Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Mekanikal Elektrikal Plumbing

Sistem mekanikal elektrikal dan plumbing merupakan suatu sistem instalasi listrik,
instalasi air bersih dan air kotor yang dipergunakan untuk penerangan dan saluran air
bersih serta air kotor pada suatu gedung yang didesain sedemikian rupa sehingga
gedung tersebut aman dan nyaman saat dihuni. Proyek gedung merupakan proyek yang
terdiri dari beberapa disiplin ilmu terutama struktur, arsitektur, dan mekanikal elektrikal
plumbing. Di dalam satu proyek semua divisi pekerjaan saling kejar-kejaran untuk
memenuhi target jadwal baik di bidang struktur, arsitekur maupun mekanikal elektrikal
plumbing. Itulah mengapa bekerja di proyek sangat menguras pikiran dan fisik.

Semua divisi berpacu untuk mengikuti jadwal pelaksanaan. Apabila salah satu divisi
pekerjaan telat, divisi pekerjaan lain akan terkena dampaknya. MEP adalah suatu pekerjaan
drafter yang bertugas membuat sistem kontrol mekanikal,elektrikal. Sistem plumbing sendiri
adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem pembuangan limbah / air buangan (air kotor
dan air bekas), sistem venting, air hujan dan penyediaan air bersih.

1.2. Perencanaan Pekerjaan Mekanikal Elekrtikal Plumbing


Apabila gambar arsitek telah mendekati rampung, konsultan managemen sudah mulai
mempersiapkan konsultan MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing). Konsultan MEP juga
sangat menentukan besaran nilai proyek karena banyak sekali barang yang akan digunakan
dengan beraneka ragam spesifikasi yang tersedia.

Sebaiknya dipilih juga konsultan MEP yang sudah biasa bekerjasama dengan arsitek
dan konsultan managenent untuk memperlancar proses gambar selesai. Disini, konsultan
managemen juga terus berkomunikasi dengan owner dan konsultan MEP untuk
menentukan spesifikasi yang akan dipergunakan di proyek. Konsultan MEP selalu memberi
masukan dan saran ke konsultan managemen dalam hal penentuan spesifikasi karena ini
sangat menentukan nilai proyek jangan sampai owner menginginkan spesifikasi yang

1
menengah tetapi konsultan MEP memasukkan spesifikasi yang tinggi sehingga nantinya
nilai proyek menjadi tinggi dan tidak sesuai harapan dari pihak owner.

Ada beberapa kejadian dimana owner merasa dibohongi karena nilai proyek dianggap
tinggi dari perkiraanya padahal disini tidak ada kebohongan dari siapapun hanya kurangnya
komunikasi sehingga konsultan MEP tidak mengadopsi atau menuangkan keinginan owner
dalam gambar dan spesifikasi. Sebelum gambar MEP jadi, sepatutnya konsultan MEP
mempresentasikan atau menjelaskan ke konsultan managemen dan owner tentang desain
dan spesifikasi dan memberi penjelasan tentang spesifikasi yang dipergunakan dan selalu
memberikan alternati-alternatif kepada owner jika owner menghendaki nilai proyeknya lebih
kecil lagi.

Setiap koordinasi yang dilakukan konsultan MEP dengan konsultan yang lain dan
owner sepatutnya juga didampingi konsultan management sebagai pengelola proyek
sehingga semua kesepakatan dapat dimonitor dan dicatat sebagai dokumen proyek yang
sangat diperlukan agar owner selalu dapat memantau perkembangan proyeknya sudah
sampai tahap mana.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Macam – Macam Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Plumbing


Dalam MEP terdapat beberapa jenis pekerjaan yang dapat menunjang dalam
melaksanakan jadwal pekerjaan suatu proyek gedung yang harus diketahui. Berikut ini apa
saja pekerjaan MEP (mekanikal elektrikal plumbing) dalam proyek gedung.

2.1.1. Plumbing
Plumbing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan gedung
seperti pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada pekerjaan
pemipaan ini biasanya menggunakan material pipa PVC, pipa PPR, atau pipa galvanis.
Untuk air bersih dan air panas/dingin biasanya menggunakan pipa PPR.
2.1.2. Pekerjaan Pemipaan
Pemadam kebakaran/ Fire Hydrant adalah pekerjaan MEP yang masih
berhubungan dengan pemipaan air khususnya untuk keperluan pemadam kebakaran
jika terjadi kebakaran. Jenis pekerjaan ini biasanya menggunakan pipa besi SCH 40
untuk mengalirkan air. Sistem dari pekerjaan pemadam kebakaran pada bangunan
hotel akan berkolaborasi dengan pekerjaan elektrikal. Tiap kamar akan dipasang alat
bernama smoke detector yang akan mendeteksi asap atau api yang berada di kamar
sehingga secara otomatis sistem pemadam kebakaran akan bekerja sendiri dengan
mengeluarkan air melalui alat Sprinkler.
2.1.3. Pekerjaan Pipa Pemadam Kebakaran
Pipa Pemadam kebakaran MVAC adalah pekerjaan instalasi AC (air
conditioner) pada gedung. Seiring dengan kemajuan teknologi AC, sekarang ini di
gedung- gedung tinggi menggunakan beberapa sistem AC yaitu split wall dan VRV
(Variable Refrigerant Volume).
2.1.4. Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan elektrikal mencakup panel TM & Transformer, kabel daya tegangan
menengah, panel listrik tegangan rendah, panel distribution box, kabel daya listrik,

3
tegangan rendah, armatur lampu penerangan, saklar, stop kontak dan key tag, kabel
instalasi penerangan, instalasi stop kontak, dan sistem penangkal petir.
2.1.5. Pekerjaan Elektronik
Pekerjaan elektronik adalah pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi
sistem-sistem dihotel seperti fire alarm system, sistem tatas uara, sistem telepon,
sistem data, sistem cctv, dan sistem MATV.
2.1.6. Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan ini khususnya di gedung-gedung yang membutuhkan alat
perpindahan manusia atau barang dari lantai satu ke lantai lainnya. Pekerjaa ini
berhubungan dengan alat mesin besar seperti lift dan ekskalator.

2.2. Alat – Alat Mekanikal Elektrikal Plumbing


2.2.1. Panel Listrik
Panel listrik adalah sebuah perangkat yang berfungsi membagi, menyalurkan
dan mendistribusikan tenaga listrik dari sumber/pusat listrik ke konsumen/pemakai. Ada
beberapa macam panel sesuai dengan kapasitas yang dapat disalurkan antara lain :
 Panel distribusi tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Panel)
 Panel distribusi tegangan sedang (Medium Voltage Main Distribution Panel)
 Panel CPGS (Control Panel Generator Set)
 Panel Tenaga

Gambar Panel Listrik


2.2.2. Kabel Listrik
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik
terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator di sini adalah bahan pembungkus kabel yang
biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan
konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium

4
Gambar Kabel Listrik
2.2.3. Fire Alarm (Alarm Kebakaran)
Sistem pengindera api Fire Alram atau yang umum dikenal dengan fire alarm
system adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi
adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem
evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi
pemadam kebakaran (fire fighting system).

Gambar Fire Alarm

2.2.4. Pipa
Pipa adalah sebuah selongsong bundar yang digunakan untuk mengalirkan
fluida -cairan atau gas. Terminologi pipa biasanya disamakan dengan istilah tube,
namun biasanya istilah untuk pipa memiliki diameter lebih dari 3/4 in. Berdasarkan
standard dalam pebuatannya, pipa biasanya di dasarkan pada diameter nominalnya, ia
biasanya memiliki nilai ouside diamter (OD) atau diameter luarnya tetap sedangkan
untuk tebalnya mengunakan istilah schedule yang memiliki nilai berfariasi.

5
Gambar Pipa

2.2.5. PABX (Private Automatic Branch Exchange)


PABX atau PBX atau Private Automatic Branch Exchange adalah perangkat
penyambungan komunikasi telepon atau interpon/intercom yang terletak di sisi
pelanggan, misalnya di gedung-gedung perkantoran yang memerlukan percabangan
satuan sambungan telepon.

Gambar PABX

2.2.6. Pompa Diesel Hydrant


Pompa Hydrant Diesel adalah pompa yang memiliki fungsi sebagai backup atau
menggantikan kerja pompa hydrant electric saat terjadi pemadaman listrik di area
kebakaran sebagai pendorong air yang berasal dari reservoir ke jaringan hydrant.

Gambar Pompa Diesel Hydrant

6
2.2.7. Pompa Jockey
Pompa Jockey adalah pompa kecil dalam instalasi fire hydrant atau fire sprinkle
yang bekerja bersama pompa hydrant elektrik dan pompa hydrant diesel sebagai
pengatur tekanan air dari tandon reservoir ke jaringan pipa.

Gambar Pompa Jockey


2.2.8. Kabel Tray
Kabel tray adalah perlengkapan yang digunakan untuk jalur pemasangan kabel
listrik agar aman dan terlihat rapih. Kabel tray merupakan sebuah sistem managemen
saluran kabel untuk mendukung konstruksi instalasi kabel listrik berisolasi yang
digunakan untuk distribusi industri listrik dan industri komunikasi.

Gambar Kabel Tray

2.2.9. Peralatan Plumbing


Secara khusus, pengertian plambing merupakan sistem perpipaan dalam
bangunan yang meliputi sistem perpipaan untuk :
 Penyediaan air minum
 Penyaluran air buangan dan ven
 Penyediaan air panas
 Penyaluran air hujan
 Pencegahan kebakaran

7
 Penyediaan gas
 AC (air conditioner)

Plumbing atau plambing mempunyai sasaran sebagai berikut :


 Sanitasi, menciptakan kesehatan masyarakat
 Kenyamanan pemakai
 Menciptakan rasa aman

Jenis-jenis peralatan plambing dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, antara


lain :
 Peralatan untuk penyediaan air panas
 Peralatan untuk penyediaan air bersih/ air minum
 Peralatan untuk pembuangan

Syarat perencanaa plumbing atau plambing :


 Sistem harus efektif dan efisien
 Pipa mudah dirawat dan diperbaiki
 Mudah dilakukan pemeriksaan
 Tidak mengganggu estetika
 Memperhatikan aspek kesehatan
 Tidak mengganggu struktur bangunan
 Minimalkan tikungan

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Sistem mekanikal elektrikal dan plumbing merupakan suatu sistem instalasi
listrik, instalasi air bersih dan air kotor yang dipergunakan untuk penerangan
dan saluran air bersih serta air kotor pada suatu gedung yang didesain
sedemikian rupa sehingga gedung tersebut aman dan nyaman saat dihuni.
 Apabila gambar arsitek telah mendekati rampung, konsultan managemen sudah
mulai mempersiapkan konsultan MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing).
Konsultan MEP juga sangat menentukan besaran nilai proyek karena banyak
sekali barang yang akan digunakan dengan beraneka ragam spesifikasi yang
tersedia.
 Alat-alat dalam melakukan pekerjaan mekanikal elektrikal plumbing sangat
dibutuhkan agar dapat membantu kelangsungan pekerjaan yang dihadapi dengan
optimal karena dapat membantu pekerja melakukan pekerjan dengan efektif dan
efisien.
 Setiap koordinasi yang dilakukan konsultan MEP dengan konsultan yang lain dan
owner sepatutnya juga didampingi konsultan management sebagai pengelola
proyek sehingga semua kesepakatan dapat dimonitor dan dicatat sebagai
dokumen proyek yang sangat diperlukan agar owner selalu dapat memantau
perkembangan proyeknya sudah sampai tahap mana.

3.2. Saran
Dalam penyelenggaraan sebuah proyek gedung terdapat beberapa divisi dintaranya
strukur,arsitek dan mekanikal elektrikal plumbing. Sangat penting jika ketiga divisi harus
bekerja sesuai dengan yang direncanakan agar dapat melaksanakan rencana yang
telah disusun sesuai divisi masing-masing.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://mataalam09.blogspot.com/2016/09/mechanical-electrical-plumbing-dasar.html

http://tutorcad1.blogspot.com/2015/05/membuat-pintu-kusen-memakai-autocad.html

https://mepconsultant.wordpress.com/

10

Anda mungkin juga menyukai