Anda di halaman 1dari 34

Pangan, Gizi, dan Pembangunan

Manusia Indonesia
Oleh:
DR.H.Moch. Agus Krisno B, M.Kes.
Universitas Muhammadiyah Malang
HP: 085234620855, 085791296874
EMAIL: aguskrisno@yahoo.co.id
BLOG: aguskrisnoblog.wordspress.com
FB: agus krisno umm
RUMAH: de Cluster Pisang Kipas No. 2 Malang (Kawasan Suhat)
Latar belakang
• Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat
tergantung kepada keberhasilan bangsa itu
sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif.
Betapapun kayanya sumber alam yang tersedia
bagi suatu bangsa tanpa adanya sumber daya
manusia yang tangguh maka sulit diharapkan
untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri
• Salah satu indikator keberhasilan yang dapat
dipakai untuk mengukur keberhasilan suatu
bangsa dalam membangun sumberdaya manusia
adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau
Human Development Index, dimana salah satu
indikatornya adalah kesehatan yang di dalamnya
terdapat kontribusi pangan dan gizi.
PENYEDIAAN PANGAN
DI INDONESIA

Bahan-bahan yang di makan


sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan energi bagi
pemeliharaan, pertumbuhan, kerja,
dan penggantian jaringan tubuh
yang rusak.

Pangan
Penyediaan Pangan di Indonesia

Pangan adalah bahan-bahan yang dimakan


sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
energi bagi pemeliharaan, pertumbuhan,
kerja, dan penggantian jariangan tubuh yang
rusak. Pangan juga dapat diartikan sebagai
bahan sumber gizi. Kehidupan manusia tidak
mungkin tanpa adanya ketersediaan bahan
pangan.
Indonesia memiliki potensi besar di bidang
pertanian, sehingga di masa datang, bukan
hanya akan mampu berswa-sembada pangan,
namun juga memberikan konstribusi terhadap
penyediaan pangan dunia, apalagi saat ini
terjadi krisis pangan di negara-negara
produsen pangan dunia.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Terbatasnya Kapasitas Produksi Pangan
Nasional:
• Berlanjutnya konversi lahan pertanian ke penggunaan non
pertanian
• Menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat
kerusakan lingkungan.
• Semakin terbatasnya dan tidak pastinya penyediaan air
untuk produksi pangan akibat kerusakan hutan.
• Rusaknya sekitar 30% prasarana pengairan
• Persaingan pemanfaatan sumber daya air dengan sektor
industri dan pemukiman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas produk pangan sebagai
sumber zat gizi:
• Kandungan Gizi
• Penanganan pangan yang masih belum mencapai
taraf yang diinginkan.
• Penyimpanan bahan makanan harus memenuhi
syarat-syarat tertentu terutama bahan yang mudah
rusak.
• Pengawetan pangan yang bertujuan agar bahan
makanan dapat tahan lebih lama.
• Pengolahan Pangan
Hubungan Pangan
dan Gizi

Pangan menyediakan unsur-unsur


kimia tubuh yang dikenal sebagai
zat Gizi. Pada akhirnya, zat Gizi
tersebut menyediakan tenaga bagi
tubuh, mengatur proses dalam
tubuh dan memperlancar
pertumbuhan serta memperbaiki
jaringan tubuh.
Sektor pangan sebagai sumber
bahan (zat) gizi merupakan sektor
yang strategis
Produk pangan (terutama sektor
pertanian) merupakan industri massal.

Kegiatan produksi padi di Indonesia tahun 1995 saja


melibatkan 20 juta usaha tani dimana 59% diantaranya
menguasai kurang dari 0,75 Ha lahan
Pangan di konsumsi oleh semua
golongan/lapisan masyarakat Indonesia

Kelompok masyarakat yang Kelompok masyarakat yang


kehidupannya sulit tergolong beruntung
Dalam bidang produksi pangan terdapat permasalahan-
permasalahan, diantarnya adalah:
Sentral produksi pangan hanya di daerah tertentu.

Hampir 60% dari produksi pangan di Indonesia berasal


dari jawa dengan 40% di antaranya di Jawa Timur
Produksi pangan masih tergantung kepada
musim

Dilihat dari segi distribusi, hampir 70% dari produksi tanaman


pangan dari biji-bijian di panen pada periode januari-juni
Produksi pangan bersifat fluktuatif yang
dipengaruhi oleh cuaca dan hama
(penyakit)
Cara yang digunakan untuk
peningkatan produksi pangan
• Intensifikasi
• Ekstensifikasi atau perluasan
produksi pangan
• Diversifikasi pangan
Penyediaan Pangan Darurat
Penyediaan Pangan Darurat

• Banyaknya konflik dan bencana alam yang terjadi di Indonesia


menyebabkan banyak penduduk meninggalkan tempat tinggal
dan hidup di tempat pengungsian. Kondisi di tempat
pengungsian yang serba terbatas terutama ketersediaan
pangan membawa dampak timbulnya masalah kesehatan dan
gizi bagi pengungsi.
• Penanganan masalah pangan darurat terdiri dari 2 tahap,
yaitu
- tahap penyelamatan (bertujuan agar pengungsi tidak lapar
dan dapat mempertahankan status gizi.
- tahap tanggap darurat.
Hubungan Pangan dengan Gizi
Hubungan Pangan dengan Gizi

• Susunan pangan dalam makanan yang seimbang adalah


susunan bahan pangan yang dapat menyediakan zat gizi
penting dalam jumlah cukup yang diperlukan tubuh
untuk tenaga, pemeliharaan, pertumbuhan, dan
perbaikan jaringan. Banyaknya gizi yang diperlukan,
berbeda antara satu orang dengan orang lain disebabkan
berbagai faktor yang dibicarakan kemudian, tetapi fungsi
gizi pada pokoknya sama utnuk semua orang.
•Berdasarkan asaupan gizi tersebutlah seseorang akan
mempunyai status gizi. Secara umum ada 3 status gizi
yailtu status gizi kurng, status gizi seimbang (normal),
dan status gizi lebih.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi seseorang
Faktor- faktor Yang Mempengaruhi
Status Gizi Seseorang
Produk pangan (jumlah dan jenis makanan).
Prasangka buruk pada bahan makanan tertentu.
Pantangan terhadap makanan tertentu.
Kesukaan terhadap jenis makanan tertentu.
Pembagian makan atau pangan.
Akseptabilitas (daya terima).
Keterbatasan ekonomi.
Kebiasaan makanan.
Selera makan.
Sanitasi makanan.
Pengetahuan gizi.
Produk pangan (jumlah dan jens makanan)

Akseptabilitas (daya terima)

Pembagian makan atau pangan


Prasangka buruk pada bahan makaan tertentu.

Kesukaan terhadap jenis makan tertentu

Pantangan pada makanan tetentu


Keterbatasan ekonomi

Kebiasaan makan

Selera makan
Hubungan Pangan , Gizi , Dan
Pembangunan Manusia di
Indonesia
Pembangunan yang sedang kita galakan
bersama dewasa ini bertujuan untuk
membangun manusia seutuhnay dan
membangun masyaarakat indoneisa
seluruhnya. Jumlah penduduk yang besar,
modal badan fisik biologis modal rohaniah dan
mental, serta potensi efekti bangsa
merupakan sebagian dari modal
pembangunan.
Anak-anak memerlukan penanganan serius
terutama jaminan ketersediaan zat-zat gizi sedini
mungkin. Hal ini disebabkan oleh beberapa
alasan, diantaranya adalah:

•Kekurangan gizi adalah penyebab


utama kematian bayi dan anak-anak
•Kekurangan gizi berakibat
meningkatnya angka kesakitan dan
menurunnya produktivitas kerja manusa
•Kekurangan gizi berakibat menurunkan
kecerdasan anak-anak
•Kurangnya gizi berakibat menurunnya
daya tahan manusia untuk bekerja,
yang berarti menurunya prestasi dan
produktivitas kerja manusia.
Kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga
(UPGK)

- Penanggulangan kekurangan vitamin A


- Penanggulangan anemia gizi
- Penanggulangan gondok endemic
- Dan lain sebagainya
Islam dan Ajuran Memberi Makan
Orang Miskin
Islam dan Ajuran Memberi Makan
Orang Miskin
• “Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya)
berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka
siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh
orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang
sangat pedih”. (Al Mujaadilah, 4)
• “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang
buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu
membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan
binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut
putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad yang dibawa
sampai ke Ka’bah atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi
makan orang-orang miskin atau berpuasa seimbang dengan makanan yang
dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya.
Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa yang kembali
mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi
mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa”.( Al Maa’idah, 95)
• “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah
itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang
biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada
mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup
melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang
demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah
(dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah
menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur kepada-
Nya”.(Al Maa’idah, 89)
Wassalamua’laikum Wr Wb
semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai