Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN STRATEGIK

IMPLEMENTASI STRATEGI

Oleh

Kelompok III

Ni Made Yastini (1807531003 / 03)

I Gusti Ayu Agung Damayanti (1807531004 / 04)

Ni Kadek Mega Cahya Puspita (1807531026 / 22)

Dewa Ayu Try Wahyuni (1807531032 / 26)

Ni Kadek Dwi Putri Antari (1807531039 / 31)

I Gede Agus Tirta Santosa (1807531042 / 32)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
BAB I

PEMBAHASAN MATERI

A. Implementasi Kebijakan Fungsional

Strategi fungsional ( functional strategy) merupakan suatu pendekatan terhadap area


fungsional untuk mencapai tujuan perusahaan dan unit bisnis dengan memaksimumkan
produktivitas sumber daya. Strategi ini dititikberatkan pada pengembangan dan
pemeliharaan suatu kompetensi khusus untuk menghasilkan keunggulan bersaing bagi suatu
perusahaan atau unit bisnis. Strategi fungsional harus dikembangkan dalam bidang-bidang
kunci manajemen seperti pemasaran, keuangan, produksi/operasi, Pengembangan dan
penelitian, pembelian, logistic, sumber daya manusia, dan teknologi informasi.

1. Strategi Fungsional Pemasaran


Strategi pemasaran (marketing strategy) berkaitan dengan penetapan harga ( pricing),
penjualan (selling), dan pendistribusian (distributing) produk. Beberapa strategi
pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan atau unit bisnis adalah sebagai berikut:
a. Strategi Pengembangan Pasar ( Market Development Strategy)
Dengan menggunakan strategi pengembangan pasar, suatu perusahaan atau unit bisnis
dapat untuk :
1) Merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pangsa pasar saat ini, yaitu melalui
penyerapan pasar (market saturation) dan penetrasi pasar (market penetration).
contohnya yaitu Unilever menggunakan periklanan dan promosi untuk
mengimplementasikan strategi penyerapan.
2) Mengembangkan pasar baru bagi produk yang ada saat ini. Contohnya yaitu
Perusahaan Arm & Hammer menggunakan strategi ini dengan cara menemukan
kegunaan baru dari produknya yaitu soda kue
b. Strategi Pengembangan Produk ( Product Development Strategy)
1) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang telah ada saat ini. Selain dengan
merk baru, menggunakan merk produk yang sudah sukses namun untuk jenis
produk yang berbeda juga dapat dilakukan sebagai cara pengembangan
produk.
2) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang baru (Contoh: Arm & Hammer
membuat produk pengurang polusi untuk digunakan pada pabrik pembangkit listrik
1
dengan bahan bakar batubara. Berbeda sekali dari bisnis dan produknya selama ini
yaitu toko bahan makanan.
c. Strategi Dorong dan Tarik ( Push and Pull Strategy)
1) Strategi mendorong ( push strategy)
Dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah uang yang besar pada promosi
perdagangan untuk mendapatkan atau mempertahankan pajangan produk di rak-
rak pada outlet pengecer. (contoh: pemberian diskon)
2) Strategi menarik (pull strategy)
Merupakan strategi di mana periklanan menarik produk melalui saluran distribusi.
Perusahaan mengeluarkan lebih banyak uang untuk periklanan yang didesain untuk
membangun kesadaran merk sehingga pembeli akan mencari produk tersebut.
(contoh: iklan kartu perdana di stasiuin TV)
d. Strategi Penetapan Harga Skim dan Penetrasi (Skimming & Penetration Pricing
Strategy)
1) Skimming pricing merupakan penetapan harga produk baru yang menawarkan
peluang untuk “menyendok krim” dari puncak kurva permintaan dengan
suatu harga yang tinggi dengan pertimbangan produknya adalah baru dan
pesaingnya sedikit.
2) Penetration pricing merupakan penetapan harga produk baru dengan
memanfaatkan peluang untuk mendapatkan pangsa pasar dengan harga yang
rendah agar dapat mendominasi industri.
3) Dynamic pricing merupakan penetapan harga di mana harga berubah-ubah
berdasarkan permintaan, segmen pasar, dan ketersediaan produk.
2. Strategi Fungsional Keuangan
Strategi keuangan ( financial strategy) menguji implikasi keuangan dari pilihan
strategis suatu perusahaan atau unit bisnis dan mengidentifikasi tindakan keuangan yang
terbaik. Strategi ini juga dapat menciptakan keunggulan bersaing melalui biaya modal
atau dana yang lebih rendah dan kemampuan yang fleksibel untuk meningkatkan jumlah
modal demi mendukung suatu strategi bisnis.
3. Strategi Fungsional Penelitian & Pengembangan
Strategi penelitian dan pengembangan ( R&D strategy) berkaitan dengan inovasi dan
pengembangan produk dan proses. Salah satu pilihan dalam strategi R&D adalah apakah
perusahaan akan menjadi pemimpin teknologi (technological leader ) yaitu menjadi
2
pelopor inovasi, atau menjadi pengikut teknologi (technological follower ) yaitu meniru
produk pesaing.
4. Strategi Fungsional Operasi
Strategi operasi (operation strategy) menentukan bagaimana dan di mana suatu
produk atau jasa diproduksi, tingkat integrasi vertikal dalam proses produksi, penyebaran
sumber daya fisik, dan hubungan dengan para pemasok. Strategi ini juga berkaitan
dengan tingkat optimalisasi penggunaan teknologi dalam proses operasi.
5. Strategi Fungsional Pembelian
Strategi pembelian ( purchasing strategy) berhubungan dengan perolehan bahan baku,
suku cadang dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi operasi.
Beberapa pilihan strategi pe mbelian adalah sebagai berikut:
a) Multiple sourcing yaitu perusahaan memesan dan membeli suatu bahan atau
komponen tertentu dari beberapa pemasok.
b) Sole sourcing yaitu perusahaan hanya bergantung pada satu pemasok untuk bahan
atau komponen tertentu.
c) Parallel sourcing merupakan pengembangan dari sole sourcing, di mana ada dua
pemasok untuk dua bahan atau komponen yang berbeda namun kedua pemasok
tersebut dapat menjadi pemasok cadangan satu sama lain.
6. Strategi Fungsional Logistik
Strategi logistik (logistic strategy) berkaitan dengan aliran bahan dan produk ke
dalam dan keluar dari proses produksi. Tiga tren yang berhubungan dengan dengan
strategi ini yaitu:
a) Sentralisasi ( sentralization), perusahaan melakukan sendiri semua fungsi logistik
perusahaan seperti pengiriman dan pergudangan.
b) Outsourcing logistic, menggunakan perusahaan lain untuk melakukan fungsi logistik.
Cara ini dapat mengurangi biaya karena dengan keahliannya di bidang
tersebut, perusahaan yang menyediakan jasa dapat mencapai efisisiensi biaya
dibandingkan jika perusahaan melakukannya sendiri.

c) Penggunaan internet, hubungan antara perusahaan dengan pemasok dan penyalur


produk dilakukan melalui komunikasi internet, dengan sistem logistik yang terkoneksi
antara perusahaan dengan pemasok dan penyalur tersebut

7. Strategi Fungsional Manajemen Sumber Daya Manusia


3
Strategi ini menekankan pada bagaimana suatu perusahaan atau unit bisnis
memutuskan cara pemilihan dan pemanfaatan tenaga kerja. Apakah perusahaan merekrut
sendiri atau menggunakan outsourcing. Kemudian apakah menggunakan tenaga kerja
yang kurang terampil dengan upah yang murah atau tenaga kerja terampil dengan upah
yang tinggi.
8. Strategi Teknologi Informasi
Strategi yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk menghasilkan
keunggulan bersaing. Strategi ini dapat memudahkan hampir semua fungsi lain yang ada
di perusahaan dan mendukung strategi yang dilaksanakan oleh unit bisnis dan
perusahaan.
Kriteria yang paling penting adalah kemampuan strategi yang diusulkan dalam
menangani faktor-faktor strategis spesifik yang dikembangkan sebelumnya melalui analisis
SWOT. Pertimbangan penting lainnya dalam memilih suatu strategi adalah kemampuan
setiap alternatif strategi untuk memenuhi tujuan dengan sumber daya terkecil dan efek
samping paling sedikit.
B. Implementasi Organisasi

Perubahan strategi perusahaan mungkin akan membutuhkan beberapa perubahan


dalam organisasi dan juga keahlian yang dibutuhkan pada posisi-posisi tertentu. Studi yang
dilakukan Chandler terhadap beberapa perusahaan besar Amerika Serikat seperti DuPont,
General Motors, Sears dan Standard Oil disimpulkan bahwa berbagai perubahan yang terjadi
dalam implementasi strategi akan mengarah pada perubahan struktur organisasi. Berbagai
penelitian juga menunjukkan bahwa struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi
yang sesuai dengan strategi. Dengan kata lain struktur organisasi mengikuti strategi. Oleh
karena itu, penetapan stuktur organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam
implementasi strategi agar semua aktivitas perusahaan yang diakibatkan perubahan tersebut
dapat dilaksanakan dengan baik. Struktur organisasi akan membantu mempertajam aktivitas
kunci perusahaan dan memperlihatkan pola koordinasi yang diterapkan dalam menjalankan
strategi. Dalam hal ini aspek strategi, stuktur dan lingkungan harus terpadu dalam satu
kesatuan atau jika tidak maka kinerja perusahaan akan lemah.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka para manajer strategis harus memperhatikan


bagaimana perusahaan mereka akan distruktur agar semua aktivitas perusahaan
dapat dilakukan dengan baik. Manajer strategis harus memahami lebih dahulu berbagai
4
bentuk struktur organisasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi Sederhana

Struktur organisasi sederhana hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik


dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang
saling berhubungan,biasanya menggunakan struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan
yang menggunakan struktur organisasi sederhana ini biasanya dikelola oleh pemiliknya
sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah
produk. Artinya, dalam struktur sederhana ini, pemilik perusahaan cenderung mengambil
semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan
perusahaan.

Struktur Organisasi Sederhana

Struktur organisasi sederhana memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun


kelebihan struktur organisasi sederhana adalah :
1) Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
2) Sistem tidak rumit (seperti imbalan, pengawasan, dll)
3) Tidak mahal
Sedangkan kelemahan dari struktur sederhana adalah:
1) Cenderung berfokus pada pemilik perusahaan
2) Kesempatan untuk peningkatan karir relatif kecil
3) Dibutuhkan kemampuan yang lebih untuk pemilik perusahaan
4) Tidak sesuai untuk organisasi yang besar
2. Struktur Organisasi Fungsional
Dalam struktur organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai spesialisasi

5
fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju
spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen
pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan dan mengembangkan
sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini secara teratur berubah
untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar.

Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:


1) Efisiensi melalui spesialisasi
2) Komunikasi dan jaringan keputusannya relatif sederhana
3) Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada level manajemen puncak
4) Dapat mendelegasi keputusan operasional sehari-hari
5) Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
Sedangkan kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
1) Menyebabkan spesialisasi yang sempit
1) Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
2) Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
3) Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
4) Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan
menjadi sulit
5) Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas

3. Struktur Organisasi Divisional

Ketika perusahaan berkembang, perusahaan mulai memfokuskan perhatiannya pada


pengelolaan berbagai lini produk di berbagai industri dan mendesentralisasikan

6
wewenangnya dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan
akuisisi dan mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar
yang berbeda, biasanya mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri
dari beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan
seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur
organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing
divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi
lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.
Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk
melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang ba ik dalam
mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif
dalam suatu perusahaan. Berikut adalah gambar struktur organisasi divisional

Struktur Organisasi Divisional

Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya yaitu :
1) Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
2) Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
3) Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
4) Kesempatan karir lebih terbuka
5) Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
6) Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis

7
Sedangkan kekurangan struktur organisasi divisional antara lain:
1) Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
2) Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
3) Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

4. Struktur Strategic Business Unit (SBU)

Ketika struktur organisasi divisional menjadi sulit diterapkan karena CEO mempunyai
terlalu banyak divisi yang harus diurus, maka salah satu solusinya adalah perusahaan
mengubah struktur organisasinya dalam bentuk strategic business unit (SBU)
atau strategik group. Struktur SBU ini mengelompokkan sejumlah divisi berdasarkan pada
beberapa aspek seperti lini produk atau pasar. Berikut adalah gambar dari struktur
Strategic Business Unit (SBU)

Struktur SBU

Adapun kelebihan struktur SBU antara lain:

1) Tanggungjawab setiap SBU jelas

2) Memperbaiki koordinasi

3) Sistem pengawasan untuk organisasi yang terdiversifikasi menjadi lebih mudah

4) Masing-masing SBU lebih memahami lingkungan khususnya


Sedangkan kekurangan stuktur SBU antara lain:
1) Struktur lebih tinggi
2) Biaya lebih tinggi

8
3) Berpotensi menimbulkan persaingan antar SBU dalam memperebutkan sumber
daya
5. Struktur Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan
pelaksanaan beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice
precident yang mempunyai tanggung jawab fungsional bagi seluruh proyek. Sedangkan
setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan
implementasi strategi. Berikut adalah ga mbar struktur organisasi matrix
Struktur Organisasi Matrix

Sebagaiman struktur-struktur organisasi lainnya, struktur organisasi matriks juga


mempunyai berbagai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan struktur organisasi matriks
antara lain yaitu :
1) Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
2) Tujuan proyek menjadi lebih jelas
3) Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
4) Banyak jalur untuk melakukan komunikasi
5) Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas

9
Adapun kelemahan struktur organisasi matriks yaitu :
1) Strukturnya sangat rumit
2) Biaya relatif tinggi
3) Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
4) Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi
kuat.
Struktur organisasi sangat bergantung pada strategi perusahaan. Hal ini dapat
diartikan jika perusahaan mengubah strateginya maka perlu adanya penyesuaian terhadap
struktur organisasinya yaitu sebagai berikut :
1. Bila perusahaan bergerak dari produk tunggal ke produk yang berkaitan, seterusnya
ke diversifikasi tidak berkaitan, maka perusahaan yang efektif bergerak dari struktur
organisasi fungsional menuju struktur organisasi divisional.
2. Organisasi kecil yang beroperasi dalam lingkungan yang stabil, dan mempunyai
lingkup produk/pasar tunggal akan lebih efektif dengan struktur organisasi fungsional.
3. Organisasi besar yang beroperasi dalam lingkungan dinamis, dan mempunyai usaha
yang secara teknologis intensif, di mana skala ekonomis tidak penting dan
mempunyai proyek atau produk jangka pendek akan efektif dengan struktur organisasi
matrik.

10
BAB II

KASUS

PT. UNILEVER INDONESIA

Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi
salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice
Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand
ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear,
Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.

Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham
perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan
Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap)
yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%,
bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.

Adapun tujuan dari PT.UNILEVER yaitu memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap


anggota masyarakat di manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan
pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek
dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan. Keberhasilan jangka panjang menuntut
komitmen yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi,
terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta
keinginan untuk belajar secara terus-menerus. Unilever percaya bahwa keberhasilan
memerlukan perilaku korporasi yang berstandar tinggi terhadap karyawan, konsumen dan
masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Adapun visi dan misi dari PT Unilever adalah
sebagai berikut :

Visi Unilever : “To become the first choice of consumer, costumer and community”

Misi Unilever adalah :

1) Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
11
2) Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

3) Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

4) Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

5) Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan


imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

6) Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan


lingkungan hidup.

12
BAB III

Keterkaitan Materi dengan Kasus

A. Implementasi Kebijakan Fungsional

1. Strategi Fungsional Pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) berkaitan dengan penetapan harga ( pricing),


penjualan (selling), dan pendistribusian (distributing) produk.

a) Harga (pricing)

Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap


produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk
kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-
keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan
batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum
bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi
konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum), Estee (me nyukai
volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya anak sekolah yang
menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).Unilever tidak saja menjawab
kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali
sebelum melibatkan diri kekancah persaingan tersebut. Dimana strategi pemasaran
dalam hal harga unilever Memberikan potongan harga langsung di tempat pembelian.

b) Penjualan

Penjualan yang dilakukan PT.Unilever berkaitan dengan promosi yang dilakukan yaitu
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

1) Periklanan, semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.

2) Promosi Penjualan, Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan


mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

3) Hubungan Masyarakat dan Publisitas, berbagai program untuk mempromosikan


dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
13
4) Penjualan Secara Pribadi, interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan

5) Pemasaran Langsung, penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat


penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan berkembangnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,


berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka
strategi promosi dirumuskan menjadi: Advertising, Consumer Sales Promotion, Trade
Promotion and Co-Marketing, Packaging. Point Of Purchase, Personal Selling, Public
relations, Brand Publicity, Corporate Advertising, The Internet, Direct Marketing,
Experiential contact: Event, sponsorship, Customer Service, Word Of Mouth.

c) Distributing

Strategi distribusi berkenaan dengan penentuan saluran distribusi yang digunakan oleh
perusahaan untuk menyampaikan barang dan jasanya hingga sampai di tangan
konsumen. PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang merupakan anak
perusahaan dari perusahaan Unilever. Lebih dari seribu distributor telah didirikan di
seluruh Indonesia. Seperti perusahaan lainnya, distributor tidaklah berdiri sendiri. PT.
Unilever Indonesia, Tbk melakukan kerja sama dengan CV. Aryanta Prima Distrindo
Perkasa untuk mendirikan distributor PT. Unilever Indonesia, Tbk area Kota Batu pada
tahun 2014.

2. Strategi Fungsional Keuangan

Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu
bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja
termasuk dalam hal pembagian keuntungan. Unilever saat ini memang fokus melakukan
pertumbuhan organik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan
struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.
Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi
teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti
Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam
14
melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu
injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa
mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis
utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen
keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke
berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice
cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga
negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjuala n.

3. Strategi Fungsional Penelitian & Pengembangan

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan


inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan
sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Unilever. Komunikasi yang disampaikan
melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung
mengenai sasaran, untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan
melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding,
design, technical printing, dan merchandising.

4. Strategi Fungsional Operasi

Merumuskan strategi fungsional operasi paling tidak membutuhkan dua komponen,


yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan
prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen
operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur,
pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal
produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan. Strategi
fungsional operasi Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan
kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya.
Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan perhatian
penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan
tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial.
Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami

15
kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun
dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.

5. Strategi Fungsional Pembelian

PT. Unilever menerapkan strategi Multiple sourcing. Dimana Perusahaan memesan


dan membeli suatu bahan atau komponen tertentu dari beberapa pemasok. Dimana
Unilever pernah mengumpulkan 32 supplier utamanya di tataran global untuk bertemu
dengan para eksekutif senior Unilever untuk membahas dan menjajaki peluang kemitraan
strategis di Indonesia, mendiskusikan ide-ide inovasi serta mengkaji bagaimana target
pertumbuhan Unilever Indonesia dapat direalisasikan melalui investasi dalam kapasitas
dan kapabilitas. Acara yang dikemas dalam program bertajuk ‘Partner to Win’ ini
diadakan di Jakarta hari ini (19/3). Unilever telah beroperasi di Indonesia selama hampir
80 tahun dan kemitraan strategis dengan supplier mer upakan cara untuk terus tumbuh
secara berkelanjutan untuk 80 tahun berikutnya

6. Strategi Fungsional Logistik

PT. Unilever memiliki bidang supply chain yang salah satunya Customer Service/
Logistics (Deliver) yang mana bertanggung jawab atas pengiriman produk ke para
pelanggan dan memastikan ketersediaan di setiap rak toko. Peranannya termasuk
manajemen order, bekerja sama dengan pergudangan dan transportasi, dan memastikan
produk selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dimana dengan
perkembangan zaman PT. Unilever memanfaatkan penggunaan internet, hubungan antara
perusahaan dengan pemasok dan penyalur produk dilakukan melalui komunikasi internet
dengan sistem logistik yang terkoneksi antara perusahaan dengan pemasok dan penyalur
tersebut

7. Strategi Fungsional Manajemen Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian
antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya, juga perlu
diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan,
supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja.
16
Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana
agar karyawan merasa puas bekerja.

Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara
rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan
sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja
tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran,
penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total
tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki
empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.

8. Strategi Teknologi Informasi

Perusahaan Unilever melaksanakan strategi teknologi informasi dengan menjalankan


Komunikasi pasar terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini
berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesannya secara jelas.

B. Implementasi Organisasi

Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia

17
Dari struktur organisasi di atas, dapat diketahui bahwa PT unilever Indonesia
menerapkan struktur organisasi divisional. Struktur organisasi divisional ini dilihat dari
adanya pengelolaan karyawan dan kerja berdasarkan jenis produk yang berbeda dari PT
Unilever Indonesia yang dihasilkan oleh masing-masing divisi yaitu :

a. Director Food merupakan orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk makanan yang dihasilkan Unilever.

b. Director Ice Cream merupakan orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk ice cream yang dihasilkan Unilever.

Dari struktur di atas juga dapat dilihat adanya pembagian divisi berdasarkan fungsinya
yaitu

a. Chief Financial Officer, bagian yang mengatur setiap kegiatan keuangan di Unilever

b. Home and Personal Care, bagian yang mengatur semua yang ada di dalam
perusahaan yang berkaitan dengan individu kepegawaian

c. Supplay Chain, bagian yang mengatur mengenai bahan baku

d. Customer Development, bagian yang mengurusi tentang masalah customers

e. Human Resources and Corporate Relation, bagian untuk SDM dan hubungan antar
perusahaan atau pihak yang bekerjasama dengan perusahaan.

Setiap divisi yang ada di PT Unilever memiliki sub-sub divisi, seperti director ice
cream memiliki tiga sub divisi (commercial ice cream, marketing ice crean, marketing
service), sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh ketiga sub divisi tersebut akan berada
di bawah pengawasan director ice cream, begitu juga dengan sub divisi marketing service
yang juga memiliki tiga sub divisi (CMI, CCM, CAS). CMI,CCM dan CAS berada di bawah
pengawasan divisi marketing service, sehingga bentuk pengaduan harus melalui marketing
service dan tidak boleh langsung ke director ice cream.

18
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12, Buku 1. Jakarta : Salemba
Empat

Yasa, Ni Nyoman Kerti. 2016. Manajemen Stratejik , Analisis Lingkungan Untuk


Menghasilkan Alternatif Strategi. Denpasar : Udayana University Press

Fibrianti, Emmy. 2014. Manajemen Strategis Kelompok 5. Scribd:


https://id.scribd.com/doc/200022106/Manajemen-Strategis-klmpok-5 (diakses pada
tanggal 28 November 2020).

Milanisti, Yayu. 2015. Implementasi Strategik dan Organisasi. Slideshare.net:


https://slideplayer.info/slide/2024242/ (diakses pada tanggal 28 November 2020).

Anonim. Implementasi Rencana Strategi PT Unilever Indonesia.


https://wantosvofckhe.wordpress.com/implementasi-rencana-starategi-pt-unilever-
indonesia/ (diakses pada tanggal 28 November 2020)

Anonim. 2015. Struktur Organisasi PT Unilever.


https://adrivit.wordpress.com/2015/10/23/struktur-organisasi-pt-unilever/ (diakses
pada 29 November 2020)

19

Anda mungkin juga menyukai