Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia
menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli
masyarakat semakin tinggi, keinginan berpergian meningkat dan menuntut waktu yang cepat
tanpa menunggu lama. Karena itu penerbangan menjadi salah satu pilihan. Dengan pertumbuhan
penumpang tersebut, maskapai penerbangan tidak memiliki pilihan selain harus menumbuhkan
bisnis, termasuk memperluas jaringan penerbangannya. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi
dengan minat berpergian masyarakat sangat erat. Semakin tinggi pendapatan perkapita
masyarakat, pertumbuhan perjalanan juga akan semakin cepat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
memiliki kecenderungan menaik dan berdampak pada peningkatan pertumbuhan industri
penerbangan nasional, diantaranya akan bisa menempatkan Indonesia pada peringkat kelima
pasar penerbangan domestik dunia. Satu kekuatan penting Indonesia adalah besaran
penduduknya, yang saat ini sekitar 240 juta jiwa dan luasan wilayahnya yang memerlukan sarana
tranportasi udara yang handal. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan angkutan udara di Asia
dan Indonesia berkembang pesat. Asia dengan kawasan ASEAN dan terutama Indonesia telah
menjadi kawasan dengan skala industri penerbangan yang tumbuh luar biasa. Khususnya
Indonesia, pertumbuhan industri penerbangan pada 2013 tercatat 15% dan tetap stabil setelah
bertahun-tahun. Persaingan industri penerbangan di Indonesia tidak hanya disebabkan karena
globalisasi, tetapi lebih di sebabkan karena pelanggan semakin cerdas, sadar harga dan banyak
menuntut. Kemajuan teknologi dan komunikasi juga berperan meningkatkan intensitas
persaingan. Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di
Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pemerintah
harus tegas dan konsisten menegakkan aturan agar menciptakan kenyamanan dan persaingan
sehat. Konsumen diharapkan lebih memilih penerbangan yang memberikan prioritas pada
keamanan dan pelayanan. Perkembangan bisnis yang mengarah pada ruang lingkup global
membuat persaingan pada industri maskapai penerbangan domestik di Indonesia semakin ketat.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya perang tarif di antara maskapai penerbangan. Perang tarif
tersebut tentunya merupakan usaha yang sangat tepat untuk mengurangi laba dari pihak
saingannya. yaitu memberikan tarif semurah mungkin kepada masyarakat dan pasti tentunya
mengurangi beberapa komponen penting dalam pelayanan dalam bentuk fisik maupun non fisik.
Namun nampaknya,ada juga beberapa armada yang tetap bertahan dengan visi misi awal yang
dimiliki. Tetap bertahan dengan harga yang relatif tinggi dibandingkan maskapai penerbangan
lain, tanpa khawatir akan ditinggalkan masyarakat. Karena dari sana, ada keunggulan kompetitif
lain yang dimilliki yaitu dari segi kenyamanan dan pelayanan. Menggunakan alat transfortasi
udara adalah cara tercepat dan paling nyaman untuk menuju salah satu tempat di Nusantara.
Indonesia memilik 61 bandara internasional dan domestik yang menyediakan penerbangan ke
semua kota besar di Negara kepulauan ini. Bandar Soekarno Hatta adalah pusat jaringan
penerbangan utama di Indonesia. Berada 20 km kearah barat laut kota Jakarta dan menjadi
markas sejumlah maskapai penerbangan internasional dan domestik seperti Garuda Indonesia.
Maskapai penerbangan lainnya adalah Lion Air, Mandala Arlines, Merpati Nusantara, Sriwijaya
Air, dan berbagai maskapai penerbangan lainnya. Bandara internasional lain yang ada di
Indonesia adalah Bandar udara Ngurah Rai di Bali, berada di 15 km dari pusat kota Denpasar
yang menyediakan penerbangan langsung dari Australia, Asia, dan Eropa. Sejumlah maskapai
penerbangan internasional juga terbang langsung ke beberapa kota besar, yaitu Medan, Padang,
Bandung, Surabaya, Solo, dan Manado. Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional
terbesar di Indonesia menyediakan penerbangan ke 24 negara, di antaranya Bangkok, Beijing,
Hong Kong, Ho Chi Minh City, Kuala Lumpur, Seoul, Sydney, Melbourne, Jeddah, Singapore,
Shanghai, Guangzhou (Canton), Tokyo, Nagoya, Osaka, Dubai, dan Amsterdam. Garuda
Indonesia juga berencana membuka jaringan penerbangan ke Eropa termasuk Frankfurt, London,
Paris, dan Roma. Sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu hidup serta sejalan dengan visi
untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan di sektor transportasi udara yang diselaraskan
dengan lingkungan hidup, Garuda Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan program Garuda
Indonesia Green Efforts. Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab Garuda Indonesia
untuk mewujudkan lingkungan yang sehat melalui aksi nyata di udara dan darat. Garuda
Indonesia menyadari, bisnis tidak dapat berjalan baik jika berada di lingkungan yang tidak sehat.
Setiap perusahaan harus mempertimbangkan efek bisnisnya terhadap lingkungan dan
bertanggung jawab untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Komitmen ini
dijalankan perusahaan berdasarkan Occupational Safety, Health & Environmental Policy yang
diawasi langsung oleh President dan CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Kebijakan ini
menegaskan bahwa seluruh karyawan, mitra bisnis, kontraktor, dan suplier Garuda Indonesia
wajib berpartisipasi dalam Occupational Safety, Health & Environmental Management System.
Proses dan sistem ini diterapkan dalam rangka menjaga berlangsungnya pengoperasian bisnis
berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat emisi dan limbah serta
menghemat penggunaan energi dan sumber daya alam lainnya. Hal itu juga sejalan dengan visi
IATA dalam IATA Annual General Meeting 2007 yang menargetkan efisiensi penggunaan
bahan bakar sebesar 1,5 persen setiap tahun mulai 2009 hingga 2020, pertumbuhan nol persen
karbon pada tahun 2020, dan penurunan tingkat emisi hingga 50 persen pada tahun 2050. Target
itu ditetapkan mengingat industri penerbangan global saat ini menyumbang 2 persen pencemaran
gas rumah kaca dari emisi karbon yang dihasilkan manusia. Angka ini diperkirakan naik menjadi
3 persen pada tahun 2050 seiring dengan semakin berkembangnya industri penerbangan dunia.
Kebijakan dan visi tersebut dimanifestasikan dalam berbagai program yang mencakup tiga aspek
utama, yaitu operasional penerbangan, bangunan perkantoran yang ramah lingkungan, serta gaya
hidup hijau. Di sisi lain, Garuda Indonesia bersama-sama dengan beberapa perusahaan lain terus
mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui Indonesia Business Council for
Sustainable Development (IBCSD). Menteri Perhubungan (Menhub) EE mangindaan
mengungkapkan, industri penerbangan Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang pesat dalam
tiga tahun terakhir ini. "Berdasarkan data kita, pada tiga tahun terakhir ini, tejadi peningkatan
jumlah penumpang angkutan udara yang cukup signifikan setiap tahunnya," ucapnya di
Kemenhub, Jakarta, Rabu (11/12/2013). Pada tahun 2011, total jumlah penumpang adalah
68.349.439 orang yaitu penumpang domestik sebesar 60.197.306 orang dan internasional
8.152.133 orang. Sedangkan total jumlah penumpang angkutan udara pada tahun 2012 adalah
81.359.755 orang yaitu penumpang domestik sebesar 71.421.464 orang dan internasional sebesar
9.938.291 orang dengan presentase pertumbuhan sebesar 19,03 persen yaitu 18,64 persen untuk
domestic dan 21,91 persen untuk internasional. Untuk tahun 2013 sampai September 2013, total
jumlah penumpang angkutan udara adalah 49.081.891 orang yaitu 43.002.808 untuk penumpang
domestik dan 6.079.083 penumpang internasional, Pertumbuhan jumlah penumpang angkutan
udara tersebut diikuti oleh penambahan rute penerbangan komersial domestik menjadi 270 rute
pada tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 yaitu 249 rute. Berikut adalah data jumlah
pertumbuhan penumpang angkutan udara yang signifikan setiap tahunnya: Table 1.1 Jumlah
Pertumbuhan Penumpang Angkutan Udara Tahun Domestik Internasional 2011 60.197.306
8.152.133 2012 71.421.464 9.938.291 2013 43.002.808 6.079.083 Sumber : Departemen
Perhubungan Persaingan industri penerbangan nasional kian ketat. Setiap maskapai, menawarkan
pelayanan terbaik guna menarik simpati konsumennya. Hasilnya cukup bagus, dan masyarakat
diuntungkan dengan pelayanan jasa angkutan udara nasional yang terus membaik. Jumlah
penumpang udara yang diangkut setiap maskapai juga terus meningkat. Data Kementerian
Perhubungan menunjukkan, Lion Air menguasai pangsa pasar penumpang domestik dengan
menerbangkan 13,97 juta penumpang domestik atau 41,51% sepanjang Semester I-2012. Di
peringkat kedua terdapat maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia menerbangkan 7,80 juta
penumpang domestik atau 23,20%. Menyusul di belakang Garuda Indonsia adalah Sriwijaya Air
sebanyak 3,90 juta penumpang atau 16,49%. Di peringkat keempat terdapat PT Metro Batavia
selaku operator maskapai Batavia Air dengan menerbangkan 3,51 juta penumpang atau
menguasai market share 10,45%. Sedangkan peringkat kelima terdapat maskapai penerbangan
perintis Merpati Nusantara Airlines yang menerbangkan 1,13 juta penumpang atau 8,35%.
Dibawah ini adalah persaingan industri penerbangan nasional dengan pangsa pasar : Tabel 1.2
Persaingan Industri Penerbangan Nama Industri Penerbangan Penumpang Domestik
Pertumbuhan Lion Air 13,97 juta 41,51% PT. Garuda Indonesia 7,80 juta 23,20% Sriwijaya Air
3,90 juta 16,49% PT. Metro Batavia (Batavia Air) 3,51 juta 10,45% Merpati Nusantara Airlines
1,13 juta 8,35% Sumber : Departemen Perhubungan Market share Maskapai Penerbangan
Indonesia 1-2012 Penerbangan % Lion Air 41,51% Garuda Indonesia 23,20% Sriwijaya Air
16,49% Batavia Air 10,45% Merpati 08.35% Di atas menjelaskan bahwa Lion Air menguasai
pangsa pasar sebesar 13,97 juta penumpang domestik atau 41,51%. Dan PT. Garuda Indonesia
sebagai market challenger dengan jumlah penumpang domestik sebesar 7,80 juta atau 23,20%.
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service
airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82
armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia
Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan
sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini
telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Garuda Indonesia
telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience".Layanan baru ini
menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek.Untuk
mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang
dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh Business Class dan Economy Class.Selain
itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem
hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing
penumpang. Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari
keunggulannya.Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star
Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012,
Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan
“Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama
Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan
kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada
tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga
memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline”
pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012. Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah
haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era
2006 hingga 2010.Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan
kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal
dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi
lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang
semakin baik. Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia.Pertama adalah hub
bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.Kedua adalah hub di daerah pariwisata
yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.Kemudian untuk meningkatkan frekuensi
penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan
Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai
penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan
anak perusahaan. Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang
menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut
menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi. Airlines juga
dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk memperkuat cakupan
jalur penerbangannya melalui konsep hub dan spoke. Tujuh bauran pemasaran pada bisnis jasa
penerbangan Garuda Indonesia atau 7P dapat dijelaskan sebagai berikut: Produk
(product),Produk yang dibahas di sini adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia yang
terdiri dari
(a) kualitas produk ini dipandang sebagai produk pelayanan nomor satu di Indonesia.
Terbukti bahwa dari sejak tahun 1949 hingga saat ini produk pelayanan jasa ini
menjadi nomor satu di Indonesia sebagai perusahaan penerbangan yang dipercaya,
(b) keistimewaan maskapai penerbangan ini cukup terbukti, mulai dari pelayanan baik di
luar maupun di dalam pesawat,
(c) pilihan produk Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.
Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia dipilih
sebagai maskapai terbesar dan terbaik Indonesia karena atas prestasi serta pelayanannya,
(d) nama merek (Brand Name) Pada tanggal 25 Desember 1949, saat presiden Indonesia
pertama akan terbang ke Yogyakarta, Dr. Konijnenburg wakil dari KLM melapor bahwa
pesawat yang akan dinaiki Soekarno harus diberi nama dan dicat sesuai nama yang
diberikan presiden,
(e) kemasan tentu menjadi hal yang penting dalam rangka menciptakan image dan sebagai
pembeda dengan produk lain.

Dalam hal ini, garuda Indonesia memiliki logo yang lebih menjadi ciri khas lambang negara,
yakni burung garuda. Harga (price) yang ditawarkan tentu menyeimbangi dengan pelayanan
(service) dari perusahaan. Ini juga yang dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia,
(a) harga bagi harga tiket Pesawat Garuda juga diberikan, terutama pada saat momentum
tertentu,
(b) pemberian hadiah dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk penghargaan bagi anak
bangsa. Contohnya, pada Turnamen Womens Circuit Garuda Indonesia Championships
menyediakan hadiah uang total 25.000 dollar AS atau Rp 221,2 juta,
(c) sistem pembayaran untuk pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia sendiri bisa
dilakukan dengan melalui online ataupun pemesanan melalui telepon.
(d) tenggang waktu (Credit Term) dalam pemesanan tiket, biasanya harga tiket yang sudah
lewat tanggalnya tidak bisa dilihat lagi di sistem reservasi, kecuali harga tiket yang telah
di issued/dibuka dengan menggunakan kode booking atau nomor tiket.
Tempat (Place), sebagai produk pelayanan jasa penerbangan yang paling terkemuka di
Indonesia, maskapai penerbangan ini terus mengembangkan pelayanannya dari segi jangkauan
penerbangan (tempat).
(a) Saluran Distribusi (distribusi channel) dalam hal ini bukan berarti
produk, melainkan lebih kepada pelayanan jasa,
(b) jangkauan wilayah penerbangan
pesawat Garuda Indonesia sendiri sudah sejajar dengan penerbangan internasional seperti
Malaysia Airlines ataupun Singapura Airline,
(c) lokasi penerbangan sendiri yakni berpusat di
Jakarta, tepatnya di bandara Soekarno-Hatta,
(d) Inventory/stok produk seiring kemajuan serta
kepercayaan konsumen terhadap Garuda Indonesia, perusahaan ini juga menambah
armada pesawatnya guna memperlancarpelayanan terhadap penumpang,
(e) transportasi sebagai perusahaan penerbangan terkemuka dan nomor satu di Indonesia,
perusahaan Garuda Indonesia juga memberikan kemudahan fasilitas transportasi bagi
para pengguna jasa.

Promosi (promotion), sebagai perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia ,iklan sebagai


media promosi rupanya masih perlu dilakukan guna menyadarkan serta memberikan informasi
baru tentang
(a) Advertising (periklanan) sebagai media iklan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia
dilakukan melalui media televisi, koran, hingga majalah. Iklan juga dilakukan pada media
online (website).
(b) Personal selling (penjualan perseorangan), Cara ini tidak dilakukan oleh
Perusahaan Garuda Indonesia dalam melakukan penjualan tiket pesawatnya. Personal
selling misalnya hanya dilakukan melalui pelayanan via telepon atau online,
(c) sales promotion (SP) walaupun iklan sudah dilakukan melalui media visual seperti televisi,
tapi promosi juga tetap dilakukan Garuda Indonesia pada media cetak seperti koran dan
majalah,
(d) public relation (PR), Untuk terus menjaga hubungan serta loyalitas pengguna jasa
penerbangan Garuda Indonesia,
(e) direct marketing (DM) atau pemasaran langsung dilakukan oleh perusahaan melalui
media telepon (customer service), atau para pengguna jasa penerbangan ini bisa
membelinya langsung di agent travel atau airlines terdekat,
(f) Integrated marketing (pemasaran terpadu) tidak ada pemasaran terpadu pada perusahaan
jenis penerbangan ini, yang ada adalah penjualan tiket langsung di agent travel atau
airlines.
(g) Event marketing memang dianggap sebagai cara yang efektif dalam menjual produk ,
(h) Local Area Marketing (Pemasaran Lokal) Hampir di semua daerah di Indonesia terdapat
agent travel sebagai Local Area Marketing di daerah tersebut.

Orang (People), maksudnya adalah jasa sebagian besar diberikan oleh orang, sehingga seleksi,
pelatihan dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. .
Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif,
kemampuan memecahkan masalah dan niat baik. Physical Evidence.Kualitas jasa dapat
ditunjukkan melalui bukti fisik dan penyajian. Jadi suatu bisnis penerbangan akan
mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang dapat diamati dalam menangani
pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan nilai yang diharapkan bagi konsumen, baik itu
kebersihan, kecepatan atau manfaat lainnya.

Proses (Proces) Merupakan sistem organisasi adalah


elemen yang tidak terlihat tetapi mendukung bisnis jasa tersebut. Hal-hal yang tergolong sebagai
Proses dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Proses check-in dan boarding yang mudah,
Jadual keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, Proses pengambilan bagasi yang cepat.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan, keberanian sebuah perusahaan untuk
bersaing masuk di pasar yang tentunya memiliki jangkauan luas tidak cukup tanpa didasari
analisis yangkuat untuk melihat situasi pasar. Tidak hanya itu, perusahaan juga harusmampu
menyesuaikan kondisi perusahaan dengan faktor eksternal yang adadiluar perusahaan. Seperti
hal nya perusahaan Garuda Indonesia, yangmenjadi perusahaan peerbangan senior di
Indonesia.Tanpa harus banting setir, perusahaan Garuda Indonesia tetap menjaga kwalitas mutu
walaupun dengan harga mahal tapi tetap mempertahankan mutu perusahaan.
Justru, Garuda Indonesia menelurkan inovasi baru yaitu dengan melahirkan anak
perusahaan“Citilink”.
Inilah inovasi yang cemerlang, tanpa harus merubah strategi tapi justru menelurkan “Citilink”
sebagai perusahaan penerbangan dengan tarif murah seperti perusahaan penerbangan yang kini
sedang trend banting harga dengan menyediakan banyak promo. 1.2. Perumusan masalah 1.
Bagaimana visi dan misi PT. Garuda Indonesia? 2. Bagaimana penilaian lingkungan bisnis PT.
Garuda Indonesia? 3. Bagaimana strategi pemasaran (STP) PT. Garuda Indonesia? 4. Bagaimana
strategi bauran pemasaran PT. Garuda Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui
visi dan misi PT. Garuda Indonesia 2. Untuk mengetahui penilaian lingkungan bisnis PT. Garuda
Indonesia 3. Untuk mengetahui strategi pemasaran (STP) PT. Garuda Indonesia 4. Untuk
mengetahui strategi bauran pemasaranPT. Garuda Indonesia 1.4. Kegunaan Penelitian Penulis
berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi orang
lain. Adapun kegunaan yang dapat di peroleh dari penelitian adalah : 1. Kegunaan Teoritis a.
Dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahan dan sebagai sarana pengembangan wawasan. b. Dapat dijadikan salah
satu alternatif sarana transportasi untuk menambah pengetahuan, informasi dan sekaligus sebagai
bahan pertimbangan dan perbandingan dalam membuat keputusan pembelian. 2. Kegunaan
Praktis yaitu dapat digunakan sebagai pertimbangan para praktisi perusahaan dalam menentukan
strategi pemasaran Garuda Indonesia..

BAB II KAJIAN TEORI 2.1.


Konsep Manajemen Pemasaran 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pasar adalah tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayah area yang mengandung
kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan membentuk harga. Istilah pasar
mengandung pengertian yang beraneka ragam. Ada yang mendefinisikannya sebagai tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli, barang atau jasa yang ditawarkan untuk dijual, dan
terjadinya perpindahan kepemilikan. Selain itu ada pula definisi yang menyatakan bahwa pasar
adalah permintaan yang dibuat oleh sekelompok pembeli potensial terhadap suatu barang atau
jasa. Pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda : Definisi pemasaran dari beberapa pendapat
salah satunya yaitu menurut Kotler dalam buku M.Fuad (2006:121), Pemasaran adalah kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Stanton
dalam buku M.Fuad (2006:121), pemasaran meliputi seluruh system yang berhubungan dengan
kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual
maupun potensial. Menurut Amerikan Marketing Asociation dalam buku M.Fuad (2006:121),
pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang
dan jasa dari produsen ke konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran
adalah proses perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, atau semua kegiatan
yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 2.1.2. Pengertian
Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. Menurut Kotler
(2012:146) pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai berikut: Manajemen Pemasaran
adalah penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan, program-program yang ditujukan utuk
mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang
efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar. Perusahaan yang sudah mulai
mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan
mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini
disebut "Konsep Pemasaran". 2.2. Konsep Segmenting, Targeting, Positioning (STP) 2.2.1.
Segmentasi (Segmenting) Menurut Fandy Tjiptono (2008:211) Segmentasi pasar adalah
merupakan konsep yang mendasari strategi pemasaran perusahaan dan pengalikasian sumber
daya yang harus dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program pemasaran. Variabel
yang digunakan diantaranya demografis, psikolografis, prilaku, pengambilan keputusan dan pola
media. Definisi segmentasi pasar yang paling sering diucapkan para ahli adalah “Suatu proses
untuk membagi-bagi atau mengelompok-kelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang
lebih homogen. Segmentasi adalah proses mengkotak-kotakkan pasar yang homogen kedalam
kelompok-kelompok “potential customers” yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan
karakter yang memiliki respons yang sama dalam membelanjakan uangnya. Tujuan Melakukan
Segmentasi Pasar - Menemukan peluang (niche) - Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
- Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien Beberapa Tipe Strategi Segmentasi
Tiga alternative atau tipe strategi segmentasi pasar yang dapat dipergunakan oleh para pemasar
adalah: 1. Concentrated Segmentation Segmentasi yang terkonsentrasi dilakukan dengan
mengarahkan satu jenis produk untuk satu segmen pasar. Itu sebabnya segmentasi terkonsentrasi
sering juga terkenal dengan strategi ceruk pasar (niche market strategy). 2. Differentiated
Segmentation Dalam strategi segmentasi yang dilakukan pembedaan (differentiated
segmentation), perusahaan memperkenalkan produk yang berbeda untuk beberapa segmen pasar.
3. Undifferentiated segmentation Strategi segmentasi yang tidak mengharuskan pembedaan ini
terjadi apabila perusahaan mengarahkan produk yang sama untuk beberapa segmen pasar secara
simultan. Syarat segmentasi Pasar Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu : a. Dapat
diukur b. Dapat dicapai c. Cukup besar atau cukup menguntungkan d. Dapat dibedakan e. Dapat
dilaksanakan 2.2.2. Target Pasar (Targetting) Target pasar adalah kelompok konsumen yang
agak homogen, yang akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan
harus memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan
pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Konsumen
memang pembeli yang harus dilayani perusahaan dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin
perusahaan benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang ada di
pasar, karena terbatasnya kemampuan atau sumber daya perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu
menentukan batas pasar yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui
pengelompokkan konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan
keinginan mereka. Menurut Fandy Tjiptono (2008:232) Merupakan proses mengevaluasi dan
memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan
program pemasaran spesifik pemasaran. Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah
kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih
perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan
ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi
bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar perlu ditetapkan, karena
bermanfaat dalam. 1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran. 2.
Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang
dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target
pasar. 3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru. 4.
Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin 5.
Mengantisipasi persainganDengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara
efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu dari
pasar tersebut. Dalam memilih pasar yang dituju (target pasar), perusahaan dapat menempuh tiga
alternatif strategi, yaitu: 1. Undifferenciated Marketing a. Meninjau pasar secara keseluruhan. b.
Memusatkan perhatian pada kesamaan kebutuhan konsumen. c. Menghasilkan dan memasarkan
satu macam produk. d. Menarik semua konsumen dan memenuhi kebutuhan semua konsumen e.
Pasar yang dituju dan teknik pemasarannya bersifat massal. f. Ditujukan kepada segmen terbesar
yang ada dalam pasar. 2. Differentiated Marketing a. Melayani 2 atau lebih kelompok konsumen
tertentu dengan jenis produk tertentu pula. b. Menghasilkan dan memasarkan produk yang
berbeda-beda melalui program pemasaran yang berbeda-beda untuk tiap kelompok konsumen
tertentu tersebut. c. Mengarahkan usahanya pada keinginan konsumen. d. Memperoleh loyalitas,
kepercayaan, serta pembelian ulang dari kelompok konsumen tertentu tersebut. 3. Concentrated
Marketing a. Memilih segmen pasar tertentu. b. Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada
satu atau lebih segmen pasar yang akan memberikan keuntungan terbesar. c. Mengembangkan
produk yang lebih ideal dan spesifik bagi kelompok konsumen tersebut. d. Memperoleh
kedudukan/posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. 2.2.3. Posisi
(Positioning) Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen dari sebuah
nama perusahaan. Trout (2004:15) mendefinisikan positioning sebagai cara kita untuk
mendeferensiasikan diri kita di dalam benak konsumen. Positioning adalah tindakan perusahaan
untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan
konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang
dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk
meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf
dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri
dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari
perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam menentukan positioning
ada 3 tahap 1. Mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang adapat dijadikan sebagai
dasar untuk membangun posisi 2. Memilih keunggulan yang tepat 3. Memilih suatu strategi
postioning yang menyeluruh. Selanjutnya perusahaan harus mengkomunikasikan secara efektif
ke pasar atas posisi yang dipilih. Dan untuk mengkomunikasikan positioning sebuah produk
perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor dibawah ini : 1. Be creative , perusahaan harus
kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market. 2. Simplicity , komunikasi yang
disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin. 3. Consistent yet flexible , perusahaan
harus konsisten . 4. Own, dominate, protect , dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu
atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan . 5. User their language dalam
mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan. 2.3. Konsep
Bauran Pemasaran 7P 2.3.1. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) “Marketing mix is
the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the
market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran
adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh
suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Menurut Kotler
(1997), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing
objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah
sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran
atau target pasar yang dituju. Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan
yaitu produk, harga, kegiafan promosi dan sistem distribusi. Ada banyak alat pemasaran,
McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut
the four P: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler, 1992). 2.3.2. Bauran
Pemasaran (7P) Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan
fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix).Bauran pemasaran adalah
strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk
menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju.Namun kini hal
tersebut semakin berkembang tidak hanya dalam hal product, promotion, dan price.Namun juga
mengenai place, people, process, dan physical evidence. Dalam komunikasi pemasaran ada
beberapa elemen yang dipadukan yang terwujud dalam bauran komunikasi pemasaran terpadu,
yaitu bauran pemasaran (marketing mix), lalu bauran promosi (promotion mix) yang sebenarnya
adalah bagian dari marketing mix, namun kini lebih spesifik. Dan ada pula strategi-strategi
komunikasi pemasaran tertentu, seperti strategi segmenting, targeting, pricing,dan positioning,
dalam bauran pemasaran. Semua itu kembali pada kondisi perusahaan jasa yang
melaksanakannya. Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau
elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi
komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P: product, price, place, promotion, people, process,
dan physical evidence. 1. Product (The Services) Produk jasa merupakan produk yang dapat
memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen.
Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu
yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat oleh
konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya. 2. Price Penetapan harga merupakan
suatu hal penting . Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena
penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor
utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk,
dan pelayanan, serta persaingan. 3. Place Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah
satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus
juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya
lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang
kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar
berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen.
Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan. 4. Promotion
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik,
dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif
yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung
maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan promosi antara
lain : a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru b. Mengkomunikasikan produk baru c.
Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas d.
Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk e. Mengajak
konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk f. Memotivasi konsumen agar memilih
atau membeli suatu produk. 5. People People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih
lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen
terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan
knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan
dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan
motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi
kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam
berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi
wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan
penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. 6. Process
Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen.
Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin
mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan
sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan
loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. 7. Physical Evidence Building merupakan bagian
dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen
dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan
bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan
dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan
memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat
memberikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa
dengan kelas market khusus. 2.4. Konsep Strategi Pemasaran 2.4.1. Pengertian Strategi
Pemasaran Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit)
mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bennett 1988) dalam
buku Fandy Tjiptono (2008:6). Sementara itu , Tull dan Kahle 1990 dalam buku Fandy Tjiptono
(2008:6) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk
melayani pasar sasaran tersebut. Menurut Corey dalam buku Fandy Tjiptono (2008:6), strategi
pemasaran terdiri atas lima elemen yang paling berkait. Kelima elemen tersebut adalah : 1.
Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-
faktor . 2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk,
dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. 3. Penetapan harga, yaitu menentukan
harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. 4. System
distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai
konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. 5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang
mengikuti periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public
relations . 2.4.2. Perkembangan Strategi Pemasaran Konsep strategi dibicarakan secara formal
pertama kali oleh orang Yunani, walaupun saat itu lebih ditekankan pada konteks militer, bukan
pada aplikasi pemasaran. Strategi bisnis dan pemasaran baru dikenal beberapa abad kemudian.
Sedangkan perencanaan strategic formal dimulai pada awal periode setelah Perang Dunia II.
Sejak saat itu strategi telah mengalami empat fase perkembangan (Schnaars, 2008: 9). 1.
Budgeting dan overall strategy ( decade 1950an) 2. Perencanaan jangka panjang ( decade
1960an) 3. Formula planning (decade 1970an) 4. Strategic thinking ( semenjak 1980an hingga
saat ini) Gambar 2.4.2 Fase-fase Perkembangan Strategi Pemasaran Sumber : Schnaars S.P,
Marketing Stretegy

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1


. Profil Perusahaan Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep
sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia
mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk
Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta
Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah
mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa
maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk
meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut
"Garuda Indonesia Experience".Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan
keramahan asli Indonesia dalam segala aspek.Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru
dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di
seluruh Business Class dan Economy Class.Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan
Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan
film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang. Berbagai penghargaan pun telah
diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya.Pada tahun 2010, Skytrax
menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best
Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan
sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah
lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di
Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang
Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga
peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia
sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012. Garuda
Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di
masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010.Setelah melalui masa-masa sulit,
kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi
secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan
membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi
dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di
Indonesia.Pertama adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.Kedua
adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.Kemudian
untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga
memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Terlepas dari bisnis
utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic
Business Unit/SBU) dan anak perusahaan.Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo
dan Garuda Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink
Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi
darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia
layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi
informasi untuk industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility
(GMF AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan
overhaul.Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.1.1. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Menjadi
perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada
masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia. b. Misi Perusahaan Sebagai perusahan
penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia
guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang
profesional. 3.1.2. Sejarah Garuda Indonesia Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno
di mana nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa
itu, Noto Soeroto; "Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw
einladen", yang artinya, “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya tinggi diatas
kepulauan anda A. Pesawat Berawal dari penerbangan perdana di tahun 1949, Garuda Indonesia,
yang sebelumnya bernama Garuda Indonesian Airways, mulai mengembangkan armadanya.
Garuda Indonesia pada saat itu mengoperasikan satu pesawat Douglas DC-3 Dakota dan PBY
Catalina.Berikutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan armada DH Heron and Convair 340.
Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia melayani jamaah haji Indonesia ke
tanah suci Mekkah di Saudi Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340. Periode 1960-an
adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh dengan pesat.Pada tahun 1961, armada Lockheed
Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran, Jakarta. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia
memperkuat armadanya dengan jet empat mesin, yaitu Douglas DC-8. Di samping itu, armada
lain seperti DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440, Lockheed Electra, Convair 990A,
Fokker F-27 and DC-8 juga melengkapi kekuatan maskapai Garuda Indonesia. Kemudian pada
tahun 1976, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat berbadan lebar
Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai PK-GIA. Satu tahun kemudian Garuda Indonesia tidak
lagi menggunakan pesawat turboprop engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda Indonesia
sebagai satu-satunya maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat jet, yaitu dengan armada
DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28. Perkembangan armada yang terus melesat pada tahun 1980,
membuat Garuda Indonesia mendatangkan pesawat berbadan lebar Boeing 747-200. Dua tahun
kemudian, maskapai membeli pesawat berbadan lebar lainnya, yaitu Airbus A300B4 FFCC
(Forward Facing Crew Cockpit).Pesawat dengan kokpit yang berisi dua orang ini adalah ide dari
Wiweko Soepono, mantan Presiden Direktur Garuda Indonesia. Pada tahun 1984, barisan armada
Garuda Indonesia secara lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and F-
28. Dengan 36 unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28 terbesar
di dunia. Pada tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan pesawat berbadan
paling lebar pada era 90-an, yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan, barisan armada Garuda
Indonesia juga dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300, 400 dan 500. Selanjutnya pada tahun
2009, Garuda Indonesia menambah armada berteknologi tinggi, dengan memperkenalkan Airbus
A330-300 dan Boeing 737-800 Next Generation. Kedua jenis pesawat ini dilengkapi dengan
perangkat in-flight entertainment, Audio and Video on Demand (AVOD), di setiap tempat
duduknya.Perangkat ini memungkinkan penumpang untuk memilih sendiri berbagai macam
hiburan seperti film, program televisi, video musik dan permainan.Sebagai tambahan, tenpat
duduk Business Class Garuda Indonesia Airbus A330 juga dapat sepenuhnya berbaring hingga
180 derajat (flat bed seat).Kini pada tahun 2012, Garuda Indonesia kembali menyambut armada
baru Bombardier CRJ1000 NextGe. B. Logo 1949-1969 : Garuda Klasik Garuda Indonesia
berdiri ketika Indonesia sedang berada di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan,
ketika itu Garuda Indonesia menggunakan logo Garuda klasik sebagai simbol identitas. Sisi atas
pesawat berwarna putih, dengan warna merah sepanjang jendela, hal ini melambangkan bendera
nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih. Pada tahun awal berdirinya, Garuda Indonesia
memiliki armada DC-3 propeller plane, jet-engine Convair dan DC-8. 1969-1985 : Logo Oranye
Memasuki tahun 1970-an, Garuda Indonesia mengalami modernisasi. Logo diperbaharui dengan
tulisan “Garuda” dan garis berwarna oranye. Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak
melayani masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Logo disematkan baik di pesawat kecil
seperti Fokker 27 dan DC-9, juga pada pesawat berbadan lebar seperti DC-10, Boeing 747-200
dan Airbus A300B4. Logo ini segera menjadi akrab dengan identitas baru Garuda Indonesia dan
dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia. 1985-2009 : Logo Burung Modern Untuk
mengantisipasi era persaingan terbuka dari industri penerbangan nasional dan dunia, Garuda
kembali mengubah logonya pada tahun 1985. Kali ini Logo Garuda Indonesia menggambarkan
burung modern yang dilengkapi dengan tulisan Garuda Indonesia. Warna dominan pada logo ini
adalah biru dan hijau, yang diambil dari warna alam Indonesia. Pada era ini, armada Garuda
Indonesia diperkuat dengan kedatangan Boeing 737, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300. 2009-
Sekarang : Logo Sayap Alam Memasuki fase pertumbuhan yang berkesinambungan dan strategi
lompatan besar, pada tahun 2009 Garuda Indonesia memperbaharui identitas perusahaan agar
menjadi lebih modern dan segar. Hal ini diwujudkan dengan logo “Sayap Alam” yang
disematkan pada bagian ekor armadanya. Program ini juga dilengkapi dengan moderninasasi
armada, yaitu dengan mendatangkan pesawat baru Boeing 737-800NG, Airbus A330-200, dan
Bombardier CRJ1000 NextGen. Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru
yaitu "Garuda Indonesia Experience". Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan
keramahan dan suasana khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa. C. Perusahaan
Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di
Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya. Penerbangan
komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat
Douglas DC-3 Dakota bernomor “RI 001” yang bernama “Indonesian Airways”. Di tahun yang
sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai “PK-DPD” dengan
logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput
Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda
Indonesian Airways. Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai
Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri
dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus
bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika
membawa jemaah haji Indonesia pada 1956. Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke
negara-negara Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya. Selama
tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan
armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program pelatihan yang
komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta
Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center.Perusahaan ini juga membangun sebuah
Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Di awal era 90-an,
Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun
2000. Perusahaan ini terus mengembangkan armadanya dan Garuda Indonesia pun masuk dalam
jajaran 30 maskapai terbesar di dunia. Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim
manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru
diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia
melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini.
Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang
melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk kewajiban penyewaan (leasing
liabilities) dari European Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara
karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan yang paling penting,
menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia. Kesuksesan program
restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk
menawarkan sahamnya ke publik (go public) pada 2011. D. Penghargaan Gambar 3.1.2
Penghargaan Garuda Indonesia Sumber : Garuda Indonesia Sejalan dengan keberhasilannya
dalam melaksanakan program transformasi perusahaan, "Quantum Leap 2011 - 2015", kinerja
Garuda Indonesia semakin diakui di tingkat internasional. Setelah berhasil meraih "The World's
Best Regional Airline" pada tahun 2012 lalu, maka pada hari ini Kamis (18/6), Garuda Indonesia
kembali berhasil meraih predikat "World's Best Economy Class 2013" dari Skytrax - lembaga
pemeringkat penerbangan independen yang berkedudukan di London. Garuda Indonesia berhasil
mengalahkan kandidat lainnya yaitu Singapore Airlines dan Asiana Airlines. Selain itu, dalam
kesempatan yang sama, Garuda Indonesia juga berhasil meraih award "Best Economy Class
Airline Seat 2013" dari Skytrax. Pencapaian ini merupakan milestone yang membanggakan pada
tahun ini mengingat tahun lalu gelar ini diraih oleh Singapore Airlines. Garuda Indonesia pada
tahun lalu berada diperingkat empat dari "The Top Five Economy Class Airline", setelah
Singapore Airlines, Qatar dan Asiana Airlines. Achievement ini merupakan hasil dari upaya
berkelanjutan Garuda Indonesia dalam berbagai program peningkatan layanan yang
dilaksanakannya. Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan bahwa
terpilihnya Garuda sebagai "World's Best Economy Class 2013" tahun ini merupakan hasil kerja
keras dan komitmen seluruh karyawan Garuda Indonesia dalam memberikan layanan terbaik
kepada para pengguna jasa dan untuk mewujudkan visi Garuda menjadi "Global Player".
Penyerahan award sebagai "The World's Best Economy Class" tersebut dilakukan bersamaan
dalam acara pameran dirgantara terbesar dunia – Paris Air Show 2013, oleh CEO Skytrax
Edward Plaisted dan Richard Quest (CNN) kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah
Satar pada acara yang dilaksanakan di Hall de la Cocarde, Air & Space Museum, Paris Air
Show. 2012 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION First Rank (Platinum
Award) category Transportation & Logistics Ranking at #6 Top 100 Annual Reports Worldwide
Ranking at #4 Top 50 Annual Reports In The Asia‐Pacific Region Best In ‐House Annual Report
– Platinum – Worldwide by League of American Communications Professionals (LACP) July
15, 2013 THE 1ST CHAMPION OF INDONESIA ORIGINAL BRAND 2013 "Product
Category: Airline Service" by SWA BUMN INNOVATION EXPO & AWARD 2013
"Pemenang II Stan Terbaik" by Debindo, Kementerian BUMN RI INDONESIA GREEN
AWARDS 2013 Category: Pelestari Hutan Pelopor Pencegahan Polusi Pemimpin Pelestari Bumi
(for Pak Emirsyah Satar) by The La Tofi School of CSR SKYTRAX AWARDS 2013 "THE
WORLD'S BEST ECONOMY CLASS" "BEST ECONOMY CLASS AIRLINE SEAT" by
Skytrax CORPORATE IMAGE AWARD 2013 "Category: Airlines" by Bloomberg
Businessweek, Frontier Consulting Group WEB BUMN AWARDS 2013 by
BERITASATU.COM BUMN BEST PR OFFICER by Forum Humas BUMN BUMN BEST PR
PROGRAM by Forum Humas BUMNSERVICE QUALITY AWARD 2013 "Category:
International Airline" by Service Excellence, Carre INDONESIA MOST ADMIRED
COMPANIES 2013 by Warta Ekonomi PENGHARGAAN ATAS PENCAPAIAN KINERJA
DAN TEROBOSAN YANG DILAKUKAN DALAM "PELAKSANAAN PROGRAM BUMN
PEDULI" PENGHARGAAN ATAS PENCAPAIAN KINERJA DAN TEROBOSAN YANG
DILAKUKAN DALAM "BUMN PENYAMBUNG NUSANTARA" THE BEST CEO 2013
"The 1st Rank of The Best CEO 2013" by SWA, Ipsos and Dunamis Organization Services
FORTUNE MOST ADMIRED COMPANIES 2013 "The Third Winner in Cross–Sector
Industry" by Fortune Indonesia FORTUNE MOST ADMIRED COMPANIES 2013 "The First
Winner in Infrastructure, Utilities and Transportation Industry" by Fortune Indonesia THE 20
BEST AIRLINES IN THE WORLD Ranking at #7 In‐Flight Experience: 80 On‐Time
Performance: 74 by Business Insider PENGHARGAAN NASIONAL HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL 2013 by Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual CEO INOVATIF UNTUK NEGERI by GATRA CUSTOMER
SATISFACTION AWARD DOMESTIC AIRLINE OF THE YEAR 2012 by Roy Morgan
ASEAN PREMIUM AIRLINE OF THE YEAR by Frost & Sullivan PENGHARGAAN AKSI
UNTUK BUMI 2013 KATEGORI BISNIS by WWF Indonesia & komunitas EARTH HOUR
Indonesia INDONESIA SERVICE TO CARE AWARD 2013 by Marketeers, MarkPlus Insight
Penghargaan atas partisipasi SBU Garuda Cargo dalam mensukseskan pelaksanaan Sistem
Nasional Single Window (NSW) Airportnet Bandar Udara Internasional Soekarno‐Hatta untuk
mendukung Indonesia National Single Window (INSW) CALL CENTER AWARD 2013
"CONTACT CENTER SERVICE EXCELLENCE AWARD 2013" by Service Excellence, Carre
INDONESIA MOST ADMIRED CEO 2013 by Warta Ekonomi 2011/2012 VISION AWARDS
ANNUAL REPORT COMPETITION First Rank Top 100 Annual Reports Worldwide First
Rank (Platinum Award) category Aerospace & Defense First Rank (Platinum Award) category
Transportation & Logistics Special Achievement Award : The Most Engaging Annual Report
(Platinum) worldwideby League of American Communications Professionals (LACP) TOP
BRAND AWARD 2013 "Category: Airlines" by majalah Marketing & Frontier INDONESIA
INHOUSE MAGAZINE AWARD 2013 Gold Winner – The Best of State Owned Enterprise
Inhouse Magazine (InMA) 2013 Award for VIEW Edition No.3/2012 Internal Magazine of
Garuda Indonesia by SPS ASIA PACIFIC AIRLINE FOOD AWARDS 2012 The Best Long‐
haul Airline Food Top 5 Short‐haul Airline Food by Skyscanner Top 5 Long‐haul Airline Food
1. Garuda Indonesia 2. Korean Air 3. Singapore Airlines 4.AirAsiaX 5. Air China Top 5 Short‐
haul Airline Food 1. Singapore Airlines 2. Garuda Indonesia 3. Korean Air 4. Philippine Airlines
5. China Southern CEO INOVATIF UNTUK NEGERI by GATRA CUSTOMER
SATISFACTION AWARD DOMESTIC AIRLINE OF THE YEAR 2012 .by Roy Morgan
ASEAN PREMIUM AIRLINE OF THE YEAR by Frost & Sullivan PENGHARGAAN AKSI
UNTUK BUMI 2013 KATEGORI BISNIS by WWF Indonesia & komunitas EARTH HOUR
Indonesia INDONESIA SERVICE TO CARE AWARD 2013 by Marketeers, MarkPlus Insight
Penghargaan atas parisipasi SBU Garuda Cargo dalam mensukseskan pelaksanaan Sistem
Nasional Single Window (NSW) Airportnet Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk
mendukung Indonesia Nasional Single Window (INSW) oleh Menteri Perhubungan RI CALL
CENTER AWARD 2013 "CONTACT CENTER SERVICE EXCELLENCE AWARD 2013" by
Service Excellence, Carre INDONESIA MOST ADMIRED CEO 2013 by Warta Ekonomi
2011/2012 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION 1.First Rank Top 100
Annual Reports Worldwide 2.First Rank (Platinum Award) category Aerospace & Defense
3.First Rank (Platinum Award) category Transporta8on & Logistics 4.Special Achievement
Award : The Most Engaging Annual Report (Platinum) worldwide by League of American
Communications Professionals (LACP) TOP BRAND AWARD 2013 "Category: Airlines" by
majalah Marketing & Frontier INDONESIA INHOUSE MAGAZINE AWARD 2013 Gold
Winner – The Best of State Owned Enterprise Inhouse Magazine (InMA) 2013 Award for VIEW
Edi8on No.3/2012 Internal Magazine of Garuda Indonesia ASIA PACIFIC AIRLINE FOOD
AWARDS 2012 The Best Long-haul Airline Food Top 5 Short-haul Airline Food by Skyscanner
STEVIE AWARDS 2012 Bronze Stevie Winner Best Annual Report (Print) Awarded by
International Business Awards GALAXY AWARDS 2012 Silver for Annual Reports:
Transportation Bronze for Copywriting: Annual Reports – Asia Honors for Design: Covers –
Annual Reports – artistic illustrations Awarded by Mercomm THE BEST INTERNATIONAL
AIRLINE JULY 2012 Awarded by Roy Morgan THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE
FEBRUARY 2012 Awarded by Roy Morgan THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE
JANUARY 2012 Awarded by Roy Morgan SOUTHEAST ASIA’S INSTITUTIONAL
INVESTOR CORPORATE AWARDS 2012 “Most Improves Investor Relations in 2012”
Awarded by Alpha Southeast Asia 2010/2011 VISION AWARDS ANNUAL REPORT
COMPETITION “First Rank Top 100 Annual Report Worldwide” “First Rank (Platinum
Award): Aerospace and Defense” “Special Achievement Award: The Most Engaging Annual
Report (Platinum) Worldwide” “Bronze Award” (online) Awarded by League of American
Communications Professionals (LACP) ANNUAL REPORT AWARDS 2011 “The Best
Company for Increasing Value in Average” Annual Report Awards 2006-2011 Awarded by
Bappepam LK, IDX, Bank Indonesia, the State Ministry of State-Owned Enterprises, KNKG,
IAI, Directorate General of Tax, Indonesian Ministry of Finance. THE MOST ADMIRED
COMPANIES IN INDONESIA Awarded by Hay Group THE BEST BUMN MARKETERS
2012 AWARDS Gold Winner: Strategic Marketing Silver Winner: Tactical Marketing Silver
Winner: Special Award Awarded by BUMN Track Magazine ASIAMONEY CORPORATE
GOVERNANCE POLL 2011 “Best for Investor Relations in Indonesia – 3rd place” “Best for
Shareholder’s Rights and Equitable Treatment in Indonesia – 3rd place” “Overall Best Company
in Indonesia for Corporate Governance – 3rd place” “Best for Responsibilities of Management
and The Board of Directors in Indonesia – 3rd place” Awarded by Asia Money INDONESIA
MOST ADMIRED COMPANIES 2011 “The Best 20 Most Admired Companies in Indonesia”
Awarded by Fortune Indonesia E. Anak Perusahaan Anak perusahaan adalah satu kesatuan legal
independen, yang dibangun oleh perusahaan untuk mendukung seluruh kegiatannya. Manajemen
anak perusahaan diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk perusahaan.
Anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda
Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia. 1. PT Aerowisata PT
Aerowisata didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 dengan misi mengembangkan usaha
jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata. Untuk mendukung misi ini, Aerowisata juga
memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, jasa boga, transportasi
darat dan agen perjalanan. Aerowisata memiliki lebih dari 50% saham kepemilikan dari
anakperusahaannya, yaitu PT Bina Inti Dinamika, PT Mirtasari Hotel Development, PT Senggigi
Pratama International, PT Aerofood Indonesia, PT Aerotrans Services Indonesia, PT Aero Globe
Indonesia, Garuda Orient Holidays Pty. Ltd., Garuda Orient Holidays Korea Co. Ltd., PT
Aerojasa Perkasa, Garuda Orient Holidays Japan Co. Ltd., PT Aero Hotel Management dan PT
Belitung Inti Permai. 2. PT Abacus Distribution Systems Indonesia Abacus DSI memiliki kantor
pusat di Jl. Mampang Prapatan Raya no. 93, Jakarta, dengan kantor cabang di Surabaya dan
Medan. Visi perusahaan ini adalah menjadi penyedia layanan sistem pemesanan tiket (Global
Distribution Systems/GDS) terdepan serta penyedia layanan komunikasi dan teknologi informasi
di Indonesia. Cakupan kegiatan perusahaan ini meliputi layanan sistem reservasi yang
terkomputerisasi, penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan,
menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk agen-agen perjalanan serta menyediakan bantuan
teknis dalam system pemesanan tiket terkomputerisasi (computerized reservation systems/CRS)
untuk agen-agen perjalanan. 3. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA)
Perusahaan ini didirikan untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan ekonomi pemerintah
Indonesia, khususnya dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat terbang, juga layanan
perbaikan mesin dan komponen-komponennya. Pada tahun 2003, perusahaan menerbitkan saham
perdana yang terdiri dari 665.699 lembar saham, dengan total harga Rp. 166.4 Milyar. Sebanyak
99% saham dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Persero) dan 1% dimiliki oleh PT Aerowisata.
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia berdiri berdasarkan Akta Notaris No.93 tertanggal
26 April 2002 oleh Arry Supratno, S.H., Notaris Umum di Jakarta, disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-11688.H.T.01.01. tertanggal
25 Juni 2002 dan dicatat dalam Pelengkap Berita Negara RI No. 78 pada tanggal 27 September
2002. 4. PT Aero Systems Indonesia (ASYST) PT Aero Systems Indonesia sebelumnya dikenal
dengan nama PT Lufthansa Systems Indonesia, didirikan pada tahun 2005. Awalnya PT Garuda
Indonesia (Persero) memiliki 51% dari saham perusahaan, dan sisanya sebanyak 49% dimiliki
oleh Lufthansa Systems AG (LSY). Pada tanggal 29 Januari 2009, terjadi perpindahan
kepemilikan saham dari LSY ke PT Aerowisata. Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi
dan sistem teknik teknologi informasi serta layanan pemeliharaan penerbangan dan industri
lainnya. Bisnis utama ASYST adalah sebagai penyedia hosting untuk tiga layanan utama, yaitu:
Software as a Services atau SaaS (layanan perangkat lunak) seperti Passenger Service System
atau PSS (system layanan penumpang) dan Enterprise Resource Planning (ERP) business model.
Layanan kedua adalah Platform as a Service atau PaaS (layanan platform), yang terdiri dari
sistem operasional, Reverse Proxy, Web Server, Application Server, and Database. Dan layanan
ketiga adalah Infrastructure as a Service atau IaaS (layanan prasarana) seperti Server
(komputasi), penyimpanan, perangkat jaringan, Pusat Data and Disaster Recovery Center (Pusat
Pemulihan Bencana) untuk mendukung dan mengoptimalisasikan jaringan bisnis. Seluruh
layanan disimpan dalam pusat data dengan standar internasional Tier III ketersediaan 99.8%.
Selain itu, untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi klien, ASYST menyediakan
layanan Data Recovery Center atau DRC (Pusat Pemulihan Data). F. Produk GOS Member
Route : BTH-TKG or TKG-BTH Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR
589.000/one way exclude TAX/IW/YR V Class IDR 1.178.000/return exclude TAX/IW/YR
Date of issued : Immediatelly - 31 March 2014 Date of travel : Immediatelly - 31 March 2014
Flight Number : GA270 / GA271 Day of Service : Daily Promo on MES-TKG or TKG-MES
Route : MES-TKG or TKG-MES Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR
1.043.000/one way exclude TAX/IW/YR V Class IDR 2.086.000/return exclude TAX/IW/YR
Date of issued : Immediatelly - 31 March 2014 Date of travel : Immediatelly - 31 March 2014
Flight Number : GA270 / GA271 Day of Service : Daily Route : BDJ-JKT only Type of Class :
Economy Class Promo Fare : V Class IDR 550.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of
issued : Immediatelly - 31 December 2013 Date of travel : Immediatelly - 31 December 2013
Flight Number : GA 531 / GA 533 Day of Service : Daily V OE-DPS Route : KOE – DPS Type
of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 650.000/one way exclude TAX/IW/YR
Date of issued : Immediatelly - 31 December 2013 Date of travel : Immediatelly - 31 December
2013 Flight Number : All Flight Number Day of Service : Daily Route : PKY-JKT or JKT-PKY
Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 550.000/one way exclude
TAX/IW/YR Date of issued : 24 October 2013 - 31 December 2013 Date of travel : 24 October
2013 - 31 December 2013 Flight Number : All flights Day of Service : Daily Route : SOC-JKT
Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 450.000/one way exclude
TAX/IW/YR Date of issued : 23 October 2013 - 31 March 2014 Date of travel : 23 October 2013
- 31 March 2014 Flight Number : GA221 Day of Service : D234567 V Class Promo on JKT-
SOC Route : SOC-JKT Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 450.000/one
way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 23 October 2013 - 31 March 2014 Date of travel : 23
October 2013 - 31 March 2014 Flight Number : GA228 Day of Service : D123467 Route : MDC
- UPG or UPG – MDC Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 450.000/one
way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 21 September 2013 - 31 January 2014 Date of travel :
21 September 2013 - 31 January 2014 Flight Number : GA 683/682 Only Day of Service : Daily
Route : MDC-JKT or JKT-MDC Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR
1.150.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 21 September - 31 March 2014 Date of
travel : MDC-JKT 21 Sept - 12 Oct 2013 15 Oct - 02 Nov 2013 05 Nov - 20 Dec 2013 05 Jan 14
- 31 Mar 2014 JKT-MDC 21 Sept - 13 Oct 2013 15 Oct - 03 Nov 2013 05 Nov - 24 Dec 2013 06
Jan 14 - 31 Mar 2014 Flight Number : All Flight Number Day of Service : Daily V Class Promo
on PKU-BTH or BTH-PKU Sector Route : PKU-BTH or BTH-PKU Type of Class : Economy
Class Promo Fare : V Class IDR 380.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 17
September - 31 March 2014 Date of travel : 17 September - 31 March 2014 Flight Number : All
Flight Number Day of Service : Daily Data Kementerian Perhubungan menunjukkan sepanjang
semester I jumlah penumpang domestik 18 maskapai nasional mencapai 33 juta penumpang.
Lion Air menguasai pangsa pasar penumpang domestik dengan menerbangkan 13,97 juta
penumpang domestik atau 41,51 persen sepanjang Semester I-2012. Di peringkat kedua terdapat
maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia menerbangkan 7,80 juta penumpang domestik atau
23,20 persen. Menyusul di belakang Garuda Indonsia adalah Sriwijaya Air sebanyak 3,90 juta
penumpang atau 16,49 persen. Di peringkat keempat terdapat PT Metro Batavia selaku operator
maskapai Batavia Air dengan menerbangkan 3,51 juta penumpang atau menguasai market share
10,45 persen. Sedangkan peringkat kelima terdapat 'adik' Lion Air, Wings Abadi, dengan
menerbangkan 1,21 juta penumpang atau 8,35 persen. Peringkat keenam terdapat maskapai
penerbangan perintis Merpati Nusantara Airlines yang menerbangkan 1,13 juta penumpang atau
3,4 persen. Sedangkan di peringkat ketujuh terdapat maskapai asal Malaysia, Indonesia AirAsia
yang menerbangkan 882.480 penumpang. Posisi ke delapan adalah PT Trigana Air Service yang
menerbangkan 366.085 penumpang dan di peringkat sembilan terdapat PT Kalstar Aviation yang
mengangkut 269.659 penumpang. Sedangkan PT Travel Express Air, operator maskapai Express
Air melayani 164.510 penumpang. 3.2. Analisis Lingkungan Bisnis (SWOT) 3.2.1. Faktor
Internal Perusahaan A. Kekuatan (Strengths): 1. Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia. 2.
Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6
pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737
Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG. 3. Garuda mempunyai 36 rute
penerbangan domestik dan 26 rute internasional hingga tahun 2010. 4. Konsep layanan yang
selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan
keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience” yang didasarkan pada
5senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai
ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain; 5. Adanya layanan
“Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia,
yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat; 6. Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu
yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-
nilai FLY-HI (efficient & effective, Loyalty, customer centricity, Honesty & openness, and
Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia ; 7. Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar
Internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap
menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West Pacific
(Australia); 8. Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga
menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di
Indonesia; 9. Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan
bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat; 10. Garuda
Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan; 11. Garuda Indonesia
telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestik; B. Kelemahan (Weakness): 1.
Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew
sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan; 2. Tingginya tingkat hutang lancar yang
diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang
usaha dan biaya yang masih harus dibayar; 3. Garuda sangat bergantung kepada sistem
otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis
perusahaan akan terganggu; 4. Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja
pada masa yang akan datang; 5. Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat
lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya; 3.2.2. Faktor Eksternal
Perusahaan A. Peluang (Opportunities): 1. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar
perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin
terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional
jarak jauh; 2. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki
pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun
2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%; 3.
Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama
SkyTeam Global Airline Alliance. 4. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia
Pasifik. B. Ancaman (Threats) 1. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak
dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On TimePerformance/OTP),
seperti landasan pacu/runway yang terbatas; 2. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat
Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan
bakar sangat tergantung dengan Pertamina. 3. Adanya bencana alam seperti letusan gunung
merapi, wabah penyakit dan sebagainya yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan; 4.
Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan
baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain; 5. Maskapai asing yang melakukan penetrasi
pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis
global. 3.2.3. SWOT Matrix A. Strengths-opportunities (S-O) 1. Di bukanya 4 rute domestik
baru dan 7 rute internasional baru tahun 2009 2. Dikembangkannya konsep Human Capital
Management system yang memandang seluruh karyawan sebagai aset yang memiliki daya saing
tinggi yang dilakukan mualai dari dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pengembangan
pembuatan sistem dan prosedur, serta pengelolaan karir. 3. Menerapkan sistem reward and
punishment yang telah meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan. 4. Penerapan
teknologi informasi yang meliputi peningkatan proses otomatisasi dan menghilangkan
ketergantungan kegiatan manual serta memberikan kemudahan dokumentasi, standarisasi proses
dengan implementasi beberapa aplikasi sistem informasi. B. Strengths- Threats (S-T) 1. Desain
interior di dalam pesawat yang menggunakan warna dan motif tradisional Indonesia 2.
Menyediakan perangkat audio dan video on demand (AVOD) untuk menikmati film, siaran tv,
bermain video game, ataupun mendengarkan musik termasuk musik tradisional dan kontemporer
Indonesia (sound) 3. Memberikan layanan tulus dan bersahabat kepada penumpang pada saat
melakukan reservasi sampai tiba di bandara tujuan. C. Weakness-Opportunities (W-O) 1.
Modernisasi dan penambahan pesawat dalam jumlah yang cukup besar dengan penggunaan
bahan bakar yang efisien yang dimulai bertahap sejak juli 2009. 2. Dibuka kembalinya rute-rute
penerbangan yang sempat ditutup baik di dalam maupun di luar negeri seperti Amsterdam pada
juni 2010. 3. Penambahan jumlah pilot, co pilot, dan awak kabin di tahun 2010. D. Weakness-
Threats (W-T) 1. Lebih memberdayakan SBU citilink untuk penerbangan dengan harga yang
rendah yang telah melayani 7 kota di Indonesia (Ampenan, Banjarmasin, Balikpapan, Batam,
Jakarta, Kupang dan Makasar. 2. Menyelesaikan restrukturisasi hutang dengan seluruh kreditur
termasuk European Export Creditur Agency (ECA) tanpa jaminan dari pemerintah. 3.
Menetapkan harga tiket yang tepat yang sesuai dengan pertimbangan strategi, profitabilitas,
kondisi persaingan dan permintaan serta fluktuasi harga bahan bakar. 3.3. Strategi
Segmenting,Targeting,Positioning (STP) 3.3.1. Segmenting Perusahaan Sekarang ini
perkembangan penerbangan di Indonesia tergolong pesat. Hal ini terbukti dari semakin
banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya maskapai
penerbangan di Indonesia maka para maskapai itu saling berlomba untuk menjadi yang nomor
satu di bumi pertiwi ini. Garuda Indonesia sudah memiliki segmentasi pasar yang sangat luas
yang memang sudah go international. Sekarang ini Garuda juga telah menambahkan berbagai
jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia. Sedangkan di Indonesia Garuda Indonesia
sudah menjangkau seluruh kota. Segmentasi Garuda Indonesia juga untuk segala usia, jenis
kelamin, ras, suku maupun agama. Sehingga siapa pun bisa menggunakan palayanan jasa dari
Garuda Indonesia yang khususnya adalah jasa penerbangan. Pada 2009 yang lalu, Garuda mulai
berusaha mensejajarkan diri dengan maskapai-maskapai internasional kelas dunia seperti KLM,
Air France dan Singapore Airlines, dengan memperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru
(Audio Video on Demand) dengan televisi di setiap kursi, terutama dalam armada jarak jauh.
Garuda juga memperkenalkan kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur pada
penerbangan jarak jauh. 3.3.2. Targeting Perusahaan Target pemasaran Garuda Indonesia adalah
menarik peminat dari domestik atau mancanegara. Hal tersebut telah dibuktikan dengan
penambahkan berbagai jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia. Garuda Indonesia
sendiri memiliki target pasar untuk kalangan atas, hal ini terbukti harga tiket yang jauh lebih
tinggi dari kompetitor-komprtitor lainnya. Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk
melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat
jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan
pembaruan armadanya yang tiba antara bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi
: DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner –240 8 pesawat, Convair liner- 340 8 pesawat, Convair
liner – 440 8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia
kemudian diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan
ke luar negeri menjangkau kota - kota Singapura, Bangkok, dan Manila. Disebabkan alasan
teknis maka seluruh pesawat De Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda.
Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan armadanya
lagi berupa pesawat - pesawat bermesin jet seperti : Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed
Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat. Garuda semakin berkembang dan
seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut –
turut ditambah dengan tipe - tipe pesawat seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300,
dan A-330. Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya.
Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala
Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional,
Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui
pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah
Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan
Eropa. Untuk target yang selanjutnya pada tahun 2015 adalah Garuda Indonesia ingin
menjangkau kalangan bawah. Hal tersebut dilakukan agar Garuda Indonesia dapat menjangkau
semua kalangan. Untuk menunjang target tersebut Garuda Indonesia akan menambah pesawat 50
diantaranya adalah pesawat untuk Citilink. Citilink merupakan salah satu strategi Garuda dalam
penerbangan Low Cost Carier atau penerbangan murah. Walaupun Citilink penerbangan Low
Cost namun dari sisi kualitas, kenyamanan dan keamanannya adalah sama dengan Garuda
Indonesia. PT Garuda Indonesia Tbk terus meningkatkan kinerjanya. Maskapai penerbangan
nasional ini memasang target yang cukup tinggi. Tidak tanggung-tanggung, pada 2015 nanti,
Garuda menargetkan akan mengangkut sebanyak 45,4 juta penumpang di mana 16,4 juta nya
merupakan penumpang Citilink. Tahun lalu maskapai penerbangan pelat merah ini sanggup
mengangkut sebanyak 17,1 juta penumpang di mana 1,6 juta merupakan penumpang Citilink.
Untuk menopang pencapaian target ini, PT Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut
adalah memperkuat armadanya. Garuda Indonesia akan menambah pesawat hingga mencapai
194 pesawat pada 2015 mendatang. 50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink. 3.3.3.
Positioning Perusahaan Sekarang ini di Indonesia maskapai penerbangan yang bagus ialah
Garuda Indonesia Airlines. GIA memang maskapai penerbangan yang tertua dan terbaik di
Indonesia. Hal itu terbukti dari berbagai penghargaan yang telah diterima dan lain-lain. Beberapa
anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan seperti
PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang), PT. Aerowisata
(perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan, travel, dan catering) PT. Abacus
(merupakan perusahaan penyedia layanan sistem reservasi untuk penerbangan) dan PT. Gapura
Angkasa (penyedia layanan ground handling dalam bisnis penerbangan). Sehingga Garuda
Indonesia menjadi market leader dalam hal pelayanan jasa penerbangan. 3.4. Strategi Bauran
Pemasaran 3.4.1. Marketing Mix (7P) Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang
tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bisnis jasa
adalah bisnis penerbangan. Komponen utama bisnis penerbangan adalah maskapai penerbangan
atau airlines. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa
penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut menyewa atau
memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi. Airlines juga dapat membentuk
kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk memperkuat cakupan jalur
penerbangannya melalui konsep hub dan spoke. Tujuh bauran pemasaran pada bisnis jasa
penerbangan dijelaskan sebagai berikut; 1. Produk (product) Produk yang dibahas di sini adalah
maskapai penerbangan nasional Indonesia. a. Kualitas Kualitas produk ini dipandang sebagai
produk pelayanan nomor satu di Indonesia. Terbukti bahwa dari sejak tahun 1949 hingga saat ini
produk pelayanan jasa ini menjadi nomor satu di Indonesia sebagai perusahaan penerbangan
yang dipercaya. Selain sebagai penerbangan yang menjadi citra negara, perusahaan penerbangan
ini juga menjadi sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke berbagai negara dan
sebagai angkutan bagi ribuah jemaah haji setiap tahunnya. b. Keistimewaan Keistimewaan
maskapai penerbangan ini cukup terbukti, mulai dari pelayanan baik di luar maupun di dalam
pesawat. Maskapai penerbangan ini juga sudah tercatat memiliki official 4-Star Ranking of
Product and Service Quality, sudah menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA)
dari IATA, yang berarti bahwa maskapai ini telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan
penerbangan internasional. Maskapai ini juga masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari
Skytrax yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan yang bik. Bahkan, untuk mensejajarkan
pelayanan dengan maskapai-maskapai internasional, dua tahun lalu maskapai ini
memperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi pada
setiap kursi terutama dalam armada jarak jauh. Armada ini juga memperkenalkan kursi kelas
bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur saat penerbangan jarak jauh. c. Pilihan Produk
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung
mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia dipilih sebagai maskapai terbesar dan
terbaik Indonesia karena atas prestasi serta pelayanannya yang dipandang baik sehingga
mendapatkan penghargaan dari IATA berupa sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA).
Selai itu, perjalanan pesawat garuda sejak pertama kali diterbangkan pada tahun 1949, juga turut
membantu menyelesaikan misi perselisihan antara Indonesia dengan Belanda. d. Nama Merek
(Brand Name) Pada tanggal 25 Desember 1949, saat presiden Indonesia pertama akan terbang ke
Yogyakarta, Dr. Konijnenburg wakil dari KLM melapor bahwa pesawat yang akan dinaiki
Soekarno harus diberi nama dan dicat sesuai nama yang diberikan presiden. Maka, presiden pun
menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga
terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn
vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang
membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu). Dari situ, presiden
memberikan nama maskapai ini menjadi Garuda Indonesian Airways dengan logo barunya.
Maka, pada 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah, pesawat DC-3 dengan
registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari
Yogyakarta ke Kemayoran-Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia
Serikat (RIS). e. Kemasan Kemasan tentu menjadi hal yang penting dalam rangka menciptakan
image dan sebagai pembeda dengan produk lain. Dalam hal ini, garuda Indonesia memiliki logo
yang lebih menjadi ciri khas lambang negara, yakni burung garuda. Selain itu, kemasan pada
pelaku pelayanan juga memiliki diferensiasi tersendiri dibandingkan dengan maskapai
penerbangan lain, ini juga dimaksudkan sebagai ciri khas Indonesia, yaitu pada 28 Mei 2010
Garuda Indonesia Secara resmi meluncurkan seragam baru bagi pramugari/pramugaranya.
Seragam pramugari terinspirasi dari kebaya tradisional dengan batik motif lereng dilengkapi
dengan kebaya berwarna biru gaya Kartini di bagian atas. kostum tambahan bagi pramugari
termasuk sebuah batik motif lereng berwarna jingga dengan kebaya berwarna jingga. laki laki
memakai jas abu abu, kemeja biru dan dasi bermerek. seragam ini didesain oleh Josephine
Komara. Selain itu, pesawat garuda Indonesia juga lebih besar dibandingkan dengan pesawat
penerbangan lain yang ada di Indonesia. 2. Harga (price) Harga yang ditawarkan tentu
menyeimbangi dengan pelayanan (service) dari perusahaan. Ini juga yang dilakukan oleh
Perusahaan Garuda Indonesia. Harga yang diberikan untuk berbagai tujuan penerbangan juga
berbeda. Perbedaan juga termasuk kelas yang digunakan, yaitu kelas eksekutif atau juga kelas
ekonomi. a. Daftar Harga Daftar harga pesawat garuda Indonesia bisa di lihat langsung di situs
www.garuda-indonesia.com. Namun, berikut ini adalah daftar harga tiket Pesawat Garuda
Indonesia kelas ekonomi. Tabel 3.4.1 Daftar Harga Pesawat Garuda Indonesia From (Dari)
Tujuan Harga mulai dari ( Rp) Jakarta Pekanbaru 535.000 Jogjakarta 377.000 Solo 377.000
Semarang 355.000 Surabaya 480.000 Malang 535.000 Denpasar 535.000 Mataram 645.000
Kupang 950.000 Balik Papan 676.500 Banjarmasin 535.000 Pontianak 452.500 Palangkaraya
645.000 Lampung 300.000 Pangkal Pinang 375.500 Palembang 355.000 Jambi 469.000 Padang
535.000 Batam 573.500 Medan 803.000 Banda Aceh 892.100 Makasar 797.500 Kendari
1.049.000 Manado 615.000 Jayapura 1.880.000 Biak 2.100.000 Timika 2.122.000 Sumber :
Garuda Indonesia b. Potongan Harga Potongan harga bagi harga tiket Pesawat Garuda juga
diberikan, terutama pada saat momentum tertentu seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri, pada
saat Bulan Ramadhan, atau pada saat hari-hari tertentu. c. Pemberian Hadiah Pemberian hadiah
dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk penghargaan bagi anak bangsa. Contohnya, pada
Turnamen Womens Circuit Garuda Indonesia Championships menyediakan hadiah uang total
25.000 dollar AS atau Rp 221,2 juta. d. Sistem Pembayaran Sistem pembayaran untuk pembelian
tiket pesawat Garuda Indonesia sendiri bisa dilakukan dengan melalui online ataupun pemesanan
melalui telepon. e. Tenggang Waktu (Credit Term) Dalam pemesanan tiket, biasanya harga tiket
yang sudah lewat tanggalnya tidak bisa dilihat lagi di sistem reservasi, kecuali harga tiket yang
telah di issued/dibuka dengan menggunakan kode booking atau nomor tiket. 3. Tempat (Place)
Sebagai produk pelayanan jasa penerbangan yang paling terkemuka di Indonesia, maskapai
penerbangan ini terus mengembangkan pelayanannya dari segi jangkauan penerbangan (tempat).
a. Saluran Distribusi (distribusi channel) Distribusi dalam hal ini bukan berarti distribusi produk,
melainkan lebih kepada pelayanan jasa. Namun, distribusi oleh perusahaan ini rupanya dilakukan
pada media iklannya melalui majalah garuda yang bernama Garuda In-Flight Magazine .
Majalah ini memiliki oplah 60.000 eksemplar dan didistribusikan pada seluruh penerbangan
Garuda Indonesia. Hal ini diterbitkan sebagai media on-board eksklusif dengan cerita perjalanan
menarik di tujuan di seluruh nusantara, fitur, wawancara dengan orang Indonesia terkenal dan
artikel gaya hidup pada anggur dan fine dining, belanja, fashion dan keindahan, budaya dan seni.
b. Jangkauan Jangkauan wilayah penerbangan pesawat Garuda Indonesia sendiri sudah sejajar
dengan penerbangan internasional seperti Malaysia Airlines ataupun Singapura Airlines.
Jangkauan Garuda Airlines meliputi Singapura, Malaysia, Kuala Lumpur, Thailand (Bangkok,
Ho Chi Minh City), Manila, China (Shanghai, Beijing, Guangzhou, Hongkong, Taipe), Korea
(Seoul), Jepang (Tokyo, Osaka), Australia (Perth, Melbourne, Sydney) Arab Saudi (Jeddah,
Riyadh, Dubai, Dam Mam), dan Eropa (London, Amsterdam, Frankfurt, Paris). Sedangkan untuk
penerbangan lokal hampir ke semua wilayah di Indonesia terkecuali Irian Jaya. c. Lokasi Lokasi
penerbangan sendiri yakni berpusat di Jakarta, tepatnya di bandara Soekarno-Hatta. d.
Inventory/stok produk Seiring kemajuan serta kepercayaan konsumen terhadap Garuda
Indonesia, perusahaan ini juga menambah armada pesawatnya guna memperlancarpelayanan
terhadap penumpang. Pada 1965 misalnya, Garuda mendapat dua pesawat baru yaitu pesawat Jet
Convair 990 dan Pesawat Turboprop Lockheed L-118 Electra, setelah sebelumnya Pada 1953,
maskapai ini memiliki 46 pesawat. e. Transportasi Sebagai perusahaan penerbangan terkemuka
dan nomor satu di Indonesia, perusahaan Garuda Indonesia juga memberikan kemudahan
fasilitas transportasi bagi para pengguna jasa. Transportasi yang dimaksdu misalnya angkutan
khusus bandara Soekarno-Hatta, dan lain-lain. 4. Promosi (promotion) Sebagai perusahaan
penerbangan terbesar di Indonesia, iklan sebagai media promosi rupanya masih perlu dilakukan
guna menyadarkan serta memberikan informasi baru tentang Perusahaan Garuda Indonesia
kepada masyarakat, terutama kepada pengguna setia Garuda Indonesia. a. Advertising
(periklanan) Advertising sebagai media iklan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia
dilakukan melalui media televisi, koran, hingga majalah. Iklan juga dilakukan pada media online
(website). Pada media televisi, iklan yang dilakukan oleh perusahaan sekelas Garuda Indonesia
ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar untuk satu kali produksinya. b. Personal Selling
(penjualan perseorangan) Cara ini tidak dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia dalam
melakukan penjualan tiket pesawatnya. Personal selling misalnya hanya dilakukan melalui
pelayanan via telepon atau online. c. Sales Promotion (SP) Walaupun iklan sudah dilakukan
melalui media visual seperti televisi, tapi promosi juga tetap dilakukan Garuda Indonesia pada
media cetak seperti koran dan majalah. d. Public Relation (PR) Untuk terus menjaga hubungan
serta loyalitas pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia, pihak perusahaan tentu tetap
melakukannya melalui seorang Public Relation (PR). Misalnya mengadakan seminar, donasi,
dan kotak saran baik via customer service maupun media online. e. Direct Marketing (DM)
Direct Marketing (DM) atau pemasaran langsung dilakukan oleh perusahaan melalui media
telepon (customer service), atau para pengguna jasa penerbangan ini bisa membelinya langsung
di agent travel atau airlines terdekat. f. Integrated Marketing (Pemasaran terpadu) Tidak ada
pemasaran terpadu pada perusahaan jenis penerbangan ini, yang ada adalah penjualan tiket
langsung di agent travel atau airlines. g. Event Marketing Event Marketing memang dianggap
sebagai cara yang efektif dalam menjual produk. Namun, dalam hal ini tidak ada penjualan tiket
secara langsung di suatu acara, yang ada hanya penawaran melalui iklan tentang discount
(potongan harga tiket) saat hari-hari tertentu seperti misalnya menjelang Hari Raya Idul Fitri. h.
Local Area Marketing (Pemasaran Lokal) Hampir di semua daerah di Indonesia terdapat agent
travel sebagai Local Area Marketing di daerah tersebut. 5. Orang (People) maksudnya adalah
jasa sebagian besar diberikan oleh orang, sehingga seleksi, pelatihan dan motivasi pegawai dapat
membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan
kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan
niat baik. Hal-hal yang tergolong sebagai People dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain :
Sikap karyawan penjualan yang ramah, Sikap karyawan yang profesional, Asistensi petugas
sebelum keberangkatan, Tanggapan karyawan terhadap keluhan; Keramahan pilot dan
pramugari. 6. Physical Evidence Kualitas jasa dapat ditunjukkan melalui bukti fisik dan
penyajian. Jadi suatu bisnis penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang
dapat diamati dalam menangani pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan nilai yang
diharapkan bagi konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan atau manfaat lainnya. Hal-hal yang
tergolong sebagai Physical Evidence dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Kantor
perwakilan yang bersih dan nyaman, Agen penjualan yang bersih dan nyaman, Pesawat yang
bersih dan indah, Logo perusahaan yang menarik; 7. Proses (Proces) Merupakan sistem
organisasi adalah elemen yang tidak terlihat tetapi mendukung bisnis jasa tersebut. Hal-hal yang
tergolong sebagai Proses dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Proses check-in dan
boarding yang mudah, Jadual keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, Proses
pengambilan bagasi yang cepat. BAB IV Penutup 4.1. Kesimpulan Berdasarkan dari makalah
tersebut maka penulis dapat mengambil kesimpulan: 1. Pt. Garuda Indonesia sebagai salah satu
perusahaan penerbangan yang pertama kali muncul dan terbesar di Indonesia terus melakukan
pembenahan terutama dalam hal pelayanan, apalagi sekarang banyak bermunculan perusahaan
competitor lain dengan promosi dan penawaran harga yang lebih murah, dan hal ini mau tak mau
juga memperngaruhi perusahaan garuda Indonesia untuk dapat terus berinovasi salah satunya
dengan cara membuka rute penerbangan ke beberapa Negara. Selain itu perusahaan dituntut
harus dapat menyelesaikan permasalahan internal maupun eksternal perusahaan, misalnya KKN
yang terjadi dalam perusahaan, dan masalah eksternal lainnya berupa jaminan keamanan. Oleh
karena itu perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan
competitornya misalnya dengan memberikan asuransi bagi pengguna maskapai garuda
Indonesia. 2. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas kinerja atribut utama pelayanan
Garuda Indonesia sudah baik, baik dari segi pelayanan, kinerja staff dan awak kabin, seragam
awak kabin, hiburan dan makanan, bantuan dan kecakapan kerja para staff dan awak kabin yang
diberikan selama penerbangan. Dengan meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah
meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini
menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. 4.2.
Saran Berdasarkan dari makalah tersebut penulis dapat memberikan saran: berharap Garuda
Indonesia kini dapat berkembang dengan baik, dengan melakukan perbaikan kualitas secara
menyeluruh memberikan excellent service bagi seluruh penumpang sehingga visi Garuda
Indonesia untuk menjadi “perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan
yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia”. Dan Garuda
Indonesia tidak boleh cepat merasa puas akan keberhasilan yang diraih, agar visi tersebut
semakin nyata dalam perjalanan hidup Garuda Indonesia sehingga dapat mengharumkan nama
Indonesia sebagai maskapai penerbangan Indonesia yang terbukti dapat bersaing dengan
maskapai penerbangan international di kancah penerbangan international. DAFTAR PUSTAKA
Buku Fuad, M dan H, Christine. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi ketiga. Yogyakarta : Andi Philip, Khotler.
2012. Manajemen Pemasaran perspektif Asia. Buku Dua. Edisi Pertama.Yogyakarta : Andy
Trout, Jack. 2004. Trout on Strategy: Menguasai Benak Konsumen, Menaklukkan Pasar.
Kelompok Gramedia: PT Bhuana Ilmu Popular.

Anda mungkin juga menyukai