MODERN DRESSING
DISUSUN OLEH :
NPM : 1420118026
PRODI : KEPRAWATAN
SEMESTER : VII/KAIRATU
MALUKU HUSADA
KAIRATU
Pengkajian luka
1. Status nutrisi pasien: BMI (body mass index), kadar albumin
2. Status vaskuler: Hb, TcO2
3. Status imunisasi: terapi kostikosteroid atau obat-obatan imunosupresan yang lain.
4. Penyakit yang mendasari: diabetes atau kelainan vaskulerisasi lainnya.
5. Kondisi luka
a. Warna dasar luka. Dasar pengkajian berdasarkan warna; slough(yellow), necrotic tissue
(black), infectec tissue (green), granulating tissue (red), epithelializing (pink).
b. Lokasi, ukuran, dan kedalaman luka.
c. Eksudat dan bau
d. Tanda-tanda infeksi
e. Keadaan kulit sekitaran luka; warna dan kelembapan
f. Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung.
6. Berdasarkan kondisi warna luka, metode yang sering dikenal adalah RYB/Red Yellow Black
(merah-kuning-hitam).
a. Luka dasar merah : tujuan perawatan luka dengan dasar warna merah adalah
mempertahankan lingkungan luka dalam keadaan lembab, mencegah
trauma/perdarahan serta mencegah heksudat.
b. Luka dasar kuning : tujuan perawatan adalah meningkatkan sistem autolysis
debridement agar luka berwarna merah, control eksudat. Menghilangkan bau tidak
sedao dan mengurangi/menghindari kejadian infeksi.
c. Luka dasar hitam : tujuan perawatan sama dengan luka dasar warna kuning yaitu,
membersihkan jaringan mati dengan debridement, baik dengan autolysis debridement
maupun dengan bedahan.
Merawat dan menggantikan balutan luka nekrotik lembab (warna dasar hitam atau kuning) :
1. PENGERTIAN
Luka kronis adalah luka yang mengalami kegagalan atau hambatan dalam proses penyembuhan
akibat faktor endogen dana tau exogen.
Warna dasar luka kuning adalah permukaan dasar luka berwarna kuning. Kuning kecoklatan,
kuning kehijauan, atau kuning pucat yang merupakan tanda adanya jaringan fibrous/slough
(avaskuler), lembab (jaringan nekrotik lembab).
Warna dasar luka hitam adalah permukaan dasar luka berwarna hitam. Hitam kecoklatan, hitam
kehijauan yang merupakan tanda adanya nekrosis jaringan (avaskuler) lembab atau kering.
2. INDIKASI
a. Balutan basah oleh exudate atau exudate merembes keluar dari tepi balutan sekunder
(secondary dressing).
b. Warna dasar luka kuning atau hitam, atau campuran keduanya.
c. Luka berbau (malodor).
3. TUJUAN
1. Membuang jaringan nekrotik
2. Mengurangi atau menghilangkan bau
3. Memberikan kenyamanan fisik dan psikologis
4. Memberikan lingkungan lembab yang memfasilitasi autolyticdebridement.
5. PERSIAPAN ALAT
a. Bak instrument steril berisi :
1 buah gunting jaringan tajam
1 buah pinset anatomis
1 buah pinset chirrurgis
b. Korentang jar dan korentang 1 set
c. Neerbeken
d. Gloves/sarung tangan sesuai ukuran 2 pasang.
e. Normal saline (Nacl 0,9%) 500 ml dalam botol
Topical terapi sesuai kondisi luka :
Hydrogel (GEL)
Salep luka
6. PROSEDUR
a. Bawa peralatan deat klien
b. Periksa program perawatan luka/penggantian balutan yang direkomendasikan.
c. Letakkan underpad dibawah area luka.
d. Atur posisi klien sesuai lokasi luka dan memudahkan prosedur perawatan
e. Tempatkan kantung sampah didekat area kerja
f. Cuci tangan secara medical asepsis
g. Pakai schot (gaun) atau apron dan gloves pada kedua tangam
h. Usapkan alcohol 70% atau adhesive remover pada plester balutan yang menempel di kulit
klien
i. Lepaskan / angkat perekat balutan secara hati-hati
j. Basahi kassa (balutan primer) dengan normal saline bila kassa lengket di dasar luka
k. Buang kassa pembalut luka kedalam kantung sampah
l. Lepaskan gloves jika kotor buang kedalam kantung sampah
m. Kenakan gloves baru yang bersih
n. Bilas luka dengan Nacl 0,9% dan gosok jaringan nekrosis secara lembut dengan ujung jari
sampai bersih dengan menggunakan sabun cuci luka.
o. Keringkan luka dengan cara ditekan ringan dan lembut (bukan gosok) dengan kassa
p. Kaji jumblah, jenis, viskositas dan bau exudate; warna dasar luka, ukuran luka, jaringan
granulai/fibrorik, dan tanda infeksi.
q. Bersihkan kulit sekitaran luka sampai radius kurang lebih 5 cm dari tepi luka
r. Kaji luka tentang ukuran (panjang, lebar, kedalaman, dalam cm), bau, exudate, warna dasar,
debris dan tanda infeksi
s. Lakukan debridement tajam (CSWD) untuk melepas dan membuang jaringan nekrotik (jika
jaringan nekrotik telah lepas dari dasar luka) dengan gunting tajam dan pinset.
t. Bilas dengan Nacl 0,9% dan keringkan dengan kassa.
u. Aplikasikan antibiotika topical (metrinodazole pouwder-jika perlu) dan gel dipermukaan luka
secara merata. Jika ada rongga dalam, isi rongga dengan gel sampai ½ kedalamannya.
v. Tutup gel dengan balutan penyerap exudate sebagai primary dressing.
w. Tutup balutan dengan transparent film dressing (tepi pembalut melingkupi 3-4 cm dari tepi
luka) atau
x. Tutup dengan beberapa lapis kassa dan tutup seluruh permukaan kassa dengan plester non-
woven
y. Letakkan instrument yang telah terpakai dan kotor di dalam kom berisi larutan underpad
z. Rapikan klien dan angkut anderpad
a. Cuci peralatan kotor dan merapikan kembali di tempatnya semula
b. Lepaskan gloves (bagian dalam diluar), buang ke kantung sampah. Lepaskan gown/apron
c. Cuci tangan sesuai medical asepsis
d. Cacat di chart tentang penggantian balutan luka menampilkan/ukuran luka dan exudate
Merawat dan menggatikan balutan luka granulasi (warna dasar luka merah) :
1. PENGERTIAN
Warna dasar luka merah adalah permukaan dasar luka berwarna merah terang dan lembab yang
merupakan tanda bahwa luka dalam proses pertumbuhan.
Jaringan granulasi dengan vaskularisasi baik dan mudah berdarah.
2. INDIKASI
a. Balutan telah basah oleh axudate/ axudate merembes keluar dari pembalut sekunder
(secondary dressing).
b. Warna dasar luka merah.
3. TUJUAN
a. Memberikan lingkungan lembab yang memfalisitasi pertumbuhan jaringan granulasi dan
proses ephitelisasi.
b. Melindungi dari trauma
c. Mencegah kontaminasi mikroorganisme
d. Memberikan kenyamanan fisik dan psikologis kepada klien.
h. Underpad
i. Sabun cuci luka
j. Perekat balutan hipoalerganik (hipafix atau ultrafix atau micropore)
k. Gunting verban 1 buah
l. Penggaris luka
m. Kantung sampah
5. PROSEDUR
a. Bawah perelatan ke dekat klien
b. Periksa program perawatan lika/ penggantian balutan yang direkomendasikan
c. Letak underpad di bawah area luka
d. Atur posisi klien sesuai lokasi luka dan memudahkan prosedur perawatan
e. Tempatkan kantung sampah medis didekat area kerja
f. Cuci tangan secara medical asepsis
g. Pakai gown dan gloves pada kedua tangan
h. Buka perekat balutan yang menempel di kulit klien
i. Lepas/angkat perekat balutan secara hati-hati
j. Basahi kassa (balutan primer) dengan normal saline bila kassa lenglet didasar luka
k. Buang kassa pembalut luka ke kantung sampah
l. Lepaskan gloves jika kotor dan buang kedalam kantung sampah
m. Kenakan gloves baru yang bersih di kedua tangan
n. Cuci dan bilas luka dengan Nacl 0,9% dan gosok permukaan luka secara lembut dengan
ujung jari sampai bersih.
o. Keringkan luka dengan cara ditekan ringan dan lembut dengan kassa
p. Bersihkan kulit sekitar luka sampai radius kurang lenih 5 cm dari tepi luka dengan kassa
alcohol 70% (jika ada maserasi)
q. Kaji jumblah, jenis, konsistensi, dan bau exudate; warna dasar luka; ukuran luka; jaringan
granulasi atau fibrcus, dan tanda-tanda infeksi
r. Aplilasikan gel dipermukaan luka secara merata. Jika ada rongga yang dalam, isi rongga
sampai ½ kedalamannya
s. Aplikasikan balutan penyerap exudate (calcium alginate) di permukaan luka
t. Tutup transparent fiml dressing (tepi pembalut melingkupi 3-4 cm dari tepi luka) atau
Beberapa lapis kassa dan tutup seluruh permukaan kassa dengan plester non-woven
u. Letakkan instrument yang telah terpakai dan kotor di dalam kom berisi larutan desinfektan.
v. Rapikan klien
w. Cuci peralatan kotor dan merapikan kembali di tempatnya
x. Lepaskan gloves (bagian dalam diluat) buang ke kantung sampah. Lepaskan gown
y. Cuci tangan secara medical asepsis
z. Catat di chart tentang penggantian pembalut, penampilan luka dan exudate.