Anda di halaman 1dari 30

Proposal Bisnis atau Usaha

POSTED ON NOVEMBER 21, 2015BY PUNGKIINDRIYONO2012


BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang serba cepat segala aktifitas dapat
dengan mudah dijalankan secara instan untuk mempersingkat waktu dengan efektif
dan efisien, sehingga aktifitas dapat dengan mudah diselesaikan. Sesuatu yang
instan dapat menjadi gaya hidup sehari hari. Untuk memenuhi gaya hidup yang
tinggi, serba instan dan cepat masyarakat harus memperoleh pendapatan yang
lebih. Pendapatan adalah penghasilan yang didapat dari suatu usaha.

Usaha yang bisa menghasilkan pendapatan lebih misalnya dalam bidang pangan.
Salah satu usaha dibidang pangan adalah makanan cepat saji. Makanan cepat saji
sangat digemari bagi setiap orang karena makanan cepat saji tidak memakan waktu
lama, untuk membuatnya sangat praktis dan dapat dengan mudah diperoleh oleh
siapapun. Salah satu makanan cepat saji yang digemari setiap orang dari kalangan
atas hingga kalangan bawah yaitu seperti mie instan.

Mie instan kaya akan vitamin dan mengandung karbohidrat, karena karbohidratnya
mie instan juga dapat dikonsumsi masyarakat sebagai pengganti nasi. Berikut
kandungan nilai gizi dari mie instan.

Tabel 1.1
Nilai Gizi Mie Instant
Kandungan
gizi dan Persen
No energi Kuantitas Satuan AKG
1 Energi 50 Gram
2 Lemak Total 15 Gram 22%
3 Karbohidrat 63 Gram 15%
Kandungan
gizi dan Persen
No energi Kuantitas Satuan AKG
4 Serat Makanan 2 Gram 9%
5 Gula 2 Gram 9%
6 Protein 11 Gram 15%
7 Kalsium 885 miligram 88%
8 Vitamin A 60%
9 Vitamin B12 20%
10 Vitamin B1 40%
11 Vitamin B6 26%
12 Vitamin C 21%
13 Asam folat 25%
14 Niasin 25%
15 Energi Total 397 Kkal
Sumber : Indofood, 2014
Konsumsi jenis makanan mie instan di Indonesia sendiri sudah sangat digemari
dari jaman dahulu hingga saat ini, bahkan di Indonesia sendiri menjadi konsumsi
terbesar ke dua di dunia setelah cina. pada makanan mie terutama mie instant,
berikut data konsumsi mie di setiap negara di dunia.

Akan tetapi mie instan apabila terlalu sering dikonsumsi sangat tidak baik untuk
kesehatan karena mengandung bahan pengawet makanan selain itu karbohidrat dan
kadar kalori yang tinggi dapat menyebabkan kegemukan hingga resiko diabetes.
Selain itu kandungan yang terdapat dalam mie instan mengandung garam dan
MSG yang sangat tinggi jika terlalu banyak mengkonsumsi tidak baik juga untuk
kesehatan.
Dalam hal ini ada peluang usaha untuk menciptakan mie buatan sendiri yang baik
untuk kesehatan, bermutu tinggi, dan tetap di gemari oleh banyak orang yang
mengkonsumsi tanpa harus takut terdapat bahan pengawet kandungan di dalamnya.
Selain itu keuntungan yang di dapat dari hasil penjualan cukup besar karena
menjual langsung ke pasaran atau para pedagang-pedagang kecil menengah
seperti pedagang mie ayam, pedagang mie goreng, rumah makan, konsumen
rumah tangga dan lain sebagainya.

Sebagai pengusaha, Pandawa salah satunya yang memanfaatkan peluang tersebut


dengan memproduksi mie buatan sendiri yang sehat dan berkualitas yang
berlokasikan di kota Jakarta, dan berdiri di tengah lingkungan masyarakat sejak
tahun 80an.

Dengan melihat peluang pasar yang cukup besar saat ini, dan untuk memperoleh
pendapatan yg lebih, pandawa berniat untuk mengembangkan usahanya
memperluas daerah pemasarannya dengan membuka cabang baru.

Untuk pembukaan cabang baru dalam suatu usaha sudah pasti membutuhkan
modal dan dana yang cukup besar. Selain modal yang berasal dari pemilik usaha
sendiri, atau pun modal pinjaman yang memiliki ketentuan yang telah disepakati
dari hasil keuntungan yang di peroleh ataupun pengembalian. Oleh karena itu suatu
studi kelayakan yang komprehensif dan sistematis hendaknya mampu
mengidentifikasi rancangan usaha pembukaan cabang baru.

Seorang pengusaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko untuk


mengkombinasikan tenaga kerja, bahan, modal dan manajemen secara baik dan
untuk menghindari atau menanggulangi resiko-resiko bisnis yang mungkin terjadi
di masa mendatang. Selain itu beberapa alasan mengapa studi kelayakan
atau feasibility study harus dilakukan adalah:
1. Memberikan arah yang jelas terhadap rencana investasi.
2. Memberikan gambaran mengenai kelayakan bisnis tersebut untuk dijalankan.
3. Identifikasi awal terhadap resiko yang mungkin terjadi.
4. Menyediakan informasi yang akurat sesuai dengan kondisi lapangan, yang
berguna untuk mengambil keputusan.
5. Sebagai penarik investor.

1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, masalah yang dihadapi pengusaha dalam
menentukan usaha, maka dari setiap pengusaha perlu mengkaji berbagai aspek
seperti aspek pasar, aspek finansial, aspek organisasi, aspek teknis, dan aspek
lingkungan sehingga dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan investasi
secara lebih objektif. Pengusaha juga harus mengetahui pengembalian investasi
jika perusahaan ingin mengembangkan usahanya dengan membuka cabang baru.
Pengusaha yang akan memulai bisnisnya sebaiknya penting melakukan studi
kelayakan bisnis untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan bisnis tersebut
untuk dijalankan atau tidak dan sebagai dasar untuk memperluas usaha dengan
membuka cabang baru.

Berikut uraian diatas, maka pertanyaan yang penulis ajukan dalam penelitian ini
adalah :

1. Bagaimana peluang bisnis Mie Pandawa pada cabang baru di Bogor?


2. Bagaimana aspek finansial (berapa lama tingkat pengembalian modal) pada
pembukaan cabang baru usaha Mie Pandawa?
3. Apakah bisnis usaha untuk pembukaan cabang baru Mie Pandawa layak
dijalankan atau tidak?
Agar penulisan ini tidak menyimpang, peneliti membatasi permasalahan pada
ruang lingkup rencana pembukaan cabang baru pada usaha makanan cabang baru
Mie Pandawa, Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus kelayakan
pengembangan usaha, penelitian dilakukan sampai perhitungan pengembalian
investasi layak atau tidaknya pembukaan cabang yang dilakukan Mie Pandawa.
Untuk mengetahui kelayakan rencana investasi pada usaha ini, penelitian ini
menggunakan metode penganggaran modal diantaranya yang akan dilakukan oleh
dengan menggunakan metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI).

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan diadakan penelitian ini yang dibuat oleh penulis dan mengacu pada
rumusan masalah adalah:

1. Untuk mengetahui peluang bisnis mi pandawa cabang baru.


2. Untuk mengetahui lamanya tingkat pengembalian investasi pada usaha Mie
Pandawa.
3. Untuk mengetahui pembukaan cabang baru pada usaha Mie Pandawa layak
dijalankan, tidak dijalankan, atau ditunda.

 Manfaat Penelitian
1. Akademis
Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya juga dapat menambah
khasanah ilmu studi kelayakan bisnis.

2. Penulis
Dapat menambah ilmu dalam bidang wirausaha ataupun studi kelayakan bisnis.
Dan penulis dapat mengaplikasinyanya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Praktisi
Dapat memberikan masukan kepada pengusaha untuk mengetahui tingkat
kelayakan usaha yang dijalankan guna menghindari kegagalan usaha yang
dijalankan dimasa datang.

1.5 Metode Penelitian


Metode penelitian yang dilakukan memiliki beberapa bagian antara lain adalah
sebagai berikut :

1.5.1 Objek Penelitian


Objek penelitian pada penulisan ilmiah ini adalah pembukaan cabang baru rumah
produksi dan penjualan Mie Pandawa yang berlokasikan di Bogor, sebagai patokan
penelitian untuk mengetahui gambaran usaha yang akan digunakan untuk
perbandingan dalam menentukan kelayakan investasi untuk memperluas daerah
pemasaran dengan mendirikan cabang baru.

Penulis memilih objek penelitian ini karena penulis tertarik dengan usaha yang
dijalankan. Penulis ingin membantu perusahaan untuk
mempertimbangankan investasi yang direncakan oleh perusahaan untuk membuka
cabang baru perusahaan dan penulis juga bisa menambah ilmu tentang wirausaha
dan kelayakan suatu usaha.

1.5.2 Data Variable


Data yang digunakan merupakan data primer dengan menggunakan data dari
komponen investasi berupa biaya-biaya, bentuk produksi, harga-harga, volume
penjualan dan estimasi penjualan.

 Metode Penulisan
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penulis mengadakan penelitian langsung ke tempat usaha dengan mengajukan
berbagai bentuk pertanyaan dan melakukan pengamatan berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)


Sebagai landasan teori untuk mengetahui masalah yang dijadikan pokok
permasalahan, penulis mengadakan pengkajian kepustakaan dengan cara
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan judul penulisan.

 Alat Analisis
Dalam penulisan ilmiah ini alat analisis yang digunakan adalah

1. Payback Period (PP)


2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Profitability Index (PI)

BAB II
PROFIL USAHA ATAU BISNIS
2.1 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah melakukan penelitian dan menganalisis studi
kelayakan bisnis pada rencana pembukaan cabang baru produksi MIE PANDAWA
yang berlokasi Jalan Rawa Kalong Kelurahan Rawa Kalong Kecamatan Gunung
Sindur Bogor. Penulis memilih objek ini karena penulis tertarik dengan usaha yang
dijalankan. Penulis ingin membantu perusahaan untuk mempertimbangkan
investasi yang direncanakan oleh perusahaan untuk membuka cabang baru
perusahaan dan penulis juga bisa menambah ilmu tentang wirausaha dan kelayakan
suatu usaha.

2.2 Data Variabel


Berdasarkan datanya, data yang digunakan merupakan data primer berupa data
tentang komponen investasi biaya produksi, perkiraan hasil pendapatan, harga
produk, volume penjualan, estimasi penjualan, dan tingkat suku bunga.

2.3 Metode Pengumpulan Data/Variable


Pengumpulan data/variable dari keterangan serta informasi yang relevan pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

2.3.1 Riset Lapangan


Riset lapangan dilakukan secara langsung terhadap objeknya guna mendapatkan
informasi atau data primer ataupun sekunder. Kegiatan yang dilakukan berupa:

1. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada pemilik dan karyawan pada perusahaan Mie
Pandawa sehingga penulis dapat memperoleh informasi langsung mengenai
kegiatan usaha yang dijalankan.

1. Observasi
Penulis juga melakukan pengamatan langsung pada tempat usaha Mie Pandawa
sehingga mendapatkan gambaran yang jelas mengenai jalanya pengamatan di
lokasi baru.

2.3.2 Studi Pustaka


Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang berkaitan
dengan penelitian ini. Serta melihat dari penulisan ilmiah sejenis guna membantu
penulis menyelesaikan penelitian ilmiah ini.
2.4 Alat Analisis Yang Digunakan
Dalam penulisan ilmiah ini alat analisis studi kelayakan yang digunakan
adalah Payback Period (PP). Net Present Value (NPV).Internal Rate of Return
(IRR) dan Profitability Index (PI).Dengan menggunakan rumus-rumus sebagai
berikut:
1. Payback Period = Metode ini mengukur lamanya waktu yang diperlukan agar
dapat menutup kembali seluruh pengeluaran investasi dengan menggunakan arus
kas.
Ketentuannya Payback Period adalah:

 Jika proceed (hasil dari investasi baru) yang dihasilkan tiap tahun sama, ,maka
rumusnya:
Jumlah Investasi x 1 tahun
Proceed
 Jika payback periode > umur ekonomis, maka Investasi ditolak
 Jika payback periode < umur ekonomis, maka Investasi diterima
Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda, menggunakan rumus:

HP = xxx

NS = xxx –

Investasi = xxx

Proceed th 1 = xxx –

Sisa Investasi = xxx

Proceed th2 = xxx –

Sisa Investasi = xxx

Dan begitu seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed
tahun selanjutnya, lalu:
Sisa Investasi x 12 bulan
Proceed Tahun Selanjutnya
1. Net Present Value (NPV) = Selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang
akan diterima waktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
NPV = PV Proceed – PV Outlays
 Proceed = Proceed * DF
 Outlays = Harga Perolehan
Ketentuan PI adalah:
 Jika NPV (+), investasi diterima
 Jika NPV (-), investasi ditolak
 Jika NPV (=), proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh
pada keuangan perusahaan
1. Profitability Index = Membagi antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan
diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.

PV Proceed
PV Outlays
Ketentuan PI adalah:
 Jika PI > 1, investasi diterima
 Jika PI < 1, investasi ditolak
1. Internal Rate of Return (IRR) = Tingkat discount rate (suku bunga) yang
menjadi nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus kas keluar.

IRR = Df 1 + NPV ( Df2 – Df 1 )

NPV 1 – NPV 2

Ketentuan IRR adalah:

 Jika IRR > tingkat bunga, diterima


 Jika IRR < tingkat bunga, ditolak
DF 1 = tingkat bunga ke-1 ; NPV 1 = NPV ke-1

DF 2 = tingkat bunga ke-2 ; NPV 2 = NPV ke-2


 Data dan Profil Objek Penelitian
2.5.1. Sejarah Berdirinya Badan Usaha
Usaha Produksi Mie Pandawa ini didirikan pada tahun 1987 oleh Bapak Syafrudin,
produksi Mie Pandawa ini merupakan bentuk usaha kecil yang memiliki
manajemen sederhana maka Bapak Syafrudin beserta istri mengelola langsung
manajemennya. Oleh karena manajemennya yang tidak terlalu rumit maka semua
kegiatan yang berjalan di Produksi Mie Pandawa ini dipegang langsung oleh
Bapak Syafrudin sendiri, mulai dari laporan keuangan hingga pembelanjaan yang
diperlukan.

Awalnya Bapak Syafrudin mendirikan Produksi Mie Pandawa homemade atau


pabrik rumahan di lantai 1 sedangakan tempat tinggalnya di lantai 2 dan 3 yang
berlokasi di Jalan Galur selatan Kelurahan Galur Kecamatan Johar Baru Jakarta
Pusat, 200 meter tidak jauh dari Kelurahan Galur. Usaha ini cukup mendapat
respon yang positif dari masyarakat di sekitar lingkungan ini karena usaha ini
belum banyak didirikan sehingga peluang usaha untuk mendirikan cabang baru
bisa dilaksanakan. Untuk itulah penulis mencoba mengambil objek penelitian
Produksi Mie Pandawa Pak Syafrudin tersebut, karena hasil penelitian ini penulis
dapat mengetahui produksi Mie Pandawa ini layak untuk membuka cabang baru
atau tidak.

 Hasil Penelitian Dan Analisis/Pembahasan


 Aspek Hukum
Dalam hal ini pendiri rumah produksi cabang baru Mie Pandawa yang berlokasi
telah memiliki izin usaha, karena usaha ini sudah memenuhi prosedur dan
memiliki biaya yang cukup untuk mendapat izin usaha tersebut serta tidak perlu
membutuhkan perizinan khusus karena ini merupakan usaha yang tergolong dalam
UKM (Usaha Kecil Menengah) yang memberikan pelayanan tetapi usaha Mie
Pandawa sudah mendapat izin dari ketua RT dan RW setempat dan izin dari warga
sekitar sehingga usaha ini dapat di pertanggung jawabkan dan mendapat
pengakuan secara hukum. Adapun dokumen-dokumen tersebut untuk melengkapi
keabsahan izin usaha adalah sebagai berikut:

1. Tanda Daftar Perusahaan (TDF) memiliki ijin usaha dari Dinas Perindustrian
dan Perdagangan no: 436/6828A/338.8.12/2014.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di daftarkan ke Departemen Direktorat
Jendral Pajak Kota Bogor no: 09.211.904.9-403.000.
3. Izin-izin perusahaan:
– Surat Izin Usaha Industri (SIUI) no: 536/7i/IUI/INDAG.I/XII/2014.

– Izin Mendirikan Bangunan (IMB) no: 648.12/0611.Per/IMB/BPPT/2012.

4. Bukti diri berupa Kartu Tanda Penduduk(KTP).


5. Keabsahan dokumen lainnya:
– Status Hukum Tanah

– Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) no: MD 243508015113.

– Majelis Ulama Indonesia (MUI) no: 00090036380105.

Aspek hukum Mie Pandawa lengkap, fungsi dokumen-dokumen ini agar tidak
timbul masalah dikemudian hari.

 Aspek Pasar dan Pemasaran


Untuk mendirikan usaha mie ayam ini memerlukan beberapa hal yang menunjang
untuk berdiri dan berjalannya usaha Mie Pandawa ini.

1. Pasar Potensial
Target pasar dari Mie Pandawa adalah pedagang-pedagang mie seperti pedagang
mie keliling, mie ayam, dan konsumen rumahan didaerah Bogor tepatnya disebuah
pabrik rumahan yang berlokasi di Kp. Rawa Kalong rt 02 rw 02 Jl. Smp 3 Kel.
Rawa kalong Kec. Gunung sidur Bogor dengan kata lain, target pasar rumah
makan ini adalah berbagai kalangan.

2. Harga
Bila dilihat dari harga, Mie Pandawa ini memberikan harga yang cukup terjangkau
bagi konsumennya. Mie Pandawa ini mempunyai menu sabagai berikut

3. Promosi
Dalam hal promosi Mie Pandawa ini memasang spanduk yang cukup besar dan
menarik dari segi penampilan sehingga mudah dilihat. Mie Pandawa ini juga
melakukan promosi ke setiap pedagang-pedagang mie yang ingin membeli mie
yang sehat dan berkualitas, dll.

4. Lokasi
Lokasi usaha Mie Pandawa ini termasuk lokasi yang strategis, karena mempunyai
letak lokasi di sebuah rumah yang padat penduduk. Sehingga menjadi tempat yang
pas untuk warga sekitar khususnya para pedagang mie yang ingin membeli bahan-
bahan mie yang ingin diperjualkan mie siap sajinya.
Gambar 4.2.2.2

Peta Lokasi

5. Pesaing
Diberbagai jenis usaha pasti mempunyai pesaing, begitu juga dengan usaha Mie
Pandawa. pesaing mie pandawa ini tidak memiliki arti yang signifikan karena
usaha yang sama tetapi jarak antara usaha mie ayam ini dengan pesaingnya cukup
berjauhan.

 Aspek Tehnik Dan Teknologi


Penilaian aspek ini sangat penting dilakukan sebelum usaha Mie Pandawa
dijalankan, perlu dikaji mengenai lokasi jam operasional dan jenis tekonogi yang
digunakan.

1. Proses Produksi
Dalam proses produksi usaha mie pandawa ini dapat dilihat jenis teknologi yang
digunakan, untuk pemakaian teknologi usaha mie pandawa mesin pengaduk
otomatis, mesin penyatu adonan, mesin press,mesin potong adonan, mesin pangsit.

2. Jam Kerja
Usaha mie pandawa ini membuka usaha nya selama 8 jam perhari 5 jam proses
produksi dan 3 jam penjualan ke para pedagang.

Tabel 4.2.3

Jam Operasional Proses produksi dan penjualan Mie Pandawa

Hari Jam Operasional


Proses Produksi
Setiap hari 01.00 – 06.00
Proses Penjualan
Setiap hari 06.00 – 09.00
Sumber Data : Mie Pandawa
 Aspek Manajemen
Usaha mie pandawa memiliki struktur organisasi yang sangat sederhana, tetapi
seluruh usahanya dipegang oleh Bapak Syafrudin yang ahli di bidangnya. Pada
awal berdirinya usaha Mie Pandawa ini semua kegiatan dilakukan oleh pemiliknya
sendiri. Namun dengan adanya peningkatan usaha maka pada saat ini Mie
Pandawa telah memperkerjakan tiga orang karyawan dengan keahlian yang sama
atau setara.

Sistem kerja yang digunakan adalah dimana setiap karyawan menangani satu
kegiatan. Akan tetapi pada pelaksanaannya setiap hari pembagian tugas tersebut
tidak mutlak, karena Bapak Syafrudin pun kadang suka ikut membantu atau
bekerja begitu juga dengan karyawannya yang suka saling membantu.

1. Bagian Produksi
Bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan
yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.

1. Bagian Keuangan
Bagian yang bertugas untuk mengelola keuangn perusahaan dalam hal produksi,
pengeluaran dan pendapatan.

1. Bagian Penjualan
Bagian untuk menawarkan produk kepada pelanggan serta menjelaskan hal-hal
yang terkait tentang produk kepada pelanggan.

 Aspek Ekonomi dan Sosial


Pada aspek ini yaitu aspek ekonomi dan sosial dapat memberikan hasil yang positif
dengan cara melihat tingkat manfaat yang dihasilkan secara umum untuk daerah
sekitar lokasi pembukaan cabang baru Mie Pandawa. Sedangkan disisi lain dengan
adanya kegiatan usaha ini juga bisa dikatakan ikut serta dalam program pemerataan
tenaga kerja pemerintah meskipun dalam jumlah yang kecil dan dapat
menggurangi pengangguran.

 Aspek Keuangan
Berdasarkan informasi data yang telah diperoleh oleh penulis, berikut adalah data
rencana pembukaan investasi pada usaha Mie Pandawa. Untuk menganalisa
investasi pada mie pandawa penulis mencoba menganalisa usaha tersebut dengan
modal aliran investasi Mie Pandawa.

Dalam aspek ini akan dibahas mengenai:


2.6.6.1 Investasi Awal
Investasi awal dibutuhkan untuk memulai usaha Mie Pandawa akan dijabarkan
dalam tabel antara lain sebagai berikut :

Tabel 2.6.6.1

Investasi Awal Mie Pandawa

Jumlah biaya yang dikeluarkan


Investasi Awal (pembukaan (pembukaan cabang baru mie
cabang baru mie pandawa) pandawa)
Bangunan Rp. 74.669.000
Mesin Rp. 133.200.000
Peralatan Rp. 1.340.000

Total Rp. 209.209.000


Sumber Data : Mie Pandawa
Keterangan: nilai investasi awal setelah dipakai sesuai umur ekonomis bangunan
20 tahun Rp. 40.259.000, mesin 10 tahun 70.000.000 peralatan 2 tahun
Rp.500.000.

Tabel diatas 4.2.6.1 memberikan gambaran atas investasi awal bangunan


keseluruhan, mesin dan peralatan yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini.
Investasi awal pada tabel diatas akan dijelaskan secara lebih rinci pada tabel
berikut ini :

Tabel 2.6.6.1.1

Investasi Awal Bangunan Cabang Baru

Bangunan
(Bahan
Baku dan
Tenaga
Kerja) Biaya Unit Total
Batu Kali 2 – – Rp. 1000.000
Truk
Batu Bata
64×75 Rp. 250 6 Rp. 1.500.000
Kusen Pintu
2 Rp. 300.000 2 Rp. 600.000
Kusen
Jendela Rp. 150.000 2 Rp. 300.000
Closet Rp. 1.500.000 1 Rp. 1.500.000
Keran Air Rp. 15.000 6 Rp. 90.000
Pralon Air Rp. 15.000 9 Rp. 135.000

Tabel 2.6.6.1.1

Investasi Awal Bangunan Cabang Baru

Bangunan
(Bahan
Baku dan
Tenaga
Kerja) Biaya Unit Total
Pralon
Pembuangan
3 inci Rp. 100.000 6 Rp. 600.000
Kabel Listrik – – Rp. 400.000
Saklar
Listrik Rp. 50.000 2 Rp. 100.000
Keramik
30×30 Rp. 125.000/DUS 20 Rp. 2.500.000
Balok Kayu Rp. 200.000 15 Rp. 2.400.000
Genteng Rp. 5.000 300 Rp. 1.500.000
Kunci Pintu Rp. 252.000 1 Rp. 252.000
Cat Tembok Rp. 250.000 4 Rp. 1.000.000
Cat Kayu Rp. 160.000 2 Rp. 320.000
Besi Slup 12 Rp. 75.000 8 Rp. 600.000
Besi Slup
Tiang 8 Rp. 50.000 8 Rp. 400.000
Terminal &
Tmpt Bohlam Rp. 150.000 2 Rp. 300.000
Kabel Listrik
2m Rp. 175.000 1 Rp. 175.000
Usuk Rp. 20.000 21 Rp. 420.000
Reng Rp. 20.000 17 Rp. 340.000
Hendel Pintu Rp. 150.000 2 Rp. 300.000
Semen Rp. 60.000 25 Rp. 1.500.000
Cat plestur Rp. 50.000 3 Rp. 150.000
Daun Pintu Rp. 1.000.000 2 Rp. 2.000.000
Daun
Jendela Rp. 350.000 2 Rp. 600.000
Pemasangan
PLN Rp. 1.000.000 – Rp. 1.000.000
Triplek Rp. 120.000 10 Rp. 1.200.000
Kaso Rp. 70.000 12 Rp. 840.000
Paku 5 centi
5 kilo – – Rp. 80.000
Paku Triplek
½ kilo – – Rp. 8.000
List Plafon Rp. 12.000 6 Rp. 72.000
Sepiteng Rp. 8.000.000 1 Rp. 8.000.000
Sumur Bor +
Pompa Rp. 3.000.000 1 Rp. 3.000.000
Total Bahan
Baku – – Rp. 35.527.000
aggrn Tdk
Terduga 20% – – Rp. 6.592.000
Upah
Tukang
keseluruhan – – Rp. 32.550.000
Total
Keseluruhan – – Rp. 74.669.000
Sumber Data : Mie Pandawa
Tabel 2.6.6.1.2
Investasi Awal Mesin Pembukaan Cabang Baru Mie Pandawa
Mesin Biaya Unit Total
Mesin Pengaduk Rp. Rp.
Otomatis 40.000.000 1 40.000.000
Rp. Rp.
Mesin penyatu adonan 35.200.000 1 35.200.000
Rp. Rp.
Mesin press 33.000.000 1 33.000.000
Rp. Rp.
Mesin potong adonan 15.000.000 1 15.000.000
Rp. Rp.
Mesin pangsit 10.000.000 1 10.000.000
Total Keseluruhan Rp. 133.200.000
Sumber Data : Mie Pandawa
Tabel 2.6.6.1.3
Investasi Awal Peralatan Pembukaan Cabang Baru Mie Pandawa
Peralatan Jumlah
= (Rp.74.000/buah x 6 ) =
– Bangku Plastik 6 Rp.440.000
buah = (Rp.300.000/buah x 2) =
– Meja 2 buah Rp.600.000
– Bohlam lampu 4 = (Rp.25.000/buah x 4) =
buah Rp.100.000
– Baskom Plastik 8 = (Rp.20.000/baskom x 8) =
buah Rp.160.000
– Sendok adonan 4 = (Rp.10.000/buah x 4) =
buah Rp.40.000
Total Peralatan Rp. 1.340.000
Sumber Data : Mie Pandawa
2.6.6.2 Biaya Operasional Usaha
Berikut Biaya-biaya Operasional Mie Pandawa sebagai berikut :
Tabel 2.6.6.2
Biaya-biaya Operasional Usaha
Biaya Operasional Jumlah
Biaya air, listrik, dan telpon
( – Biaya air = Rp.200.000,
biaya listrik = Rp.450.000, Rp. 800.000
biaya telpon = Rp.150.000 )

Tabel 2.6.6.2
Biaya-biaya Operasional Usaha
Biaya Operasional Jumlah
Total biaya upah awal
(Biaya upah 3 karyawan
perbulan) Rp. 4.500.000
Total Rp. 5.300.000
Sumber Data : Mie Pandawa
2.6.6.3 Biaya bahan baku
Dalam kegiatannya terdapat biaya-biaya bahan baku pada usaha Mie
Pandawa sebagai berikut :
Tabel 2.6.6.3
Biaya Bahan Baku Mie Pandawa
Banyak
Banyaknya nya
bahan bahan Harga Total
Bahan dalam 1 dalam 1 bahan Pertahun
No baku hari tahun satuan (12 bulan)
Tepung 1440 Rp.
1 Terigu 4 sack sack Rp.150.000 216.000.000
Telur Rp.
2 Ayam 1 peti 340 peti Rp.250.000 85.000.000
Air 700 Rp.
3 mineral 2 galon galon Rp.12.000 8.400.000
Total Jumlah Rp. 309.400.000
Keterangan : Total pertahun biaya bahan baku mie pandawa

2.6.6.4 Harga Pokok Penjualan


Harga Pokok Penjualan (HPP) sangat diperlukan dalam perhitungan usaha bisnis.
Berikut perhitungan tabel Harga Pokok Penjualan pada Mie Pandawa
Tabel 2.6.6.4
Harga Pokok Penjualan Mie Pandawa
Tahun
Keterangan Biaya Pertama

(Biaya overhead = biaya


perawatan gedung + total
biaya listrik, air, dan telpon)
– perawatan selama 1 Rp. 1.800.000
bulan Rp. 150.000
Rp. 9.600.000
– listrik, air, dan telpon
selama 1 bulan Rp. 800.000 Rp. 11.400.000
Biaya bahan baku
– Tepung terigu selama
1 tahun

– Telur ayam selama 1 Rp.216.000.000


tahun
Rp.85.000.000
– Air mineral selama 1 Rp.
tahun Rp.8.400.000 309.400.000
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Biaya tenaga kerja langsung =
biaya gaji pegawai

Pegawai dengan gaji 1 bulan


Rp. 1.500.000 x 3 pegawai Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000
Rp.
Total biaya Harga Pokok Penjualan 374.800.000

2.6.6.5 Laporan Laba rugi


Laporan laba rugi adalah laporan keuangan perusahaan yang dihasilkan
dalam suatu periode.
Tabel 2.6.6.5
Laporan Laba Rugi Mie Pandawa
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Usaha Rp. 486.000.000
Harga Pokok
Penjualan (Rp. 374.800.000)
Laba Kotor Rp. 111.200.000
Biaya Operasional:
Gaji Operasional Rp. 18.000.000
Beban Penyusutan Rp. 8.460.500
Total Biaya
Operasional (Rp. 26.460.000)
Laba Operasi
Sebelum Pajak Rp. 84.740.000
Pajak (15%) (Rp.12.711.000)
Laba Bersih Rp. 72.029.000
Keterangan :

1. Pendapatan usaha
Mie produksi dalam sehari 100kg = 3 1/2 ball

estimasi terjual 75kg = 75 x Rp.20.000 = Rp.1.500.000

Pendapatan dalam 1 hari Rp.1.500.000

Rp.1.500.000 x 27 hari = Rp.40.500.000 x 12 bulan = Rp.486.000.000

Keterangan :

Estimasi terjual 75kg perkiraan dari nilai sampel mie produksi dalam sehari 100kg

1. Gaji Operasional
Gaji 1 pegawai pembantu 1 bulan Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.000 x 1 tahun = Rp. 18.000.000

2.6.6.6 Depresiasi/Penyusutan
Alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama
umur manfaatnya atau satu konsekuensi akibat dari penggunaan aktiva tetap
dimana aktiva tetap akan cendrung mengalami penurunan fungsi.
1. Depresiasi
Harga Perolehan – Nilai sisa

Umur Ekonomis

Bangunan = Rp.74.669.000 – Rp.40.259.000 = Rp.1.720.000

20

Mesin = Rp.133.200.000 – Rp.70.000.000 = Rp.6.320.000

10

Peralatan = Rp.1.340.000 – Rp.500.000 = Rp.420.000

Total Penyusutan

Rp. 1.720.500+ Rp. 6.320.000+ Rp. 420.000= Rp. 8.460.500

Keterangan :

Harga perolehan = adalah harga beli ditambah biaya-biaya yang dikeluarkan


sampai dengan aktiva siap digunakan.

Nilai sisa = perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya.

Umur ekonomis = batas waktu penggunaan barang atau perkiraan usia barang.

*penyusutan menggunakan metode garis lurus

2.6.6.7 Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menunjukan jumlah
penerimaan dan pengeluaran yang lainnya berupa kas saja. Arus kas
sangatdiperhatikan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang
sebenarnya karena seringkali perusahaan yang tampak bagus apabila dilihat dari
laporan laba ruginya ternyata memiliki performa likuiditas yang buruk.

Tabel 2.6.6.7
Laporan Arus Kas Perusahaan
Total Hasil
Laba Bersih Penyusutan Investasi Baru
Periode (EAT) (Depresiasi) (Proceed)
Tahun 1 Rp. 72.029.000 Rp. 8.460.500 Rp. 80.489.500
Tahun 2 Rp. 75.630.450 Rp. 8.460.500 Rp. 84.090.950
Tahun 3 Rp. 79.411.972 Rp. 8.460.500 Rp. 87.872.472
Tahun 4 Rp. 83.382.570 Rp. 8.460.500 Rp. 91.843.070
Tahun 5 Rp. 87.551.698 Rp. 8.460.500 Rp. 96.012.198
Rp.
Total Rp. 398.005.690 Rp. 42.302.500 440.308.190
Keterangan :

Diasumsikan peningkatan laba bersih per tahun sebesar 5% berdasarkan


permintaan konsumen terhadap produk-produk yang dibuat oleh bisnis Mie
Pandawa.

 Analisis Kelayakan Bisnis


Penelitian layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.

 Payback Period
Dalam melakukan suatu investasi terhadap suatu usaha, pasti akan ada waktu
dimana pengembalian investasi tersebut, seperti halnya investasi yang dilakukan
bapak syafrudin sebesar Rp. 209.209.000 sedangkan laba bersih yang terhitung
sebesar Rp. 72.029.000 maka tingkat pengembaliannya akan diperhitungkan
sebagai berikut:

Tabel 4.3.1
Laporan Arus Kas Proceed/investasi Baru
Periode Proceed
Tahun 1 Rp. 80.489.500
Tahun 2 Rp. 84.090.950
Tahun 3 Rp. 87.872.472
Tahun 4 Rp. 91.843.070
Tahun 5 Rp. 96.012.198
Total Rp. 440.308.190

Investasi Awal Rp. 209.209.000

Proceed Tahun ke-1 (Rp. 80.489.500)

Sisa Investasi Rp. 128.719.500

Proceed tahun ke-2 sebesar Rp. 84.090.950 sisa investasi yang belum dapat ditutup
sebagai berikut

PP = Jumlah Investasi x 12 bulan

Proceed

= Rp. 128.719.500 x 12 bulan = 8,36 bulan


Rp. 84.090.950 (Dibulatkan menjadi 9 bulan)

Jadi pengembalian investasi pada usaha Mie Pandawa adalah selama 1 tahun 9
bulan karena waktu pengembaliannya kurang dari yang diisyratkan yaitu 5 tahun
maka investasi diterima.

 Profitability Index (PI)


Dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value)
dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan
nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan. Profitability
Index sebagai berikut.

Tabel 4.3.2
Profitability Index (PI)
Hasil Investasi Tingkat
Baru Bunga 13%
Tahun (proceed) (DF) PV. Proceed
1 Rp. 80.489.500 0,884 Rp. 71.152.178
2 Rp. 84.090.950 0,783 Rp. 65.843.213
3 Rp. 87.872.472 0,693 Rp. 60.895.623
4 Rp. 91.843.070 0,613 Rp. 56.299.801
5 Rp. 96.012.198 0,542 Rp. 52.038.611
Rp.
Jumlah 306.229.426

Tingkat bunga 13% : Rt (1+13%)t


PI = PV. Proceed

1. Outlays
= 306.229.426

209.209.000
= 1,46

Jadi, Investasi layak diterima karena Profitability Index > 1 = 1,46 > 1

Keterangan :
Dengan tingkat bunga Bank BRI sebesar 13 % sebagai dasar tingkat suku bunga
deposito.

2.7.3 Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan
nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih Mie Pandawa di masa yang
akan datang dan dengan tingkat suku bunga 13% bank BRI. Sebagai berikut :

Tabel 2.7.3
Net Present Value (NPV)
Hasil Investasi Tingkat
Baru Bunga 13%
Tahun (proceed) (DF) PV. Proceed
1 Rp. 80.489.500 0,884 Rp. 71.152.178
2 Rp. 84.090.950 0,783 Rp. 65.843.213
3 Rp. 87.872.472 0,693 Rp. 60.895.623
4 Rp. 91.843.070 0,613 Rp. 56.299.801
5 Rp. 96.012.198 0,542 Rp. 52.038.611
Rp.
Jumlah 306.229.426
NPV = PV. Proceed – PV. Outlays

= Rp. 306.229.426 – Rp. 209.209.000

= Rp. 97.020.426

Karena NPV bersifat positif , maka investasi diterima

2.7.4 Interest Rate of Return (IRR)


Interest Rate of Return pada dasarnya merupakan menggunakan metode yang
digunakan untuk menghitung besarnya rate of return yang sebenarnya dengan
menggunakan tingkat suku bunga dasar dan tingkat suku bunga yang dilakukan
dengan perkiraan.

Tabel 2.7.4.1
Net Present Value (NPV) Positif
Hasil Investasi Tingkat
Tahun Baru (proceed) Bunga 13% PV. Proceed
(DF)
1 Rp. 80.489.500 0,884 Rp. 71.152.178
2 Rp. 84.090.950 0,783 Rp. 65.843.213
3 Rp. 87.872.472 0,693 Rp. 60.895.623
4 Rp. 91.843.070 0,613 Rp. 56.299.801
5 Rp. 96.012.198 0,542 Rp. 52.038.611
Rp.
Jumlah 306.229.426
(Rp.
Investasi Awal 209.209.000)
Investasi Keseluruhan Rp. 97.020.426

Keterangan :

Tigkat suku bunga Bank BRI sebesar 13%

Perkiraan tingkat suku bunga dalam 5 tahun sebesar 65%

13% x 5 Tahun = 65%

Tabel 2.7.4.2
Net Present Value (NPV) Negatif
Tingkat
Hasil Investasi Bunga 65%
Tahun Baru (proceed) (DF) PV. Proceed
1 Rp. 80.489.500 0,606 Rp. 48.776.637
2 Rp. 84.090.950 0,367 Rp. 30.861.378
3 Rp. 87.872.472 0,222 Rp. 19.507.688
4 Rp. 91.843.070 0,134 Rp. 12.306.971
5 Rp. 96.012.198 0,081 Rp. 7.776.988
Rp.
Jumlah 119.229.662
(Rp.
Investasi Awal 209.209.000)
Investasi Keseluruhan (-) Rp. 89.979.338

IRR = DF1 + NPV1 (DF2 – DF1)


NPV1 – NPV2
= 13% + 97.020.426 (65% – 13%)

97.020.426 – (-89.979.338)

= 26%

Dari hasil perhitungan diatas dengan menggunakan analisis Internal Rate of


Return (IRR) diketahui jumlahnya 26% lebih besar dari tingkat bunga yang telah
di tetapkan yaitu 13%.

2.8 Rangkuman Penelitian dan Perhitungan


Tabel 2.8.1
Rangkuman Penelitian dari beberapa aspek
Aspek –
No. Aspek Hasil Kesimpulan
Dalam hal ini pendiri usaha
Mie Pandawa membuka
cabang baru yang berlokasi di
di Kp. Rawa Kalong rt 02 rw
02 Jl. Smp 3 Kel. Rawa kalong
Kec. Gunung sidur Bogor telah
memiliki izin usaha yang legal,
Aspek karena usaha ini sudah
1. Hukum LAYAK memenuhi prosedur dan
Aspek –
No. Aspek Hasil Kesimpulan
memiliki biaya yang cukup
untuk mendapat izin usaha
tersebut serta tidak perlu
membutuhkan perizinan khusus
karena ini merupakan usaha
yang tergolong dalam UKM
(Usaha Kecil Menengah)
a) Pasar Potensi
Target pasar dari Mie Pandawa
ini adalah para pedagang mie
basah di daerah kecamatan
gunung sindur tepatnya
disebuah pabrik rumahan yang
berlokasi di di Kp. Rawa
Kalong rt 02 rw 02 Jl. Smp 3
Kel. Rawa kalong Kec.
Gunung sidur Bogor. Dengan
kata lain, target pasar ini adalah
para pedagang mie.

b) Harga

Bila dilihat dari harga, Mie


Aspek Pasar Ayam Mas Mun ini
dan memberikan harga yang cukup
2. Pemasaran LAYAK terjangkau bagi konsumennya.
a) Proses Produksi
Dalam proses produksi usaha
Mie Pandawa ini dapat dilihat
jenis teknologi yang
digunakan, untuk pemakaian
teknologi usaha Mie Pandawa
Aspek Tenik hanya menggunakan peralatan
Dan dapur, mesin pengaduk
Teknologi otomatis, mesin penyatu
3. LAYAK adonan, mesin press, pemotong
Aspek –
No. Aspek Hasil Kesimpulan
adonan, mesin pangsit.

b) Jam Kerja

Usaha Mie Pandawa proses


produksi dari jam 01:00 sampai
selesai subuh dan penjualannya
dari subuh sampai jam 09:00
pagi perhari.
Usaha mie pandawa memiliki
struktur organisasi yang sangat
sederhana, tetapi seluruh
usahanya dipegang oleh Bapak
Syafrudin yang ahli di
bidangnya. Pada awal
berdirinya usaha Mie Pandawa
ini semua kegiatan dilakukan
oleh pemiliknya sendiri.
Namun dengan adanya
peningkatan usaha maka pada
saat ini Mie Pandawa telah
memperkerjakan lima orang
Aspek karyawan dengan keahlian
4. Manajemen LAYAK yang sama atau setara.
Pada aspek ini yaitu aspek
ekonomi dan sosial dapat
memberikan hasil yang positif
dengan cara melihat tingkat
manfaat yang dihasilkan secara
umum untuk daerah sekitar
lokasi Mie Pandawa.
Sedangkan disisi lain dengan
adanya kegiatan usaha ini juga
bisa dikatakan ikut serta dalam
program pemerataan tenaga
Aspek kerja pemerintah meskipun
Ekonomi dalam jumlah yang kecil dan
5. Dan Sosial LAYAK dapat menggurangi
Aspek –
No. Aspek Hasil Kesimpulan
pengangguran.
Payback Period (PP) = 1
tahun, 9 bulan
Probability Index (PI) = 1,46
Net Present Value (NPV) = Rp.
97.020.426
Aspek Internal Rate of Return (IRR) =
6. Keuangan LAYAK 26%

Tabel 2.8.2
Rangkuman Hasil Perhitungan
No Metode Penelitian Hasil Penelitian Keterangan
Dengan
metode Payback
Payback Period (PP) Layak
Period adalah suatu karena investasi yang
periode yang di dilakukan oleh Mie
perlukan untuk dapat Pandawa dapat
menutup kembali dikembalikan 1 tahun
pengeluaran investasi 9 bulan lebih cepat
dengan menggunakan dari waktu yang di
proceed atau aliran syaratkan yaitu 5
1 kas netto. tahun. Layak
Profitability Dengan
Indexdalam metode metode Profitability
ini menghitung Index (PI) Dari hasil
perbandingan antara perhitungan dapat
nilai arus kas bersih diketahui PI > I yaitu
yang akan datang sebesar 1,46 maka
dengan nilai investasi investasi dapat
2 yang sekarang. diterima. Layak
Net Present Dengan metode Net
Valueadalah selisih Present Value (NPV)
antara Karena hasil nya
PV Proceed dengan positif sebesar Rp.
3 PV Outlays selama 97.020.426 maka Layak
umur investasi. usulan investasi
dapat diterima.
Internal Rate of Dengan metode
Returmadalah Internal Rate of
mencari tingkat Return (IRR) Karena
bunga yang IRR 26% lebih besar
menyamakan niali dari bunga yang di
sekarang dari arus kas syaratkan yaitu 13%
yang diharapkan di maka usulan Mie
4 masa mendatang. Pandawa diterima. Layak

BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
Setelah pada bab-bab sebelumnya dikemukakan berbagai konsep, teori, data dan
analisisnya maka dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam usahanya Mie
Pandawa ini layak untuk dilanjutkan dengan menggunakan modal awal atau
investasi sebesar Rp 209.209.000 dan PV Proceed sebesar Rp. 306.229.426. Hasil
perincian sebagai berikut untuk NPV hasil yang diperolehnya yaitu sebesar Rp.
97.020.426 karena hasilnya positif maka dari perhitungan NPV ini menunjukkan
bahwa usaha tersebut layak untuk dilanjutkan atau diterima.

Dapat kita lihat dari analisa PP yaitu usaha Mie Pandawa ini mengembalikan
investasinya yaitu selama 1 tahun, 9 bulan maka usaha ini layak untuk
dilaksanakan.

Perhitungan untuk IRR menggunakan suku bunga BRI 13% dan 65% sehingga
diketahui IRR > dari bunga pinjaman yaitu sebesar 26% maka ini layak untuk
dilaksanakan.

PI adalah perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimana yang
akan datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index nya lebih
besar dari 1 maka proyek yang dikatakan menguntugkan dan perhitungan yang
telah dilakukan adalah sebesar 1,46 itu menunjukkan bahwa proyek tersebut
menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai