3.1
Keterangan :
CRm = rasio konsentrasi M
perusahaan terbesar
Si = Pangsa pasar perusahaan ke-i
CR = S + S + S + S (3.2)
4
Dan pada tabel 3.1 dan 3.2 di bawah
ditampilkan data-data yang digunakan untuk
mendapatkan rasio konsentrasi.
Tabel 3.1 Total Penumpang per Maskapai
Garuda
Indonesia
Lion Air
Batavia
Air
Mandala
Air
2006 3,172,884 1,195,971 660,297 474,452
2007 3,407,697 1,421,984 694,921 505,471
2008 3,247,160 2,053,284 763,234 857,727
2009 2,967,671 2,786,779 1,132,478 981,777
Tabel 3.2 Total Penumpang
Tahun
Penumpang
2006 10,452,551
2007 10,870,017
2008 11,704,541
2009 13,028,356
Berdasarkan table 3.1 dan 3.2 maka didapatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 3.3 Consentration Ratio
Tahun CR4
2006 0.5265
2007 0.5547
2008 0.5913
2009 0.6039
3.1.2 Perhitungan Barrier to Entry
Barrier to entry merupakan hambatan masuk
pasar untuk sebuah industri baru untuk turut
bergelut dalam bidang yang sama. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan MES
(Minimum Efficiency of Scale).
Berikut adalah tabel dari hasil perhitungan
hambatan masuk pada transportasi udara
komersial.
Tabel 3.3 Hambatan Masuk
Tahun MES
2006 0.1316
2007 0.1387
2008 0.1478
2009 0.1510
3.2 Perilaku
Perilaku (conduct) mengacu pada
tindakan atau kebiasaan yang dilakukan
perusahaan-perusahaan pada suatu kondisi
tertentu dan biasanya ditentukan oleh
karakteristik struktur industrinya (Kuncoro).
Perilaku ialah kebiasaan tentang apa yang
dilakukan perusahaan terhadap harga-harga
mereka, tingkat produksinya, produk-
produknya, promosi-promosi, dan variabel-
variabel operasi lainnya.
3.2.1 Perilaku Berdasarkan Pengusaan
Pasar
Pada perilaku berdasarkan pengusaan
pasar dapat diartikan sebagai seberapa besar
maskapai dapat menguasai pasar. Pengusaan
pasar berdasarkan penumpang yang didapat
dalam satu tahun dengan membandingkan pada
total penumpang di tahun tersebut dan hal-hal
yang dilakukan agar dapat menguasai pasar
serta agar dapat melebarkan penguasaan pasar.
3.2.2 Perilaku Berdasarkan Jenis Layanan
Jenis layanan merupakan jenis layanan
yang dipilih oleh maskapai dalam melakukan
bisnis yang dilakukan. Bentuk layanan tersebut
seperti Full Service, Medium Service, dan
Minimum Service (No Frills/Low Cost Carrier).
Dari beberapa maskapai yang diamati
terdapat perbedaan antara jenis layanan. Garuda
Indonesia menentukan jenis layanan pada
bisnisnya yaitu dengan jenis layanan Full
Service, sedangkan pada Lion Air, Batavia Air,
dan Mandala Airlines jenis layanan yang
diberikan adalah Minimum Service (No
Frills/Low Cost Carrier).
Perbedaan jenis layanan yang diberikan
kepada costumer bertujuan untuk mendapatkan
penguasaan pasar yang lebih besar dari
sebelumnya. Dan pada pemilihan jenis layanan
yang diberikan mempunyai ketentuan masing-
masing dari jenis layanan tersebut.
3.2.3 Perilaku Berdasarkan Tingkat Promosi
Perilaku maskapai terhadap tingkat
promosi disini adalah pemasaran,
memberlakukan tiket promosi, dan kemudahan
mendapatkan tiket. Pada perilaku pemasaran,
maskapai melakukan pemasangan iklan sebagai
salah satu cara pengenalan perusahaan seperti
pemasangan iklan pada media masa,
pemasangan billboard.
Yang kedua, memberlakukan tiket
promosi, dimana seluruh maskapai
memberlakukan sistem ini. Hal ini bertujuan
agar menarik minta konsumen untuk
menggunakan jasanya. Yang ketiga, kemudahan
5
mendapatkan tiket dengan membuka kantor
cabang pemasaran pada kota-kota tertentu yang
menjadi rute padat penumpang dan
menyediakan pembelian tiket secara online.
3.3 Kinerja
Efisiensi adalah seberapa besar
perusahaan dapat mengambil manfaat dari suatu
variabel untuk mendapatkan output yang
masksimal. Efisiensi pada penelitian ini
menggunakan indicator kinerja yaitu load
factor.
Penumpang per aktivitas
Penumpang per Maskapai
Aktivitas pesawat per Maskapai
4.1
Eisiensi