Nim : 1700013140
Kelas : B
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN 2019/2020
PT. GARUDA INDONESIA
Profil Perusahaan
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep
sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda
Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute
internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang
dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya
akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational
Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar
internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk meningkatkan pelayanan,
Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut “Garuda Indonesia
Experience”. Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan
asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru
dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh
individual di seluruh kelas eksekutif dan ekonomi. Selain itu, penumpang juga
dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang
menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari
keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai
“Four Star Airline” dan sebagai “The World’s Most Best Improved Airline”. Selanjutnya
pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World’s Best
Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga
konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di
Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “Maskapai
yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini”, pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan,
lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada
Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari
dan Juli 2012. Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya,
sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era
2006 hingga 2010. Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan
kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini
dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa
perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi
dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga
hub di Indonesia. Pertama adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta,
Jakarta. Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai,
Denpasar, Bali. Kemudian untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur
Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin,
Makassar, Sulawesi Selatan. Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai
penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU)
dan anak perusahaan. Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda
Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink
Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel,
transportasi darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System
Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System
Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi untuk industri pariwisawata dan
transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu perusahaan
yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul.
Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi
penerbangan SkyTeam. Pada 2012, Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best
International Airline di antara maskapai-maskapai kelas dunia lainnya dengan 91
persen penumpang menyatakan sangat puas dengan pelayanan maskapai ini. Garuda
juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian
kerjasama dengan Liverpool FCInggris.
Visi Perusahaan :
“Perusahaan Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan Berdaya Saing di
Internasional” Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan
Indonesia.
Misi Perusahaan :
Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi
nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.
Sasaran Perusahaan
Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bisnis jasa adalah
bisnis penerbangan. Komponen utama bisnis penerbangan adalah maskapai
penerbangan atau airlines. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang
menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai
tersebut menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi.
Airlines juga dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk
memperkuat cakupan jalur penerbangannya melalui konsep hub dan spoke.
Dalam bisnis jasa terdapat 7 komponen marketing mix atau sering disebut dengan
istilah bauran pemasaran. Kotler (2000) berpendapat bahwa bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam
pasar sasaran. Pada umumnya, dalam pemasaran terdapat empat prinsip dasar bauran
pemasaran (marketing mix) yang terdiri 4 P, yaitu produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion). Sedangkan dalam pemasaran layanan jasa
dikenal dengan sebutan 7 P, di mana 3 P berikutnya adalah proses (process), orang
(people), dan bukti fisik (physical evidence).
Product (Produk), yaitu merupakan barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan
oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Hal-hal
yang tergolong produk dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pesawat yang
besar dan moderen, Mengutamakan keselamatan penerbangan, Makanan dan snack
yang berkualitas, Pelayanan bagasi yang handal dan terpercaya, Tempat duduk di
dalam pesawat yang nyaman dan tidak sempit, Pilihan jadual penerbangan, Program
Frequent Flyer yang menarik;
Price (Harga), Komponen harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran
yang memberikan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya
(produk, saluran distribusi, dan promosi) adalah penyebab timbulnya cost/biaya. Hal-
hal yang tergolong sebagai saluran distribusi dalam bisnis jasa penerbangan antara-
lain : Harga yang murah, Tarif batas atas, Tarif batas bawah, Harga yang sesuai
kualitas penerbangan, Harga murah tetapi dengan pelayanan minim, Paket
potongan /diskon harga; Harga Group,
Place (Tempat atau Saluran Distribusi), Peranan saluran distribusi adalah sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha untuk mempermudah penyampaian barang dan
jasa dari perusahaan ke konsumen. Hal-hal yang tergolong sebagai saluran distribusi
dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pemesanan tiket yang mudah melalui call
center, Kemudahan online booking (Web/SMS), Kemudahan menjangkau
Agen/Kantor Penjualan, Kemudahan dalam pembayaran E-ticketing;
Promotion (Promosi), yaitu Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Hal-hal yang tergolong sebagai promosi dalam bisnis
jasa penerbangan antara-lain : Pemberian kemudahan fasilitas pada Frequent Flyer;
Kemudahan akan informasi penerbangan/iklan yang ditampilkan, Adanya undian
berhadiah dalam penerbangan, Adanya iklan di TV.
People (Orang), maksudnya adalah jasa sebagian besar diberikan oleh orang,
sehingga seleksi, pelatihan dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar
dalam kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi,
sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat
baik. Hal-hal yang tergolong sebagai People dalam bisnis jasa penerbangan antara-
lain : Sikap karyawan penjualan yang ramah, Sikap karyawan yang profesional,
Asistensi petugas sebelum keberangkatan, Tanggapan karyawan terhadap keluhan;
Keramahan pilot dan pramugari.
Physical Evidence, Kualitas jasa dapat ditunjukkan melalui bukti fisik dan penyajian.
Jadi suatu bisnis penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya
yang dapat diamati dalam menangani pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan
nilai yang diharapkan bagi konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan atau manfaat
lainnya. Hal-hal yang tergolong sebagai Physical Evidence dalam bisnis jasa
penerbangan antara-lain : Kantor perwakilan yang bersih dan nyaman, Agen
penjualan yang bersih dan nyaman, Pesawat yang bersih dan indah, Logo
perusahaan yang menarik;
Proces (Proses), merupakan sistem organisasi adalah elemen yang tidak terlihat
tetapi mendukung bisnis jasa tersebut. Hal-hal yang tergolong sebagai Proses dalam
bisnis jasa penerbangan antara-lain : Proses check-in dan boarding yang mudah,
Jadual keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, Proses pengambilan bagasi
yang cepat.
Deskripsi Jabatan
Identfikasi tingkatan Manajemen
Aspek Kegiatan PT. Garuda Indonesia Garuda Indonesia adalah suatu badan usaha
milik negara yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-
jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN, Garuda juga mempunyai tanggung jawab lain,
yaitu sebagai agen pembangunan dengan tujuan membantu Indonesia untuk tinggal
landas, dan sebagai wakil/duta rakyat Indonesia, dimanapun Garuda berada.
Sehubungan dengan itu ada beberapa tanggung jawab lain yang diemban Garuda
Indonesia yaitu :
1. Mengelola penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat dan pengiriman kargo.
2. Melayani pelanggan yang membeli tiket pesawat dan memberikan informasi mengenai
penerbangan, termasuk pengaduan.
3. Menyiapkan, memeriksa dan menyerahkan kelengkapan dokumen kargo, seperti
Surat Muatan Udara (SMU) atau Air Way Bill (AWB) yang akan diserahkan kepada
customer/agen.
4. Menerima arsip dokumen SMU dan AWB dari pusat atas barang yang sudah terkirim
untuk dicocokan dengan catatan yang ada di perusahaan dan dibuat laporan
penjualannya.
5. Membuat laporan keuangan atas penjualan tiket dan kargo setiap bulan serta
langsung di kirim ke pusat.
Rekomendasi :
Referensi:
Bahar, Taslim., Tamin, Ofyan., Kusbiantoro, B.S., Frazila, Russ Bona. 2009.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
Penggunaan Moda Angkutan Umum Informal (Studi Kasus Ojek Sepeda
Motor). Jurnal Simposium XII FSTPT, Hal. 972-981.