IMPLEMENTASI STRATEGI
Oleh
Kelompok III
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB I
PEMBAHASAN MATERI
5
fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju
spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen
pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan dan mengembangkan
sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini secara teratur berubah
untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar.
6
wewenangnya dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan
akuisisi dan mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar
yang berbeda, biasanya mengubah strukturnya menjadi struktur organisasi yang terdiri
dari beberapa divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan
seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur
organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing
divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi
lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya.
Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk
melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang ba ik dalam
mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif
dalam suatu perusahaan. Berikut adalah gambar struktur organisasi divisional
Sebagaimana struktur organisasi yang lain, struktur organisasi divisional ini juga
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya yaitu :
1) Koordinasi antar fungsi menjadi lebih mudah dan cepat
2) Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
3) Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
4) Kesempatan karir lebih terbuka
5) Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
6) Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis
7
Sedangkan kekurangan struktur organisasi divisional antara lain:
1) Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
2) Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
3) Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
Ketika struktur organisasi divisional menjadi sulit diterapkan karena CEO mempunyai
terlalu banyak divisi yang harus diurus, maka salah satu solusinya adalah perusahaan
mengubah struktur organisasinya dalam bentuk strategic business unit (SBU)
atau strategik group. Struktur SBU ini mengelompokkan sejumlah divisi berdasarkan pada
beberapa aspek seperti lini produk atau pasar. Berikut adalah gambar dari struktur
Strategic Business Unit (SBU)
Struktur SBU
2) Memperbaiki koordinasi
8
3) Berpotensi menimbulkan persaingan antar SBU dalam memperebutkan sumber
daya
5. Struktur Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan
pelaksanaan beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh vice
precident yang mempunyai tanggung jawab fungsional bagi seluruh proyek. Sedangkan
setiap manajer proyek mempunyai project responsibility untuk penyelesaian dan
implementasi strategi. Berikut adalah ga mbar struktur organisasi matrix
Struktur Organisasi Matrix
9
Adapun kelemahan struktur organisasi matriks yaitu :
1) Strukturnya sangat rumit
2) Biaya relatif tinggi
3) Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
4) Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi
kuat.
Struktur organisasi sangat bergantung pada strategi perusahaan. Hal ini dapat
diartikan jika perusahaan mengubah strateginya maka perlu adanya penyesuaian terhadap
struktur organisasinya yaitu sebagai berikut :
1. Bila perusahaan bergerak dari produk tunggal ke produk yang berkaitan, seterusnya
ke diversifikasi tidak berkaitan, maka perusahaan yang efektif bergerak dari struktur
organisasi fungsional menuju struktur organisasi divisional.
2. Organisasi kecil yang beroperasi dalam lingkungan yang stabil, dan mempunyai
lingkup produk/pasar tunggal akan lebih efektif dengan struktur organisasi fungsional.
3. Organisasi besar yang beroperasi dalam lingkungan dinamis, dan mempunyai usaha
yang secara teknologis intensif, di mana skala ekonomis tidak penting dan
mempunyai proyek atau produk jangka pendek akan efektif dengan struktur organisasi
matrik.
10
BAB II
KASUS
Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi
salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice
Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand
ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear,
Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham
perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan
Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap)
yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%,
bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Visi Unilever : “To become the first choice of consumer, costumer and community”
1) Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
11
2) Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
12
BAB III
a) Harga (pricing)
b) Penjualan
Penjualan yang dilakukan PT.Unilever berkaitan dengan promosi yang dilakukan yaitu
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1) Periklanan, semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
c) Distributing
Strategi distribusi berkenaan dengan penentuan saluran distribusi yang digunakan oleh
perusahaan untuk menyampaikan barang dan jasanya hingga sampai di tangan
konsumen. PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang merupakan anak
perusahaan dari perusahaan Unilever. Lebih dari seribu distributor telah didirikan di
seluruh Indonesia. Seperti perusahaan lainnya, distributor tidaklah berdiri sendiri. PT.
Unilever Indonesia, Tbk melakukan kerja sama dengan CV. Aryanta Prima Distrindo
Perkasa untuk mendirikan distributor PT. Unilever Indonesia, Tbk area Kota Batu pada
tahun 2014.
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu
bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja
termasuk dalam hal pembagian keuntungan. Unilever saat ini memang fokus melakukan
pertumbuhan organik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan
struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.
Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi
teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti
Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam
14
melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu
injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa
mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis
utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen
keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke
berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice
cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga
negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjuala n.
15
kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun
dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
PT. Unilever memiliki bidang supply chain yang salah satunya Customer Service/
Logistics (Deliver) yang mana bertanggung jawab atas pengiriman produk ke para
pelanggan dan memastikan ketersediaan di setiap rak toko. Peranannya termasuk
manajemen order, bekerja sama dengan pergudangan dan transportasi, dan memastikan
produk selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dimana dengan
perkembangan zaman PT. Unilever memanfaatkan penggunaan internet, hubungan antara
perusahaan dengan pemasok dan penyalur produk dilakukan melalui komunikasi internet
dengan sistem logistik yang terkoneksi antara perusahaan dengan pemasok dan penyalur
tersebut
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian
antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya, juga perlu
diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan,
supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja.
16
Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana
agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara
rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan
sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja
tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran,
penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total
tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki
empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
B. Implementasi Organisasi
17
Dari struktur organisasi di atas, dapat diketahui bahwa PT unilever Indonesia
menerapkan struktur organisasi divisional. Struktur organisasi divisional ini dilihat dari
adanya pengelolaan karyawan dan kerja berdasarkan jenis produk yang berbeda dari PT
Unilever Indonesia yang dihasilkan oleh masing-masing divisi yaitu :
a. Director Food merupakan orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk makanan yang dihasilkan Unilever.
b. Director Ice Cream merupakan orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan
produk ice cream yang dihasilkan Unilever.
Dari struktur di atas juga dapat dilihat adanya pembagian divisi berdasarkan fungsinya
yaitu
a. Chief Financial Officer, bagian yang mengatur setiap kegiatan keuangan di Unilever
b. Home and Personal Care, bagian yang mengatur semua yang ada di dalam
perusahaan yang berkaitan dengan individu kepegawaian
e. Human Resources and Corporate Relation, bagian untuk SDM dan hubungan antar
perusahaan atau pihak yang bekerjasama dengan perusahaan.
Setiap divisi yang ada di PT Unilever memiliki sub-sub divisi, seperti director ice
cream memiliki tiga sub divisi (commercial ice cream, marketing ice crean, marketing
service), sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh ketiga sub divisi tersebut akan berada
di bawah pengawasan director ice cream, begitu juga dengan sub divisi marketing service
yang juga memiliki tiga sub divisi (CMI, CCM, CAS). CMI,CCM dan CAS berada di bawah
pengawasan divisi marketing service, sehingga bentuk pengaduan harus melalui marketing
service dan tidak boleh langsung ke director ice cream.
18
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12, Buku 1. Jakarta : Salemba
Empat
19