meningkatkan
kualitas
hidup
manusia.
Seiring
berjalan
waktu
C. Rumusan Masalah
Yang menjadi masalah dalam perencanan sistem plambing Hotel Cirebon
adalah:
1. Bagaimana agar debit aliran yang dibutuhkan disetiap alat sanitasi dapat
mengalir dengan lancar sesuai kebutuhan.
2. Bagaimana sistem pengalirannya agar debit air bersih di setiap alat sanitasi
dapat terpenuhi.
3. Bagaimana agar air kotor dari setiap alat sanitasi dapat dialirkan secepat
mungkin ke luar gedung, agar tidak menimbulkan polusi.
D. Tujuan
Melihat permasalahan pada pembangunan Hotel Cirebon, maka perlu solusi
yang tepat dalam penyelesaian masalah tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
E. Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini dibatasi pada perencanaan
instalasi pipa air bersih yang meliputi air dingin dan air panas serta air kotor pada
lantai basement sampai lantai 4 saja.
F. Metodologi
Plambing hotel Cirebon telah dirancang oleh konsultan perencana untuk
keselurahan hotel Cirebon. Tugas Akhir ini merancang ulang plambing air bersih
dan air kotor lantai besment sampai lantai 4 pada hotel Cirebon.
Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 2
Tahap awal yang akan dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah
pengumpulan data dan studi literatul. Data yang digunakan adalah gambar for
construction dari konsultan perencana. Studi literatul dilakukan dengan
mengumpulkan materi yang akan menunjangtugas akhir ini.
Sistematika penyususna tugas akhir ini direncanakan seperti gambar 1
Flowchart Pembuatan Tugas Akhir.
Perancangan plambing untuk air bersih menggunakan sistem debit air dan
untuk air kotor menggunakan sistem nilai unit alat plambing. Perhitungan
perancangan plambing dilakukan secara manual mengacu pada SNI 03-6481-2000
tentang Sistem plambing dan SNI 03-7065-2005 tentang Tata cara perencanaan
Khairul Dawam, M Indra Maulana Perencanaan Plambing Hotel.. | 3
dari
tinggi
tangka
reservoir.
Besarnya
tekanan
air
dapat
kesulitan dikemudian hari. Sebagai contoh, ukuran minimum pipa penyedian air
bersih harus mengikuti tabel 1. Ukuran minimum pipa penyediaan air alat
plambing.
Ukuran minimum
No.
Alat Plambing
1.
2.
3.
4.
Bak mandi
Bedpan washer
Bidet
Gabungan bak cuci dan dulang cuci
pakaian
Unit dental atau peludahan
Bak cuci tangan untuk dokter gigi
Pancuran air minum
Bak cuci tangan
Bak cuci dapur
Bak cuci pakaian (1 atau 2
kompartemen)
Dus, setiap kepala
Service sink
Peturasan pedestal berkaki
Peturasan, wall lip
Peturasan, palung
Peturasan dengan tangki glontor
Bak cuci, bulat atau jamak (setiap
kran)
Kloset dengan katup glontor
Kloset dengan tangki glontor
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
(mm)
Air
Air
dingin
panas
15
15
25
25
15
15
15
15
10
15
10
10
15
15
15
10
15
15
15
15
25
15
20
10
15
15
15
15
25
10
3. Bahan Pipa
Pipa dibutuhkan dalam menyalurkan air dari sumber air ke reservoir kemudian
disalurkan keseluruh daerah layan. Pipa yang digunakan harus memiliki persyarat
dasar. Persyaratan dasar bagi pipa air bersih adalah :
Awet
Rapih
Mudah dipasang
Timah hitam
Tembaga
Baja
Plastik
4. Debit Air
Dalam perhitungan diameter pipa air bersih harus diketahui debit air yang
bekerja pada setiap alat saniter yang memenuhi syarat sesuai dengan persyaratan
pada SNI. Debit air pada setiap alat sanitasi berbeda tergantung dari ukuran,
macam serta fungsi dari setiap alat sanitasi tersebut. Sebagai pedoman dalam
perencanaan debit air dapat dilihat pada tabel 2 Debit alat sanitasi.
Alat-alat Saniter
WC (Bak penggelontor)
Wastafel
0,03
0,30
0,60
0,11
0,19
0,30
0,40
Resevoir Atap
Reservoir Tekan
Perbedaan
Sistem
mengandalkan tekanan
Keuntungan
Kerugian
Konstruksi bngunan
menimbulkan fluktuasi
menopang beban
Gambar Skema
7.
Kehilangan Tekanan
Untuk memudahkan perhitungan besarnya kehilangan tekanan yang disebabkan
karena penggunaan sambungan pipa dan kran-kran, diperhitungkan dengan cara
menambahkan harga panjang pipa yang diperhitungkan dengan harga ekuivalen
dari sambungan-sambungan pipa dan alat-alat instalasi pipa lainnya, yaitu sebesar
25% dari panjang pipa. Sedangkan panjang ekivalen kehilangan tekanan akibat
gesekan aliran air diperhitungkan berdasarkan diameter pipa yang digunakan.
Besarnya harga ekivalen ini dapat dilihat pada tabel 4. Panjang ekivalen untuk
kehilangan tekanan.
Type
Kran&Stop Kran
Pelampung dg
Tekanan tinggi
Pelampung dg
Tekanan rendah
8. Langkah Perhitungan
Diagram
Siapkan diagram jaringan pipa yang direncanakan yang menunjukan letak alat
saniter, panjang pia dan jarak anatara tangki air dengan masing-masing alat saniter
letak alat saniter ini menentukan tekanan yang tersedia. Berilah tanda pada titik
alat sanitasi dan pipa cabang dengan huruf untuk mengidentifikasi bagian pipa.
Untuk menolong menentukan ukuran dan kegunaannya, maka gambar pipa dibuat
dengan proyeksi isometrik, dari gambar ini dapat diketahui, panjang pipa, letak
dan posisi alat sanitasi, jumlah fitting-fitting dan alat sanitasi.
Untuk menentukan jumlah kebutihan air bersih dapat menggunakan tabel 5.
Pemakaian air dingin minimum sesuai penggunaan gedung, tabel 6. Pemakaian air
panas minimum sesuai penggunaan gedung (air panas temperatur 60 o C), tabel 7.
Pemakaian air dinin pada alat plambing, dan tabel 8. Pemakaian air panas pada
alat plambing (air panas temperatur 60o C).
No
Penggunaan Gedung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rumah Tinggal
Rumah Susun
Asrama
Rumah Sakit
Sekolah Dasar
SLTP
SMU/SMK dan lebih tinggi
Ruko/Rukan
Kantor/Pabrik
Toserba, toko pengecer
Pemakaian
Air
120
100
120
500
40
50
80
100
50
5
Satuan
Liter/penghuni/hari
Liter/penghuni/hari
Liter/penghuni/hari
Liter/tempat tidur pasien/hari
Liter/siswa/hari
Liter/siswa/hari
Liter/siswa/hari
Liter/penghuni dan pegawai/hari
Liter/pegawai/hari
Liter/m2
11
12
13
14
15
16
17
Restoran
Hotel Berbintang
Hotel melati/Penginapan
Gd. Pertunjukan, Bioskop
Gd. Serba guna
Stasion, terminal
Peribadatan
15
250
150
10
25
3
5
Liter/kursi
Liter/tempat tidur/hari
Liter/tempat tidur/hari
Liter/kursi
Liter/kursi
Liter/penumpang datang dan pergi
Liter/orang
(belum dengan air wudhu)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Penggunaan Gedung
Pemakaian Air
(Lt/Orng/Hr)
50 dan 100
50 dan 100
110
130
20
20
10
30
Kapasitas tangki
penyimpanan sehari
1/5
1/5
1/5
1/10
1/5
2/5
2/5
1/5
Rumah Tinggal
Rumah Susun
Hotel
Rumah Sakit
Kantor
Pabrik
Restoran
Kamar Mandi Umum
( 1x mandi per orang )
CATATAN
1. Untuk rumah tinggal atau rusun pemakaian air menggunakan pancuran
50l/org/hr, bila menggunakan bak mandi rendam 100L/org/hr, kalau ada
mesin cuci piring ditambah 60L/hr/unit dan mesin cuci pakaian 150L/hr/unit.
2. Untuk hotel, jumlah pemakaian air perubahannya dalam satu hari tergantung
pada jenis dan kelas hotel itu. Pada hotel berbintang jumlah pemakaian air
dalam sehari relatif besar, sedang pada hotel komersial, jumlah
penggunaan air dalam sehari relatif rendah, namun puncaknya tinggi.
3. Untuk Rumah Sakit ada yang menggunakan kolam berendam untuk
fisioterapi. Untuk ini harus dihitung terpisah sesuai ukuran kolam,
jumlahnya, dan beberapa kali digunakan dalam sehari.
Tabel 6. Pemakaian air panas minimum sesuai penggunaan gedung
(Sumber : SNI-03-7065-2005)
No
Setiap
pemakaian
(liter)
Waktu
pengisian
(detik)
15
10
12
60
10
14
300
10
18
10
40
15
60
25
60
125
250
10
42
210
No
Alat Plambing
Setiap Pemakaian
(Liter)
100
50
15
10
Keterangan
7,5
Untuk rumah
tinggal dan rusun
CATATAN
Faktor pemakaian alat plambing untuk rumah sakit dan hotel 25%, untuk
rumah pribadi, rumah susun dan kantor 30%, pabrik da sekolah 40%
Tabel 8. Pemakaian air panas pada alat plambing
(Sumber : SNI-03-7065-2005
Untuk penggunaan air panas suhu air panas diatur sesuai kebutuhan
penggunaannya sesuai pada tabel 9. Standar temperatur air panas ssesuai
pemakaiannya.
No
Jenis Pemakaian
Temperatur
(oC)
Minum Bak
50-55
Mandi : Dewasa
Anak
42-45
40-42
Pancuran Mandi
40-43
40-42
Bercukur
46-52
45
45-60
70-80
60
33-49
49-60
Kolam renang
21-27
10
24-30
43
Rencanakan ukuran diameter pipa pada tiap jaringan pipa berdasarkan jumlah
debit air pada setiap jaringan.
Panjang Pipa
Cantumkanlah panjang pipa baik yang horizontal maupun vertikal sesuai
dengan diagram pada tiap-tiap titik jaringna pipa.
Pengecekan
Periksa bahwa diameter yang dihasilkan sama dengan perkiraan rencana
ukuran valve (katup) yang dibuat pada rencana ukuran diameter valve. Bila
ternyata ukuran valve-valve yang diperkirakan semula pada rencana ukuran
diameter valve tidak sama dengan hasil perhitungan pada langkah menentukan
diameter pipa(ukuran diameter valve sama dengan ukuran diameter pipa), maka
Tipe
Volute
Diffuser
Regenerative-Turbin
Vertikal- Turbin
Mixed-Flow
Rotari
Axial-Flow (Prepeller)
Gear
Vane
Cam dan pistom
Screw
Lobe
Reciprocating
Shuttle-Block
Direk-Acting
Power(termasukCrandan Flywheel)
Diaphagram
Rotary-piston
Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan pompa yang akan digunakan
antara lain :
berbeda. Dalam perencanaan pompa dalam menentukan pompa dapat dilihat pada
tabel 11. karakteristik, kelas, dan tipe pompa.
Centrifugal
Karakteristik
Volute
Diffuser
AxialFlow
Rotary
Reciprocating
Direkt
Double
Acting
Acting
Steam
power
Screw Gear
Debit
Daya isap
maksimum
Fluida yang
diangkut
Langgeng Langgeng
15 ft
15 ft
Langgeng
22 ft
Pulsating
22 ft
Viscous
(kental)
nonabrasive
Bersih
jernih
Sedang
(medium)
Kecil s/d besar tersedia Kecil
s/d Rendah s/d
sedang
tinggi (relatif
kecil)
Kapasitas angkut
pengaruh
penambahan tinggi
(head) terhadap
Berkurang
-kapasitas
Tergantung kecepatan
-tenaga masukan
spesifik
Tidak ada
Bertambah
Pulsating
22 ft
Pulsati
22 ft
Tidak ada
Bertambah
Tidak a
bertam
dan
Berkurang
Bertambah
Triple
Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air yang akan dipompa.
Kedalaman permukaan air tanah/sumber air harus sesuai dengan daya hisap
pompa.
Cadanagn air tanah harus mencakupi kapasitas pompa dan kecepatan hisap
pompa.
Bila ternyata cadangan air dari sumur tidak mencukupi, ukuran diameter
sumur diperbesar (menjadi 4") dan dinding pipa sumur diberi beberapa
lubang agar air tanah dapat masuk dari arah samping pipa, sehingga tidak
hanya dari lubang bawah pipa saja.
Bila sumber air berasal dari sumur pantek yang berukuran 1 pipa hisap
dipasang ditengahnya dengan ukuran . Sebelum pasangan pompa, harus
dipastikan bahwa cadangan air yang tersedia mampu melayani kecepatan
hisap pompa.
Hindarilah penggunaan pompa air baru untuk menguras/membersihkan air
tanah yang tercampur dengan lumpur, kotoran-kotoran lainnya yang mungkin
bekerja.
Ukuran pipa hisap harus sesuai dengan ukuran diameter lubang hisap pada
pompa.
Minimalisasi sanbungan dan belokan.
Jika pompa dorong pipanya melebihi 15m, disarankan menggunakan check
valve.
Disarankan memasang flange/water mur pada instalasi pipa hisap atau pipa
dorong agar mudah membuka/memasang jika ada perbaikan.
Contoh pemasangan pompa dapat dilihat pada gambar 2. Contoh perletakan
pompa
(c) Sistem pembuangan tak langsung yaitu sistem buangan dari beberapa lantai
gedung bertingkat digabungkan dalam satu kelompok. Pada setiap akhir
gabungan perlu dipasangnya pemecah saluran.
Klasifikasi Menurut Letak
(a) Sistem pembuangan gedung merupakan sistem pembuangan yang terletak
dalam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding yang terluar.
(b) Sistem pembuangan di luar gedung meruapakn sistem pembuangan yang
seperi contoh, di halaman mulai satu meter dari dinding paling luar gedung
sampai ke roil umum.
12. Nilai Unit Alat Plambing
Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing dapat dilihat pada
tabel 11. Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing. Apabila jenis
plambing direncanakan sesuai dengan tabel 11, ukuran pipa pembuangan dapat
ditentukan berdasarkan jumlah nilai unit alat plambing dengan dilayani pipa yang
bersangkutan.
Untuk aliran air buang menerus atau terputus-putus, seperti yang keluar dari
pompa,injector, mesin pendingin dan sebagainya, maka setiap aliran 3 liter/menit
diberikan nilai unit plambing sebesar 2.
Ukuran pipa buangan ditentukan berdasarkan jumlah beban unit alat plambing
maksimum yang diizinkan untuk setiap ukuran pipa, sebagaimana dalam tabel 12
Beban maksimum unit alat plambing yang diizinkan, untuk cabang horizontal dan
pipa tegak lurus buangan.
Alat Plambing
1. Kloset : tangki gelontor
katup gelontor
2. Peturasan :
Tipe Menempel di Dinding
Tipe Gantung di Dinding
Tipe Dengan Kaki
Diameter
perangkap
minimum (mm)
75
Unit Alat
Plambing
Sebagai Beban
4
8
40
40-50
75
4
4
8
Catata
n
2
32
32
25
32
32
32
32
1
0,5
1
0,5
2
0,5
40-50
40
50-70
50
32
75-100
40
50
40
3
2
4 sampai 6
2
3
3
8
2
3
4
40
40 sampi 50
40-50
2
1,5
1,5
40-50
40-50
50
32
40-50
2 sampai 4
3
4
1,5
2 sampai 4
40
2
0,5
0,5
1
2
40
50
75
6
8
2
Tabel 12: Nilai unit alat plambing untuk berbagai jenis alat plambing
(sumber : Buku I bahan ajar sanitasi permukiman)
Pipa
(mm
)
32
40
50
65
75
100
125
150
200
250
300
375
100
100
90
80
70
60
60
60
60
60
60
50
1
3
6
12
20
160
360
620
1400
2500
3900
7000
2
4
9
18
27
192
432
768
1760
2660
4200
100
100
90
90
90
80
80
80
80
70
70
2
4
10
20
30
240
540
960
2200
3800
6000
2
8
24
48
54
400
880
1520
2880
3920
5880
100
100
100
90
90
80
80
80
80
70
70
2
8
24
48
54
400
880
1520
2880
3920
5880
1
2
6
9
14
72
160
280
480
700
1050
100
100
100
100
90
80
80
80
80
70
70
Tabel 13: Beban maksimum unit alat plambing yang diizinkan, untuk horizontal dan pipa tegak
lurus buangan.
1
2
6
9
16
90
200
350
600
1000
1500
5. Mendapat hasil perhitungan kapasitas pompa agar air dapat dialirkan kesetiap
alat sanitasi.
6. Didapatkan hasil debit air buangan setiap alat sanitasi.
7. Didapatkan dimensi pipa air buangan.
Uraian
Kertas
Tinta :
Hitam
Warna
Foto Copy Referensi
Seminar Proposal TA:
Draft Proposal TA
Konsumsi
Sidang TA:
Draft Sidang TA
Konsumsi
Laporan TA
Harga Satuan
(Rp)
40.000
Jumlah
(Rp)
120.000
Buah
Buah
Ls
3
2
1
40.000
40.000
100.000
120.000
80.000
100.000
Ls
30.000
90.000
Buah
10.000
30.000
Ls
50.000
150.000
Buah
Ls
3
3
10.000
75.000
30.000
225.000
Satuan
Volume
Rim
JUMLAH
945.000
DAFTAR PUSTAKA
Ambat, Ruth Ester dan Budianto, Bambang. 2009. Sanitasi Pemukiman.
Bandung : Politeknik Negri Bandung