Marketing Management
Oleh :
Adrian Firmansyah (09211850016002)
Yanur Arzaqa Ghiffari (09211850016006)
Jusron Azhar Basyir (09211850016007)
Wawan Widiatmoko (09211850086006)
Kebab Tuki Baba Rafi merupakan anak perusahaan dari PT Baba Rafi Indonesia
yang didirikan oleh Hendy Setiono yang lahir pada tanggal 30 Maret 1983. Asal mula
didirikan KTBR yaitu pada tahun 2003, pendiri mengunjungi ayahnya yang sedang bertugas
di perusahaan minyak yang berada di Qatar. Selama di negara tersebut, pendiri KTBR
melihat banyak warga yang menjual makanan kebab. Karena rasa penasaran, maka kebab
pun dibeli dan mulai terbesit keinginan untuk menjual kebab di Indonesia. Dengan alasan
bahwa orang Timur Tengah banyak tersebar di beberapa kota di Indonesia, selain itu banyak
pula orang Indonesia yang menunaikan ibadah haji atau umroh sehingga dapat bernostalgia
dengan makanan kebab. Selama di Qatar, pendiri KTBR menimba resep kebab pada warga
asli Timur Tengah. Dan setibanya di Indonesia, pendiri KTBR tersebut menyusun strategi
usaha lalu mencari rekan kerja sehingga niatnya tidak dianggap main-main. Percobaan
pertama resep kebab dengan menggunakan cengkeh dan kapulaga ternyata tidak disukai
konsumen, sebab rasa dan aromanya yang kuat serta bentuk kebab yang terlalu besar.
Kemudian pendiri KTBR memodifikasi ukuran kebab tersebut sehingga lebih pas untuk
ukuran orang Indonesia. Pada bulan September 2003, gerobak pertamanya mulai beroperasi
di Surabaya yang berlokasi di salah satu pojok jalan Nginden Semolo yang berdekatan
dengan area kampus dan tempat tinggalnya. Alasan menggunakan gerobak yaitu harganya
Visi : Berusaha untuk menjadi bisnis waralaba kebab yang terbesar, yang menguntungkan
dan yang paling berpengaruh di dunia.
Misi : Kami berusaha untuk menjadi bisnis waralaba kebab terbesar di dunia dengan
menawarkan rasa dan kualitas dengan harga yang terjangkau dan pelayanan yang
memuaskan untuk para franchise dan pelanggan. Kami juga memiliki tujuan untuk
meningkatkan sumber daya manusia dengan mengadakan program dan tanggung jawab
sosial yang dapat membantu masyarakat dan pemegang saham.
Tahun 2019 ini Baba Rafi group mempunyai mimpi untuk go Internasional melebarkan
sayap binis mereka ke beberapa negara. Setelah sukses berjualan kebab di negara tetangga
Malaysia dan Filipina Hendy Setiono ingin lebih jauh berjualan bisnisnya lagi agar bisa
diterima dan dikenal consumer dari latar belakang negara yang berbada mereka harus membuat
startegi yang ampuh. Berbagai inovasi dan kerjasama akan dilakukan dengan pengusahan local
negara setempat dan diharapkan bisa menarik nilai jual masyarakat negara tersebut.
Mengumpulkan data dari berbagai negara yang ingin ditargetkan merupakan hal wajib
untuk melebarkan sayap bisnis mereka. Melihat keinginan pasar dan kebutuhan customer harus
dilakukan analisa pasar sehingga bisa menyusaikan. Sehingga diperlukan analisa marketing
dengan beberapa metode dan diharapkan bisa menjadi landasan mereka menentukan strategi
apa yang digunakan di beberapa negara, apakah itu tentang target market, inovasi produk, rasa
dan kemasan produk, penempatan store bahkan logistic untuk mensupport partner berjualan.
Sehingga dibutuhkan rencana yang matang antara Baba Rafi dengan partnership yang baik
dengan mitra local negara tersebut.
BAB II
DASAR TEORI
2.2.3. Channels
Channels dalam nine building block menjelaskan bagaimana perusahaan
berkomunikasi dan bagaimana mencapai segmen pelanggan untuk memberikan suatu value
proposition. Dalam membangun hubungan anatara perusahaan dan pelanggan diperlukan
komunikasi, distribusi, dan saluran penjualan. Channels adalah poin penting dari pelanggan
dalam memainkan peran penting dalam customer experience (Osterwalder & Pigneur, 2010).
10 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
2.2.5. Revenue Stream
Revenue Stream merupakan kas dari perusahaan yang dihasilkan dari setiap segmen
pelanggan. Beberapa cara untuk meningkatkan revenue stream dalam perusahaan (Osterwalder
& Pigneur, 2010) :
a. Asset Sale
Dalam peningkatan revenue stream yang paling banyak didapatkan adalah dengan
menjual hak kepemilikan dari perusahaan.
b. Usage Fee
Revenue stream ini dihasilkan oleh penggunaan suatu layanan tertentu. Semakin sering
layanan tersebut digunakan, maka semakin banyak yang akan dibayarkan oleh pelanggan.
c. Subscription Fee
Revenue stream ini didapatkan dengan penjualan secara terus menerus suatu akses
layanan.
d. Lending/Renting/Leasing
Revenue stream ini dibuat dengan memberikan izin kepada pelanggan dalam
menggunakan aset tertentu dalam jangka waktu yang telah di tentukan kemudian pelanggan
akan membayar untuk aset yang digunakan tersebut.
e. Licensing
Revenue stream ini dihasilkan dengan memberikan izin kepada pelanggan untuk
menggunakan aset yang dilindungi oleh hukum dan pelanggan membayar dengan biaya lisensi.
Dengan licensing memungkinkan pemilik untuk menghasilkan revenue tanpa harus
memproduksi atau mengkomersialkan layanan mereka.
f. Brokerage Fee
Revenue stream ini berasal dari intermediasi jasa yang dilakukan oleh dua pihak atau
lebih.
g. Advertising
Revenue stream ini dihasilkan dari biaya untuk iklan suatu produk, layanan, atau merek.
Setiap revenue stream memiliki mekanisme harga yang berbeda.
11 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
fisik seperti gedung, kendaraan, mesin dan sistem, kemudian dapat berbentuk keuangan seperti
uang, kredit, atau saham, juga berbentuk intelektual dengan kategorinya seperti brand, hak
paten, atau berbentuk manusia yang memiliki sumber daya yang berkualitas untuk perusahaan.
Key resources dapat dimiliki atau leasing oleh perusahaan atau diperoleh dari key partners.
12 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Pada model bisnis perusahaan, beberapa memiliki sumber daya dan melakukan aktifitasnya
telah dijelaskan pada model bisnis mereka. Untuk memperluas dan mengembangkan
kemampuan mereka, perusahaan mengandalkan perusahaan lain untuk memberikan atau
melakukan sumber daya tertentu dan aktifitas tertentu. Kemitraan tersebut dapat termotivasi
oleh kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan, hak lisensi, atau akses ke pelanggan.
13 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
d. Economies of Scope
Biaya yang didapatkan dari keuntungan ketika suatu bisnis memiliki lingkup operasi yang
semakin luas.
2.5.1 Segmenting
Segmentasi pasar merupakan strategi yang sangat penting dalam
mengembangkan program pemasaran. Dengan segmentasi pasar,diharapkan usaha-usaha
pemasaran dilakukan dapat mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.
Berikut pengertian dari beberapa ahli. Menurut Tjiptono dan Chandra dalam bukunya
Pemasaran Strategik (2012 :150),pengertian segmentasi pasar adalah sebagai proses
mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau
segmen- segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,keinginan,perilaku
dan/atau respon terhadap program pemasaran spesifik”.
Menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen
dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan melalui strategi bauran
pemasarannya.
Menurut kasali (1998; 118) segmentasi pasar adalah proses yang mengotak-
ngotakkan pasar (yang hiterogen) ke dalam kelompok-kelompok “potensial costumer”
yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon
yang sama pola membelanjakan uangnya.
Pasar terdiri dari para pembeli. Setiap pembeli berbeda dalam satu atau banyak
hal, dapat berupa keinginan. Sumber daya, lokasi, perilaku maupun praktik-praktik
membelinya. Variabel tersebut dapat digunakan untuk memmisahkan pasar atau
segmentasi pasar.
Ada 3 langkah dalam mengidentifikasi segmen pasar: Survey, analisis, dan
pembentukan profil :
14 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Pertama: Tahap Survey, pada tahap ini periset harus melakukan wawancara untuk
mencari penjelasan dan membentuk kelompok focus untuk mendapatkan
pemahaman atas motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Selanjutnya periset
menyiapkan kuesioner dalam rangka untuk mengumpulkan data mengenai
atribut yang dibutuhkan.
Kedua: Tahap Analisis, periset menerapkan analisis factor terhadaap data untuk
membuang variable-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset
menerapkan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang
berbeda-beda secara maksimum.
Ketiga: tahap pembentukan. Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan
perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikologis, psikografis, dan pola
media. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat
dominan yang ada pada kelompok tersebut.
2.5.2 Targeting
Banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini
dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani
seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat
berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya.
Jadi arti dari targeting atau pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan
potensial dengan kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin mau dan mampu
untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan
tersebut.
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:162), pengertian pasar sasaran adalah:
“Proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling
menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan”.
15 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) : “Sekelompok pembeli (buyers) yang
memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi
perusahaan”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Targeting atau pasar
sasaran adalah kegiatan dimana perusahaan memilih segmen pasar untuk dimasuki dan
kemudian perusahaan dapat menentukan lebih spesifik pasar yang akan dituju.
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu
atau lebih karakteristik untuk dilayani. Persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan
menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar
sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-
kegiatan pemasaran. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan
harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan
efisien.
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:154) terdapat lima alternatif dalam
memilih pasar sasaran yaitu :
1. Single-Segmen Concetration
Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan sejumlah pertimbangan,
misalnya keterbatasan dana yang dimiliki perusahan, adanya peluang pasar dalam
segmen bersangkutan yang belum banyak digarap atau bahkan diabaikan pesaing;
atau perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling
tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
2. Selective Specialization
Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang atraktif dan
sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
3. Market Specialization
Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai
kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
4. Product Specialization
Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada produk atau jasa
tertentu yang akan di jual kepada berbagai segmen pasar.
5. Full Market Coverage
Dalam strategi ini, perusahan berusaha melayani semua kelompok pelanggan
dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Umumnya hanya
16 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
perusahaan besar yang sanggup menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber
daya yang sangat besar.
Penetapan Target Pasar, dalam menetapkan target market perusahaan
(targeting) dapat mempertimbangkan pola-pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga
perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda
pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari
produk yang ditawarkan.
Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua orang
bisa menikmati produk yang tersedia.
Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan
sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga
dapat memudahkan konsumen dan produsen.
Manfaat Market Targeting
1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang
dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat)
dengan target pasar.
3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru.
4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin
5. Mengantisipasi persaingan dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat
dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani
konsumen tertentu dari pasar tersebut.
2.5.3 Positioning
Positioning merupakan cara pemasar menanamkan citra, persepsi dan imajinasi
atas produk yang ditawarkan kepada konsumen melalui proses komunikasi.
Positioning tidak sama dengan segmentasi baik difersinasi ataupun konsentrasi.
Dengan perkataan lain, positionning bukan menempatkan produk untuk kelompok
tertentum tetapi berusaha menanamkan citra produk di benak konsumen pada segmen
yang telah dipilih. Positioning berhubungan bagaimana memainkan komunikasi agar
dalam benak konsumen trtanam suatu citra tertentu.
17 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran
(2006:262) mengatakan bahwa positioning adalah: “Positioning is the act of designin
the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer
mind”
Menurut Tjiptono dan Chandra mengatakan bahwa (2012:1) : “Adalah cara
produk, merek, atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif dibandingkan
dengan produk, merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat ini maupun calon
pelanggan”
Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh perusahan dalam upaya penawaran nilai dimana dalam satu segmen
tertentu konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakkan suatu perusahan
dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi positioning bukan menciptakan produk dengan
menempatkan pada segmen tertentu, tateapi positioning menempatkan produk di benak
konsumen pada segmen tertentu dengan cara komunikasi. Komunikasi yang dibangun
oleh pemasar harus menciptakan hubungan yang positif.
Kotler (2006: 265) menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara product
positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju antara lain:
1. Penetapan posisi menurut atribut
Perusahaan memposisikan dirinya berdasarkan atribut atau fitur spesifik,
misalnya ukuran,keamanan,komposisi bahan, pengalaman dalam bidang yang digeluti
dan seterusnya. Amazon.com, misalnya menekankan sistem pemesanan uniknya
berslogan “i-click”
2. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu, misalnya pasta gigi, mencegah kerusakan gigi,menyegarkan mulut,
menjaga kesehatan gusi, dan seterusnya. Contoh yang lain adalah mobil Volvo yang
menekankan keamanan dan durabilitas.
3. Penentuan posisi menurut penerapan dan penggunaan
Produk diposisikan sebagai alternatif terbaik untuk situasi pemakaian atau
aplikasi tertentu, misalnya Bodrek diposisikan sebagai obat yang boleh diminum
sebelum makan.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
18 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Produk diposisikan sebagai pilihan terbaik untuk kelompok pemakai tertentu,
misalnya minuman kesehatan untuk para atlet, kameran instan untuk para amatir.
5. Penentuan posisi menurut pesaing
Klaim produk dihubungkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama,
misalnya 7UP, memposisikan dirinya sebagai “The Un-Coca Cola,dan Pepsi
memposisikan dirinya sebagai Generation: Next. Selain itu juga bisa berupa klaim
berupa perbandingan langsung dengan produk pesaing.
6. Penentuan posisi menurut kategori produk
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam kategori produk tertentu, misalnya
permen Kopiko diposisikan sebagai kopi dalam bentuk permen, bukan permen rasa
kopi.
7. Penentuan posisi menurut harga
Perusahaan berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga
premium atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai.
Positioning produk adalah cara pandang konsumen terhadap produk tersebut pada
atribut yang palinng penting, yang pada akhirnya akan menghasilkan citra positif atau
citra negative dari konsumen terhadap suatu produk. Penetapan posisi produk
dipandang sebagai salah satu elemen yang amat penting dalam strategi pemasaran
perusahaan, karena mengarahkan seluruh bauran pemasaran perusahaan. Laporan
penetapan posisi yang tepat dan jelas merupakan penentu arah aktifitas promosi.
Dalam melaksanakan positioning produk, bisa ditetapkan melalui salah satu dari
empat pendekatan sebagai berikut:
Ciri produk
Harga dan kualitas
Penggunaan
Pengguna produk
Secara umum tugas positioning terdiri dari tiga tahap yaitu:
Mengidentifikasikan sejumlah kemungkinan keunggulan bersaing untuk
membangun posisi
Memilih keunggulan bersaing yang tepat
Mengkomunikasikan secara efektif dan mendeliverikan posisi yang terpilih
kepasar.
19 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
2.6 Analisa Marketing Strategy Menggunakan Marketing Mix (4P : Product, Place,
Price, Promotion)
Dalam pemasaran terdapat strategi pemasaran yang disebut dengan bauran
pemasaran atau marketing mix yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi
konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol
perusahaan untuk dapat memuaskan para konsumen. Sebelum menguraikan satu per satu,
berikut kami sajikan pengertian bauran pemasaran atau marketing mix menurut para ahli.
Marketing mix adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari
kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan (Buchari
Alma, 2007:130)
Marketing mix adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh
perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu
(Zeithaml dan Bitner, 2008:48).
Marketing mix is good marketing tool is a set of products, pricing, promotion,
distribution, combined to produce the desired response of the target market – Bauran
pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk, penentuan
harga, promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan
pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2012:92)
Dari ketiga pengertian marketing mix menurut para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu
perusahaan, dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar dapat mempengaruhi
respon pasar sasaran. Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang
dikenal dengan marketing mix 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat
atau saluran distribusi), dan promotion (promosi). Adapun keempat unsur marketing mix
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Produk
Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan
pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk
atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang
mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa.
2. Harga
Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga
20 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut
potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagi variabel yang bersangkutan.
3. Distribusi
Distribusi (place), yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk
menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta
mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan perniagaan produk secara fisik.
4. Promosi
Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
Berdasarkan pengertian marketing mix 4P menurut para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa bauran pemasaran atau marketing mix memiliki elemen-elemen yang
sangat berpengaruh dalam penjualan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian baik buat produk barang maupun jasa.
21 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
BAB III
ANALISA STRATEGI MARKETING PADA BISNIS KEBAB TURKI BABA RAFI
Demografis Produk
Secara demografis Kebab Turki Baba Rafi menargetkan:
22 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Usia : 6-50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendapatan : semua kalangan (mahasiswa, traveler, karyawan)
3.4.2 Targeting
Kebab Turki Baba Rafi dapat dikatakan sebagai UKM yang berhasil bersaing
pada dunia kuliner saat ini karena dilihat dari pengalaman yang sudah dijalaninya
selama 14 tahun tanpa persaingan yang berarti karena Kebab Turki Baba Rafi
menghadirkan rasa dan aroma kebab yang bersahabat dengan lidah para konsumen
Indonesia, selain itu Kebab Turki Baba Rafi menawarkan harga yang terjangkau untuk
para pembeli.
Pola pasar sasaran yang digunakan dalam UKM ini adalah pola spesialisasi
produk. Dalam hal ini, Kebab Turki Baba Rafi berkonsentrasi dalam menghasilkan
produk tertentu seperti kebab, roti cane, shawarma dan burger bercita rasa Indonesia
yang dijual ke beberapa segmen.Melalui strategi spesialisasi produk ini, Kebab Turki
Baba Rafi membangun reputasi yang kuat di bidang produk kebab di Indonesia.
3.4.3 Positioning
Berdasarkan sejarahnya, Kebab Turki Baba Rafi merupakan pencetus atau yang
pertama kali menciptakan produk kebab di Indonesia. Berdasarkan pendekatan historis
tersebut, kini yang terjadi dalam masyarakat adalah eratnya merk Kebab Turki Baba
Rafi dalam benak pikiran mereka.Singkat kata, brand awareness dari Kebab Turki Baba
Rafi sudah mencapai kelas Top of Mind.
Posisi Baba rafi saat ini adalah Top of mind number one sebagai franchise
terkemuka di Indonesia kategori makan bisnis kebab, mempunyai 1900 karyawan dan
brandingnya Baba Rafi adalah yang menggunakan franchise. Jadi ketika orang ingat
kata franchise maka orang akan ingat franchise yang seperti Baba Rafi.
Baba Rafi juga mengklaim dirinya sebagai franchise dengan sistem gerobak
yang pertama. Karena kebanyakan franchise yang ada sebelum Baba Rafi muncul
adalah franchise dalam bentuk bangunan yang mewah, modern, dan terkesan mahal.
Dengan adanya konsep dari Baba Rafi ini memunculkan franchise-franchise baru
dengan sistem yang sama yaitu gerobak.
Desain gerobak atau outletnya juga yang mempunyai warna cerah merah dan
kuning memberi kesan kepada konsumen bahwa ketika melewati minimarket atau pom
23 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
bensin atau pinggir jalan yang ramai kemudian ada gerobak warna kuning dan merah
maka sudah pasti itu adalah gerobak Kebab Turki Baba Rafi.
Salah satu faktor yang membuat Kebab Turki Baba Rafi digemari adalah
diferensiasi atau inovasi yang tiada hentinya diciptakan. Misalnya, dengan adanya
diferensiasi istilah pada penamaan menu, seperti Winne Kebab, Hot Dog Jumbo,
Shawarma, Kebab isi sosis istimewa, Kebab Gila (kebab dengan porsi lebih kecil)
ataupun Kebab Picok (Pisang Coklat). Harganya pun masih terjangkau, masih di bawah
20 ribu rupiah.
Selain dari segi produk, dari segi pemasaran Kebab Turki Baba Rafi memiliki
nilai plus karena mereka menerapkan sistem franchise atau waralaba. Sehingga banyak
sekali outlet yang mungkin dapat kita temui di berbagai wilayah, pemilihan lokasi
pembukaan outlet pun ditempatkan pada wilayah yang ramai seperti halnya wilayah
kampus, mall, sekolah, atau perumahan. Dengan adanya website yang dimiliki oleh
Kebab Turki juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai
jenis kebab yang disajikan oleh Kebab Turki Baba Rafi serta informasi mengenai
alamat dan nomor telepon dari outlet-outlet sehingga pembeli dapat memesan melalui
telepon atau dengan mendatangi alamat yang tertera pada website tersebut. Alamat
website resmi Kebab Turki Baba Rafi adalah di babarafi.com.
24 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Indonesia. Merek Baba Rafi diambil dari dua suku kata, yaitu Baba yang berarti Bapak
atau Ayah dan Rafi yang merupakan nama anak pertama Hendy Setiono, pencipta
Kebab Turki Baba Rafi. Untuk logonya berbentuk kebab dengan dominasi tiga warna
yaitu kuning, hitam dan merah. Dalam proses pembuatan produk untuk menentukan
kualitas barang, bahan diperoleh dari perusahaan langsung yang berlokasi di Surabaya.
Proses pembuatan kebab memiliki tahapan untuk menciptakan produk yang enak sesuai
dengan konsumen. Dari tahapan proses pembuatan tersebut menciptakan tampilan
produk yang rapi dan warna kematangan yang sesuai.
Perusahaan kebab membagi jenis produk ke dalam empat jenis diantaranya produk
kebab, burger, syawarma dan canai. Perbedaan diantara keempat produk yaitu dari
bentuk, dan rasa. Untuk bentuknya lonjong dengan bagian kepala terbuka untuk kebab
dan dibedakan dari rasa sapi, ayam dan pisang. Kemasan yang digunakan disesuaikan
dengan jenis produk yang ditawarkan. Untuk kebab kemasan yang digunakan
berbentuk bangun ruang dengan warna hitam dan putih disertai logo dan nama merek
kebab dan dilengkapi dengan petunjuk makan serta untuk menambah daya tarik
konsumen, kemasan diberi kata bijak kekinian. Warna yang dibedakan atas hitam dan
putih menandakan ukuran kebab yang berbeda, untuk hitam sebagai kemasan besar dan
putih kemasan kecil.
Kebab Turki Baba Rafi menjamin kualitas produk yang dijual kepada konsumen
dengan melakukan pemeriksaan setiap sebulan sekali di setiap outlet. Pemeriksaan
yang dilakukan berkaitan dengan kebersihan, kerapian dan tahapan proses pembuatan
kebab sesuai standar operasional perusahaan. Sedangkan untuk pelayanan, Kebab Turki
Baba Rafi mewajibkan bagi setiap operator/karyawan memakai seragam rapi lengkap
dengan sepatu dan melayani kebutuhan konsumen dengan baik, tanggap dan benar.
Strategi dalam pemasaran produk yang dilakukan tidak terlalu mentargetkan hasilnya,
akan tetapi siap melayani konsumen setiap membutuhkan dan bisnis Kebab Turki Baba
Rafi tidak untuk mencari keuntungan semata. Strategi pemasaran dalam
pengembangkan produk dapat dilakukan dengan cara penentuan logo dan moto,
menciptakan merk, menciptakan kemasan, dan keputusan label. Selain itu keputusan
kualitas produk, ukuran produk, penampilan produk dan pelayanan yang diberikan juga
strategi pengembangan produk yang penting.
Dalam persaingan bisnis digital, suatu perusahaan mengharuskan untuk
mendiferensiasikan produk, berupa barang atau jasa, bukan atas dasar biaya tetapi atas
dasar kualitas atau pelayanan atapun keharusan perusahaan melakukan persaingan
25 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
berhadap-hadapan dengan para pesaing utama untuk dapat menjadi lebih besar. Maka
dari itu untuk memuaskan pelanggan yang ada perusahaan meningkatkan produk bukan
atas dasar biaya tetapi dasar kualitas dan pelayanan, bukan sebaliknya demi
mendapatkan keuntungan yang lebih dibanding pesaing, mutu atau kualitas produk
diturunkan. Kualitas produk bisa diuraikan dari ukuran, tampilan, rasa, dan pelayanan.
Selain itu produk berkualitas itu mendapatkan perhatian lebih sehingga dapat dibeli
untuk dikonsumsi sehingga produk berkualitas diolah dengan penuh ketelitian dan
dikombinasikan secara sempurna. Strategi bauran pemasaran produk yang diterapkan
Kebab Turki Baba Rafi mampu menghadapi persaingan bisnis era digital, peningkatan
kualitas produk bukan didasarkan pada biaya tetapi pada kualitas dan pelayanan yang
didapat dari proses pembuatan yang sempurna sehingga mendapatkan perhatian
konsumen untuk dibeli dan dikonsumsi. Serta bentuk pelayanan dengan memanfaatkan
media elektronik sangat membantu karyawan dan konsumen. Karyawan bisa lebih
fokus pada peningkatan kualitas produk sedangkan konsumen tidak perlu menuliskan
pada secarik kertas untuk memesan, tinggal menekan produk yang ingin dipesan.
26 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
harga yang rendah atau keharusan perusahaan untuk mendiferensiasikan produk,
berupa barang atau jasa, bukan atas dasar biaya tetapi atas dasar kualitas atau pelayanan.
Michael Porter dalam buku “Strategic Management Sustainable Competitive
Advantage”, menyatakan bahwa terdapat dua strategi bersaing yang generik untuk
menghadapi perusahaan-perusahaan lain di dalam industri tertentu, yaitu strategi biaya
murah dan strategi diferensial. Untuk menciptakan harga produk murah dibutuhkan
penyesuaian antara faktor penetapan harga langsung dan tidak langsung. Jadi, harga
ditetapkan dari segi biaya bahan baku, biaya produksi, aturan pemerintah, biaya
pemasaran yang dipadankan dengan harga produk pesaing, sehingga di dapat harga
yang mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.
Strategi bauran pemasaran harga untuk menghadapi persaingan bisnis era
digital yang ditetapkan Kebab Baba Rafi tidak memfokuskan pada penetapan biaya
tidak langsung, melainkan lebih memfokuskan pada biaya langsung yaitu dari biaya
bahan baku, biaya produksi dan tingkat pendapatan daerah dengan lebih meningkatkan
mutu atau kualitas produk sehingga perusahaan mampu mendiferensiasikan produknya
dengan produk sejenis. Jadi, baik itu dari bentuk kebab maupun rasa kebab yang
diproduksi memiliki kualitas baik yang berbeda dengan produk sejenis lainnya. Begitu
juga dalam penelitian yang dilakukan Argado Saragih dijelaskan bahwa harga itu juga
memposisikan nilai perusahaan kepada pasar tentang produk dan mereknya.
27 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
Grab. Dengan strategi tempat yang dipilih Kebab Turki Baba Rafi tersebut banyak
konsumen luar maupun dalam kota yang datang membeli. Sebagaimana yang dikutip
dari buku karangan Philip Kotler, tempat merupakan lokasi berbagai kegiatan yang
dilakukan pelaku usaha untuk membuat produk dan menjual produknya kepada
konsumennya.
Dalam persaingan bisnis era digital, tempat atau lokasi perusahaan bisa dimana
saja asalkan tempat tersebut telah memiliki izin, mudah dalam menjangkau lokasi,
mudah untuk menentukan produk, dan tidak kesulitan ketika mendapatkan produk.
Selain itu, perkembangan teknologi digital membuat media internet dapat digunakan
sebagai tempat jual beli. Strategi bauran pemasaran tempat yang ditetapkan untuk
menentukan lokasi perusahaan sudah sesuai untuk menghadapi persaingan bisnis era
digital, Kebab Turki Baba Rafi memilih tempat dari awal di SPBU telah memiliki izin,
lokasi yang ditentukan juga mudah dijangkau, mudah dikenali, unik dan dekat dengan
pusat keramaian sehingga menciptakan perbedaan antara lokasi pesaing sejenis serta,
untuk mengikuti perkembangan era digital Kebab Turki Baba Rafi juga terdapat di
aplikasi GrabFood. Dalam pemilihan tempat juga memiliki tempat yang bersih, luas,
dingin untuk kenyamanan bagi para konsumennya dan juga disediakan tempat parkir
yang cukup untuk beberapa kendaraan sehingga konsumen tidak akan kesulitan ketika
memarkirkan kendaraannya. Strategi pemasaran menganut prinsip bahwa untuk
memenangkan persaingan, tidak harus bersaing dan untuk menjadikan persaingan tidak
relevan, maka perusahaan harus membuka suatu pasar baru yang belum dimiliki oleh
perusahaan manapun.
28 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
sebulan sekali berupa promo Buy 1 Get 1 Free, diskon 10% bagi mahasiswa, kupon
berhadiah, give away di akun instagram dan lain-lain. Untuk promosi tahunan berupa
promo hari besar (Idul Fitri, ulang tahun perusahaan) dengan hadiah liburan, maupun
smartphone dan lain-lain.
Acara dan pengalaman (event and experience) sebagai salah satu strategi
promosi Kebab Turki Baba Rafi dalam menghadapi persaingan. Terkait bauran promosi
ini, Kebab Turki Baba Rafi menggunakan bazar sebagai media promosi, dilihat dari sisi
konsumen yang menyukai bazar. Selain bazar, catering acara pernikahan atau ulang
tahun juga dijadikan media promosi. Pemasaran langsung (direct marketing) sebagai
salah satu strategi promosi Kebab Turki Baba Rafi dalam menghadapi persaingan.
Terkait pemasaran langsung dilakukan Kebab Turki Baba Rafi dalam rangka mencari
konsumen baru dan meningkatkan penjualan sekaligus membantu konsumen
membedakan produk kebab Baba Rafi dengan produk sejenis lainnya.
Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth marketing) dijalankan Kebab Turki
Baba Rafi karena sekitar 10 orang lebih konsumen pernah merekomendasikan dan
mempromosikan produk Kebab Turki Baba Rafi ke temannya/ke orang lain setelah
mereka membeli produk. Selain itu, jenis informasi yang dapat membuat konsumen
Kebab Turki Baba Rafi percaya dan memutuskan membeli produk Baba Rafi selama
ini salah satunya adalah pemasaran dari mulut ke mulut. Bauran promosi pemasaran
interaktif (interactive online marketing) dipilih sebagai salah satu strategi promosi yang
penting untuk Kebab Turki Baba Rafi dalam menghadapi persaingan bisnis era digital.
Promosi melalui media online digunakan untuk memperkenalkan merek dan produk,
dan membuat konsumen tahu terlebih dahulu dengan produk Kebab Turki Baba Rafi.
Selain itu, dilihat dari efektivitas biaya promosi, di mana kebanyakan promosi melalui
media online bersifat biaya rendah dan bebas. Pemasaran interaktif dilakukan dengan
menggunakan media instagram untuk menyebarkan informasi mengenai promosi
penjualan terbaru dan produk baru Kebab Turki Baba Rafi sekaligus sebagai alat
bertukar pendapat dan saran terhadap produk kebab. Selain itu Kebab Turki Baba Rafi
juga dapat dipesan di aplikasi GrabFood sebagai usaha untuk memudahkan dan
memanjakan konsumen yang ingin berbelanja di ruang privat yang terhidar dari
keramaian.
Kemajuan persaingan bisnis mengaharuskan perusahaan menciptakan strategi
pemasaran yang tepat mengikuti perkembangan. Strategi pemasaran digital menjadi
salah satu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media
29 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan.
Selain itu, penggunaan media internet, terutama browser cukup murah, intuitif dan
dengan adaptabilitas yang tinggi untuk berbagai keperluan bisnis. Persaingan bisnis era
digital yang memiliki karakteristik transaksi bisnis dijalankan dengan kecepatan tinggi,
transaksi memiliki akurasi tinggi, transaksi dilaksanakan dalam volume besar, transaksi
dijalankan dengan koneksi yang tinggi, dan transaksi difasilitasi dengan kemudahan
akses yang tinggi membuat para pelaku usaha memutar otak untuk lebih kreatif dan
mengikuti perkembangan zaman. Strategi promosi untuk menghadapi persaingan bisnis
era digital yang diterapkan Kebab Turki Baba Rafi sudah terbukti mampu menghadapi
persaingan bisnis era digital sekaligus meningkatkan penjualan. Penggunaan bauran
promosi Kebab Turki Baba Rafi telah dijalankan secara maksimal. Dari 8 model bauran
promosi, peneliti menemukan terdapat 5 bauran promosi yang difokuskan Kebab Turki
Baba Rafi dalam rangka menghadapi persaingan bisnis era digital yaitu promosi
penjualan, acara dan pengalaman, pemasaran langsung pemasaran dari mulut ke mulut
dan pemasaran interaktif. Sedangkan untuk 3 model bauran promosi sisanya,
periklanan, publisitas, dan penjualan personal tidak dipilih sebagai fokus strategi
promosi Kebab Turki Baba Rafi karena tidak relevan dengan kebutuhan promosi, selain
itu dilihat dari segi biaya promosi dan cakupan pasar yang diperoleh kurang efektif dan
efisien.
30 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
31 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
BAB V
KESIMPULAN
Model bisnis Kebab Turki Baba Rafimenjelaskan alasan tentang bagaimana Kebab
Turki Baba Rafimenciptakan (creates), menyampaikan (delivers), dan menangkap (captures)
nilai. Jika inovasi teknologi, desain, dan layanan yang solid mendukung strategi yang
menangkap nilai bisnis secara signifikan, maka Business Intelligence ini bisa menjadi
pencapaian yang luar biasa.
32 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Amit, R. & C. Zott (2001). “Value creation in e-business” in Strategic Management Journal,
Vol. 22, pp. 493 – 520.
Battelle, John (2006). The Search: How Kebab Turki Baba Rafiand Its Rivals Rewrote the
Rules of Business and Transformed Our Culture. Reprint Edition. New York: Portfolio
Trade.
Beal, Andy (2004). “Yahoo and Kebab Turki Baba Rafiin Same Space, Different Business
Models” in WebProNews. Diakses pada 17 November 2014
(http://www.webpronews.com/yahoo-and-google-in-same-space-differentbusiness-
models-2017-12)
33 | T u g a s M a r k e t i n g M a n a g e m e n t : K e b a b T u r k i B a b a R a f i .