Edukasi
Gejala dan Tanda Mayor
1. Jelaskan efek terapi dan efek
Subjektif
samping obat
1. Mengeluh nyeri
Objektif
Kolaborasi
1. Tampak meringis
1. Kolaborasi pemberian dosis dan
2. Gelisah
3. Frekuensi nadi meningkat jenis analgesik, sesuai indikasi
4. Sulit tidur
Teraupetik
1. Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
2. Resiko Penurunan Curah Jantung b.d Perfusi Miokard Perawatan jantung akut
perubahan frekuensi jantung, irama Observasi
Setelah dilakukan intervensi
jantung, kontraktilitas 1. Identifikasi karakteristik nyeri
keperawatan selama 3 x 24 jam
dada (meliputi faktor pemicu dan
maka perfusi miokard meningkat
Resiko Penurunan Curah Jantung Pereda, kualitas, lokasi, radiasi,
dengan kriteria hasil :
(D.0011) skala, durasi, dan frekuensi)
1. Gambaran EKG aritmia
Kategori : Fisiologi 2. Nyeri dada 2. Monitor EKG 12 sadapan untuk
Subkategori : Sirkulasi 3. Diaphoresis perubahan ST dan T
4. Mual
5. Muntah 3. Monitor aritmia ( kelainan irama
Definisi: dan frekuensi)
Berisikio mengalami pemompaan 4. Monitor elektrolit yang dapat
jantung yang tidak adekuat untuk meningkatkan resiko aritmia
memenuhi kebutuhan metabolism 5. Monitor enzim jantung (mis, CK,
tubuh CK-MB, Troponin T, Troponin 1)
6. Monitor saturasi oksigen
Faktor Resiko: 7. Identifikasi stratifikasi pada
1. Perubahan frekuensi jantung sindrom koroner akut (mis, skor
2. Perubahan irama jantung TIMI, Kilip, Crusade)
3. Perubahan kontraktilitas
Teraupetik
Kondisi Klinis 1. Pertahankan tirah baring minimal
1. Sindrom Koroner Akut 12 jam
2. Pasang akses intravena
3. Sediakan lingkungan yang
kondusif untuk beristirahat dan
pemulihan
4. Siapkan menjalani intervensi
koroner perkutan, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan segera melaporkan
nyeri dada
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antiplatelet, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian antianginal
3. Kolaborasi pemberian morfin,
jika perlu
4. Kolaborasi pemberian inotropic,
jika perlu
5. Koaborasi pemberian obat untuk
mencegah maneuver valsava
(mis, pelunak tinja, antiemetic)
6. Kolaborasi pencegahan thrombus
dengan antikoagulan, jika perlu
Kondisi Klinis
-