Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi mahluk hidup. Semakin
meningkatnya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan penyediaan air bersih
menjadin masalah yang sangat serius. Diantaranya, terbatasnya penyediaan air bersih
dan menurunya kualitas air bersih yang dapat berdampak buruk pada kerusakan
lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk menngatasi permasalah itu, maka
diperlukan sistem plambing untuk menjaga kesehatan lingkungan gedung tempat
berkerja dan di perumahan untuk bermukim. Sistem plambing memenuhi fungsi
utama, yaitu menydiakan air bersih ke tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
bagian penting lainnya, sebagai penyalur air buangan, sebagai penyalur air hujan
(drainase), pemadam kebakaran (fire hydrant) sistem plambing yang baik akan
memudahkan suplai air ke fire hydrant, dan sebagai bangunan pelengkap seperti
pemanas air.
Sistem plambing memiliki 3 hal penting dalam pengerjaan plambing, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan karena harus sesuai dengan fungsi suatu
gedung dan juga harus di perhatikan hubungan dengan konstruksi dan peralatan dalam
gedung. Perlu di pertimbangkan juga keefektifan dan penggunaan system
tersebut.Pemmfaatan air yang tersedia pun harus dilakukan dengan se-efisien mungkin
dengan pertimbangan semakin terbatasnya ketersediaan air bersih saat ini.
Pada era sekarang, sistem plambing tidak hanya menydiakan air bersih yang
cukup namun juga pertimbangan penghematan energi karena semakin terbatasnya
ketersediann air bersih. Selain itu, pada sistem plambing yang sesuai perlu adanya
permbungan air buangan yang langsung masuk ke dalam saluran pembuangan.
Dengan adanya sistem plambing yang baik, air bersih tidak akan terkontaminasi oleh
zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan penghuni gedung terserbut selama
pendistribusian.
Dalam perancangan system plambing dapat digunakan program computer
ataupun tanpa computer.Walaupun demikian, kesalahann dalam perancangan dapat
kerap kali terjadi dan membahayakan jiwa manusia.Semua system plambing yang
direncanakan harus memenuhi pedoman pelaksanaan dan standar yang telah
ditetapkan, serta diharapkan tidak mengganggu kenyamanan dan mengurangi
kekuatan konstruksi suatu bangunan.

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

1.2

Tujuan Perencanaan Plambing


Maksud dan tujuan dari perencanaan system plambing ini adalah sebagai
berikut:
1. System penyediaan air bersih, untuk menyediakan air bersih ke tempat-tempat
yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup.
2. System pembuangan air kotor, untuk membuang air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainya.
3. System air hujan (Drainase), untuk menghindari terjadi genangan air disuatu
kawasan yang tidak dapat menyerap air hujan secara optimal.
4. Pemadam kebakaran (fire hydrant) untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

1.3

Ruang Lingkup
Dalam merencanakan plambing untuk suatu gedung, yaitu gedung berlantai
lima ini harus mencakup beberapa hal berikut ini, yaitu:
1. Sistem plambing untuk air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan air
bersih dalam gedung setiap hari.
2. Air bersih yang didistribusikan harus merata ke seluruh gedung, terutama
untuk ruang saniter dari lantai satu sampai enam.
3. System air buangan yang direncanakan harus mampu mengalirkan semua air
buangan yang ada dari gedung menuju drainase kota.
4. System pemadam kebakaran yang direncanakan harus snggup mencegah
kebakaran dalam gedung.
5. Semua perhitungan mengenai kebutuhan air, kapasitas pompa dan ukuran pipa,
semuanya dijelaskan dalam kriteria perencanaan.
6. Jumlah perlatan yang digunakan dan anggaran biaya yang dibutuhkan
diperhitungkan sebagaimana mestinya.

1.4

Gambaran Umum Gedung dan Denah Gedung

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Gambar 1.1

Gamaran umum gedung

Gambar 2.2

Gambaran denah saniter

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAB II
KRITERIA PERENCANAAN
2.1

Kriteria Perencanaan Air Bersih

2.1.1

Kebutuhan Air

a. Bangunan yang dilengkapi dengan sistem plambing harus mendapat air bersih yang
cukup
b. Kebutuhan air untuk peralatan dan mesin yang memerlukan penambahan air secara
teratur harus diperhitungkan sendiri
Kuantitas yang harus digunakan untuk kebutuhan air minum harus sesuai dengan
standard pelayanan minimal yang sesuai dengan SNI 8153-2015
2.1.2 Sistem Pipa Air Bersih
Dalam sistem penyediaan air ini, sistem pipa yang digunakan adalah sistem
pengaliran air dari atas ke bawah. Hal ini dikarenakan pipa utama memiliki ukuran
lebih pendek dibandingkan dengan pipa yang digunakan untuk pengaliran ke atas.
Dalam system pengaliran ke bawah, pipa utama dari tangki atas di pasang mendatar
dalam langit-langit lantai teratas dari gedung, dan dari pipa mendatar ini dibuat
cabang-cabang tegak kebawah untuk melayani lantai-lantai di bawahnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan system pipa, yaitu:
1. System manapun yang dipilih, pipa harus dirancang dan dipasang sedemikian
rupa sehingga udara maupun air kalau perlu dapat di keluarkan dengan
mudah.
2. Pipa mendatar pada system pengaliran ke atas sebaiknya di buat agak miring
ke atas (searah aliran), sedangkan pada system pengaliran kebawah di buat
agak miring ke bawah, kemiringan sekitar 1/300.
3. Perpipaan yang tidak merata, melengkung ke atas atau melengkung ke bawah
harus dihindarkan, jika tidak bisa di hindarkan hendaknya di pasang katup
pelepas udara.
4. Harus dihindarkan membalikan arah aliran.
5. Ukuran pipa untuk setiap bagian system (jaringan) tersebut ditentukan
berdasarkan panjang pipa dan nilai (UBAP) pada SNI 8153-2015 tentang
system plambing
2.1.3 Jenis pipa untuk air bersih
Untuk perancangan plambing di suatu gedung perkantoran pipa yang
digunakan biasanya adalah jenis PVC.

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PVC(poly vinyl chloride):

2.1.4

Kuat
Ekonomis
Tahan terhadap guncangan dan tekanan
Tidak membebani terlalu berat pada kolom-kolom gedung
Tidak rusak akibat pengangkutan kasar
Penentuan dimensi pipa air bersih

Dalam perencanaan air bersih maka diperlukan penentuan dimensi untuk


menghitung persediaan air bersih. Dalam perencanaan ini metode yang digunakan
adalah metode dengan menghitung unit beban alat plambing (UBAP) dan jarak pipa
terjauh dari rooftank yang telah di tentukan pada SNI 8153-2015 tentang system alat
palmbing
2.1.5

Jenis Tangki Air Bersih

a. Tangki Bawah, Ketentuannya yaitu:


1. Bukan bagian structural dari bangunan, dan bila di letakan di luar bangunan
harus kedap dan tahan terhadap beban yang mempengaruhi.
2. Tangki yang dipasang di lantai terbawah berjarak dengan bak penampung
air kotor atau air buangan tidak kurang dari 5 m.
3. Ruang bebas di sekeliling tangki untuk perawatan diatas dan dibawah dasar
tangki harus minimal 60 cm.
4. Diameter lubang peerawatan minimal 60 cm dengan tutup lubang 10 cm
lebih tinggi dari permukaan plat tutup tangki, dan mempunyai kemiringan
yang cukup.
5. Pipa keluar tangki di pasang minimal 20 cm dari atas dasar tangki.
6. Konstruksi tangki dan penempatan lubang pengisian dan pengeluaran air
harus dapat mencegah timbulnya bagian air terlalu lama diam di tangki.
b. Tangki Atas, direncanakan pada ketinggian yang cukup untuk memberi tekanan
static pada alat plambing tertnggi di bangunan tersebut, sesuai dengan persyaratan
minium.
c. Tangki Tekan, harus direncanakan dengan tekanan yang cukup untuk memenuhi
persyaratan minimum pada alat plambing terjauh dan tertinggi.
2.2

Kriteria Perencanaan sistem Pembuangan dan Vent

Dalam perencanaan gedung perkanotran berlantai enam ini, sistem penyaluran


air buangan yang digunakan adalah sistem air pembuangan air kotor dan air bekas
dikumpulkan dialirkan kedalam saluran yang sama.
2.2.1

Jenis pipa pembuangan

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Pada perencanaan gedung perkantoran berlantai enam ini, jenis pipa yang akan
digunakan untuk penyaluran air buangan adalah jenis pipa PVC ( polyvinyl chloride ).
pipa ini dipilih karena pipa ini lebih ekonomis, lebih ringan dibandingkan dengan pipa
lainnya, dan tidak memili sifat korosif atau berkarat sehingga dalam perawatannya akan lebih
mudah. Disamping itu juga bila dibandingkan dengan pipa lain, pipa ini lebih ringan,

murah harganya, dan mudah dipotong serta mudah di dapat di pasaran.


2.2.2

Dimensi pipa pembuangan

bedasarkan standar SNI 8153-2015,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan pipa pembuangan ,yaitu :
1) Untuk ukuran pipa 3 inch anya empat kloset atau enam unit perangkap yang
dibolehkan pada pipa vertikal atau pipat tegak dan tidak melebihi tiga kloset atau
enam unit pelengkap.
2) Pipa tegak hjarus mempunyai ukuran yang sekurang-kurangnya sama dengan
diameter terbesar cabang mendatar yang disambungkan ke pipa tegak tersebut.
3) Pipa tegak maupun pipa cabang mendatar tidak boleh diperkecil diameternya
dalam arah aliran air buangan,kecuali kloset.
4) Untuk pipa pembuangan yang ditanam di dalam tanah atau dibawahnya lantai
bawah tanah harus mempunyai ukuran sekurang-kurangnya 50 mm.
5) Jarak pada pipa tegak antara dua titik dimana cabang cabang mendatar
disambungkan pada pipa tegak tersebut dengan jarak sekurang-kurangnya 2,5
mm

Langkah-langkah penentuan dimensi pipa air buangan :


a
b
c
d
e
2.2.4

Menentukan jalur dari masing-masing sistem


Dari masing-masing system tersebut, ditentukan beban unit alat plambing
Dari lampiran tabel juga dapat dilihat ukuran pipa minimum yang dibutuhkan
oleh alat plambing tersebut
Menentukan diameter minimal jalur tertentu dengahn melihat beban unit alat
plambing dengan tabel
Untuk mempermudeah pemasangan, diameter pipa dapat disesuaikan.
Jenis sistem dan pipa vent

Jenis system vent yang digunakan dalam perencanaan system plambing ini
adalah system vent lup. Sistem ini melayani dua atau lebih alat plambing dan
disambungkan pada pipa tegak.
Pipa vent yang akan digunakan adalah Polyvinyl Chloride ( PVC), karena
jenis pipa ini tidak mempunyai sifat korosif, sehingga tahan lama dan tidak
memerlukan perlindungan terhadap korosifitas.

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2.2.6

Cara Penentuan Sistem Pipa Vent


Dalam perencanaan ini diperlukan penentuan dimensi pipa vent dengan
langkah langkah sebagai berikut :
a
b

Menentukan terlebih dahaulu jalur jalur dari masing-masing sistem.


Dari masing-masing jalur tersebut, ditentukan beban unit alat plambingnya
dari lampiran tabel.
c Dengan menggunakan gambar, dapat dihitung panjang pipa vent pada tiap
jalur.
d Besarnya diameter pipa air buangan dari perhitungan sebelumnya dapat
digunakan untuk menentukan besarnya diameter pipa ventilasi.
2.3

Kriteria Perencanaan Air Hujan

Gedung harus mempunyai perlengkapan drainase untuk menyalurkan air hujan dari atap dan
halaman atau perkarangan dengan pergerakan didalam persil ke saluran air hujan kota atau saluran
pembuangan campuran kota. air hujan akan disalurkan dengan jaringan air hujan dengan

memanfaatkan gravitasi dengan mengatur kemiringan pipa.


2.3.1

a)
b)
c)
d)
e)
f)

Perencanaan Pipa Penyalur Air Hujan

Perencanaan pipa air hujan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :


1) Pipa Air Hujan tidak boleh ditempatkan :
dalam ruang tangga
sumuran alat pengangkat.
dibawah lift atau dibawah beban imbangan lift.
langsung diatas tangki air minum tanpa tekanan.
diatas lubang pemeriksaan tangki air minum yang bertekanan,
diatas lantai yang digunakan untuk pembuatan persiapan pembungkusan penyimpanan atau
peragaan makanan.
2) Penempatan ujung buntu dilarang pada jaringan air hujan,kecuali bila diperlukan
untuk perpanjangan pipa lubang pembersih.

2.3.2

Ukuran Jaringan Drainase


1. Pembuangan air hujan gedung dan cabang-cabang mendatarnya .
Ukuran saluran pembuangan air hujan gedung dan setiap pipa cabang datarnya
dengan kemiringan 4% atau lebih kecil harus didasarkan pada jumlah daerah
drainase yang dilayani.
2. Drainase Tanah Bawah
Ukuran drainase tanah bawah yang dipasang bawah lantai kelder (besmen)
atau disekeliling tembok luar suatu gedung harus lebih besar atau sama dengan 100
mm.

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

3. Pipa Tegak Air Hujan


Ukuran talang air hujan didasarkan pada luas atap yang dilayani dan sesuai
dengan Tabel yang disediakan di Lampiran yang diijinkan untuk talangnya.Apabila
atap tersebut mendapat tambahan air hujan dari dinding yang berdekatan harus
ditambah dengan memperhitungkan 50% luas dinding terluas yang dianggap sebagai
atap.
4. Talang Atap
Ukuran talang atap setengah lingkaran didasarkan pada luas yang dilayani dan
sesuai dengan table yang disediakan.

2.3.4

Cara Penentuan Dimensi Pipa Air Hujan

Penentuan dimensi pipa dan kemiringan berdasarkan luas atap gedung.


Penentuan perhitungan debit curah hujan gedung berdasarkan pada intensitas
hujan daerah tempat gedung ini akan dibangun

1.1. Kriteria Sistem Pemadam Kebakaran


1.1.1. Sistem Pemadam Kebakaran
Pada gedung perkantoran 5 (lima) lantai akan direncanakan sistem
plambing pemadam kebakaran didalam dan luar gedung menggunakan
post hydrant (indoor dan outdoor) Di luar gedung menggunakan pillar
hydrant. Pipa yang akan digunakan dalam system plambing pemadam
kebakaran ini adalah pipa besi medium Galvanis yang dapat menahan
karena tekanan yang ditimbulkan oleh air.

1.1.2. Peralatan Sistem Pemadam Kebakaran


Peralatan fire hydrant yang akan digunakan dalam perencanaan ini
adalah :
1. Post Hydrant
Post hydrant terbagi 2 yaitu indoor hydrant dan outdoor hydrant
2. Pillar Hydrant yang berada diluar gedung.

1.1.3. Cara Menentukan Kebutuhan Air Untuk Sistem Pemadam Kebakaran


Didalam menentukan kebutuhan air untuk post hydrant, terlebih
dahulu menentukan jumlah post hydrant yang akan digunakan, kemudian
menentukan debit rencana untuk tiap post hydrant yang mengacu ke SNI

TUGAS PERENCANAAN PLAMBING


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

03-1735-2000 tentang Tata Cara Akses Bangunan dan Akses Lingkungan


Untuk Pencegahan bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan SNI 031745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa
Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Untuk Bangunan
Rumah Dan Gedung. Sehingga total kebutuhan air untuk post hydrant
dapat ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai