Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN SAMPUL

FALSAFAH KEPERAWATAN

TEORI KEPERAWATAN DOROTHEA E. OREM

TUGAS

Oleh
Kelompok 7
Kelas F/2015

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
HALAMAN JUDUL
TEORI KEPERATAN DOROTHEA E. OREM

TUGAS
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah Keperawatan dengan Dosen
Pembimbing Ns. Enggal Hadi Kurniyawan, M.Kep

oleh
Kelompok 7
Yuni Ayumi NIM 152310101049
Doni Purwansyah NIM 152310101073
Nurintan Kurnia E.S NIM 152310101121
Zuiffah Lailatul Zuhro NIM 152310101266

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018

ii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan
Dorothea E. Orem”. Pembuatan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Falsafah Keperawatan. Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ns. Alfid Tri Afandi, S.Kep.,M.Kep selaku dosen penanggung jawab mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan;
2. Ns. Enggal Hadi Kurniyawan, M.Kep selaku dosen pembimbing
pembuatan makalah; dan
3. Teman-teman mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas
Jember kelas F yang telah membantu
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca
demi menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca.

Jember, September 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI iv
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Tujuan 2
1.2.1 Tujuan Umum 2
1.2.2 Tujuan Khusus 2
BAB 2. PEMBAHASAN 3
2.1 Latar Belakang Dorothea Orem 3
2.2 Pengembangan Teori Keperawatan Dorothea Orem 4
2.3 Asumsi Atau Pandangan Teori Dorothea Orem 5
2.4 Aplikasi Teori Dorothea Orem 6
BAB 3. PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut (Asmadi, 2008) keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia
yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Sebagai layanan
yang profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan
keperawatan. Sehingga perawat dituntut untuk selalu mampu berpikir kritis dalam
menghadapi fenomena kesehatan yang ada di masyarakat. Banyak hal atau bentuk
untuk menunjang ketrampilan berpikir kritis yang harus dilakukan pada setiap
situasi klien, antara lain menerapkan atau teori keperawatan dalam setiap proses
keperawatan dan setiap teori dapat digunakan dalam praktik keperawatan sesuai
dengan kebutuhan.
Menurut Smith dan Liehr dalam (Lee Woo S, 2014) mengungkapkan
bahwa teori keperawatan adalah istilah yang diberikan kepada suatu pengetahuan
yang digunakan untuk mendukung praktik keperawatan. Teori keperawatan adalah
sebuah konsep, definisi hubungan, dan asumsi atau proposisi yang berasal dari
teori keperawatan mengenai fenomena yang bertuan untuk mendeskripsikan,
menjelaskan, dan memprediksi. Karakteristik teori adalah konsep yang saling
berhubungan. Teori bersifat logis, menggeneralisasikan, dan merupakan dasar
untuk hipotesis yang dapat diuji (Lee Woo S, 2014).
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal di dunia keperawatan dan sudah
banyak digunakan dalam pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Orem
mengembangkan model konsep keperawatan self care Defisit. Focus utama dari
model konseptual ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri
secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan
dan kesejahteraan (Muhlisin A, 2010).
Dalam buku karangan Sultan Agung yang berjudul “Majalah Ilmiah Sultan
Agung” mengatakan bahwa konsep asuhan keperawatan dengan pendekatan teori
Orem menekankan bahwa setiap individu tetap mempunyai kemampuan untuk
merawat diri sendiri dan keluarga. Sedangkan untuk paradigma keperawatan

1
menurut Dorothea E. Orem terdiri dari manusia, lingkungan, sehat dan kesehatan
serta keperawatan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Falsafah Keperawatan, dan agar mahasiswa dapat mengetahui teori keperawatan
Dorothea E. Orem sehingga mampu mengaplikasikannya dalam pelayanan
keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui biografi D. E. Orem.
b. Untuk mengetahui perkembangan teori D. E. Orem yaitu teori self care,
teori self care deficit, dan teori nursing system.
c. Untuk mengetahui pengaruh teori D. E. Orem dalam pelayanan
keperawatan
d. Untuk mengetahui dan mengaplikasikan teori D. E. Orem dalam
pelayanan keperawatan.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Dorothea Orem


Dorothea E. Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia
menerima diploma di keperawatan pada tahun 1934 dari Providence Hospital
School of Nursing, Washington DC, Orem menerima sarjana sains dalam
pendidikan keperawatan pada tahun 1939 dan master ilmu dalam pendidikan
keperawatan pada tahun 1945 dari Catholic University of America Washington
DC . Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem bekerja sebagai seorang konsultan
pada bagian pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan
dan berpartisipasi dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktik perawat
(vokasional). Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk membuat suatu pertanyaan :
“Kondisi apa dan kapan seseorang membutuhkan pelayanan keperawatan?” Orem
kemudian menekankan ide bahwa seorang perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide
inilah yang kemudian dikembangkan dalam konsep keperawatannya “Self Care”.
Pada tahun 1959 konsep keperawatan Orem ini pertama sekali dipublikasikan.
Tahun 1965 Orem bekerja sama dengan beberapa anggota fakultas dari
Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan
(Nursing Model Commitee).
Tahun 1968 bagian dari Nursing Model Commitee termasuk Orem
melanjutkan pekerjaan mereka melalui Nursing Development Conference Group
(NDCG). Kelompok ini kemudian dibentuk untuk menghasilkan suatu kerangka
kerja konseptual dari keperawatan dan menetapkan disiplin keperawatan. Orem
Kemudian mengembangkan konsep keperawatannya “self care” dan pada tahun
1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice. Pada edisi pertama fokusnya
terhadap individu, sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi
multi person unit (keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem
menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada edisi keempat (1991) Orem
memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan

3
masyarakat. Sepanjang karirnya, Orem banyak menerima gelar kehormatan,
seperti penghargaan Sigma Theta Tau International. Dorothea Orem meninggal
dunia pada bulan Juni 2007.

2.2 Pengembangan Teori Keperawatan Dorothea Orem


Keperawatan mandiri “self care” menurut Orem adalah : “Suatu
pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan
kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit.” Pandangan teori Orem
dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada individu dalam
melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.
Dalam konsep keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care
yaitu diantaranya (Hartati, 2016):
a. Perawatan diri sendiri (Self care)
Orem berpendapat bahwa teori perawatan diri yang ia kemukakan
merupakan bagian dari konseptual yang dapat diterapkan oleh semua professional
yang bekerja dibidang layanan kesehatan, seperti dokter, ahli fisioterapi, ahli
terapi wicara, dll. Dalam pandangan Orem, perawatan diri merupakan proses
pribadi yang bersifat unik serta satu langkah awal yang dilakukan oleh seorang
perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya.
b. Self Care Defisit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum
di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan
dibutuhkan.
c. Teori Sistem Keperawatan
Teori ini didasarkan pada kebutuhan self care dan kemampuan pasien
dalam melakukan self care. Orem memberikan identifikasi dalam sistem
pelayanan keperawatan diantaranya :
1. sistem bantuan secara penuh (wholly copensatory System)

4
merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara
penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi
tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam
pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan.
2. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan
ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan minimal seperti pasien post
op abdomen.
3. Sistem suportif dan edukatif (Supportie Education System)
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan
dukungan pendidikan dengan harapan pasien dapat melakukan perawatan
secara mandiri.

2.3 Asumsi Atau Pandangan Teori Dorothea Orem


Berikut beberapa asumsi dari teori Orem (Muhlisin, A., dan Irdawati. 2010) :
1. Manusia
Model Orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pada diri dan
perawatan diri. Dalam hal ini, model tersebut berada dalam kategori yang
didefinisikan sebagai paradigma total, bahwa manusia dianggap sebagai sejumlah
kebutuhan perawatan diri.
2. Lingkungan
Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini. Namun, hal ini
terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau kurangnya
perawatan diri.
3. Sehat dan Sakit
Ide ini juga terdapat dalam model tersebut, namun dibahas dalam
kaitannya dengan perawatan diri. Alasannya bahwa jika individu dalam keadaan
sehat mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami.
Sebaliknya jika mereka sakit atau cedera, orang tersebut bergeser dari status agens
perawatan diri menjadi status pasien atau penerima asuhan. Penyamaan sehat
dengan perawatan diri dalam hal ini berarti sehat sakit tidak dibahas dalam konsep

5
yang berbeda. Akan timbul masalah disini jika orang yang sehat tidak dapat
melakukan perawatan untuk dirinya sendiri.
4. Keperawatan
Model ini membahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari
keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan keperawatan. Harus
diketahui bahwa hal tersebut ditampilkan dalam bentuk pendekatan mekanistik
berdasarkan pendekatan supportif-edukatif, kompensasi partial, dan kompensasi
total. Pendekatan tersebut merupakan pendekatan langsung yang dapat
ditatalaksanakan.

2.4 Aplikasi Teori Dorothea Orem


1. Tatanan Klinis
Contoh Penerapan Teori Keperawatan Dorothea Orem dalam asuhan
keperawatan pada ibu postpartum seksio sesarea dengan tubektomi. Teori self
care menurut Orem didasarkan pada kategori kebutuhan dasar klien.
Model konsep self care Orem dapat membantu dan memfasilitasi potensi ibu
untuk mampu mengembangkan perawatan mandiri sehingga penyesuaian terhadap
perubahan yang terjadi dan kesehatan yang optimal juga memberikan rasa nyaman
karena efek nyeri yang dirasakan. Ibu postpartum seksio sesarea dalam 24 jam
pertama memerlukan bantuan sebagian (the partially compensatory nursing
system). Dukungan (support education), pendidikan kesehatan untuk memotivasi
ibu melakukan self care secara mandiri. Persiapan psikologi meliputi pemberian
penjelasan dan konseling yang difokuskan untuk membicarakan rasa takut dan
pemahaman yang keliru tentang tubektomi (Hartati, 2016).
2. Tatanan Keluarga/Komunitas
Ketika ada masalah kesehatan maka anggota keluarga dapat (Muslim, 2015):
a) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk melakukan keperawatan mandiri
secara terapeutik.
b) Mendorong klien bergerak ke arah tindakan dan asuhan mandiri.
c) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang sedang
mengalami gangguan secara kompeten.

6
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan model konsep menurut Dorothea E. Orem setiap individu
dituntut untuk mampu melakukan perawatan diri (self care) secara mandiri untuk
memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini ditujukan agar dapat menunjang kesehatan
dan kehidupan sehari-hari, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan dapat
mengatasi akibat-akibatnya disesuaikan dengan kemampuan setiap individu
seperti faktor usia maupun perkembangan, seperti bayi dan lansia yang tergolong
kelompok individu yang tidak dapat melakukan perawatan secara mandiri.

3.2 Saran
Mahasiswa diharapkan lebih menambah pengetahuan tentang sejarah-
sejarah keperawatan agar dapat mengetahui secara luas tentang keperawatan
sehingga dapat membantu dalam proses pembelajaran dan tindakan-tindakan yang
akan dilakukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Agung, S. 2014. Majalah Ilmiah Sultan Agung. ISSN: 0852-1035


Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:EGC diakses dari
https://books.google.co.id/books?
id=O3y5bNnwND0C&printsec=frontcover&dq=keperawatan&hl=id&sa=
X&ved=0ahUKEwihnbm-
iK3dAhUS148KHQPdBDUQ6AEILDAA#v=onepage&q=keperawatan&f
=false
Hartati, S., dkk. 2016. Jurnal Penerapan Teori Selfcare Orem dan Comfort
Kolcaba pada Ibu Post Partum Seksio Sesarea dengan Tubektomi. E-
ISSN: 2443-0900. Jawa Barat, Indonesia.
Muslim, 2015. “Compare and Contrast of Grand Theories: Orem’s Self-Care
Deficit Theory and Roy’s Adaptation Model”. International Journal Of
Nursing Didactics. Vol 5. No 1 : 40-42Abi
Muhlisin, A., dan Irdawati. 2010. “Teori Self Care Dari Orem Dan Pendekatan
Dalam Praktek Keperawatan” . Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697.
Vol 2. No 2 ; 97-100
Lee Woo S. 2014. Overview of nursing theory. Vol 12:58-67 diakses dari
http://www.oita-nhs.ac.jp/journal/PDF/12_2/12_2_3.pdf

Anda mungkin juga menyukai