2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129) 3. Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) 4. Gangguan Citra Tubuh (D.0083) 4. Kriteria Evaluasi 1. Nyeri Akut (D.0077) Ekspektasi: Tingkat Nyeri Menurun (L.08066) Kriteria Hasil: Keluhan nyeri menurun Meringis menurun Gelisah menurun Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat Frekuensi nadi membaik 2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129) Ekspektasi : Integritas kulit dan jaringan meningkat dan penyembuhan luka meningkat (L.14125, L14130) Kriteria Hasil: Kerusakan jaringan menurun Kerusakan kulit menurun Suhu kulit membaik Tekstur kulit/jaringan membaik Penyatuan kulit meningkat Jaringan granulasi meningkat Edema pada sisi luka menurun Peradangan luka menurun 3. Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) Ekspektasi : Mobilitas fisik meningkat (L.05042) Kriteria Hasil: Pergerakan ekstremitas meningkat Kekuatan otot meningkat Rentang gerak sendi (ROM) meningkat Nyeri menurun 4. Gangguan Citra Tubuh (D.0083) Ekspektasi : Citra Tubuh membaik (L.09067) Kriteria Hasil: Verbalisasi perasaan negative tentang perubahan tubuh menurun Verbalisasi kekawatiran pada penolakan/reaksi orang lain menurun Melihat bagian tubuh membaik Menyembunyikan bagian tubuh berlebihan menurun Respon nonverbal pada perubahan tubuh membaik Hubungan sosial membaik
5. Intervensi Keperawatan 1. Nyeri Akut (D.0077)
a. Manajemen Nyeri (I.08238) Tindakan : 1) Observasi Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensits nyeri Identifikasi skala nyeri Identifikasi respon nyeri non verbal Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup Monitor efeksamping penggunaan analgetik 2) Terapeutik Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, Hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) Fasilitasi istirahat dan tidur Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri 3) Edukasi Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 4) Kolaborasi Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu b. Pemberian Analgesik (I.08242) Tindakan : 1) Observasi Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi) Identifikasi riwayat alergi obat Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-narkotika atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri Monitor tanda-tanda vital sebelum dan setelah pemberian analgesik Monitor efektifitas analgesik 2) Terapeutik Diskusikan jenis analgesic yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu Pertimbangkan penggunaan infuse kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan kadar dalam serum Tetapkan target efektifitas analgesik untuk mengoptimalkan respon pasien Dokumentasikan respon terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan 3) Edukasi Jelaskan efek terapi dan efek samping obat 4) Kolaborasi Kolaborasi pemberian dosis dan jenis alagesik, sesuai indikasi. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang Latih teknik relaksasi
2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129)
a. Perawatan Integritas Kulit (I.11353) Tindakan: 1) Observasi Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, perubahan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas) 2) Terapeutik Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu Bersihkan perineal dengan air hangat, selama periode diare Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada kulit kering Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering 3) Edukasi Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotion, serum) Anjurkan minum air yang cukup Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluar rumah Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya. b. Perawatan Luka Tindakan : 1) Observasi Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, warna, ukuran, bau) Monitor tanda-tanda infeksi 2) Terapeutik Lepaskan balutan dan plester secara perlahan Cukur rambut disekitar daerah luka, jika perlu Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan Bersihkan jaringan nekrotik Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu Pasang balutan sesuai jenis luka Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase Jadwal perubahan posisi tiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien Berikan diet dengan kalori 30-35kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari 3) Edukasi Jelaskan tanda dan gejala infeksi Anjurkan mengkonsumi makanan tinggi kalori dan protein Anjurkan prosedur perawatan luka secara mandiri 4) Kolaborasi Kolaborasi prosedur debridement (mis, enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
3. Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)
a. Dukungan ambulasi (I.06171) Tindakan: 1) Observasi Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi 2) Terapeutik Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat banti (missal. Tongkat, kruk) Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi 3) Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi Anjurkan melakukan ambulasi dini Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi).
b. Dukungan Mobilisasi (I.05173)
Tindakan: 1) Observasi Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi 2) Terapeutik Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar tempat tidur) Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan 3) Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi Anjurkan melakukan mobilisasi dini Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
4. Gangguan Citra Tubuh (D.0083)
a. Promosi Citra Tubuh (I.09305) Tindakan: 1) Observasi Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin dan umur terkait citra tubuh Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi social Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri Monitor apakah pasien bias melihat bagian tubuh yang berubah 2) Terapeutik Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh (mis. Luka, penyakit, pembedahan) Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis 3) Edukasi Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh Anjurkan menggunakan alat bantu (mis. Pakaian, wig, kosmetik) Latih peningkatan penampilan diri (mis. Berdandan) Latih pengungkapan kemapuan diri kepada orang lain maupun kelompok. b. Promosi Koping (I.13494) Tindakan; 1) Observasi Identifikasi kemapuan yang dimiliki Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan Identifikasi pemahaman proses penyakit Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan Identifikasi kebutuhan dan keingingan terhadap dukungan sosial 2) Terapeutik Diskusikan perubahan peran yang dialami Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis 3) Edukasi Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi Anjurkan keluarga terlibat Latih pengembangan penilaian objektif 6. Informasi dan Edukasi
7. Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah dilaksanakan
intervensi dan dibandingkan dengan kriteria evaluasi serta analisi terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan 8. Unit Pengelola Bidang Keperawatan
9. Penelaah Kritis Komite Keperawatan
10. Kepustakaan 1. Aprisunadi. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat, Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta 2. Aprisunadi. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat, Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta 3. Aprisunadi. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Dewan Pengurus Pusat, Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jakarta.