Anda di halaman 1dari 12

TEORI ORGANISASI

“DISNEY AND 20TH CENTURY FOX”

Disusun oleh :
Kelompok 3
1. Arkandi Linda Rukmana 041911233009
2. Dyah Drasthi Yuswa A.D 041911233011

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
A. RINGKASAN SUBTANSI
Didalam menanggapi persaingan di dunia perfilman yang semakin ganas. Walt
Disney di tahun 2019 telah berencana untuk mengakuisisi 21 st Century Fox setelah
berhasil mengakuisisi Pixar, Marvel, dan Lucasfilm. Namun hal ini memunculkan
pesaing yaitu Comcast yang juga tertarik untuk mengakuisisi Box office terbesar
sepanjang masa ini. Setelah melewati beberapa negoisasi, akhirnya 21st Box Office
sepakat untuk diakuisisi oleh Walt Disney senilai $52,4 miliar atau setara dengan 711
triliun. Akuisisi menandai adanya persatuan bersejarah kelas berat di Hollywood dan
merupakan salah satu pusaka untuk mengembangkan bisnis TV dan juga film dalam
rangka melawan pesaing seperti Netflix dan juga Amazon.
Menurut Bob Iger Pimpinan CEO Disney, menyatakan bahwa akuisisi ini
merupakan cerminan atas meningkatnya permintaan konsumen yang beragam untuk
pengalaman hiburan yang lebih banyak, menarik, mudah diakses, dan nyaman dari
sebelumnya. Selain itu, Bob Iger juga menyatakan bahwa akuisisi ini dapat membantu
meningkatkan portofolio waralaba Disney dan juga membantu Disney dalam
memperluas jangkauan internasional secara subtansial dan memungkinkan untuk
menawarkan kisah dongeng kelas dunia kepada lebih banyak konsumen di pasar
internasional. Tak hanya itu, untuk menyaingi pesaingnya, Disney akan mengeluarkan
rencana untuk program streaming. Disney ingin Hulu dibawa ke pasar internasional.
Meski Disney sudah memiliki streaming service sendiri yaitu Disney Plus, Bob Iger
ingin menjadikan Hulu sebagai kompetitor Netflix di pasar internasional, mengingat
bahwa Hulu sudah memiliki lebih dari 25 juta subscribers di Amerika Serikat saja.
Selain berfokus pada program streaming, Disney juga akan memuaskan
konsumen dengan layanan olahraga dan hiburan. Menanggapi hal tersebut, Disney
telah memperluas infrastruktur produksi kontennya dengan menggunakan hasil
akuisisinya yaitu FX Networks, National Geographic, dan juga lebih dari 300 saluran
internasional dan 22 jaringan olahraga regional. Juga termasuk 30% dari Fox
kepemilikan di Hulu, 50% saham Endemol Shine Group, layanan satelit Star India.
Disisi lain, Fox yang mempercayakan bisnisnya pada Disney merupakan suatu
kejanggalan mengingat selama masa kepemimpinan Rupert Murdoch, Murdoch tidak
pernah menghindar dari mencoba apa yang dulunya tampak mustahil seperti
meluncurkan Fox Broadcasting Co. sebagai jaringan siaran nasional keempat pada
tahun 1986 yang mengakuisisi Wall Street Journal pada tahun 2007 untuk
meningkatkan Fox Sports sebagai pesaing nasional ESPN pada tahun 2013. Hal ini
dapat diartikan bahwa ada peningkatan ketidakpastian tentang ekonomi media yang
menuntut adanya perubahan besar-besaran dalam cara orang untuk mengonsumsi
berita, film, dan program TV. Dan menurut ahli analisis industry media, Langkah
yang diambil Fox merupakan hal yang sangat masuk akal mengingat banyak tekanan
yang melanda industry media. Namun Fox masih dapat mengandalkan pendapatan
dari biaya afiliasi dari aset TV yang tersisa, dan menggunakan hak olahraganya.
Namun, setelah akuisisi disepakati, ternyata Disney tidak secara langsung
memberi kabar tentang rencana manajemen untuk memperbesar operasi film dan TV.
Hal ini menjadi kunci pertanyaan bagi ribuan karyawannya dan juga karyawan di 21st
Century Fox. Begitu pula dengan 21st Century Fox yang tidak menentukan rencana
manajemen atau perusahaan spin-off yang akan datang yang akan menampung aset
Fox yang tersisa. Saat kerajaan Disney berkembang, yang lain akan menyusut.
Kesepakatan itu, yang dikirim melalui telegram pada awal November ketika kabar
pertama kali muncul, kedua perusahaan telah saling bersuara tentang kemungkinan
kesepakatan, awalnya mengejutkan orang dalam industri.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kedua perusahaan tidak secara langsung memberikan kabar kepada karyawan
mengenai adanya perluasan operasi film dan TV.

Setelah akuisisi disepakati, ternyata Walt Disney tidak secara langsung


memberi kabar tentang rencana manajemen untuk memperbesar operasi film dan
TV. Hal ini menjadi kunci pertanyaan bagi ribuan karyawan baik di Walt Disney
sendiri maupun juga karyawan di 21st Century Fox. Dan ternyata 21st Century Fox
pun melakukan hal yang sama yaitu dengan tidak menentukan rencana manajemen
atau perusahaan spin-off yang akan datang yang akan menampung aset Fox yang
tersisa.

Selain itu, ancaman besar bisa saja menimpa karyawan Disney maupun
Fox, yaitu dirumahkan alias kena PHK.Mengutip berbagai sumber, ada banyak
karyawan Disney dan Fox tidak tahu sama sekali nantinya bakal seperti apa
struktur perusahaannya. Lebih parahnya, media internasional mewartakan prediksi
pemangkasan karyawan ini bisa mencapai 4.000 orang dari berbagai lokasi.

Menurut kelompok kami ini menjadi masalah karena seharusnya


organisasi itu dirancang untuk menyediakan arus informasi horizontal dan vertical
yang diperlukan oleh organisasi termasuk karyawan untuk mencapai tujuan
organisai secara kesulurahan. Jika tidak maka organisasi tidak akan menemukan
efektivitas karena memiliki informasi yang sedikit sehingga memakan waktu
untuk memproses informasi yang terkadang tidak penting. Walaupun memiliki
tujuan yang jelas akan tetapi jika tidak ada komunikasi di dalam suatu organisasi
(komunikasi dari segala arah) maka tujuan tersebut akan mustahil untuk tercapai.

2. Faktor penyebab dilakukannya akuisisi oleh Disney


Menurut Bob Iger Pimpinan CEO Disney, menyatakan bahwa akuisisi ini
merupakan cerminan atas meningkatnya permintaan konsumen yang beragam
untuk pengalaman hiburan yang lebih banyak, menarik, mudah diakses, dan
nyaman dari sebelumnya. Selain itu, Bob Iger juga menyatakan bahwa akuisisi ini
dapat membantu meningkatkan portofolio waralaba Disney dan juga membantu
Disney dalam memperluas jangkauan internasional secara subtansial dan
memungkinkan untuk menawarkan kisah dongeng kelas dunia kepada lebih
banyak konsumen di pasar internasional. Tak hanya itu, untuk menyaingi
pesaingnya, Disney akan mengeluarkan rencana untuk program streaming. Disney
ingin Hulu dibawa ke pasar internasional. Meski Disney sudah memiliki
streaming service sendiri yaitu Disney Plus, Bob Iger ingin menjadikan Hulu
sebagai kompetitor Netflix di pasar internasional, mengingat bahwa Hulu sudah
memiliki lebih dari 25 juta subscribers di Amerika Serikat saja.
C. PERTANYAAN

1. Berdasarkan kasus akuisisi di atas, identifikasi alternatif desain organisasi


berdasarkan teori yang diberikan dalam bab 3 Daft (2018), Teori dan Desain
Organisasi! Anda harus menambahkan sebanyak mungkin data pendukung
tentang berita!

Berdasarkan buku “Richard Daft (2018) Theory and Design Organization”


organizational design alternatif terdiri dari 3 hal yaitu sebagai berikut :
1. Required Work Activities
Departemen diciptakan untuk melakukan tugas-tugas yang
dianggap penting secara startegis bagi perusahaan. Seperti Departemen
Sumber Daya Manusia yang digunakan untuk merekrut dan melatih
karyawan, departemen pembelian untuk mendapatkan persediaan dan
bahan baku, departemen produksi untuk membangun produk, dll.
Organisasi biasanya menentukan posisi, departemen, atau divisi baru
sebagai cara untuk menyelesaikan tugas baru yang dianggap berharga oleh
organisasi. Pada kasus ini, Required Worl Activities mungkin dieprlukan
mengingat bahwa Disney telah berhasil memperluas operasionalnya
dengan mengakuisisi 21st Century Fox. Selain itu, Disney sendiri
menginginkan peluncuran program baru yaitu streaming. Dan mengingat
bahwa industry media sedang mengalami persaingan ketat, maka kami rasa
Disney perlu untuk mengubah posisi atau bahkan menambah departemen
atau divisi baru yang berfokus pada pengelolaan program baru yang
direncanakan.
2. Reporting Relationship
Seperti yang dijelaskan dala ebook bahwa reporting relationship
atau sering dikenal dengan rantai komando direpresentasikan oleh garis
vertical dalam organization chart. Akibat dari perluasan yang dilakukan
Disney, maka jumlah karyawan juga meningkat. Ditambah lagi karena ada
tujuan besar, maka kami menyarankan penambahan divisi ataupun
departemen. Dan tentunya akan perlu untuk mengadaptasi organization
chart dengan situasi yang baru.
3. Departemental Grouping Options
Departemental Grouping memperngaruhi karyawan karena
mereka berbagi supervisor dan sumber daya yang sama, serta bertanggung
jawab bersama atas kinerja departemen dan cenderung mengidentifikasi
dan berkolaborasi satu lama lain. Dalam departemental grouping,
perusahaan dapat mengadopsi satu atau lebih untuk diterapkan ke dalam
organisasi. Berikut adalah beberapa bentuk dari departemental grouping :
1. Functional gruping adalah menepatkan karyawan yang fungsi
kerja yang serupa atau proses kerja atau yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang serupa.
2. Divisional grouping berarti orang-orang akan diatur sesuai
dengan apa yang akan diproduksi organisasi.
3. Multifocused Grouping atau matrix atau Hybrid yang berarti
bahwa organisasi merangkul dua atau lebih structural grouping
alternatif secara bersamaan. Sebuah organisasi mungkin perlu
dikelompokkan berdasarkan fungsi dan divisi produk secara
bersamaan atau mungkin perlu menggabungkan karakteristik
dari beberapa opsi structural
4. Horizontal grouping berarti bahwa karywan akan diatur di
sekitar proses kerja inti, kerja end-to-end, imfromasi dan aliran
amterial yang memberikan nilai secara langsung kepada
pelanggan. Semua orang yang mengerjakan proses inti
dikumpulkan kelompok daripada dipisahkan menjadi
departemen fungsional. 
5. Virtual Network Grouping, mengacu pada keterpisahan
departemen dalah lokasi geografi yang berbeda, dan terhubung
melalui canggihnya teknologi informasi.

2. Menurut Anda, struktur organisasi apa yang sebaiknya dipilih Disney dalam
hal struktur organisasi yang sesuai dan untuk memenangkan persaingan
dalam industri layanan streaming? Berikan alasan Anda berdasarkan teori
di bab 3 Daft (2018), Teori dan Desain Organisasi! Anda harus
menambahkan sebanyak mungkin data pendukung tentang berita!
Disney merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industry hiburan
Amerika Serikat dan telah mendunia. Perusahaan ini didirikan oleh seorang
animator bernamaWalt Disney pada 16 Oktober 1923 saat dia menandatangani
kontrak dengan M.J. Winkler. Hingga saat ini Disney telah berhasil menjadi salah
satu perusahaan industry hiburan terbesar di Amerika Serikat. Menyikapi
perkembangan perusahaannya, CEO Disney telah banyak mengakuisisi
perusahaan-perusahaan seperti Pixar, Marvel, Lucasfilm hingga yang terakhir
adalah Box Office terbesar sejagad raya yaitu 21st Century Fox. Disney berhasil
mengakuisisi 21st Century Fox setelah melewati beberapa penawaran dan
persaingan. Pesaing yang muncul adalah Comcast yang menawarkan harga pada
66 miliar. Namun akhirnya Comcast mundur dari penawarannya karena nilai yang
ditawarkan Disney terlalu besar. Disney berhasil mengakuisisi 21 st Cnetury Fox
senilai $54,2 miliar atau setara dengan 711 triliun ditambah dengan $13,7 hutang
21st Century Fox . Dari akuisisi ini Disney akan mendapatkan berbagai
keuntungan seperti memiliki pasar yang luas, daya saing yang luas, serta
pengambil alihan akan sebagian besar asset milik 21st Century Fox.
Mengingat bahwa Disney telah menjadi perusahaan yang besar, akibat dari
banyak akuisisi yang dilakukan, tentunya hal ini akan memicu lahirnya struktur
organisasi yang baru. Kelompok kami menyarankan struktur organisasi yang perlu
diadopsi oleh Disney adalah struktur organisasi divisional. Hal ini dikarenakan
besarnya perusahaan akan memicu munculnya banyak pekerjaan-pekerjaan yang
lebih kompleks, sehingga struktur organisasi divisional akan sangat cocok. Disney
dengan skala yang lebih besar dan tentunya dengan tujuan yang lebih besar
mengharuskan adanya struktur yang bisa membagi karyawannya berdasarjan unit
produk atau output yang akan dihasilkan. Sesuai dengan tujuan akuisisi Disney
yaitu untuk mampu bersaing di tengah ganasnya persaingan industry hiburan,
maka struktur divisional sangat cocok untuk Disney dalam memfokuskan
perusahaan dan karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan dan tentunya
menghasilkan tayangan-tayangan yang berkualitas. Kami menyarankan Disney
untuk membagi karyawannya kedalamberdasarkan program atau acara seperti
Channel Disney Junior, Disney Channel, Fox Movie, Fox Crime, Fox Sport, dan
lain sebagainya.
3. Berikan kelebihan dan kekurangan struktur yang Anda pilih!
Menurut buku Daft (2018), struktur divisional memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:

Kelebihan :

 Cocok untuk lingkungan dengan perubahan cepat dan tidak stabil. 


Mengingat bahwasanya struktur divisional merupakan struktur yang berpacu pada
output maka struktur ini akan lebih adaptable pada situasi lingkungan. Perubahan
yang tak terduga mungkin akan menyebabkan perubahan pada divisinya saja,
tetapi tidak secara keseluruhan
 Mengarah pada kepuasan pelanggan, karena tanggung jawab output dikembalikan
ke divisi mereka.
Karena struktur divisional berpacu pada output, maka struktur ini akan
bertanggung ajwab dan hanya akan terfokus pada hasil akhir yaitu kepuasan
pelanggan.
 Melibatkan koordinasi yang tinggi dari seluruh fungsi. 
Mengingat bahwa struktur ini biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan
besar dengan banyak karyawan, maka koordinasi sangat diperlukan terutama saat
pembagian divisi. Di sini peran leader harus dapat menentukan keahlian dan
ketrampilan yang sesuai untuk mencapi outpur maksimal.
 Desentralisasi
Struktur divisional sangat cocok jika digunakan pada lingkungan yang cepat
berubah sehingan sentralisasi sangat disarankan. Mengingat dalam menanggapi
perubahan diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
 Memungkinkan untuk beradaptasi dengan perbedaan produk, wilayah, pelanggan
Struktur ini merupakan struktur yang mengacu output, sehingga setiap divisi
nantinya akan memiliki output yang berbeda beda.

Kekurangan :

 Menghilangkan skala ekonomi


Economi scale adalah kemampuan perusahaan atau organisasi untuk menurunkan
atau menstabilkan biaya produksi dibarengi dengan meningkatnya volume
produksi. Karena dengan struktur ini setiap divisi memengan sumber daya sendiri
maka economies of scale tidak dapat tercapai
 Menyebabkan koordinasi yang buruk dari seluruh lini produk 
Karena setiap lini produk atau divisi memiliki outputnya masing-masing sehingga
akan memunculkan strategi dan juga output yang berbeda-beda.  
 Menghilangkan kompetensi yang mendalam dan spesialisasi teknis
 Membuat integrasi dan standarisasi di seluruh lini produk menjadi sulit
Penentuan standarisasi akan menjadi sulit saat produk-produk yang dihasilkan
tidak sama bahkan tidak mirip. Karena setiap produk memiliki karakteristik
masing-masing maka akan sulit untuk menentukan satu standar untuk semua
output.

Anda mungkin juga menyukai