Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

MATA KULIAH KEPERAWATAN DEWASA


DIAGNOSA KEPERAWATAN KASUS MASTOIDITIS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan dewasa
Dosen Pengampu: Ns. Herdiman.,S.Kep.,M.Kep

Nesha Sabila
220071
S1/3B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2022
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI,SLKI DAN SIKI)
No Diagnosa Batasan Karakteristik Intervensi
1 DX : Nyeri Akut Gejala dan tanda mayor Intervensi
(D.0077) Subjektif 1) Manajemen nyeri
 Mengeluh nyeri (I.08238)
Definisi Objektif a. Observasi
Pengalaman sensorik  Tampak meringis  lokasi, karakteristik, durasi,
atau emosional yang  Bersikap protektif (mis. frekuensi, kualitas, intensitas
berkaitan dengan waspada, posisi nyeri
kerusakan jaringan menghindari nyeri)  Identifikasi skala nyeri
aktual atau  Gelisah  Identifikasi respon nyeri non
fungsional, dengan  Frekuensi nadi verbal
onset mendadak atau meningkat  Identifikasi faktor yang
lamat dan memperberat dan
 Sulit tidur
berintensitas ringan memperingan nyeri
Gejala dan tanda minor
hingga berat yang  Identifikasi pengetahuan dan
Subjektif
berlangsung kurang 3 keyakinan tentang nyeri
(Tidak tersedia)
bulan.
Objektif  Identifikasi pengaruh
 Tekanan darah budaya terhadap respon
meningkat nyeri
 pola napas berubah  Identifikasi pengaruh nyeri
 nafsu makan berubah pada kualitas hidup
 proses berpikir  Monitor keberhasilan terapi
terganggu komplementer yang sudah
 Menarik diri diberikan
 Berfokus pada diri  Monitor efek samping
sendiri penggunaan analgetik
 Diaforesis b. Terapeutik
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
 Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
c. Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
d. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2) Pemberian analgesic
(I.08243)
a. Observasi
 Identifikasi karakteristik
nyeri (mis. Pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
 Identifikasi riwayat alergi
obat
 Identifikasi kesesuaian jenis
analgesik (mis. Narkotika,
non-narkotika, atau NSAID)
dengan tingkat keparahan
nyeri
 Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
 Monitor efektifitas analgesik
b. Terapeutik
 Diskusikan jenis analgesik
yang disukai untuk
mencapai analgesia optimal,
jika perlu
 Pertimbangkan penggunaan
infus kontinu, atau bolus
opioid untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
 Tetapkan target efektifitas
analgesic untuk
mengoptimalkan respon
pasien
 Dokumentasikan respon
terhadap efek analgesic dan
efek yang tidak diinginkan
c. Edukasi
 Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat
d. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesik, sesuai
indikasi

2. Nyeri Kronis Gejala dan Tanda Mayor Intervensi


(D.0078) Subjektif 1) Manajemen nyeri
 Mengeluh nyeri a. Observasi
Definisi  Merasa depresi  lokasi, karakteristik, durasi,
Pengalaman sensorik (tertekan) frekuensi, kualitas, intensitas
atau emosional yang Objektif nyeri
berkaitan dengan  Tampak meringis  Identifikasi skala nyeri
keruskan jaringan  Gelisah  Identifikasi respon nyeri non
aktual tau fungsional,  Tidak mampu verbal
dengan onset menuntaskan aktivitas  Identifikasi faktor yang
mendadak atau Gejala dan Tanda Minor memperberat dan
lambat dan Subjektif memperingan nyeri
berintensitas ringan  Identifikasi pengetahuan dan
 Merasa takut
hingga berat dan keyakinan tentang nyeri
mengalami cedera
konstan, yang
berulang  Identifikasi pengaruh
berlangsung lebih dari
  budaya terhadap respon
3 bulan.
Objektif nyeri
 Bersikap protektif (mis.  Identifikasi pengaruh nyeri
posisi menghindari pada kualitas hidup
nyeri)  Monitor keberhasilan terapi
 Waspada komplementer yang sudah
 Pola tidur berubah diberikan
 Anoreksia  Monitor efek samping
 Fokus menyempit penggunaan analgetik
 Berfokus pada disi b. Terapeutik
sendiri  Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
 Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
c. Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
d. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2) Perawatan kenyaman
(I.08245)
a. Observasi
 Identifikasi gejala yang
tidak menyenangkan
 Identifikasi pemahaman
tentang kondisi, situasi dan
perasaannya
 Identifikasi masalah
emosional dan spiritual
b. Terapeutik
 Berikan posiis yang nyaman
 Berikan kompres dingin atau
hangat
 Ciptakan lingkungan yang
nyaman
 Berikan pemijatan
 Berikan terapi akupresur
 Berikan terapi hipnotis
 Dukung keluarga dan
pengasuh terlibat dalam
terapi
 Diskusikan mengenai situasi
dan pilihan terapi
c. Edukasi
 Jelaskna mnegenai kondisi
dan pilihan terapi/
pengobatan
 Ajarkan terapi relaksasi
 Ajarkan latihan pernafasan
 Ajarkan tehnik distraksi dan
imajinasi terbimbing
d. Kolaborasi
 Kolaborsi pemberian
analgesic, antipruritis,
anthihistamin, jika perlu

3. Risiko Infeksi Faktor Risiko Intervensi


(D.0142) 1. Penyakit kronis (mis. 1) Pencegahan infeksi
diabetes. melitus). (I.14539)
Definisi 2. Efek prosedur invasi. a. Observasi
Berisiko mengalami 3. Malnutrisi.  Identifikasi riwayat
peningkatan terserang 4. Peningkatan paparan kesehatan dan riwayat alergi
organisme patogenik. organisme patogen  Identifikasi kontraindikasi
lingkungan. pemberian imunisasi
5. Ketidakadekuatan  Identifikasi status imunisasi
pertahanan tubuh primer setiap kunjungan ke
: pelayanan kesehatan
 Gangguan peristaltik, b. Terapeutik
 Kerusakan integritas  Berikan suntikan pada
kulit, pada bayi dibagian paha
 Perubahan sekresi pH, anterolateral
 Penurunan kerja siliaris,  Dokumentasikan
 Ketuban pecah lama, informasi vaksinasi
 Ketuban pecah sebelum  Jadwalkan imunisasi
waktunya, pada interval waktu yang
 Merokok, tepat
 statis cairan tubuh. c. Edukasi
6. Ketidakdekuatan  Jelaskan tujuan, manfaat,
pertahanan tubuh resiko yang terjadi, jadwal
sekunder: dan efek samping
 Penurunan homolobin,  Informasikan imunisasi yang
 Imununosupresi, diwajibkan pemerinta
 Leukopenia,  Informasikan imunisasi yang
 Supresi respon melindungiterhadap
inflamasi, penyakit namun saat ini
tidak diwajibkan pemerintah
 Vaksinasi tidak adekuat.
 Informasikan vaksinasi
untuk kejadian khusus
 Informasikan penundaan
pemberian imunisasi tidak
berarti mengulang jadwal
imunisasi kembali
 Informasikan penyedia
layanan pekan imunisasi
nasional yang menyediakan
vaksin gratis
Manajemen imunisasi/vaksin
(I. 14508)
a. Observasi
 Identifikasi riwayat
kesehatan dan riwayat alergi
 Identifikasi kontraindikasi
pemberian imunisasi
 Identifikasi status imunisasi
setiap kunjungan ke
pelayanan kesehatan
b. Terapeutik
 Berikan suntikan pada pada
bayi dibagian paha
anterolateral
 Dokumentasikan informasi
vaksinasi
 Jadwalkan imunisasi pada
interval waktu yang tepat
c. Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat,
resiko yang terjadi, jadwal
dan efek samping
 Informasikan imunisasi yang
diwajibkan pemerintah
 Informasikan imunisasi yang
melindungiterhadap
penyakit namun saat ini
tidak diwajibkan pemerintah
 Informasikan vaksinasi
untuk kejadian khusus
 Informasikan penundaan
pemberian imunisasi tidak
berarti mengulang jadwal
imunisasi kembali
 Informasikan penyedia
layanan pekan imunisasi
nasional yang menyediakan
vaksin gratis

4. Gangguan persepsi Gejala dan Tanda Mayor 1. MINIMALISASI


dan sensori Subjektif RANGSANGAN (I.08241)
(D.0085) 1. Mendengar suara 1. Observasi
bisikan atau melihat o Periksa status
Definisi bayangan mental, status
Perubahan persepsi 2. Merasakan sesuatu sensori, dan tingkat
terhadap stimulus melalui indera perabaan, kenyamanan (mis.
baik internal maupun penciuman, perabaan, nyeri, kelelahan)
eksternal yang atau pengecapan 2. Terapeutik
disertai dengan   o Diskusikan tingkat
respon yang Objektif toleransi terhadap
berkurang, berlebihan 1. Distorsi sensori beban sensori (mis.
atau terdistorsi. 2. Respons tidak sesuai bising, terlalu terang)
3. Bersikap seolah melihat, o Batasi stimulus
mendengar, mengecap, lingkungan (mis.
meraba, atau mencium cahaya, suara,
sesuatu aktivitas)
  o Jadwalkan aktivitas
Gejala dan Tanda Minor harian dan waktu
Subjektif istirahat
1. Menyatakan kesal o Kombinasikan
  prosedur/tindakan
Objektif dalam satu waktu,
1. Menyendiri sesuai kebutuhan
2. Melamun 3. Edukasi
3. Konsentrasi buruk o Ajarkan cara
4. Disorientasi waktu, meminimalisasi
tempat, orang atau stimulus (mis.
situasi mengatur
5. Curiga pencahayaan
6. melihat ke satu arah ruangan, mengurangi
7. Mondar-mandir kebisingan,
8. Bicara sendir membatasi
kunjungan)
4. Kolaborasi
o Kolaborasi dalam
meminimalkan
prosedur/tindakan
o Kolaborasi
pemberian obat yang
mempengaruhi
persepsi stimulus

5. Ansietas Gejala dan Tanda Mayor. REDUKSI ANXIETAS (I.09314)


(D.0080) Subjektif.
1. Merasa bingung. 1.  Observasi
Definisi 2. Merasa khawatir dengan o Identifikasi saat
Kondisi emosi dan akibat. tingkat anxietas
pengalaman subyektif 3. Sulit berkonsenstrasi. berubah (mis.
individu terhadap   Kondisi, waktu,
objek yang tidak jelas Objektif. stressor)
dan spesifik akibat 1. Tampak gelisah. o Identifikasi
antisipasi bahaya 2. Tampak tegang. kemampuan
yang memungkinkan 3. Sulit tidur mengambil
individu melakukan   keputusan
tindakan untuk Gejala dan Tanda Minor. o Monitor tanda
menghadapi ancaman. Subjektif. anxietas (verbal dan
1. Mengeluh pusing. non verbal)
2. Anoreksia. 2. Terapeutik
3. Palpitasi. o Ciptakan suasana 
4. Merasa tidak berdaya. terapeutik untuk
  menumbuhkan
Objektif. kepercayaan
1. Frekuensi napas o Temani pasien untuk
meningkat. mengurangi
2. Frekuensi nadi kecemasan , jika
meningkat. memungkinkan
3. Tekanan darah o Pahami situasi yang
meningkat. membuat anxietas
4. Diaforesis. o Dengarkan dengan
5. Tremos. penuh perhatian
6. Muka tampak pucat. o Gunakan pedekatan
7. Suara bergetar. yang tenang dan
8. Kontak mata buruk. meyakinkan
9. Sering berkemih. o Motivasi
10. Berorientasi pada masa mengidentifikasi
lalu. situasi yang memicu
kecemasan
o Diskusikan
perencanaan  realistis
tentang peristiwa
yang akan datang
3. Edukasi
o Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
o Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
o Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu
o Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
o Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
o Latih kegiatan
pengalihan, untuk
mengurangi
ketegangan
o Latih penggunaan
mekanisme
pertahanan diri yang
tepat
o Latih teknik relaksasi
4. Kolaborasi
o Kolaborasi
pemberian obat anti
anxietas, jika perlu

B. TERAPI RELAKSASI

1. Observasi
o Identifikasi
penurunan tingkat
energy,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
menganggu
kemampuan kognitif
o Identifikasi teknik
relaksasi yang
pernah efektif
digunakan
o Identifikasi
kesediaan,
kemampuan, dan
penggunaan teknik
sebelumnya
o Periksa ketegangan
otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, dan
suhu sebelum dan
sesudah latihan
o Monitor respons
terhadap terapi
relaksasi
2. Terapeutik
o Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruang nyaman,
jika memungkinkan
o Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi
o Gunakan pakaian
longgar
o Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
o Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
tindakan medis lain,
jika sesuai
3. Edukasi
o Jelaskan tujuan,
manfaat, batasan,
dan jenis, relaksasi
yang tersedia (mis.
music, meditasi,
napas dalam,
relaksasi otot
progresif)
o Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
o Anjurkan mengambil
psosisi nyaman
o Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
o Anjurkan sering
mengulang atau
melatih teknik yang
dipilih’
o Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. napas dalam,
pereganganm atau
imajinasi
terbimbing )

Anda mungkin juga menyukai