Anda di halaman 1dari 4

2.1.

Teori Pelaksanaan Survey Lintas Harian Rata-Rata (LHR)


Data lalu lintas sangat diperlukan dalam perencanaan teknis jalan, karena kapasitas
jalan yang akan direncanakan tergantung dari komposisi lalu lintas yang akan menggunakan
jalan pada suatu segmen jalan yang ditinjau. Besarnya volume lalu lintas diperlukan untuk
menentukan jumlah dan lebar lajur pada suatu jalur jalan dalam penentuan karakteristik
geometrik, sedangkan jenis kendaraan akan menentukan kelas beban atau MST (Muatan
Sumbu Terberat) yang berpengaruh ada perencanaan konstruksi perkerasan. Volume lalu
lintas yang tinggi akan membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih lebar pula agar aman
dan nyaman. Namun apabila jalan dibuat terlalu lebar, sedangkan volume lalu lintasnya
rendah, cenderung akan membahayakan.
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati / melintasi satu titik
pengamatan dalam satu satuan waktu (kendaraan/hari, kendaraan/jam). Volume lalu lintas
dapat berupa Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR), Volume Jam Perencanaan (VJP).
Masalahnya volume rata-rata dipakai akan menghasilkan jalan yang tidak mencukupi,
sedangkan volume pada jam sibuk (peak time) akan terjadi beban maksimal dalam waktu
yang singkat saja, sehingga tidak ekonomis. Dasar perencanaan volume harus tidak terlalu
sering / besar dilampaui, sehingga pada saat – saat tertentu jalan akan lenggang.
Untuk itulah sebagai dasar perencanaan dipakai Volume Jam Perencanaan (VJP) atau
Design Hourly Value (DHV). Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) adalah volume lalu lintas
rata-rata dalam satu hari dalam satu tahun kedua jurusan dan harus diketahui arah dan
tujuan lalu lintas. Dari hasil survei akan diperoleh Lalu lintas Harian Rata-rata Tahunan
(LHRT) adalah jumlah lalu lintas dalam satu tahun dibagi dengan 365 hari. Permasalahannya
adalah untuk mendapatkan data LHRT sangat mahal, sehingga biasanya dipakai data LHR
dimana LHR adalah hasil bagi jumlah kendaraan yang diperoleh selama pengamatan dan
lamanya pengamatan.
Data LHR ini cukup teliti apabila:
1. Pengamatan dilakukan pada interval-interval waktu yang cukup menggambarkan
fluktuasi arus lalu lintas dalam satu tahun
2. Hasil lhr yang dipergunakan adalah harga rata-rata dari perhitungan lhr beberapa
kali
LHRT sendiri adalah lalu lintas yang menunjukan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik
pengamatan selama 24 jam dalam satu tahun penuh.
LHRT = (Jumlah Lalu Lintas Dalam Satu Tahun)/365
Keterangan:
LHRT = Jumlah lintas harian rata-rata tahunan
365 = Jumlah hari dalam satu tahun
Lalu lintas harian rata-rata disingkat LHR adalah volume lalu lintas yang dua arah yang
melalui suatu titik rata-rata dalam satu hari, biasanya dihitung sepanjang tahun. LHR adalah
istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban lalu lintas pada suatu ruas jalan dan
merupakan dasar dalam proses perencanaan transportasi ataupun dalam pengukuran
polusi yang diakibatkan oleh arus lalu lintas pada suatu ruas jalan. Fungsi LHR untuk
memberikan gambaran tentang variasi lalu lintas menurut waktu, misalkan jam dalam hari,
hari dalam minggu, minggu dalam bulan, bulan dalam tahun. Secara keseluruhan hasil
pengukuran LHR akan memberikan hasil volume lalu lintas mingguan rata-rata.
Dalam perhitungannya dapat dihitung dengan jumlah kendaraan yang melintasi satu
titik pengamatan dibagi lamanya pengamatan itu sendiri. Rumus umum yang digunakan
adalah sebagai berikut.
Jumlah Lalu Lintas Dalam Satu Tahun
LHR =
Lamanya Pengamatan

Volume Jam Perencanaan (VJP) adalah volume volume lalu lintas dalam satu jam yang
dipakai sebagai dasar perencanaan. Volume satu jam yang dapat dipergunakan sebagai VJP
asal memenuhi kriteria:
1. Volume tersebut tidak boleh terlalu sering terdapat pada distribusi arus lalu lintas
setiap jam untuk periode satu tahun
2. Apabila terdapat volume lalu lintas per jam yang melebihi VJP, maka kelebihan
tersebut tidak boleh mempunyai nilai yang terlalu besar
3. Volume tersebut tidak boleh mempunyai nilai yang sangat besar, karena akan
mengakibatkan jalan sering lenggang dan tidak ekonomis.
VJP = k x LHR
k = faktor rasio jam rencana
Nilai k bervariasi antara 10 – 15% (normal 11 %) untuk jalan antar kota, sedangkan untuk
jalan dalam kota nilai k = 9 %.
KEMENTRIAN PUPR

Dirjen Bina Marga

Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan

Satker Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan


Perkotaan

PPK Pemantauan dan Evaluasi PT. Petra Penida Energi


Indonesia

Direktur

Project Officer Team Leader/

Ahli Teknik
Jalan

Ahli Teknik Ahli Sistem Ahli Teknik Ahli Ekonomi Ahli


Lalu Lintas Informasi Jalan Transportasi Keselamatan
Jalan

Asisten Ahli Asisten Ahli


Teknik Lalu Teknik Jalan
Lintas

Anda mungkin juga menyukai