Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

PADA KELUARGA PASIEN “WA” DENGAN


GANGGUAN PERSPEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

Oleh :
Kelompok 3
Tingkat 3A / V

Nama : NIM

Eni Sugiastini Ni Ketut 14C11188


Eta Yulia A. Luh Putu 14C11189
Ganis Permatahati Dewa Ayu 14C11190
Heni Kusuma Dewi Luh Putu 14C11191
Ichi Westiari Luh Gede 14C11192
Indah Ari Dewi Ni Kadek 14C11193
Intan Nurlita Yulianti Zakaria 14C11194
Junianti Ni Luh 14C11195
Kharisma Melati Luh Putu 14C11196
Kusuma Wardana I Gede 14C11197
Leonelly Ana Ni Kadek 14C11198
Lidya Santi Ni Putu 14C11199
Lisna Pradnyandari 14C11200
Marsini Ni Made 14C11201
Miki Indra Bela I Kd 14C11203

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES ) BALI


S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA PASIEN TN. “WA”
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG KELAS A STIKES BALI

Hari/Tgl/Jam : Rabu, 2 November 2016 pukul 08.30 WITA


Pertemuan : 1 (Satu)
Topik : Sp 1 Halusinasi Pendengaran

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS:
 Keluarga klien mengatakan belum tahu bagaimana cara merawat klien.
 Keluarga klien mengatakan belum tahu mengenai masalah klien yaitu halusinasi
pendengaran.
DO:
 Keluarga klien tampak kooperatif.
 Keluarga klien antusias menyimak penjelasan yang diberikan oleh petugas
mengenai masalah klien dan cara merawat klien.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 20 menit interaksi, diharapkan
keluarga klien dapat:
1. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di di rumah sakit maupun di
rumah
2. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
4. Rencana Keperawatan:
a. Diskusikanlah masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi pendengaran yang dialami klien
c. Jelaskan cara merawat klien dengan halusinasi pendengaran
5. Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
d. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi pendengaran yang dialami klien
b. Menjelaskan cara merawat klien dengan halusinasi pendengaran

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, pak. Perkenalkan nama saya Wardana. Saya yang merawat anak ibu yang
bernama Bapak WA di ruang RSJ Provinsi Bali. Nama ibu siapa? Ibu biasa dipanggil
siapa?”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
3. Kontrak (topik, waktu, tempat)
Topik : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak ibu dan
cara perawatannya.”
Waktu : “Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Tempat : “Dimana kita bias berbincang-bincang, bu?”

C. Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)


1. “Apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat Bapak WA? Apa yang sudah ibu lakukan?”
2. “Masalah yang dialami anak ibu disebut Halusinasi Pendengaran. Gejala yang dialami
oleh Bapak seperti mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Tanda-
tandanya bicara dan tertawa sendiri atau marah-marah tanpa sebab. Jadi, kalau anak ibu
mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada. Kalau Bapak WA
mengatakan melihat bayangan-bayangan, sebenarnya bayangan itu juga tidak ada. Untuk
itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada beberapa cara yang
bisa ibu lakukan untuk membantu Bapak WA dalam mengendalikan halusinasinya. Cara-
cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan Bapak WA jangan membantah halusinasi atau
menyokongnya. Katakan saja ibu percaya pada bapak WA bahwa ia memang mendengar
suara atau melihat bayangan, tetapi ibu sendiri tidak mendengar atau melihatnya. Kedua,
jangan biarkan Bapak WA melamun dan sendirian, karena kalau ia melamun halusinasi
akan muncul lagi. Upayakan ada orang yang mau bercakap-cakap dengannya. Buat
kegiatan keluarga seperti makan bersama, bermain di taman atau jalan-jalan bersama.
Tentang kegiatan, saya telah melatih Bapak WA untuk membuat jadwal kegiatan sehari-
hari. Tolong ibu pantau pelaksanaannya ya dan berikan pujian jika ia melakukannya
dengan benar. Ketiga, bantu Bapak WA minum obat secara teratur. Jangan menghentikan
obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih Bapak WA untuk
minum obat secara teratur. Jadi ibu dapat mengingatkannya kembali. Obatnya ada 3
macam, ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-suara atau
bayangan. Diminum 3 kali sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang
putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang
biru namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ.
Obat perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan. Terakhir, bila ada tanda-tanda
halusinasi mulai muncul, putus halusinasi dengan cara menepuk punggung Bapak WA.
Kemudian mintalah Bapak WA menghardik suara tersebut. Bapak WA sudah saya ajarkan
cara menghardik halusinasi”.
3. ”Sekarang, mari kita latihan untuk memutus/meghentikan halusinasi Bapak WA. Sambil
menepuk punggung Bapak WA, ibu bisa katakan: sedang apa kamu? Kamu ingat kan apa
yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya. Usir suara itu, tutup telingamu
dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang ya”
4. ”Nah, sekarang coba ibu peragakan cara komunikasi seperti yang sudah saya contohkan
tadi.”
”Bagus, ibu telah memperagakannya dengan baik sekali.”

D. Terminasi
1. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
 Evaluasi klien (Subjektif)
“Baiklah, waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-
bincang tadi? Coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan halusinasi
pendengaran dan tanda-tanda seseorang yang mengalami halusinasi pendengaran.
Selanjutnya, dapatkah ibu sebutkan kembali cara-cara merawat Bapak WA yang
mengalami halusinasi pendengaran? Bagus sekali, ibu dapat menyebutkan kembali
cara-cara perawatan pada Bapak WA. Nanti kalau ibu bertemu Bapak WA, coba
lakukan seperti yang sudah saya contohkan. Tolong ya bu, ceritakan kepada semua
keluarga agar mereka juga bisa melakukan hal yang sama.”
 Evaluasi Perawat (Objektif)
Kontak mata keluarga klien baik, keluarga klien tampak antusias dalam membuat
jadwal kegiatan klien, keluarga klien tampak paham dengan penjelasan yang
diberikan oleh petugas.
2. Tindak Lanjut Klien
-
3. Rencana Tindak Lanjut Perawat
Strategi Pelaksanaan (SP) 2 Halusinasi Pendengaran
 Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien dengan halusinasi pendengaran
langsung dihadapan klien.
4. Kontrak Yang Akan Datang (Topik, Waktu, Tempat)
Topik :-
Waktu :-
Temopat : -

Anda mungkin juga menyukai