PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi. Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi
semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali
sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian
hari
Di saat sekarang pun, masyarakat masih banyak yang memiliki pengetahuan yang minim
mengenai kesehatan, dan juga kurang nya informasi yang diterima dengan ketidakmampuan
mengikuti teknologi-teknologi yang terus berkembang yang sangat berperan dalam
penyampain informasi-informasi ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Teknologi yang
terus berkembang harus diiringi pendidikan yang baik dengan mendapatkan pengetahuan
yang semaksimal mungkin dengan belajar di sekolah maupun di acara-acara, seminar,
promosi kesehatan, dll.
1
matang sekali karena anggapan bila sayuran yang dimasak belum empuk berarti belum
datang sehingga mereka tidak mau memakannya.
Namun dengan makalah ini kami berharap dapat memberikan informasi dan juga dapat
meluruskan pengetahuan dan kepercayaan-kepercayaan yang menyimpang tersebut dapat
diluruskan, dengan begitu kita dapat mengambil manfaat-manfaat yang membantu
kehidupan. Dengan begitu dapat lebih memahami lagi ilmu pengetahuan yang terus
berkembang khususnya di bidang kesehatan ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui pengaruh akibat kekurangan nutrisi dalam suatu kebudayaan atau
transkultural.
5. Untuk mengetahui gambaran masyarakat dengan kasus nutrisi yang berhubungan dengan
budaya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi
1.Dilema
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), dilemamengandung arti situasi sulit y
ang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yg sama-sama
tidak menyenangkan
atautidak menguntungkan; situasi yg sulit dan membingungkan. Dilema,suatu pilihan
yang kadang-kadang sulit sekali untuk menentukan pilihan.
2.Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi) adalah
komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi
dan membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel – sel tubuh. Terdapat enam
kelas zat gizi yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air. Protein,
karbohidrat, lemak merupakan termasuk makronutrien, sedangkan vitamin, mineral,
dan air merupakan termasuk mikronutrien.
3.Dilema Nutrisi
Merupakan suatu keadaan yang terdiri dari dua pilihan yang sama-sama tidak
menyenangkan
atau tidak menguntungkan bagi seorang perawat maupun klien dalam pemberian
asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi bagi klien.
3
5. Hubungan anatara Budaya dengan Makanan
Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat. Makanan berfungsi untuk
mempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan kesehatan yang optimal.
Pemilihan bahan, pengelolahan, penyajian dan pengomsumsiannya berkaitan dengan
budaya individu, keluarga, dan komunitas tempat. Misalkan budaya makan nasi saat
panen padi dan meninggalkan makan sayur-sayuran (wortel) di daerah Cianjur pada era
70-an, ternyata menyebabkan angka rabun senja meningkat saat musim padi dan
menurun saat musim tanam padi, dll.
Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau feminim.
Gado-gado, rujak, ketoprak, sate ayam, soto ayam, atau teh adalah makanan yang
feminim yang identik dengan perempuan. Sate kambing, sop kambing, atau kopi adalah
makanan maskulin yang berindentik dengan lelaki.
Makanan juga dikaitkan dengan usia, susu dan madu adalah makanan untuk anak-
anak. Makanan untuk orang dewasa adalah kacang goreng, kopi atau teh tubruk.
Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, makanan orang sakit
biasanya dengan sedikit garam dan tanpa cabe sehingga terasa hambar.
Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan. Pada orang jawa atau orang
sunda saat lebaran, mereka akan mengantar makanan kepada orang yang lebih dituakan
walaupun yuang lebih muda lebih miskin. Makanan hantaran di sini berfungsi sebagai
bentuk pengakuan bahwa yang menerima dituakan dihormati sekaligus ucapan syukur
orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.
4
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Menurut Asmadi (2008), faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu:
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola
konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat
terjadi kesalahan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi
gizi seseorang.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi.
4 Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan
bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan
kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut.
Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada
laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
5
8. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme
basal tubuh juga menjadi lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya
gejala penyakit atau karena efek samping obat.
6
D. Gambaran Masyarakat dengan Nutrisi yang berhubungan dengan Budaya
1. Di Kalimantan Barat masih banyak yang percaya bahwa ibu yang setelah melahirkan
tidak boleh mengkonsumsi ikan dan telur, karena bisa menyebabkan ASI ibu amis dan luka
jahitan lama kering. Mereka hanya boleh memakan lada hitam tumbuk yang dicampur ikan
teri untuk menghangatkan tubuh.
2. Di Bogor masih ada yang percaya bahwa kepada bayi dan balita laki-laki tidak boleh
diberikan pisang ambon karena bisa menyebabkan alat kelamin/skrotumnya bengkak.
5. Pantangan ini pasti sudah sering didengar karena hampir semua orang yang masih
menganut adat Jawa mengatakan bahwa orang hamil dilarang minum es. Alasannya nanti
susah saat melahirkan karena bayi akan menjadi sangat besar dalam kandungan.
6. Penganut adat Jawa kental, melarang ibu hamil makan telur karena nanti membuat janin
di dalam perut terus gelisah dan terus bergerak sehingga membuat ibu hamil tidak bisa tidur.
7
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi
organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia,
maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
Di rumah sakit sering kita temui pasien atau keluarga pasien yang menoalak pemberian
nutrisi dari pihak rumah sakit dengan alasan bertentangan dengan nilai budaya yang mereka
miliki. Seperti salah satu contohnya, seorang pasien dengan luka jahitan, ia menolak
mengonsimsi daging ayam maupun telur. Menurut mereka itu adalah salah satu pantangan
makanan yang dipercayai budaya mereka, karena dapat menimbulkan efek gatal-gatal pada
bagian luka tersebut. Padahal telah kita ketahui bahwa kandungan nutrisi yang terdapat pada
telur dan danging aya sangat banyak mengandung protein. Protein sangat penting untuk
pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
b. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/10369161/DILEMA_IPTEK_DALAM_TRANSKULTURAL_NU
RSING
http://enorheno-ezpada.blogspot.co.id/2011/11/nutrisi-dalam-persfektif-transkultural.html
https://aanborneo.blogspot.co.id/2016/05/makalah-hubungan-nutrisi-dengan.html
http://presentationantropologi.blogspot.co.id/2015/05/makalah-penolakan-nutrisi-di-
rumah-sakit.html