Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
KELAS 2A
1. Adita Rahman
(34403515002)
7. Fahmia Fauziah
(34403515050)
2. Asty Lestari O
(34403515018)
8. Faisal Gustaman
(34403515051)
4. Dasep Rinaldi
(34403515030)
(34403515058)
5. Diki Hermawan
(34403515040)
(34403515066)
6. Dini Islamiati
(34403515041)
(34403515078)
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jl. Pasir Gede Raya No.19 Tlp. (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 43216
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Kuasa, shalawat dan salam semoga tercurahkan ke Nabi besar kita, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-Nya. Alhamdulillah atas
rahmat Allah S.W.T kami telah menyelesaikan penyusunan makalah dengan Judul
Asuhan Keperawatan Pada Anak Gangguan Kardiovaskuler Dengan VSD.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Anak, Ibu Eva Martini, S.Kep.,Ners. yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, kepada orang tua kami yang telah mendukung baik
secara moril maupun materi, dan kepada semua orang yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sadar betul makalah yang kami buat ini sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan-masukan mengenai
makalah yang kami susun ini agar kami bisa lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Kami akan sangat menerima dengan lapang dada segala kritik dan saran
mengenai makalah yang kami susun ini. Dengan segala kerendahan hati kami
ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................3
BAB II VENTRIKULARE SEPTUM DEFECT (VSD).....................................4
2.1 Pengertian VSD.........................................................................................4
2.3 Manifestasi Klinis......................................................................................6
2.4 Patofisiologi...............................................................................................7
2.6 Komplikasi................................................................................................8
2.7 Pemeriksaan Penunjang.............................................................................9
2.8 Penataklasanaan.......................................................................................10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN VSD.......................................................12
3.1 Pengkajian...............................................................................................12
3.2 Analisa Data............................................................................................15
3.3 Diagnosa Keperawatan............................................................................17
3.4 Perencanaan, Implementasi Dan Evaluasi...............................................18
BAB IV PENUTUP..............................................................................................22
4.1 Kesimpulan..............................................................................................22
4.2 Saran........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari berbagai system, diantaranya adalah
system kardiovaskuler. System ini menjalankan fungsinya melalui organ
jantung
dan
pembuluh
darah.
Fungsi
utama
jantung
adalah
untuk memompakan darah ke seluruh tubuh dengan cara mengembang dan menguncup
yang disebabkan oleh karena adanya rangsangan yang berasal dari susunan
saraf otonom. Seperti pada organ-organ yang lain, jantung juga dapat
mengalami kelainan ataupun disfungsi. Sehingga muncullah penyakit
jantung yang dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu penyakit jantung
didapat dan penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung bawaan adalah
kelainan struktural jantung yang kemungkinan terjadi sejak dalam
kandungan dan beberapa waktu setelah bayi dilahirkan. Salah satu jenis
penyakit
jantung
yang
tergolong
penyakit jantung
bawaan
adalah
alkoholik, usia ibu diatas 40 tahun, dan ibu penderita diabetes. Pencegahan
VSD dapat dilakukan pada awal masa kehamilan terutama tiga bulan
pertama dimana terjadi pembentukan organ tubuh antara lain jantung,
sebaiknya ibu tidak mengkonsumsi jamu berbahaya dan obat obat yang
dijual
bebas
di
pasaran,
menghindari
minuman
beralkohol,
dan
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran mengenai konsep teori penyakit Ventrikulare
Septum Defect (VSD) ?
2. Bagaimana gambaran mengenai Asuhan Keperawatan Ventrikulare
Septum Defect (VSD) ?
1.4
Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai penyakit Ventrikulare
Septum Defect.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengkajian pasien Ventrikel Septum Defect.
2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan Ventrikel Septum Defect.
3. Untuk mengetahui rencana keperawatan Ventrikel Septal Defect.
2
Manfaat Penulisan
1. Agar dapat mengetahui penyebab Ventrikel Septum Defect.
2. Agar kita dapat mengetahui cara pemberian Asuhan Keperawatan yang
tepat pada klien dengan penyakit Ventrikel Septum Defect
BAB II
VENTRIKULARE SEPTUM DEFECT (VSD)
2.1
Pengertian VSD
VSD adalah kelainan jantung bawaan berupa tidak sempurnanya
penutupan dinding pemisah antar ventrikel. Kelainan ini paling sering
ditemukan pada anak-anak dan bayi dan dapat terjadi secara congenital dan
traumatic (I wadyan Sudarta, 2013: 32).
Ventrikular septal defect menggambarkan suatu lubang pada sekat
ventrikel. Defect tesebut dapat terletak di manapun pada sekat ventrikel,
dapat tunggal atau banyak, dan ukuran serta bentuknya dapat bervariasi
(fyler, 1996).
Defek septum ventrikel (VSD/Ventrikular Septal Defect) adalah suatu
lubang pada septum ventrikel. Septum ventrikel adalah dinding yang
memisahkan jantung bagian bawah (memisahkan ventrikel kiri dan ventrikel
kanan ).
VSD merupakan gangguan atau lubang pada septum atau sekat
diantara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat
interventrikel (kasron, 2012: 137).
Defek septum ventrikel disebabkan oleh keterlambatan penutupan
sekat inter ventricular sesudah kehidupan interauterin 7 minggu pertama,
alasan penutupan terlambat atau tidak sempurna belum diketahui.
Kemungkinan faktor keturunan berperan dalam hal ini. Defek septum
ventrikel adalah jenis yang lebih sering pada bayi premature dan pada
mereka yang berat badan lahir rendah, dengan laporan insidensi setinggi
7,06 per 1000 kelahiran premature hidup (fyler, 1996).
Mayoritas defek berada di pars membranosa septum ventrikel. Defek
pada region midportion atau apical septum ventricular merupakan defek
muscular. Defek diantara Krista supra ventricular dan otot papilaris conus
arteriosus dapat diasosiasikan dengan stenosis pulmonal dan tetralogy fallot.
Defek suprakrista (superior terhadap Krista supraventrikular) jarang terjadi,
namun berada di bawah katup pulmonal dan mengenai sinus aorta sehingga
menyebabkan insufisiensi aorta.
Etiologi
Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak terbanyak, yaitu 25% dari
seluruh kelainan jantung. Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak
tertutup sempurna. Kelainan ini umumnya congenital tetapi dapat pula
terjadi karena trauma. VSD lebih sering ditemukan pada anak-anak dan
seringkali merupakan kelainan jantung bawaan. Pada anak-anak, lubangnya
sangat kecil, tidak menimbulkan gejala dan seringkali menutup dengan
sendirinya sebelum anak berumur 18 tahun. Pada kasus yang lebih berat,
bisa terjadi kelainan fungsi ventrikel dan gagal jantung. VSD bisa
ditemukan bersamaan dengan kelainan jantung lainnya. Faktor-faktor
tersebut diantaranya :
1.
2.
Manifestasi Klinis
A. Tanda gejala umum :
1. Murmur
2. Dipsnea (sesak napas)
3. Anoreksia
4. Takipnea (napas cepat)
5. Ujung-ujung jari hiperemik dan diameter dada bertambah
6. Pada anak yang kurus terlihat impuls jantung yang hiperdinamik
7. Pada palpasi dan auskultasi tekanan arteri pulmonalis yang tinggi dan
penutupan katup pulmonal teraba jelas pada sela iga ketiga kiri dekat
sternum, dan mungkin teraba getaran bising pada dinding dada.
B. Tanda gejala berdasarkan lubangnya:
1. Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gejala. Bising pada VSD
tipe ini bukan pansistolik, tapi biasanya berupa bising akhir sistolik
tepat sebelum S2.
2. Pada VSD sedang: biasanya juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya
kadang-kadang penderita mengeluh lekas lelah, sering mendapat
infeksi pada paru sehingga sering menderita batuk.
3. Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara
1-3 bulan, penderita menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan
berat badan lambat. Kadang-kadang anak kelihatan sedikit sianosis,
gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas cepat,
berkeringat banyak dan tidak kuat menghisap susu. Apabila dibiarkan
Patofisiologi
2.5
Klasifikasi
Klasifikasi VSD berdasarkan lokasi lubang, dibagi menjadi 3 menurut
(Chandrasoma, 2006; Purwaningtyas, 2007) :
a. Tipe perimembran (60%)
b. Tipe subarterial (37%)
c. Tipe muskuler (3%)
Berdasarkan lokasi defek, VSD terbagi atas 4 yaitu :
1. Defek subpulmonal, disebabkan oleh kekurangan septum conal.
2. Defek membranous, terletak dibelakang septum dari katup tricuspid.
3. Defek Atrioventrikular (AV), disebabkan karena kekurangan komponen
endokardial dari septum interventrikuler.
4. Defek muscular, dapat terjadi dibagian manapun dari septum otot.
Berdasarkan ukuran defek, VSD terbagi atas 3 yaitu :
1. Defek kecil, tidak didapatkan gejala dan murmur jantung pada
pemeriksaan rutin.
2. Defek sedang, menyebabkan timbul gejala pada bayi (muncul pada bulan
pertama kehidupan).
3. Defek besar, gejala mulai muncul pada minggu pertama kehidupan.
2.6
Komplikasi
1. Endokarditis infektif. Penyakit yang disebabkan infeksi mikroba pada
lapisan endotel jantung ditandai oleh vegetasi yang biasanya terdapat
pada katup jantung namun dapat terjadi endokardium di tempat lain.
2. Gagal jantung kronik. Sindrom klinik yang komplek yang disertai
keluhan gagal jantung berupa sesak, fatique, baik dalam keadaan istirahat
atau latihan, edema, dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam
keadaan istirahat. Tanda-tanda gagal jantung; nafas cepat, sesak nafas,
retraksi,
bunyi
jantung
tambahan
(murmur),
edema
tungkai,
hepatomegali.
3. Obstruksi pembuluh darah pulmonal (Adanya hambatan pada PD
pulmonal ).
4. Syndrome eisenmenger (Terjadinya perubahan dari pirau kiri ke kanan
menjadi kanan ke kiri yang dapat menyebabkan sianosis ).
5. Terjadinya insulisiensi aorta atau stenosis pulmonary ( penyempitan
pulmonal ).
6. Penyakit vascular paru progresif sebagai akibat lanjut dari syndrome
eisenmenger.
7. Radang paru-paru (pneumonia/bronkopneumonia) berulang : gejala dan
tanda berupa batuk-batuk dengan sesak nafa disertai panas tinggi.
8. Kerusakan system konduksi ventrikel.
2.7
Pemeriksaan Penunjang
1. EKG : Gambaran EKG pada pasien VSD dapat menggambarkan besar
kecilnya defek dan hubungannya dengan hemodinamika yang terjadi :
a. Pada pasien VSD kecil : gambaran EKG biasanya normal, namun
kadang-kadang dijumpai gelombang S yang sedikit dalam dihantarkan
pericardial atau peningkatan ringan gelombang R di V5 dan V6.
b. Pada VSD sedang : EKG menunjukkan gambaran hipertrofi kiri. dapat
pula ditemukan hipertrofi ventrikel kanan, jika terjadi peningkatan
arteri pulmonal.
Penataklasanaan
a. Pada VSD kecil : ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara
spontan. Diperlukan operasi untuk mencegah endokarditis infektif.
b. Pada VSD sedang : jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat
ditunggu sampai umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini
dapat mengecil. Bila terjadi gagal jantung diobati dengan digitalis. Bila
pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun atau
sampai berat badannya 12 kg.
c. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen:
biasanya pada keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam
pengobatannya menggunakan digitalis. Bila ada anemia diberi transfuse
eritrosit
terpampat
selanjutnya
diteruskan
terapi
besi.
Operasi
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN VSD
3.1
Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama, tanggal lahir, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, alamat, nama
ayah, tanggal MICU, tanggal MRS, tanggal pengkajian, diagnosa medis,
no.register, sumber informasi.
B. Keluhan Utama
Keluhan orang tua pada waktu membawa anaknya ke dokter tergantung
dari jenis defek yang terjadi baik pada ventrikel maupun atrium, tapi
biasanya terjadi sesak, pembengkakan pada tungkai dan berkeringat
banyak.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
11
2. B2 (Blood)
a. Inspeksi: perhatikan denyut dan irama jantung, kaji warna kuku,
membrane mukosa bibir. Gambarkan warna bayi atau anak
(mungkin
menunjukkan
latar
belakang
masalah
jantung,
ada
13
3.2
pada persendian.
c. Perkusi: Normalnya pekak atau sonor.
d. Auskultasi: Analisa Data
NO
1.
DATA
Ds: Klien
mengatakan
sesak
Do: Klien
terlihat
cuping hidung
adanya rektasi
dada RR
28X/menit
2.
Do: Klien
mengatakan
gerakan
terbatas
karena
terpasang alat
ETIOLOGI
MASALAH
Gangguan Pertukaran
Gas
kanan
Volume ke paru-paru meningkat
Volume sekuncup turun
COP
Kebutuhan O2 dan zat nutrisi
untuk metabolism tubuh tidak
seimbang
Berat Badan sukar naik
Gangguan Pertukaran Gas
Ventikel Septal Defek
Pirau ventrikel kiri ke ventrikel
kanan
Tekanan Ventrikel Kanan
Hipertensi Pulmonal
Takipnoe, sesak nafas pada saat
aktifitas atau bermain
Intoleransi Aktivitas
14
Intoleransi Aktivitas
Ds: klien
terlihat
gelisah
3.
Do: Klien
mengatakan
kurang nafsu
makan
Ds: Klien
terlihat lemah
Nutrisi kurang
terpenuhi
kanan
Tekanan Ventrikel Kanan
Aliran darah ke paru
Fibrotik katup arteri pulmonal
Aliran darah balik ke ventrikel
kiri
Darah CO2 dan O2 bercampur
Mengalir keseluruh tubuh
Sesak nafas pada saat makan dan
minum
Nutrisi kurang terpenuhi
4.
DO : Klien
terlihat
sianosis
lemah.
DS : -
dan
Penurunan Curah
Jantung
kanan
Tekanan Ventrikel Kanan
Hipertropi otot ventrikel kanan
Worklood
Atrium kanan tidak dapat
mengimbangi worklood
Pembesaran atrium kanan
Gejala CHF (murmur, distensi
vena jugularis, edema,
hepatomegali)
Penurunan Curah Jantung
3.3
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan sesak, hipoksemia,
penurunan kemampuan difusi.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan anak.
4. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi jantung.
15
16
3.4
NO
1.
DX.
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
Penurunan curah
Setelah diberikan
jantung yang
asuhan keperawatan
intervensi
berhubungan
selama 1 x 24 jam
deteksi
dengan malformasi
diharapkan penurunan
warna dan
jantung
1. Observasi kualitas
kehangatan kulit.
2. Tegakkan derajat
cyanosis (misal :
warna membran
mukosa derajat
finger).
3. Berikan obat obat
digitalis sesuai order.
4. Berikan obat obat
IMPLEMENTASI
RASIONAL
EVALUASI
memungkinkan kekuatan
terhadap
adanya nadi
denyut
perifer,
jantung, pasien
warna
dan mengatakan
komplikasi.
kehangatan kulit
anaknya tidak
2. Mengetahui perkembangan kondisi Menegakan derajat cyanosis
sesak.
klien serta menentukan intervensi (misal: warna membran
O:
yang tepat.
mukosa derajat finger).
- TTV :
3. Obat-obat digitalis memperkuat Memberikan
obat-obat
S =36,4oC
kontraktilitas otot jantung sehingga digitalis sesuai order
Memberikan
obat-obat N = 128
cardiak outpun meningkat /
diuretik sesuai order
x/menit
sekurang-kurangnya klien bisa
R = 30
beradaptasi dengan keadaannya.
4. Mengurangi
timbunan
cairan
x/menit
TD = 88/67
mmHg
- Auskultasi
jantung
18
menunjukkan
denyut dan
irama jantung
teratur
-Setelah
diberikan
oksigenasi
pasien
tidak
tampak
dispnea
A:Tujuan
tercapai.
P:
Pertahankan
kondisi pasien
2.
Gangguan
Setelah
diberikan 1. Berikan
pertukaran gas
asuhan
berhubungan
selama 1 x 24 jam
keperawatan
kekurangan oksigen.
2. Untuk mengetahui adanya
19
Memberikan respirasi
S : Orang tua
pasien
mengatakan
dengan sesak,
hipoksemia,
penurunan
kemampuan difusi
kriteria hasil :
a. Pertukaran
Membatasi cairan
anaknya tidak
sesak.
O:
-RR Normal
gas
-Tak
tidak terganggu.
ada
bunyi
nafas
tambahan dan
penggunaan
otot
Bantu
pernafasan,
-GDANormal
A:
Tujuan
tercapai
P:
Intervensi
dihentikan
3.
Perubahan nutrisi
Setelah
diberikan 1. Hindarkan
kurang dari
asuhan
kebutuhan tubuh
selama 1 x 24 jam
keperawatan
kegiatan
Menghindarkan
kegiatan S: -
perawatan yang tidak 2. Klien diharapkan lebih termotivasi perawatan yang tidak perlu
perlu pada klien
O:
untuk terus melakukan latihan
20
berhubungan
dengan kelelahan
nutrisi
dan meningkatnya
terpenuhi
dalam
keluarga
pelaksanaan
aktifitas klien
3. Hindarkan kelelahan
BB
yang
sangat
saat
makan 4. Pertahankan
dengan
nutrisi
mencegah
kekurangan
dan
kalium
natrium,
aktifitas
pada klien
-Turgor
Melibatkan keluarga dalam
membaik,
3. Jika kelelahan dapat diminimalkan
pelaksanaan aktifitas klien
intake dapat
maka masukan akan lebih mudah Menghindarkan
kelelahan
diterima dan nutrisi dapat terpenuhi yang sangat saat makan masuk sesuai
kebutuhan,
4. Peningkatan
kebutuhan dengan porsi kecil tapi sering
Mempertahankan
nutrisi belum
metabolisme
harus
dipertahan
dengan
mencegah terdapat
dengan nutrisi yang cukup baik.
kekurangan kalium dan kemampuan
5. Mengimbangi
kebutuhan natrium memberikan zat besi menelan,
6. Anak yang mendapat terapi diuretik
akan
mencapai
pertumbuhan
kehilangan
cairan
cukup
diet
yang
sonde masih
terpasang.
mencapai
-Berat badan
pertumbuhan yang adekuat
banyak sehingga secara fisiologis
dan tinggi
Jangan batasi minum bila
akan merasa sangat haus.
badan belum
anak sering minta minum
dapat
karena kehausan
ditimbang dan
nutrisi
Menyediakan
diukur.
yang
-Keluarga
adekuat.
Klien
21
anak
mematuhi
sering
dietnya.
-Kadar gula
kehausan.
darah dalam
batas normal.
Tidak ada
tanda-tanda
hiperglikemia/
hipoglikemia.
A : Tujuan
tercapai
sebagian
P:Intervensi
diteruskan
4.
Intoleransi aktivitas
Setelah
diberikan
berhubungan
asuhan
keperawatan
dengan ketidak
selama 1 x 24 jam
seimbangan antara
diharapkan
pasien
1. Anjurkan
untuk
melakukan
permainan
aktivitas
klien 1. Melatih klien agar dapat beradaptasi Menganjurkan klien untuk S: Ibu Klien
dan
aktifitasnya.
22
anaknya bisa
untuk
bermain
pemakaian oksigen
dapat
aktivitas
secara
suplai oksigen ke
mandiri
dengan
sel.
kriteria hasil :
-
melakukan
terhadap aktifitas.
aktifitas
berkepanjangan.
pasien
mampu
melakukan
aktivitas
mandiri.
ringan.
dan kemampuan.
3. Berikan
periode
istirahat
setelah
100 x/ menit
A:tujuan
terpenuhi
sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
melakukan
aktifitas.
23
BAB IV
PENUTUP
4.
Kesimpulan
Ventrikel Septum Defek adalah kelainan jantung berupa lubang pada
sekat antar bilik jantung yang menyebabkan kebocoran aliran darah pada
bilik kiri dan kanan jantung..
Berdasarkan ukuran defek, VSD terbagi atas 3 yaitu : Defek kecil,
tidak didapatkan gejala dan murmur jantung pada pemeriksaan rutin; Defek
sedang, menyebabkan timbul gejala pada bayi ( muncul pada bulan pertama
kehidupan); Defek besar, gejala mulai muncul pada minggu pertama
kehidupan. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan tindakan bedah
dengan cara menjahit lubang pada sekat antar ventrikel atau menambah
defek dengan sepotong dakron.
Berdasarkan ukuran defek, VSD terbagi atas 3 yaitu : Defek kecil,
tidak didapatkan gejala dan murmur jantung pada pemeriksaan rutin; Defek
sedang, menyebabkan timbul gejala pada bayi ( muncul pada bulan pertama
kehidupan); Defek besar, gejala mulai muncul pada minggu pertama
kehidupan. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan tindakan bedah
dengan cara menjahit lubang pada sekat antar ventrikel atau menambah
defek dengan sepotong dakron.
4.2
Saran
Hendaknya
dalam
memberikan
asuhan
keperawatan
dapat
22
DAFTAR PUSTAKA
Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung:
Pengobatannya. Yogyakarta: Nuha Medika
Pencegahan
Serta
23