Anda di halaman 1dari 9

INSTALASI AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

Disusun Oleh :
Nama : Khoirudin hidayat
NIM : 181.11.1014

FAKULTAS SAINS TERAPAN


INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrahNya
penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih 
kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan paper ini hingga bisa tersusun
dengan baik.
        Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan  yang kami peroleh dari beberapa buku dan
media elektronik dengan harapan orang yang membaca dapat memahami tentang pengertian
plumbing, instalasi plumbing pada bangunan bertingkat dan masalah umum yang terjadi di
sistem plumbing pada bangunan bertingkat

Akhirnya, saya  menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
penerbitan paper ini di masa mendatang.

Yogyakarta, 30 Maret 2020

Khoirudin Hidayat
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pengertian sistem plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan atau berkaitan
dengan instalasi pemipaan. Baik itu instalasi pipa untuk pelaksanaan pemasangan,
penyambungan, perawatan serta pemeliharaan pipa yang digunakan untuk menyalurkan air.
Tentunya pada setiap bangunan seperti rumah, perkantoran, rumah sakit, hotel dan gedung
lainnya pasti menggunakan sistem pemipaan (plumbing) untuk kebutuhan penyaluran aliran air,
entah itu untuk air bersih ataupun air kotor.
Untuk menyalurkan air bersih dari PDAM ke pelanggan tentunya membutuhkan instalasi
pemipaan untuk menyalurkan air ke rumah – rumah ataupun perusahaan. Untuk itulah sistem
pemipaan dibutuhkan untuk sarana menyalurkan air kebagian – bagian rumah atau gedung.
Seperti kamar mandi, dapur, dan saluran air lainnya.
Di Indonesia, dasar hukum tentang plambing yaitu Pedoman Plambing Indonesia Edisi
Tahun 1979, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan bahkan kegagalan
yang terjadi dalam sistem plambing. berdasarkan survey dari 200 kasus di jepang pada tahun
1978 (noerbambang morimura, 1991) menunjukan bahwa kegagalan sistem plambing terjadi
pada tahap perencanaan/ desain serta tahap pelaksanaan/ pemasangan, dengan gambaran sebagai
berikut :
a.37% disebabkan karena kurang cermatnya perancangan.
b.34% disebabkan oleh kurang-baiknya pemasangan.
c.29% disebabkan masalah getaran dan kebisingan yang berasal dari mesin dansistem pipa

2. Tujuan
1. Untuk memahami fungsi dan jenis peralatan plumbing pada gedung
2. Untuk mengetahui model dan sketsa plumbing pada gedung
3. Untuk mengetahui masalah umum yang sering terjadi di sistem plumbing
pada gedung
4. Untuk menyelesaikan tugas 1 mata kuliah plumbing dan pipa

3. Rumusan masalah
1. Apa fungsi plumbing dan sebutkan jenis peralatan plumbing pada gedung ?
2. Jelaskan model dan sketsa plumbing pada gedung ?
3. Apa saja masalah yang sering terjadi di sistem plumbing pada gedung ?

BAB II
PEMBAHASAN
1.Fungsi dan Jenis Peralatan Plumbing
Fungsi peralatan plumbing adalah :
a) Untuk menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan
tekanan yang cukup.
b) Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan hal penting
lainnya.
Dalam pengertian khusus, jenis peralatan plambing meliputi :
a) Peralatan untuk penyediaan air bersih atau air minum
b) Peralatan untuk penyediaan air panas
c) Peralatan untuk pembuangan dan ven
d) Peralatan saniter (plumbing fixtures)

Sedangkan dalam pengertian yang lebih umum, jenis peralatan plumbing digunakan
untuk mencakup :
a) Peralatan pemadam kebakaran
b) Peralatan pengolah air kotor (tangki septic)
c) Peralatan penyediaan gas
d) Peralatan dapur
e) Peralatan mencuci (laundry)
f) Peralatan pengolah sampah
g) Sebagai instalasi pipa lainnya, seperti penyediaan zat asam, air minum, pipa
vakum.

2. Model dan Sketsa

a) Sistem Tangki Atap


sistem tangki atap digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut :
1) Fluktuasi tekanan pada alat palmbing tidak besar atau dianggap tidak
berarti.perubahan tekanan diakibatkan perubahan muka air pada tangki atap.
2) Pompa pengisi tangki atap dapat bekerja secara otomatis.
3) Perawatan tangki atap sangat sederhana dan mudah dilaksanakan.
Komponen system dapat dilihat pada sketsa berikut :
b) Sistem Tangki Tekan (Hidrosfor)
prinsip hidrosfor yaitu air dipompakan ke dalam tangki tekan, sehingga udara
didalamnya terkompresi.kelebihan system tangki tekan ini, antara lain :
1) Lebih estetik dibandingkan dengan system tangki atap.
2) Perawatannya lebih mudah, karena dapat dipusatkan pada ruang mesin bersama
pompa dan kompresornya.
3) Investasi awal lebih murah dibandingkan dengan system tangki atap.

Kelemahan sistem tangki hidrosfor :


1) Fluktuasi tekanan kerja lebih besar dibandignkan dengan sistem tangki atap
2) Dengan berkurangnya udara, kompresor merupakan kebutuhan mutlak untuk
dipasang
3) Lebih berfungsi sebagai pengatur tekanan dibandingkan dengan fungsinya sebagai
penyimpan air
4) Volume air yang lebih kecil, mengakibatkan pompa lebih berat
c) Sistem Tangki Tekan Dengan Sumur Untuk Rumah
biasanya memanfaatkan sumur dangkal atau sumur dalam. alat-alat pengolah
air dengan proses parsial dapat dibeli di pasaran.

d) Sistem Penyediaaan Air Panas Ke Pancuran Mandi Dengan Pemanas Air


Gas
Pemanas air dari gas memerlukan tekanan minimum antara 0,25-0,7 kg/cm,
sedangkan tekanan maksimum 3,0-4,0 kg/cm (yang diizinkan)
3. Masalah umum yang sering terjadi di sistem plumbing pada gedung bertingkat

Pipa air tersumbat


Biasanya hal ini terjadi pada saat sedang mencuci piring dan air terus menggenang tidak
mau turun. Air yang menggenang ini tidak dapat tersalurkan karena pipa air yang mampet.
Misalnya karena banyak tumpukan makanan yang tersangkut sehingga menyumbat aliran airnya.
Untuk mengatasi hal ini tentu saja kita harus mengeluarkan sisa makanan yang menyangkut agar
air bisa mengalir kembali. Anda dapat menggunakan cara tradisional seperti plunger atau
penyedot saluran pipa. Namun bila cara ini tidak berhasil juga Anda dapat menggunakan bantuan
air panas, soda kue dan cuka. Dengan menyiramkan ketiga bahan ini, kotoran yang menyumbat
di dalam pipa akan lebih lembut dan lebih mudah diangkat. Jika sudah beres, jangan lupa untuk
memberikan saringan di setiap saluran pencuci piring Anda.

Kran bocor
Sering kali kran air yang sudah terlalu lama mengalami masalah seperti kran bocor. Hal
ini tentu menyebalkan sebab selain tetesan airnya membuat berisik, tagihan air tentu lama-lama
akan membengkak bila air dibiarkan mengalir begitu saja. Cara paling mudah sebenarnya adalah
dengan memeriksa ring pada ujung keran Anda. Sebab ada saja kemungkinan ring tersebut
bergeser secara tidak sengaja. Namun bila cara ini tidak berhasil, Anda perlu mengganti kran
bocor dengan kran yang baru.

Toilet Mampet
Pipa ini merupakan pipa yang biasanya jadi jalur untuk kotoran pergi ke tempat
pembuangan. Sehingga ketika saluran ini mampet, kotoran tidak dapat masuk dalam septic tank
atau tempat pembuangannya. Untuk menangani hal ini, lakukanlah cara untuk menangani saluran
pipa yang tersumbat dengan menggunakan plunger dan menyiramnya dengan campuran baking
soda dan air panas. Atau bila Anda tidak ingin melakukannya sendiri, Anda dapat memanggil
jasa sedot WC. Jasa ini akan menyedot kotoran dari septic tank Anda dan bila diperlukan akan
menyedot dari lubang toilet juga.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem plumbing adalah  seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat
dan pembuangan air bekas atau kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari.
2. Dasar hukum tentang plumbing di Indonesia yaitu pedoman plumbing indonesia edisi
tahun 1979.
3. Fungsi dari plumbing yaitu untuk menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang
dikehendaki dengan tekanan yang cukup dan membuang air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemarkan hal penting lainnya.
4. Peralatan plumbing mempunyai bahasa khususnya tersendiri dan terkadang orang
awam yang mendengarnya mungkin agak sedikit bingung karena kurangnya
pengetahuan akan hal tersebut.
5. Ada beberapa sistem yang bisa diterapkan dalam instalasi plumbing pada gedung ini
antara lain : sistem hidrosfior (Tangki tekan), Sistem tangki atap, Sistem tangki tekan
dengan sumur, Sistem tangki penyediaan air panas ke pancuran air mandi dengan
pemanas air gas
6. Ada beberapa masalah yang umumnya terjadi pada sistem perpipaan gedung
bertingkat, contohnya : pipa air tersumbat, kran bocor, toilet mampet dll.
Daftar pustaka

Ilmu konstruksi. 2013. ”Sistem Instalasi Plumbing”.http://ilmu-


konstruksi.blogspot.com/2013/04/sistem-instalasi-plumbing.html.diakses pada 30
maret 2020 pukul 21.00
De Dewa. 2017. “Sistem plumbing pada gedung-gedung
bertingkat”.http://egsean.com/sistem-plumbing-pada-gedung/. diakses pada 30 maret
2020 pukul 20.00
Pranata Teguh. 2018. “Sistem plumbing”. http://egsean.com/sistem-plumbing-pada-
gedung/. Diakses pada 30 maret pukul 20.21
Contributor Bewei. 2019. “Masalah Yang Paling Sering Terjadi Pada Sistem Plambing
Rumah”. http://egsean.com/sistem-plumbing-pada-gedung/. Diakses pada 30 maret 2020
pukul 21.10

Anda mungkin juga menyukai