Oleh:
Tashiil Anwar
13116096
PENDAHULUAN
Industri penerbangan di Indonesia saat ini terus berkembang pesat yang
didorong dengan meningkatnya kebutuhan dan potensi masyarakat kelas menengah
di berbagai kota besar di Indonesia. Garuda Indonesia sebagai perusahaan maskapai
penerbangan tertua di Indonesia dan the flag carrier of Indonesia yang berkonsep
sebagai full service airline telah mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute
domestik dan 18 rute internasional. Dalam meningkatkan pelayanannya, Garuda
Indonesia telah meluncurkan layanan terbaru yang disebut “Garuda Indonesia
Experience”. (Laporan Tahunan Garuda Indonesia, 2012).
Predikatnya sebagai the World’s Best Regional Airlines dari Skytrax dan the
Best International Airline dari Roy Morgan, Australia pada 2012 (Laporan Tahunan
2012), Garuda Indonesia perlu memfokuskan dirinya tidak hanya di rute domestik,
melainkan di rute internasionalnya. Garuda Indonesia menghadapi persaingan cukup
ketat yang berasal dari maskapai penerbangan internasional yang memiliki rute
penerbangan dan konsep pelayanan yang sama bahkan lebih baik, seperti Singapore
Airlines, Thai Airways, Malaysia Airlines, Qatar Airways, Emirates, dan lainya.
Pesaing Garuda yang paling kuat adalah Singapore Airlines (SIA).
SIA pada 2013 memimpin di peringkat pertama dengan 33 % share of seat
capacity pada rute Jakarta – Singapura. Pada rute sebaliknya Singapura – Jakarta
merupakan rute terbesar yang dimiliki oleh maskapai tersebut pada segi kapasitas
tempat duduk dan frekuensi penerbangan setiap minggunya. Hal ini sangat
berpengaruh besar bagi Garuda sebagai pesaing terbesar maskapai penerbangan
internasional. Garuda Indonesia bersaing cukup ketat di peringkat kedua dengan 17
% dengan penerbangan delapan kali sehari pada rute yang sama. Perbedaan besar
yang signifikan antara Garuda Indonesia dan SIA adalah bahwa hanya SIA yang
melayani penerbangan pada rute tersebut dengan armada besar dengan kapasitas
yang lumayan memadai. Garuda sendiri saat ini menggunakan Boeing B737-800s
dengan kapasitas yang relatif sedikit dibandingkan pesaingnya tersebut. Data dapat
lihat pada tabel 1.1 di halaman berikutnya.
Setelah meraih penghargaan World’s Most Improved Airline dari Skytrax,
London, maka pada tahun 2013, maskapai nasional Garuda Indonesia juga berhasil
meraih award “Best Economy Class Airline Seat 2013” dari Skytrax. Skytrax World
3
Airline Awards merupakan parameter yang paling komprehensif dan prestisius pada
industri penerbangan dalam hal pengukuran kualitas pelayanan. Kinerja Garuda
Indonesia semakin diakui di tingkat internasional. Jika pada tahun 2012 Garuda
Indonesia berhasil meraih “The World’s Best Regional Airline”, maka pada 18 Juni
2013, Garuda Indonesia kembali berhasil meraih predikat “World’s Best Economy
Class 2013” dari Skytrax – lembaga pemeringkat penerbangan independen yang
berkedudukan di London.
Pencapaian ini merupakan satu loncatan yang membanggakan bangsa Indonesia,
mengingat tahun lalu gelar ini diraih oleh Singapore Airlines. Pada tahun lalu mereka
juga berada pada peringkat empat dari “The Top Five Economy Class Airline”,
setelah Singapore Airlines, Qatar dan Asiana Airlines. Prestasi ini merupakan hasil
dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam berbagai program peningkatan
layanan yang dilaksanakannya. Garuda Indonesia harus memiliki senjata dan strategi
melawan persaingan yang sedang berkembang dengan melihat aspek strategi
pemasaran terbaru dari para pesaingnya, baik dari marketing mix, services, dan
penambahan frekuensi rute penerbangan yang ditawarkan.
Pembahasan ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi
pemasaran para pesaing Garuda Indonesia di pasar internasional, yaitu maskapai
penerbangan Singapore Airlines, baik dari analisis marketing mix maupun dari aspek
services yang ditawarkan dari para pesaing tersebut.
Garuda Indonesia merupakan suatu badan usaha milik negara yang bergerak
dalam bidang penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait.
Sebagai BUMN, Garuda juga mempunyai tanggung jawab lain, yaitu sebagai agen
pembangunan dengan tujuan membantu Indonesia untuk tinggal landas, dan sebagai
wakil atau duta rakyat Indonesia, dimanapun Garuda berada.
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep
sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda
Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute
internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang
dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah
mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini
membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang
keselamatan dan keamanan.
4
Berikut merupakan perolehan data yang diambil dari laporan tahunan garuda
tahun 2012.
Selain rute yang meningkat pesat terdapat juga armada Garuda Indonesia kini
sebagian besar terdiri dari pesawat generasi terbaru yang lebih efisien secara
operasional, dan memberikan berbagai ekstra kenyamanan kepada penumpang
selama penerbangan. Pada tahun 2012 Garuda Indonesia menerima 22 pesawat baru
terdiri dari 4 Boeing 737-800NG, 2 Airbus A330-200, 5 Bombardier CRJ1000
NextGen dan 11 Airbus A320-200 untuk Citilink, sehingga total pesawat Garuda
Indonesia menjadi 106 dengan rata-rata usia mainbrand 5,8 tahun.
Garuda Indonesia dengan jelas menyatakan posisinya. Dengan mengetahui dan
menentukan posisi dirinya, membuat Garuda Indonesia dapat dengan jelas siapa
yang menjadi target pemasaran mereka. Hal ini tercermin dalam visi Garuda
Indonesia yaitu “Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan
Indonesia.” Dalam gambaran dari visi tersebut, bahwa Garuda Indonesia telah
memberikan posisi yang di jelas di pandangan masyarakat luas dimana ketika
seseorang berbicara kata “Garuda Indonesia” itu berarti sebuah maskapai
penerbangan nasional Indonesia yang menawarkan kualitas pelayanan premium dan
lengkap bagi seluruh penumpangnya dengan keramahan asli masyarakat Indonesia.
7