Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
BANGKALAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat pada waktunya. Salah satu tujuan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Arsitektur Sistem Informasi Perusahaan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada penyusun
tentang BSC (Balanced Scorecard) pada salah satu perusahaan di Indonesia.
Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan
tentang pengetahuan BSC (Balanced Scorecard) secara meluas.
Besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi sesuatu yang
berharga dan bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.3. Tujuan...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................5
3.1. Kesimpulan...........................................................................................12
3.2. Saran......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memerlukan sebuah sistem pengukuran yang mampu menghitung
ukuran-ukuran keuangan dan juga non-keuangan. Perspektif-perspektif yang
dijabarkan dalam balanced scorecard dapat merefleksikan kebutuhan tiap-
tiap pemangku kepentingan dan jika balanced scorecard diterapkan pada
perusahaan, maka perusahaan bisa mengawasi atau memantau hasil yang
didapatkan perusahaan dalam short term maupun long term. Berikut
perspektif dalam balanced scorecard:
a. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran (Growth and Learning
Perspective)
Perspektif ini mengukur hal-hal yang berhubungan dengan sumber
daya manusia. Terdapat tiga dimensi yang harus diperhatikan di dalam
perspektif ini, yaitu: Kemampuan Karyawan, Kemampuan Sistem
Informasi dan Motivasi, Pemberian Wewenang, dan Pembatasan
Wewenang Karyawan.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diantaranya bertugas
mempersiapkan sumber daya manusia atau orang instansi pemerintah
untuk memiliki kapabilitas menjalankan sistem yang terbangun dalam
perspektif internal proses. Pada perspektif ini maka isu kapabilitas
individu, kapabilitas informasi, motivasi merupakan medan kerja yang
harus dipersiapkan, dimonitoring dan diukur dinamikanya.
b. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process
Perspective)
Perusahaan biasanya mengembangkan tujuan dan ukuran-ukuran
untuk perspektif ini setelah merumuskan tujuan dan ukuran untuk
perspektif finansial dan pelanggan. Di dalam perspektif proses bisnis
internal ini ada tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu:
1. Tahap Inovasi. Proses inovasi merupakan salah satu kritikal proses,
dimana efisiensi dan efektivitas serta ketetapan waktu dari proses ini
akan mendorong terjadinya efiesiensi biaya pada proses penciptaan
nilai tambah bagi customer.
2. Tahap Operasi. Pada tahapan ini mencerminkan aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan mulai dari penerimaan order dari customer,
2
pembuatan produk/jasa sampai dengan pengiriman produk/jasa
tersebut kepada pelanggan. Pada tahap ini pengukuran kinerjanya
dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu kualitas, biaya, dan waktu.
3. Tahap Purna Jual. Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk
memberikan manfaat tambahan terhadap para pelanggan yang telah
menggunakan produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
c. Perspektif Pelanggan (Customer Value Perspective)
Perusahaan melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar
yang akan dimasuki. Segmen pasar merupakan sumber yang akan menjadi
komponen penghasilan tujuan keuangan perusahaan. Dalam perspektif ini
perusahaan menggunakan tolok ukur yang dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok Pengukuran Pelanggan Utama (Core Measurement Group)
dan kelompok Pengukuran Nilai Pelanggan (Customer Value Proposition).
Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam tolok ukur kelompok Pengukuran
Pelanggan Utama adalah sebagai berikut:
1. Pangsa pasar (market share), mengukur seberapa besar proporsi
segmen pasar tertentu yang dikuasai oleh perusahaan.
2. Tingkat perolehan pelanggan (customer acquisition), mengukur
seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan baru.
3. Kemampuan mempertahankan para pelanggan lama (customer
retention), mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil
mempertahankan pelanggan lama.
4. Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction), mengukur
seberapa jauh para pelanggan merasa puas terhadap layanan
perusahaan.
5. Tingkat profitabilitas pelanggan (customer profitability), mengukur
seberapa besar keuntungan yang berhasil diraih oleh perusahaan dari
penjualan produk kepada para pelanggan.
d. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Balanced scorecard dalam implementasi sistemnya berusaha
mencari suatu keseimbangan dari tolak ukur kinerja, baik finansial
maupun non finansial untuk mengarahkan kinerja organisasional terhadap
3
keberhasilan. Sasaran perspektif keuangan dibedakan pada masing-masing
tahap dalam siklus bisnis yang dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Perkembangan (Growth)
Berkembang merupakan tahap pertama dan tahap awal dari siklus
kehidupan bisnis. Pada tahap ini suatu perusahaan memiliki tingkat
pertumbuhan yang berpotensi untuk berkembang. Sasaran keuangan
untuk growth stage menekankan pada presentase tingkat pertumbuhan
pendapatan dan pertumbuhan penjualan diberbagai pasar sasaran,
kelompok pelanggan serta wilayah.
2. Tahap Bertahan (Sustain)
Sebagian besar unit bisnis dalam sebuah perusahaan mungkin
berada pada tahap bertahan, situasi dimana unit bisnis masih memiliki
daya tarik bagi penanaman investasi dan investasi ulang, tetapi
diharapkan mampu menghasilkan pengembalian modal yang cukup
tinggi. Proyek investasi akan lebih diarahkan untuk mengatasi
berbagai kemacetan, perluasan kapasitas, dan peningkatan aktivitas
perbaikan yang berkelanjutan.
3. Tahap Panen (Harvest)
Tahap ini merupakan tahap kematangan (mature), suatu tahap dimana
perusahaan melakukan panen (harvest) terhadap investasi pada dua tahap
sebelumnya. Perusahaan tidak lagi melakukan investasi lebih jauh kecuali
hanya untuk memelihara dan perbaikan fasilitas, tidak untuk melakukan
ekspansi atau membangun suatu kemampuan baru.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa profil PT. XL Axiata Tbk?
2. Bagaimana penerapan Balanced Scorecard di PT XL Axiata Tbk?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen keuangan.
2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja PT XL Axiata Tbk dalam
menerapkan Balanced Scorecard.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraannya baik kepada
pelanggannya, pemegang saham, serta para karyawan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung secam sinergis, dan XL juga selalu
manghadirkan layanan dengan harga terjangkau dan mudah didapat.
c. Makna Logo Perusahaan XL
Logo perusahaan XL adalah indentik dengan merek. XL sebgai
logo terdiri dari sebuah ikon, sangat di kenali dan saat melihat maka akan
dengan mudah diingat sebagai symbol yang mewakili seorang juara.
Huruf X melambangkan orang yang sedang melompat, yang
berarti semangat, enerjik, lincah, dan ceria. Di atas hunf X terdapat sebuah
bulatan berwarna oranye, bulatan itu melambangkan sebuah wajah yang
memberikan ciri adanya sebuah pribadi.
Lengkung huruf L yang berwarna hijau menggambarkan
keluwesan, karena XL memberikan apa yang betul-betul dibutuhkan
pelanggan. Segitiga disebelah kanan huruf L merupakan logo dari PT.
Axiata, sebagai simbol sinerginya dengan XL.
Dengan logo tersebut, XL ingin menggambarkan dirinya sebagai
operator yanginovatif, simpel, bersih, dan manusiawi. Hal ini berpadu
dengan elemen logo Axiata yang menggambarkan pemikiran jauh ke
depan, energetik, dan fleksibel.
d. Nilai-nilai yang menjadi kultur dalam PT. XL Axiata Tbk
1. Integritas.
XL berusaha dapat selalu dipercaya dan selalu mematuhi etika
profesi dan bisnis. Segenap jajaran Pimpinan dan Karyawan XL harus:
a) jujur dalam berbicara dan bertindak.
b) Konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan.
c) Adil dalam memperlakukan pihak lain.
d) Berdedikasi terhadap perusahaan.
e) Dapat dipercaya dalam mengemban amanat maupun menjalankan
tugas.
6
2. Teamwork.
Saling mendukung dan secara aktif terlibat dalm mencapai tujuan
bersama. Tidak semua pekerjaan dapat diluakukan secara individual.
Kerjasama memungkinkan untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
Agar kerjasama dapat berlangsung efektif, para karyawan XL harus:
a) Berpikiran positif dan terbuka terhadap masukan orang lain.
b) Menghargai perbedaan.
c) Peduli terhadap pihak lain.
d) Komunikatif dalam membangun pengertian yang sama.
e) Berbagi pengetahuan dan keterampilan.
f) Fokus kepada tujuan bersama.
3. Service Excellenece.
Sepenuh hati memberikan solusi terbaik untuk memenuhi
harapanpelanggan. Pelanggan dalam hal ini tidak henya pelanggan
eksternal yang berada diluar perusahaan, namun juga pelanggan
internal yang mencakup rekan kerja, atasan atau bawahan, dan unit
kerja lain di dalam perusahaan.Dalam usaha memberikan layanan
unggul, perilaku Pimpinan dan Karyawan XL mencerminkan:
a) Fokus pada pelanggan dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
b) Berorientasi pada solusi terbaik.
c) Efisien dan efektif dalam menghasilkan solusi.
d) Sepenuh hati dalam menjalankan tugas.
e) Berorientasi pada kualitas atas produk dan jasa yang diberikan.
f) Proaktif dalam bertindak.
g) Inovatif dan Kreatif dalam memberikan solusi.
4. Produk dan Layanan XL.
XL mengeluarkan berbagai layanan kepada konsumen, mulai dari
layanan percakapan, data, layanan nilai tambah lainnya (value added
services) dalam bidang telekomunikasi seluler. XL meluncurkan
portal *123# sebagai jalur kses tunggal kepada para pelanggan untuk
mengaktifkan paket layanan, pembelian paket layanan internet, dan
SMS, dll. Dengan mengakses portal ini melalui ponsel, pelanggan
7
dapat memilih paket yang diinginkan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan.
a) Paket Layanan Suara dan SMS.
1) Paket "Sampai Puas"
Ditujukan kepada para pelanggan yang bertelepon dalam
jangka waktu yang panjang, dimana pelanggan dapat berbicara
secara gratis sesudah membayar untuk beberapa detik pertama.
2) Paket "Berkali-kali"
Ditujukan kepada para pelanggan yang gemar bertelepon
dalam jangka waktu yang singkat, dimana pelanggan cukup
membayar untuk beberapa detik pertama dari beberapa
panggilan, lalu dapat bertelepon secara gratis untuk beberapa
saat.
3) Paket "CDMA"
Mekanisme tarif yang serupa dengan operator CDMA,
ditambah potongan harga 10%.
4) Paket "emPATI"
Paket terjangkau untuk pelanggan di Sumatra Barat, yang
diluncurkan setelah gempa bumi disana pada bulan September
2009. Untuk pelanggan pasca bayar, XL juga menyediakan
kemudahan dan harga terjangkau dengan memberikan
kebebasan secara efisien dengan paket priority 150, 300, dan
500 yang menawarkan berbagai pilihan pemakaian bulanan
untuk dipilih sesuai dengan keinginan dan anggaran.
SMS juga merupakan bagian penting dari usaha XL dan
menyumbangkan sekitar 20% dari total pendapatan. XL terus
meluncurkan berbagai promosi SMS,sekarang ini yang tengah
dipakai dan cukup mendapat sambutan antusias pangsa pasar
adalah paket "Kirim 1 SMS gratis 1000 SMS ke semua
operator".
8
b) Layanan Fun and Exitement.
Layanan ini berfokus pada penyediaan layanan dengan
harga terjangkau yang penuh dengan Fun and Exiting. Value
Added Services XL telah menjadi saluran pelengkap utama seperti:
1) XL Yahoo! Zonelayanan ini menmbantu pelanggan
mengakses yahoo! Mail, yahoo! Messenger, dan yahoo!
One Search dengan yahoo! ID, melalui ponsel tanpa perlu
mengunduh berbagai macam aplikasi.
2) XL Fun Book
9
Pada rasio solvabilitas perusahaan terjadi peningkatan setiap
tahunnya dan terutama pada utang yang dimiliki oleh perusahaan untuk
mendanai aset perusahaan yang lebih banyak didanai oleh utang, sehingga
perusahaan harus melakukan pengelolaan terhadap utang perusahaan
dengan lebih baik lagi. Pada rasio profitabilitas terjadi penurunan setiap
tahunnya yang diakibatkan oleh besarnya beban-beban yang dimiliki oleh
perusahaan seperti beban penyusutan, infrastruktur dan amortisasi.
Perusahaan sebaiknya mengurangi biaya-biaya yang menjadi beban
perusahaan tanpa mengurangi kualitas sehingga dapat menghasilkan laba
yang besar di masa yang akan datang.
2. Customer Value
Agar para pelanggan menjadi puas terhadap pelayanan yang
diberikan oleh XL, harus dilakukan pengukuran dalam perspektif
pelanggan. Pengukuran tersebut dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Pangsa Pasar
Perusahaan melakukan perluasan dalam menguasai pasar dalam
bidang telekomunikasi di Indonesia dengan melakukan perluasan
jaringan di dalam negeri melalui penambahan BTS (Base Transceiver
Station) yang dipasang di seluruh Indonesia maupun di luar negeri
ataupun dengan iklan mengenai produk yang ditawarkan oleh XL.
b. Retensi Pelanggan
Perusahaan mempertahankan para pelanggan dengan melakukan
pemberian bonus ataupun hadiah kepada para pelanggan, agar para
pelanggan lama menjadi loyal terhadap perusahaan dan dapat
mendatangkan pelanggan baru untuk menggunakan XL.
c. Kepuasan Pelanggan
Pelanggan masih kurang puas untuk mendapatkan sinyal yang kuat
pada tempat-tempat tertentu, sehingga XL menambah jumlah BTS
(Base Transceiver Station) . Namun pelayanan yang diberikan oleh
customer service kepada pelanggan sudah memenuhi kebutuhan
pelanggan untuk menanggulangi keluhan maupun kebutuhan akan
informasi terhadap nomor XL dan para pelanggan juga merasa puas
10
dengan pelayanan yang diberikan oleh XL. Peningkatan kepuasan
pelanggan lainnya dilakukan dengan menciptakan harga yang
terjangkau, kecepatan dalam pendistribusian nomor XL ataupun
dengan adanya kemudahan dalam pengisian pulsa, menjaga kualitas,
dan melakukan inovasi produk.
d. Akuisisi Pelanggan
Penambahan jumlah pelanggan yang dilakukan oleh XL dengan
melakukan akuisisi dengan Axis, sehingga pelanggan XL menjadi
semakin bertambah setiap tahunnya.
3. Internal Business Process
a. Inovasi
XL selalu memberikan inovasi-inovasi baru mengenai produk yang
ditawarkan oleh XL yang dapat memberikan kemudahan kepada para
pelanggan untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga dapat
memberikan nilai tambah kepada para pelanggan dalam menggunakan
produk XL. Inovasi yang ditawarkan oleh XL adalah sebagai berikut:
1) Pada tahun 2006, menghadirkan layanan 3G yang “Pertama Terluas
dan Tercepat.”
2) Aplikasi Xlalu musik untuk sistem operasi Blackberry yang
memungkinkan pengguna XL Blackberry untuk mencari dan
mengunduh lagu-lagu favorit dengan harga yang terjangkau.
3) XL memperkenalkan XL nonton, yang memungkinkan pelanggan
untuk menonton film melalui online streaming.
4) XL memperkenalkan MyXL. Aplikasi ini memungkinkan
pengguna untuk memeriksa dan mengisi kembali saldo, memeriksa
status kuota internet dan membeli paket internet.
5) XL Tunai memperluas manfaat bagi pelanggan XL. Menawarkan
lebih dari sekedar pengiriman uang online dan pembayaran, XL
telah bekerjasama dengan operator lain untuk transfer yang
memungkinkan pengguna untuk mentransfer ke seluruh operator
via XL tunai.
11
6) XL meluncurkan Location Based Advertising di Indonesia.
Digunakan untuk menentukan lokasi pelanggan dan menyediakan
iklan yang spesifik untuk lokasi tertentu.
7) Pada 2016, XL meluncurkan 4,5G Ready di spektrum 1.800 MHz.
b. Tahap Operasi
Proses operasi lebih berfokus pada sistem pengukuran kinerja
perusahaan mengenai efisiensi, proses, dan ketepatan waktu untuk
barang/jasa yang diberikan kepada pelanggan. XL sangat percaya
bahwa jaringan yang handal adalah kebutuhan untuk memenuhi
permintaan dan penggunaan layanan data pelanggan yang meningkat.
XL meningkatkan investasi untuk meningkatkan kapasitas dan
cakupan jaringan untuk memenuhi permintaan dalam penggunaan data.
c. Layanan Purna Jual
XL juga menanggapi keluhan pelanggan melalui XL Center yang
berjumlah 113 yang tersebar di seluruh Indonesia. XL mengelola
center sendiri, XL memantau dan meningkatkan layanan pelanggan,
kualitas penanganan keluhan, dan indeks kepuasan pelanggan secara
lebih cepat dan tepat. Selain itu, XL melibatkan media sosial untuk
lebih meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan dengan adanya akun
Twitter @XLCare, telah berhasil meningkatkan keterlibatan CS Social
Media dengan para pelanggannya. Dengan pelayanan terhadap
pelanggan tersebut, XL memperhatikan penanganan terhadap keluhan
pelanggan dan melakukan perbaikan kerusakan terhadap layanan XL.
12
Learning, dan General Learning. Management learning adalah program
untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi struktural. Technical
learning adalah program training yang fokus pelatihannya terletak pada
area bisnis utama, seperti jaringan telekomunikasi dan teknologi
informasi. Sales, Marketing and Customer Service Learning adalah
program yang disiapkan HRD untuk meningkatkan kemampuan
karyawan dalam hal penjualan, pemasaran dan pelayanan konsumen.
General learning merupakan program yang dimaksudkan untuk
membentuk kultur perusahaan, meningkatkan motivasi, dan
komunikasi.
b. Kepuasan Karyawan
Perusahaan melakukan peningkatan kepuasan karyawan dengan
memberikan fasilitas dan peralatan kepada karyawan untuk menunjang
kegiatan dalam bekerja, dan kenyamanan dalam bekerja di perusahaan,
sehingga membuat karyawan menjadi nyaman dalam melakukan
pekerjaannya.
c. Produktivitas Pekerja
Perusahaan memperhatikan keuletan karyawan dalam melakukan
pekerjaan, perencanaan dan pengorganisasian yang dilakukan oleh
karyawan dan juga perusahaan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk berkembang dengan diberikannya pelatihan general
learning yang menunjang karyawan dalam melakukan pekerjaan.
13
Berikut Balanced Scorecard, dengan 4 perspektif yang telah dijelaskan
diatas:
Stakeholder Meningkatkan
stakeholder value
Financial
14
Meningkatkan Akuisisi
Customer Kepuasan Pelanggan
Pelanggan
Internal Meningkatkan
Business kualitas
Inovasi
Proses layanan data
Meningkatkan
Learning & Pengembangan
Kepuasan
Growth SDM
Karyawan
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem pengukuran kinerja perusahaan lazimnya menggunakan
pendekatan keuangan. Namun pendekatan ini dirasa kurang tepat karena
menggunakan data historical dan lebih mencerminkan kondisi dimasa lalu
serta tidak mengukur hal-hal intangible dalam perusahaan. Atas dasar
kelemahan dari pendekatan keuangan tersebut maka dalam perusahaan
menerapkan metode Balanced Scorecard.
Pengukuran kinerja yang diterapkan PT XL Axiata Tbk menggunakan
konsep Balance Scorecard belum optimal untuk mencapai strategi
perusahaan yaitu cost leadership. Perusahaan menggunakan strategi ini
untuk memperkuat jaringan XL, pemasaran, dan konsolidasi internal
perusahaan. Namun, jika dilihat dari rasio profitabilitas dalam perspektif
keuangan perusahaan masih mengalami penurunan di setiap tahunannya.
Hal tersebut di akibatkan oleh besarnya beban-beban yang dimiliki oleh
perusahaan seperti beban penyusutan, infrastruktur dan amortisasi dalam
rangka perluasan jaringan agar terpenuhinya kepuasaan pelanggan.
Sehingga strategi cost leadership yang secara umum untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dengan menekan harga serendah-rendahnya belum
terpenuhi.
3.2. Saran
Diharapkan di masa mendatang PT XL Axiata Tbk dapat mengurangi
biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan tanpa mengurangi kualitas
sehingga dapat menghasilkan laba yang besar di masa yang akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
17