Anda di halaman 1dari 3

MAGDALENA ARDINTA

UJI KEPATUHAN

Kekuatan (Strengths)

 Meningkatkan dan mengembangkan peran people manager yang mampu menjadi mentor dan
coacher yang kompeten sehingga pegawai dapat mengembangkan kompetensinya serta terjaga
produktivitas dan kinerjanya.
 Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) untuk perbaikan fitur di versi
sebelumnya. New IBE akan semakin memudahkan customer untuk dapat terbang menggunakan
Garuda Indonesia.
 Melakukan optimalisasi pemanfaatan Integrated Operation Control System (IOCS) untuk
meningkatkan operational excellence di operation management yang meliputi rotasi penerbangan
dan pengelolaan penjadwalan awak pesawat.
 Senantiasa mendorong inovasi untuk menghasilkan high value added products serta perampingan
proses bisnis untuk mempercepat pelayanan.
 Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship Management untuk mengembangkan
segmen di masa datang.
 Berbagai promosi melalui digital atau sosial media dilakukan agar lebih mendekatkan perusahaan
dengan komunitas yang dilayani, untuk meningkatkan penjualan kepada masyarakat seiring
dengan semakin populernya penggunaan jalur digital, khususnya sosial media.
 Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
 Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6
pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic
(seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG.
 Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional hingga tahun 2010.
 Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan
keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience”,
menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai
penerbangan lain.
 Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-
satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat.
 Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing
tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (efficient & effective, Loyalty, customer
centricity, Honesty & openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia.
 Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis
global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China,
Timur Tengah dan South West Pacific (Australia).
 Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan
Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia.
 Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan bina
lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat.
 Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan.
 Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestik.

Kelemahan (Weakness)

 Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin


crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.
 Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban
pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
 Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila
terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
 Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang akan datang.
 Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan
maskapai penerbangan lainnya.
 Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew
sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.
 Garuda memiliki kekurangan penerbang kurang lebih 100 pilot per tahunnya.
 Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila
terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.

Peluang (Opportunities)

 Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang
terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk
mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh.
 Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang
pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai
22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%.
 Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang
bernama SkyTeam Global Airline Alliance.
 Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik.
 Prediksi pertumbuhan perekonomian dapat mencapai di atas 6%, dengan laju inflasi terjaga pada
tingkat 4,5 ±1% sesuai proyeksi Bank Indonesia maka pendapatan per kapita rakyat Indonesia
akan tetap meningkat. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan jasa
penerbangan, dan memberikan kondisi yang kondusif bagi maskapai penerbangan untuk
melanjutkan pertumbuhannya di tahun 2013.
 Jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, maka
Perusahaan akan dapat melakukan efisiensi di tahun-tahun mendatang.
 Di pasar internasional, perusahaan memiliki potensi peningkatan yang besar. Potensi di pasar
international juga akan semakin kuat bila perusahaan bergabung ke aliansi global.
Ancaman (Threats)

 Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang menghambat
ketepatan waktu penerbangan (On TimePerformance/OTP), seperti landasan
pacu/runway yang terbatas.
 Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina,
sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan
Pertamina.
 Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penurunan permintaan.
 Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
 Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan
penumpang internasional akibat adanya krisis global.
 Keadaan politik suatu negara atau tempat, bisa mempengaruhi pengadaan rute ke tempat
tersebut.
 Alat transportasi darat, laut, yang lebih murah dibandingkan pesawat terbang.
 Kondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional cenderung meningkat seiring dengan
penambahan kapasitas operator low cost carrier baik untuk rute domestik maupun
internasional serta penerapan ruang udara terbuka (open sky) ASEAN secara bertahap.
 Modal yang kuat diperlukan untuk terjun ke dalam industri penerbangan.
 Kreditor industri penerbangan meminjamkan dana dalam jumlah besar dan rata-rata dalam
bentuk hutang jangka panjang

IRFAN SETIAPUTRA : MAGDALENA ARDINTA :

Anda mungkin juga menyukai