Anda di halaman 1dari 2

1.

Konsep Praktik atau Tindakan


a. Definisi Praktik atau Tindakan (Practice)
Praktik atau Tindakan adalah melaksanakan atau mempraktekkan apa
yang diketahui atau disikapi oleh seseorang terhadap apa yang diketahui
(Notoatmodjo, 2014). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang
nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan,
antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas, juga diperlukan factor
pendukung (support) dari pihak lain.
b. Tingkatan Praktik
Menurut Notoatmodjo (2010) Praktik mempunyai tiga tingkatan yaitu :
a. Respon terpimpin (guided response)
Respons terpimpin adalah dapat melakukan sesuatu sesuai
dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh merupakan
indikator. Misalnya, seorang ibu dapat memasak sayur dengan benar,
mulai dari cara mencuci dan memotong, lamanya memasak, menutup
panci, dan sebagainya.
b. Mekanisme (mechanism)
Mekanisme adalah apabila seseorang telah dapat melakukan
sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah
merupakan kebiasaan. Misalnya, seorang ibu yang sudah
menyaksikan anaknya, tanpa menunggu ajakan dari orang lain.
c. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah
berkembang baik. Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasikan tanpa
mengurangi kebenaran dari tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat
memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi berdasarkan
bahan-bahan murah yang sederhana.
c. Pengukuran Praktik
Pengukuran praktik (tindakan) adalah apa yang dilakukan oleh
responden terkait dengan kesehatan (pencegahan penyakit), cara peningkatan
kesehatan, dan cara memperoleh pengobatan yang tepat. Pengukuran perilaku
dapat dilakukan secara langsung dengan dan tidak langsung. Secara langsung
berarti peneliti langsung mengobservasi perilaku subjek yang diteliti. Sedangkan
secara tidak langsung dapat dilakukan melalui metode sebagai berikut :
a. Metode mengingat kembali (recall)
Metode ini dilakukan dengan cara responden atau subjek penelitian
diminta untuk mengingat kembali terhadap tindakan beberapa waktu
yang lalu.
b. Melalui orang ketiga atau orang lain yang dekat dengan responden
Contoh dari metode ini adalah jika peneliti ingin mengamati keteraturan
minum obat seorang penderita penyakit tertentu dapat melalui anggota
keluarga pasien yang paling dekat, seperti suami/istri.
c. Melalui indikator (hasil perilaku responden)
Pengukuran ini dilakukan melalui indikator hasil perilaku orang yang
diamati. Misalnya peneliti akan mengamati perilaku kebersihan diri ibu.
Maka yang diamati adalah hasil dari perilaku kebersihan tersebut, antara
lain : kebersihan kuku, telinga kulit, gigi, dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai