KEBUTUHAN MANUSIA
[ILMU KEPERAWATAN DASAR 1]
Manusia dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu manusia sebagai makhluk holistic dan
manusia sebagai system.
a. Manusia sebagai Makhluk Holistik
Manusia sebagai mahluk holistic merupakan mahluk yang utuh atau paduan dari unsure
biologis, psikologis, social dan spiritual. Sebagai mahluk biologis, manusia tersusun atas
system organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya, mulai dari lahir,
tumbuh kembang, hingga meninggal.Sebagai mahluk psikologis, manusia mempunyai
sturktur kepribadian , tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan kemampuan berpikir
serta kecerdasan. Sebagai mahluk social, manusia perlu hidup bersama orang lain, saling
bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup, mudah dipengaruhi
kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada.
Sebagai mahluk spiritual, manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan
hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.
b. Manusia sebagai Sistem
Manusia sebagai system terdiri atas system adaptif, personal, interpersonal, dan social.
Sistem adaptif merupakan proses perubahan individu sebagai respon terhadap perubahan
lingkungan yang dapat memengaruhi integritas atau keutuhan.Sebagai system personal,
manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang. Sebagai system interpersonal,
manusia dapat berinteraksi, berperan, dan berkomunikasi terhadap orang lain. Sedangkan
sebagai system social, manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan
keputusan di lingkungannya, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan
pekerjaan.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow dalam Teori Hierarki.
Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia,
1997).
3. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi
seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang
yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali
kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi
kebutuhan.
Kebutuhan fisiologis
Merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain pemenuhan oksigen dan pertukaran gas,
kebutuhan cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur,
aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan seksual.
b. Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan
asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali,
karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya
Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain.
Kebutuhan ini terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa
percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang
lain.
Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar manusia ke
dalam 14 komponen berikut:
Jean Watson (dalam B. Taleuto, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam
dua peringkat utama yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan
kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs). Pemenuhan kebutuhan yang
tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks manusia untuk mencapai
aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain, dan
semuanya dianggap penting.