Intervensi keperawatan
Tujuan dan Kriteria
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Hasil
(SDKI) (SIKI)
(SLKI)
1 Nyeri AAkut (D.0077) Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri (I.08238)
Pemberian Analgetik
Observasi
Identifikasi
karakteristik nyeri
( mis: pencetus,
Pereda, kualitas,
lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
Identifikasi riwayat
alergi obat
Identifikasi
kesesuaian jenis
analgetik (mis:
narkotika, non
narkotik atau
NSAID) dengan
tingkat keparahan
nyeri
Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgetik
Monitor efektivitas
analgetik
Terapeutik
Diskusikan jenis
analgetik yang
disukai untuk
mencapai analgesial
optimal, jika perlu
Pertimbangkan
penggunaan infus
continue, atau bolus
oploid untuk
mempertahankan
kadar dalam serum
Tetapkan target
efektifitas analgetik
untuk
mengoptimalakan
respon pasien
Dokumentasikan
respon terhadap efek
analgetik dan efek
yang tidak
diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek
terapi dan efek
samping obat
Kolaborasi
◻ Kolaborasi
pemberian dosis
dan analgetik,
sesuai indikasi
2 Risiko Perfusi Perifer Tidak Setelah diberikan asuhan Pencegahan syok ( l.11353)
Efektif (D.0129) keperawatan selama … x
Observasi
… jam, diharapkan
Faktor risiko Monitor status
masalah risiko perfusi
Hiperglikemia kardiopulmonal
perifer kembali efektif
Gaya hidup kurang gerak dengan kriteria hasil: (frekuensi dan
Hipertensi kekuatan nadi,
Perfusi Perifer
Merokok frekuensi nafas, TD,
(L.14125)
MAP)
Prosedur endovaskuler Denyutnadi perifer
Monitor status
Trauma meningkat
oksigenasi
Kurang terpapar Penyembuhan
(oksimetri, nadi,
informasi tentang faktor luka meningkat
AGD)
pemberat (mis, merokok, Sesasi meningkat
Monitor status cairan
gaya hidup kurang gerak, Warna kulit pucat
(masukan dan
obesitas, imobilitas) menurun
hakuaran, turgor
Edema perifer
menurun kulit, CRT)
Kondisi Klinis terkait
Nyeri ekstremitas Monitor tingkat
Arterosklerosis
menurun kesadaran dan respon
Raynaud’s disease pupil
Parastesia
Trombosis arteri menurun Periksa riiwayat
Atritis rheumatoid Kelemahan otot alergi
Leriche’s syndrome menurun
Terapeutik
Aneurisma Kram otot
Berikan oksigen
Buerger’s disease menurun
untuk
Varises Bruit femoralis
mempertahankan
Diabetes melitus menurun
saturasi oksigen
Hipotensi Nekrosis
>94%
menurun
Kanker
Persiapkan intubasi
Pengisian kapiler
dan ventilasi
cukup membaik
mekanis, jika perlu
Akral cukup
Pasang jalur IV, jika
membaik
perlu
Turgor kulit
Pasang kateter urine
cukup membaik
untuk menilai
Tekanan darah
produksi urine, jika
sistolik cukup
perlu
membaik
Lakukan skin test
Tekanan darah
untuk mencegah
diastolic cukup
reaksi alergi
membaik
Tekanan arteri Edukasi
rata-rata cukup Jelaskan
membaik penyebba/faktor
Indeks ankle- risiko syok
brachial cukup Jelaskan tanda dan
membaik gejala awal syok
Anjurkan melapor
jika
menemukan/merasak
an tanda dan gejala
awal syok
Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Anjurkan
menghindari allergen
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian IV, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian transfuse
darah, jika perlu
Kolaborasi
antiinflamasi, jika
perlu
Perawatan sirkulasi
Observasi
Periksa sirkulasi
perifer (mis, nadi
perifer, edema,
pengisian kapiler,
warna, suhu, ABI)
Identifikasi faktor
risiko gangguan
sirkulasi (mis,
diabetes, perokok,
orang tua, hipertensi
dan kadar kolesterol
tinggi)
Monitor panas,
kemerahan, nyeri
atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
Hindari pemasangan
infus atau
pengambilan darah
di area keterbatasan
perfusi
Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
Hindari penekanan
dan pemasangan
tourniquet pada area
yang cidera
Lakukan pencegahan
infeksi
Lakukan perawatan
kaki dan kuku
Lakukan hidrasi
Edukasi
Anjurkan berhenti
merokok
Anjurkan
berolahraga rutin
Anjurkan mengecek
air mandi untuk
menghindari kulit
terbakar
Anjurkan
menggunakan obat
penurun tekanan
darah, antikoagulan,
dan penurun
kolesterol, jika perlu
Anjurkan minum
obat pengontrol
tekanan darah secara
teratur
Anjurkan
menghindari
penggunaan obat
penyekat beta
Aanjurkan
melakukan
perawatan kulit yang
tepat (mis,
melembabkan kulit
yang kering pada
kaki)
Anjurkan program
rehabilitasi vascular
Ajarkan program diet
untuk memperbaiki
sirkulasi (mis, rendah
lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
Informasikan tanda
dan gejala darurat
yang harus
dilaporkan (mis, rasa
sakit yang tidak
hilang saat istirahat,
luka tidak sembuh,
hilangnya rasa)
3 Gangguan Mobilitas Fisik Setelah diberikan asuhan Dukungan Ambulasi
(l.14539)
(D.0142) keperawatan selama … x
Observasi
Penyebab … jam, diharapkan
Identifikasi adanya
Kerusakan integritas masalah gangguan
nyeri atau keluhan
struktur tulang mobilitas fisik teratasi
fisik lainnya
Perubahan metabolism dengan kriteria hasil:
Identifikasi toleransi
Ketidakbugaran fisik Mobilitas Fisik
fisik melakukan
Penurunan kendali otor (L.14137)
ambulasi
Penurunan massa otot Pergerakan
Monitor frekuensi
Penurunan kekuatan otot ekstremitas
jantung dan tekanan
meningkat
Keterlambatan
darah sebelum
Kekuatan otot
perkembangan
memulai ambulasi
meningkat
Kekakuan sendi
Monitor kondisi
Rentang gerak
Kontraktur umum selama
(ROM)
Malnutrisi melakukan ambulasi
meningkat
Gangguan Terapeutik
Nyeri menurun
musculoskeletal Fasilitasi aktivitas
Kecemasan
Gangguan ambulasi dengan alat
menurun
neuromuscular bantu (mis, tongkat,
Gerakan tidak
Indeks masa tubuh diatas kruk)
terkoordinasi
persentil ke-75 sesuai Fasilitasi melakukan
menurun
usia mobilisasi fisik, jika
Gerakan terbatas
Efek agen farmakologis
Program pembatasan menurun perlu
gerak Kelemahan fisik Libatkan keluarga
Nyeri menurun untuk membantu
Kurang terpapar pasien dalam
informasi tentang meningkatkan
aktivitas fisik ambulasi
Kecemasan Edukasi
Terapeutik
Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan
alat bantu (mis,
pagar tempat tidur)
Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika
perlu
Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis,
duduk di tempat
tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi)
4 Gangguan Integritas Kulit / Setelah diberikan asuhan Perawatan Integritas Kulit
(I.11353)
Jaringan(D.0129) keperawatan selama … x
Observasi
Penyebab … jam, diharapkan
Identifikasi penyebab
Perubahan sirkulasi masalah gangguan
gangguan integritas
Perubahan status nutrisi integritas kulit/jaringan
kulit (mis, perubahan
(kelebihan/kekurangan) teratasi dengan kriteria
sirkulasi, perubahan
Kekurangan / kelebihan hasil:
status nutrisi,
volume cairan Integritas Kulit dan
penurunan
Penurunan mobilitas Jaringan (L.14125)
kelembaban, suhu
Bahan kimia iritatif Elastisitas
lingkungan ekstrem,
Suhu lingkungan yang meningkat
penurunan mobilitas)
ekstrem Hidrasi
Terapeutik
Faktor mekanis (mis. meningkat
Ubah posisi tiap 2
Penekanan pada tonjolan Perfusi jaringan
jam jika tirah baring
tulang, gesekan) atau meningkat
Lakukan pemijatan
faktor elektris Kerusakan
pada area penonjolan
(elektrodiatermi, energi jaringan menurun
tulang, jika perlu
listrik bertegangan Kerusakan
Bersihkan perineal
tinggi) lapisan kulit
dengan air hangat,
Efek samping terapi menurun
terutama selama
radiasi Nyeri menurun
periode diare
Kelembaban Perdarahan
Gunakan produk
Proses penuaan menurun
berbahan petroleum
Kemerahan
Neuropati perifer atau minyak pada
menurun
Perubahan pigmentasi kulit kering
Hematoma
Perubahan hormonal Gunakan produk
menurun
Kurang terpapar berbahan
Pigmentasi
informasi tentang upaya ringan/alami den
abnormal
mempertahankan/melind hipoalergik pada
menurun
ungi integritas jaringan kulit sensitive
Jaringan parut
Hindari produk
Gejala dan Tanda Mayor menurun berbahan dasar
Kerusakan jaringan Nekrosis alcohol pada kulit
dan/atau lapisan kulit menurun kering
Abrasi kornea Edukasi
Gejala dan tanda Minor
menurun Anjurkan
Nyeri
Suhu kulit menggunakan
Perdarahan
membaik pelembab (mis,
Kemerahan Sensasi emmbaik lotion, serum)
Hematoma Tekstur membaik Anjurkan minum air
Pertumbuhan yang cukup
rambut membaik Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
Anjurkan
meningkatkan
asupan buah dan
sayur
Anjurkan
menghindari terpapar
suhu ekstrem
Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal
30 saat berada di luar
rumah
Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
Perawatan Luka
Observasi
Monitor karakteristik
luka (mis, drainase,
warna, ukuran, bau)
Monitor tanda-tanda
infeksi
Terapeutik
Lepaskan balutan
dan plester secara
perlahan
Cukur rambut
disekitar daerah luka,
jika perlu
Bersihkan dengan
cairan NaCl atau
pembersih nontoksik,
sesuai kebutuhan
Bersihkan jaringan
nekrotik
Berikan salep yag
sesuai ke kulit / lesi,
jika perlu
Pasang balutan
sesuai jenis luka
Pertahankan teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam
atau sesuai kondiis
pasien
Berikan diet dengan
kalori 30-35
kkal/kgBB/hari
dengan protein 1,25-
1,5 g/kgBB/hari
Berikan suplemen
vitamin dan mineral
(mis, vitamin A,
vitamin C, zinc,
asam amino), sesuai
indikasi
Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transcutaneous), jika
perlu
Edukasi
Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi
kalori dan protein
Ajarkan prosedur
perawatan luka
secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur
debridement (mis.
Enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik),
jika perlu
Kolaborasi
pemberian antibiotic,
jika perlu
5 Risiko Infeksi Setelah dilakukan asuhan Pencegahan Infeksi
(D. 0142) (l. 14539)
keperawatan selama
Observasi
Faktor risiko ……. X ……
Monitor tanda dan
◻ Penyakit kronis diharapkan risiko infeksi
gejala infeksi local
◻ Efek prosedur invasive berkurang dengan
dan sistemik
◻ Malnutrisi kriteria hasil :
Terapeutik
◻ Peningkatan paparan Tingkat Infeksi
(L.14137) Batasi jumlah
organisme pathogen
◻ Demam menurun pengunjung
lingkungan
◻ Kemerahan Berikan perawatan
Ketidakadekuatan
menurun kulit pada area
pertahanan tubuh primer
◻ Nyeri menurun edema
◻ Gangguan peristaltic
Bengkak Cuci tangan sebelum
◻ Kerusakan integritas
menurun dan sesudah kontak
kulit
Vesikel menurun dengan pasien dan
Perubahan sekresi pH
Cairan berbau lingkungan pasien
Penurunan kerja siliaris
busuk menurun Pertahankan teknik
Merokok aseptic pada pasien
Sputum berwarna
Statis cairan tubuh berisiko tinggi
hijau menurun
Ketidakadekuatan Edukasi
Drainase purulent
pertahanan tubuh Jelaskan tanda dan
menurun
sekunder gejala infeksi
Piuna menurun
Penurunan hemoglobin Ajarkan cara
Periode malaise
Imunosupresi mencuci tangan
menurun
Leukopenia dengan benar
Periode mengigil
Supresi respon inflamasi menurun Ajarkan etika batuk
◻ Vaksinasi tidak adekuat Lelargi menurun Ajarkan cara
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian IV, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian transfuse
darah, jika perlu
Kolaborasi
pemberian
antiinflamasi, jika
perlu
Pemantauan Cairan
Observasi
Monitor frekuensi
dan kekuatan nadi
Monitor frekuensi
nafas
Monitor tekanan
darah
Monitor berat badan
Monitor waktu
pengisian kapiler
Monitor elastisitas
atau turgor kulit
Monitor jumlah,
warna dan berat jenis
urine
Monitor kadar
albumin dan protein
total
Monitor hasil
pemeriksaan serum
(mis, osmolaritas
serum, hematocrit,
natrium, kalium,
BUN)
Monitor intake dan
output cairan
Identifikasi tanda-
tanda hypovolemia
(mis, frekuensi nadi
meningkat, nadi
teraba lemah,
tekanan darah
menurun, tekanan
nadi menyempit,
turgor kulit menurun,
membrane mukosa
kering, volume urine
menurun, hematocrit
meningkat, haus,
lemah, konsentrasi
urine meningkat,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
Identifikasi tanda-
tanda hypervolemia
(mis, dyspnea,
edema perifer, edema
anasarca, JVP
meningkat, CVP
meningkat, reflex
hepatojugular positif,
berat bdaan menurun
dalam waktu singkat)
Monitor tanda-tanda
infeksi dan
perdarahan pada sisi
insersi
Monitor tanda-tanda
komplikasi akibar
pemasangan selang
(mis,
pneumothoraks,
selang tertekuk,
embolisme udara)
Terapeutik
Dampingi pasien saat
pemasangan dan
pelepasan kateter
jalur hemodinamik
Lakukan tes Allen
untuk menilai
kolateral ulnaris
sebelum kanulasi
pada arteri radialis
Pastikan set selang
terangkai dan
terpasang dengan
tepat
Konfirmasi ketepatan
posisi selang dengan
pemeriksaan x-ray,
jika perlu
Posisikan transduser
pada atrium kanan
(aksis flebostatik)
setiap 4-12 jam
untuk mengkalibrasi
dan mentitiknolkan
perangkat
Pastika balon deflasi
dan kembali ke
posisi normal setelah
pengukuran tekanna
baji arteri paru
(PAWP)
Ganti selang dan
cairan infus setiap
24-72 jam, sesuai
protocol
Ganti balutan pada
area insersi dengan
teknik steril
Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi
pasien
Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
Anjurkan membatasi
gerak/aktivitas
selama kateter
terpasang
AFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2010. Keperawatan Medikal Bedah. Jilid 2. Edisi Ketiga.
Jakarta: EGC
Harris, Robert M. 2006. Rockwood & Grenn’s Fractures in Adults. Lippincott Williams
& Wilkins
Inukirana, Scientia. 2019. Fraktur Tibia - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.
Online (Available) : https://www.honestdocs.id/fraktur-tibia. Diakses pada .....
Oktober 2019 pukul .....
Johns Hopkins Medicine. 2019. Tibia and Fibula Fractures. Online (Available) :
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/tibia-and-fibula-
fractures. Diakses pada ..... Oktober 2019 pukul .....
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1.
Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1
Cetakan II. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1
Cetakan II. Jakarta Selatan : DPP PPNI