Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

(PAK)
HIL (HERNIA INGUILARIS LATERALIS)

1 Pengertian ( Definisi ) Asuhan keperawatan pada pasien dengan Hernia Inguilaris


Lateralis
2. Assesmen Keperawatan 1. Tanda-tanda vital
2. Nyeri
3. Infeksi
4. Mual
5. Kecemasan

3. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri Akut (D.0077)


2. Risiko Infeksi (D.0142)
3. Nausea (D.0076)
4. Anxietas (D.0080)

4. Kriteria evaluasi 1. Nyeri Akut (D.OO77)


Tingkat nyeri (L.08066)
Ekspektasi : tingkat nyeri menurun
Kriteria hasil:
 Kemampuan melakukan aktivitas meningkat
 Keluhan nyeri menurun
 Gelisah menurun
 Kesulitan tidur menurun
 Anoreksia menurun
 Frekuensi nadi membaik
 Pola nafas membaik
 Tekanan darah membaik
 Mual meurun
 Muntah menurun

2. Resiko infeksi ( D.0142 )


Tingkat Infeksi (L.14137)
Ekspektasi : Tingkat infeksi menurun Kriteria hasil :
 Demam menurun
 Kemerahan menurun
 Nyeri menurun
 Bengkak menurun
 Kadar sel darah putih membaik

3. Nausea (D.00756)
Fungsi gastrointestinal (L.03019)
Ekspektasi: fungsi gastrointestinal membaik
 Mual menurun
 Muntah menurun
 Nyeri abdomen menurun
 Distensi abdomen menurun
 Nafsu makan membaik

4. Anxietas (D.0080)
Tingkat ansietas (L.09093)
Ekspektasi : Kecemasan menurun dengan kriteria hasil :
 Verbalisasi khawatir menurun
 Perilaku gelisah menurun
 Anoreksia menurun
 Palpitasi,frekuensi pernafasan,frekuensi nadi, tekanan
darah menurun
 Diaporesis dan pucat menurun
 Konsentrasi membaik
 Pola tidur,pola berkemih membaik

5. Intervensi keperawatan 1. Nyeri Akut (D.OO77)


Manajemen Nyeri (1.08238)
Tindakan :
a. Observasi
 Identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respons nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan
mamperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgesik
b. Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (akupresur,terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yang memperberat rsa nyeri
(suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
c. Edukasi
 Jelaskan penyebab,periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
d. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu

2. Resiko Infeksi (D0142)


Pencegahan Infeksi (I.14539)
a. Observasi
 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

b. Terapeutik
 Batasi jumlah pengunjung
 Berikan perawatan kulit pada area edema
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
 Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko
tinggi.
c. Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 Ajarkan etika batuk
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka dan luka
operasi
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi

d. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu

3. Nausea (D.0076)
a. Manajemen Mual (I. 03117)
1) Observasi
 Identifikasi pengalaman mual
 Identifikasi isyarat nonverbal ketidak nyamanan
(mis. Bayi, anak-anak, dan mereka yang tidak
dapat berkomunikasi secara efektif)
 Identifikasi dampak mual terhadapkualitas hidup
(mis. Nafsumakan, aktivitas, kinerja, tanggung
jawab peran, dan tidur)
 Identifikasi faktor penyebab mual (mis.
Pengobatan dan prosedur)
 Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual
(kecuali mual pada kehamilan)
 Monitor mual (mis. Frekuensi, durasi, dan
tingkat keparahan)
 Monitor asupan nutrisi dan kalori

2) Terapeutik
 Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
(mis. Bau tak sedap, suara, dan rangsangan visual
yang tidak menyenangkan)
 Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
(mis. Kecemasan, ketakutan, kelelahan)
 Berikan makan dalam jumlah kecil dan menarik
 Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak
berbau dan tidak berwarna, jika perlu
3) Edukasi
 Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
 Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali
jika merangsang mual
 Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah
lemak
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
untuk mengatasi mual (mis. Biofeedback,
hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
4) Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

b. Manajemen Muntah (1.03118)


1) Observasi
 Identifikasi karakteristik muntah (mis. warna,
konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi dan
durasi)
 Periksa volume muntahoIdentifikasi riwayat diet
(mis: makanan yang disuka, tidak disuka, dan
budaya)
 Identifikasi factor penyebab muntah (mis:
pengobatan dan prosedur)
 Identifikasi kerusakan esofagus dan faring
posterior jika muntah terlalu lama
 Monitor efek manajemen muntahh secara
menyeluruh
 Monitor keseimbangan cairan dan elektroli

2) Terapeutik
 Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah
(mis. bau tak sedap, suara, dan stimulasi visual
yang tidak menyenangkan)
 Kurangi atau hilangkan penyebab muntah(mis.
Kecemasan, ketakutan)
 Atur posisi untuk mencegah
aspirasioPertahankan kepatenan jalan nafas
 Bersihkan mulut dan hidung
 Berikan dukungan fisik saat muntah (mis.
Membantu membungkuk atau menundukkan
kepala)
 Berikan kenyamanan selama muntah (mis.
Kompres dingin di dahi atau sediakan pakaian
kering dan bersih)
 Berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi
minimal 30 menit setelah muntah
3) Edukasi
 Anjurkan membawa kantong plastic untuk
menampung muntah
 Anjurkan memperbanyak istirahat
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis
untuk mengelola muntah (mis. Biofeedback,
hypnosis, relaksasi, terapi music, akupresur)
4) Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

4. Anxietas (D.0080)
Terapi Relaksasi ( I.09326 )
Tindakan :
a. Observasi
 Identifikasi penurunan tingkat energi ketidak
mampuan berkonsentrasi
 Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif
digunakan
 Identifikasi kesediaan , kemampuan dan penggunaan
teknik sebelumnya.
 Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan
darah, suhu sebelum dan sesudah latihan
 Monitor respon terhadap terapi relaksasi
b. Therapeutik
 Ciptakanlingkungan tenang dan tanpa
gangguan
 Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
 Gunakan pakaian longgar
 Gunakan nada suara lembut dengan irama lembut dan
berirama
 Gunakan relaksasi sebagi stratyegi penunjang dengan
analgetik ataui tindakan medis lain
c. Edukasi
 Jelaskan tujuan , manfaat batasandan jenis relaksasi
yang tersedia
 Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang di pilih
 Anjurkan mengambil posisi nyaman
 Anjurkan rilkes dan merasakan sensasi relaksasi
 Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
6. Informasi dan edukasi 1. Management Nyeri
2. Management Mual
3. Tanda Infeksi
7. Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilaksanakan
intervensi keperawatan dan dibandingkan dengan standar luaran
keperawatan Indonesia serta analisis terhadap perkembangan
diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.

8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan

9. Kepustakaan 1. Aprisunadi. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.


Dewan pengurus pusat, persatuan perawat Nasional Indonesia.
Jakarta
2. Aprisunadi. 2018. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Dewan pengurus pusat, persatuan perawat Nasional Indonesia.
Jakarta
3. Aprisunadi. 2018. Standart Luaran Keperawatan Indonesia.
Dewan pengurus pusat, persatuan perawat Nasional Indonesia.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai