Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

(PAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA
PEKTORIS

1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperewatan pada pasien dengan Angina Pectoris.


Angina pektoris merupakan gejala paling umum dari penyakit
jantung iskemik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
suplai darah dan kebutuhan oksigen miokard, dan merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

Angina pektoris didefinisikan sebagai nyeri dada substernal,


perasaan seperti tertekan, atau ketidaknyamanan yang biasanya
diperburuk oleh aktivitas atau stres emosional, berlangsung lebih
dari 30 hingga 60 detik, dan berkurang dengan istirahat dan
nitrogliserin.
2 Asesmen Keperawatan 1. Riwayat Penyakit sekarang, terdahulu, keluarga,
2. Pemeriksaan fisik head to toe : bunyi jantung ketiga atau
keempat karena disfungsi sistolik dan diastolik LV dan
regurgitasi mitral sekunder akibat disfungsi otot papiler.
3. Faktor resiko : penyakit arteri koroner, merokok, diabetes
melitus, hiperkolesterolemia, atau hipertensi sistemik,
hipertrofi ventrikel kiri, obesitas, dan peningkatan kadar
serum homosistein, lipoprotein (a), penghambat aktivator
plasminogen, fibrinogen, trigliserida serum, atau rendahnya
kadar high-density lipoprotein (HDL), syndrome metabolic.
4. Rasa nyeri dada menyebar ke lengan, naik ke leher, ke rahang
bawah, ke epigastrium, dan kadang-kadang ke punggung.
Biasanya berlangsung antara 5 dan 15 menit. Kadang-kadang
digambarkan sebagai nyeri atau terbakar.
5. Dispnea
6. Kelelahan
7. Kelemahan
8. Palpitasi, atau pusing.
9. Takikardia, detak jantung ekstra kuat dan cepat
10. Gambaran EKG akan muncul pada STEMI dan segera
membutuhkan revaskularisasi coroner.

3 Diagnosis Keperawatan 1. Nyeri Akut b/d agen pencedera Fisiologis (D.0077)


2. Penurunan curah jantung (D.0008)
3. Intoleransi Aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen (D.0056)
4. Ansietas b/d Kurang Terpapar Informasi (D.0080)
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA
PEKTORIS

5. Defisit Pengetahuan b/d kurang terpapar informasi (D.0111)


4 Kriteria Evaluasi/ 1. Tingkat nyeri menurun . (L.08066)
Nursing Outcome 2. Curah jantung meningkat (L.02008)
3. Toleransi Aktivitas meningkat
4. Tingkat Ansietas menurun (L.09093)
5. Tingkat pengetahuan meningkat (L.12111)

5 Intervensi Keperawatan 1. A. Manajemen Nyeri (I.08238)


 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri.
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA
PEKTORIS

B. Pemberian Analgetik (I.08243)


 Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
 Identifikasi riwayat alergi obat
 Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika,
non-narkotika, atau NSAID) dengan tingkat keparahan
nyeri
 Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
analgesik
 Monitor efektifitas analgesik
 Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai
analgesia optimal, jika perlu
 Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus
opioid untuk mempertahankan kadar dalam serum
 Tetapkan target efektifitas analgesic untuk
mengoptimalkan respon pasien
 Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek
yang tidak diinginkan
 Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
 Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai
indikasi

2. Perawatan Jantung (I.02075)


 Identifikasi karakteristik nyeri dada (meliputi faktor
pemicu, pereda, kualitas, lokasi, radiasi, skala, durasi, dan
frekuensi)
 Monitoring ekg 12 sadapan untuk perubahan segmen ST
dan segmen T
 Monitoring kelainan irama dan frekuensi jantung
 Monitoring saturasi oksigen
 Monitoring enzim jantung dan elektrolit (kalium,
magnesium, CK, CK-MB, troponinT, Troponin I)
 Pasang akses intravena
 Puasakan hingga bebas nyeri
 Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansiets dan
stres
 Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan
pemulihan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA
PEKTORIS

 Siapkan menjalani intervensi koroner perkutan, jika perlu


 Berikan dukungan emosional dan spiritual.

3. A. Manajemen Energi (I.05178)


 Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus seperti
cahaya, suara, dan kunjungan
 Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
 Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
 Anjurkan tirah baring
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan.

B Terapi Aktivitas (I.05186)


 Identifikasi deficit tingkat aktivitas
 Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam aktivotas
tertentu
 Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
 Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi dalam
aktivitas
 Monitor respon emosional, fisik, social, dan spiritual
terhadap aktivitas
 Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan defisit yang
dialami
 Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
 Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
 Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis. ambulansi, mobilisasi,
dan perawatan diri), sesuai kebutuhan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA
PEKTORIS

 Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan


waktu, energy, atau gerak
 Tingkatkan aktivitas fisik untuk memelihara berat badan,
jika sesuai
 Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi otot
 Libatkan keluarga dalam aktivitas, jika perlu
 Fasilitasi mengembankan motivasi dan penguatan diri
 Fasilitasi pasien dan keluarga memantau kemajuannya
sendiri untuk mencapai tujuan
 Berikan penguatan positfi atas partisipasi dalam aktivitas
 Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
 Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
 Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social, spiritual, dan
kognitif, dalam menjaga fungsi dan kesehatan
 Anjurka terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika
sesuai
 Anjurkan keluarga untuk member penguatan positif atas
partisipasi dalam aktivitas
 Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam merencanakan
dan memonitor program aktivitas, jika sesuai
 Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika
perlu.

4. Reduksi ansietas (I.09314)


 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah seperti Kondisi,
waktu, dan stressor.
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda anxietas baik verbal dan non verbal
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang
akan datang
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA
PEKTORIS

 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami


 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif,
sesuai kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi.

5. Edukasi kesehatan
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
 Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.

6 Informasi dan Edukasi 1. Pemberian informasi tentang penyakit, program pengobatan


dan perawatan serta aspek lain dari p e n y a k i t yang
harus diketahui pasien dan keluarganya.
2. Diet, dan kepatuhan terhadap penggunaan konsumsi obat-
obatan sebaiknya diperhatikan atau dilihat langsung oleh
dokter, dan keluarga pasien telah memahami serta mampu
melaksanakan.
3. Menekankan modifikasi faktor risiko sebagai komponen
penting dari pengobatan untuk memperlambat perkembangan
ke arah yang lebih parah.
4. Pendidikan diet dan olahraga, bersama dengan konseling
berhenti merokok, akan sangat bermanfaat.
5. Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan
keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat
untuk perawatan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
(PAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANGINA
PEKTORIS

7 Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan


intervensi dan dibandingkan dengan Standar luaran Keperawatan
Indonesia serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.
8 Discharge Planning Edukasi Lanjutan Asuhan dirumah :
1. Jadwal kontrol dokter
2. Obat-obatan yang harus diminum, dosis, cara pemberian, dan
waktu yang tepat minum obat
3. Aktifitas bertahap dan istirahat yang cukup
4. Perilaku hidup sehat dan pola makan yang sehat.
9 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
10 Unit Pengolah Bidang Keperawatan
11 Kepustakaan 1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
2. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran
Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
3. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
4. Hermiz C, Sedhai YR. Angina. 2021. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557672/
5. Kloner, R. A., & Chaitman, B. 2016. Angina and Its
Management. Journal of Cardiovascular Pharmacology and
Therapeutics, 22(3), 199–209.
doi:10.1177/1074248416679733
6. Jamshid Alaeddini MD. 2018. Angina Pectoris. The Hearth
Org. Med Scape Emedicine.
https://emedicine.medscape.com/article/150215-overview

Anda mungkin juga menyukai