Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI

SALURAN
KEMIH

KELOMPOK 4
1. MESSY LAUDIA R
2. YULIYA
3. NANDA
4. SITI AISYAH
Presentation title 2

DEFINISI
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam
saluran kemih ,yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri,virus atau
mikroorganisme lain.Tempat yang sering mengalami ISK adalah kandung kemih
(sistisis),uretra (uretritishis), dan ginjal (pielonefritis).
Infeksi saluran kemih merupakan masalah yang sering ditemukan terhitung 6
sampai 7 juta kunjungan klinik setiap tahun. Mayoritas kasus didominasi oleh wanita.
Satu dari setiap lima wanita di Amerika Serikat mengalami ISK selama kehidupan
mereka. Wanita lebih berisiko terkena ISK karena uretra wanita lebih pendek dan
secara anatomi dekat dengan vagina dan anus.( Toto suharyanto)
ETIOLOGI
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh mikroorganisme
patogenik, misalnya bakteri E. Coli, streptokokus, stafilokokus,
pseudomonas, dll.
Faktor resiko yang umum pada ISK adalah :
1. Ketidakmampuan atau kegagalan kandung kemih untuk
mengosongkan isinya secara sempurna.
2. Penurunan daya tahan tubuh.
3. Peralatan yang dipasang pada saluran perkemihan seperti kateter
dan prosedur sistoskopi. (Toto suharyanto)
MANIFESTASI KLINIS 4
Tanda dan gejala yang berhubungan dengan ISK bervariasi. Separuh dari klien yang ditemukan adanya bakteri dalam urine (bakteriuria) tidak menunjukkan adanya gejala
(asimtomatik).

1. Kemerahan pada kandung kemih.

2. Edema pada kandung kemih.

3. Kandung kemih hipersensitif jika berisi urine.

4. Inkontinensia.

5. Sering berkemih.

6. Nyeri di daerah suprapublik.

7. Eritema mukosa kandung kemih.

8. Hematuria.

9. Jarang disertai demam.

10. Mual.

11. Mentah.

12. Lemah

13. Kondisi umum menurun.

14. Bakteriuria (10.000/ml: infeksi).

(Dr.Nursalam,M.Nurs.(Hons)Fransisca B.Batticaca, S.Pd.,S.Kep.,Ns)


PATOFISIOLOGI
Merupakan asending infection dari saluran perkemihan. Pada wanita biasanya berupa sistitis akut
karena jarak uretra ke vagina pendek (anatomi), kelainan periuretral, rektum (kontaminasi) feses,
efek mekanik coitus, serta infeksi kambuhan organisme gram negatif dari saluran vagina, defek
terhadap mukosa uretra, vagina dan genital eksternal memungkinkan organisme masuk ke vesika
perkemihan. Infeksi terjadi mendadak akibat flora (E-Coli) pada tubuh pasien.Pada laki-laki
abnormal sumbatan menyebabkan struktur dan hiperplasi prostatik (penyebab yang paling sering
terjadi). infeksi saluran kemih atas penyebab penyakit infeksi kandung kemih kambuhan.
(Dr.Nursalam,M.Nurs.(Hons)Fransisca B.Batticaca, S.Pd.,S.Kep.,Ns)
Presentation title 6
Presentation title 7

KOPLIKASI
Bilotta (2012) menyatakan, komplikasi ISK bagian bawah antara lain:
• 1. Kerusakan lapisan dalam saluran kemih
• 2. Konveksi pada organ dan struktur yang berdekatan
• 3. Infeksi dan perusakan pada ginjal
PENATALAKSANAAN

Pengobatan ISK bertujuan untuk membebaskan saluran kemih dari bakteri dan mencegah atau
mengendalikan infeksi berulang. Ada beberapa metode pengobatan ISK yang lazim dipakai, yaitu:
1. Pengobatan dosis tunggal, yaitu obat diberikan satu kali.
2. Pengobatan jangka pendek, yaitu 1-2 minggu.
3. Pengobatan jangka panjang, yaitu 3-4 minggu.
4. Pengobatan profilaktik, yaitu 1 kali sehari dalam waktu 3-6 bulan.
Dalam pendekatan klinis pengobatan ISK, pemilihan antibiotik adalah penting. Antibiotik yang sering
digunakan adalah ampisilin, trimetoprim-sulfametokasol, kloramfenikol, sefotaksim, amikasin.(Toto
Suharyanto)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang menurut Rudi Haryono
1. Urinalisis
2. Bakteriologis
3. Kutur urin
4. Hitung koloni
5. Metode tes
ANALISA DATA
Presentation title
ETIOLOGI MASALAH 10
Gejala dan Tanda Mayor
1. Agen pecendera Nyeri akut
Subjektif
fisiologis(mis.inflamasi,iskemia,n
1. Mengeluh nyeri
eoplasma)
Objektif
2. Agen pecendera kimiawi(mis.
2. Tampak meringis
3. Bersikap protektif(mis.waspada,posisi menghindari
Terbakar bahan kimia iritan)
nyeri) 3. Agen pecendera
4. Gelisah
5. Frekuensi nadi meningkat fisik(mis.abses,amputasi,terbakar,terp
6. Sulit tidur otong,mengangkat berat,prosedur
operasi,trauma,latihan fisik berlebihan
Gejala dan Tanda Min
Subjektif
7. Tidak tersedia
Objektif
8. Tekanan darah meningkat
9. Pola napas berubah
10. Nafsu makan berubah
11. Proses berpikir terganggu
12. Menarik diri
13. Berfokus pada diri sendiri
14. Diaforesis
Diagnosa keperawatan
Presentation title
Tujuan dan kriteria hasil intervensi 11
Nyeri akut b.d
Setelah dilkukan tindakan keperawatan 3x 24 jam diharapkan Manajemen nyeri
nyeri akun menurun Observasi
1) Identifikasi lokasi,
Dengan kriteria hasil
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat intensitas nyeri
Keluhan nyeri menurun 2) Identifikasi skala nyeri
Meringus menurun 3) Identifikasi respon nyeri
Sikap protektif menurun non verbal
Gelisah menurun 4) Identifikasi faktor yang
memperberat dan
Kesulitan tidur menurun memperingan nyeri
Menarik diri menurun 5) Monitor keberhasilan
Berfokus pada diri sendiri menurun terapi komplementer yang
Diaphoresis menurun sudah diberikanTerapeutik
Perasaan defresi(tertekan) menurun 1) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Perasaan takut mengalami cidera berulang menurun mengurangi nyeri (TENS,
hypnosis, terapi musik,
Anoreksia menurun terapi pijat, kompres
Perineum terasa tertekan menurun hangat/ dingin)
Ulterus terasa membulat menurun 2) Kontrol lingkungan yang
Ketegangan otot menurun memperberat rasa nyeri
Pupil dilatasi menurun 3) Pertimbangkan jenis dan
Muntah menurun sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
Mual menurun meredakan nyeri
Frekuensi nadi membaik Edukasi
Pola napas membaik 1) Jelaskan strategi
Tekanan darah membaik meredakan nyeri
Proses berpikir membaik 2) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
Focus membaik mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Fungsi berkemih membaik 1) Kolaborasi pemberian
Prilaku membaik analgetik, jika perlu
Nafsu makan membaik
Pola tidur membaik
Analisa data
Presentation title
etiologi masalah 12
Tanda Mayor 1. Penurunan kapasitas kandung kemih Gangguan eliminasi urine
Subjektif 2. Iritasi kandung kemih
1. Desekan berkemih 3. Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan
(Urgensi) kandung kemih
2. Urin menetas (dribbling) 4. Efek tindakan medis dan diagnostik (mis. operasi ginjal ,
3. Sering buang air kecil operasi saluran kemih, anestesi, dan obat-
4. Nokturia
obatan)Kelemahan otot pelvis
5. Mengompol
5. Ketidakmampuan mengakses toilet (mis. imobilitas)
6. Enuresis
6. Hambatan lingkungan
Objektif 7. Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan
7. Distensi kandung kemih eliminasi
8. Berkemih tidak tuntas 8. Outlet kandung kemih tidak lengkap (mis. anomali
(Hesitancy) saluran kemih kongenital)Imaturitas (pada
9. Volume residu urin anak usia < 3 tahun)
meingkat

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
(tidak tersedia)

Objektif
(tidak tersedia)
Dx Presentation
keperawatan title
Tujuan dan kriteria hasil intervensi 13
Gangguan eliminasi urine b.d setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam maka Eliminasi urine
diharapakan eliminasi urine membaik dengan Kriteria Hasil : 1. ObservasiIdentifikasi kebiasaan BAB/BAK sesuai usia
1. Sensasi berkemih meningkat 2. Monitor integritas kulit pasien
2. Desakan berkemih (urgensi)menurun 3. TerapeutikBuka pakaian yang diperlukan untuk
3. Distensi kandung kemih menurun memudahkan eliminasi
4. Berkemih tidak tuntas (hesitancy) menurun 4. Dukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara
5. Volume residu urine menurun konsisten
6. Urin menetes (dribbling) menurun 5. Jaga privasi selama eliminasi
7. Nokturia menurun 6. Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
8. Mengompol menurun 7. Bersihkan alat bantu BAK/BAB setelah digunakan
9. Enuresis menurun 8. Latih BAK/BAB sesuai jadwal, jika perlu
10. Disuria menurun 9. Sediakan alat bantu (mis. kateter eksternal, urinal), jika
11. Anuna menurun perlu
12. Frekuensi BAK membaik 10. EdukasiAnjurkan BAK/BAB secara rutinAnjurkan ke
13. Karakteristik urine membaik kamar mandi/toilet, jika perlu
analisa data
Presentation title
Etiologi masalah 14
Tanda dan gejala mayor 1. Kerusakan integritas struktur tulang gangguan mobilitaas fisik
Subjektif 2. Perubhan metabolisme
1. mengeluh sulit 3. Ketidakbugaran fissik
ekstremitas 4. Penurunan kemdaliu otak
5. Penurunan masa otot
Objektif 6. Penurunan kekuatan otot
2. kekuatan otot 7. Keterlambtan perkembangan
8. Kekakuan sendi
menurun Rentang 9. Kontraktur
gerak (ROM) 10. Malnutrisi
menurun menggeraka 11. Gangguan muskuloskeletal
n 12. Gangguan neeuro muscular
13. Indeks masa tubuh diatas persentil ke- 75 sesuai usia
Tanda dan gejala minor 14. Efek agen farmakilogis
Subjektif 15. Program pembatasan gerak
3. Nyeri saat bergerak 16. Nyeri
4. Enggan melakukan 17. Kurang terpapar informasi tentang aktifitas fisik
pergerakan 18. Kecemasan
19. Gangguan kogmitif
5. Merasa cemas saat 20. Keengan melakukan pergerakan
bergerak 21. Gangguan sensori persepsi
6. Objektif
7. Sendi kaku
8. Gerakan tidak
terkoordinasi
9. Gerakan terbatas
10. Fisik lemah
Dx Presentation
keperawatan title
Tujuan dan kriteria hasil intervensi 15
Gangguan mobilitas fisik Setelah dilkukan tindakan keperawatan 3x 24jam
diharapakan gangguan mobilitas fisik meningkat dengan Dukungan mobilisasi
kriteria hasil : Observasi-
1.Pergerakan ekstremitas meningkat 1. Identifikasi adanya nyeri ataukeluhan fisik lainnya-
2.Kekuatan otot meningkat . 2. Identifikasi toleransi fisik saatmelakukan pergerakan-
3.Rentang gerar(ROM) meningkat 3. monitor frekuensi jantung dantekanan darah sebelum
4.Nyeri menurun) melakukanatau memulai mobilisasi-
5. Kecemasan menurun 4. monitor kondisi umum selama melakukan
6. Kaku sendimenurun mobilisasiTerapiutik- -
7. Gerakan tidakterkoordinasi menurun 5. fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
8. Gerakan terbatas menurun 6. fasilitasi melakukan pergerakan, jika ada
9. Kelemahanfisik menurun 7. libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
8. jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
9. anjurkan melakukan mobilisasi dini
10 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis,
duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

Anda mungkin juga menyukai