Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Dwi Ayuningrum

NIM : 1711113656

Kelas : A 2017 2

Dosen Pembimbing : Ns. Gamya Tri Utami, M.Kep

Tugas Manajemen Keperawatan : Membuat Esai Perubahan yang Terjadi di Masa


Pandemi Covid-19 (Sistem Pendidikan)

Selama ini kita telah berhadapan dengan pandemi virus Covid-19 atau dikenal dengan
virus corona yang telah dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) pada 11 Maret 2020. Infeksi pertama virus ini berasal dari kota Wuhan Cina dengan
gejala awal flu yang dianggap sebagai flu biasa sehingga tidak ada yang mengira bahwa hal
tersebut merupakan awal dari terinfeksinya seseorang terhadap virus corona ini. Dengan
banyaknya pendatang atau turis dari mancanegara yang mengunjungi kota Wuhan tanpa sadar
bahwa telah terinfeksi Covid-19 maka virus ini kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai
negara yang ada di dunia. Penyebaran virus ini begitu cepat, karna hanya melalui interaksi dalam
kegiatan sehari-hari atau saling bersentuhan dengan orang yang telah terinfeksi virus tersebut
kita juga dapat tertular, karena hal inilah para ahli kesehatan dunia menyarankan supaya
diterapkannya sosial distancing guna memutuskan rantai penyebaran covid-19 yang telah
memakan banyak korban.

Banyak negara di dunia memberlakukan karantina, lockdown, serta menutup berbagai


instansi yang ada dinegara mereka seperti perkantoran, perusahaan, pabrik, serta lembaga
pendidikan, dan sebagainya termasuk Indonesia juga memberlakukan hal tersebut. Keadaan
menjadi berubah drastis semenjak adanya virus corona ini, semua kegiatan yeng menimbulkan
keramaian menjadi dibatasi, semua orang wajib menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci
tangan dan kemudian di terapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat
seluruh masyarakat melaksanakan aktivitas seperti belajar, beribadah, bahkan bekerja harus
dilakukan dari rumah. Angka kasus masyarakat positif Covid-19 semakin meningkat setiap
harinya sehingga banyak menyebabkan korban meninggal dunia.
Dalam upaya mencegah semakin banyaknya korban yang bertambah akibat Covid-19
pemerintah menerapkan PSBB dan lockdown di beberapa provinsi dengan angka positif Covid-
19 terbanyak, dari keadaan tersebut maka semua hal dilakukan secara online dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang telah ada termasuk kegiatan belajar. Dengan adanya
pandemi ini, pemanfaatan dari kemajuan teknologi sangat diperlukan terutama bagi mahasiswa
perguruan tinggi yang dituntut untuk semakin aktif dan meningkatkan kreativitasnya dalam
memanfaatkan teknologi sebagai media belajar ditengah pandemi sehingga pandemi bukan
menjadi penghalang besar dalam kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan secara daring yang
menyebabkan setiap mahasiswa harus beradaptasi dengan kegiatan pembelajaran menggunakan
teknologi yang ada.

Perkuliahan secara online menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan menguasai


teknologi sebagai media pembelajaran, mahasiswa juga harus siap menghadapi berbagai kendala
dalam melaksanakan perkuliahan secara online seperti masalah jaringan atau sinyal, keadaan
server atau perangkat yang digunakan juga tidak sedikit. Dampak tersebut sangat dirasakan bagi
mahasiswa yang berada di daerah dengan keadaan jaringan yang belum memadai untuk
melaksanakan perkuliahan online serta tidak sedikit mahasiswa yang sulit mengerti materi yang
dipelajari melalui media online karena berbagai kendala yang dihadapi. Selain harus fokus
beradaptasi dalam masa transisinya mahasiswa baru juga perlu menjaga kesehatan fisik dan
mental karena selama ini tidak sedikit mahasiswa yang mengalami stress karena tidak mampu
mengikuti perkuliahan online dengan baik yang disebabkan berbagai kendala dan merasa
tertekan terutama bagi mahasiswa baru yang sedang berproses, dalam beradaptasi memiliki
tantangan tersendiri dalam menjalani dan menerima materi perkuliahan, cara berpikir mahasiswa
baru merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan mentalnya sendiri karena setiap
mahasiswa memiliki pemikiran yang berbeda namun hal tersebut sulit disalahkan dalam
menghadapi dan menanggapi situasi seperti ini.

Menghadapi perkuliahan sebagai mahasiswa baru apalagi dalam masa pandemi ini
memang tidak mudah, namun mahasiswa baru perlu menumbuhkan pemikiran atau mindset yang
positif supaya kesehatan mentalnya tetap terjaga dengan baik. Mahasiswa baru merupakan masa
dimana seorang individu tersebut mengalami masa transisi dari siswa menengah atas (SMA) ke
jenjang perguruan tinggi menjadi seorang mahasiswa. Dimana hal tersebut merupakan suatu
pengalaman yang terjadi bagi setiap individu yang mengalaminya. Perubahan transisi ini
membutuhkan proses yang panjang bagi setiap individu dikarenakan itu merupakan pengalaman
pertama kalinya bagi setiap individu yang baru menginjak perguruan tinggi, sehingga banyak
hal-hal yang harus diubah oleh setiap individu tersebut melalui proses yang panjang.

Proses perubahan ini berhubungan dengan kepribadian dari diri individu itu sendiri,
kepribadian dari individu ini bisa dari keyakinan, kemampuan, percaya diri, pengetahuan dll.
Dalam perubahan ini membutuhkan dorongan yang kuat dari setiap individu karena perubahan
dari dalam diri individu tersebut merupakan pengalaman individu itu dalam menjalani
kegiatannya dalam hidup, dimana perubahan ini bisa menjadi perubahan yang lebih baik dari hal-
hal sebelumnya yang pernah dilakukan oleh individu tersebut. Mahasiswa baru perlu beradaptasi
dengan sistem perkuliahan secara daring ini dimana ini akan berlanjut untuk dimasa pandemi
Covid-19 seperti ini sampai pandemi ini berakhir.

Awal mula memulai perkuliahan dengan daring ini emang sangat membingungkan dan
membuat semua mahasiswa stress terutama bagi mahasiswa baru yang memasuki perguruan
tinggi. Sedangkan pada mahasiswa tingkat kedua, ketiga hingga sampe tingkat akhir
pembelajaran daring ini juga bisa menyebabkan mereka merasakan kebingungan dikarenakan
mahasiswa pada umumnya belajar tatap muka dikelas dengan dosen sebelum adanya pandemi
Covid-19 ini, berubah menjadi pembelajaran daring, sehingga ini juga membutuhkan adaptasi
dari mahasiswa tersebut. Mungkin yang membuat mahasiswa ini stress dan bingung itu
dikarenakan masalah yang terjadi akibat kuliah daring ini. Masalah yang sering terjadi pada
perkuliahan daring ini adalah masalah jaringan atau sinyal yang tidak bagus bagi setiap individu
tersebut, masih kurang memahami pembelajaran yang disampaikan oleh dosen secara online ini,
lebih banyak mengerjakan tugas pribadi yang diberikan dan itu membuat mahasiswa menjadi
stress karena akibat jeleknya jaringan atau sinyal tadi bisa menyebabkan mahasiswa tersebut
ketinggalan informasi yang disampaikan oleh dosen sehingga ketika mahasiswa tersebut
diberikan tugas oleh dosen, mahasiswa kurang memahami materi yang akan dibuat untuk
penugasannya.

Selain peserta didik (mahasiswa) masalah juga terjadi bagi para pendidik (dosen) untuk
mulai mengajar dengan sistem daring ini dikarenakan semuanya membutuhkan proses
beradaptasi untuk melakukan perubahan pembelajaran dari tatap muka ke pembelajaran daring.
Dosen juga mempelajari aplikasi yang dibutuhkan disaat perkuliahan daring ini, dengan
menggunakan via chat maupun video conference sehingga harus mampu menguasai teknologi
untuk melaukan pembelajaran daring ini, dan dosen harus mempunyai kreativitas tersendiri
supaya dalam perkuliahan mahasiswa tidak menjadi jenuh dan bosan dengan metode yang sama.
Sehingga dampak yang terjadi pada masa pandemi Covid-19 ini di dunia pendidikan sangat
berpengaruh bagi perubahan yang terjadi disaat masa pandemi Covid-19 ini. Dimana sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa sistem pendidikan di Indonesia di ubah menjadi sistem daring atau
secara online untuk mengurangi resiko tertularnya virus corona ini, sehingga pemerintah
mengambil kebijakan untuk keseluruhan baik dari sekolah, perguruan tinggi dan kegiatan lainnya
yang berkaitan dengan pendidikan disarankan lebih melaksanakan secara daring atau online.
Sehingga dari hal ini diharapkan angka kasus masyarakat positif Covid-19 semakin menurun
setiap harinya sehingga tidak banyak menyebabkan korban meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai