Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 2 TECHNOPRENEURSHIP

BUSINESS MODEL CANVAS


“EMBRIOS : JAKET MULTIFUNGSI YANG DAPAT
BERTRANSFORMASI MENJADI JAS HUJAN”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
1. Abdullah Shabri WIbowo (03411540000001)
2. Fitriandika Nugraha (03411540000041)
3. Ruth Felicia A T (03211540000065)
4. Wilujeng Putri (03411540000002)
5. Dhimas Candra P (05211440000051)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehinga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Technopreneurship mengenai masalah Budiness Model
Canvas ini dengan baik.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Gusti Made Rai selaku dosen
pengampu mata kuliah Technopreneurship yang telah membimbing kami untuk menyusun
makalah Canvas ini. Dalam menyusun makalah ini kami menjupai banyak hambatan namun
berkat kerjasama satu tim akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu
kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.

Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbakan tugas selanjutnya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah Budiness Model Canvas ini bisa
bermanfaat.

Surabaya, 9 April 2018

Penyusun
2018

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I. BUSINESS MODEL CANVAS ................................................................................... 4

1.1 Pengertian Business Model Canvas ................................................................................. 4

1.2 Business Model Canvas Produk “EMBRIOS PLAST” ................................................... 7

BAB II. STRATEGI DAN RENCANA PASAR ...................................................................... 8

2.1 Excecutive Summary........................................................................................................ 8

2.1.1 Barang yang Dijual .................................................................................................... 8

2.1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 8

2.1.3 Target Pencapaian...................................................................................................... 8

2.2 Strategic Focus and Plan .................................................................................................. 8

2.3 Market Situation Analysis ............................................................................................... 9

2.3.1 Market Summary ....................................................................................................... 9

2.3.2 Market Demographics ............................................................................................... 9

2.4 Competitor Analysis ......................................................................................................... 9

2.5 Customer Analysis ........................................................................................................... 9

2.6 Core Competency and Sustainable Competitive Advantage............................................ 9

2.7 SWOT Analysis................................................................................................................ 9

BAB III. ANALISIS RESIKO IDE BISNIS ........................................................................... 11

3.1 Resiko pada aspek SDM ................................................................................................ 11

3.2 Resiko pada aspek keuangan .......................................................................................... 11

3.3 Resiko pada aspek pemasaran ........................................................................................ 11

3.4 Resiko pada aspek produksi/operasi .............................................................................. 12

3.5 Resiko pada aspek sistem informasi............................................................................... 12

BAB IV. GAMBARAN PRODUK ......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14


BAB I. BUSINESS MODEL CANVAS
1.1 Pengertian Business Model Canvas
Business Model Canvas (BMC) salah satu alat strategi yang digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar pemikiran tentang
bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Business Model
Generation lebih populer dengan sebutan Business Model Canvas adalah suatu alat untuk
membantu kita melihat lebih akurat rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Mengubah
konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang ditampilkan pada satu lembar kanvas berisi
rencana bisnis dengan sembilan elemen kunci yang terintegrasi dengan baik didalamnya
mencangkup analisis strategi secara internal maupun ekternal perusahaan (Osterwalder, 2012).
1. Customer Segment
Blok bangunan Segmen Pelanggan mengambarkan sekelompok orang atau
organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah
inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan),
tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu lama. Untuk lebih memuaskan
pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka dalam segmen berbeda
berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku atau atribut lain. Sebuah model bisnis dapat
menggambarkan satu atau beberapa segmen pelanggan, beasr ataupun kecil. Suatu
organisasi harus memutuskan segmen mana yang dilayani dan mana yang diabaikan
(Osterwalder dan Pigneur, 2012).
2. Value Propositions
Blok bangunan proposisi nilai mengambarkan gabungan antara produk dan layanan
yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai dapat memecah
masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Setiap proposisi nilai berisi
gabungan produk dan/atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan
spesifik. Dalam hal ini proposisi nilai merupakan kesatuan atau gabungan manfaat-
manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.
3. Channels
Blok Bangunan Saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
berkomunikasi dengan Segmen Pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
memberikan Proposisi Nilai. Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan
penghubung antara perusahaan dan pelanggan, saluran adalah titik sentuh pelanggan
yang sangat berperan dalam setiap kejadian yang mereka alami (Osterwalder & Pigneur,
2012).
4
4. Customer Relationships
Blok Bangunan Hubungan Pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan
yang dibangun perusahaan bersama Segmen Pelanggan yang spesifik. Sebuah
perusahaan harus menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangun bersama Segmen
Pelanggan. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis.
5. Revenue Streams
Blok Bangunan Arus Pendapatan Menggambarkan uang tunai yang dihasilkan
perusahaan dari masing-masing Segmen Pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan
untuk menghasilkan pemasukan). Arus Pendapatan mungkin memiliki mekanisme
penetapan harga yang berbeda seperti daftar harga yang tetap, penawaran, pelelangan,
kebergantungan pasar kebergantungan volume atau manajemen hasil.
6. Key Resources
Blok bangunan sumber daya utama mengambarkan aset-aset terpenting yang
dipelukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Setiap model bisnis memungkinkan
perusahaan menciptakan dan menawarkan proposisi nilai, menjangkau pasar
mempertahankan hubungan dengen Segmen Pelanggan dan memperoleh pendapatan.
kebutuhan sumber daya utama berdeda-beda sesuai jenis model bisnis. Perusahaan
microchip memerlukan fasilitas produksi padat modal, sementara desainernya lebih
berfokus pada sumber daya manusia. Sumber daya utama dapat berbentuk fisik finansial,
intelektual atau manusia. Sumber daya utama dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan
atau diperoleh oleh mitra utama.
7. Key Activities
Blok bangunan aktivitas kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus
dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat berkerja. Setiap model bisnis
membutuhkan sejumlah aktivitas kunci yaitu tindakan-tindakan terpenting yang harus
diambil perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses. Seperti halnya sumber daya
utama, aktivitas-aktivitas kunci juga diperlukan untuk menciptakan dan memberikan
proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan Hubungan Pelanggan dan
memperoleh pendapatan. Seperti sumber daya utama aktivitasaktivitas kunci berbeda
bergantung pada jenis model bisnisnya. Untuk produsen software microsoft, aktivitas-
aktivitas kunci mencakup pengembangan software.
8. Key Partnership
Blok bangunan kemitraan utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra
yang membuat model bisnis dapat bekerja. Perusahaan membentuk kemitraan dengan
5
berbagai alasan, dan kemitraan menjadi landasan dari berbagai model bisnis mengurangi
risiko atau memperoleh sumber daya mereka.
9. Cost Structures
Struktur Biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan model bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan biaya terpenting yang
muncul ketika mengoperasikan model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan
nilai mempertahankan hubungan pelanggan dan menghasilkan pendapatan,
menyebabkan timbulnya biaya. Perhitungan biaya semacam ini relatif lebih mudah
setelah sumber daya utama, aktivitas-aktivitas kunci dan kemitraan utama ditentukan.
Meskipun demikian, beberapa model bisnis lebih terpacu dalam hal biaya daripada model
bisnis lain.

6
1.2 Business Model Canvas Produk “EMBRIOS”

Key
Key Activity Value Proposition Customer Relationship Customer Segments
Partner
Tidak bisa basah. Pengendara Motor.
Produksi.
Good Shape-Good Ojek Online (Pengendara dan
Pemilihan Bahan yang Terbaik. Automatic Service.
Penjahit Model. Penumpang)
Mendesain jaket. Tidak perlu langsung ke toko
Investor Bahan nyaman Komunitas. Motor.
Promosi dan Kerjasama dengan (online).
dipakai.
berbagai Pihak.
Praktis,
Key Resource Channels
Intelectual.
Hak paten, brand.
Human : Tenaga kerja.
Dari mulut ke mulut.
Pysical Asset.
Social Media.
Aplikasi dan alat desain grafis.
Financial.
Model.
Cost Structure Revenue Stream

Alat dan bahan.


Keuntungan dari penjualan langsung.
Gaji karyawan.
Periklanan.
Tempat produksi. Pembagian keuntungan dari proyek kolaborasi.
Aspek legal.
BAB II. STRATEGI DAN RENCANA PASAR

2.1 Excecutive Summary


2.1.1 Barang yang Dijual
Barang yang kami akan jual adalah “OMBRIOS, Jaket Multifungsi yang dapat
bertranformasi menjadi jas hujan. Sesuai namanya, jaket ini memiliki model yang keren dan
dapat berubah menjadi jas hujan dengan cara yang praktis. Ombrios sendiri memiliki arti
pembawa hujan dalam bahasa yunani.

2.1.2 Tujuan
Tujuan dari produk ini adalah

 Melindungi pengguna motor dari air hujan


 Menyediakan solusi bagi pengendara yang merasa penggunaan jas hujan
merepotkan
 Menyediakan solusi bagi pengendara yang merasa penggunaan jas hujan
membuat pribadi tidak percaya diri akan modelnya

2.1.3 Target Pencapaian


Tahun pertama - kedua

 Produk Kami dikenal oleh masyarakat

Tahun ketiga – seterusnya:

 Produk Kami menjadi produk unggulan dan mampu menyelesaikan permasalahan di


masyarakat
 Bermitra dengan Ojek Online dan Komunitas
 Omset penjualan meningkat 50 %

2.2 Strategic Focus and Plan

2.2.1 Visi dan Misi


 Membangun perusahaan dari nol yang berkembang secara konsisten hingga
terbentuk perusahaan yang independen dan mandiri.
 Membangun mitra usaha seluas-luasnya
 Membangun kepercayaan pada pelanggan sehingga memperoleh reputasi baik.
8
2.3 Market Situation Analysis
2.3.1 Market Summary
Market Summary mencakup keadaan pasar yang ada growth, trend, selera
konsumen, dan lain sebagainya.

2.3.2 Market Demographics


Market demographics meliputi keadaan demografi masyarakat yang mempengaruhi
terciptanya suatu produk.
2.4 Competitor Analysis
Berdasarkan analisa pasar terutama pada penjualan produk jaket masih menjadi pakaian
yang banyak diminati konsumen terutama saat musim hujan dengan berbagai macam bahan.
Beberapa kompetitor dalam pengembangan bisnis ini yaitu penjual jas hujan konvensional dan
penjual produk jaket parasut. Namun sejauh ini, jaket hanya didesain untuk menutupi sebagian
tubuh saja sehingga fungsi jaket menjadi kurang maksimal jika dipakai saat hujan tiba.
Meskipun sudah mengenakan jaket namun banyak diantara pengguna yang masih
membutuhkan jas hujan.

2.5 Customer Analysis


Dalam menjalankan bisnis ini sasaran pengguna jaket multifungsi sebagai jas hujan
mencakup semua kalangan masyarakat dengan prioritas sebagai berikut :

Prioritas 1 : Masyarakat Umum terutama Pengendara Motor

Prioritas 2 : Masyarakat umum yang kesehariannya menggunakan motor sebagai transportasi


umum seperti pelanggan ojek dll

2.6 Core Competency and Sustainable Competitive Advantage


2.7 SWOT Analysis

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) merupakan analisis


yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan produk yang dibuat. Hal ini
dilakukan agar produsen dapat terus berinovasi dalam mengembangkan produknya. Berikut
analisis dari produk “EMBRIOS”

 Strength:

 Multifungsi

9
 Praktis

 Bahan nyaman dipakai

 Bisa dipakai kapan saja

 Weakness:

 Lebih mahal dari jas hujan biasa

 Opportunities:

 Sedang berlangsungnya Musim hujan

 Berdasarkan hasil survey, banyak responden yang merasakan hal yang sama

 Threats:

 Persaingan dengan produk lain yang serupa

10
BAB III. ANALISIS RESIKO IDE BISNIS
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan
yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak
menginginkannya. Manajemen resiko merupakan suatu sistem pengawasan resiko dan
perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atau perorangan
atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya resiko tersebut.
Dalam Menjalankan bisnis EMBRIOS banyak resiko yang mungkin akan ditanggung
oleh perusahaan antara lain.
3.1 Resiko pada aspek SDM
 Hilangnya pekerja
 Berkurangnya mitra kerja dan pemutusan secara sepihak oleh mitra kerja
Antisipasi yang dapat dilakukan yaitu :
- Harus menciptakan kondisi kerja yang baik,
- Keterbukaan mengenai reward yang dicapai,
- Bekerja secara sistematis,
- Harus menyampaikan alasan-alasan untuk perbaikan sebelum perbaikan
dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman dengan mitra kerja
- Meningkatkan komunikasi dengan karyawan dan memberikan motivasi.
3.2 Resiko pada aspek keuangan
 Kenaikan biaya produksi yang berlebihan,
 Langkanya barang yang diperlukan
Antisipasi yang dapat dilakukan yaitu
- Menetapkan biaya yang merupakan pas ditengah. Sehingga ketika terjadi
kenaikan tidak perlu menaikkan harga produk sehingga terkesan tidak
professional
- Mempunyai stock sehingga saat terjadi kenaikan biaya produksi bisa
mengurangi produksi dan menggunakan stock yang ada.
3.3 Resiko pada aspek pemasaran
 Perang harga dengan pesaing
 Pemalsuan produk
 Performance produk yang relative menurun
 Promosi yang kurang baik,
 Kegagalan dalam mengembangkan produk baru,

11
 Masalah distribusi.

Antisipasi yang dapat dilakukan adalah:

- Menjaga kualitas produk sehingga bisa tetap bersaing dengan kompetitor

- Melakukan promosi melalui social media

- Melakukan branding sehingga produk lebih dikenal oleh masyarakat

3.4 Resiko pada aspek produksi/operasi


 Apabila pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang sudah mereka buat.
 Kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai dengan kriteria awal karena kegagalan
produksi dan penurunan kualitas bahan baku

Antisipasi yang dapat dilakukan adalah :

- Pengecekan bahan baku yang rutin untuk memanage kualitas dari EMBRIOS

- Pengecekan yang dilakukan di awal dan di akhir produksi untuk mengetahui


layak dipasarkan atau tidak

- Adanya perjanjian dengan pemasok apabila barang tidak sesuai kriteria makan
akan dikembalikan

3.5 Resiko pada aspek sistem informasi


 Kesalahan operator data customer,
 Terjadinya hilangnya data customer dikarenakan virus ataupun hack
Antisipasi yang dapat dilakukan anatara lain :
- Ditinjau secara rutin dari aspek hardware, software dan brainware.
- Mengembangkan keahlian khususnya di customer service.
- Seharusnya mempunyai backup data yang dilakukan secara rutin dan otomatis.

12
BAB IV. GAMBARAN PRODUK

13
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Muhammad Fadhlan. 2016. Perancangan Business Model Canvas sebagai Alternatif
Strategi Bisnis Budidaya Ikan Gurame (Studi kasus pada UKM Mitra Mina. Desa
Sridadi, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah). Bandar Lampung. Universitas
Lampung.
Osterwalder, Alexander dan Pigneur, Yves terjemahan. 2012. Business Model Generation.
Jakarta: Elex Media Komputindo.

14

Anda mungkin juga menyukai