Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

BERDASARKAN STANDART DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA (SDKI)


NYERI AKUT D.0077
STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN STANDAR LUARAN KEPERAWATAN STANDAR INTERVENSI
INDONESIA INDONESIA KEPERAWATANINDONESIA
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
D.0077 Nyeri Akut Tingkat nyeri menurun (L.08066) Manajemen Nyeri(I.08238)
Kategori : Psikologis Definisi : Definisi :
Subkategori : Nyeri dan Kenyamanan Pengalaman sensorik atau emosional yang Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
berkaitan dengan kerusakan jaringan actual sensorik atau emosional yang berkaitan
Definisi : atau fungsional, dengan onset mendadak dengan kerusakan jaringan atau fungsional
Pengalaman sensorik atau emosional yang lambat berintensitas ringan hingga berat dan dengan onset mendadak atau lambat dan
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual konstan. berintensitas berat hingga ringan konstan
atau fungsional, dengan onset mendadak atau Kriteria Hasil Target Tindakan
lambat dan berintensitas ringan hingga berat Kemampuan menuntaskan Observasi
yang berlangsung kurang dari 3 bulan. aktivitas - Observasi lokasi, karakteristik,
Penyebab : Meringis durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
1. Agen pencedera fisiologis (inflamasi, Sikap protektif nyeri
iskemia, neoplasma) Gelisah - Identifikasi skala nyeri
2. Agen pencedera kimiawi (Terbakar, - Identifikasi respon nyeri non verbal
Kesulitan Tidur
bahan kimia iritan) - Identifikasi respon nyeri non verbal
Menarik diri
3. Agen pencedera fisik (abses, amutasi, - Identifikasi faktor yang
Berfokus pada diri sendiri
terbakar, terpotong, mengangkat berat, memperberat dan memperingan
Diaforesis
trauma, Latihan fisik berlebihan) nyeri
Perasaan depresi
Anoreksia - Identifikasi pengetahuan dan
Muntah keyakinan tentang nyeri
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif Mual - Identifikasi pengaruh budaya
Mengeluh 1. Tampak meringis Ketegangan otot terhadap respon nyeri
nyeri 2. Bersikap protektif Keterangan : - Monitor keberhasilan terapi
(waspada, posisi 5= meningkat, 4 = cukup meningkat, 3 = komplementer yang sudah
menghindari nyeri) sedang, 2 = cukup menurun, 1 = menurun diberikan
3. Gelisah Kriteria Hasil Target - Monitor efek samping penggunaan
4. Frekuensi nadi Frekunsi nadi analgetik
meningkat Pola napas Terapeutik
5. Sulit tidur Tekanan darah - Berikan teknik nonfarmakologis
Perilaku untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
Gejala dan Tanda Minor Nafsu makan TENS, hypnosis, akupresur, terapi
Subjektif Objektif Pola tidur musik, biofeedback, terapi pijat,
(tidak tersedia) 1. Tekanan darah Keterangan : aroma terapi, teknik imajinasi
meningkat 5 = memburuk, 4 = cukup memburuk, 3 = terbimbing, kompres hangat/dingin,
2. Pola napas berubah sedang, 2 = cukup membaik, 1 = membaik terapi bermain)
3. Nafsu makan berubah - Kontrol lingkungan yang
4. Proses berpikir memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
terganggu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
5. Menarik diri - Fasilitasi istirahat dan tidur
6. Berfokus pada diri - Pertimbangkan jenis dan sumber
sendiri nyeri dalam pemilihan strategi
7. Diaforesis meredakan nyeri
Kondisi Klinis Terkait : Edukasi
1. Kondisi pembedahan - Jelaskan penyebab, periode, dan
2. Cedera traumatis pemicu nyeri
3. Infeksi - Jelaskan strategi meredakan nyeri
4. Sindrom coroner akut - Jelaskan strategi meredakan nyeri
5. Glaukoma - Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai