TUGAS I
“Karakteristik Lalu Lintas dan Hubungan Antara Volume,Kecepatan, dan
Kepadatan”
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya,
Lalu Lintas dan Hubungan Antara Volume, Kecepatan dan Kepadatan” tepat
pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu,
kami mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat
bersama.
Penulis,
Kelompok 3
Tipikal proyek teknik lalu lintas terkait dengan desain alat kendali
lalu lintas dan modifikasinya sesuai dengan kebutuhan lalu lintas terkini.
Teknik lalu lintas juga terkait dengan investigasi jalan yang menjadi
lokasi kecelakaan lalu lintas berkali-kali. Pengaturan debit lalu lintas,
seperti pengubahan jalur, sementara maupun permanen, juga dilakukan di
dalam teknik lalu lintas dengan berbagai pertimbangan seperti adanya
konstruksi atau terkait dengan rencana pengembangan daerah pemukiman
atau komersial baru. Pengaturan lalu lintas secara otomatis banyak
membutuhkan ilmu dari bidang keteknikan lain seperti teknik
komputer dan teknik listrik.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Gambar 2.1 Jalan dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD)
Q = n
t
dimana :
q = volume lalu lintas yang melalui suatu titik (kend/jam/lajur)
n = jumlah kendaraan yang melintasi tampang dalam interval
waktu (kendaraan/lajur);
T = interval waktu pengamatan (jam);
Rate factor of flow adalah nilai eqivalen dari volume lalu lintas per
jam, dihitung dari jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu pada
suatu lajur/segmen jalan selama interval waktu kurang dari satu jam.
Sedangkan dalam aliran lalu lintas pada suatu pias jalan terdapat
variasi komposisi aliran lalu lintas mulai dari kendaraan cepat, kendaraan
lambat, kendaraan berat, kendaraan ringan dan juga kendaraan tidak
bermotor. Hal ini sesuai dengan pendapat Bukhari, dkk (1997 : 21) yang
menyatakan bahwa komposisi lalu lintas terdiri dari :
1. Jenis sepeda motor, yaitu semua kendaraan roda dua.
2. Mobil penumpang, dalam kelompok ini termasuk semua
kendaraan dengan fasilitas tempat duduk maksimum 12, seperti
jenis: sedan, jeep, dan mini bus.
3. Kendaraan komersil, ditentukan oleh ukuran kendaraan dan bukan
fungsi kegiatannya, seperti bus dan truk;.
4. Kendaraan lain-lain, seperti becak mesin dan sepeda.
LV 1,0 1,0
HV 1,3 1,3
MC 0,2 0,4
Bagian jalinan berfungsi untuk memberikan ruang gerak lebih pada sisi kiri
jalan, bagian jalinan jalan terdiri dari dua tipe yaitu jalinan tunggal dan
jalinan bundaran. nilai faktor pengali (emp) pada jalinan jalan sama seperti
pada persimpangan tak bersignal yaitu :
Pada jalan perkotaan faktor pengali tergantung dari fungsi dan kondisi jalan
serta jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan pada satu
satuan periode waktu (jam) yaitu
V = L
TT
dimana:
V : Kecepatan tempuh yaitu kecepatan rata – rata (km/jam) arus lalu
lintas dihitung dari panjang jalan dibagi waktu tempuh rata – rata
kendaraan yang melalui segmen jalan,
L : Panjang jalan yang diamati,
TT : Waktu tempuh yaitu waktu rata – rata yang digunakan kendaraan
menempuh segmen jalan dengan panjang tertentu (detik).
Dalam suatu aliran lalu lintas yang bergerak setiap kendaraan mempunyai
kecepatan yang berbeda sehingga aliran lalu lintas tidak mempunyai sifat
kecepatan yag tunggal akan tetapi dalam bentuk distribusi kecepatan kendaraan
individual. Dari distribusi kecepatan kendaraan secara diskrit, suatu nilai rata –
rata atau tipikal digunakan untuk mengidentifikasikan aliran lalu lintas secara
menyeluruh.
Gambar 2.13 Grafik hubungan antara kecepatan dan volume dengan kapasitas jalan
a. Volume (flow), merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu
pada suatu ruas jalan per satuan waktu tertentu yang dinyatakan dalam
kendaraan/jam.
b. Kecepatan (speed), adalah tingkat gerakan di dalam suatu jarak tertentu dalam
satu satuan waktu yang dinyatakan dengan kilometer/jam.
3.1 Kesimpulan
1. Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara yang
melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada suatu
ruas jalan dan lingkungannya. Karena persepsi dan kemampuan individu
pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kendaraan
arus lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus lalu lintas
akan mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku pengemudi
yang berbeda yang dikarenakan oleh karakteristik lokal dan kebiasaan
pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan karakteristiknya akan
bervariasi baik berdasar waktunya.
Karakteristik utama arus lalu lintas yang digunakan untuk menjelaskan
karakteristik lalu lintas adalah sebagai berikut:
a. Volume (q)
b. Kecepatan (v)
c. Kerapatan (k)
E Journal Untag. Studi Hubungan Antara Volume, Kecepatan Dan Kepadatan Pada
Ruas Jalan Slamet Riyadi Samarinda. Dikutip 1 September 2019 dari
Menilik Teknik Lalu Lintas: http://ejurnal.untag-
smd.ac.id/index.php/TEK/article/download/3257/3160