Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang serba cepat segala aktifitas dapat
dengan mudah dijalankan secara instan untuk mempersingkat waktu dengan efektif
dan efisien, sehingga aktifitas dapat dengan mudah diselesaikan. Sesuatu yang
instan dapat menjadi gaya hidup sehari hari. Untuk memenuhi gaya hidup yang
tinggi, serba instan dan cepat masyarakat harus memperoleh pendapatan yang
lebih. Pendapatan adalah penghasilan yang didapat dari suatu usaha.
Usaha yang bisa menghasilkan pendapatan lebih misalnya dalam bidang pangan.
Salah satu usaha dibidang pangan adalah makanan cepat saji. Makanan cepat saji
sangat digemari bagi setiap orang karena makanan cepat saji tidak memakan waktu
lama, untuk membuatnya sangat praktis dan dapat dengan mudah diperoleh oleh
siapapun. Salah satu makanan cepat saji yang digemari setiap orang dari kalangan
atas hingga kalangan bawah yaitu seperti mie instan.
Mie instan kaya akan vitamin dan mengandung karbohidrat, karena karbohidratnya
mie instan juga dapat dikonsumsi masyarakat sebagai pengganti nasi. Berikut
kandungan nilai gizi dari mie instan.
Tabel 1.1
Nilai Gizi Mie Instant
Kandungan
gizi dan Persen
No energi Kuantitas Satuan AKG
1 Energi 50 Gram
2 Lemak Total 15 Gram 22%
3 Karbohidrat 63 Gram 15%
Kandungan
gizi dan Persen
No energi Kuantitas Satuan AKG
4 Serat Makanan 2 Gram 9%
5 Gula 2 Gram 9%
6 Protein 11 Gram 15%
7 Kalsium 885 miligram 88%
8 Vitamin A 60%
9 Vitamin B12 20%
10 Vitamin B1 40%
11 Vitamin B6 26%
12 Vitamin C 21%
13 Asam folat 25%
14 Niasin 25%
15 Energi Total 397 Kkal
Sumber : Indofood, 2014
Konsumsi jenis makanan mie instan di Indonesia sendiri sudah sangat digemari
dari jaman dahulu hingga saat ini, bahkan di Indonesia sendiri menjadi konsumsi
terbesar ke dua di dunia setelah cina. pada makanan mie terutama mie instant,
berikut data konsumsi mie di setiap negara di dunia.
Akan tetapi mie instan apabila terlalu sering dikonsumsi sangat tidak baik untuk
kesehatan karena mengandung bahan pengawet makanan selain itu karbohidrat dan
kadar kalori yang tinggi dapat menyebabkan kegemukan hingga resiko diabetes.
Selain itu kandungan yang terdapat dalam mie instan mengandung garam dan
MSG yang sangat tinggi jika terlalu banyak mengkonsumsi tidak baik juga untuk
kesehatan.
Dalam hal ini ada peluang usaha untuk menciptakan mie buatan sendiri yang baik
untuk kesehatan, bermutu tinggi, dan tetap di gemari oleh banyak orang yang
mengkonsumsi tanpa harus takut terdapat bahan pengawet kandungan di dalamnya.
Selain itu keuntungan yang di dapat dari hasil penjualan cukup besar karena
menjual langsung ke pasaran atau para pedagang-pedagang kecil menengah
seperti pedagang mie ayam, pedagang mie goreng, rumah makan, konsumen
rumah tangga dan lain sebagainya.
Dengan melihat peluang pasar yang cukup besar saat ini, dan untuk memperoleh
pendapatan yg lebih, pandawa berniat untuk mengembangkan usahanya
memperluas daerah pemasarannya dengan membuka cabang baru.
Untuk pembukaan cabang baru dalam suatu usaha sudah pasti membutuhkan
modal dan dana yang cukup besar. Selain modal yang berasal dari pemilik usaha
sendiri, atau pun modal pinjaman yang memiliki ketentuan yang telah disepakati
dari hasil keuntungan yang di peroleh ataupun pengembalian. Oleh karena itu suatu
studi kelayakan yang komprehensif dan sistematis hendaknya mampu
mengidentifikasi rancangan usaha pembukaan cabang baru.
Berikut uraian diatas, maka pertanyaan yang penulis ajukan dalam penelitian ini
adalah :
Manfaat Penelitian
1. Akademis
Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya juga dapat menambah
khasanah ilmu studi kelayakan bisnis.
2. Penulis
Dapat menambah ilmu dalam bidang wirausaha ataupun studi kelayakan bisnis.
Dan penulis dapat mengaplikasinyanya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Praktisi
Dapat memberikan masukan kepada pengusaha untuk mengetahui tingkat
kelayakan usaha yang dijalankan guna menghindari kegagalan usaha yang
dijalankan dimasa datang.
Penulis memilih objek penelitian ini karena penulis tertarik dengan usaha yang
dijalankan. Penulis ingin membantu perusahaan untuk
mempertimbangankan investasi yang direncakan oleh perusahaan untuk membuka
cabang baru perusahaan dan penulis juga bisa menambah ilmu tentang wirausaha
dan kelayakan suatu usaha.
Metode Penulisan
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penulis mengadakan penelitian langsung ke tempat usaha dengan mengajukan
berbagai bentuk pertanyaan dan melakukan pengamatan berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
Alat Analisis
Dalam penulisan ilmiah ini alat analisis yang digunakan adalah
BAB II
PROFIL USAHA ATAU BISNIS
2.1 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah melakukan penelitian dan menganalisis studi
kelayakan bisnis pada rencana pembukaan cabang baru produksi MIE PANDAWA
yang berlokasi Jalan Rawa Kalong Kelurahan Rawa Kalong Kecamatan Gunung
Sindur Bogor. Penulis memilih objek ini karena penulis tertarik dengan usaha yang
dijalankan. Penulis ingin membantu perusahaan untuk mempertimbangkan
investasi yang direncanakan oleh perusahaan untuk membuka cabang baru
perusahaan dan penulis juga bisa menambah ilmu tentang wirausaha dan kelayakan
suatu usaha.
1. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada pemilik dan karyawan pada perusahaan Mie
Pandawa sehingga penulis dapat memperoleh informasi langsung mengenai
kegiatan usaha yang dijalankan.
1. Observasi
Penulis juga melakukan pengamatan langsung pada tempat usaha Mie Pandawa
sehingga mendapatkan gambaran yang jelas mengenai jalanya pengamatan di
lokasi baru.
Jika proceed (hasil dari investasi baru) yang dihasilkan tiap tahun sama, ,maka
rumusnya:
Jumlah Investasi x 1 tahun
Proceed
Jika payback periode > umur ekonomis, maka Investasi ditolak
Jika payback periode < umur ekonomis, maka Investasi diterima
Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda, menggunakan rumus:
HP = xxx
NS = xxx –
Investasi = xxx
Proceed th 1 = xxx –
Dan begitu seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed
tahun selanjutnya, lalu:
Sisa Investasi x 12 bulan
Proceed Tahun Selanjutnya
1. Net Present Value (NPV) = Selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang
akan diterima waktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
NPV = PV Proceed – PV Outlays
Proceed = Proceed * DF
Outlays = Harga Perolehan
Ketentuan PI adalah:
Jika NPV (+), investasi diterima
Jika NPV (-), investasi ditolak
Jika NPV (=), proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh
pada keuangan perusahaan
1. Profitability Index = Membagi antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan
diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
PV Proceed
PV Outlays
Ketentuan PI adalah:
Jika PI > 1, investasi diterima
Jika PI < 1, investasi ditolak
1. Internal Rate of Return (IRR) = Tingkat discount rate (suku bunga) yang
menjadi nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus kas keluar.
NPV 1 – NPV 2
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDF) memiliki ijin usaha dari Dinas Perindustrian
dan Perdagangan no: 436/6828A/338.8.12/2014.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di daftarkan ke Departemen Direktorat
Jendral Pajak Kota Bogor no: 09.211.904.9-403.000.
3. Izin-izin perusahaan:
– Surat Izin Usaha Industri (SIUI) no: 536/7i/IUI/INDAG.I/XII/2014.
Aspek hukum Mie Pandawa lengkap, fungsi dokumen-dokumen ini agar tidak
timbul masalah dikemudian hari.
1. Pasar Potensial
Target pasar dari Mie Pandawa adalah pedagang-pedagang mie seperti pedagang
mie keliling, mie ayam, dan konsumen rumahan didaerah Bogor tepatnya disebuah
pabrik rumahan yang berlokasi di Kp. Rawa Kalong rt 02 rw 02 Jl. Smp 3 Kel.
Rawa kalong Kec. Gunung sidur Bogor dengan kata lain, target pasar rumah
makan ini adalah berbagai kalangan.
2. Harga
Bila dilihat dari harga, Mie Pandawa ini memberikan harga yang cukup terjangkau
bagi konsumennya. Mie Pandawa ini mempunyai menu sabagai berikut
3. Promosi
Dalam hal promosi Mie Pandawa ini memasang spanduk yang cukup besar dan
menarik dari segi penampilan sehingga mudah dilihat. Mie Pandawa ini juga
melakukan promosi ke setiap pedagang-pedagang mie yang ingin membeli mie
yang sehat dan berkualitas, dll.
4. Lokasi
Lokasi usaha Mie Pandawa ini termasuk lokasi yang strategis, karena mempunyai
letak lokasi di sebuah rumah yang padat penduduk. Sehingga menjadi tempat yang
pas untuk warga sekitar khususnya para pedagang mie yang ingin membeli bahan-
bahan mie yang ingin diperjualkan mie siap sajinya.
Gambar 4.2.2.2
Peta Lokasi
5. Pesaing
Diberbagai jenis usaha pasti mempunyai pesaing, begitu juga dengan usaha Mie
Pandawa. pesaing mie pandawa ini tidak memiliki arti yang signifikan karena
usaha yang sama tetapi jarak antara usaha mie ayam ini dengan pesaingnya cukup
berjauhan.
1. Proses Produksi
Dalam proses produksi usaha mie pandawa ini dapat dilihat jenis teknologi yang
digunakan, untuk pemakaian teknologi usaha mie pandawa mesin pengaduk
otomatis, mesin penyatu adonan, mesin press,mesin potong adonan, mesin pangsit.
2. Jam Kerja
Usaha mie pandawa ini membuka usaha nya selama 8 jam perhari 5 jam proses
produksi dan 3 jam penjualan ke para pedagang.
Tabel 4.2.3
Sistem kerja yang digunakan adalah dimana setiap karyawan menangani satu
kegiatan. Akan tetapi pada pelaksanaannya setiap hari pembagian tugas tersebut
tidak mutlak, karena Bapak Syafrudin pun kadang suka ikut membantu atau
bekerja begitu juga dengan karyawannya yang suka saling membantu.
1. Bagian Produksi
Bagian yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan
yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.
1. Bagian Keuangan
Bagian yang bertugas untuk mengelola keuangn perusahaan dalam hal produksi,
pengeluaran dan pendapatan.
1. Bagian Penjualan
Bagian untuk menawarkan produk kepada pelanggan serta menjelaskan hal-hal
yang terkait tentang produk kepada pelanggan.
Aspek Keuangan
Berdasarkan informasi data yang telah diperoleh oleh penulis, berikut adalah data
rencana pembukaan investasi pada usaha Mie Pandawa. Untuk menganalisa
investasi pada mie pandawa penulis mencoba menganalisa usaha tersebut dengan
modal aliran investasi Mie Pandawa.
Tabel 2.6.6.1
Tabel 2.6.6.1.1
Bangunan
(Bahan
Baku dan
Tenaga
Kerja) Biaya Unit Total
Batu Kali 2 – – Rp. 1000.000
Truk
Batu Bata
64×75 Rp. 250 6 Rp. 1.500.000
Kusen Pintu
2 Rp. 300.000 2 Rp. 600.000
Kusen
Jendela Rp. 150.000 2 Rp. 300.000
Closet Rp. 1.500.000 1 Rp. 1.500.000
Keran Air Rp. 15.000 6 Rp. 90.000
Pralon Air Rp. 15.000 9 Rp. 135.000
Tabel 2.6.6.1.1
Bangunan
(Bahan
Baku dan
Tenaga
Kerja) Biaya Unit Total
Pralon
Pembuangan
3 inci Rp. 100.000 6 Rp. 600.000
Kabel Listrik – – Rp. 400.000
Saklar
Listrik Rp. 50.000 2 Rp. 100.000
Keramik
30×30 Rp. 125.000/DUS 20 Rp. 2.500.000
Balok Kayu Rp. 200.000 15 Rp. 2.400.000
Genteng Rp. 5.000 300 Rp. 1.500.000
Kunci Pintu Rp. 252.000 1 Rp. 252.000
Cat Tembok Rp. 250.000 4 Rp. 1.000.000
Cat Kayu Rp. 160.000 2 Rp. 320.000
Besi Slup 12 Rp. 75.000 8 Rp. 600.000
Besi Slup
Tiang 8 Rp. 50.000 8 Rp. 400.000
Terminal &
Tmpt Bohlam Rp. 150.000 2 Rp. 300.000
Kabel Listrik
2m Rp. 175.000 1 Rp. 175.000
Usuk Rp. 20.000 21 Rp. 420.000
Reng Rp. 20.000 17 Rp. 340.000
Hendel Pintu Rp. 150.000 2 Rp. 300.000
Semen Rp. 60.000 25 Rp. 1.500.000
Cat plestur Rp. 50.000 3 Rp. 150.000
Daun Pintu Rp. 1.000.000 2 Rp. 2.000.000
Daun
Jendela Rp. 350.000 2 Rp. 600.000
Pemasangan
PLN Rp. 1.000.000 – Rp. 1.000.000
Triplek Rp. 120.000 10 Rp. 1.200.000
Kaso Rp. 70.000 12 Rp. 840.000
Paku 5 centi
5 kilo – – Rp. 80.000
Paku Triplek
½ kilo – – Rp. 8.000
List Plafon Rp. 12.000 6 Rp. 72.000
Sepiteng Rp. 8.000.000 1 Rp. 8.000.000
Sumur Bor +
Pompa Rp. 3.000.000 1 Rp. 3.000.000
Total Bahan
Baku – – Rp. 35.527.000
aggrn Tdk
Terduga 20% – – Rp. 6.592.000
Upah
Tukang
keseluruhan – – Rp. 32.550.000
Total
Keseluruhan – – Rp. 74.669.000
Sumber Data : Mie Pandawa
Tabel 2.6.6.1.2
Investasi Awal Mesin Pembukaan Cabang Baru Mie Pandawa
Mesin Biaya Unit Total
Mesin Pengaduk Rp. Rp.
Otomatis 40.000.000 1 40.000.000
Rp. Rp.
Mesin penyatu adonan 35.200.000 1 35.200.000
Rp. Rp.
Mesin press 33.000.000 1 33.000.000
Rp. Rp.
Mesin potong adonan 15.000.000 1 15.000.000
Rp. Rp.
Mesin pangsit 10.000.000 1 10.000.000
Total Keseluruhan Rp. 133.200.000
Sumber Data : Mie Pandawa
Tabel 2.6.6.1.3
Investasi Awal Peralatan Pembukaan Cabang Baru Mie Pandawa
Peralatan Jumlah
= (Rp.74.000/buah x 6 ) =
– Bangku Plastik 6 Rp.440.000
buah = (Rp.300.000/buah x 2) =
– Meja 2 buah Rp.600.000
– Bohlam lampu 4 = (Rp.25.000/buah x 4) =
buah Rp.100.000
– Baskom Plastik 8 = (Rp.20.000/baskom x 8) =
buah Rp.160.000
– Sendok adonan 4 = (Rp.10.000/buah x 4) =
buah Rp.40.000
Total Peralatan Rp. 1.340.000
Sumber Data : Mie Pandawa
2.6.6.2 Biaya Operasional Usaha
Berikut Biaya-biaya Operasional Mie Pandawa sebagai berikut :
Tabel 2.6.6.2
Biaya-biaya Operasional Usaha
Biaya Operasional Jumlah
Biaya air, listrik, dan telpon
( – Biaya air = Rp.200.000,
biaya listrik = Rp.450.000, Rp. 800.000
biaya telpon = Rp.150.000 )
Tabel 2.6.6.2
Biaya-biaya Operasional Usaha
Biaya Operasional Jumlah
Total biaya upah awal
(Biaya upah 3 karyawan
perbulan) Rp. 4.500.000
Total Rp. 5.300.000
Sumber Data : Mie Pandawa
2.6.6.3 Biaya bahan baku
Dalam kegiatannya terdapat biaya-biaya bahan baku pada usaha Mie
Pandawa sebagai berikut :
Tabel 2.6.6.3
Biaya Bahan Baku Mie Pandawa
Banyak
Banyaknya nya
bahan bahan Harga Total
Bahan dalam 1 dalam 1 bahan Pertahun
No baku hari tahun satuan (12 bulan)
Tepung 1440 Rp.
1 Terigu 4 sack sack Rp.150.000 216.000.000
Telur Rp.
2 Ayam 1 peti 340 peti Rp.250.000 85.000.000
Air 700 Rp.
3 mineral 2 galon galon Rp.12.000 8.400.000
Total Jumlah Rp. 309.400.000
Keterangan : Total pertahun biaya bahan baku mie pandawa
1. Pendapatan usaha
Mie produksi dalam sehari 100kg = 3 1/2 ball
Keterangan :
Estimasi terjual 75kg perkiraan dari nilai sampel mie produksi dalam sehari 100kg
1. Gaji Operasional
Gaji 1 pegawai pembantu 1 bulan Rp. 1.500.000
2.6.6.6 Depresiasi/Penyusutan
Alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama
umur manfaatnya atau satu konsekuensi akibat dari penggunaan aktiva tetap
dimana aktiva tetap akan cendrung mengalami penurunan fungsi.
1. Depresiasi
Harga Perolehan – Nilai sisa
Umur Ekonomis
20
10
Total Penyusutan
Keterangan :
Nilai sisa = perkiraan nilai aktiva tetap setelah dipakai sesuai umur ekonomisnya.
Umur ekonomis = batas waktu penggunaan barang atau perkiraan usia barang.
Tabel 2.6.6.7
Laporan Arus Kas Perusahaan
Total Hasil
Laba Bersih Penyusutan Investasi Baru
Periode (EAT) (Depresiasi) (Proceed)
Tahun 1 Rp. 72.029.000 Rp. 8.460.500 Rp. 80.489.500
Tahun 2 Rp. 75.630.450 Rp. 8.460.500 Rp. 84.090.950
Tahun 3 Rp. 79.411.972 Rp. 8.460.500 Rp. 87.872.472
Tahun 4 Rp. 83.382.570 Rp. 8.460.500 Rp. 91.843.070
Tahun 5 Rp. 87.551.698 Rp. 8.460.500 Rp. 96.012.198
Rp.
Total Rp. 398.005.690 Rp. 42.302.500 440.308.190
Keterangan :
Payback Period
Dalam melakukan suatu investasi terhadap suatu usaha, pasti akan ada waktu
dimana pengembalian investasi tersebut, seperti halnya investasi yang dilakukan
bapak syafrudin sebesar Rp. 209.209.000 sedangkan laba bersih yang terhitung
sebesar Rp. 72.029.000 maka tingkat pengembaliannya akan diperhitungkan
sebagai berikut:
Tabel 4.3.1
Laporan Arus Kas Proceed/investasi Baru
Periode Proceed
Tahun 1 Rp. 80.489.500
Tahun 2 Rp. 84.090.950
Tahun 3 Rp. 87.872.472
Tahun 4 Rp. 91.843.070
Tahun 5 Rp. 96.012.198
Total Rp. 440.308.190
Proceed tahun ke-2 sebesar Rp. 84.090.950 sisa investasi yang belum dapat ditutup
sebagai berikut
Proceed
Jadi pengembalian investasi pada usaha Mie Pandawa adalah selama 1 tahun 9
bulan karena waktu pengembaliannya kurang dari yang diisyratkan yaitu 5 tahun
maka investasi diterima.
Tabel 4.3.2
Profitability Index (PI)
Hasil Investasi Tingkat
Baru Bunga 13%
Tahun (proceed) (DF) PV. Proceed
1 Rp. 80.489.500 0,884 Rp. 71.152.178
2 Rp. 84.090.950 0,783 Rp. 65.843.213
3 Rp. 87.872.472 0,693 Rp. 60.895.623
4 Rp. 91.843.070 0,613 Rp. 56.299.801
5 Rp. 96.012.198 0,542 Rp. 52.038.611
Rp.
Jumlah 306.229.426
1. Outlays
= 306.229.426
209.209.000
= 1,46
Jadi, Investasi layak diterima karena Profitability Index > 1 = 1,46 > 1
Keterangan :
Dengan tingkat bunga Bank BRI sebesar 13 % sebagai dasar tingkat suku bunga
deposito.
Tabel 2.7.3
Net Present Value (NPV)
Hasil Investasi Tingkat
Baru Bunga 13%
Tahun (proceed) (DF) PV. Proceed
1 Rp. 80.489.500 0,884 Rp. 71.152.178
2 Rp. 84.090.950 0,783 Rp. 65.843.213
3 Rp. 87.872.472 0,693 Rp. 60.895.623
4 Rp. 91.843.070 0,613 Rp. 56.299.801
5 Rp. 96.012.198 0,542 Rp. 52.038.611
Rp.
Jumlah 306.229.426
NPV = PV. Proceed – PV. Outlays
= Rp. 97.020.426
Tabel 2.7.4.1
Net Present Value (NPV) Positif
Hasil Investasi Tingkat
Tahun Baru (proceed) Bunga 13% PV. Proceed
(DF)
1 Rp. 80.489.500 0,884 Rp. 71.152.178
2 Rp. 84.090.950 0,783 Rp. 65.843.213
3 Rp. 87.872.472 0,693 Rp. 60.895.623
4 Rp. 91.843.070 0,613 Rp. 56.299.801
5 Rp. 96.012.198 0,542 Rp. 52.038.611
Rp.
Jumlah 306.229.426
(Rp.
Investasi Awal 209.209.000)
Investasi Keseluruhan Rp. 97.020.426
Keterangan :
Tabel 2.7.4.2
Net Present Value (NPV) Negatif
Tingkat
Hasil Investasi Bunga 65%
Tahun Baru (proceed) (DF) PV. Proceed
1 Rp. 80.489.500 0,606 Rp. 48.776.637
2 Rp. 84.090.950 0,367 Rp. 30.861.378
3 Rp. 87.872.472 0,222 Rp. 19.507.688
4 Rp. 91.843.070 0,134 Rp. 12.306.971
5 Rp. 96.012.198 0,081 Rp. 7.776.988
Rp.
Jumlah 119.229.662
(Rp.
Investasi Awal 209.209.000)
Investasi Keseluruhan (-) Rp. 89.979.338
97.020.426 – (-89.979.338)
= 26%
b) Harga
b) Jam Kerja
Tabel 2.8.2
Rangkuman Hasil Perhitungan
No Metode Penelitian Hasil Penelitian Keterangan
Dengan
metode Payback
Payback Period (PP) Layak
Period adalah suatu karena investasi yang
periode yang di dilakukan oleh Mie
perlukan untuk dapat Pandawa dapat
menutup kembali dikembalikan 1 tahun
pengeluaran investasi 9 bulan lebih cepat
dengan menggunakan dari waktu yang di
proceed atau aliran syaratkan yaitu 5
1 kas netto. tahun. Layak
Profitability Dengan
Indexdalam metode metode Profitability
ini menghitung Index (PI) Dari hasil
perbandingan antara perhitungan dapat
nilai arus kas bersih diketahui PI > I yaitu
yang akan datang sebesar 1,46 maka
dengan nilai investasi investasi dapat
2 yang sekarang. diterima. Layak
Net Present Dengan metode Net
Valueadalah selisih Present Value (NPV)
antara Karena hasil nya
PV Proceed dengan positif sebesar Rp.
3 PV Outlays selama 97.020.426 maka Layak
umur investasi. usulan investasi
dapat diterima.
Internal Rate of Dengan metode
Returmadalah Internal Rate of
mencari tingkat Return (IRR) Karena
bunga yang IRR 26% lebih besar
menyamakan niali dari bunga yang di
sekarang dari arus kas syaratkan yaitu 13%
yang diharapkan di maka usulan Mie
4 masa mendatang. Pandawa diterima. Layak
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah pada bab-bab sebelumnya dikemukakan berbagai konsep, teori, data dan
analisisnya maka dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam usahanya Mie
Pandawa ini layak untuk dilanjutkan dengan menggunakan modal awal atau
investasi sebesar Rp 209.209.000 dan PV Proceed sebesar Rp. 306.229.426. Hasil
perincian sebagai berikut untuk NPV hasil yang diperolehnya yaitu sebesar Rp.
97.020.426 karena hasilnya positif maka dari perhitungan NPV ini menunjukkan
bahwa usaha tersebut layak untuk dilanjutkan atau diterima.
Dapat kita lihat dari analisa PP yaitu usaha Mie Pandawa ini mengembalikan
investasinya yaitu selama 1 tahun, 9 bulan maka usaha ini layak untuk
dilaksanakan.
Perhitungan untuk IRR menggunakan suku bunga BRI 13% dan 65% sehingga
diketahui IRR > dari bunga pinjaman yaitu sebesar 26% maka ini layak untuk
dilaksanakan.
PI adalah perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimana yang
akan datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index nya lebih
besar dari 1 maka proyek yang dikatakan menguntugkan dan perhitungan yang
telah dilakukan adalah sebesar 1,46 itu menunjukkan bahwa proyek tersebut
menguntungkan.