Anda di halaman 1dari 7

Rancangan Balanced Scorecard PT Garuda Indonesia

A. Sejarah Perusahaan

Sejarah penerbangan komersial Indonesia tidak terpisahkan dari masa-masa perjuangan


rakyat Indonesia dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tanggan 26
Januari 1949 penerbangan komersial pertama menggunakan DC-3 Dakota dengan registrasi
RI 001 dari Calcutta ke Rangon dan diberi nama Indonesian Airways. Pada tanggal 28
Desember 1949, pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota dengan registrasi PK-DPD dan sudah
dicat dengan logo Garuda Indonesian Airways terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk
menjemput Presiden Soekarno. Ini merupakan penerbangan yang pertama kali dengan nama
Garuda Indonesian Airways.
Garuda Indonesia resmi menjadi Perusahaan Negara pada taahun 1950. pada masa itu
perusahaan memiliki 38 buah pesawat yang terdiri dari 22 jenis DC3, 8 pesawat laut Catalina
dan 8 pesawat jenis Convair 240. armada perusahaan terus berkembang, hingga akhirnya
pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia membawa penumpang jamaah
Haji ke Mekkah. Garuda Indonesia memulai perjalanan terbangnya ke Eropa pada tahun 1965
dengan tujuan akhir Amsterdam.
Sepanjang tahun 80-an, armada Garuda Indonesia dan kegiatan operasionalnya mengalami
restrukturisasi besar-besaran yang menuntut perusahaan mendirikan Pusat Pelatihan
Karyawa, Garuda Training Centre yang terletak di Jakarta Barat. Selain pusat pelatihan,
garuda Indonesia juga membangun Pusat Perawatan Pesawat, Garuda Maintenance Facility
(GMF) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada masa itu.
Di masa awal 90-an, strategi jangka panjang Garuda Indonesia disusun hingga melampaui
tahun 2000. Jumlah Armada juga terus ditingkatkan sehingga di masa itu, Garuda Indonesia
termasuk dalam 30 besar maskapai penerbangan di dunia.
Garuda Indonesia sat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing
747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat
jenis B737-Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800NG. Armada pesawat ini
melayani 36 rute domestic dengan rata-rata 733 kali perminggu dan 26 rute internasional
dengan 158 kali perminggu serta 12,5 juta penumpang. Dalam menjalani kegiatan
operasional, perusahaan didukung oleh 5.745 orang karyawan yang tersebar di kantor pusat
dan kantor cabang.
Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Garuda Indonesia memiliki 4 anak perusahaan
yang focus pada produk/jasa pendukung bisnis perusahaan induk, yaitu PT Abacus
Distribution Systems Indonesia, PT Aero Wisata, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
dan PT Aero Systems Indonesia.

B. Rancangan Balanced Scorecard PT Garuda Indonesia

Dalam mengembangkan usaha dan mencapai tujuan usaha PT. Garuda Indonesia, ada
beberapa 6 (enam) langkah rancangan Balanced Score Card, yaitu :
1. Langkah Pertama
Merupakan an Assessment of the Organizations foundations, Its core beliefs, market
oppirtunities, competition, finansial position, short and long term goals, an and undestanding
of what satisfies customers. (Penilaian dari dasar organisasi, kepercayaan inti, menjual
peluang, dan pemahaman yang membuat kepuasan pelanggan).
Dalam langkah ini, organisasi mengidentifikasi suatu nilai, baik dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang kemudian dikembangkan. Ini merupakan penilaian dasar
organisasi.
a. Visi, misi dan nilai perusahaan
Dalam menjalankan usahanya Garuda Indonesia memiliki tujuan dan pedoman yang
tercantum dalam visi, misi dan nilai perusahaan, yaitu :
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas
kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Misi Perusahaan
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional
dengan memberikan pelayanan yang professional.
Nilai Perusahaan
Tata nilai perusahaan Garuda Indonesia adalah FLY-HI, terdiri dari :
eFficient & effective
Insan Garuda Indonesia senantiasa melakukan tugas yang diembannya secara teliti, tepat dan
akurat dalam waktu sesingkat mungkin dan tenaga serta biaya seefisien mungkin tanpa
mengorbankan kualitas. Hal ini didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya
menjamin pelanggan memperoleh layanan yang berkualitas.
Loyalty
Insan Garuda Indonesia dapat melaksanakan setiap tugas yang didelegasikan kepadanya
dengan penuh dedikasi, tanggung jawab dan disiplin. Hal ini didasari keyakinan bahwa
Garuda Indonesia berupaya menjamin konsistensi kualitas layanan yang diberikan kepada
pelanggan.
Customer centricitY
Insan Garuda Indonesia senantiasa penuh perhatian, siap membantu dan melayani. Hal ini
didasari keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menempatkan pelanggan sebagi pusat
perhatian.
Honesty & openness
Insan Garuda Indonesia harus selalu jujur, tulus dan ikhlas dalam menjalankan seluruh
aktivitasnya dan melakukan komunikasi dua arah yang jelas dan transparan dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta tetap menjaga kerahasiaan. Hal ini didasari
keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin keamanan, keselamatan dan
kenyamanan pelanggan.
Integrity
Insan Garuda Indonesia harus menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari
perbuatan tercela yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan. Hal ini didasari
keyakinan bahwa Garuda Indonesia berupaya menjamin layanan dan relasinya dengan
pelanggan berjalan bersih secara hukum dan moral.
b. Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Thread)
Dalam menentukan strategi yang akan diambil, analisa SWOT digunakan untuk mengetahui
keadaan perusahaan agar didapatkan langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang optimal demi
memenuhi harapan stakeholder. Berikut ini analisa SWOT PT. Garuda Indonesia :
Strenght / Kekuatan
Pelayanan yang memuaskan;
Dibandingkan perusahaan penerbangan domestic lain, tingkat keamanan lebih terjamin;
Memiliki SDM yang kompeten;
Memiliki brand image yang baik.
Weakness / Kelemahan
Jaringan rute penerbangan yang terbatas (domestik dan internasional);
Tarif tiket masih mahal;
Terbatasnya jumlah pesawat yang berbadan lebar.
Opportunity / Peluang
Kondisi ekonomi domestik yang membaik;
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu pelayanan haji ISSO 9001-2008;
Meningkatnya kebutuhan masyarakat atas alat transportasi yang lebih cepat;
Pertumbuhan industri pariwisata internasional.
Thread / Ancaman
Keadaan cuaca yang tidak menentu;
Harga bahan bakar cenderung meningkat;
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar tidak stabil;
Persaingan industri penerbangan.

2. Langkah Kedua
Merupakan The development of overall business strategy (Pengembangan dari keseluruhan
bisnis sttrategi). Ada beberapa strategi dalam tahap kedua ini, antara lain :
a. Meningkatkan kualitas kerja yang lebih baik;
b. Meningkatkan pendapatan;
c. Meningkatkan kualitas produk;
d. Operasional yang unggul / prima;
e. Produk dan layanan prima yang konsisten;
f. Pertumbuhan keuntungan berkelanjutan.

Dari sasaran strategi tersebut akan dikembangkan indikator-indikatornya beserta target


pencapaiannnya. Dimana indukator tersebut nantinya akan diturunkan menjadi indikator-
indikator dan target masing-masing unit kerja.

3. Langkah Ketiga
Decomposition of business strategy into smaller components, called objectives (menguraikan
strategi bisnis ke dalam komponen yang lebih spesifik/kecil). Langkah ini merupakan
penguraian strategi bisnis ke dalam komponen yang lebih spesifik / kecil. Dimana uraian
strategi yang ditetapkan diharapkan dapat membangun sasaran strategi pada langkah kedua.

Sasaran Strategi Uraian Strategi


Trasnformasi budaya dan
Meningkatkan kualitas kerja
kompetensi semua insan
yang baik
Garuda
Meningkatkan efisiensi
Peningkatan pendapatan perusahaan/efisiensi
operasional
Peningkatan kualitas produk Jasa Cargo
Operasional yang unggul
Modernisasi armada
/prima
Produk&layanan prima Penerapan garuda
yang konsisten experience
Pertumbuhan keuntungan - Pembukaan rute baru
berkelanjutan - Peningkatan brand image
4. Langkah keempat
Merupakan strategic map of the organizations overall business strategy is created
(menciptakan peta strategi bisnis dari keseluruhan strategi dalam organisasi). Dalam tahapan
ini terlihat hubungan antar komponen strategi yang dihubungkan dengan perspektif. Tahap ini
digunakan untuk mengidentifikasi arah pencapaian dari tiap strategi, sehingga terjalin
hubungan saling bergantung antar perspektif.

Gambar strategic mapping PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Dari strategic mapping yang terlihat di atas, pada perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
terdapat strategi peningkatan kualitas kerja yang lebih baik. Peningkatan kualitas kerja ini
merupakan dasar dari pelaksanaan balanced scorecard. Kualitas kerja merupakan fondasi dari
keberhasilan perusahaan. Karena perusahaan yang berhasil tidak terlepas dari kinerja para
pegawai yang baik. Kualitas kerja yang baik ini akan medorong peningkatan pendapatan,
peningkatan kualitas produk dan operasional yang unggul terdapat pada perspektif proses
bisnis internal. Dengan kompetensi dan budaya kerja yang baik dari semua insan Garuda
maka strategi yang terdapat pada perspektif Proses Bisnis Internal akan lebih mudah dicapai.
Setelah strategi dalam perspektif tersebut tercapai, perusahaan dapat memfokuskan kegiatan
usahanya kepada pelanggan yaitu dengan menjaga konsistensi produk dan layanan yang
prima. Hal ini akan membuat Garuda Indonesia semakin dipercaya oleh masyarakat sehingga
pada akhirnya nanti Garuda Indonesia akan terus dipakai jasanya oleh masyarakat karena
sudah mendapatkan image yang baik. Secara tidak langsung akan berdampak pada
pertumbuhan keuangan perusahaan yang terus lebih baik di masa yang akan datang.
5. Langkah kelima
Merupakan Performance measures are developed to track both strategic and operational
progress. Yaitu ukuran kinerja yang dikembangkan untuk menjajaki kemajuan-kemajuan
operasional dan strategis.
Uraian
Perspektif Strategi Inisiatif
Strategi
Pertumbuhan - Pembukaan Menjalin kerjasama dgn maskapai
keuntungan rute baru lain sbg mitra, dan penerapan
keuangan berkelanjutan - standar IATA, penambahan pilot /
Peningkatan
brand image awak pesawat kompeten.
Produk & Penerapan Meningkatkan on time performance,
layanan prima Garuda Tingkat keselamatan pe- nerbangan,
pelanggan yg konsisten Experience kenyamanan
penerbangan/penambahan fasilitas
seperti AvoD.
Peningkatan Meningkatkan Meningkatkan efisiensi bahan bakar,
Proses pendapatan, efisiensi menurunkan beban perawatan
bisnis operasional, pesawat,mengurangi
internal
Rata-rata umur pesawat.
Peningkatan Meningkatkan Penambahan kapasitas kargo dan
kualitas produk jasa kargo melakukan peremajaan gudang
serta drop center di daerah jakarta
dan cikarang.
Operasional Modernisasi Penggantian armada tua dengan
yang armada yang baru serta menambah armada
unggul/prima baru
Meningkatkan Transformasi Seleksi dan penempatan pegawai
Pembelaja kualitas kerja budaya dan yg sesuai, penilaian kinerja
ran dan yang lebih baik kompe- tensi pegawai,
pertumbuh semua insan Training,
an coaching, dan
garuda development program.

Pada perspektif Keuangan uraian strategi yang diambil adalah pembukaan rute baru dan
peningkatan brand image. Pembukaan rute baru ini dilaksanakan karena adanya pertumbuhan
penggunaan jasa penerbangan. Dimana Trafik penumpang penerbangan internasional Asia
Pasifik mencapai 185 juta orang di tahun 2010, mengalami peningkatan sebesar 13,0%
dibandingkan tahun sebelumnya. Ditambah lagi dengan peningkatan penerbangan kargo
udara internasional dunia yang mengalami pertumbuhan 20,6 %. Di samping itu,
peningkatan brand image juga diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar
selalu memanfaatkan jasa penerbangan Garuda Indonesia. Untuk mendapatkan brand image
selain dengan pelayanan yang baik, Garuda Indonesia mempunyai target untuk masuk dalam
20 besar maskapai penerbangan Internasional berdasarkan penilaian IATA (International Air
Transport Association).

Untuk perspektif pelanggan perusahaan memfokuskan pada tingkat produk dan pelayanan
prima yang konsisten yang diterapkan melalui Garuda experience, yaitu sebuah konsep
layanan yang mengandalkan basis keramahtamahan Indonesia disertai nilai-nilai dasar seperti
cepat dan tepat, bersih dan handal, kompeten dan profesional. Sehingga dengan penerapan
tersebut diharapkan Garuda Indonesia dapat menjadi maskapai penerbangan bintang lima
berdasarkan penilaian Skytrax dan mendapatkan kepuasan pelanggan yang diambil melalui
survey onboard sebesar 80%.
Dalam proses internal bisnis ada 3 (tiga) strategi yang ditetapkan. Yang pertama yaitu
Peningkatan Pendapatan yang diuraikan melalui peningkatan efisiensi oprasional. Sesuai data
yang terdapat dalam laporan keuangan tahunan beban operasional meningkat menjadi Rp. 9,9
Milyar pada tahun 2010. Hal ini tidak sesuai dengan pertumbuhan pendapatan. Oleh sebab itu
efisiensi operasional harus ditingkatkan untuk mengurangi beban operasional.

Strategi kedua adalah Peningkatan Kualitas Produk, dalam hal ini lebih difokuskan terhadap
produk jasa kargo mengingat semakin bertambahnya penggunaan jasa kargo yang
dipengaruhi oleh meningkatnya perdagangan ekspor/impor. Dari data tahun lalu diketahui
bahwa trafik kargo penerbangan inernasional Indonesia yang diangkut dari dan ke Indonesia
tercatat meningkat 26 % dari 303,4 ribu ton per tahun menjadi 382,3 ribu ton per tahun.
Sedangkan trafik kargo penerbangan domestik meningkat 18,9% dari 230,5 ribu ton menjadi
274,2 ribu ton per tahun. Untuk selanjutnya bisnis kargo diharapkan dapat mencapai 460 ribu
ton/ tahun.

Strategi yang ketiga adalah Operasional Yang Unggul / Prima. Yang salah satu pencapaiannya
dilakukan melalui modernisasi armada, dimana perusahaan akan mempercepat masuknya
pesawat terbang pesawat terbang baru dan mengeluarkan yang tua. Langkah ini juga
diambil untuk mendorong peningkatan efisiensi konsumsi bahan bakar dan efisiensi biaya
perawatan pesawat.

Pada perspektif keempat yaitu strategi Pembelajaran dan Pertumbuhan. Langkah yang
diambil adalah meningkatkan kualitas kerja yang baik yang sesuai dengan prinsip Good
Corporate Governance (CCG), yang diharapkan nantinya dapat menghasilkan SDM yang
kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi yang mampu membawa perusahaan
mencapai tujuan yang diinginkan.

6. Langkah keenam
Yaitu new initiatives identified that need to be funded and implemented to ensure our
strategies are successful (inisiatif baru untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan
bahwa inisiatif itu berhasil).
Uraian
Perspektif Strategi Inisiatif
Strategi
Pertumbuhan - Pembukaan Menjalin kerjasama dgn maskapai lain
keuntungan rute baru sbg mitra, dan penerapan standar
keuangan berkelanjutan - Peningkatan IATA, penambahan pilot / awak
brand image pesawat kompeten.
Produk & Penerapan Meningkatkan on time performance,
layanan Garuda Tingkat keselamatan pe- nerbangan,
pelanggan prima yg Experience kenyamanan
konsisten penerbangan/penambahan fasilitas
seperti AvoD.
Peningkatan Meningkatka Meningkatkan efisiensi bahan bakar,
Proses pendapatan, n efisiensi menurunkan beban perawatan
bisnis operasional, pesawat,mengurangi
internal
Rata-rata umur pesawat.
Peningkatan Meningkatka Penambahan kapasitas kargo dan
kualitas n jasa kargo melakukan peremajaan gudang serta
produk drop center di daerah jakarta dan
cikarang.
Operasional Modernisasi Penggantian armada tua dengan yang
yang armada baru serta menambah armada baru
unggul/prima
Meningkatka Transformasi Seleksi dan penempatan pegawai yg
Pembelaja
n kualitas budaya dan sesuai, penilaian kinerja pegawai,
ran dan
kerja yang kompe- tensi Training, coaching, dan development
pertumbuh
lebih baik semua insan program.
an
garuda

Masing-masing inisiatif pada perspektif saling berhubungan dan mendukung untuk mencapai
tujuan perusahaan, yaitu menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang optimal demi
memenuhi harapan stakeholder.

Anda mungkin juga menyukai