Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

` Arsitektur adalah suatu seni dalam merancang bangunan. Dalam merancang bangunan
memerlukan banyak tahapan dan keperluan dimana salah satunya ialah plumbing. Didalam suatu
bangunan, plumbing sangat diperlukan sebagai Sistem pemipaan ( plumbing system ) sebuah
bangunan.

Sistem plumbing merupakan jaringan kompleks dari pipa air, pipa saluran pembuangan,
pipa ventilasi,dan banyak lagi. Karena system pemipaan sangat rumit dan merupakan salah satu
system yang sangat mahal yang terpasang dalam sebuah gedung, maka sangat memahami
bagaimana system pemipaan bekerja saat merencanakan pembangunan proyek baru atau renovasi
gedung skala besar.

Bila kita melihat ke dalam sebuah bangunan dimana didalamnya terdapat plumbing yang
berfungsi untuk menyediakan air bersih dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan
tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari
tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya. Perencanaan system plambing
dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan
penyaluran air kotor secara efesien dan efektif, sehingga tidak terjadi keracunan dan pencemaran
yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa sistem plumbing ?


2. Apa saja kriteria yang harus diperhatikan dalam merencanakan sistem plumbing ?
3. Apa saja sistem instalasi dari sistem plumbing ?
4. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan pada bangunan dalam memanfaatkan sistem
plumbing ?
5. Apa saja manfaat dan fungsi dari sistem plumbing ?

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 1


6. Bagaimana penerapan sistem plumbing pada objek bangunan?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui lebih dekat tentang sistem plumbing


2. Mengetahui lebih dekat tenetang instalasi dari sistem plumbing
3. Mengetahui lebih dekat tentang definisi sistem plumbing
4. Mengetahui lebih dekat hal yang harus diperhatikan pada bangunan dalam
memanfaatkan sistem plumbing
5. Mengetahui bagaimana sistem plumbing terhadap bangunan?
6. Mengetahui lebih dekat penerapan sistem plumbing pada objek bangunan ?

1.4 MANFAAT

Mengetahui lebih dekat dalam pemahaman sistem plumbing dan cara kerja terhadapan
bangunan.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Plumbing


Sistem pemipaan ( plumbing system ) sebuah bangunan adalah jaringan kompleks dari pipa
air, pipa saluran pembuangan, pipa ventilasi,dan banyak lagi. Karena system pemipaan sangat
rumit dan merupakan salah satu system yang sanagt mahal yang terpasang dalam sebuah gedung,
maka sangat memahami bagaimana system pemipaan bekerja saat merencanakan pembangunan
proyek baru atau renovasi gedung skala besar.
Biasanya pemipaan di gedung meliputi dua tujuan dasar. Tujuan pertama adalah untuk
menyediakan air bersih untuk semua jenis kebutuhan sehari hari. Tujuan kedua adalah
pencegahan pencemaran secara efisien setelah mengumpulkannya dari berbagai saluran
pembuangan tanpa mencampurnya dengan air bersih.
Dua hal yang harus dipahami tentang dasar dasar dari system pemipaan sebagai berikut :

Merancang suatu system yang bisa bekerja dengan baik dan lolos uji peraturan standard
pemipaan. Sebuah system yang dirancang dengan baik akan mengalirkan air keberbagai
kran dan semua peralatan yang memakai air secara efisien dan membawa keluar air limbah
tanpa sumbatan / mampet.
Berpikir secara efisien untuk membuat perencanaan yang akurat dan memperhatikan detail
tentang semua hal penting sebagai berikut :
1. Menetukan diameter dalam pipa.
2. Merekomendasikan dimana katup penutup ( shut off valves ) akan ditempatkan.
3. Material apakah yang digunakan untuk pipa.
4. Bagaimana pipa harus ditemoatkan.
5. Kemiringan pipa dan sebagainya

Sehingga dapat mengurangi biaya keseluruhan secara signifikan dengan menempatkan


lokasi kamar mandi, dapur, atau ruang cuci berdekatan satu sama lain sehingga semuanya dapat
berbagi pakai komponen dari system pemipaan terdekat. Ini akan menghemat biaya.
System plambing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh
karena itu perencanaan system plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari
kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyalran air bekas pakai atau air kotor dari
peralatan saniter ketempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian bagian lain dalam
gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga langkah pengendalian dampak
negatif dan pengembangan dampak dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 3
telah ditetapkan peraturan pemerintah tentang analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik
dalam hal kualitas, kuantitas dan komunitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau
air kotor dari tempat tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai
kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
Perencanaan system plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih
sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif, sehingga tidak terjadi
keracunan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.
Drainase berasal dari bahasa Inggris drainage yang mempunyai arti mengalirkan, menguras,
membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector
drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian penerima air
(receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti gorong-gorong,
siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando, dan
stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air panas ke
tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi kebakaran dan
menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya.

2.2. Sistem Instalasi Plumbing


Sistem instalasi plumbing pada gedung-gedung umumnya terbagi atas lima bagian utama
yang harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyamanan penghuni, antara lain:
Sistem Air Bersih
Sistem Air Kotor/Air Bekas
Sistem Air Kotoran
Sistem Air Panas
Sistem Air Hujan

2.2.1 Sistem Air Bersih


Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih atau
Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam
(deep well) dimasukan kedalam penampung air baku
Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki
pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah
(treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau
ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan
pompa transfer.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 4


Distribusi air bersih pada dua lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya
menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya
dialirkan secara gravitasi.

System penyediaan air bersih dibagi menjadi empat bagian, yaitu :


System sambung langsung
System tangki atas
System tangki tekan :
- System hydrocel
- System diaphragma
System tanpa tangki :
- System kecepatan putaran pompa konstan
- System kecepatan pipa variable

1. System sambung langsung


Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama
penyediaan air bersih (PDAM). Karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasi
ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, maka sistem ini terutama dapat diterapkan untuk
perumahan dan gedung skala kecil dan rendah.
2. System tangki atas
Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai alasan tidak dapat diterapkan, sebagai
gantinya banyak sekali digunakan sistem tangki atap. Sistem ini, air ditampung lebih dahulu
dalam tangki bawah atau dipasang pada lantai terendah, kemudian dipompakan ke tangki atas
yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini air
didistribusikan ke seluruh lantai bangunan.
3. System tangki tekan
Prinsip kerja dari sistem tangki tekan (hidrosfor) adalah sebagai berikut, air yang telah
ditampung di dalam tangki bawah dipompa ke dalam tangki tertutup yang mengakibatkan udara
didalamnya terkompresi sehingga tersedia air dengan tekanan awal yang cukup untuk
didistribusikan ke peralatan plumbing di seluruh bangunan yang direncanakan. Pompa bekerja
secara otomatis diatur oleh detektor tekanan, yang membuka dan menutup saklar penghasut
motor listrik penggerak pompa. Pompa akan berhenti bekerja jika tekanan tangki telah mencapai
batas maksimum yang ditetapkan dan mulai bekerja jika batas minimum tekanan yang ditetapkan
telah dicapai.
- System hydrocel adalah Sistem tangki tekan hydrocel untuk tangki tekan menggunakan
tabung bahan karet khusus yang dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan tekanan
tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung.
Sistem ini mempunyai kekurangan yaitu air dalam tangki sedikit.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 5


- System diaphragm adalah Sistem tangki tekan dengan diafram ini, untuk tangki tekan
menggunakan tabung bahan karet khusus sebagai pemisah air dengan udara.tekanan
tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung.
Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai penyimpan air dan peredam pukulan.
Namun dalam hal ini tidak dapat difungsikan secara bersama-sama.
4. System tanpa tangki
Sistem ini sebenarnya tidak direkomendasi oleh berbagai pihak, Sistem ini tidak menggunakan
tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung
ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung dari pipa utama.

Sistem Pengolahan Air Bersih

PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum), BUMN yang berkaitan dengan usaha menyediakan air
bersih bagi masyarakat, biasanya melakukan pengolahan air bersih secara fisika dan kimia.
Secara umum, skema pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Bangunan Intake (bangunan pengumpul air)

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 6


Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air.
Sumber air utamanya diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar screen
(penyaring kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam
air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb.
- Bak Prasedimentasi (Operasional)
Bak ini digunakan bagi sumber air yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang
menyebabkan air berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana, fungsinya untuk
pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya air dipompa ke
bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.

- WTP (water treatment plant)


Ini adalah bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa bagian,
yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.
Koagulasi, disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses
destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya
berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan
proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya,
analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing
(pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat
pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic
jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 7


Flokulasi, selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk
dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang
alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok
menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia
yang mampu mengikat flok-flok tersebut.

Sedimentasi, bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang


sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis.
Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis
air. Pada masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat
tergabung yang disebut unit aselator.

Filtrasi, sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran.
Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan
ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 8


Desinfeksi, setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri
yang hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini,
biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum
masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir
- Reservoir, berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia
menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di tempat dengan posisi
lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau
gunung.

2.2.2 Sistem Air Kotor/Air Bekas


Sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari
bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya (grey water). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia
riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air kotor
terlebih dahulu.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 9


Sistem pengolahan air bekas
Sistem daur ulang air bekas yang direncanakan pada Apartemen dan Hotel Grand
Royal Panghegar digunakan untuk penyediaan air flushing dan taman. Sistem daur ulang air
bekas itu sendiri terdiri dari:
Grey Water Reuse System Tank (GWRST)
GWRST ini difungsikan untuk menampung air bekas hasil olahan kemudian dialirkan ke
grey water reuse roof tank (GWRRT) untuk flushing dan taman. Penampungan grey water
dari saluran pembuangan akan terjadi secara fluktuatif sesuai dengan penggunaan alat
plambing yang mengeluarkan grey water. Dalam sistem ini dibutuhkan 2 buah tangki. Tangki
pertama digunakan untuk menampung grey water yang masuk secara fluktuatif. Kemudian
grey water tertampung akan memasuki pengolahan. Segera menggunakan kembali atau
melakukan pengolahan (waktu penyimpanan pada tangki pertama tidak lebih dari 24 jam)
adalah faktor kunci untuk menghindari grey water keadaan anaerobik (Zhang, 2009). Setelah
dilakukan pengolahan, grey water terolah akan dikumpulkan dalam tangki kedua kemudian
secara kontinu dipompakan menuju GWRRT pada lantai atap dak.
Rencana Instalasi Air Buangan
Air buangan yang akan diolah oleh instalasi pengolahan air buangan adalah air buangan
domestik yang memiliki karekteristik tipikal. Parameter-parameter utama yang ditinjau
adalah BOD5, TSS dan Oil and Grease. Tahap proses pengolahannya adalah pengolahan
tingkat pertama (bar screen, grease trap, bak pengendap), pengolahan tingkat kedua
(biological treatment), color removal, dan desinfeksi UV. Untuk air yang berjenis black
water dan yellow water sebelum memasuki proses pengolahan, dialirkan ke septic tank
dahulu.
Grey Water Reuse Roof Tank (GWRRT)

Skema pengolahan air bekas

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 10


2.2.3 Sistem Air Kotoran
Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air buangan yang berasal dari
kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing
lainnya (black water).

Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;
- Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan
tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
- Tidak mengotori permukaan tanah.
- Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
- Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
- Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
- Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.
- Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Sistem Pengolahan Air Kotoran
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan
benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang
dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak
dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan
lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan
dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi
dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk
membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat,
seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.

Skema pegolahan air kotoran (black water)

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 11


2.2.4 Sistem Air Panas
Sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang menyediakan air panas dengan
menggunakan sumber air bersih, dipanaskan dengan berbagai cara, baik langsung dari alat
pemanas ataupun melalui sistem perpipaan. Seperti halnya untuk air bersih, peralatan air panas
juga harus memenuhi syarat sanitasi.

Dalam instalasi plumbing air panas, dapat dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu:
Instalasi Lokal
Pada jenis ini, suatu pemanas air dipasang ditempat atau berdekatan dengan alat plambing
(plumbing fixture) yang membutuhkan air panas..Pemanas dapat menggunakan gas, listrik
ataupun uap sebagai sumber kalor.

Instalasi jenis lokal ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :


1. Pemanasan sesaat (instantnequs)
Air dipanaskan dalam pipa-pipa yang dipasang dalam alat pemanas, dengan sumber
kalor listrik atau gas, dan langsung dialirkan ke dalam alat plambing

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 12


2. Pemanasan Simpan (storage)
Air dipanaskan dalam suatu tangki yang dapat menyimpan panas dalam jumlah yang
tidak terlalu besar (tidak lebih dari 100 l). Sumber kalor juga dari listrik atau gas,
dan untuk memanaskan air dalam tangki tentunya diperlukan waktu beberapa menit.

Sistem Instalasi Sentral


Pada jenis ini, air panas dibangkitkan ke suatu tempat dalam gedung, kemudian dengan
pipa distribusi dan dialirkan ke seluruh lokasi alat plambing yang membutuhkan air
panas. Biasanya digunakan bahan bakar minyak

Instalasi Sentral juga dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:


1. Sistem Langsung (Terbuka)

Alat pemanas

2. Sistem Sirkulasi

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 13


2.2.5 Sistem Air Hujan
Sistem pembuangan air hujan. Sistem pembuangan air hujan harus merupakan sistem terpisah
dari sistem pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di campurkan sering terjadi
penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk ke alat plambing yang
terendah.
Instalasi saluran air hujan, biasa dilakukan adalah dengan cara:
- Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang
- Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem
atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 .
- Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak control pada
pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
- Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benar-
benar kuat

2.2.6 Sistem Venting

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 14


Sistem venting merupakan sistem instalasi untuk mengeluarkan udara yang terjebak didalam
instalasi pipa air buangan.
Sistem venting bertujuan untuk, :
Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan, sehingga dapat dipertahankan
mempunyai kedalaman 50 100 mm.
Menjaga aliran air yang lancar didalam pipa pembuangan.
Memungkinkan adanya sirkulasi uadara didalam semua jaringan pipa pembuangan
Hal yang menyebabkan hilangnya sekat air, antara lain:
Efek siphon sendiri, timbul apabila seluruh perangkap dan pipa pembuangan terisi air
buangan pada akhir proses pembuangan mengakibatkan sekat air akan ikut mengalir.
Efek hisapan, akibat tekanan vakum pada alat plambing disebabkan adanya aliran pada
pipa tegak yang terpasang dekat dengan sekat air.
Efek tiupan, merupakan kebalikan dari hisapan.
Efek kapiler, terjadi bila ada rambut atau serat yang tersangkut dekat dengan sekat air.
Penguapan air, terjadi bila alat plumbing tidak dipergunakan dalam jangka waktu yang
lama
Jenis Jenis Pipa Vent, antara lain:
Sistem vent tunggal, sistem ini dipasang pada setiap alat plambing dan disambungkan
pada vent lainnya atau langsung ke udara terbuka
Sistem vent lup, melayani dua atau lebih alat plumbing (maksimum 8 ) dan
disambungkan ke vent pipa tegak.
Sistem vent pipa tegak, merupakan perpanjangan dari pipa tegak buangan, diatas cabang
mendatar yang paling tinggi.
Sistem vent bersama, dimana pipa vent dipasang untuk melayani dua alat plumbing yang
dipasang bertolak belakang.
Sistem vent basah, dimana pipa vent berfungsi sebagai buangan dari alat plambing selain
kloset.
Sistem vent yoke, yaitu pipa vent yang menghubungkan pipa tegak air buangan dengan
pipa tegak vent.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 15


2.3 Sistem Utilitas Pada Objek Bangunan
2.3.1 Lokasi Objek
Objek yang kami gunakan adalah sebuah villa lantai 2, yang terletak di daerah
canggu, kabupaten badung. Villa ini adalah villa yang dikontrakan pada tamu/tourist.
Pada saat kami survey, villa tersebut belum selesai 100% dan masih dalam proses
pengerjaan.
Villa tersebut rencananya akan ditinggali oleh keluarga yang terdiri dari pasangan
suami istri dan 2 orang anak. Mereka sudah memesan dengan kontrak selama 1 tahun.
Villa tersebut terletak di samping persawahan dengan alam yang masih hijau.
Persawahan dijadikan view utama.

Peta pulau bali

LOKASI

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 16


2.3.2 Penerapan Plumbing Pada Objek
System plumbing pada objek yang kami survey tidak menggunakan instalasi
plumbing untuk air bersih, instalasi air bekas, instalasi air kotoran, instalasi air panas,
dan juga menggunakan instalasi untuk air hujan.

Foto di atas merupakan fto progres pelaksanaan pekerjaan villa tersebut. Di sana
terlihat pipa air panas yang berwarna merah. Pipa air bersih menggunakan pipa PVC
berdiameter . Sedangkan untuk pipa air bekas dari washtafel dan floor drain,
menggunakan pipa PVC berdiameter 3.

Dari gambar yang terlihat adalah merupakan gambar pipa PVC berdiameter 3 yang
digunakan sebagai pipa air hujan.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 17


Untuk sumber air bersih, di sini mempergunakan sumur bor dengan penggunaan
mesin pompa. Di sini air diambil dari tanah kemudian langsung di salurkan ke
bangunan.

Gambar di atas merupakan gambar water heater dengan jenis water heater system
local. Water heater tersebut merupakan water heater jenis electric water heater. Water
heater ini sesuai dengan namanya menggunakan supley listrik. Selain itu juga terdapat
shower sebagai sarana mandi yang nyaman.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 18


Gambar di atas merupakan gambar kloset duduk lengkap dengan jet washer sebagai
alat pembersihnya. Selain itu juga terdapat washtafel sebagai tempat cuci tangan atau
cuci muka. Saluran bekas washtafel dialirkan langsung ke peresapan, sedangakan
untuk kloset dibawa langsung ke septicktang.

Gambar di atas merupakan gambar got, sebagai saluran air hujan. Air hujan
disalurkan langsung dari atap menuju got dengan pipa PVC. Got dibuat untuk
menaggulangi terjadinya banjir saat hujan.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 19


Gambar di atas merupakan mesin pompa kolam renang. Terlihat di sana mesin sand
filter, yang sesuai namanya merupakan saringan air dengan bahan penyaring berupa
pasir. Kotoran akan terperangkap di dasar tabung tercampur dengan pasir.

Skema saluran air kolam renang

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 20


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kami dapat menyimpulkan bahwa Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan
peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan komunitas yang
memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat tempat tertentu tanpa
mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang
diinginkan.
System plambing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung,
oleh karena itu perencanaan system plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari
kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyalran air bekas pakai atau air kotor dari
peralatan saniter ketempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian bagian lain dalam

Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air
panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi
kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan
sekitarnya.

3.2 Saran

Penggunaan Sistem plumbing pada bangunan sangat diperlukan karena Plumbing adalah
seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal
kualitas, kuantitas dan komunitas yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor
dari tempat tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi
higienis dan kenyamanan yang diinginkan. Maka dari itu sistem plumbing harus diterapkan
dalam mendirikan bangunan.

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 21


Daftar pustaka

www.wikipedia.com/plumbing
www.woodpress.com/plumbing
www.google.com

Sains & utilitas 1| sistem plumbing 22

Anda mungkin juga menyukai