Anda di halaman 1dari 6

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan

Keperawatan
1. Nyeri akut (D.0077) Tingkat Nyeri (L.08066) 1. Manajemen nyeri
berhubungan dengan 1. Keluhan nyeri menurun Observasi
agen pencedera 2. Kemampuan menuntaskan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
biologis inflamasi, aktifitas meningkat dan intensitas nyeri
iskemia 3. Frekuensi nadi membaik 2. Identifikasi skala nyeri
4. Tekanan darah membaik 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
4. Dentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
5. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (latihan pernapasan)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan)
3. Fasilitas istirahat dan tidur.
Kolaborasi
1) Pemberian analgenik bila diperlukan
2. Latihan Pernapasan
Observasi
1) Identifikasi indikasi dilakukan latihan pernapasan
2) Monitor frekuensi irama dan kedalaman napas sebelum
dan sesudah latihan
Terapeutik
1) Sediakan tempat yang tenang
2) Posisikan pasien nyaman dan rileks
3) Tempatkan 1 tangan di dada dan1 tangan di perut
4) Pastikan tangan di dada mundur ke belakang dan telapak
tangan di perut maju ke depan saat menarik napas
5) Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan
tahan selama 7 hitungan
6) Hitungan ke 8 hembuskan napas melalui mulut secara
perlahan
Intoleransi aktivitas 1. Toleransi aktivitas 1. Manageman energi
(D.0056) 1) Keluhan telah menurun Observasi
berhubungan dengan 2) Dispnea saat aktivitas 1) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
ketidakseimbangan menurun kelelahan
antara suplai dengan 3) Dispnea setelah ativitas 2) Monitor kelelahan fisik dan emosional
kebutuhan oksigen, menurun 3) Monitor pola tidur dan jam tidur
gambaran EKG 4) Frekuensi nadi membaik Terapeutik
menunjukan aritmia. 5) Tekanan darah membaik 1) Sediakan lingkunagan nyaman dan rendah stimulus ( missal,
6) Saturasi ksigen membaik cahaya, suara, kunjungan)
7) Frekuensi napas 2) Lakukan rentang gerak aktif atau pasif Kolaborasi
membaik 3) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang meningkatkan asupan
8) EKG iskemis membaik makanan
2. Manajemen Aritmia
Observasi
1) Periksa onset dan pemicu aritmia
2) Identifikasi jenis aritmia
3) Monitor frekuensi dan durasi aritmia
4) Monitor respon hemodinamik akibat aritmia
5) Monitor saturasi okseigen
6) Monitor kadar elektrolit
Terapeutik
1) Berikan lingkunagn yang nyaman
2) Pasang jalan napas buatan (missal, OPANPA,LMA,ETT),
jika perlu
3) Pasang monitor jantung
4) Rekam EKG 12 lead
5) Periksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat
yang dapat memperpanjang interval QT
6) Siapkan pemasangan ICD ( implantable cardioverter
defibrillator))
Kaloborasi
1) Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Kolaborasi pemberian kardiopersi dan defribilator, jika perlu

1. Latihan Pernapasan ( Diagnosa 2)


Observasi
3) Identifikasi indikasi dilakukan latihan pernapasan
4) Monitor frekuensi irama dan kedalaman napas sebelum
dan sesudah latihan
Terapeutik
7) Posisikan pasien nyaman dan rileks
8) Tempatkan 1 tangan di dada dan1 tangan di perut
9) Pastikan tangan di dada mundur ke belakang dan telapak
tangan di perut maju ke depan saat menarik napas
10) Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan
tahan selama 7 hitungan
11) Hitungan ke 8 hembuskan napas melalui mulut secara
perlahan

Penurunan curah 1. Curah Jantung (L.02008) 1. Perawatan Jantung


jantung (D.0008) 1. Kekuatan nadi perifer Observasi
berhubungan dengan meningkat 1. Identifikasi tanda/gejala primer dan sekunder penurunan
perubahan irama 2. Bradikardi membaik curah jantung
jantng, perubahan 3. Takikardi menurun 2. Monitor tekanan darah
frekwensi jantung, 4. Gambaran EKG aritmia 3. Monitor intake dan output cairan
perubahan (ST elevasi) menurun 4. Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
kontraktilitas, 5. Tekanan darah membaik 5. Monitor keluhan nyeri dada
perubahan preload, 6. Pengisian kapiler 6. Monitor EKG 12 sadapan
perubahan afterload membaik 7. Monitor aritma
7. CVP (Central Venous 8. Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan risiko aritmia
Pressure) membaik 9. Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, BNP,
Distensi vena jugularis BNP)
menurun 10. Monitor saturasi oksigen
8. PND (Paroxsysmal 11. Monitor fungsi alat pacu jantung
Nocturnal Dyspnea) 12. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan
menurun sesudah aktivitas
13. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
pemberian obat
Terapeutik
1. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi pola hidup
sehat
2. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan
stress.
3. Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan
pemulihan
4. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >
94%
5. Beri dukungan emosional dan spiritual
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
2) Rujuk ke program rehabilitasi jantung.
Risiko perdarahan 1. Tingkat perdarahan 1. Pemantauan perdarahan
(D.0012) (L.02017) Observasi
berhubungan 1) Tidak terjadi Hemoptisis 1) Monitor tanda gejala perdarahan
denganefek agen 2) Tidak terjadi 2) Monitor nilai hematokrit dan hemoglobin sebelum dan
farmakologis, Hematemesis sesudah kehilangan darah.
tindakan 3) Tidak terjadi Hematuria 3) Monitor tanda-tanda vital ortostatik
pembedahan. 4) Tidak terjadi Perdarahan 4) Monitor koagulasi (mis, prothrombin time (PT),partial
pasca operasi thromboplastin time (PTT), fibrinogen, degradai fibrin dan
atau platelet.
Terapeutik
1) Pertahankan bedrest selama perdarahan
2) Batasi tindakan invasive, jika perlu
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika
perlu
Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu

2. Balut Tekan Post Tindakan Diagnosa 3)


Observasi
1) Monitor perban untuk memantau drainase luka
2) Periksa kecepatan dan kekuatan denyut nadi distal
3) Periksa akral, kondisi kulit, danpengisian kapiler perifer.
Terapeutik
1) Tinggikan bagian tubuh yang cidera diatas level jantung,
jika tidak ada fraktur
2) Tutup luka dengan kasa tebal
3) Tekan kasa dengan kuat di atas luka
4) Fiksasi kasa dengan plester setelah perdarahan berhenti
5) Tekan arteri (pressure point) yang mengarah ke area
perdarahan

Anda mungkin juga menyukai