Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Operasional

Sumayang (2003) menyatakan bahwa manajemen operasi adalah proses pengolahan


atau konversi pada sumber daya (input) menjadi barang atau jasa (output) melalui
suatu proses. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen
operasi merupakan proses penciptaan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah
bentuk dengan menciptakan atau menambah nilai barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia, serta menyeimbangkan biaya dan pendapatan untuk
menghasilkan laba operasi yang tinggi.

Peran manajemen menempati posisi yang sangat penting dalam manajemen produksi,
pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Selain itu, manajemen operasi
merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting bagi sebuah perusahaan.
Manajemen operasi adalah ruang lingkup atau bidang manajemen yang berfokus pada
proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis yang efisien dan
efektif. Manajer operasi bertanggung jawab atas proses dimana input (dalam bentuk
bahan, tenaga kerja dan energi) diubah menjadi output (dalam bentuk barang dan
jasa). Melakukan fungsi operasi membutuhkan serangkaian aktivitas yang dibangun ke
dalam sebuah system.

Manajemen operasional terdiri dari 4 (empat) jenis fungsi operasional:

1. Alur proses yang bersifat teknis meliputi metode dalam pengolahan bahan.

2. Tugas mengorganisasikan teknik serta metode untuk mengelompokkan proses


produksi agar dapat berjalan efektif dan efisien.

3. Fungsi perencanaan bahan, termasuk menentukan kualitas dan kuantitas bahan


baku untuk memaksimalkan produksi.

4. Fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan material dalam proses


produksi.

 Era Digital

Era digital adalah era dimana hampir semua aspek kehidupan dimungkinkan oleh
teknologi digital. Hal ini dapat diartikan dengan munculnya teknologi digital
menggantikan teknologi yang sebelumnya digunakan oleh manusia (mekanik dan
elektronik analog).

Perkembangan teknologi menuju arah serba digitalisasi saat ini menjadi semakin pesat.
Dengan berkembangnya era digital seperti ini, masyarakat cenderung memiliki gaya
hidup baru dan memiliki ketergantungan pada perangkat elektronik. Teknologi telah
bermanfaat bagi manusia untuk mempermudah pekerjaan, peran penting teknologi ini
telah membawa peradaban manusia memasuki era digital. Sebagai dampak positifnya,
era digital telah membawa berbagai perubahan baik yang harus dimanfaatkan sebaik
mungkin.

 Pentingnya Manajemen

-Manajemen tahu bagaimana memanfaatkan peluang perusahaan.

-Manajemen akan mendorong Manajer untuk mendapatkan kepercayaan dari


anggotanya.

-Manajemen menghasilkan kualitas manajer investasi berkualitas yang akan


memasukan sebuah organisasi.

-Manajemen perlu dilakukan dalam hidup kita, dengan manajemen semuanya menjadi
efektif dan efisien.

-Jika kita melakukan sesuatu tanpa manajemen, semuanya akan jadi kacau.
Manajemen adalah cara kita merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengarahkan aktivitas/kegiatan yang kita lakukan.

 Strategi Operasional Pada Lingkungan Global

Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan yang harus diikuti oleh semua bagian
dalam perusahaan. Saat ini para manajer operasional harus memiliki pandangan global
tentang strategi operasional, pesatnya perkembangan dunia bisnis yang seolah menjadi
dunia tanpa batas menyebabkan banyak organisasi memperluas organisasinya tidak
hanya di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri.

 Peranan Manajemen Dalam Era Globalisasi

Manajemen berperan sangat penting pada sistem informasi karena mempunyai sasaran
terutama erat kaitanya dengan masa perkembangan teknologi saat ini :  

-Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari organisasi yang nantinya akan
memakai teknologi guna menaikkan tingkat kerja organisasi.  

-Mengembangkan kerangka kerja sistem informasi guna mengatur organisasi misalnya


business computing, telecommunication, specialized office product dan general office
product.  

Dengan peranan tadi diharapkan memiliki misi yaitu buat menaikan performance
organisasi. Jadi, manajemen pada era manapun faktor yg paling krusial atau inti
menurut manajemen merupakan kepemimpinan. Lantaran merupakan motor penggerak
menurut seluruh sumber dan alat. Sehingga baik atau buruknya suatu manajemen itu
tergantung pada kepemimpinannya. Dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi
yang baik pada suatu manajemen, menjadi faktor kunci aktivitas manajemen itu pada
dasarnya adalah efisiensi. Lantaran efisiensi itu menjadi perbandingan terbaik antara
suatu bisnis menggunakan hasilnya.  

Selain itu manajemen mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan peluang


perusahaan yang akan berakibat seseorang manajer menerima kepercayaan dari
anggotanya, sehingga akan menghasilkan suatu pimpinan yang berkualitas manajer
investasi yang akan memajukan sebuah organisasi. Dengan demikian manajemen perlu
diterapkan pada kehidupan kita. Lantaran dengan menggunakan manajemen segala hal
menjadi lebih efektif dan efisien.  

 Tantangan Manajemen Pada Era Globalisasi

Selain menghadapi persoalan keanekaragaman yang tidak mudah dipecahkan, seperti


halnya keragaman suku, agama, ras, adat, pengetahuan dan sebagainya, para manajer
ataupun manajemen indonesia juga menghadapi isu globalisasi. Menghadapi
persaingan dari bisnis lokal yang semakin kompetitif. Selain itu, faktor tawar menawar
dari para pembeli dan pemasok lokal maupun global juga merupakan salah satu
ancaman yang tidak dapat diabaikan, karena dengan munculnya produk
pengganti/alternatif yang bisa datang dari mana saja. Dengan munculnya teknologi
informasi yang menyebabkan lahirnya perusahaan-perusahaan digital, maka tingkat
persaingan antar sesama perusahaan menjadi semakin berat dan ketat.  

 Keputusan Dalam Manajemen Operasi

Diferensiasi, biaya yang lebih rendah dan respon dapat dicapai ketika manajer operasi
mampu membuat keputusan yang efektif dalam 10 bidang manajemen operasi. Di
bawah ini adalah sepuluh keputusan operasional:   

1. Kualitas. Harapan kualitas konsumen wajib ditemukan dan kebijakan serta prosedur
mekanisme wajib ditetapkan guna mengidentifikasi dan mencapai kualitas tersebut.  

2. Desain barang dan jasa. Perancangan barang dan jasa akan memilih proses
transformasi. Keputusan biaya, kualitas dan tenaga kerja berafiliasi/berhubungan erat
menggunakan keputusan desain.  

3. Desain proses dan kapasitas. Pilihan proses tersedia untuk produk barang dan jasa.
Keputusan proses berkaitan dengan menggunakan teknologi, kualitas, tenaga kerja
yang dipakai/digunakan dan perawatan.  
4. Pemilihan lokasi. Keputusan lokasi fasilitas buat perusahaan manufaktur maupun
jasa akan menentukan keberhasilan perusahaan. Kesalahan pada keputusan ini akan
berakibat pada inefisiensi.  

5. Desain tata letak (layout). Kapasitas, jumlah pekerja, keputusan pembelian dan
persediaan mempengaruhi tata letak. Demikian juga proses dan bahan mentah wajib
diletakkan pada hubungan satu dengan yang lainya.

6. Perancangan kerja dan Sumber Daya Manusia. Karena manusia adalah bagian
integral dan termahal dari keseluruhan sistem, sehingga kualitas pekerja, bakat dan
keterampilan yang dibutuhkan/diperlukan sehingga biayanya harus ditentukan.  

7. Manajemen Rantai Pasokan. Keputusan ini berkisar pada material apa yang harus
dibuat dan apa yang akan dibeli. Juga tentang kualitas, pengiriman dan inovasi dengan
harga yang memuaskan. Saling menghormati antara pembeli dan pemasok sangat
penting untuk pembelian yang efektif.  

8. Persediaan. Keputusan persediaan dapat dioptimalkan dengan mempertimbangkan


kepuasan pelanggan, pemasok, jadwal produksi dan perencanaan tenaga kerjanya
dipertimbangkan.  

9. Penjadwalan. Anda harus menetapkan rencana produksi yang fisibel dan efisien
serta menentukan dan mengelola kebutuhan staf dan peralatan.

10. Perawatani. Keputusan perlu dibuat pada tingkat reliabilitas dan stabilitas yang
diinginkan, dan sistem perlu diterapkan untuk pemeliharaan reliabilitas dan stabilitas
tersebut.  

Menyikapi Teknologi dalam Manajemen Operasional

Demi memenuhi visi dan misi perusaahan tidak ada hal yang dapat dilakukan oleh
perusahaan selain berusaha untuk tetap eksis dan terus melakukan pembaharuan
dengan menetapkan strategi yang telah direncanakan. Teknologi akan selalu menjadi
alternative dan jalan yang harus dipebuhi dan ditempuh oleh perusahaan sebab
perkembangan teknologi sangat cepat dan pesat perkembagannya. Apabila prusahaan
tetap ingin bertahan dan tetap dapat bersaing dengan perusahaan yang lain maka
mengikuti perkembangan teknologi dan penerapannya adalah hal yang sangat tepat.
Teknologi semakin banyak digunakan dalam penyesuaian produk dan layanan desain.
Penggunaan komputer dan sistem elektronik pendukung merupakan bagian integral
dari industri modern dan industri jasa. Di era digital ini teknologi informasi merupakan
hal yang harus terpantau dan menjadi strategi dalam perusahaan dalam penggunaan
dan penerapannya.

Teknik saat ini secara luas dapat diklasifikasikan ke dalam kategori berikut:
Computer-Aided Design (CAD): CAD memfasilitasi penautan dua komponen desain
yang lebih kompleks dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi sehingga menghasilkan
produktivitas yang lebih tinggi.

Sistem Manufaktur Berbantuan Komputer (CAM): Presisi sangat penting dalam


mengoperasikan mesin apa pun dan oleh karena itu, mesin Terkomputerisasi
Terkendali Numerik digunakan, sehingga memastikan tingkat akurasi tertinggi.

Standar untuk Pertukaran Data Produk: Seperti namanya, desain produk


ditransmisikan antara CAM dan CAM dalam tiga dimensi. Standar untuk Pertukaran
Data Produk proses berbagi produk di semua fase siklus hidup produk dan berfungsi
sebagai pertukaran file netral.

Dari beberapa system diatas menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan


untuk dapat menyikapi terutama dalam manajemen operasional sebagai
motor penggerak arah kebijakan produksi dari perusahaan yang harus
diterapkan

Kesimpulan

Manajemen operasi adalah suatu proses untuk membentuk/menciptakan barang, jasa,


atau kegiatan yang membarui bentuk dengan cara menciptakan atau menambah
manfaat suatu barang atau jasa yg akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, dan berusaha buat menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk
mencapai keuntungan operasi yang lebih tinggi.   Penataan sebuah organisasi menjadi
alat dalam keberhasilan manajemen pada era globalisasi sangatlah perlu, yang meliputi
empat fungsi dasar manajemen yaitu :  Planning, Organizing, Actuating, & Controlling.
Dengan demikian akan tercapai tujuan menurut sebuah manajemen yang kita
harapkan, yaitu efektif dan efisien.  

Tantangan dan persaingan yang semakin kompleks di era globalisasi merupakan


tantangan eksternal dan internal, yang membutuhkan pola pengembangan manajemen
yang handal. Manajemen memegang peranan penting pada sistem informasi karena
memiliki tujuan sebagai berikut :  Mengidentifikasikan beberapa teknis dan trend dari
suatu organisasi menggunakan teknologi guna meningkatkan tingkat kerja organisasi,
pengembangan kerangka kerja sistem informasi untuk pengelolaan organisasi seperti
business computing, telecommunication, specialized office product dan general office
product, Meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi (produktivitas), Meningkatkan
fleksibilitas pabrik dalam melakukan produksi, Meningkatkan kualitas produk (output),
kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen Menghasilkan waktu tunggu dan
kapasitas produksi yang relatif singkat. 

Sehingga sangat jelas bahwa perkembangan teknologi di era digitalisasi ini sangat
menuntut perusahan terlebih lagi pada tingkat manajemen terutama manajemen
operasi untuk terus melakukan inovasi dan pembaharuan mengikuti perkambangan
zaman dan teknologi karena tidak ada jalan keluar untuk dapat bertahan dan bersaing
maka perusahaan tidak boleh ketinggalan terutama pemanfaatan teknologi yang begitu
pesat perkambangannya.

Deitiana, Tita. 2020. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa (Services dan
Manufaktur). Jakarta: Mitra Wacana Kencana.

Eddy Herjanto. 2022. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Grasindo

Muslich Anshori, 2021. Manajemen Produksi Operasi, Konsep dan Kerangka Dasar.
Surabaya: Citra Media.

Sumber:https://www.managementstudyguide.com/managing-technology-in-operations-
management.htm
Pengertian Manajemen dan Perencanaan SDM

Manajemen (management) merupakan proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan organisasi, arahan,
koordinasi, dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan tersebut. Esensi manajemen adalah
aktiviatas bekerja melalui orang lain untuk meraih berbagai hasil. Melalui manajemen dilakukan
proses pengintegrasian berbagai sumber daya dan tugas untuk mencapai berbagai tujuan
organisasi. Pengertian manajemen sumber daya manusia terdiri atas dua kalimat, yaitu manajemen
dan sumber daya manusia. Manajemen adalah: “the arts of getting things done trough the effort
other people”. Manajemen adalah seni dalam mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.

Sedangkan perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan
lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Dimana secara lebih sempit
perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan)
dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang (Handoko (1997:53).

Konsep dasar perencanaan adalah rasionalitas, ialah cara berpikir ilmiah dalam menyelesaikan
problem dengan cara sistematis dan menyediakan berbagai alternative solusi guna memperoleh
tujuan yang diinginkan. Perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan (decision maker),
sedangkan kualitas hasil pengambilan keputusan berkorelasi dengan pengetahuan (knowledge),
pengalaman (experience), informasi berupa data yang dikumpulkan oleh pengambil keputusan
(ekskutor). (Rustiadi dkk, 2009).

Dengan demikian, perencanaan sumberdaya manusia merupakan suatu proses menterjemahkan


strategi bisnis menjadi kebutuhan sumberdaya manusia baik kualitatif maupun kuantitatif melalui
tahapan tertentu.

Fungsi Perencanaan Sumber Daya Manusia

Adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia
yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan
SDM memiliki hubungan terintegrasi dengan manajemen SDM. Mengunakan informasi berbagai
aktifitas SDM. Sehingga Perencanaan SDM dipandang bukan hanya sekedar fungsi personalia
namun sebagai suatu proses manajemen.

Komponen Utama dalam perencanaan sumber daya manusia adalah penentuan tipe sumber daya
manusia yang dibutuhkan suatu organisasi atau perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Perencanaan SDM merupakan kegiatan mengidentifikasi jumlah sumber daya manusia yang
dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan di masa depan. Untuk menyusun rencana tenaga
kerja, seorang manajer SDM akan memproyeksikan penawaran dan permintaan terhadap SDM.
Perencanaan lalu menentukan perbedaan antara permintaan dengan suplai, yakni terdapat
kekurangan atau kelebebihan.

Perencanaan sumber daya manusia akan dapat dilakukan dengan baik dan benar jika
perencanaannya mengetahui apa dan bagaimana sumber daya manusia itu Hasibuan (2007:244).
Sumber daya manusia (man power) merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia.
Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya piker dan daya fisiknya. SDM menjadi
unsur pertama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal/canggih tanpa peran
aktif SDM tidak berarti apa-apa. Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu
organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM.

Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan
dikembangkan. Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya,
dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang
pada tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk
tahun kedepan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan
apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.

Fungsi Pengisian Jabatan atau Staffing

Fungsi pengisian jabatan atau fungsi staffing adalah kegiatan untuk memperoleh karyawan
yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong di organisasi perusahaan. Tujuannya
adalah agar semua jabatan ada pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas pada setiap
jabatan tersebut,sehingga sasaran perusahaan dapat tercapai.

Asas pengisian jabatan ini adalah “penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat
dan penempatan orang-orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat” atau “the right man in the
right place and the right man in the right job”. Dan agar asas tersebut dapat terlaksana
hendaknya pengisian jabatan berpedoman pada “apa” dan “siapa”.

Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan,seleksi,penempatan,orientasi, dan induksi untuk


mendapatkan karyawan, baik kualitas maupun kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Karyawan merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencanaan dan
pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi.

Sebelum melakukan proses pengadaan SDM maka sangat diperlukan penyesuai-


penyesuaian agar rekrutmen SDM tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Agar mendapatkan karyawan yang sesuai dilakukan dengan cara:

 Analisis Jabatan (job analysis) Adalah menganalisis pekerjaan-pekerjaan yang harus


dilakukan pada suatu jabatan. Manfaatnya akan memberikan informasi tentang aktivitas
pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, syarat-syarat pekerjaan, dan perilaku
manusia dan alat-alat yang akan dipergunakan.
 Uraian Pekerjaan (job describtion) Adalah uraian mengenai tugas-tugas dan tanggung
jawab seorang pejabat pada suatu jabatan atau hak dan kewajibannya.
 Spesifikasi Pekerjaan (job specification) Adalah syarat-syarat orang yang dapat
memangku suatu jabatan tertentu, agar dapat bekerja secara efisien. Misalnya
pendidikan, jenis kelamin dan lain-lain.

Hal hal yang harus diperhatikan dalam penetuan kebutuhan karyawana :


1. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)

2. Uraian Pkerjaan (Job Description)

3. Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification)

4. Persaratan Pekerjaan (Job Requirement)

5. Evaluasi Pekerjaan (Job Evaluation)

6. Perkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)

7. Perluasan Pekerjaan (Job Enlargement)

8. Penyederhanaan Pekerjaan ( Work Simplification)

a. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)

- Untuk menganalisis dan mendesain pekerjaan2 apa saja yg harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan.

- Untuk mendesain organisasi dan menetapkan dan memberikan informasi mengenai uraian
pekerjaan, sepesifik pekerjaan dan evaluasi pekerjaan, bahkan untuk memperkirakan
pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang
akan dating

b. Proses Analysis Pekerjaan (AP)

Proses dalam menganalisis jabatan/pekerjaan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis jabatan/pekerjaan, artinya Penganalisis


harus mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisis jabatan/pekerjaannya.
Informasi hasil analisis jabatan/pekerjaan dipergunakan untuk menetapkan job description, job
specification dan job evaluation dalan pengadaaan pegawai.

2. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang, artinya Penganalisis mengumpulakan dan


mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang seperti bagai prganisasi, bagan
proses dan uraian pekerjaan.

3. Menyeleksi muwakal jabatan yang akan dianalisis, artinya penganalisis harus memiliki
beberapa muwakal jabatan untuk dianalisis.

4. Mangumpulkan informasi analisis jabatan/pekerjaa, artinya Penganalisis kemudian


mengadakan analisis jabatan/pekerjaan secara aktual dengan menghimpun data tentang
aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syarat-syarat personel
yang akan melaksanakan pekerjaan
5. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, artinya Analisis pekerjaan
menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi hendaknya diverifikasi
dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan langsung karyawan
bersangkutan.

6. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, artinya Penganalisis pekerjaan


kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan dan evaluasi pekerjaan.

7. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan, artinya Penganalisis harus juga


memperhitungkan/meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, apakah
di kemudian hari diperlukan pengayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penyederhanaan
pekerjaan dalam perusahaan

c. Penggunaa Informasi Analisis Jabatan/Pekerjaan

Analisis jabatan/pekerjaan selain menghasilkan job description, job specification dan job
evaluation juga berguna untuk hal-hal berikut:

a. Perekrutan dan seleksi (recruitment and selection)

b. Kompensasi

c. Evaluasi jabatan/pekerjaan

d. Penilaian prestasi kerja (performance appraisal)

e. Latihan

f. Promosi dan pemindahan

g. Organisasi

h. Pemerkayaan pekerjaan (job enrichment)

i. Penyederhanaan pekerjaan (work simplification)

j. Penempatan

k. Peramalan dan perekrutan

l. Orientasi dan induksi

Job Description & Job Position

Disusun dan dihasilkan oleh analisis pekerjaan: Uraian pekerjaan untuk tenaga kerja
operasional dan uraian jabatan untuk tenaga kerja manajerial
d. Uraian Pekerjaan (Job Description)

Uraian jabatan/pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tuigas dan tanggung
jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan
tertentu dalam organisasi. Uraian pekerjaan harus jelas persepsinya mudah dipahami, serta
menguraikan hal-hal berikut:

a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama jabatan, seperti rector, dekan,
dosen, dan kabag administrasi.

b. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perincian tygas dan tanggung jawab secara
nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan hendaknya
menunjukkan hubungan antara pejabat dengan oaring lain di dalam maupun luar organisasi.

c. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh
setiap pejabat harus jelas

d. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin-mesin, dan bahan baku
yang akan digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

e. Pingkasan pekerjaan atau jabatan, hendaknya menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan
hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan aktiviptas utamanya.

f. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan dari mana si
petugas dipromosikan dan ke jabatan mana si petugas akan dipromosikan.

e. Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification)

Spesifikasi pekerjaan diantaranya informasi ttg: Tingkat pendidikan, Jenis kelamin pekerja,
Keadaan fisik pekerja, Pengetahuan dan kecakapan pekerja, Batas umur pekerja, Nikah atau
belum, Minat pekerja, Emosi dan tempramen pekerja, Pengalaman pekerja, Tinggi badan,
Pakai kacamata atau tidak, Kecantikan/ketampanan, Dll

f. Evaluasi Pekerjaan (Job Evaluation)

• Menilai berat atau ringan, mudah atau sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan dan memberi
nama, rangking serta harga/gaji suatu jabatan.

• Pemberian nama jabatan yang tepat memberikan kebanggaan dan status bagi pejabat
tersebut. Karna ego manusia yg mengharapkan status dan senang jika disebut manajer di
bandingkan d/ sebutan kepala bagian

g. Penyederhanaan Pekerjaan
• Perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secara vertikal yg akan dikerjakan seseorang
pejabat dalam jabatannya.

• Perluasan pekerjaan merupakan suatu perubahan yg direncanakan pada berbagai kegiatan


pekerjaan untuk memberikan variasi yang lebih besar kepada seseorang karyawan yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan lebih.

• Perluasan secara vertikal diterapkan untuk memberikan karyawan kepuasan lebih besar dan
kesempatan bagi pengembangan pribadi.

• Para karyawan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dengan kegiatan-kegiatan manajerial


pekerjaan mereka di samping oprasionalnya.

h. Persyaratan Pekerjaan

Prasyaratan-Persyaratan jabatan tentang keterampilan yg dikehendaki Contoh: Sopir


mempunyai Sim B umum, usia tidak lebih dari 45 tahun, jujur, penyabar, dan lain-lain

Proses perekrutan karyawan:

• Peramalan kebutuhan tenaga kerja

• Penarikan

• Seleksi

• Penempatan, orientasi, dan induksi karyawan

Peramalan Kebutuhan Dan Penarikan Tenaga Kerja

Faktor internal dan eksternal perusahaan: Jumlah produksi, Ramalan-ramalan usaha,


Perluasan perusahaan, Perkembangan teknologi, Tingkat permintaan dan penawaran tenaga
kerja, Perencanaan karier pegawai,

Penarikan pelamar dipengaruhi oleh: Balas jasa yg diberikan, Status karyawan, Kesempatan,
promosi, Job specification, Metode penarikan, Solidaritas perusahaan, Peraturan peusahaan,
Penawaran tenaga kerja

Kesimpulan :

Proses perekrutan dan pengadaan karyawan menjadi sangat perlu perhatikan karena proses
tersebut akan menghasilkan karyawan – karyawan yang akan mengisi job atau jabatan
diperusahaan. Apabila ada kesalahan dalam perekrutan ini efek yang di hasilkan akan sangat
berpengaruh terhadap kemajuan dan pencapaian tujuan dari perusahaan. Sehingga sebaiknya
dalam peroses perekrutan dan pengadaan karyawan disini perlu disesuaikan dengan keingin
dan tujuan perusahaan yang harus sitematis dan tetap merujuk terhadap SOP perusahaan.
Bukan hanya karena factor kenal, tahu, dekat bahkan karena ia merupakan kerabat atau
keluarga.

Devanna, M.; Fombrun, C. and Tichy, N. (1984), Human Resource Management: A Strategic Perspective,
Organizational Dynamics. (Winter): 51-67.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Purcell, J & Ahlstrand, B (1994), Human Resource Management in the Multi-Divisional Company, Oxford
University Press: Oxford (UK)

Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai