Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH RONDE KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : Yesi Hasneli, S.Kep.,MNS


OLEH KELOMPOK 1
A 2017 2

Aan Defitri (1711113983) Ayu Anita (1711113676)

Almawaddah Raahmah (1711114053) Ayu Lestari (1711122753)

Anggi Wahyudi (1711122683) Ayu Rintiani (1711122759)

Anisa Arrasy Shiddieqy (1711113597) Cessy Oktarina Amri (1711123024)

Anisa Fitadaris (1711121604) Cintya Elsa Regina (1711113705)

Anita Fitriyanti Simanjuntak (1711113679) Dede Hidayat (1711121847)

Annisa Amelia Putri (1711114620) Dessy Magdalena Menci (1711195290)

Annisa Fatma Zafasia (1711113942) Dila Amelia (1711113770)

Aula Rahmawati (1711123067) Dwi Amelia Ramadhan (1711113673)

Aulia Sadeva (1711113637) Dwi Reskhi Novithasari (1711113633)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji serta syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam, yang
telah memberikan kita rahmat, taufiq, hidayah dan anugerahnya sehingga kami
berhasil menyusun makalah ini dengan judul “Ronde Keperawatan”. Hanya
kepada-Nya kami memohon pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan dan sari
tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita pada jalan
yang diredhai oleh Allah SWT.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menambah dan
mengembangkan pengetahuan tentang manajemen keperawatan bagi para
mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Riau karena begitu pentingnya
memahami konsep ronde keperawatan. Makalah ini disusun dengan urutan
penyajian sedemikian rupa sehingga kita akan merasa senang untuk
mendalaminya.
“Tiada Manusia Yang Sempurna” begitu pula dengan kami yang telah
mempersembahkan makalah ini yang telah kami susun sebaik mungkin. Akan
tetapi, segala kritik dan saran demi perbaikan isi makalah ini akan kami sambut
dengan senang hati.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan turut andil dalam
mencerdaskan para calon perawat Indonesia, dan menjadikan para perawat
Indonesia menjadi perawat yang profesional.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Pekanbaru, Mei 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALA
Hi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Pengertian Ronde Keperawatan.............................................................................................5
B. Karakteristik Ronde Keperawatan.........................................................................................5
C. Tujuan Ronde Keperawatan...................................................................................................6
D. Manfaat Ronde Keperawatan.................................................................................................7
E. Pentingnya Ronde Keperawatan............................................................................................8
G. Kriteria Pasien.................................................................................................................10
H. Langkah-langkah Ronde Keperawatan.............................................................................10
I. Kriteria Evaluasi..................................................................................................................12
J. Contoh Penerapan Ronde Keperawatan...............................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pemberian pelayanan kesehatan, rumah sakit merupakan
bagianintegral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan komprehensif dan kuratif (Triwibowo, 2013).
Dalam menjalankan fungsinya rumah sakit diharapkan dapat memberikan
pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang
berkunjung kerumah sakit. Dalam penyediaan pelayanan kesehatan
tersebut, maka rumah sakit melibatkan berbagai unsur tenaga kesehatan
dan tenaga administratif (Triwibowo, 2013).
Mutu pelayanan rumah sakit dinilai dari kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas
akan dapat meningkatkan kepuasan pasien (Bustami, 2011). Kepuasan
pasien adalah salah satu indikator penilaian dalam evaluasi pelayanan
kesehatan. Kepuasan pasien akan dapat digunakan oleh tenaga kesehatan
terutama keperawatan dalam meningkatkan standar kualitas layanan
kesehatan atau pun keperawatan (Batbaatar, Dorjdagva, Luvsannyam,
Savino, & Amenta, 2017). Untuk dapat memberikan kualitas layanan
terbaik, maka diperlukan upaya manajemen pelayanan dan manajemen
asuhan keperawatan yang terstandar.
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Keperawatan
merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakanbagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komperhensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat secara berkualitas (Kozier, 1995).
Dalam meningkatkan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat maka perawat perlu mengembangkan dan
melaksanakan suatu model keperawatan profesional yang efektif. Untuk

1
tujuan tersebut dapat menggunakan metode perawatan primer salah satu
metode yang digunakan yaitu ronde keperawatan (nursing rounds)
(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat
dengan pasien atau keluarga terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas
masalah keperawatan serta mengeevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
Ronde keperawatan akan menjadi media perawat untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, kepekaan dan cara berpikir
kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan
dan pengaplikasian konsep teori kedalam praktik keperawatan (Agustina,
Mardiono, & Ibrahim, 2016).
Menurut Aitken et all (2011), ronde keperawatan juga dapat
meningkatkan hubungan interpersonal antara dokter, perawat, analis serta
tenaga pelayanan kesehatan lainnya. Ronde keperawatan juga merupakan
cara yang efektif dalam melakukan komunikasi antara anggota tim. Ronde
keperawatan bertujuan agar pasien merasa nyaman dengan mengatasi
masalah pasien, sehingga secara psikologis pasien merasa puas terhadap
kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat.
Pada tahap ronde keperawatan, faktor komunikasi yang efektif,
memberikan penjelasan informasi mengenai kondisi atau keadaan pasien,
serta memberikan edukasi mengenai kesehatan dan perawatan merupakan
hal yang penting yang diharapkan pasien yang harus diberikan perawat.
Ada empat macam ronde keperawatan menurut Close and Castledine
(2005) yaitu: matrons rounds; nursing round management; patient
comfort rounds; dan teaching rounds. Dari ke empat model tersebut,
matrons rounds adalah model yang pertama kali dikembangkan di Inggris.
Model ini dilakukan perawat dengan cara berkeliling ke ruangan-ruangan,
menanyakan keadaan pasien sesuai jadwal rondenya dan yang dikerjakan
antara lain memeriksa standar pelayanan, kebersihan dan kerapihan, &
menilai penampilan & kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan

2
pada pasien. Model ini menimbulkan kepuasan karena terjadi interaksi
langsung antara perawat senior, perawat junior dengan keluarga dan
pasien. Pasien merasakan adanya interaksi dan perhatian yang diberikan
langsung oleh perawat, sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan.
Namun perlu disadari, tanpa adanya kerjasama dalam mewujudkan
dan mengelolanya, maka tulisan ini hanyalah menjadi teori semata. Untuk
itu, penyusun tertarik untuk membahas Konsep Dasar Ronde
Keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang,
rumusan masalah pada makalah ini antara lain :
1. Apa definisi dari Ronde Keperawatan ?
2. Apa karakteristik Ronde Keperawatan ?
3. Apa tujuan & manfaat Ronde Keperawatan ?
4. Apa kriteria pasien dalam Ronde Keperawatan ?
5. Bagaimana langkah-langkah Ronde Keperawatan ?
6. Bagaimana kriteria evaluasi dalam Ronde Keperawatan ?
7. Bagaimana contoh penerapan Ronde Keperawatan ?
8. Bagaimana peran perawat dalam Ronde Keperawatan ?
9. Apa pentingnya Ronde Keperawatan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i mengetahui dan memahami tentang Konsep Ronde
Keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami definisi Ronde Keperawatan.
b. Mengetahui dan memahami karakteristik Ronde Keperawatan.
c. Memahami tujuan & manfaat Ronde Keperawatan.

3
d. Mengetahui kriteria pasien dalam Ronde Keperawatan.
e. Mengetahui langkah-langkah melakukan Ronde Keperawatan.
f. Mengetahui kriteria evaluasi Ronde Keperawatan.
g. Mengetahui contoh penerapan Ronde Keperawatan.
h. Mengetahui peran perawat dalam Ronde Keperawatan
i. Mengetahui pentingnya Ronde Keperawatan.

D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah dengan judul Konsep Ronde Keperawatan
ini, diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang nantinya dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa keperawatan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh
perawat selain melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang
perlu juga melibatkan tim kesehatan (Nursalam 2011).
Kozier et al (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan
merupakan prosedur di mana dua atau lebih perawat mengunjungi
pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam
merencankan pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan
pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatannya serta
mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diteriama pasien.
Beberapa pengertian tentang teori ronde keperawatan dapat
diambil kesimpulan bahwa ronde keperawatan adalah suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, dengan pasien atau keluarga terlibat aktif
dalam diskusi dengan membahas masalah keperawatan serta
mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan.

B. Karakteristik Ronde Keperawatan


Menurut Nursalam, 2011 karakteristik ronde keperawatan, yaitu :
1. Pasien dilibatkan secara langsung.
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat Assosiet, perawat pelaksana, dan konselor melakukan
diskusi bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas.

5
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat
assosiet, perawat pelaksana dalam meningkatkan kemampuan
mengatasi masalah.

C. Tujuan Ronde Keperawatan


Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2
yaitu: tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde
keperawatan bagi perawat menurut Armola et al. (2010) adalah:
1. Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien.
2. Mendukung pengembangan profesional dan peluang
pertumbuhan.
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam
format studi kasus.
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar
meningkatkan penilaian keterampilan klinis.
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta.
6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan
mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan.
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi
pasien. Hal ini dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan
pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien, yaitu:
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan
hari ke hari.
2. Untuk mengamati pekerjaan staff.
3. Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan
laporan kepada dokter mengenai, missal: luka,
drainasi,perdarahan, dsb.
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya.
5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan
pasien.
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien.

6
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang
diberikan kepada pasien.
8. Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah,
sepertiulcus decubitus, foot drop, dsb.
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien
sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik.
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan.

D. Manfaat Ronde Keperawatan


Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh
perawat, diantaranya:

1. Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan


pengetahuan pada perawat. Clement, (2011) menyebutkan
manfaat ronde keperawatan adalah membantu
mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu menurut
Wolak et al, (2008) dengan adanya ronde keperawatan akan
menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya
keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga
peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh
Wolak et al, (2008) peningkatan kemampuan perawat bukan
hanya keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan
kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara
profisonal.
2. Melalui kegiatan ronde keperawatan, perawat dapat
mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien
berhasil atau tidak melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan, rintangan yang dihadapi oelh perawat atau
keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai Clement
(2011). Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien

7
sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian atau
teknik intervensi.
3. Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi
perawat dan mahasiswa perawat. Ronde keperawatan
merupakan studi percontohan yang menyediakan sarana
untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat (Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa
perawat dengan ronde keperawatan akan mendapat
pengalaman secara nyata dilapangan (Clement,2011).
4. Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu
mengorientasikan perawat baru pada pasien. Banyak perawat
yang baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang dirawat
di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bias dicegah, ronde
keperawatan membantu mengorientasikan perawat baru pada
pasien (Clement, 2011).
5. Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien.
Penelitian Febriana (2009) ronde keperawatan meningkatkan
kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde
keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan
ronde keperawatan menurunkan angka insiden pada pasien yang
dirawat.

E. Pentingnya Ronde Keperawatan


Pentingnya ronde keperawatan :Pentingnya ronde keperawatan
dilakukan menurut Clement, 2011, yaitu :
2. Dalam ronde keperawatan, riwayat dan aspek pengobatan pasien
dari perawatannya dijadikan sebagai latar belakang untuk
asuhan keperawatan yang lebih baik.

8
3. Perawat / Katim yang telah melakukan perawatan kepada pasien
selama seminggu dapat menyajikan informasi latar belakang dan
point-pointyang di anggap penting dalam asuhan keperawatan.
4. Mampu menjawab setiap pertanyaan kepala ruangan.
5. Metode lain dalam melaksanakan ronde, kepala ruangan atau
katim boleh menanyakan apa saja kepada perawat didalam grup
untuk menggambarkan apa yang mereka ketahui tentang pasien
dan asuhan keperawatan kepada pasien. Siswa lain memberikan
sanggahan dan saran untuk menolong menjawab pertanyaan.
6. Metode ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan
pengenalan siswa terhadap semua pasien yang ada. f. Siswa
mempersiapkan diri dengan mempelajari indikasi dan kerja obat
g. Siswa diinformasikan sebelum ronde sehingga mereka dapat
mempersiapkan diri

F. Peran Perawat dalam Ronde Kpeperawatan


Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam : 2002 dalam
Nursalam, 2011). Dalam model praktik keperawatan profesional ronde
keperawatan terdapat peran perawat (sitorus, 2005) sebagai berikut :
1. Peran katim dan perawat assosiet :
a) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
b) Menjelaskan masalah keperawatan utama
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
d) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
2. Peran katim dan konsoler :
a) Memberikan justifikasi
b) Memberikan reinforcement
c) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan
serta, tindakan yang rasional

9
d) Mengarahkan dan koreksi
e) Mengintegrasi teori dan konsep yang telah dipelajari

G. Kriteria Pasien
Menurut Ratna Sitorus (2005) pasien yang dipilih untuk
dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria
sebagai berikut :

1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun


sudah dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

H. Langkah-langkah Ronde Keperawatan


Menurut Bimbauner (2004) mengatakan bagaimana menyiapkan
ronde keperawatan yaitu:

1. Before Rounds:
a) Persiapan, terdiri dari membuat tujuan kegiatan ronde
keperawatan dan membaca status pasien dengan jeas
sebelum melakukan ronde keperawatan
b) Orientasi perawat, terdiri dari membuat menyadari tujuan :
demonstrasi temuan klinis, komunikasi dengan pasien,
pemodelan perilaku professional
c) Orientasi pasien
2. During Rounds
a) Menetapkan lingkungan: membuat lingkungan yang
nyaman serta dorong untuk mengajukan pertanyaan
b) Menghormati: perawat: hormati mereka sebagai pemberi
layanan pada pasien dan pasien: perlakuan sebagai manusai,
bukan hanya objek dari latihan mengajar, peka terhadap
bagaimana penyakit mempengaruhi kehidupan pasien

10
c) Libatkan semua perawat, bertujuan untuk mengajar semua
tingkat pesera didik dan mendorong semua untuk
berpartisipasi
d) Libatkan pasien: dorong pasien utuk berkontribusi
mengenai masalah penyakitnya, dorong pasien untuk
mengajukan pertanyaan tentang masalahnya, gunakan kata-
kata yang dapat dimengerti pasien
3. After Rounds
Waktu untuk pertanyaan dan memberikan umpan balik
Menurut Nursalam (2009) langkah-langkah Ronde Keperawatan
adalah sebagai berikut:

1. Persiapan (Pra Ronde)


a) Penetapan kasus dan topic (maslaah yang tidak teratasi dan
masalah yang langka).
b) Menentukan tim ronde
c) Mencari sumber atau literature
d) Membuat proposal
e) Mempersiapkan pasien: Pemberian inform consent kepada
klien/ keluarga.
f) Diskusi L apa diagnosis keperawatan?
g) Data apa yang mendukung?
h) Bagaiana intervensi yang sudah dilakukan?
i) Hambatan apa yang ditemukan selama perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
a) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan/ telah dilaksanakan dan memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
b) Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.

11
c) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/perawat
konselor/kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan
yang akan dilakukan

3. Pasca Ronde
a) Evaluasi, revisi, dan perbaikan
b) Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya.

I. Kriteria Evaluasi
Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :

1. Struktur
a) Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b) Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
c) Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan.
3. Hasil
a) Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
b) Masalah pasien dapat teratasi.
c) Perawat dapat:
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
 Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
 Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.

12
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah pasien.
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

J. Contoh Penerapan Ronde Keperawatan


1. Pra Ronde
a) Tentukan kasus yang akan dilakukan ronde terlebih dahulu.
b) PP mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi
masalah pasien.
c) Setelah masalah persetujuan sudah selesai, kemudian PP
mengunjungi ke kamar pasien untuk melakukan inform
concent dan meminta persetujuan untuk dilakukan ronde
keperawatan.
“Assalamualaikum. Permisi bu.. Bagaimana kondisi ibu hari
ini… Begini bu, saya mau minta persetujuan bu Ria dan
keluarga untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang masih
dirasakan ibu maka saya berencana untuk mengadakan ronde
keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah suatu pemecahan
masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang nantinya
pemasalahan ini akan diberikan solusi oleh ahlinya. Tujuan
tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan
permasalah yang masih dirasakan ibu saat ini. Untuk itu saya
meminta izin kepada ibu untuk mengadakan ronde keperawatan
besok pagi dan mohon ibu untuk mengisi formulir persetujuan
tindakan ronde keperawatan.”
2. Pelaksanaan Ronde
a) KARU, PP dan tim ronde keperawatan berkumpul di ners
station.

13
b) PA menjelaskan permasalahan pasien dan memperkenalkan
anggota tim.
c) PP bersama PA, kepala ruangan dan konselor mendatangi
pasien untuk validasi data di kamar pasien.
“Assalamualaikum, permisi bu kami dari tim ronde keperawatan
bermaksud untuk menanyakan perihal yang masih dirasakan ibu
saat ini… Iya, seperti yang saya bilang kemarin. Tapi,
sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Saya Ners …. sebagai ketua Tim yang akan merawat ibu dan ini
ners … sebagai perawat pelaksana yang akan membantu ibu. Di
sini juga ada juga ners Ani sebagai konselor perawat luka, ibu…
sebagai konselor gizi dan spesialis penyakit dalam adalah dr. …
Kami akan bekerja sama untuk membantu dalam mengatasi
permasalahan yang ibu hadapi. Bagaimana kondisi ibu saat ini
apakah masih sesak atau ada keluhan tambahan?.. (memeriksa
TTV).”
3. Pasca Ronde
a) Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali ke ners
station untuk menindak lanjuti dan membahas masalah yang
ada.
b) Menentukan Tindakan selanjutnya untuk pasien.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh 2 atau
lebih perawat dengan prosedurnya melibatkan pasien untuk membahas,
mediskusikan masalah keperawatan, melaksanakan asuhan keperawatan,
dan mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien agar
dapat membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan yang lebih
baik. Tujuan dari ronde keperawatan yaitu meningkatkan pengetahuan
perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus, melihat
kemampuan staf dalam manajemen pasien, mendukung pengembangan
professional dan peluang pertumbuhan serta meningkatkan retensi perawat
berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi
keperawatan.
Ronde keperawatan dilaksanakan dalam 3 tahapan, dimulai dari
tahap persiapan dimana ditetapkannya kasus sebelum dimulai waktu
pelaksanaan ronde dan dilanjutkan dengan pemberian inform consent.
Kasus yang akan dilakukan ronde keperawatan dipilih sesuai kriteria
pasien dengan kasus baru atau langka serta pasien dengan masalah
keperawatan belum teratasi meskipun telah diberikan tindakan
keperawatan. Selanjutnya dimulai tahap pelaksanaan dan terakhir tahap
pasca ronde. Agar ronde keperawatan efektif perlunya strategi dengan
dilakukan dengan persiapan yang seksama, merencanakan perencanaan
yang akan dilakukan, orientasikan tujuan yang akan dicapai, kerjasama tim
serta melakukan evaluasi terkait pelaksanaan yang telah dilakukan.

15
B. Saran
Diharapkan bagi pembaca setelah membaca makalah ini khususnya
mahasiswa keperawatan maupun perawat dapat memahami, mengerti dan
menambah ilmu pengetahuan baru serta dapat menjadi acuan dalam
penerapan ronde keperawatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, V., Mardiono, M., & Ibrahim, D. A. F. (2016). Hubungan tingkat


pengetahuan dengan sikap perawat dalam pelaksanaan ronde keperawatan di
ruang Aster dan ICCU RSUD dr. Doris Sylvanus. Dinamika kesehatan
jurnal
Bustami. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Akseotabilitasnya.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Bimbaurner, D.. (2004). Bedside Teaching. Retrieved from
http://archieve.cordem.org/facdev/2004meeting/biml.doc
Clement, I. (2011). Management of Nursing Services and Education (II).
Retrieved from http://books.google.co.id
Nursalam,. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan professional edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional (edisi 3). Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Professional. Salemba Medika: Jakarta
Nursalam dan Efendi, F. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Kinchay, A. (2012, September). www.scribd.com. Retrieved Oktober 17, 2013,
from http://www.scribd.com/doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN
Sitorus R. & Yulia. (2005). Model praktek Keperawatan Profesional Di Rumah
Sakit Panduan Implementasi. Jakarta: EGC

17

Anda mungkin juga menyukai