebutuhan alat sanitasi dapat terpenuhi. Cara
pemasangan pompa yaitu ;

Triple

Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air yang akan dipompa.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 16

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Kedalaman permukaan air tanah/sumber air harus sesuai dengan daya hisap
pompa.
Cadanagn air tanah harus mencakupi kapasitas pompa dan kecepatan hisap
pompa.
Bila ternyata cadangan air dari sumur tidak mencukupi, ukuran diameter
sumur diperbesar (menjadi 4") dan dinding pipa sumur diberi beberapa
lubang agar air tanah dapat masuk dari arah samping pipa, sehingga tidak
hanya dari lubang bawah pipa saja.
Bila sumber air berasal dari sumur pantek yang berukuran 1 pipa hisap
dipasang ditengahnya dengan ukuran . Sebelum pasangan pompa, harus
dipastikan bahwa cadangan air yang tersedia mampu melayani kecepatan

hisap pompa.
Hindarilah penggunaan pompa air baru untuk menguras/membersihkan air
tanah yang tercampur dengan lumpur, kotoran-kotoran lainnya yang mungkin

ada, karena hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pompa.


Sambungan pada pipa hisap harus benar-benar rapat, tidak bokeh kebocoran
karena akan mengganggu penghisapan pompa, atau pompa sama sekali tidak

bekerja.
Ukuran pipa hisap harus sesuai dengan ukuran diameter lubang hisap pada

pompa.
Minimalisasi sanbungan dan belokan.
Jika pompa dorong pipanya melebihi 15m, disarankan menggunakan check

valve.
Disarankan memasang flange/water mur pada instalasi pipa hisap atau pipa
dorong agar mudah membuka/memasang jika ada perbaikan.
Contoh pemasangan pompa dapat dilihat pada gambar 2. Contoh perletakan

pompa

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 17

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Gambar 2. Karakteristrik, kelas dan tipe pompa


(sumber : Buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

10. Instalasi Air Kotor


Klasifikasi Air Buangan
Klasifikasi Menurut Jenis Air Bangunan :
(a) Air kotor adalah air kotor dari kloset,peturasan, dan bidet.
(b) Air bekas,adalah air yang berada dalam gedung tetapi bukan berasal dari
kloset, peturasan, atau bidet.
(c) Air hujan, adalah air dari atap gedung dan tempat lainnya, yang ditampung
dan di alirkan ke luar.

Klasifikasi Cara Pembuangan Air


(a) Sistem Pembuangan Air Campuran adalah sistem pembuangan dimana segala
macam air dikumpulkan ke dalam satu saluran dan di alirkan keluar gedung,
tanpa memperhatikan jenis air buangannya tersebut.
(b) Sistem pembuangan terpisah yaitu sistem pembuangan dimana air buangan
dikumpulkan dan di alirkan ke luar gedung secara terpisah.
Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 18

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

(c) Sistem pembuangan tak langsung yaitu sistem buangan dari beberapa lantai
gedung bertingkat digabungkan dalam satu kelompok. Pada setiap akhir
gabungan perlu dipasangnya pemecah saluran.
Klasifikasi Menurut Letak
(a) Sistem pembuangan gedung merupakan sistem pembuangan yang terletak
dalam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding yang terluar.
(b) Sistem pembuangan di luar gedung meruapakn sistem pembuangan yang
seperi contoh, di halaman mulai satu meter dari dinding paling luar gedung
sampai ke roil umum.
12. Nilai Unit Alat Plambing
Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing dapat dilihat pada
tabel 11. Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing. Apabila jenis
plambing direncanakan sesuai dengan tabel 11, ukuran pipa pembuangan dapat
ditentukan berdasarkan jumlah nilai unit alat plambing dengan dilayani pipa yang
bersangkutan.
Untuk aliran air buang menerus atau terputus-putus, seperti yang keluar dari
pompa,injector, mesin pendingin dan sebagainya, maka setiap aliran 3 liter/menit
diberikan nilai unit plambing sebesar 2.
Ukuran pipa buangan ditentukan berdasarkan jumlah beban unit alat plambing
maksimum yang diizinkan untuk setiap ukuran pipa, sebagaimana dalam tabel 12
Beban maksimum unit alat plambing yang diizinkan, untuk cabang horizontal dan
pipa tegak lurus buangan.

Alat Plambing
1. Kloset : tangki gelontor
katup gelontor
2. Peturasan :
Tipe Menempel di Dinding
Tipe Gantung di Dinding
Tipe Dengan Kaki

Diameter
perangkap
minimum (mm)
75

Unit Alat
Plambing
Sebagai Beban
4
8

40
40-50
75

4
4
8

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 19

Catata
n

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Tipe Untuk Umum, model


palung setiap 0,60 m
3. Bak Cuci Tangan (lavatory)
4. Bak Cuci Tangan (wash basin)
Ukuran Biasa
Ukuran Kecil
5. Bak Cuci, Praktek Dokter Gigi :
Alat Perawatan Gigi
6. Salon dan Tempat Cukur
7. Pancuran Minum
8. Bak Mandi :
Berendam (bash rub)
Model Jepang (untuk di rumah)
Untuk Umum
9. Pancuran Mandi (rumah)
Umum
10. Bidet
11. Bak Cuci Untuk Pel
12. Kombinasi Cuci Pakaian
13. Kombinasi Bak Cuci Biasa
13. Kombinasi Bak Cuci Dapur
Dengan penghancur kotoran
14. Bak Cuci Tangan Rumah Sakit
15. Bak Cuci Tangan
Ukuran Besar
Ukuran Kecil
16. Bak Cuci Laboratorium Kimia
17. Bak Cuci Lainnya
Dapur untuk Rumah
Dapur dengan penghancur
Makanan (untuk rumah)
Hotel, komersial
Bar
Dapur Kecil, Cuci piring
18. Mesin Cuci
Untuk Rumah
Paralel, dihitung setiap orang
19. Buangan Lantai

2
32

32
25
32
32
32
32

1
0,5
1
0,5
2
0,5

40-50
40
50-70
50
32
75-100
40
50
40

3
2
4 sampai 6
2
3
3
8
2
3
4

40

40 sampi 50

40-50

2
1,5
1,5

40-50
40-50
50
32
40-50

2 sampai 4
3
4
1,5
2 sampai 4

40

2
0,5
0,5
1
2

40
50
75

20. Kelompok alat plambing dalam


kamar mandi terdiri dari satu kloset,
Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 20

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

satu bak cuci tangan,satu bak mandi,


rendam atau satu pancuran mandi :
Kloset tangki gelontor
kloset katup gelontor
21. Pompa Penguras (sump pump)
untuk setiap 3,8 liter/min

6
8
2

Tabel 12: Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing
(sumber : Buku I bahan ajar sanitasi permukiman)

Pipa

(mm
)
32
40
50
65
75
100
125
150
200
250
300
375

Beban Maksimum Unit Alat Plambing yang Boleh Disambung Kepada


Satu Pipa Tegak Setinggi 3
Pipa Tegak Dengan Tinggi Lebih Dari 3 Tingkat
Tingkat
Cabang Mendatar
Jumlah Untuk Satu Pipa
Jumlah Untuk Cabang Satu
atau Untuk 3 Interval
Tegak
Tingkat
Unit Alat
Unit Alat
Unit Alat
Unit Alat
Unit Alat
Unit Alat
Unit Alat
Unit Alat
Plambin
Plambing Red Plambing Plambing Red Plambing Plambing Red
Plambing
Red Plambing
g
(Praktis)
(%)
(NPC)
(Praktis)
(%)
(NPC)
(Praktis)
(%)
(NPC)
(Praktis)
(%)
(NPC)
1
3
5
10
14
96
216
372
840
1500
2340
3500

100
100
90
80
70
60
60
60
60
60
60
50

1
3
6
12
20
160
360
620
1400
2500
3900
7000

2
4
9
18
27
192
432
768
1760
2660
4200

100
100
90
90
90
80
80
80
80
70
70

2
4
10
20
30
240
540
960
2200
3800
6000

2
8
24
48
54
400
880
1520
2880
3920
5880

100
100
100
90
90
80
80
80
80
70
70

2
8
24
48
54
400
880
1520
2880
3920
5880

1
2
6
9
14
72
160
280
480
700
1050

100
100
100
100
90
80
80
80
80
70
70

Tabel 13: Beban maksimum unit alat plambing yang diizinkan, untuk horizontal dan pipa tegak
lurus buangan.

H. Manfaat Perencanaan Plambing


Dengan dilaksanakannya perencanaan plambing ini manfaat yang diperoleh
adalah sebagai berikut :
1. Didapatkan debit air yang dibutuhkan oleh setiap alat sanitasi.
2. Didapatkan sistem instalasi air bersih.
3. Didapatkan diameter pipa yang dibutuhkan sesuai dengan debit aliran.
4. Didapatkan kapasitas air bersih dari hasil perhitungan reservoir.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 21

1
2
6
9
16
90
200
350
600
1000
1500

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

5. Mendapat hasil perhitungan kapasitas pompa agar air dapat dialirkan kesetiap
alat sanitasi.
6. Didapatkan hasil debit air buangan setiap alat sanitasi.
7. Didapatkan dimensi pipa air buangan.

I. Jadwal Tugas Akhir

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 22

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 23

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

J. Rancangan Anggaran Biaya Tugas Akhir


No.
1
2
3
4

Uraian
Kertas
Tinta :
Hitam
Warna
Foto Copy Referensi
Seminar Proposal TA:
Draft Proposal TA
Konsumsi
Sidang TA:
Draft Sidang TA

Konsumsi
Laporan TA

Harga Satuan
(Rp)
40.000

Jumlah
(Rp)
120.000

Buah
Buah
Ls

3
2
1

40.000
40.000
100.000

120.000
80.000
100.000

Ls

30.000

90.000

Buah

10.000

30.000

Ls

50.000

150.000

Buah
Ls

3
3

10.000
75.000

30.000
225.000

Satuan

Volume

Rim

JUMLAH

945.000

DAFTAR PUSTAKA
Ambat, Ruth Ester dan Budianto, Bambang. 2009. Sanitasi Pemukiman.
Bandung : Politeknik Negri Bandung

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 24

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

SNI 03-6481-2000. 2000. Sistem plambing.


SNI 03-7065-2005. 2005. Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.

Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 25

Anda mungkin juga menyukai