Anda di halaman 1dari 7

Profil Perusahaan

PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) merupakan maskapai penerbangan yang
dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, menyediakan pesawat komersial untuk
penumpang, kargo, dan jasa lainnya yang berkaitan dengan transportasi udara di Indonesia,
termasuk pelayanan darat, jasa operasi pemeliharaan dan perbaikan, dan jasa katering dalam
penerbangan. Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia: Hub bisnis yang berpusat di
Soekarno-Hatta International Airport, Jakarta; Hub rekreasi yang berpusat di Ngurah Rai
International Airport di Denpasar, Bali. Untuk menigkatkan kapsitas dan frekuensi
penerbangan ke Indonesia bagian Timur, Garuda Indonesia mendirikan hub ketiga di Sultan
Hasanuddin International Airport di Makassar, Sulawesi Selatan. GIAA menyediakan
layanan penuh melalui merek Garuda Indonesia, dengan pusat kantor di Soekarno-Hatta
International Airport. Selain layanan penuh, GIAA juga menyediakan layanan maskapai
berbiaya rendah melalui merek Citilink, yang terpisah dari merek Garuda Indonesia, dan
dioperasikan oleh Unit Bisnis Strategis (SBU) di Surabaya. GIAA juga menyediakan layanan
penerbangan tak berjadwal dengan tujuan domestik dan internasional ke Saudi Arabia untuk
tujuan haji dengan layanan charter. Pada tahun 2010, Sytrax meberikan penghargaan kepada
GIAA sebagai "“Four Star Airline” dan “The World’s Most Improved Airline”. Kemudian di
Juli 2012 Garuda Indonesia menerima “Best Regional Airline in Asia” dan “World’s Best
Regional Airline”. Pada tahun 2013 Garuda Indonesia menerima "The World's Best Economy
Class". GIAA didirikan pada tahun 1949 dan berpusat di Tangerang, Banten, Indonesia.
Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia di tahun 2011 pada Papan Utama.

Nama Perusahaan : Garuda Indonesia Persero Tbk


Bidang Usaha : Jasa Angkutan Negara Niaga
Jenis : Perusahaan Terbuka
Tanggal Pendirian : 31 Maret 1950
Kode Emiten : GIAA
Dasar Hukum Pendirian : Akta No.137 tanggal 31 maret 1950 dari notaris
Raden Kadiman, yang kemudian disahkan dalam surat
keputusan (SK) Mentri Kehakiman Republik Indonesia No.
J.A.5/12/10 tanggal 31 maret 1950 dan diumumkan pada
berita negara republic Indonesia serikat (RIS) No. 30 tanggal
12 mei 1950.
Jumlah Armada : 210 armada per 31 desember 2019
Jumlah Rute Penerbangan : 22 internasional dan 48 rute domestik
Jumlah Pegawai : 7878 Pegawai
 Visi

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas
kepada masyarakat dunia mengunakan keramahan Indonesia.

Misi
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan
Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan
memberikan pelayanan yang professional.

Tujuan
Tujuan utama Garuda Indonesia adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam
jangka waktu dua tahun, Garuda telah menghidupkan kembali kebudayaan perusahaan, yaitu
higher Seat Load Factor, improve On Time Performance, menambah penghasilan dan
profitabilitas dan mengembangkan kepuasan pelanggan. Anak perusahaan Garuda juga
menerapkan tujuan yang sejalan dengan perusahaan induknya, yaitu kepuasan pelanggan.

Analisis SWOT PT. Garuda Indonesia

KEKUATAN (STRENGTHS) 

1. Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia. 


2.  Garuda mengoperasikan 89 pesawat. 
3.  Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute penerbangan
internasional hinggan tahun 2010. 
4. Konsep layanana yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang
didasarkan keramahtamahan dan keunikannya. 
5.  Adanya layanan “Immigration on Brand” yang merupakan inovasi Garuda. 
6. Memiliki teknologi informasi yang mutkahir dalam menjalan bisnisnya.
7.  Memiliki brand kuat yang telah diakui domestik.
8.  Banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan. 
KELEMAHAN (WEAKNESSES)

1. Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan
cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan.
2. Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah
kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus
dibayar.
3. Garuda sangat bergantung pada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis
sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
4. Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang
datang. Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.

PELUANG (OPPORTUNITIES)

1. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang


dilarang terbang dikawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya
kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional
jarak jauh. 
2. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbungn
yang pesat.
3. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang
bernama Skyteam Global Airline Alliance.
4. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik

ANCAMAN (THREATS)

1. Adanya faktor faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol
yang menghambat ketepatan waktu penerbangan.
2. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat
tergantung dengan Pertamina.
3. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dan lainnya
yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan.
4. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
5. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi
penurunan penumpang.
Elemen-elemen SPM

Elemen-elemen sistem pengendalian :


1. Pelacak (detector) atau sensor
Detector melaporkan apa yang terjadi di dalam suatu organisasi. Apabila diterapkan pada
manajemen Garuda maka yang berfungsi sebagai detektor adalah bagian Marketing and
Sales. Misalnya jika ada penurunan penjualan, maka manajer bagian penjualan akan
melaporkannya ke assesor.
2. Penaksir (assestor)
Perangkat yang menentukan dampak dari peristiwa aktual dengan membandingkannya pada
standar atau ekspektasi dari yang seharusnya terjadi. Pada manajemen Garuda hal ini
dilakukan oleh bagian Finance. Mereka membandingkan antara budget dan aktual, jika
penjualan tidak sesuai dengan target maka harus dilaporkan pada bagian efector.
3. Effector
Suatu perangkat (sering disebut feedback) yang mengubah perilaku jika assesor
mengindikasikan kebutuhan yang harus dipenuhi. Setelah masalah diindikasikan maka tugas
effector, dalam manajemen adalah CEO, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
tersebut.
4. Jaringan komunikasi
Perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assesor dan assesor dengan
effector. Dalam suatu organisasi, komunikasi antar departemen sangat penting untuk
menjamin bahwa setiap informasi telah disampaikan dengan benar. Di zaman teknologi
informasi sakarang ini, informasi sangat vital bagi perusahaan. Tanpa informasi perusahaan
akan kalaah bersaing dari kompetitornya. Oleh karena itu peran Chief Information Officer
dibutuhkan untuk mendesain jaringan/sistem komunikasi dan informasi yang dapat
diandalkan untuk membantu perusahaan dalam mencapai goalnya.

Pusat Pertanggungjawaban :Direktur utama,kepala divisi perusahaan holding,kepala setiap


unit

Pusat Pendapatan : Departemen Pemasaran


Masalah yang dihadapi garuda Indonesia selama pandemic
Kesimpulan

Salah satu dampak negatif dari wabah asal Wuhan, China itu pada perusahaan adalah
penurunan kapasitas produksi baik itu untuk rute domestik maupun internasional sebagai
imbas dari turunnya market demand.

"Penurunan produksi ini sejalan dengan penurunan pada traffic yang diangkut oleh Perseroan
baik untuk penumpang maupun kargo diangkut."

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan di kondisi buruk seperti ini,
perusahaan telah melakukan berbagai upaya, baik dari sisi keuangan dan operasional.

Salah satunya yaitu melakukan upaya optimalisasi operasional guna


menyelaraskan supply dengan market demand melalui beberapa langkah inisiatif.

Langkah-langkah itu termasuk melakukan negosiasi dengan lessor untuk penundaan


pembayaran sewa pesawat (lease holiday), memperpanjang masa sewa pesawat untuk
mengurangi biaya sewa per bulan, mengusahakan financing dari perbankan dalam dan luar
ataupun pinjaman lainnya, dan menegosiasikan kewajiban perseroan yang akan jatuh tempo
dengan pihak ketiga.

Selain itu, perusahaan juga melakukan program efisiensi biaya dengan tetap memprioritaskan
keselamatan dan keamanan penerbangan dan pegawai serta layanan, dan mengadakan diskusi
intensif dengan Pemerintah selaku Pemegang Saham Perseroan guna memperoleh dukungan
yang diperlukan.

Selain itu, mengoptimalkan layanan kargo dan aktif mendukung upaya-upaya pemerintah
khususnya yang terkait dengan penanganan Covid-19 melalui pengangkutan bantuan
kemanusiaan, APD, obat-obatan, alat kesehatan.

Perusahaan juga telah berupaya mengoptimalkan layanan charter pesawat untuk evakuasi
WNI yang berada di luar negeri serta membantu proses pemulangan WNA untuk kembali ke
negara masing-masing dan layanan charter untuk pengangkutan kargo, serta menunda
kedatangan pesawat di tahun 2020.

"Selanjutnya guna mendorong percepatan recovery, Garuda saat ini mengupayakan untuk


dapat mendorong trust dan minat masyarakat untuk dapat kembali menggunakan transportasi
udara melalui konsistensi penerapan protokol kesehatan penerbangan," tulis manajemen.

Strategi itu dilakukan dengan, antara lain melalui physical distancing dalam penerbangan,


pelaksanaan pre medical check bagi awak kabin, penggunaan alat pelindung bagi kru yang
bertugas, disinfeksi armada, peniadaan reading material guna meminimalisir cross
contamination serta penggunaan material mono-use dalam penyajian makanan dalam
pesawat.

Saran
Saran dari masalah yang dihadapi oleh garuda Indonesia, menurut saya garuda Indonesia
termasuk salah satu maskapai yang sangat cepat untuk merecovery dalam masalam pandemi
ini, mereka bisa langsung cepat tanggap terhadap masalaha yang ada, meskipun mereka harus
mengambil beberapa keputusan dengan memphk beberapa pegawainya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/27/14233411/terdampak-pandemi-covid-19-
garuda-indonesia-akhiri-kontrak-700-karyawan

https://market.bisnis.com/read/20201106/192/1314552/garuda-indonesia-giaa-ungkap-alasan-
pembukuan-rugi-hingga-rp16-triliun

https://milamashuri.wordpress.com/sistem-pengendalian-manajemen/#:~:text=Pusat
%20pertanggungjawaban%20adalah%20unit%20organisasi,kumpulan%20dari%20berbagai
%20pusat%20pertanggungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai