Sistem Pergerakan
Sistem Kelembagaan
o Kemacetan
demand > supply
o Kecelakaan
kondisi jalan yang tidak baik,
manajemen lalu lintas yang kurang memadai,
standar-standar operasional yang rendah,
serta tingkah laku pemakai jalan.
o Polusi
Polusi suara (kebisingan)
Polusi udara
Getaran
Polusi air tanah
o Pemborosan energi
o Pemborosan waktu
Kemacetan Lalu Lintas
Kerugian Akibat Kemacetan
Berdasarkan hasil studi yang ada, mengindikasikan kerugian akibat kemacetan
lalu lintas di perkotaan seperti DKI Jakarta rata-rata mencapai Rp. 1,25
juta/kapita/tahun, atau mencapai lebih dari Rp. 10,4 triliun/tahun. Sedangkan
angka kerugian total di kota besar di Indonesia diperkirakan sebesar Rp. 25,2
triliun/tahun.
Angka ini sangat fantastis, paling tidak jika kita bandingkan dengan
pengeluaran yang kita anggarkan untuk perbaikan sektor transportasi. Angka
yang sama untuk kota-kota di Amerika mencapai US$ 1000/kapita/tahun.
o Paradigma baru :
maksimalisasi fungsi dari fasilitas-fasilitas transportasi
dengan: me-manage fasilitas-fasilitas transport yang ada sehingga
arah pada perimbangan antara supply dan demand bisa terwujud .
Definisi Managemen Sistem Transportasi (MST)
adalah suatu usaha untuk menciptakan sistem transportasi perkotaan
yang selancar dan seselamat mungkin dengan upaya menata dan
memaksimalkan fasilitas transportasi yang ada melalui cara mengatur
fasilitas–fasilitas existing tersebut, sehingga dicapai suatu
perimbangan yang proporsional antara sediaan (supply) dan
permintaan (demand) dalam koridor perlindungan terhadap kualitas
lingkungan berdasarkan prinsip-prinsip teknik dan perencanaan
transportasi.
Berdasarkan dari konsep di atas penekanan dari MST adalah :
• Tidak mengadakan pembangunan fasilitas baru terutama
penambahan jaringan jalan.
• Memaksimalkan fungsi fasilitas-fasilitas yang ada dengan kebijakan,
pengaturan, pembatasan, dan penerapan sangsi yang tegas
(enforcement) terhadap pelanggar.
• Menata antara sediaan dan permintaan sehingga tercapai
perimbangan yang proporsional baik pada jaringan maupun pada
prasarana lainnya seperti pada terminal atau stasiun antar moda
• Hasil akhir harus selaras dan tidak merusak lingkungan.
Tujuan MST
o Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas secara
menyeluruh sehingga tingkat aksesibilitas seluruh daerah cakupan tinggi.
Pertimbangan utamanya adalah adanya keseimbangan antara
permintaan pergerakan dengan sarana penunjang yang tersedia.
o Meningkatkan keselamatan atau mengurangi kecelakaan.
o Mengurangi biaya perjalanan akibat tidak terjadinya kemacetan lalu lintas
dan pengurangan waktu perjalanan
o Mempromosikan penggunaan energi secara lebih efisien ataupun
pemakaian bahan-bakar yang dampak negatif nya kecil
o Melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan
b. Perbaikan layanan
o Fasilitas bus : AC, telepon, koran, toilet, dll.
o Perbaikan layanan halte bus : informasi rute, jadwal bus, tempat
duduk, dll
o Pengadaan terminal transit antar moda
o Penyediaan park and ride
6. Penyediaan fasilitas bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki
Maksud dari diadakannya fasilitas bagi pengendara sepeda dan pejalan
kaki adalah untuk meningkatkan kelancaran dan keamanan lalu lintas.
Secara spesifik fungsi keduanya dibedakan :
a.Lajur pejalan kaki /pedestrian untuk meningkatkan keselamatan bagi
pejalan kaki sehingga pada jarak yang terjangkau pemakai jalan lebih
senang berjalan kaki
b. Lajur sepeda : untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi
pengendara serta untuk memperkecil hambatan samping pada lajur
kendaraan sehingga pada gilirannya dapat memperlancar arus lalu
lintas dan meningkatkan kapasitas jalan maupun simpang.