Disusun Oleh:
Semester V
FAKULTAS KEPERAWATAN
2014
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
PADA Ny. A.W DENGAN
GOUT ARTRITIS
UNIT INTERNA MARIA JOSEPH
RUMAH SAKIT UMUM HERMANA LEMBEAN
Disusun Oleh:
Angga Walangare 12061151
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIKA DE LA SALLE MANADO
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan tuntunannya kami kelompok boleh menyelesaikan asuhan keperawatan dengan
gout arthritis pada Ny. A. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang dengan
senang hati telah membantu kami dalam pembuatan tugas ini, sehingga boleh selesai
dengan baik.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan
makalah ini.
Penulis
Kelompok
1.2 Masalah
a. Apa definisi gout arthritis?
b. Apa etiologi gout arthritis ?
c. Apa klasifikasi gout arthritis ?
d. Apa manisfestasi klinis dari gout arthritis ?
e. Bagaimana patoflow dari gout arthritis ?
f. Apa komplikasi dari gout arthritis ?
g. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dari gout arthritis ?
h. Bagaimana penatalaksanaan pada gout arthritis ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi gout arthritis
b. Untuk mengetahui etiologi gout arthritis
c. Untuk mengetahui klasifikasi gout arthritis
d. Untuk mengetahui manisfestasi klinis dari gout arthritis
e. Untuk mengetahui patoflow dari gout arthritis
f. Untuk mengetahui komplikasi dari gout arthritis
g. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari gout arthritis
h. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada gout arthritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
GOUT ARTRITIS
Factor prespitasi :
obesitas
obat-obatan
alkohol
Stress emosional
g) Bursae
Bursae adalah suatu kantong kecil dan jaringan penyumbang dari suatu tempat
dimana digunakan diatas bagian yang bergerak, masalnya terjadi pada kulit dan tulang,
antara tendon dan tulang antara otot.
h) Persendian
Prgerakan tidan akan mungkin terjadi bila ketentuan dalam rangka tulang tidak ada.
Berdasarkan klasifikasinya terdapat 3 kelas utama persendian yaitu:
- Sendi Synarthroses (sendi yang tidak bergera)
- Sendi Amphiarthroses (sendi yang sedikit pergerakanya)
- Sendi Diarthroses (sendi yang banyak pergerakanya)
2.4 Klasifikasi
2.6 Komplikasi
a. Penyakit ginjal
3.1 Pengkajian
1. Identitas
a). Pasien
Nama : Ny. A.W
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Jumlah Anak :4
Agama/ Suku : Kristen Protestan/ Minahasa Utara
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Alamat Rumah : Paslaten, Jaga III
2. Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
Pasien tampak sakit sedang
Alasan: Klien masih bisa sedikit diajak bicara, keadaan umum
Lemah,terpasang ivfd
b. Tanda- Tanda Vital
1) Kesadaran
a. Kuantitaif : Composmentis
b. Kualitatif :
10 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
Volume :kuat
3. Genogram
Meninggal
Laki-Laki
Perempuan
Tinggal Serumah
Klien
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kulit
Setelah di lakukan inspeksi, Warna kulit klien sawo matang, keadaan kulit
kriput, tidak ada hidrasi, kedua kaki odem, terdapat tofi pada tangan dan
kakinya serta tofi yang pecah pada jari tengah tangan kanan dan kaki kanan.
Setelah dipalapasi terdapa nyeri tekan luka tofi yang pecah di jari tengah
tangan kanan dan kaki kanan.
11 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
b. Kepala
Setelah diinspeksi dan dipalpasi bentuk kepala klien Mesosepha dan tidak ada
nyeri tekan.
c. Rambut
Setelah diinspeksi warna rambut pirang beruban, pendek, dan tidak merata.
d. Mata
Setelah dinspeksi daerah disekitar mata berwarna hitam dan tidak odem, sclera
tidak icterik, refleks pupil baik, konjungtiva berwarna pink, fungsi penglihatan
baik.
Setelah dipalpasi bagian sekitar mata tidak ada nyeri tekan.
e. Telinga
Setelah diinspeksi telinga kllien tidak terdapat serumen, telinga simetris kiri
dan kanan, fungsi pendengaran baik.
f. Hidung
Setelah diinspeksi septum hidung klien lurus,tampak tidak ada secret,fungsi
penciuman baik setelah setelah dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan
g. Mulut
Setelah diinspeksi mukosa bibir kering ,fungsi mengunyah kurang baik
h. Leher
Setelah diinspeksi fungsi menelan kurang baik.
Setelah dipalpasi tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
i. Thoraks & Pernapasan
Setelah diinspeksi bentuk toraks normal, pernapasan 20x/menit.
Setelah dipalpasi vocal fremitus bergetar
Setelah diauskultasi Suara napas vesikuler, tidak ada suara tambahan
j. Abdomen
Setelah diinspeksi bentuk perut cembung dan lemas
Setelah dipalpasi tidak ada nyeri tekan atau benjolan
Setelah diauskultasi peristaltik usus 10x/m
k. Ekstremitas atas
Setelah diinspeksi rentang gerak kurang baik, uji kekuatan otot kurang baik,
lesi pada jari tengah tangan kanan, rentang gerak terbatas, terdapat tofi pada
tangan dan tofi yang pecah pada jari tengah tangan kanan.
12 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
Setelah dipalpasi terdapat nyeri tekan pada tofi yang pecah di jari tengah
tangan kanan.
l. Ekstremitas bawah
Setelah diinspeksi terdapat pembengkakan pada kaki kanan dan lesi pada jari
tengah tofi kaki kanan akibat pecahnya.
Setelah dipalpasi terdapat nyeri tekan didaerah sekitar tofi dan lesi.
m. Genitalia
Tidak terdapat kelainan, dan klien sudah menopause.
5. Pain Management
P : keluarga mengatakan klien sering mengkonsumsi minuman
beralkohol
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk- tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada luka jari tangan kanan dan kaki kanan
S :dari skala 0-10 dengan 5 yang sedang dan 10 yang berat klien
mengatakan skala nyeri dari 7-9
T : klien mengatakan nyeri dirasakan ketika bergerak kurang lebih 3
menit
13 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
Keluarga klien menjelaskan tidak memiliki riwayat penyakit
3) Pola eleminasi
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan BAB 1 kali sehari dan BAK 4-5 kali sehari
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan sejak masuk RS (21-22/11/2014) belum pernah BAB ,
BAK 3-4 kali sehari
4) Pola aktivitas dan latihan
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas dengan sendirinya.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan karena sakitnya sebagian aktivitas di bantu oleh
perawat dan keluarga,klien mengatakan nyeri seperti ditusuk- tusuk, klien
mengatakan sulit beraktifitas karena nyeri
5) Pola tidur dan istirahat
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan biasa tidur 6-7 jam sehari , dan istirahat kurang lebih 1-
2 jam istirahat.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan aktivitas tidur dan istirahat terganggu, oleh karena
adanya nyeri. Selama diRS Klien tidak pernah istirahat siang. Klien
mengatakan Tidur dari pukul 22.00 00.30, karena nyeri kemudian tidur
lagi dari pukul 03.00 -05.00.
14 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
6) Pola persepsi Kognitif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan selalu menjaga kesehatannya
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat pulang kerumahnya dan
beraktivitas dengan baik.
7) Pola persepsi dan Konsep diri
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan identitas diri dan anaknya dengan baik
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan identitas diri dan anaknya dengan baik
15 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
Klien mengatakan klien menganut agama kristen protestan , dan mengikuti
ibadah mingguan dan kolom/bipra.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan pada saat dia sakit , klien selalu berdoa.
7. Therapy
a. Methylprednis 3x 200 mg
Indikasi
- Kelainan endokrin : Insufisiensi adrenokortikal (hydrocortisone atau
cortisone merupakan pilihan pertama kombinasi methylprednisolone
dengan mineralokortikoid dapat digunakan); adrenal hiperplasia
kongenital; tiroid non-supuratif; hiperklemia yang berhubungan
dengan penyakit kanker.
- Penyakit rheumatik : Sebagai terapi tambahan dengan pemberian
jangka pendek pada athritis sporlatik, athritis rheumatoid, ankylosing
spondilitis, bursitis akut dan subakuat, non spesifik tenosynovitisakut,
gouty arthritis akut, osteoarthritis post-trauma dan epikondilitis.
- Penyakit kolagen : Systemiklupus eritematosus, karditis rheumatik
akut dan sistemik dermatomitosis sebaroik.
- Alergi : Seasonal atau perenial rhinitis alergi, penyakit serum, asma
bronkhial, reaksi hipersensitif terhadap obat, dermatitis kontak dan
dermatitis atopik.
- Penyakit mata : Corneal marginal alergi, herpes zooster opthalmikus,
konjungtivitis alergi, keratitis, chorioretinitis, neuritis optik, iritis, dan
iridoskilitis.
- Penyakit pernapasan : Sarkoidosis simptomatik, pulmonary
tuberkolosis pulminan atau diseminasi.
- Kelainan darah : Idiopatik purpura trombositopenia, tombositopenia
sekunder pada orang dewasa dan leukimia akut pada anak.
- Edema : Menginduksi diuresis atau remisi proteinuria pada syndrom
nefrotik.
- Gangguan saluran pencernaan : Kolitis ulaseratif dan regional enteritis.
- Sistem syaraf : Ekaserbasi akut pada multipel sklerosis.
- Lain lain : Meningitis tuberkolosa
` Kontraindikasi
Efek Samping
16 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
- Gangguan pada cairan dan elektrolit : Retensi sodium, retensi cairan,
gagal jantung kongestif, kehilangan kalium pada pasien yang rentan,
hipoklemia alkalosis, hipertensi.
- Jaringan otot : steroid miopati, lemah otot, osteoporosis, nekrosis
aseptik, keretakan tulang belakang, keretakan pathologi.
- Saluran pencernaan : Ulserasi peptik dengan kemungkinan perforasi
dan pendarahan, pankretitis, ulerasi esofagitis, perofasi pada perut,
perdarahan gastrik,kembung perut. Peningkatan alanin transminase
(ALT, SPGT) Aspartat Transminase (AST, SGOT) dan Alkaline
Phospatase telah diteliti pada pengobatan dengan kortikosteroid.
Perubahan ini biasanya kecill, tidak berhubungan dengan gejala klinis
lain, bersifat reversibel apabila
b. Ranitidine (Injeksi)
Indikasi
- Pengobatan jangka pendek tukak 12 jari aktif, tukak lambung aktif,
mengurangi gejala refluks esofagitis.
- Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak 12 jari, tukak
lambung.
- Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (Misalnya : sindroma
Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).
- Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di Rumah
Sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang
sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek
pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral.
Kontraindikasi
- Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.
Efek Samping
- Sakit kepala.
- Susunan saraf pusat, jarang terjadi : Malaise, pusing, mengantuk,
insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
- Kardivaskuler, jarang dilaporkan; aritmia seperti takikardia,
bradikardia, atrioventicular beats.
- Gastrointestinal: Konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut. Jrang
dilaporka: pankreatitis.
- Muskuloskeletal jarang dilaporkan : Artralgia dan mialgia.
- Hematologik : Pensitopenia, granulositopenia, pansitopenia,
trombositopenia (pada beberapa penderita). Kasus jarng terjadi seperti
agranulostiopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan.
- Lain lain : Kasus hipersensitivitas yang jarang (contoh : bronkospasme, demam,
eosinofilia), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam
kreatinin serum.
c. BIO ATP
Indikasi:
1. Kelelahan ,lelah otot, atrovi otot degenerasi
2. Dosis : 2-4 tablet > hari
17 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
18 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
3.2 Patoflow Fisiologi
Etiologi :
Reaksi Inflamasi
19 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
Penumpukan Kristal dalam sendi
GANGGUAN
POLA TIDUR ANSIETAS
20 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
3.3 Klasifikasi Data
DS:
- Klien mengatakan Nyeri pada Luka dijari tangan kanan dan dijari kaki kanan
- Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
- Klien mengatakan nyeri diraskan ketika bergerak kurang lebih 3 menit
- Klien mengatakan sulit bergerak atau beraktifitas
- Klien mengatakan sebagian aktifitas yang dibantu oleh keluarga/ pasien
- Klien mengatakan tidak bisa tidur dimalam hari oleh karena adanya nyeri
- Klien mengatakan sering gelisah karena nyeri yg dirasakan
DO:
21 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
3.4 Analisa Data
Nama : Ny. A. W
22 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
SB 36,2 0C
Kesulitan Tidur
24 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
3.5 Rencana Asuhan Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL TGL\ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
. KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Nyeri 22-11-2014 1. Mengkaji Hari sabtu 22nov-
dengan Peradangan tindakan keperawatan penyebab, merupakan 08.00 penyebab, lokasi, 2014 (jam 12.30)
Sendi, penimbunan selama 2x24 jam lokasi, skala, respon subjektif skala, durasi dan S:
kristal pada membran diharapkan nyeri durasi dan yang dapat karakteristik nyeri Klien mengatakan
sinovial, tulang rawan, berkurang bahkan karakteristik dikaji - Hasil: masih nyeri
prolifera sinovia dan hilang. Dengan kriteria nyeri menggunakan lokasi:tangan O:
pembentukan pannus. hasil: skala nyeri kanan dan kaki Klien tampak
Yang ditandai dengan: - KU membaik kanan. Skala: 6-8, meringis, tampak
DS: - Skala Nyeri 3-4 durasi: 2 menit, lemah, skala nyeri
- Klien bahkan teratasi karakteristik: 6-8
mengatakan - Tanda Tanda seperti di tusuk- A:
nyeri pada luka Vital dalam tusuk Masalah belum
ditangan kanan batas Normal 2. Observasi 2. Tanda-tanda teratasi
TD: 120/80 mmHg TTV yakni vital diperlukan 08.20 2. Mengobservasi P:
dan kaki kanan
- Klien N : 80x/menit mengukur untuk mengukur TTV yakni Intervensi Lanjut
mengatakan R : 20 x/ menit Tekanan adanya mengukur
nyeri seperti SB : 360C darah, inflamasi Tekanan darah, Hari senin 24 -11-
ditusuk-tusuk - Ekspresi wajah frekwensi frekwensi nadi, 2014 (jam 13.00)
- Klien Ceria nadi, respirasi, dan suhu S:
mengatakan - Klien tidak lagi respirasi, dan badan. Klien mengatakan
nyeri dirasakan mengatakan - Hasil: TD: 150\90,
suhu badan. nyeri sudah
saat bergerak nyeri R 20x\m, SB 360C,
berkurang dan bisa
dalam durasi 3 N
dikontrol
menit O:
DO: 3. Lakukan 3. Untuk 3. Melakukan teknik
09.00 Klien tampak ceria
25 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
- keadaan umum teknik mengalihkan distraksi dengan dan tersenyum,
lemah Distraksi perhatian cara(mengajak skala nyeri 2-3
- Ekspresi wajah meningkatkan klien mengobrol A:
meringis kontrol rasa, tentang hal-hal Masalah teratasi
- Skala nyeri 7-9 serta yang di sukai P: Intervensi stop
- Tofi dikaki meningkatkan pasien)
kanan dan kemampuan - hasil: pasien
tangan kanan dalam mengatakan nyeri
- Tofi pecah pada berkurang
mengatasi rasa
jari tengah
4. Berikan nyeri dan stress.
tangan kanan 4. Teknik relaksasi 4. Memberikan
teknik 09.15
dan kaki nafas dalam teknik relaksasi
- Nyeri dirsakan relaksasi
yaitu teknik dapat seperti tarik nafas
seperti tertusuk-
nafas dalam. membantu dalam dari hidung
- tusuk
- Nyeri dirasakan dalam dan buang lewat
saat bergerak menurunkan mulut secara
dalam durasi 3 rasa nyeri serta berlahan lahan
menit. membuat rasa dilakukan
- Terpasang IVFD nyaman. sebanyak 3x ketika
RL 20 gtt\m nyeri dirasakan.
- TTV TD 140\90 - Hasil: klien
N 88x\m melakukan
R 20xm instruksi yang
SB 36,2 0C diajarkan.
5. Ciptakan
lingkungan 09.30 5. Menciptakan
yang tenang 5. Lingkunan yang linkungan yang
dan nyaman nyaman dapat tenang dan nyaman
26 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
membntu dalam seperti membatasi
proses jumlah pengunjung
penyembuhan diruangan,
pasien mengontrol
keributan dengan
meminta
pengunjung atau
keluarga pasien
lain untuk tidak
membuat
keributan.
- Hasil:pengunjung
dibatasi. Klien
tampak beristirahat
6. Kolaborasi dengan nyaman.
dengan dokter
dalam 6. Mengkolaborasi
pemberian 6. Methylpred dengan dokter
terapi nisolone dalam pemberian
Methylpredni berindikasi terapi
solone 3x 200 memberika Methylprednisolon
mg n terapi e 3x2mg.
dalam - Hasil: klien
mengurangi meminum obat
nyeri. ketika sehabis
makan
7. Anjurkan
klien untuk
7. Menganjurkan
27 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
selalu berdoa 7. Dengan klien untuk selalu
berdoa berdoa.
klien -Hasil: Klien
merasa mengatakan bahwa
lebih berdoa
tenang dan dilakukannya tiap
dapat harinya.
mengontrol
stress
2. Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan 1. Kaji faktor 1. mengetahui 10.00 1. Mengkaji faktor Hari Sabtu 22 -11-
Fisik berhubungan tindakan keperawatan penyebab tingkat penyebab 2014 (jam 12.30)
dengan penurunan selama 2x24 jam kemampuan - hasil: klien S:
rentang gerak, diharapkan sebagian klien dalam mengatakan nyeri Klien mengatakan
kelemahan otot, dan aktifitas klien dapat dalam ketika beraktifitas sulit beraktivitas
kekakuan sendi. Yang dilakukan secara melakukan dan bergerak
ditandai dengan: mandiri. Dengan aktivitas O:
DS: kriteria hasil : 2. observasi 2. nyeri yang 11.00 2. Mengobservasi Aktivitas klien
- Klien - KU membaik TTV yakni timbul dapat TTV yakni dibantu sebagian
mengatakan - Klien mengukur merangsang mengukur oleh
sulit mengatakan Tekanan tekanan Tekanan darah, perawat/keluarga.
beraktifitas\berg sebagian darah, darah dan frekwensi nadi, Klien tampak
erak aktifitasnya frekwensi juga nadi respirasi, dan lemah
- Klien dilakukan secara nadi, menigkat. suhu badan. A:
mengatakan mandiri respirasi, - Hasil: TD 150\90, Masalah belum
sebagian - TTV dalam dan suhu R 20x\m, SB 360C, teratasi
28 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
aktivitas dibantu batas normal badan. N P:
oleh perawat 3. Tindakan ini Intervensi lanjut
dan keluarga 3. Ajarkan mencegah 11.30 3. Mengajarkan
DO : klien dan kontraktur klien dan anggota Hari Senin 24-11-
- KU lemah anggota keluarga untuk 2014 (jam 13.00)
- Sebagian keluarga melakukan ROM
aktivitas klien untuk aktif dan pasif S:
tampak dibantu melakukan yakni Melakukan Klien mengatakan
oleh perawat ROM aktif Fleksi dan sudah dapat
dan keluarga dan pasif ekstensi. bergerak/beraktivit
- Terdapat tofi - Hasil: Klien
as meski belum
pada tangan dan mengikuti instruksi sepenuhnya.
kaki dengan kooperatif. O:
- TTV TD 140\90 Saat melakukan Klien sudah tidak
N 88x\m instruksi fleksi lemah.
R 20xm klien mengeluh
SB 36,2 0C Klien sudah bisa
nyeri pada bagian beraktivitas meski
tangan dan kaki. masih dibantu
A:
4. Immobilitas 4. Mencatat respon Masalah teratasi
4. Catat yang 11.30 P:
emosi, atau
respon dipaksakan Intervensi stop
perilaku pada
emosi, atau dapat immobilisasi.
perilaku memperbesar Berikan aktifitas
pada kegelisahan , yang disesuaikan
immobilisas peka ransang. dengan pasien
i. Berikan Aktifitas yakni meminta
aktifitas pengalihan klien untuk
29 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
yang membantu seseringan duduk.
disesuaikan dalam - Hasil: Klien
dengan memfokuska terlihat sedikit
pasien. n kembali tenang, kadang
perhatian sedikit meringis
pasien dan pada saat bergerak.
meningkatka Ketika diminta
n koping untuk duduk klien
dengan berusaha dengan
keterbatasan ekspresi sedikit
tersebut. meringis tetapi
klien bisa duduk.
3 Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan 1. Kaji faktor 1. Mengetahui 24-11-2014 1. Mengkaji respon Hari Sabtu 24 -11-
berhubungan dengan tindakan keperawatan penyebab keluhan klien 08.00 klien terhadap 2014 (jam 08.30)
Nyeri yang ditandai selama 2x 24 jam . dan penyakit yang di S:
dengan: diharapkan Klien dapat mempermud alami. Klien mengatakan
DS: tidur nyaman dan tidak ah - Hasil: Klien susah tidur
- Klien gelisah dimalam hari. melakukan mengatakan nyeri dimalam hari dan
Mengatakan Dengan kriteria hasil: asuhan pada luka dijari gelisah.
sulit tidur pada keperawatan kaki dan
malam hari - klien selanjutnya. tangan.sehingga O:
- Klien mengatakan susah untuk tidur Klien tampak
mengatakan tidak gelisah menguap.
sering Gelisah saat malam hari. 2. Observasi Daerah sekitar
TTV yakni 2. Dengan 2. Mengobservasi
dan tak bisa - TTV dalam 08.30 mata tampak
Tanda-tanda TTV yakni
30 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
beristirahat batas normal mengukur vital untuk mengukur gelap.
DO: - Tekanan mengetahui Tekanan darah, A:
- Klien tampak - klien darah, keadaan frekwensi nadi, Masalah belum
menguap tidak frekwensi dalam respirasi, dan teratasi
- Daerah sekitar mengel nadi, memberikan suhu badan. P:
mata tampak uh respirasi, intervensi - Hasil: TD 120\80, Intervensi lanjut
gelap susah dan suhu selanjutnya. R 20x\m, SB 360C,
- Terdapat rofi tidur. badan. N 70xm Hari senin 24 -11-
pada tangan dan DO 2014 (jam 13.00)
kaki :- S:
- Tofi pecah pada klie 3. Biarkan 3. Pada
3. Membiarkan klien Klien mengatakan
jari tengah n klien penyakit ini
10.00 mengambil posisi sudah bisa ridur
tangan dan k aki tam mengambil tirah baring
nyaman saat dimalam hari dan
kanan pak posisi diperluhkan
tidur/duduk. sudah tidak
- TTV TD 140\90 tida nyaman untuk - Hasil: Klien gelisah
N 88x\m k saat membatasi mencoba untuk
R 20xm O:
men tidur/duduk. nyeri/cedera seseringan duduk
SB 36,2 0C Klien tampak
gant sendi dan
- tidak gelisah.
uk. membuat
Kesadaran CM.
- klien tidur lebih
A:
tidak nyaman.
4. Dorong Masalah teratasi
sering 4. Mencegah
klien untuk 4. Mendorong klien P:
menguap. terjadinya
sering 11.00 untuk sering Intervensi stop
- kelelahan
mengubah mengubah posisi
dan
posisi. seperti miring kekiri
kekakuan
atau kekanan.
sendi,
memberikan
menstabilkan
lingkuungan yang
sendi dan
31 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
mengurangi aman. Dengan cara
rasa sakit. batasi pengunjung
5. Anjurkan - hasil: pengunjung
pada klien 5. Dengan dibatasi
sebelum berdoa klien 5. menganjurkan pada
tidur harus merasa lebih 11.20 klien sebelum tidur
berdoa tenang baik harus berdoa
batin - Hasil: Klien
maupun jiwa mengatakan merasa
lebih nyaman jika
berdoa dan
merupakan kegiatan
harian yang bisa
dilakukan
32 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4
33 | F a k e p U N I K A D e L a S a l l e M a n a d o 2 0 1 4