Pengertian
diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian
pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak
kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau
tidakan dari proses yang akut, seperti kejadian kecelakaan atau kondisi yang
kronik, misalnya penyakit pembuluh perifer, diabetes mellitus. Hal yang sama
B. ETIOLOGI
penyakit DM, gangren, cidera, dan tumor ganas. Tindakan amputasi dapat
d. Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke aggota tubuh lainnya.
e. Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara konservatif.
f. Deformitas organ.
C. Patofisiologi
neuropati perifer terutama klien dengan diabetes melitus mempunyai resiko untuk
adanya luka dan infeksi. Tidak terawatnya luka dapat infeksi dapat menyebabkan
tinggi terjadi pada laki-laki usia muda. Biasanya amputasi di indikasikan karena
bekerja. Kejadian ini juga dapat terjadi pada orang dewasa namun presentasinya
klien dengan gangguan aliran darah baik akut maupun kronis. Pada situasi trauma
mengalami kematian jaringan. Walaupun replantasi jari, bagian tubuh yang kecil,
penurunan sirkulasi. Ulkus yang ada menjadi berkembang karena terinfeksi yang
(LeMone, 2011).
Selain dari data diatas, penyebab atau faktor predisposisi terjadinya amputasi
diantaranya ialah terjadinya fraktur multiple organ tubuh yang yangt tidak
berat atau berisiko tinggi menyebar ke anggota tubuh lainnya, ada tumor pada
organ yang tidak mungkin diterapi secara konservatif, deformitas organ (Bararah
sebagai salah satu tindakan terakhir, sedangkan amputasi akibat trauma tidak
cepat, seperti pada trauma multiple dan kerusakan/kehilangan kulit yang luas.
Menurut jenisnya amputasi dibagi menjadi dua macam, yaitu amputasi jenis
terbuka dan tertutup. Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat
dimana pemotongan tulang dan otot pada tingkat yang sama sedangkan amputasi
tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana dibuat skaif
kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih 5
centimeter dibawah potongan otot dan tulang. Amputasi dilakukan pada titik
paling distal yang masih dapat mencapai penyembuhan dengan baik. Tempat
amputasi ditentukan berdasarkan dua faktor peredaran darah pada bagian itu dan
Amputasi jari kaki dan sebagian kaki hanya menimbulkan perubahan minor
disartikulasi pergelangan kaki) dilakukan paling sering pada trauma kaki ekstensif
dan menghasilkan ekstremitas yang bebas nyeri dan kuat dan dapat menahan
beban berat badan penuh. Amputasi dibawah lutut lebih disukai dibanding
amputasi diatas lutut karena pentingnya sendi lutut dan kebutuhan energi untutk
berjalan. Dengan mempertahankan lutut bagi lansia antara ia bisa berjalan dengan
alat bantu dan atau bisa duduk di kursi roda. Diartikulasi sendi lutut paling
berhasil pada klien muda, aktif yang masih mampu mengembangkan kontrol yang
amputasi. Perdarahan dapat terjadi akibat pemotongan pembuluh darah besar dan
dapat menjadi massif. Infeksi dapat terjadi pada semua pembedahan, dengan
perdaran darah yang buruk atau adanya kontaminasi serta dapat terjadi kerusakan
kulit akibat penyembuhan luka yang buruk dan iritasi penggunaan prosthesis
2. Nyeri pada bagian yang diamputasi yang berasal dari neuroma ujung
kehilangan.
E.Jenis Amputasi
a. Amputasi selektif/terencana
Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat
c. Amputasi darurat
Bentuknyabenar-benar terbuka dan dipasang drainage agar luka bersih, dan luka
dapat ditutup setelah tidak terinfeksi, dan dilakukan pada kondisi infeksi yang
berat dimana pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama.
2. Metode tertutup
Pada metode ini kulit tepi ditarik pada atas ujung tulang dan dijahit
memungkinkan dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan
memotong kurang lebih 5 sentimeter dibawah potongan otot dan tulang. Setelah
2. Pada tumor, ditentukan oleh daerah bebas tumor dan bebas resiko
kekambuhan lokal.
a. Ekstremitas atas
Amputasi pada ekstremitas atas dapat mengenai tangan kanan atau kiri.
b. Ekstremitas bawah
Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau sebagian dari
Adapun amputasi yang sering terjadi pada ekstremitas ini dibagi menjadi
dengan cara menutup flap yang berbeda. Pada amputasi jenis ini
adalah menjahitkan otot dengan jaringan lunak pada sisi yang lain
yaitu pada otot atau fasia sebelahnya. Cara ini berguan untuk
menstabilkan stump dan sangat ditekankan untuk penderita yang
terbanyak kedua stelah amputasi bawah lutut. Pada amputasi jenis ini
persendian lutut hilang, maka harus dipikirkan yang terbaik yang dapat
jarak 9-10 cm dari distal stump sehingga bisa berfungsi seperti sendi
4. Nekrosis
5. Kontraktur
serta melakukan latihan sedini mungkin. Terjadinya kontraktur sendi karena sendi
6. Neuroma
ada ekstremitas atas, tidak dipakai batas amputasi tertentu, sedangkan pada
amputasi :
1. Jari dan kaki
Pada amputasi jari tangan dan kaki penting untuk mempertahankan falanx
Amputasi transmaleolar baik sekali bila kulit tumit utuh dan sehat
3. Tungkai bawah
sendi lutut,tergantung keadaan setempat, usia penderita dan tinggi badan. Bila
jarak dari sendi lutut kurang dari 5 cm, protesis mustahil dapat dikendalikan
eksartikulasi lutut menghasilkan puntung yang baik sekali. Amputasi ini dapat
5. Tungkai atas
Puntung tungkai atas sebaiknya tidak kurang dari 10cm dibawah sendi
juga tidak boleh kurang dari 10 cm diatas sendi lutut karena ujung puntung
Amputasi parsial jari atau tangan harus sehemat mungkin setiap jari
dengan sensitibilitas kulit dan lingkup gerak utuh berguna sekali sebab dapat
8. Pergelangan tangan
9. Lengan bawah
tanpa fiksasi sekitar bahu. Pada amputasi di diafisis humerus, protesis harus
dipertahankan dengan ikatan dan fiksasi pada bahu. Eksartikulasi bahu dan
H. Pemeriksaan Diagnostik
- X-ray
- Kultur jaringan
- Biopsy
- Laboratorium
melalui pemeriksaan penunjang lain secara rutin dilakukan pada klien yang
akan dioperasi yang meliputi penilaian terhadap fungsi paru, fungsi ginjal,
I. Penatalaksanaan
menghasilkan sisa tungkai (puntung) yang tidak nyeri tekan dengan kulit yang
tungkai, pengontrolan edema sisa tungkai dengan balutan kompres lunak atau
rigid, dan menggunakan teknik aseptic dalam perawatan luka untuk menghindari
infeksi.
jaringan lunak dan mengontrol nyeri, serta mencegah kontraktur. Segera setelah
ekstensi prosthesis sementara (pylon) dan kaki buatan.Pasang kaus kaki steril
pada sisi steril, dan bantalan dipasang pada daerah peka tekanan. Sisa tungkai
peningkatan suhu tubuh, nyeri berat atau gips mulai longgar harus segera
diganti.
2. Balutan Lunak
3. Amputasi Bertahap
amputasi guillotine untuk mengangkat semua jaringan nekrosis dan sepsis. Luka
Dalam beberapa hari, bila infeksi telah terkontrol dank lien telah stabil, dilakukan
4. Prostesis
prosthesis darurat baru diberikan setelah satu minggu luka menyembuh tanpa
yang hilang. Artinya defek system musculoskeletal harus diatasi, termasuk defek
faal. Pada ekstremitas bawah, tujuan prosthesis ini sebagian besar dapat dicapai.
Sebaliknya untuk ekstremitas atas, tujuan itu sulit dicapai, bahkan dengan tangan
mioelektrik canggih yang bekerja atas sinyal mioelektrik dari otot biseps dan
triseps.
preparat antibiotik topikal serta pembalutan. Kasa yang dibuat dari bahan biogik,
1. Pembersihan luka
infeksi dan kelainan yang lain yang bisa diakibatkan oleh perawatan luka yang
kurang tepat. Luka dapat dibersihak menggunkan larutan NaCl atau betadine
3. Penggantian balutan
4. Balutan basah
Balutan basah biasanya dilakukan untuk lesi inflamasi yang akut dan
jaringan granulasi yang baru. Kompres basah umunya mengandung air ledenga
yang bersih atau larutan salin dengan suhu kamar. Meskipun sebagian kompres
maserasi pada kulit yang ditutupi. Kompres basah hingga kering dilakukan untuk
mengering.
5. Balutan oklusif
Balutan oklusif dapt dibuat atau diproduksi secara komersila dari potongan kain
penutup atau kasa yang steril atau nonsteril. Kasa dipakai untuk menutupi obat
topikal yang dioleskan pada kulit yang luka. Daerah lesi dibuat kedap udara
dengan memekai lembaran plastik yang tipis. Lembaran plastik tersebut tipis dan
mudah beradaptasi dengan tubuh serta permukaan kulit. Plester bedah dari plastik
ukuran tertentu dan dapat ditempelkan di bagian luka. Umunya plastik pembalut
ini tidak boleh digunakan lebih dari 12 jam. Untuk memesang kasa di rumah,
b. Mengoleskan obat pada lesi ketika kulit tersebut berada dalam keadaan
basah
d. Menutupi dengan pembalut elastik, kasa tau plester kertas agar bagian
tepi tersegel.
Kasa harus dilepas setelah 12 jam dari setipa 24 jam untuk mencegah
6. Terapi intralesi
Terapi intralesi terdiri atas penyuntikan suspensi obat yang steril ke dalam
atau tepat di bawah lesi. Meskipun terapi ini mungkin memberikan efek