Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN STRATEJIK

UPAYA ICHIBAN NAIK KELAS

Nama Instruktur : Dra. Ratih Juliati, M.Si

Oleh : Kelompok 5
Ketua : Anggie Ervinannda Pratoyo (201810160311397)
Anggota : 1. Ayu Eka Nabila (201810160311394)
2. Siti Nur Azizah (201810160311404)
3. Ida Fatimatus Zahroh (201810160311417)
4. Navida Nur Salsabila (201810160311440)

LABORATORIUM MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Praktikum Manajemen Statejik dengan
judul “Upaya Ichiban Naik Kelas”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen kami Dra. Ratih Juliati, M.Si yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini.

Wasalamu’alakaikum Wr. Wb.

Malang, 2 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................2
Lembar Kerja 1 ........................................................................................................................2
Lembar Kerja 2 ........................................................................................................................4
Lembar Kerja 3 ........................................................................................................................5
Lembar Kerja 4 ........................................................................................................................7
Lembar Kerja 5 ........................................................................................................................8
Lembar Kerja 6 ......................................................................................................................10
Lembar Kerja 7 ......................................................................................................................12
Lembar Kerja 8 ......................................................................................................................16
Lembar Kerja 9 ......................................................................................................................18
Lembar Kerja 10 ....................................................................................................................19
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................21
KESIMPULAN...................................................................................................................211

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Internal Factor Evaluation -EFE)


Tabel 2 : Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix- CPM)
Tabel 3 : Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation -IFE)
Tabel 4 : Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategies Planning
Matrix-QSPM

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Data Perbandingan Pangsa Pasar 3 Produsen Bolpoin di Pasar Nasional


(2006-2011)
Gambar 2 : Matriks BCG

v
BAB I
PENDAHULUAN

Alat tulis khususnya bulpoin maupun spidol boardmarker telah menjadi andalan
manusia sebagai alat untuk melakukan komunikasi verbal dalam menyelesaikan suatu
kegiatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis. Berbagai jenis alat tulis
tersebut telah di ciptakan, yang dari waktu ke waktu, yang semakin praktis, baik dalam
bentuk maupun cara menggunakannya, dan semua ini di sesuaikan dengan kebutuhan
penggunanya. Liem An, seorang warga keturunan yang di lahirkan di Solo tahun 1923
memulai usaha dengan import barang jadi dan pilihannya jatuh pada alat tulis merk
"ICHIBAN" dari Jepang. Pada saat itu dia hanya mengimport spidol boardmarker jenis
permanen (permanent boardmarker), karena untuk jenis spidol yang tintanya bisa di hapus
(boardmarker) belum laku dijual. Seiring berjalannya waktu, dan setelah merasa memiliki
modal yang cukup, Liem An mulai berusaha mendapatkan lisensi dari produsen asal
"ICHIBAN" di Jepang agar bisa melakukan produksi sendiri. Melalui perjuangan keras,
akhirnya di tahun 1977 dia mendapatkan lisensi tersebut, dan selanjutnya mendirikan
pabrikdengan nama "PT. ALAT TULIS". Pada tahun 1979, PT "ALAT TULIS" mulai
memproduksi jenis boardmarker yaitu spidol yang dipergunakan untuk menulis di white
board.
Perusahaan yang didirikan ini merupakan perusahaan keluarga maka ada
keterbatasan dana sehingga seluruh kegiatan mengikuti dana yang ada. Selain itu, tidak
ada sistem dan prosedur yang baku dalam operasional perusahaan, tidak ada struktur
organisasi, semua berjalan dibawah kendali Liem An sebagai pemimpin tertinggi. Dengan
bertambahnya usia dari Liem An maka Liem An menyerahkan perusahaannya kepada
anaknya bernama Liem Ko. Liem Ko melihat banyak pesaing potensial dan melihat
bagaimana kondisi pasar alat tulis maka Liem Ko melakukan pengembangan produk
bolpoin Ichiban agar dapat bersaing dengan produk kompetitor. Untuk menjalankan
perusahaannya Liem Ko meng “hired” Mr. YY untuk mengelola perusahaannya, dengan
target yang telah disepakati maka perusahaan dijalankan dengan strategi Mr. YY. Selama
lebih kurang 3 tahun mengelola PT. Alat Tulis, Mr. YY sudah membuat banyak
keputusan – keputusan sehingga perusahaan banyak mengalami perubahan yang lebih
baik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
Lembar Kerja 1 :
Masalah – 1
Target naik kelas tidak tercapai
(Gejala/Akibat)

Karena kinerja perusahaan


Gejala : Berdasarkan halaman 9 diketahui bahwa indikasi atau gejala dari PT.
Alat Tulis adalah keterbatasan modal dalam sistem operasi dan produksi.
Akibat : Akibatnya, PT. Alat Tulis awalnya hanya mampu mengimpor
produknya.

Karena Channel of Distribution


Gejala : Berdasarkan halaman 9 diketahui bahwa fokus jaringan distribusi
konvensional yang tidak sesuai yaitu memaksimalkan profit namun
meminimalisis biaya untuk jaringan distribusi.
Akibat : Akibatnya, kurangnya pengawasan dan kontrol dari PT. Alat Tulis
kepada mitra bisnis atau agen yang bekerjasama dengan memasarkan
produknya.

Karena pola kerjasama

Masalah yang ada dalam PT. Alat Tulis adalah keterbatasan modal yang
mengakibatkan PT. Alat Tulis hanya bisa mengimpor produknya dari Jepang
sebelum menjualnya di Indonesia. Karena impor di PT. Alat Tulis memiliki
fokus kerjasama dalam jaringan distribusi yang salah yaitu meminimalkan
biaya dan memaksimalkan profit untuk menutupi biaya impor, namun hal ini
berakibat PT. Alat Tulis memiliki masalah lain yaitu kontrol yang kurang dan
pengawasan yang minim kepada mitra kerjanya.

2
Masalah – 2
Target naik kelas tidak tercapai
(Gejala/Akibat)

Karena Kinerja Perusahaan


Gejala : Berdasarkan hal 28 diketahui dalam produksi tidak dapat mencapai
target. Produksi yang tidak mencapai target ini dapat juga disebabkan karena
kinerja perusahaan terutama dalam hal karyawan yang belum bisa optimal
untuk mencapai target dalam segi produksi dan penjualan
Akibat : Penjualan yang dilakukan perusahan mangalami penurunan.

Karena program
Masalah : Berdasarkan halaman 24 dan 27 diketahui bahwa Perusahaan tidak
dapat mendongkrak penjualan untuk memenuhi target, sementara biaya yang
dikeluarkan sudah banyak untuk tenaga kerja lembur atau penambahan
karyawan. Selain itu dari segi pemasaran perusahaan tidak memiliki metode
atau program yang digunakan untuk mengekspos citra perusahaan.
Sebab : PT. Alat Tulis ini membuat program kerja lembur bagi karyawan atas
penambahan biaya insentif pada karyawan yang dapat mendorong motivasi
kerja karyawan. Perusahaan menambah grosir tanpa melihat pesaing lain yang
semakin maju dan perusahaan menurunkan harga penjualan rata-rata 6% untuk
semua tipe bulpoin. Masalah lainnya yaitu perusahaan tidak memiliki program
khusus yang dapat membuat Brand Image untuk menarik dan mengambil hati
konsumen.
Masalah 3
Target produksi tidak tercapai
(Gejala/Akibat)

Karena sumberdaya manusia

Gejala : Berdasarkan halaman 23 bahwa dalam perusahaan, karyawan tidak


diberikan target produksi pada setiap karyawannya, tidak ada system kerja
baku yang diterapkan, sistem lembur yang menguras tenaga karyawan.
Akibat : kinerja karyawan kurang optimal sehingga karyawan tidak bisa
melakukan produksi secara maksimal.

3
Karena motivasi

Gejala : Kurangnya motivasi dan sikap bertanggung jawab, karena belum


adanya reward dan punishment terhadap karyawan.
Akibat : Akibatnya, kurangnya kinerja karyawan sehingga produksi yang
dihasilkan kurang optimal atau belum mencapai target.

Karena sistem kerja


Masalah yang ada dalam PT. Alat Tulis adalah tidak adanya target produksi
yang diberikan untuk karyawan, tidak adanya sistem kerja baku pada
karyawan dan adanya sistem kerja lembur yang menguras tenaga karyawan
yang mengakibatkan kinerja karyawan kurang optimal, karena kurangnya
motivasi dan sikap bertanggung jawab dan belum adanya sistem reward dan
punishment terhadap karyawan di PT. Alat Tulis

Lembar Kerja 2 :
Mengembangkan pernyataan Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan :
Menjadikan PT. Alat Tulis sebagai perusahaan Market Leader penguasa pasar yang luas
dan memiliki respon pasar yang baik .
Misi Perusahaan :
1. Mengembangkan inovasi produk
2. Memberikan produk yang berkualitas tinggi dan harga yang terjangkau.
3. Mengikuti perkembangan pasar untuk menambah jaringan pangsa pasar.
4. Membangun komunikasi dengan partner bisnis.
5. Melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten dan produktif.
Tujuan dan Sasaran :
Tujuan dari perusahaan ini adalah mewujudkan PT. Alat Tulis sebagai perusahaan market
leader penguasa pasar yang luas, memiliki respon pasar yang baik, serta mewujudkan
tercapainya inovasi produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Sasaran perusahan dalam kurun waktu lima tahun kedepan perusahaan harus bisa naik
kelas menjadi posisi empat besar ,karena dalam jangka waktu 1-5 tahun kedepan
perusahaan harus mempunyai inovasi produk baru.

4
Lembar Kerja 3:
Tabel 1 : Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Internal Factor Evaluation -EFE)
Nilai
Bobot Peringkat
Faktor-Faktor eksternal utama Tertimbang
1 2 (1*2)

Peluang :
1. Bisnis alat tulis sebagai
perangkat yang dibutuhkan 85/755 =
4 0,44
semua kalangan. 0,11

2. Spidol boardmarker
ICHIBAN menjadi pilihan
90/755 =
utama konsumen di 4 0,48
0,12
Indonesia daripada merk
lainnya.
3. Produk perdana bolpoin tipe
A-1 dan A-2 memiliki
80/755 = 0,1 4 0,4
respon pasar cukup bagus
(Hal 12)
4. Minat dari masyarakat akan
85/755 =
produk ichiban masih tinggi. 4 0,44
0,11

5. Tidak adanya pesaing bagi


85/755 =
produk spidol permanent 4 0,44
0,11
boardmarker .
Ancaman :
1. Sudah banyak beredar
bolpoin dari berbagai merek 90/755 =
4 0,48
yang sebagian besar merek 0,12
impor.

5
2. Adanya loyalitas konsumen
lebih tinggi terhadap produk
lain sehingga tidak bisa 75/755 = 0,1 3 0,3
dicapai oleh Ichiban.

3. Pasar alat tulis semakin ketat


dan kompetitif dengan 90/755 =
4 0,48
masuknya kompetitor kelas 0,12
dunia di Indonesia.
4. Teknologi yang dipakai
pesaing lebih canggih
75/755 = 0,1 3 0,3
daripada ICHIBAN

Total 1 34 3,76

Keterangan :
- Bobot (1) :1
- Peringkat (2) : 1 s/d 4
Peringkat 1 = 1-25
Peringkat 2 = 26-50
Peringkat 3 = 51-75
Peringkat 4 = 76-100
- Nilai Tertimbang : (1 x 2)

Kesimpulan :
Dari uraian skor bobot untuk masing-masing faktor pada tabel diatas, maka
didapatkan total skor bobot adalah sebesar 3,76 yang menunjukan bahwa ICHIBAN
dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal dan
menghindari ancaman, dapat dinyatakan bahwa spidol boardmarker Ichiban menjadi
pilihan utama konsumen daripada merk lainnya, dan adanya ancaman dengan banyak
beredarnya bulpoin dari berbagai merk dan pasar alat tulis semakin ketat dianggap
sebagai factor yang paling penting yang mempengaruhi perusahaan ini, yaitu dengan skor
bobot sebesar 0,48

6
Lembar Kerja 4
Tabel 2 : Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix- CPM)
Faktor – Ichiban ZEBRA PILOT
Bobot
Faktor Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
Keberhasilan

Sistem 75/69
Pemasaran 0= 3 0,33 4 0,44 4 0,44
0,11

Harga jual 85=


4 0,48 3 0,36 3 0,36
bolpoin 0,12

Kualitas 90/69
Produk 0= 4 0,52 4 0,52 4 0,52
0,13

Sumber Daya 85/69


Manusia 0=0,1 4 0,48 3 0,36 4 0,48
2

Proses 90/69
produksi 0=0,1 3 0,39 4 0,52 4 0,52
3

Brand Image 85/69


0= 4 0,48 4 0,48 4 0,48
0,12

Pengelolaan 90/69
Keuangan 0=0,1 3 0,39 4 0,52 4 0,52
3

Saluran 90/69
Distribusi 0= 4 0,52 4 0,52 4 0,52
0,13

Total 1 25 3,59 33 3,32 31 3,84

7
Keterangan :
- Bobot (1) :1
- Peringkat (2) : 1 s/d 4
Peringkat 1 = 1-25
Peringkat 2 = 26-50
Peringkat 3 = 51-75
Peringkat 4 = 76-100
- Nilai Tertimbang : (1 x 2)
Kesimpulan :
Berdasarkan data pada tabel diatas menunjukkan matriks CPM dari perusahaan
PT Alat Tulis dengan produk ICHIBAN memperoleh skor 3,59. Lalu perusahaan ZEBRA
memperoleh skor sebesar 3,32 dan untuk perusahaan PILOT memperoleh skor 3,84. Dari
ketiga perusahaan yang memiliki total skor terbesar yaitu perusahaan PILOT. Sehingga
Perusahaan PILOT menjadi perusahaan yang memiliki pesaingan yang ketat karena
memiliki faktor – faktor yang lebih unggul dari pesaing – pesaing nya.

Lembar Kerja 5
Tabel 3 : Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation -IFE)
Bobot Peringkat Nilai Tertimbang
Faktor – Faktor Internal Utama
1 2 (1*2)

Kekuatan :

1. Menjadi market leader dan


berada di posisi 5 besar 85/735 =
4 0,48
dengan menguasai 12,5% 0,12
pasar

2. Harga bolpoin yang relatif


lebih rendah dari
90/735 =
kompetitor dengan 4 0,48
0,12
kualitas yang tetap
terjamin

3. Menggunakan aktivitas
80/735 =
promosi Below The Line 4 0,44
0,11
(BTL)

4. Kualitas bolpoin terjamin 90/735 =


4 0,48
karena TIP dan tinta 0,12

8
bolpoin di impor dari
Swiss dan Jepang untuk
menjaga kualitas bolpoin

Kelemahan :

1. Kelemahan terdapat pada


aspek finansial, karena
perusahaan menggunakan 85/735 =
4 0,48
sistem keluarga sehingga 0,12
dana yang diperoleh 100%
milik pribadi

2. Desain produk yang biasa


80/735 =
saja dan tidak ada inovasi 4 0,44
0,11
dalam desain produknya

3. Kurangnya tenaga ahli


dalam bidang pengolahan
karena prinsip dari 80/735 =
4 0,44
manajemen bisnis 0,11
keluarga bukan
mengutamakan keahlian

4. Tidak memiliki tenaga 75/735 =


3 0,3
penjual sediri 0,1

5. Tidak ada sistem dan


70/735 =
prosedur yang baku dalam 3 0,27
0,09
operasional

Total 1,00 34 3,81

Keterangan :
- Bobot (1) :1
- Peringkat (2) : 1 s/d 4
Peringkat 1 = 1-25
Peringkat 2 = 26-50
Peringkat 3 = 51-75
Peringkat 4 = 76-100

9
- Nilai Tertimbang : (1 x 2)

Kesimpulan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh dari
faktor-faktor internal dari PT. Alat Tulis sebesar 3,81, dengan menjadi market
leader dan berada di posisi 5 besar dengan menguasai 12,5% pasar, Harga bolpoin yang
relatif lebih rendah dari kompetitor dengan kualitas yang tetap terjamin dan kelemahan
yang terdapat pada aspek finansial memiliki bobot paling tinggi yaitu 0,12, sedangkan
bobot terendah yaitu 0,09 pada tidak adanya sistem dan prosedur yang baku dalam
operasional .

Lembar Kerja 6
II TAHAP PENCOCOKAN/PEMADUAN (MATCHING STAGE)
Matriks BCG dengan dasar pasar pesaing (Zebra, Ichiban dan Faster)
Gambar 1 : Data Perbandingan Pangsa Pasar 3 Produsen Bolpoin di Pasar
Nasional (2006-2011)

Rumus BCG
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈−𝑷𝒆𝒏𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏 𝑺𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎𝒏𝒚𝒂
Market Growth = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏 𝑺𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎𝒏𝒚𝒂

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝑺𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊


Relative Market Share = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏 𝑺𝒂𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏

Perhitungan
129.600−123.390 129.600
Ichiban : 𝑥 100% Ichiban : 126.780
123.390

10
= 5,03% (Titik Sumbu Y) = 1.02 (Sumbu x)

Gambar 2 : Matriks BCG

Bahwa di tahun 1979 PT. Alat Tulis hanya fokus pada produk spidol, tetapi pada
tahun 2002 PT. Alat Tulis beralih dari fokus produk spidol menjadi fokus produk bolpoin
saja, jadi dapat disimpulkan dari data pangsa pasar bolpoin diatas bahwa perusahaan PT.
Alat Tulis merupakan perusahaan yang berkategori Cash Cow, karena dilihat dari produk

11
atau unit bisnis PT. Alat Tulis memiliki pangsa pasar yang tinggi seperti pada tahun 2011
yaitu 1,02 sehingga pangsa pasar PT. Alat Tulis pada tahun 2011 ini lebih dari 1 dan
kurang dari 10. Selain itu, PT. Alat Tulis juga mengalami tingkat pertumbuhan yang
rendah yaitu 5,03% sehingga dikatakan rendah karena kurang dari 10% . Perusahaan yang
berkategori Cash Cows memiliki pangsa pasar yang tinggi tetapi tingkat pertumbuhannya
rendah, karena pasar tidak tumbuh dan pangsa pasar yang tinggi sehingga perusahaan
mampu memperoleh keuntungan yang maksimum dengan menghasilkan pendapatan
yang maksimum, selain itu PT. Alat Tulis dikatakan berkategori Cash Cows karena PT.
Alat Tulis ini merupakan market leader, dan setiap produknya menghasilkan uang atau
pendapatannya yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaannya. Jadi, untuk perusahaan yang berkategori Cash Cows membutuhkan
investasi paling sedikit tetapi pada saat yang sama memberikan pengembalian yang lebih
tinggi, sehingga strategi untuk memanen, meningkatkan dan mempertahankan pangsa
pasar yaitu :
- Menjaga Loyalitas Pelanggan (Strategi Stabilitas untuk mempertahankan
perusahaan)
- Penetrasi Pasar (Strategi Stabilitas untuk mempertahankan perusahaan)
- Pengembangan Produk dan Pasar (Strategi Kombinasi antara strategi stabilitas
dan Panen untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan dalam
kondisi Cash Cows)
Lembar Kerja 7
Tabel 4 : Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategies
Planning Matrix-QSPM)

FAKTOR KUNCI Bobot ALTERNATIF STRATEGI


Menjaga Penetrasi Pasar Pengembangan
Loyalitas Produk dan Pasar
Pelanggan

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor Eksternal Kunci


* Peluang :

12
1. Bisnis alat tulis sebagai 0,11 4 0,44 4 0,44 4 0,44
perangkat yang
dibutuhkan semua
kalangan.
2. Spidol boardmarker 0,12 - - - - - -
ICHIBAN menjadi
pilihan utama
konsumen di Indonesia
daripada merk lainnya
3. Produk perdana bolpoin 0,1 3 0,3 3 0,3 4 0,4
tipe A-1 dan A-2
memiliki respon pasar
cukup bagus
4. Minat dari masyarakat 0,11 4 0,44 3 0,33 3 0,33
akan produk ichiban
masih tinggi
5. Tidak adanya pesaing 0,11 - - - - - -
bagi produk spidol
permanent
boardmarker
*Ancaman :
1. Sudah banyak beredar 0,12 3 0,36 3 0,36 4 0,48
bolpoin dari berbagai
merek yang sebagian
besar merek impor
2. Adanya loyalitas 0,1 3 0,3 3 0,3 4 0,4
konsumen lebih tinggi
terhadap produk lain
sehingga tidak bisa
dicapai oleh Ichiban

13
3. Pasar alat tulis semakin 0,12 3 0,36 4 0,48 4 0,48
ketat dan kompetitif
dengan masuknya
kompetitor kelas dunia
di Indonesia
4. Teknologi yang dipakai 0,1 3 0,3 3 0,3 4 0,4
pesaing lebih canggih
daripada ICHIBAN
Faktor Internal Kunci
*Kekuatan :

1. Menjadi market leader


dan berada di posisi 5
0,12
besar dengan 4 0,48 4 0,48 4 0,48
menguasai 12,5% pasar
2. Harga bolpoin yang
relatif lebih rendah dari
kompetitor dengan 0,12 3 0,36 4 0,48 2 0,24
kualitas yang tetap
terjamin
3. Menggunakan aktivitas
promosi Below The 0,11 3 0,33 4 0,44 4 0,44
Line (BTL)
4. Kualitas bolpoin
terjamin karena TIP dan
tinta bolpoin di impor 3 0,36 3 0,36 4 0,48
0,12
dari Swiss dan Jepang
untuk menjaga kualitas
bolpoin
*Kelemahan :
1. Kelemahan terdapat
0,12
pada aspek finansial,

14
karena perusahaan
menggunakan sistem 3 0,36 3 0,36 3 0,36
keluarga sehingga dana
yang diperoleh 100%
milik pribadi
2. Desain produk yang
biasa saja dan tidak ada
0,11
inovasi dalam desain 3 0,33 3 0,33 4 0,44
produknya
3. Kurangnya tenaga ahli
dalam bidang
pengolahan karena
prinsip dari manajemen 0,11 - - - - - -
bisnis keluarga bukan
mengutamakan
keahlian
4. Tidak memiliki tenaga
0,1
penjual sendiri - - 3 0,3 - -

5. Tidak ada sistem dan


prosedur yang baku 0,09
dalam operasional - - - - 4 0,36

Total 4,72 5,26 5,73

Keterangan :
- Bobot (1) :1
- Peringkat (2) : 1 s/d 4
Peringkat 1 = 1-25
Peringkat 2 = 26-50
Peringkat 3 = 51-75
Peringkat 4 = 76-100
- Nilai Tertimbang : (1 x 2)
Hasil dari Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative
Stratrgic Planning Matrix QSPM) dapat dijelaskan bahwa berdasarkan Analisis
Strategi yang sudah terdapat pada LK.5 disini pada Matrix Perencanaan Strategi
kami memilih 3 strategi yaitu :

15
1. Menjaga Loyalitas Pelanggan (Strategi Stabilitas untuk mempertahankan
perusahaan)
2. Penetrasi Pasar (Strategi Stabilitas untuk mempertahankan perusahaan)
3. Pengembangan Produk dan Pasar (Strategi Kombinasi antara strategi
stabilitas dan Panen untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan
dalam kondisi Cash Cows)
Dari ketiga strategi tersebut kemudian kami analisis terhadap faktor kunci
perusahaan baik itu eksternal maupun internal. Pada faktor eksternal adanya
peluang dan ancaman sedangkan faktor internal adalah kekuatan dan kelemahan
dari perusahaan. Dari ketiga strategi tersebut setelah dianalisis memperoleh hasil
4,72 pada strategi menjaga loyalitas pelanggan, kemudian strategi penetrasi pasar
memperoleh hasil 5,26, lalu yang terakhir strategi pengembangan produk
memperoleh hasil 5,73. Maka dapat disimpulkan alternatif strategi yang
memperoleh hasil tertinggi yaitu strategi pengembangan produk dan pasar.

Lembar Kerja 8
Implementasi Strategi : Pengembangan Produk dan Pasar
A. Implementasi Strategi Pengembangan Produk Pada Bidang Pemasaran:
- Mengembangkan pemasaran di bidang digital marketing
Dengan perkembangan zaman yang pesat mempengaruhi perilaku konsumen.
Perusahaan perlu menggunakan perusahaan digital yang banyak diminati
seperti menggunakan cara memaksimalkan iklan berbayar di market place dan
juga media social seperti facebook, twitter dan website.
− Menekankan citra produk PT. Alat Tulis dibenak konsumen
Hal tersebut dapat dilakukan dengan perusahaan menggunakan brand
ambassador agar dapat memberikan tekanan dalam membentuk citra dibenak
konsumen. Dengan mengangkat selebritis yang sedang hits sebagai brand
ambassador dapat menarik perhatian konsumen. Kemudian dengan
menggunakan jasa endors dikalangan selebritis juga dapat menjadi nilai
tambah untuk produk PT. Alat Tulis.
B. Implementasi Strategi Pengembangan Produk Pada Bidang Operasional

16
- Melakukan pembuatan dan penyusunan sistem serta prosedur operasional
perusahaan yang baku secara menyeluruh.
Yang dimaksudkan dalam prosedur operasional perusahaan ini adalah
perusahaan mampu menganalisis proses produksi mulai dari pemilihan bahan
baku sampai dengan pengemasan produk.
- Penataan layout yang baik
bertujuan untuk mempengaruhi kegiatan produksi perusahaan Ichiban.
Dengan adanya penataan layout yang baik membuat proses produksi berjalan
dengan lancar dan minim terjadi kendala, karena sudah disesuaikan dengan
standar proses produksi.
- Perlunya dilakukann kontroling dan evaluasi pada setiap tahap proses
produksi
Hal ini dilakukan agar dalam proses pengembangan produk baru tidak terjadi
kesalahan yang fatal yang nantinya dapat membuat perusahaan mengalami
kerusakan dan kerugian yang parah. Dengan dilakukannya kegiatan tersebut
agar kegiataian operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik dan
terkendali, sehingga mampu mencapai target yang sudah ditentukan.
C. Implementasi Strategi Pengembangan Produk Pada Bidang Keuangan
- Perlunya tambahan modal untuk mengembangkan usaha.
Modal yang dimiliki ichiban sangat terbatas. Sehingga dapat mempengaruhi
perusahaan dalam mengembangkan produknya. Dengan demikian perlu
dilakukannya tambahan modal dari pihak luar seperti, kreditor atau investor
untuk dapat bekerja sama.
- Melakukan transparansi dan akuntabilitas keuangan perusahaan.
Untuk dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan dalam
perusahaan. Kemudian dapat meninjau proses bisnis kedepannya.
D. Implementasi Strategi Pengembangan Produk Pada Bidang Sumber Daya
Manusia
- Mengadakan pelatihan untuk karyawan
Untuk dapat mengotimalkan potensi diri para karyawan dalam bekerja
perusahaan perlu melakukan adanya pelatihan. Dengan adanya pelatihan
tersebut kemampuan para karyawan akan diasah dan dikembangkan dengan

17
lebih baik. Sehingga para karyawan dapat mengoperasikan mesin dengan baik
dan cekatan, kemudian karyawan mampu bekerja untuk mencapai target yang
sudah ditentukan perusahaan.
- Pemberian reward kepada karyawan
Saat target perusahaan sudah dapat dilampaui perlu adanya pemberian reward
kepada karyawan atas kinerja mereka dalam mencapai target perusahaan.
Membagi pekerjaan sesuai dengan kemampuan masing-masing karyawan.
- Melakukan kegiatan perekrutan tenaga kerja professional dari luar
perusahaan
Untuk mewujudkan kegiatan pada poin pertama dan kedua, perlu
dilakukannya kegiatan perekrutan tenaga kerja profesional dari luar
prusahaan, seperti manajer per divisi agar para karyawan dapat lebih disiplin
dan tidak mengandalkan sikap kekeluargaan dalam urusan pekerjaan
Lembar Kerja 9
Mengukur Dan Mengevaluasi Kinerja
1. Bidang Pemasaran
- Dalam bidang pemasaran pada tahun 2007 PT. Alat tulis tidak mampu
mencapai target penjualan. pada tahun 2007 penjualannya hanya
112.316.000 unit yang target sebenarnya sebesar 114.041.000 unit.
Alasannya pada tahun 2007 produksi perusahaan tidak mencapai target
karena PT. Alat Tulis belum menyusun sistem dan prosedur secara
keseluruhan atau belum menetapkan target produksi kepada karyawan.
- Pada promosi penjualannya PT. Alat Tulis masih menggunakan
pemasaran BTL (Below The Line) sehingga pemasarannya kurang
maksimal.
2. Bidang Keuangan
- Dalam bidang keuangan PT. Alat Tulis ini memiliki kelemahan pada
aspek finansial, yaitu kurangnya modal pada perusahaan karena PT. Alat
Tulis ini menggunakan sistem manajemen keluarga, dan dana yang
digunakan milik pribadi, sehingga perusahaan memiliki modal yang
sangat terbatas. Dengan demikian, perusahaan kesulitan untuk

18
mengelolah dalam pengembangan produk dari PT. Alat Tulis karena
keterbatasan modal yang dimiliki.
3. Bidang Operasional
- Dalam bidang operasional ini perusahaan tidak memiliki sistem yang
baku karena tidak ada struktur dalam organisasi perusahaan, sehingga
membuat PT. Alat Tulis ini mengalami jadwal yang tidak teratur dan
produksi perusahaan tidak mencapai target.
- PT. Alat Tulis masih menggunakan sistem manual pada proses
perakitannya, karena kurangnya modal perusahaan, sehingga pada proses
produksinya kurang efektif dan efisien.
4. Bidang Sumber Daya Manusia
- Dalam bidang sumber daya manusia ini perusahaan merekrut karyawan
tanpa melihat keahliannya. Karena ukuran produktivitas kerja bagi
karyawan PT. Alat Tulis ukuran yang dipakai hanya loyalitas, rajin,
disiplin dalam bekerja. Sehingga kinerja karyawan kurang maksimal.
Lembar Kerja 10
Rekomendasi yang diajukan dari kelompok 844 kepada PT. Alat Tulis
1. Bidang Pemasaran
- Seharusnya PT. Alat Tulis menggunakan sistem pemasaran ATL (Above
The Line) sehingga para konsumen dapat menjangkau produk PT. Alat
Tulis dengan mudah. Karena dalam sistem ATL produk dipasarkan
dengan menggunakan media massa seperti, tv, radio, koran, tabloit,
majalah, dan lain-lain.
2. Bidang Operasional
- Perusahaan harus mampu meningkatkan produksi melalui kinerja
karyawan dengan memberikan target produksi kepada setiap karyawan.
Selain itu perusahaan juga mengupayakan agar overtime atau penambahan
karyawan tidak terjadi, kecuali pemberian insentif kepada karyawan.
- Seharusnya perusahaan menambah unit mesin agar proses produksi
menjadi lebih efektif dan efisien. Perusahaan juga harus melakukan
inovasi terhadap produk-produk yang sudah ada dengan mengembangkan
dan meningkatkan kualitas produk.

19
- PT.Alat Tulis seharusnya menyusun sistem dan prosedur operasional
secara rinci agar operasional perusahaan dapat berjalan lebih baik dan
lebih terkendali. Sehingga lebih mudah untuk mencapai target perusahaan.
3. Bidang Keuangan
- Bekerja sama dengan investor untuk menambah modal bagi perusahaan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar PT. Alat Tulis dapat
mengembangkan bisnisnya secara luas.
4. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
- Untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan perusahaan perlu
mengadakan pelatihan pada karyawan untuk meningkatkan keahlian yang
dimiliki karyawan serta merekrut tenaga profesional dalam bidang
manajemen untuk peningkatan kualitas kinerja karyawan.

20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PT. Alat Tulis dalam memasuki industri produk alat tulis memiliki metode
tersendiri untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader, terutama untuk
produk utamanya, yakni spidol, yang pada akhirnya menangkat nama “ICHIBAN”
dengan brand image yang positif.
Keputusan Liem Ko sebagai pemilik selanjutnya atas perusahaan ini dengan
memasuki pasar baru beralih dari hanya fokus terhadap produk spidol beralih ke produk
bolpoin, sehingga membuat perusahaan menjajaki situasi yang berbeda dari sebelumnya.
PT. Alat Tulis ini menurut analisis matrix BCG menurut penjualan bolpoin adalah
berkategori Cash cows. Beberapa permasalahan baik dari internal maupun eksternal
perusahaan mulai muncul menyebabkan evaluasi harus dilakukan untuk mengetahui
strategi yang sesuai untuk menyelesaikan masalah ini. Berdasarkan analisis yang kami
lakukan, kami menemukan bahwa strategi pengembangan produk dan pasar adalah
strategi yang terbaik yang bisa dilakukan oleh perusahaan ini untuk mempertahankan dan
meningkatkan kondisi perusahaan. Strategi ini selaras dengan citra merek “ICHIBAN”
yang sangat positif. Produk yang unik dan berbeda dari “ICHIBAN” akan membuat
pelanggan yang loyal pada merek ini tertarik untuk mencobanya, selain itu juga akan
memberikan peluang bagi perusahaan untuk menarik segmen pasar yang baru.

21

Anda mungkin juga menyukai